Anda di halaman 1dari 23

“Makalah Karakteristik Pembelajaran IPA Dan IPS Terpadu”

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu dan tematika

Dosen Pengampu : Agung Riadin, M.Pd

Disusun

Oleh :

Nama NIM

Rizka Octaviani 16.23.017330

Sipora 16.23.017322

Mariani Tamala 16.23.017325

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
denganrahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Karakteristik Pembelajaran IPA Dan IPS Terpadu” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan
kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliahPembelajaran
Terpadu dan tematika.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini maka kami
mengucapkanterimakasih kepada Bapak Agung Riadin, M.Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah PembelajaranTerpadu dan tematika yang telah memberikan pembinaan.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.

Palangkaraya, Maret 2019

Penyususn

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Pengertian dan cakupan IPA ................................................................................................... 2
B. Pengertian Dan Cakupan IPS .................................................................................................. 7
C. Kemampuan Yang Dikembangkan IPA dan IPS ................................................................. 11
BAB III ................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .............................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak peradaban manusia, orang telah berusaha untuk mendapatkan sesuatu dari
alam sekitarnya.Mereka telah mampu membedakan mana hewan atau tumbuhan yang
dapat dimakan. Mereka mulai mempergunakan alat untuk memperoleh makanan,
mengenal api untuk memasak. Semuanya itu menandakan mereka memperoleh
pengetahuan dan pengalaman. Pada hakikatnya IPA dibangun atss dasar produk,
ilmiah proses imiah dan sikap ilmiah. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa sains bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia.
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di SD merupakan mata pelajaran yang dikemas
secara terpadu dari bahan kajian sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi,
psikologi, dan ekologi. Salah satu tujuan utama pembelajaran IPS adalah membina
pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada
masa lalu, sekarang, dan dimasa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembelajaran IPA dan IPS terpadu ?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran IPA dan IPS terpadu ?
3. apa saja kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan pembelajaran IPA dan
IPS?

C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dari pembelajaran terpadu IPA dan IPS.
2. Untuk mengidentifikasi karakteristikpembelajaran IPA dan IPS terpadu.
3. Untuk mengetahui beberapa kemampuan yang dapat dikembangkan oleh
pembelajaran IPA dan IPS terpadu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Cakupan IPA


1. Pengertian Dan Cakupan IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan


atau sains yang semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata science sendiri
berasal dari kata dalam bahasa latin scienta yang berarti saya tahu. Science terdiri
dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu
pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science serig diterjemahkan
sebagai sains yang berarti ilmu pengetahuan Alam saja. Walaupun kurang pas dan
bertentangan dengan etimologi (Jujun Suriasumantri, 1998:229). IPA adalah
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-
gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi (Laksmi
Prihantoro,1986:1.3). IPA mempelajari alam semesta,benda-benda yang ada di
permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat
diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan
kimia. Fisika merupakan salah satu cabang IPA, ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses
ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah). Biologi adalah cabang ilmu
pengetahuan alam (IPA) atau sains yang khusus mempelajari tentang segala hal
yang berkaitan dengan kehidupan di permukaan bumi. Istilah biologi berasal dari
bahasa belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa
yunani, bios(hidup) danlogos(lambang atau ilmu). Kimia merupakan ilmu
pengetahuan yang membahas perubahan suatu materi. perubahan suatu materi bisa
di dapat oleh gambaran melalui reaksi kimia. menggunakan reaksi kimia, kita
dapat menyingkap perubahan-perubahan aneh yang tersembunyi pada suatu zat.

Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) secara garis besar berarti suatu
cabang ilmu sains yang mempelajari fenomena alam melalui observasi dan
menganalisis bukti-bukti empiris sehingga mampu menjabarkan, memprediksi dan
memahami fenomena alam tersebut.Di dalam ilmu pengetahuan alam kriteria-

2
kriteria seperti validitas, akurasi dan mekanisme sosial untuk menjamin kualitas
harus ada di setiap observasi dan analisis bukti empiris.

Menurut H.W. Fowler dkk, IPA adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala
kebendaan melalui pengamatan dan induksi dan dilakukan secara perumusan dan
sistematis.Sedangkan Nokes berpendapat, di dalam buku Science in Education,
bahwa pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah pengetahuan teoritis yang
didapat melalui suatu metode khusus.Ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi dua
cabang utama yaitu ilmu hayati dan ilmu alam.

a. Ilmu hayati atau biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari semua hal berkaitan dengan


makhluk hidup seperti karakteristik, klasifikasi dan perilaku organisme
(makhluk hidup).Selain itu biologi juga mempelajari lingkungan hidup,
bagaimana suatu spesies bisa terbentuk serta bagaimana hubungan antar
spesies.Beberapa penemuan penting dalam cabang ilmu biologi adalah
penemuan genetika, teori evolusi Darwin, teori yang menyatakan bahwa
penyakit disebabkan oleh mikroorganisme dan penemuan-penemuan lainnya
di tahap sel dan molekul organisme.

Ilmu biologi modern membagi ilmunya dalam beberapa subdivisi


berdasarkan tipe-tipe dan ukuran organisme yang dipelajari.Sebagai contoh
biologi molekuler mempelajari dasar-dasar kimia dalam kehidupan, biologi
seluler mempelajari sel-sel organisme, fisiologi mempelajari struktur internal
makhluk hidup dan ekologi mempelajari bagaimana berbagai makhluk hidup
bisa berinteraksi.

b. Ilmu alam

Ilmu alam terbagi menjadi beberapa cabang ilmu seperti:

i. Kimia. Kimia mempelajari komposisi material seperti gas, molekul,


kristal dan metal, bagaimana suatu material bisa berubah dan
bagaimana reaksi kimianya. Dengan kata lain kimia adalah cabang
ilmu yang berusaha memahami mengenai atom dan molekul dan

3
interaksi di antara mereka sehingga bisa diaplikasikan ke skala yang
lebih besar. Kimia sering dikatakan sebagai “pusat ilmu sains” karena
peranan kimia dalam menghubungkan cabang ilmu alam lainnya.

ii. Fisika. Fisika adalah cabang ilmu yang berusaha memahami apa yang
terjadi di alam semesta, komponen-komponen apa yang membentuk
alam semesta, bagaimana ikatan dan interaksi antara komponen-
komponen tersebut dan apa hasil akhir yang terjadi jika komponen-
komponen tersebut berinterksi. Fisika juga dikatakan sebagai dasar
ilmu sains karena semua cabang ilmu alam bekerja berdasarkan
hukum-hukum dan prinsip-prinsip fisika. Perumusan teori yang
berkaitan dengan hukum alam semesta adalah inti dari ilmu fisika.
Penemuan-penemuan penting yang terjadi dalam ilmu fisika adalah
teori gravitasi Newton, hukum mekanik Newton, teori relativitas
Einstein, penemuan model kuantum mekanik dari atom, termodinamik,
dan sebagainya.

iii. Astronomi. Ini adalah cabang ilmu yang mempelajari benda-benda


luar angkasa dan fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi.
Astronomi mengamati bagaimana evolusi, fisika, kimia, meteorologi
dan gerakan dari benda-benda luar angkasa (bintang, planet, komet,
galaksi dan kosmos) serta meneliti bagaimana alam semesta bisa
terbentuk serta perkembangannya.

iv. Ilmu Bumi. Bisa disebut juga sebagai geosains. Semua istilah-istilah
cabang ilmu yang berkaitan dengan planet Bumi masuk ke dalam
geosains seperti geologi, geofisika, hidrologi, meteorologi, geografi,
dan ilmu pertanahan. Ilmu bumi saat ini konsentrasi dalam mempelajari
sumber daya mineral dan minyak bumi, iklim, serta lingkungan dan
bagaimana memperbaiki kerusakan lingkungan.

v. Ilmu Atmosferik. Pada awalnya ilmu ini merupakan bagian dari ilmu
bumi, namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan ditemukan
adanya perbedaan konsep, teknik dan praktik antara ilmu atmosferik

4
dan ilmu bumi. Oleh karenanya ilmu atmosferik dianggap sebagai
cabang tersendiri dari ilmu pengetahuan alam. Ilmu atmosferik
mempelajari perbedaan lapisan-lapisan atmosfer, tidak hanya lapisan
atmosfer bumi namun juga lapisan atmosfer planet lain dan pola iklim
planet tersebut.
vi. Oceanografi. Oceanografi memiliki paradigma serta praktik-praktik
sendiri sehingga ilmu ini dibedakan dengan ilmu bumi. Oceanografi
mempelajari semua hal yang berkaitan dengan laut atau samudra.

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


a. Objek Kajian Kongkret
Objek kaji yang kongkret yaitu objek dari benda-benda yang dappat
ditangkap oleh indra manusia meliputi benda padat, cair, atau gas. jika objek
tidak dapat dilihat itu bukan dari ciri ciri ilmu pengetahuan alam.
b. Bersifat Sistematis
Bersifat sistematis yaitu bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki
hubungan ketergantungan dan teratur.sehingga tidak terjadi unsur-unsur yang
bertolak belakang.
c. Teori Bersifat Universal
Bersifat menyeluruh , setiap ilmu pengetahuan alam pasti ada kesamaan
dengan hubungan dengan unsur yang lainnya.
d. Bersifat Objektif
Objektif yaitu bisa di manfaatkan untuk manusia.coba bayangkan jika
ilmu pengetahuan alam tidak bermanfaat untuk manusia. sebuah ilmu harus
menggambarkan keadaan secara natural, bersifat jujur dalam menberika
data. Contoh objektif dalam ipa misalnya seperti halnya menjelaskan
fotosintesis pada daun itu secara benar dan nyata.
e. Bersifat Logis
Ilmu Pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis.
Cara berpikir logis adalah cara berpikir dengan menggunakan logika dan
ajek. banyak ilmu yang tidak menggunakan logika, seperti halnya ilmu
internet dll.

5
3. Periode Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam sudah menjadi minat manusia sejak jaman


primitif.Pada awalnya manusia mulai tertarik dengan alam hanya untuk bertahan
hidup.Lalu berkembang dengan mencoba mengamati dan membentuk
pengetahuan mengenai perilaku hewan dan kegunaan tumbuh-tumbuhan untuk
sumber makanan dan obat-obatan.Ilmu pengetahuan alam tertulis ditemukan
pertama kali pada tahun 3500-3000 sebelum Masehi dalam kebudayaan
Mesopotamia dan kebudayaan Mesir kuno.

Ilmu pengetahuan alam di berbagai bangsa berbeda-beda perkembangannya,


namun yang paling menonjol adalah di Yunani sekitar tahun 400 sebelum Masehi
sampai 1100 Masehi. Dimana pada masa-masa tersebut filsuf-filsuf besar seperti
Socrates, Plato, Aristoteles membuat berbagai filosofi alam yang kemudian
menjadi dasar ilmu pengetahuan alam di abad-abad selanjutnya.Pada masa itu
ilmuwan-ilmuwan Muslim juga memberikan kontribusi besar di bidang
matematika dengan ditemukannya angka-angka Arab dan perumusan aljabar.

Pada abad pertengahan 1100-1600 M, ilmu pengetahuan alam banyak


mendapat kendala dan dianggap sebagai ilmu sihir dan okultisme dari pihak
gereja.Pada abad 1600-1800 M adalah masa-masa keemasan bagi ilmu
pengetahuan alam dimana banyak teori-teori sains yang berpengaruh hingga masa
modern, ditemukan dari ilmuwan-ilmuwan ternama seperti Isaac Newton, Galileo
Galilei, Copernicus, Johannes Kepler, Thomas Hobbe, Francesco Redi dan
sebagainya. Pada tahun 1800-1900 M istilah scientist ditemukan oleh William
Whewell.Di awal tahun 1900 yang dimaksud dengan ilmu sains hanya dibagi
menjadi tiga cabang yaitu mekanikal, elektrodinamis dan termodinamis.Ilmuwan
terkenal pada periode ini adalah Einstein dengan teori relativitasnya.

Pengamatan dan percobaan-percobaan sistematik yang dilakukan manusia


dengan bantuan prinsip, teori, hipotesa, hukum atau aturan-aturan yang telah ada
akan memberikan pengetahuan yang luas bagi manusia. Inilah yang dimaksud
dengan pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) menurut Srini M. Iskandar.

6
Sedangkan menurut Maslichah Asy’ari, IPA adalah pengetahuan tentang
alam yang didapatkan manusia dengan cara terkontrol. Yang dimaksud dengan
IPA atau ilmu sains menurut Maslichah Asy’ari tidak berkutat dengan hasil
produk namun bagaimana proses untuk mendapatkan produk tersebut.

4. Ilmu Pengetahuan Alam bisa dibagi menjadi beberapa komponen

a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Produk Ilmiah. IPA adalah susunan fakta,
prinsip, aturan, hukum, teori, konsep atau hipotesa atas suatu fenomena alam
dan memberikan pengetahuan baru bagi seseorang.
b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Proses Ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud
adalah suatu proses pengamatan dan analisis data-data empiris untuk
mendapatkan suatu produk ilmiah. Proses ilmiah ini harus valid, akurat dan
sesuai dengan mekanisme sosial sehingga mampu menghasilkan produk atau
temuan ilmiah yang bisa diakui realibitas dan validitasnya. Keterampilan
dalam proses ilmiah ini merupakan keterampilan dasar yang diperlukan bagi
seorang ilmuwan.
c. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Sikap Ilmiah. Setelah melalui tahap proses
dan memahami produk ilmiah, seseorang diharapkan mampu bersikap secara
sistematik, rasional dan skeptis seperti halnya disebutkan dalam pengertian
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di atas.

B. Pengertian Dan Cakupan IPS


1. Pengertian Dan Cakupan IPS

Menurut Hidayati (2008:7) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial


merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial,
seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik, dan sebagainya.

Pendapat yang hampir sama juga ditegaskan oleh Taneo (2009:1.8) yang
menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan hasil perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan
politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu
dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

7
Menurut Depdiknas dalam ”Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22, 23, dan 24 Tahun 2006” (2008:162) disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakansalah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
SD/MI/SDLB sampai pada jenjang SMP/MTs/SMPLB.

Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan


generalisasiyang berkaitan dengan isu sosial.Berdasarkan dari berbagai pendapat
tersebutdapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu kajian
tentang kehidupan manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial
yang berinterkasi dengan lingkungannya. Dengan kata lain bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial memiliki kajian yang sangat kompleks tentang kehidupan
manusia dan lingkungannya berserta aspek-aspek kehidupan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu peserta didik yang merupakan bagian dari masyarakat perlu
diberikan menguasai Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bekal hidupnya kelak.

Menurut the National Council for the Social Studies (NCSS), ilmu sosial
adalah studi terintegrasi menyangkut ras manusia untuk mempromosikan
kompetensi warganegara yang menyediakan studi sistematis meliputi disiplin
antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik,
psikologi, agama, dan sosiologi sebagaimana humanities, matematika, dan ilmu
pengetahuan alam. Tujuan ilmu social yang utama adalah untuk membantu orang-
orang muda kemampuannya guna membuat pemberitahuan dan keputusan yang
disertai alasan sebagai warganegara pada suatu masyarakat yang berbeda.Pada
intinya, ilmu sosial memperkenalkan ilmu pengetahuan dan keterlibatan urusan
kewarganegaraan. Unsur yang terpenting dalam ilmu sosial ialah pembuat
kebijakan, pendidik, orang tua dan warganegara yang ingin mengetahui tentang
apa yang akan diajarkan kepada siswa, bagaimana mereka diberi pelajaran, dan
bagaimana prestasi siswa dievaluasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,


konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.Pada jenjang SD/ MI
mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan
ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab, serta warga
dunia yang cinta damai (KTSP Standar Isi 2006). Menurut Permendiknas No. 22
8
Tahun 2006, mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.Sedangkan IPS menurut Zuraik dalam Susanto (2013: 137) adalah
harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik di mana para
anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosialyang rasional dan penuh
tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakikat IPS di
sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan untuk media
pelatihan siswa sebagai warga negara sedini mungkin.Tidak jauh berbeda
menurutBanks dalam Susanto (2013: 141) mengatakan bahwa pendidikan IPS
atau yang dia sebut social studies, merupakan bagian dari kurikulum yang di
sekolah yang bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka
berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, bahkan dunia. Banks menekankan
begitu pentingnya pendidikan IPS diterapkan di sekolah-sekolah, mulai dari
tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, terutama di sekolah dasar dan
menengah.Definisi yang hampir sama dikemukakann oleh Jarolimek dalam
Susanto (2013: 141) yang menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan IPS
berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok masyarakat di mana ia
tinggal.Adapun ruang lingkup mata pelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar
dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada
geografi dan sejarah terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari
yang ada di lingkungan sekitar peserta didik di SD. Menurut Permendiknas No. 22
Tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek sebagai
berikut:1.Manusia, tempat, dan lingkungan2.Waktu, keberlanjutan, dan
perubahan3.Sistem sosial dan budaya4.Perilaku ekonomi dan kesejahteraanDari
uraian pembelajaran IPS di atas peneliti mendeskripsikan bahwa IPS di sekolah
dasar yang meliputi materi sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi juga pengembangan keterampilan
berpikir kritis, sikap yang yang berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk
menjadi warga negara yang baik.

9
2. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau


terpadu.Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu
Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M
Sadeli, 1986:21).Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan
strategi penyampaiannya.

a. Materi IPS

Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara


individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya).Materi
IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat.Oleh
karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan.Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumber
materi IPS antara lain:

i. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak
dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas
negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
ii. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
iii. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat
sampai yang terjauh.
iv. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
v. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber


materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya.Pengetahuan konsep, teori-

10
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan
sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan


pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri),
keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe
kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding
Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).Tipe kurikulum tersebut,
didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu
memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri
sendiri.Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan
konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan
kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas.

C. Kemampuan Yang Dikembangkan IPA dan IPS


1. Kemampuan Yang Dikembangkan IPA
a. Pengertian Keterampilan Berpikir

Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan
konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri
seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses
penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam
diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. “Berpikir” mencakup
banyak aktivitas mental.Berpikir juga berarti berjerih-payah secara mental
untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari
persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berpikir juga termuat kegiatan
meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur,
mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah-milah atau
membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan-
kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis menalar atau menarik
kesimpulan dari premis-premis yang ada, menimbang, dan memutuskan
(Anonim, 2010)

11
Sedangkan Keterampilan diartikan sebagai kemampuan seseorang
terhadap suatu hal yang meliputi semua tugas-tugas kecakapan, sikap, nilai
dan kemengertian yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang
pentinguntuk menunjang keberhasilannya didalam penyelesaian tugas
(Rusyadi dalam Yanto : 2005). Kata keterampilan sama artinya dengan kata
kecekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu
dengan cepat dan benar.Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan
cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila
seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak
sapat dikatakan terampil (Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri,1991:2).

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir merupakan


kemampuan atau kepandaian mengembangkan ide dan konsep secara cepat
dan tepat melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.

Berdasarkan prosesnya berpikir dapat dikelompokkan dalam berpikir


dasar dan berpikir kompleks.Proses berpikir dasar merupakan gambaran dari
proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari yang
sederhana menuju yang kompleks. Aktifitas berpikir rasional meliputi
menghafal, membayangkan, mengelompokkan, mengeneralisasikan,
membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi, dan
menyimpulkan (Novak, 1979).

Proses berpikirkompleks yang disebut proses berpikir tingkat tinggi ada


empat macam, yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir
kritis, dan berpikir kreatif (Costa, 1985). Pemecahan masalah menggunakan
dasar proses berpikir untuk memecahkan kesulitan yang diketahui atau
didefinisikan, mengumpulkan fakta tentang kesulitan tersebut dan menentukan
informasi tambahan yang diperlukan. Selanjutnya menyimpulkan atau
mengusulkan alternative pemecahan dan mengujinya untuk
kelayakan.Akhinrya secara potensial mereduksi menjadi taraf penjelasan yang
lebih sederhana dengan menghilangkan pertentangan, serta melengkapi
pengujian pemecahan masalah untuk menggeneralisasikan.Yang penting

12
dalam mengasah keterampilan berpikir memecahkan masalah adalah siswa
dapat merumuskan pernyataan masalah.

Masalah pada umumnya dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu


adanya kondisi yang muncul tiba-tiba sehingga muncul keadaan yang tidak
diharapkan.Masalah seperi ini dikategorikan sebagai krisis.Misalnya, tiba-tiba
terjadi sesuatu peristiwa yang tidak diduga. Dari kondisi ini muncul
pernyataan masalah, seperti:

i. Apa sesungguhnya yang terjadi dengan …..


ii. Apa yang menyebabkan ………… terjadi …..
iii. Dari mana sumbernya ……….sehingga……

Klasifikasi masalah yang kedua adalah antara kondisi nyata dengan


kondisi yang diharapkan berbeda. Dari sini mucul masalah yang dapat
dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Misalnya:

1) Kondisi ……. belum sesuai dengan ….


2) Mengapa ……..belum sesuai dengan……?
3) Apa yang menyebabkan ……tidak sesuai dengan…….?
4) Bagaimana membuat ……..agar……?
5) Masalah berikutnya yang manusia hadapi adalah ketidaktahuan dan
selalu ingin tahu. Masalah ini dapat dinyatakan dalam contoh berikut:
a) Mengapa ….?
b) Bagaimana …….bisa jadi ……..?
c) Apa yang menyebabkan …..?
d) Apa yang anda ketahui ….?

Pertanyaan yang sering dibuat oleh guru di kelas bisa jadi masalah.atau
sesungguhnya adalah soal.Pertanyaan guru sering dilatarbelakangi dengan rasa
ingin tahu, melainkan jawabannya dia sudah mereka ketahui. Guru buat
pertanyaan karena ingin menguji pengetahuan siswa.Keterampilan dasar untuk
mengembangkan keterampilan memecahkan masalah adalah kemampuan
bertanya. Dalam riset, mengeksplorasi informasi, atau investigasi seperti
yang polisi lakukan adalah menggunakan W,s +H yang meiliputi:

13
i.) Who is it about? / Siapa tentang itu?
ii.) What happened (what’s the story)? / Apa yang terjadi?
iii.) Where did it take place? / Di manakah hal itu terjadi?
iv.) When did it take place?/ Kapan hal itu terjadi?
v.) Why did it happen?/Mengapa hal itu terjadi?
vi.) How did it happen?/Bagaimana hal itu terjadi?

2. Kemampuan Yang Dikembangkan IPS

Pada kurikulum 2013, menurut Permendikbud no 58 tahun 2014, IPS


dikembangkan dalam bentuk integrated social studies, yang muatannya berasal
dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Tujuan dari pendidikan IPS,
menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan,
patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. IPS pada kurikulum 2013
merupakan pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan
berpikir, kemampuan belajar rasa ingin tau, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Barr, Barth, and Shermis (1977, p. 59) mengemukakan tiga tradisi dari
social studies, yaitu
a. Social Studies Taught as Citizen Transmission,
b. Social Studies Taught as Social Science, and
c. Social Studies Taught as Reflective Inquiry.

Martorella dalam Nelson (2011, p20) menambahkan definisi social studies


sebagai: citizenship transmission, social sciences, reflective inquiry, informed
social criticism, and personal development .
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan,
keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS, diantaranya:
Sebagai citizens transmission pembelajaran IPS bertujuan meneruskan
nilai-nilai lama yang berkembang di masyarakat untuk dikembangkan kepada
generasi muda. Peran IPS dalam hal ini adalah mewariskan nilai-nilai luhur yang
merupakan identitas bangsa.Esensi dari Social Studies as Citizen Transmission
adalah untuk meneruskan konsep-konsep kepada generasi muda mengenai

14
masyarakat yang ideal dan warga negara yang ideal.Tujuannya adalah untuk
menjamin keberlangsungan budaya.(Barr, Barth, & Shermis, 1977, p. 61). Untuk
membentuk warga negara yang ideal, seorang peserta didik harus memahami
kondisi politik dan penerimaan budaya dalam masyarakat mereka, yang
didalamnya terdapat nilai self government, kemerdekaan individu, kebutuhan
untuk bekerja keras, nilai-nilai dari pencapaian, toleransi, menerima perbedaan,
dan hak untuk mendapatkan keuntungan dari suatu usaha/ investasi (Barr, Barth,
& Shermis, 1977, p. 61).
Saxe dalam Sapriya (2016, p.35) menjelaskan bahwa tujuan IPS untuk
mendidik siswa sebagai warga negara yang baik (good citizenship), warga
masyarakat yang konstruktif dan produktif; yaitu warga negara yang memahami
dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai warga negara, berpikir
sebagai warga negara, bertindak sebagai warga negara dan jika mungkin juga
mampu hidup sebagaimana layaknya warga negara.
Jadi keterampilan yang dikembangkan disini adalah keterampilan untuk
membentuk generasi muda sebagai warga negara yang baik, yang bertujuan untuk
kelestarian budaya dari suatu mayarakat tertentu. Dalam hal ini setiap peserta
didik harus membelaki dirinya dengan kemampuan untuk memahami situasi
politik dan nilai-nilai budaya dari masayarakatnya, yang didalamnya perlu
dikembangkan keterampilan memahami self government, menghargai
kemerdekaan individu, kebutuhan akan kerja keras, dan nilai-nilai pencapaian,
keterampilan untuk saling toleransi, menerima perbedaan, serta menghargai hak
untuk mendapatkan keuntungan dari suatu usaha/ investasi. Agar dia mampu
untuk memahami dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai
warga negara, berpikir sebagai warga negara, bertindak sebagai warga negara dan
mampu hidup sebagaimana layaknya warga Negara.
Sebagai Social sciences, tujuan utama IPS adalah untuk membuat peserta
didik mampu memahami ilmu-ilmu sosial. Barr, Barth & Shermis (1977, p. 61)
menjelaskan
“The purpose of social studies defined as social science…. is that young
people shall acquire the knowledge, skills, and devices of particular social
science disciplines to the end that they become effective as citizens.
Jadi tujuan dari social studies defined as social science disini adalah untuk
membentuk generasi muda dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan

15
berbagai perangkat dari disiplin ilmu sosial yang pada akhirnya dapat menjadikan
mereka sebagai warga negara yang efektif. Barr, Barth & Shermis (1977, p. 63)
juga menambahkan bahwa tujuan akhir dari social studies defined as social
science ini, adalah untuk meningkatkan kemampuan orang-orang belajar
bagaimana melihat dunia melalui pandangan peneliti sosial.
Jadi keterampilan yang dikembangkan disini adalah keterampilan dalam hal
penguasaan dan pemahaman ilmu-ilmu sosial. Dengan penguasaan dan
pemahamannya, diharapkan akan lahir para peneliti sosial, atau orang-orang yang
mempu melihat dunia melalui pandangan peneliti sosial.

Sebagai reflective inquiry Barr, Barth & Shermis (1977, p. 66) menjelaskan
The method of Reflective Inquiry is training in the skill of inquiry: that is, the
making of choices, of deliberate decisions. The contents of a selection of those
social problems identified by students as their problems.

Sementara Maftuh (2010) menjelaskan pembelajaran IPS sebagai reclective


inquiry bertujuan untuk mendorong peserta didik mengembangkan dan
menggunakan keterampilan berpikir reflektif.Keterampilan reflektif ini berkaitan
dengan kemampuan keterampilan kritis, pemecah masalah, penelitian ilmiah,
berpikir induksi, kajian nilai dan pengambilan keputusan yang rasional.
Jadi keterampilan yang dikembangkan disini adalah keterampilan
merefleksi diri, memahami masalah dan membuat keputusan dalam memecahkan
masalah tersebut.Untuk dapat membuat keputusan dari pemecahan suatu masalah
diperlukan keterampilan yang bekaitan dengan kemampuan keterampilan kritis,
pemecah masalah, penelitian ilmiah, berpikir induksi, kajian nilai dan
pengambilan keputusan yang rasional.

Berdasarkan tambahan dari Martorella social science asinformed social


criticism, dalam hal ini berbanding terbalik dengan peran social science as
citizenship transmition, dimana tujuan pembelajaran studi sosial di sini adalah
menyediakan peluang peserta didik untuk menguji kembali, mengkritik, dan
merevisi tradisi-tradisi masa lalu, praktik-praktik sosial saat ini, dan model-model
pemecahan masalah. Jadi pendidikan citizenship diarahkan langsung pada
transformasi sosial yang dipandu oleh nilai keadilan dan kesetaraan untuk

16
memastikan arah perubahan sosial. Peserta didik dilibatkan dalam menguji
masalah sosial, berpikir secara independen, dan bertanggung jawab terhadap
kritik sosial; memperkenalkan perbedaan dan berbagai macam pandangan/
perspektif; untuk mendorong partisipasi kegiatan di dalam peningkatan
masyarakat; dan dikenal sebagai partner dalam pembuatan keputusan terkait
dengan pendidikan (Ross, 2004).
Jadi keterampilan yang dikembangkan disini adalah keterampilan peserta
didik untuk berpikir kritis sehingga dapat menguji kembali, mengkritik, dan
merevisi tradisi-tradisi masa lalu, praktik-praktik sosial saat ini, dan model-model
pemecahan masalah.

Social science Sebagai personal development mencerminkan bahwa


pendidikan citizenship harus dapat mengembangkan konsep diri yang positif, dan
perasaan yang kuat dari setiap individu untuk berhasil. Pendekatan ini didasarkan
pada gagasan bahwa pendidikan citezenship yang efektif memberikan kebebasan
pemahaman kepada seseorang untuk membuat pilihan serta kewajiban seseorang
untuk bertanggungjawab dengan keputusan yang mereka ambil (Vinson, 1998)
Pembelajaran IPS sebagai personal development bertujuan membantu
peserta didik mengembangkan secara penuh potensi sosial, emosional, fisik, dan
kognitifnya.Dalam hal ini IPS bertujuan untuk mengembangkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang sehat secara mental, psikologis, dan fisiknya
secara produktif (Maftuh, 2010).

Berdasarkan keterangan di atas, keterampilan yang dikembangkan disini


adalah keterampilan setiap individu untuk mengembangkan potensi dirinya.
Sehingga memunculkan keinginan personal untuk berhasil, dan selalu
bertanggungjawab atas setiap pilihan yang dia ambil.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ilmu yang mempelajari alam


semesta,benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar
angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan
indera. Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan
kimia.Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan hasil perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik.
Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan
menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Adapun karakteristik dari Pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam antara


lainobjek kajiannya yang kongkret, bersifat sistematis, logis, objektif serta universal.
Sedangkan karakteristik dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sendiri yaitu, Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan keterpaduan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi.dikemas sedemikian rupa sehingga dapat dikembangkan
menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu, IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner. Dan IPS menggunakan tiga dimensi (ruang, waktu, dan nilai/moral)
dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara
keseluruhan.

Kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA


dan IPS pada umumnya sama saja yaitu tujuannya untuk membuat peserta didik
menjadi jauh lebih berkembang akan Sikap rasa ingin tahu (curiousity), Sikap ingin
mendapatkan sesuatu yang baru (orginality),Sikap kerjasama (cooperation), Sikap
tidak mudah putus asa (perseverance), Sikap tidak berprasangka (open-mindedness),
Sikap mawas diri (self criticism), Sikap bertanggung jawab (responsibility), Sikap
berpikir bebas (independence in thinking), hormat kepada Sang Pencipta , menjaga
terhadap alam, Sikap menghargai kepada setiap sesama mahluk hidup, serta
mengembangkan kepribadiannya sebagai manusia yang bersifat Sikap tenggang rasa,

8
jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji, Sikap
demokratis, disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri dan menghargai gagasan
orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.

B. Saran
Guru diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan
dalam proses pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang baru konseptual
teknik, metode dan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Darsono dkk. (2017) Kompetensi Profesional, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sumber belajar penunjang PLPG 2017. (Jakarta. Dikti.Kemendikbud).
Hisbullah, Nurhayati Selvi.2018. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah
Dasar.(Maksar: Aksara Timur).

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. ( Bandung: PT.Remaja Rosdakarya).

IKIP Bandung.2007. Mimbar pendidikan.( Bandung: IKIP Bandung).

Siska ,Yulia. 2016. Pembelajaran ips di SD/MI. ( Jakarta: Garudhawaca).

Somantri, N. 2001. Mengagas Pembaharuan Pendidikan IPS.( Bandung: PT.Remaja Rosda


Karya).

Susanto, akhmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar.( Jakarta:


Prenadamedia Group).

Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. (Jakarta: Prestasi
Pustaka).
Trianto ,S.pd.,M.pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek.
(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher).
Trianto.2012. Model Pembelajaran Terpadu.( Jakarta: PT.Bumi Aksara).

10

Anda mungkin juga menyukai