Anda di halaman 1dari 32

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD KELAS TINGGI

A. KAJIAN MATERI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR


B. Pedagogik

NO KODE LK NAMA LK HAL KETERANGAN


Analisis kasus Perkembangan
1 LK.01 28 TM, IN-1, ON
Peserta Didik
Analisis kasus Peekembangan
2 LK.02 43 TM, IN-1, ON
Kemampuan Intelektual
Analisis kasus Perkembangan
3 LK.03 54 TM, ON
Fisik dan Keshatan
Analisis kasus Perkemangas
4 LK.04 67 TM, ON
Sosial dan Kecerdasan Emosi
Analisis kasus Perkembangan
5 LK.05 85 TM, ON
Moral dan Kecerdasan Spiritual
Analisis kasus Perkembangan
6 LK.06 100 TM, ON
Sikap dan Kebiasaan Belajar
Analisis kasus Kemampuan Awal
7 LK.07 116 TM, ON
dan Kesulitan Belajar

C. TABEL DAFTAR LEMBAR KERJA MODUL

Hal. Hal.
Kode
No Nama LK Keterangan Pada Pada
LK
Modul PDF

1. LK 1.1 Penggunaan Kata atau Kalimat TM, In 1 26

2. LK 1.2 Bentuk Baku Bahasa Indonesia TM, In 1 26

3. LK 1.3 Bentuk baku dan Nonbaku On 26

4. LK 1.4 Ragam Bahasa On 27

5. LK 2.1 Tahap-tahap Pemerolehan Bahasa TM, In 1 40


Anak

6. LK 2.2 Pembelajaran Bahasa Anak TM, In 1 41

7. LK 2.3 Laporan Tahap-tahap Pemerolehan On 41


Bahasa Anak

8. LK 2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi On 41


Pemerolehan Bahasa Anak

9. LK 3.1 Tata Bentukan TM, In 1


60

10. LK 3.2 Tata Kalimat TM, In 1 61

11. LK 3.3 Kelas Kata On 61

12. LK 3.4 Wacana On 61

13. LK 4.1 Makna Leksikal dan Gramatikal TM, In 1 77

14. LK 4.2 Makna Konotatif TM, In 1 78

15. LK 4.3 Pertalian Makna On 78

16. LK 4.4 Perubahan Makna On 78

17. LK 4.5 Idiom, Pameo, dan Peribahasa On 78

18. LK 5.1 Teknik Menyimak TM, In 1 108

19. LK 5.2 Hubungan antara Keterampilan Membaca dan TM, In 1 109


Keterampilan Menulis

20. LK 5.3 Karangan Deskripsi dan Argumentasi On 109

21. LK 5.4 Penerapan Materi Keterampilan Berbicara On 110

22. LK 6.1 Genre Sastra TM, In 1 133

23. LK 6.2 Unsur Intrinsik Puisi TM, In 1 133

24. LK 6.3 Unsur Intrinsik Prosa On 135

25. LK 6.4 Mengubah Teks Puisi ke dalam Teks Prosa On 135

26. LK 7.1 Penilaian Berbasis Kelas TM, On 150

Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
In 1 : Digunakan pada In service learning 1
On : Digunakan pada On the job learning

1. LK 1.1 ( Penggunaan Kata atau Kalimat ) Untuk TM dan In 1


a. Pelajari materi tentang Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa Indonesia !
b. Cari dan bacalah referensi lain terkait dengan pilihan dan penggunaan kata atau kalimat
dalam bahasa Indonesia !
c. Carilah pengertian dan penggunaan kata-kata berikut !
1) menyolok atau mencolok
2) suatu dan sesuatu
3) jam dan pukul

Jawaban :
a. Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa Indonesia

 Hakikat Bahasa Indonesia


Bahasa adalah lambang bunyi yang bermakna dan bersifat Universal serta sebagai alat
berkomunikasi dalam keragaman atau perbedaan suku, ras, serta kebudayaan di setiap
daerah yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.

 Fungsi Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia merupakan identitas dan kebanggaan bangsa indonesia serta menjadi
alat pemersatu dan penghubung antarbudaya dan antardaerah sehingga masyarakat yang
berlatar belakang berbeda bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar.

 Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau merupakan bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa
daerah.

 Ragam Bahasa Indonesia


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawanbicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.jadi, berdasarkan subdimensi
pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas :
1. intim ( intimate)
yaitu bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab.
contohnya : loe, gue, ember, ente, ane.
2. santai (casual)
yaitu bahasa yang ditandai dengan adanya penggunaan kata-kata tidak baku.
contohnya : digunakan dalam situasi tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang
yang belum tentu saling kenal.
3. konsultatif ( consultative)
Bahasa yang memperlihatkan ciri ragam konsultatif yaitu kata-kata atau ujaran yang
digunakan terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi.
contohnya : pada saat guru menjelaskan atau bertanya jawab dengan siswa atau pada
saat pembeli melakukan tawar menawar harga dengan pedagang.
4. resmi ( formal)
Ragam bahasa resmi atau formal ditandai oleh bentuk kata dan kalimat yang lengkap
serta akurat.
contohnya : dipakai di dalam rapat atau diskusi resmi atau formal.
5. beku ( frozen)
yaitu ragam bahasa yang ditandai ungkapan atau ujaran-ujaran baku dan beku.
disebut beku karena ungkapan dan istilah yang dipakai sedemikian tetap dan tidak
memungkinkan adanya perubahan satu patah kata pun. bahkan tekanan pelafalannya
pun tidak boleh berubah sama sekali.
contohnya : dapat dilihat dalam upacara pernikahan, upacara bendera, serta baris-
berbaris di kalangan tentara, pelajar, atau karyawan instansi pemerintah.

b. Penggunaan kata atau kalimat dalam bahasa indonesia


Dari segi makna, pemakaian bahasa yang benar berhubungan dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tautan makna.
Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat digunakan kata yang bermakna konotatif
(kata kiasan). jadi, pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai
dengan kaida-kaidah bahasa.

c. Pengertian dan penggunaan kata-kata :


1) Menyolok atau mencolok
Kata dasar yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah colok.
Jika mendapat imbuhan me- akan berubah menjadi mencolok bukan menyolok.
2) suatu dan sesuatu
Kata suatu dan sesuatu memiliki makna yang berbeda.
kata suatu langsung diikuti oleh nomina sedangkan sesuatu tidak secara langsung diikuti
oleh nomina, tetapi haya dapat diikuti oleh keterangan atau dapat digunakan pada akhir
kalimat tanpa diiringi kata apa pun.
contoh : Pada suatu hari nanti, dia akan menyadari perbuatannya
Saya melihat tanda-tanda akan terjadi sesuatu malam ini
3) jam dan pukul
Jam mempunyai makna masa atau jangka waktu sedangkan pukul mengandung
pengertian saat atau waktu.
jika maksud yang yang yang ingin diungkapkan adalah waktu atau saat maka kata yang
tepat digunakan adalah pukul.
contohnya : Rapat akan dimulai pukul 08.00.
Sebaliknya jika yang ingin diungkapkan adalah masa atau jangka waktu maka kata yang
tepat digunakan adalah jam.
contohnya : Kami bekerja selama enam jam sehari.
2. LK 1.2 ( Bentuk Baku Bahasa Indonesia )
a. Pelajari materi Bahasa Indonesia yang baik dan benar !
b. Carilah bentuk bahasa baku kosakata dibawah ini :
c. ambulance, komplek, praktek, hakekat, apothek, dan inquiry
d. Buatlah masing-masing dua buah contoh kalimat dengan menggunakan bentuk baku dari
kosakata diatas !
Jawaban :
a. Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Kriteria yang dipakai untuk melihat pemakaian bahasa yang benar adalah kaidah bahasa.
kaidah itu meliputi aspek :
1) Tata bunyi atau fonologi
2) Tata bahasa atau kata dan kalimat
3) Kosa kata, termasuk di dalamnya penggunaan istilah
4) Ejaan
5) Makna
Dari segi makna, pemakaian bahasa yang benar berhubungan dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tautan makna.
Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat digunakan kata yang bermakna konotatif
(kata kiasan). jadi, pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa.

b. Kata Baku dari ambulance, komplek, praktek, hakekat, apothek, dan inkuiry adalah :
1) ambulance kata bakunya ambulans
2) komplek kata bakunya kompleks
3) praktek kata bakunya praktik
4) hakekat kata bakunya hakikat
5) apothek kata bakunya apotek
6) inkuiry kata bakunya inkuiri

c. Contoh kalimat dengan menggunakan bentuk baku dari kosa kata diatas adalah :
1) ambulans
contoh kalimat :
 Bagi warga kurang mampu disediakan ambulans gratis bila warga membutuhkan.
 Saat sekarang pemerintah banyak menyediakan ambulans di rumah sakit daerah.
2) kompleks
contoh kalimat :
 Kompleks perumahan itu dibangun untuk para anggota DPRD.
 Masalah yang dihadapinya sangat kompleks dan sulit untuk dicari solusinya.
3) praktik
contoh kalimat :
 Pamanku praktik sebagai dokter di rumah sakit dekat sekolahku.
 Mereka praktik mengajar selama tiga bulan di tempat tugas saya.
4) hakikat
contoh kalimat :
 Hakikat orang tua adalah mendidik anaknya menjadi orang dewasa yang bermoral.
 Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial.
5) apotek
contoh kalimat :
 Kakakku bekerja sebagai apoteker di apotek dekat rumahku.
 Sekarang sudah banyak apotek didirikan di dekat rumahku.
6) inkuiri
contoh kalimat :
 Banyak guru menggunakan metode inkuiri saat mengajar.
 Para siswa sangat aktif saat guru mengajar menggunakan metode inkuiri.
3. LK 1.3 ( Bentuk Baku dan Nonbaku )
a. Pelajari materi tentang Ragam Bahasa !
b. Cari dan bacalah referensi lain terkait dengan Bentuk Baku dan Nonbaku Bahasa
Indonesia !
c. Beri tugas kepada peserta didik untuk membuat tulisan narasi minimal tiga paragraf !
d. Kemudian analisislah tulisan tersebut berdasarkan penggunaan kosa kata baku dan
nonbaku !
Jawaban :
a. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawanbicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.jadi, berdasarkan subdimensi
pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas :
1. intim ( intimate)
yaitu bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab.
contohnya : loe, gue, ember, ente, ane, gitu loh, cape deh,
2. santai (casual)
yaitu bahasa yang ditandai dengan adanya penggunaan kata-kata tidak baku.
contohnya : digunakan dalam situasi tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang
yang belum tentu saling kenal.
3. konsultatif ( consultative)
Bahasa yang memperlihatkan ciri ragam konsultatif yaitu kata-kata atau ujaran yang
digunakan terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi.
contohnya : pada saat guru menjelaskan atau bertanya jawab dengan siswa atau pada
saat pembeli melakukan tawar menawar harga dengan pedagang.
4. resmi ( formal)
Ragam bahasa resmi atau formal ditandai oleh bentuk kata dan kalimat yang lengkap
serta akurat.
contohnya : dipakai di dalam rapat atau diskusi resmi atau formal.
5. beku ( frozen)
yaitu ragam bahasa yang ditandai ungkapan atau ujaran-ujaran baku dan beku.
disebut beku karena ungkapan dan istilah yang dipakai sedemikian tetap dan tidak
memungkinkan adanya perubahan satu patah kata pun. bahkan tekanan pelafalannya
pun tidak boleh berubah sama sekali.
contohnya : dapat dilihat dalam upacara pernikahan, upacara bendera, serta baris-
berbaris di kalangan tentara, pelajar, atau karyawan instansi pemerintah.
b. Bentuk Baku dan Nonbaku Bahasa Indonesia
Kata Baku adalah aturan ketatabahasaan yang telah ditentukan, sedangkan kata nonbaku
adalah kata yang dalam penggunaannya tidak mengikuti kaidah atau ketentuan
ketatabahasaan yang telah ditentukan. Kata-kata baku biasanya digunakan dalam situasi
resmi, seperti seminar, pidato, dan kegiatan belajar-mengajar, dan lain-lain. Kata-kata
nonbaku baku biasanya digunakan dalam komunikasi sehari-hari yang tidak bersifat
resmi.Ciri-ciri bahasa baku/ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku adalah
sebagai berikut: (a) Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan
konsisten; (b) Pemakaian fungsi gramatikal (subjek, predikat, dan sebagainya secara
eksplisit dan konsisten; (c)Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit
dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg); (d)Pemakaian pola
frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten (penggunaan urutan kata
yang tepat); (e) Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis); (f) Pemakaian partikel
kah, lah, dan pun secara konsisten; (g) Pemakaian preposisi yang tepat; (h) Pemakaian
bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya; (i) Pemakaian unsur-unsur
leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa Indonesia baku; (j)
Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD); (k) Pemakaian peristilahan resmi;
(l) Pemakaian kaidah yang baku.
Contoh Bentuk baku:
disiminasi= desiminasi
bikin= membuat
kenapa= mengapa
standart= standar
deskret= diskret

c. Tulisan narasi

Salah satu regu pramuka SDN 29 Cakranegara mengikuti lomba berkemah di


lapangan Jaka Mandala. Perkemahan itu diadakan di hari Sabtu 07 Juni 2011- 14 Juni
2011.Pada hari Rabu, 07 Juni 2011, rombongan berkumpul di depan gerbang sekolah
dengan alat-alat yang telah dipersiapkan. Regu Tulip yaitu regu dari anak perempuan dan
Regu Harimau yaitu regu dari anak putra. Setiap regu terdiri dari ketua, wakil ketua,
bendahara, sekretaris dan berjumlah 10 orang.
Rombongan mulai berangkat ke Lapangan Jaka Mandala pada pukul 07.30 WIB.
setibanya disana rombongan mendaftar ulang. Dilapangan pun sudah terlihat banyak
tenda-tenda yang sudah berdiri kokoh. Setelah mendaftar ulang, rombongan segera
mencari tempat yang sudah dipersiapkan untuk mendirikan tenda, gapura, pagar dan lain-
lain. Pendirian alat-alat perkemahan itu selesai pada pukul 11.30 WIB. Tak lama
kemudian akan diadakan upacara pembukaan, rombongan pun segera mengikuti upacara
itu. Setelah upacara itu selesai, masing-masing regu segera bergegas mencari kamar
mandi untuk mandi.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Di waktu itu diadakan berbagai lomba-
lomba keagamaan. Contohnya : lomba kaligrafi, lomba pidato bahasa arab dan lain-lain.
Diadakan pula lomba pendidikan, seperti : lomba pidato bahasa indonesia, lomba baca
puisi, lomba cerita, lomba menulis aksara sasak dan lain-lain. Setelah perlombaan itu
selesai, peserta perkemahan itu segera menuju tenda masing-masing untuk tidur.

 Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan Nonbaku
 Contoh Kosakata Baku dan Nonbaku :
1) Bentuk Nonbaku :

 Perkemahan itu diadakan di hari Rabu, 4 Juni 2011 – 7 Juni 2011.


2) Bentuk Baku :
 Perkemahan itu diadakan pada hari Rabu, 4 Juni 2011 – 7 Juni 2011.
3) Bentuk Nonbaku :
 Di waktu itu diadakan berbagai lomba-lomba keagamaan.
4) Bentuk Baku :
 Pada waktu itu diadakan berbagai lomba-lomba keagamaan.
5) Bentuk Nonbaku :
 Di lapangan pun sudah terlihat banyak tenda-tenda yang sudah berdiri kokoh.
6) Bentuk Baku :
 Di lapangan pun sudah terlihat banyak tenda yang sudah berdiri kokoh.
 Di lapangan pun sudah terlihat tenda-tenda yang sudah berdiri kokoh.
7) Bentuk Nonbaku :
 Di waktu itu diadakan berbagai lomba-lomba keagamaan.
8) Bentuk Baku :
 Di waktu itu diadakan berbagai lomba keagamaan.
 Di waktu itu diadakan lomba-lomba keagamaan.

d. Rubrik Penilaian Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan
Nonbaku

No. Aspek Kriteria Nilai


Analisis yang dibuat lengkap 30
1 Kelengkapan Analisis yang dibuat kurang lengkap 20
Analisis yang dibuat tidak lengkap 10
Contoh kosa kata baku dan nonbaku yang
terdapat dalam tulisan siswa dipaparkan dalam 30
analisis ( minimal 10 contoh )
Contoh kosa kata baku dan nonbaku yang
2 Contoh Kosakata terdapat dalam tulisan siswa dipaparkan dalam 20
Baku dan analisis ( 5 – 9 contoh )
Nonbaku Contoh kosa kata baku dan nonbaku yang
terdapat dalam tulisan siswa dipaparkan dalam 10
analisis ( minimal 5 contoh )
Menggunakan bahasa yang jelas 30
Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

4. LK 1.4 ( Ragam Bahasa )


a. Pelajari materi tentang Ragam Bahasa !
b. Amatilah percakapan para peserta didik di kelas Bapak dan Ibu ajar !
c. Amatilah ragam bahasa yang digunakan oleh para peserta didik !
d. Buat laporan sederhana tentang pengamatan tersebut sebanyak minimal tiga paragraf !
Jawaban :
 Laporan Sederhana Percakapan Siswa Tentang Ragam Bahasa

Tema : Ragam Bahasa Peserta Didik


Hari,tgl. : Senin, 7 Agustus 2017
Pukul : 09.00-10.00
Tujuan : Mengetehui Ragam Bahasa Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari percakapan peserta didik, terdapat
Ragam Bahasa (a) ragam bahasa intim, (b) ragam bahasa lisan, (c) ragam bahasa tulis,
dan (d) ragam bahasa konsultatif, secara kontekstual bahasa yang digunakan anak-anak
berfungsi (1) sebagai alat berinteraksi (2) alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan (3)
alat untuk diri sendiri (4) untuk menyatakan imajinasi dan khayal. Selanjutnya, dilihat
dari struktur kalimatnya penggunaan bahasa lisan anak-anak berfungsi untuk menyatakan
perasaan atau ekspresi, bertanya, meminta suatu pendapat, tanggapan atau jawaban, untuk
menjelaskan informasi atau materi pelajaran, dan memberi atau membuat contoh.
Ragam Bahasa dalam percakapan anak-anak untuk menyatakan perasaan atau
ekspresi antara lain ditandai oleh adanya rasa gembira, senang, kagum, atau kecewa.
Ungkapan ini terdapat pada ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis, tergambar pada
kalimat (a) aku sangat senang pergi bersama keluarga, (b) aduh senangnya
pengalaman waktu libur, dan (c) pada saat aku mengamati gambar tugu monas aku
heran melihat bangunan yang amat tinggi. Selanjutnya ragam bahasa konsultatif dalam
percakapan anak-anak untuk menjelaskan informasi atau materi pelajaran ini terkait
secara kontekstual. Ungkapan-ungkapan tersebut tergambar pada kalimat (a) Paman Gus
pergi bertransmigrasi karena Gunung Galunggung meletus. Sekarang masa depan
Paman dan keluarganya terjamin, (b) Rumah Mawar terbakar karena ledakan kompor
tetangganya, dan (c) Keamanan di Desa Pak Tatang sangat terganggu. Ayam di
kandang hilang tanpa suara. Begitu pula kambing dan ternak lainnya. Akhir-akhir ini
malingnya berani mencongkel jendela rumah Pak Lurah. Untung cepat diketahui, tapi
maling itu melarikan diri. Berkaitan dengan ragam bahasa konsultatif yaitu untuk
menjelaskan informasi atau materi pelajaran, ragam memberi atau membuat contoh pun
berkaitan dengan topik dan situasi pembicaraan. Ragam bahasa konsultatif tersebut dapat
digambarkan melalui kalimat (a) Ada anjungan dari berbagai daerah di Indonesia, Pak,
(b) Kita mengadakan upacara di sekolah, di desa, di kecamatan, (c) Saya Pak, ada
Burung Pipit, Kutilang, Bangau, dan (d) Saya Pak, perlombaan panjat pinang, lari
karung, tarik tambang, baca puisi. Ragam Bahasa konsultatif untuk bertanya, meminta
suatu pendapat, tanggapan atau jawaban juga terjadi karena terikat oleh konteks
pembicaraan. Pembicaraan tersebut berlangsung di kelas, ketika proses belajar-mengajar
berlangsung antara murid dan guru. Hal ini dapat dilihat pada contoh-contoh kalimat, (1)
Judulnya liburan, Pak ?, (2) Judulnya apa, Pak ?, (3) Pahlawan juga, ya, Pak ?, (4)
Judulnya Ronda Malam, ya Bu ?, (5) Di buku halaman berapa, Pak ?, (6) Yang mana,
Bu ?. Selanjutnya ragam bahasa intim dalam percakapan peserta didik terdapat pada
kalimat, (a) wow ! pensil loe bagus banget !, (b) ya jelas dong, gue gitu lokh !, (c)
emang setelah SMP itu SMA ya ?, (d) ya iyalah ! masa iya iya dong !
Melihat kontek percakapan atau ujaran anak-anak diatas pada dasarnya masih terkait
dengan ragam bahasa yang lain. Hal ini disebabkan oleh faktor materi pelajaran yang
disampaikan di sekolah. Materi Bahasa Indonesia yang disajikan kepada murid pada
umumnya berhubungan dengan masalah sosial, kebudayaan, ekonomi, pertanian, dan
alam sekitar. Untuk itu fungsi lain yang berkaitan antara lain bahwa bahasa dan
kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Apabila dikaitkan engan pengajaran
bahasa indonesia itu dimaksudkan untuk membuat anak didik mampu mengintegrasikan
diri dalam masyarakat indonesia. Dengan berbahasa indonesia diharapkan anak didik
menjadi bagian utuh dari bangsa indonesia. Sekaitan dengan itu, bahasa indonesia adalah
bahasa yang membuka jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa
indonesia. Oleh karena itu sangat penting bagi lembaga pendidikan di sekolah dasar
untuk memasyarakatkan bahasa indonesia kepada anak-anak.

 Contoh Ragam Bahasa yang terdapat dalam percakapan siswa


a. Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis
 contoh kalimat :
1. Aku sangat senang pergi bersama keluarga,
2. Aduh senangnya pengalaman waktu libur, dan
3. Pada saat aku mengamati gambar tugu monas aku heran melihat bangunan
yang amat tinggi.

b. Ragam Bahasa Konsultatif


 contoh kalimat :
1. Paman Gus pergi bertransmigrasi karena Gunung Galunggung meletus.
Sekarang masa depan Paman dan keluarganya terjamin,
2. Rumah Mawar terbakar karena ledakan kompor tetangganya,
3. Keamanan di Desa Pak Tatang sangat terganggu. Ayam di kandang hilang tanpa
suara.
4. Ada anjungan dari berbagai daerah di Indonesia, Pak,
5. Kita mengadakan upacara di sekolah, di desa, di kecamatan,
6. Saya Pak, ada Burung Pipit, Kutilang, Bangau, dan
7. Saya Pak, perlombaan panjat pinang, lari karung, tarik tambang, baca puisi.

8. Judulnya liburan, Pak ?,


9. Judulnya apa, Pak ?,
10. Pahlawan juga, ya, Pak ?,
11. Judulnya Ronda Malam, ya Bu ?,
12. Di buku halaman berapa, Pak ?,
13. Yang mana, Bu ?.

c. Ragam Bahasa Intim


 contoh kalimat :

1. Siswa A : Wow ! pensil loe bagus banget !,


2. Siswa B : Ya jelas dong, gue gitu lokh !,
3. Siswa C : Emang setelah SMP itu SMA ya ?,
4. Siswa D : Ya iyalah ! masa iya iya dong !

d. Rubrik Penilaian Hasil Laporan Percakapan Siswa tentang Ragam Bahasa

No. Aspek Kriteria Nilai


Laporan yang dibuat minimal tiga paragraf 30
1 Kelengkapan Laporan yang dibuat dua paragraf 20
Laporan yang dibuat satu paragraf 10
Contoh ragam bahasa yang terdapat dalam
percakapan siswa dipaparkan dalam laporan 30
( minimal 10 contoh )
Contoh ragam bahasa yang terdapat dalam
2 Contoh Ragam percakapan siswa dipaparkan dalam laporan 20
Bahasa ( 5 - 9 contoh )
Contoh ragam bahasa yang terdapat dalam
percakapan siswa dipaparkan dalam laporan 10
( kurang dari 5 contoh )
Menggunakan bahasa yang jelas 30
3 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

6.LK 2.2 ( Pembelajaran Bahasa Anak )


Jawaban :
Laporan tentang Pengalaman Menarik Mengajarkan
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas 4, 5, 6 SD
Nama Sekolah : SDN 29 Cakranegara
Kelas : 5 ( Lima )
Waktu : 08.00 – 09.15
Tanggal : 14 Agustus 2017

Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan pembelajaran yang menyenangkan:


1. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menggunakan kompetensi dasar (kemampuan dasar)
dan indikator hasil belajar sebagai ganti tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu memahami
cara menulis puisi dengan baik dan benar.
2. Bahan Pembelajaran
Cara-cara menulis puisi dengan baik dan benar sebagai bahan ajar menulis puisi.
3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi adalah dengan metode yang
menyanangkan yaitu dengan memakai model permainan. Model permainan yang dipakai
adalah teknik berantai yaitu dari satu siswa ke siswa lain. Selain itu pembelajarannya dari
siswa untuk siswa. Jadi siswa akan lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.
4. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Persiapan
Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan seorang guru sebelum melakukan
pembelajaran. Guru harus memahami materi tentang cara menulis puisi yang baik dan
benar secara mendalam. Sehingga dapat memberikan materi secara lancar kepada siswa
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Pendahuluan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tahap
pendahuluan ini berisi perintah kepada siswa untuk membuat sebuah puisi. Setiap baris
kelompok yang terdiri beberapa anak, setiap anak menulis satu baris puisi sesuai tema
yang kemudian diteruskan ke siswa lain hingga waktu habis. Kemudian hasil contoh puisi
siswa ditebak atau dikomentari oleh kelompok lain.
c. Inti
Pada tahap inti guru memberikan materi kepada siswa mengenai cara menulis puisi yang
baik dan benar. Dari penyampaian materi ini,siswa yang belum mengetahui tentang
menulis puisi yang baik dan benar dengan sendirinya siswa akan mengetahui puisi yang
telah dibuatnya baik atau tidak sesuai dengan cara-cara menulis puisi.

d. Penutup
Tahap ini diisi dengan pemberian evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan pemberiantugas
mengenai pembuatan puisi. Guru juga memberikan pertanyaan singkat secara lisan
tentang cara-cara menulis puisi yang baik dan benar.
Kesimpulan
Dengan teknik berantai siswa akan lebih senang dan bersemangat untuk belajar, karena
teknik ini berpusat pada siswa saat proses pembelajaran berlangsung atau pembelajaran dari
siswa ke siswa. Siswa diharapkan bisa berpartisipasi penuh aktif dan kreatif dalam kegiatan
pembelajaran, karena guru di sini hanyalah berperan sebagai perantara dan fasilitator.
Dengan metode seperti ini kegiatan di kelas, siswa lebih dituntut untuk mendengarkan materi
menulis puisi. Selama kegiatan pembelajaran siswa hanya diam mendengarkan ceramah yang
diberikan guru. Kemudian siswa disuruh untuk membuat sebuah contoh puisi atau menjelaskan
cara menulis puisi. Untuk memberian pembelajaran yang menyenangkan yang membuat siswa
lebih bersemangat dan aktif, maka harus disisipi cara pengajaran yang menyenangkan dengan
model permainan. Model permainan tersebut dengan memakai teknik berantai yang
menggunakan siswa sebagai media untuk pembelajaran. Setiap baris kelompok siswa yang terdiri
dari 8 anak per kelompoknya,setiap anak disuruh untuk membuat satu baris puisi sesuai tema
yang sudah ditentukan oleh guru yang dimulai dari depan kemudian ke belakang lalu kembali
lagi ke depan dan guru juga harus menentukan waktu yang terbatas. Setelah itu, guru
membacakan hasil puisi yang ditulis oleh setiap kelompok yang kemudian akan dikomentari oleh
kelompok baris lainnya dan seterusnya. Dari hasil komentar para siswa tersebut,tidak kemudian
dijelaskan bagus atau tidak,benar atau salahnya tetapi, guru memberikan penjelasan tentang
materi cara menulis puis, dan dengan sendirinya para siswa akan mengetahui puisi mereka benar
atau salah dan benar atau tidak. Tidak hanya dengan itu saja, setelah kegiatan tersebut guru juga
harus memberikan evaluasi terhadap siswa,untuk mengetahui seberapa pahamkah siswa
mengenai cara menulis puisi. Jadi dengan metode seperti ini keaktifan dan kekreatifan siswa
lebih terasah yang dapat menyenangkan siswa dalam pelajaran. Karena dengan cara pelajaran
seperti ini yang bersumber pada siswa akan lebih meningkatkan pemahaman siswa mengenai
cara menulis puisi.

7. LK 2.3 ( Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak )


a. Pelajari materi tentang Pemerolehan Bahasa Anak !
b. Amatilah tahap pemerolehan struktur kalimat dasar pada peserta didik Bapak dan Ibu ajar
( anak usia 9 s.d. 12 tahun) !
c. Hasil pengamatan dibuat dalam bentuk laporan sederhana minimal tiga paragraf !

Jawaban :
Laporan Sederhana Pengamatan Tahap Pemerolehan Struktur Kalimat
Dasar Peserta Didik
Cakranegara, 14 Agustus 2017
Nama Sekolah : SDN 29 Cakranegara
Alamat Sekolah : Jln. Sriwijaya No. 22 Cakranegara
Kelas yang yang diamati : Kelas 5
Waktu pengamatan : 08.00 sampai selesai pelajaran

Perolehan Bahasa Anak Kelas 5 SD


a. Jumlah Kalimat dan Klausa Anak Kelas 5 SD
Hasil pengamatan perolehan bahasa anak kelas 5 SD yang diamati difokuskan pada
jumlah kalimat, klausa, jumlah kosa kata dan kosa kata lain. Jumlah kalimat ketika subjek
menceritakan gambar secara lisan. Gambar disediakan oleh guru dan anak diminta
mendeskripsikan isi gambar dengan cara merangkai cerita gambar 1 sampai 6 gambar
selesai diceritakan semua. Perolehan jumlah dan jenis kalimatnya sebagai berikut : 1)
Subjek A memperoleh 17 kalimat, terdiri dari kalimat tunggal 10 buah, kalimat yang
berjenis majemuk yaitu 7 kalimat, 2) Subjek B memperoleh 21 kalimat dengan rincian
kalimat tunggal 15 dan kalimat majemuk 6, 3) Subjek C (perempuan) memperoleh 25
kalimat, 18 kalimat tunggal dan 7 kalimat majemuk, 4) Subjek D (perempuan) dapat
bercerita dengan menggunakan 24 buah kalimat dengan perolehan 16 buah kalimat
tunggal dan 8 kalimat majemuk. Menurut data yang diperoleh antara subjek pengamatan
laki-laki dengan perempuan, perolehan kalimatnya berbeda. Perempuan dapat
menghasilkan kalimat yang lebih banyak daripada subjek laki-laki.

Jumlah pemerolehan kalimat pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Subjek L/P Usia Kelas Pemerolehan Kalimat Jumlah


Tunggal Majemu Kalimat
k
A L 11 tahun 5 10 7 17
B L 11 tahun 5 15 6 21
C P 11 tahun 5 18 7 25
D P 11 tahun 5 16 8 24

Selanjutnya, perolehan klausa juga diamati seperti tampak pada Tabel dibawah ini Fungsi
klausa yang diamati ialah klausa sebagai subjek, klausa sebagai predikat, klausa sebagai
objek, dan klausa sebagai keterangan. Perolehan klausa setiap subjek ialah : 1) Subjek A
(laki-laki): memperoleh klausa sebagai subjek 20, fungsi predikat 22, fungsi objek 8, dan
keterangan sejumlah 9, 2) Subjek B (laki-laki): mendapatkan fungsi subjek 23, fungsi
predikat 26, fungsi yang menduduki objek sejumlah 16 buah, dan yang sebagai
keterangan sejumlah 8 buah, 3) Subjek C (perempuan) memperoleh fungsi subjek 31,
fungsi predikat 26, fungsi objek 18 dan keterangan 15, 4) Subjek D (perempuan)
mendapatkan fungsi subjek 22, predikat 23, objek 10, keterangan 15. Berbeda dengan
Subjek laki-laki, pada subjek perempuan ditemukan lebih banyak, karena jumlah klausa
yang diperoleh juga lebih banyak.

Jumlah pemerolehan klausa pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Subje L/ Usia Kela Pemerolehan Jumlah Klausa


k P s Berdasarkan
Fungsi
Sintaktik Klausa
S P O K Lengka Tidak
p Lengkap
A L 11 tahun 5 20 22 8 9 19 3
B L 11 tahun 5 23 26 16 8 23 3
C P 11 tahun 5 31 28 18 15 25 6
D P 11 tahun 5 22 23 10 18 21 4

Penggolongan fungsi sintaktik tersebut didasarkan dari pemerolehan klausa dari masing-
masing subjek pengamatan : 1) Subjek A (laki-laki): klausa sejumlah 22, 19 lengkap dan
3 tidak lengkap, 2) Subjek B (laki-laki) klausa sejumlah 26, 23 lengkap dan 3 tidak
lengkap, 3) Subjek C (perempuan) memperoleh 31 klausa, 25 lengkap dan 6 tidak
lengkap, 4) Subjek D (perempuan) memperoleh 25 klausa, 21 lengkap dan 4 tidak
lengkap. Dari pemerolehan klausa di atas, dapat disimpulkan bahwa Subjek perempuan
lebih banyak dan lebih bervariasi pemerolehan klausanya. Hal ini dikarenakan Subjek
perempuan tersebut dapat bercerita dengan lebih bervariasi daripada subjek laki-laki.

b. Perolehan Kosa Kata Anak Kelas 5 SD


Perolehan jumlah kosa kata dalam bercerita dikelompokkan ke dalam jumlah kata
yang diproduksi dan fungsi kata menurut fungsi kalimat. Tabel dibawah ini menunjukkan
jumlah kosa kata an fungsinya dalam kalimat. Pemerolehan kosakata tersebut dibagi
berdasarkan jenis-jenis kelas kata berupa Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia,
Pronomina, Preposisi, Konjungsi, Numeralia, Interjeksi, Artikula. Jumlah kosa kata yang
diperoleh subjek beragam tetapi secara substansial menunjukkan bahasa subjek
perempuan memperoleh lebih banyak kosa kata dibanding subjek laki-laki. Data pada
tabel diatas, dielaborasi sebagai berikut: 1) Subjek A (laki-laki): mendapatkan 30,
Nomina: 12, Verba: 13, Pronomina: 1, Preposisi: 8, Konjungsi: 6, 2) Subjek B (laki-laki)
mendapatkan 31, Nomina : 14, Verba: 15, Adjektiva: 1, Pronomina: 3, Preposisi: 3, dan
Konjungsi: 5, 3) Subjek C (perempuan) memperoleh 56, Nomina: 18, Verba: 14,
Adjektiva: 1, Adverbia: 4, Pronomina: 6, Preposisi: 4 buah, Konjungsi: 5, Numeralia: 1,
Interjeksi: 3, dan artikula: 2, 4) Subjek D (perempuan) memperoleh 49, Nomina: 18,
Verba: 15, Adjektiva: 3, Adverbia: 1, Pronomina: 4, Preposisi: 3, Konjungsi: 3,
Numeralia: 2.
Jumlah pemerolehan kosakata pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Subje L/ Usia Kela Pemerolehan Kata Jumla
k P s N V A A P P K N I A h
d d R r o u n rt
j v o e n m t
A L 11 tahun 5 12 1 - - 1 8 6 - - - 30
3
B L 11 tahun 5 14 1 1 - 3 3 5 - - - 31
5
C P 11 tahun 5 18 1 1 4 6 4 5 1 3 2 56
4
D P 11 tahun 5 18 1 3 1 4 3 3 2 - - 49
5

Keterangan :
N : Nomina Adv : Adverbia Kon : Konjungsi
V : Verba Pro : Pronomina Num : Numeralia
Adj : Adjektiva Pre : Preposisi Int : Interjeksi
Art : Artikula

Karena pada pengamatan ini yang paling banyak ditemukan adalah kosakata kategori
nomina dan verba, maka contoh dari perolehan kosakata kategori nomina pada subjek
Laki-laki yaitu anak, anjing, kodok, jendela, dll. Kategori verba yaitu melihat, tidur pergi
bangun, dll. Subjek perempuan juga sama, yang paling banyak juga kategori nomina dan
verba. Kategori nomina pada subjek ini adalah anak, kodok, toples, lubang, dll dan
verbanya adalah menyimpan, meloncat, bangun, dll. Dari jumlah pemerolehan kosakata
tersebut, dapat disimpulkan bahwa Subjek Perempuan lebih banyak dan beragam
pemerolehan kosakatanya daripada subjek laki-lakinya. Hal ini dikarenakan subjek
perempuan lebih menguasai kemampuan bercerita dengan menangkap maksud visual
yang diaplikasikan lewat kemampuan berceritanya, dan lebih banyak membaca cerita-
cerita anak daripada subjek Laki-laki.

c. Jumlah Kosa kata Serapan Bahasa Lain


Kosa kata yang digunakan subjek juga menggunakan kosa kata asing
yang diserap dari lingkungannya. Tabel 7 menyajikan jumlah kosa kata serapan
setiap subjek, 1) Subjek A: 1 (bahasa Sasak: bait, mengambil), 2) Subjek B: 1 (bahasa
Sasak: siwak, sembilan), 3) Subjek C: 2 (bahasa Sasak dan Inggris: lepang (kodok),
doggy (anjing), 4) Subjek D: 1 (bahasa Inggris: froggy).
kosakata serapan yang digunakan subjek dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Subjek L/P Usia Kela Pemerolehan Kosa Kata Jumlah Total
s Bahasa lain
Sasak Inggris
A L 11 tahun 5 1 - 1
B L 11 tahun 5 1 - 1
C P 11 tahun 5 1 1 2
D P 11 tahun 5 - 1 1

Pengamatan ini bahkan menemukan anak kelas 5 SD mulai bisa membedakan fungsi
klausa sebagai subjek, predikat dan objek. Anak juga menggunakan pengembangan kosa
kata dengan memilih sendiri kata yang dianggap sesuai.
d. Kesimpulan
Hasil penelitian dan bahasan yang dikemukakan di atas, secara pokok dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1) Anak kelas 5 SD telah menguasai kaidah berbahasa
secara matang mencakup subjek, predikat, objek, keterangan dan fungsi kalimat.
2) Subjek perempuan mempunyai perolehan jumlah kalimat yang lebih banyak daripada
subjek laki-laki. Laki-laki memperoleh 38 kalimat dan perempuan 49 kalimat. Variasi
kalimat yang diperoleh perempuan ialah 56 dan laki-laki 48. Variasi kalimat tersebut
digunakan sebagai nomina, verba, adjektiva, adverbia, pronomina, preposisi, konjungsi,
numeralia, interjeksi, dan artikula. Adapun kata serapan dari bahasa lain jumlahnya relatif
sama, tetapi perempuan masih lebih banyak dengan variasi penggunaan bahasa Inggris.
Pemerolehan bahasa pada anak terbukti banyak dipengaruhi oleh faktor eskternal sebagai
eksposure penggunaan bahasa yang secara langsung menjadi tempat praktik berbahasa
anak.

8. LK 2.4 ( Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak )

a. Pelajari materi tentang Pemerolehan Bahasa Anak !


b. Setelah Bapak dan Ibu mengamati pemerolehan bahasa anak, identifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi pemerolehan bahasa anak di tempat Bapak dan Ibu ajar !
c. Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan dibawah ini !

Jawaban :

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan Bahasa pada anak yaitu :


1. Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor dari kualitas pengasuhan anak.

2. Faktor ekonomi orang tua


Faktor ekonomi orang tua sangat mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak-anak
hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga
menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan
dalam perkembangan bahasa dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang
lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau
kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan
bahasa anaknya).

3. Hubungan Keluarga
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua yang mengajar, melatih dan
memberikan contoh berbahasa dengan anak. Hubungan yang sehat antara orang tua dan
anak memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat
menakibatkan anak akan mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan
bahasanya. Hubungan yang sehat itu bisa berupa sikap orang tua yang keras\kasar, kurang
kasih sayang dan kurang perhatian untuk memberikan latihan dan contohdalam berbahasa
yang baik kepada anak, maka perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami
stagnasi atau kelainan. Seperti gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan
kata-kata, merasa takut untuk mengungkapkan pendapat, dan berkata yang kasar atau
tidak sopan.
4. Kesehatan
Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara ketimbang anak yang tidak sehat, karena
motivasinya lebih kuat untuk menjadianggauta kelompok sosial dan berkomunikasi
dengan anggauta kelompok tersebut. Apabila pada usia dua tahun pertama, anak
mengalami sakit terus menerus, maka anak tersebut cenderungakan mengalami
kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasannya.

11. LK 3.3 ( Kelas Kata )


a. Pelajari materi tentang Kelas Kata !
b. Bacalah berita yang ada di surat kabar !
c. Tentukanlah Kelas Kata yang ada di dalam isi berita tersebut !
d. Lampirkan berita dalam surat kabar di dalam tugas Bapak dan Ibu !

Jawaban :

Sebuah kutipan teks Berita, dan mengidentifikasi Kelas Kata (Nomina, Verba, Adjektiva,
Adverbia), dalam isi teks berita.

Setiap orang mempunyai hobi atau kegemaran, namun tidak setiap orang dapat mengembangkan
hobinya dengan baik. Banyak faktor yang menyebabkan orang tidak dapat mengembangkan
hobinya. Pertama, kemungkinan lingkungan tidak mendukung. Sebagai contoh, kita memiliki
hobi melukis, namun orang tua tidak menginginkan kita mengembangkan hobi kita itu. Faktor
kedua, adalah dana atau fasilitas pendukung. Kita mempunyai hobi beternak ayam, namun kita
tinggal di perkotaan yang padat penduduk. Faktor lain yang lebih penting adalah kemauan kita.
Apapun kendala yang kita hadapi, apabila kita memiliki kemauan yang kuat, tidak setengah hati,
kita dapat mengatasi masalah-masalah yang menghambat pengembangan hobi kita.

1. Berikut yang bukan merupakan kata benda (nomina) yang terdapat pada teks di atas
adalah:
a. kegemaran
b. menginginkan
c. pekotaan
d. fasilitas pendukung
2. Kalimat berikut yang mengandung kata kerja aksi adalah ....
a. Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia.
b. Kerusakan yang terbesar disebabkan oleh gelombang besar yang membanjir daratan.
c. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang
dilaluinya.
d. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia
menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.

3. Indonesia memenangi kejuaraan dunia bulutangkis.


Kata kerja pada kalimat di atas adalah ....
a. memenangi
b. kejuaraan
c. dunia
d. bulutangkis
4. Kalimat berikut yang menggunakan adjektiva adalah....
a. Gerombolan penyamun yang ditakuti di pantai initelah ditangkapi petugas.
b. Maestro karawitan itu meninggal kemarin.
c. Karyawan restoran tersebut ramah dan rajin.
d. Petugas apotek Laras terampil dalam melayani setiap resep dokter.

12. LK 3.4 ( Wacana )


1) Pelajari materi tentang Wacana !
2) Bacalah wacana dibawah ini !
3) Apakah wacana yang dibaca mengandung kohesi dan koherensi sebuah wacana !
4) Berikan alasannya !

Jawaban :

Wacana di atas termasuk wacana yang kohesif. Penggunaan kata ganti kita pada kalimat tersebut
jelas mengacu kepada penulis dan pembaca. Wacana tersebut kohesif karena adanya hubungan
keterkaitan antarposisi yang dinyatakan secara ekplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik
dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana. Koherensi adalah pengaturan secara rapi
kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah
memahani pesan yang dikandungnya. Koherensi merupakan keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya sehingga wacana tersebut mempunyai kesatuan makna.

15.LK 4.3 ( Pertalian Makna )

1) Pelajari materi tentang Pertalian Makna !


2) Carilah minimal dua cerpen !
3) Bacalah cerpen tersebut !
4) Buatlah pertalian makna ( sinonimi, antonimi, homonimi, dan polisemi ) dengan
menggunakan kata-kata yang terdapat dalam cerpen tersebut !

Jawaban :

1. Kalimat sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau
pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau
padanan kata.
 Contoh kalimatnya adalah:
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim ;bunga,
kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal,
dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim
 Contohnya adalah kata “ Menakjubkan dan Mempesona”.
 Contoh kalimat : “Pemandangan pantai di pulau Dewata Bali terlihat sangat
Menakjubkan dan Mempesona.”

2. Kalimat Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau [polisemi,
bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut
makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-
masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan
makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain.
Antonim disebut juga dengan lawan kata.
 Contohnya adalah kata “jauh dan dekat”.
 Contoh kalimatnya : “Walaupun ia jauh di pulau Batam tetapi terasa dekat dihati.”

3. Kalimat Homonimi
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan
sama.
 Contohnya adalah kata “mental” dalam arti mental (kepribadian ) dengan kata
mental ( terpelanting ).
 Contoh kalimatnya :
 Anak itu memiliki mental yang kuat.
 Dodi mental ke aspal jalanan setelah terjatuh dari motornya.
Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama tetapi
artinya berbeda.
Contoh:
 Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
 Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)

4. Kalimat polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya
banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala”
dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh
manusia yang ada di atas leher.
Contohnya adalah kata “Bau”.
Contoh kalimatnya :
 ”Bau masakan ibu membuatku sangat lapar.”
 ”Roni dijauhi oleh temen – temannya karena bau badanya.”

16. LK 4.4 ( Perubahan Makna )

a) Pelajari materi tentang Perubahan Makna !


b) Buatlah masing-masing tiga buah kalimat yang mengandung perubahan makna
( generalisasi, spesialisasi, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, dan asosiasi )!
c) Tulis jawaban di dalam tabel yang sudah disediakan !

Jawaban :

PERUBAHAN MAKNA

No Perubahan Makna Kalimat


1. Generalisasi  bunda(bunda disini bukan ibu melainkan tantenya)Anita
memberiku uang rp 20000,00 saat lebaran
 saya ingin sukses seperti bapak(bukan ayah kandung
melainkan orang yang diidolakan) itu
 mbak(bukan saudara kandung tapi kakak kelas) Dewi
belajar dengan rajin meski sedang di rumah sakit
2. Spesialisasi  dokter syaraf itu berhasil mengobati pasiennya
 adik sepupuku selalu membuat ulah
 suster itu sangat baik dan ramah serta pandai bernyanyi
(suster yang aslinya perawat menjadi kata lain biarawati)

No Perubahan Makna Kalimat


3. Ameliorasi  pria sekarang banyak yang menjadi seorang waria untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
 orang itu tunarungu karena kecelakaan
 anak itu mengatakan hal yang jujur pada orang tuanya
4. Peyorasi  pria sekarang banyak yang menjadi seorang waria untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
 orang itu tunarungu karena kecelakaan
 anak itu mengatakan hal yang jujur pada orang tuanya
5. Sinestesia  kata2nya sangat pahit didengar
 saat ibu marah, kata2 yang di keluarkan pedas sekali
 pencampuran warna yang dibuat pelukis itu angat hambar
6. Asosiasi  kakek sudah banyak makan asam garam
 anak itu memberiku sebuah amplop untuk membuatkan PRnya
 layang kabar sudah ada di depan rumahku saat pagi tiba

17. LK 4.5 ( Idiom, Pameo, dan Peribahasa )

a. Pelajari materi tentang Idiom, Pameo, dan Peribahasa !


b. Buatlah masing-masing lima buah idiom, pameo, dan peribahasa beserta artinya yang
sering digunakan di masyarakat !
c. Tulis jawaban di dalam tabel yang sudah disediakan !

Jawaban :

a. Idiom
Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-secara bahasa yang
umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis
atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya.
b. Pameo
Pameo adalah gabungan kata yang mengandung dorongan semangat yang biasanya
dipakai untuk semboyan-semboyan. Selain itu, idiom juga dipakai untuk menghidupkan
suasana.
c. Peribahasa
Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang
bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan,
perumpamaan, prinsip, dan aturan tingkah laku. Susunan kata dalam peribahasa bersifat
tetap dan tidak bisa diubah.

IDIOM, PAMEO, DAN PERIBAHASA

N Jenis Idiom, Contoh Arti


o Pameo, dan
Peribahasa
1. Idiom  buah bibir  jadi pembicaraan
 tinggi hati  sombong
 kepala dingin  pikiran yang tenang
 kambing hitam  orang yang dipersalahakan
 otak udang  bodoh

N Jenis Idiom, Contoh Arti


o Pameo, dan
Peribahasa
2. Pameo  Gantungkanlah cita-citamu setinggi  Teruslah berharap dan
bintang di langit. bermimpi, jangan pernah
berpikir untuk berhenti
meraih suksesmu.
 Patah tumbuh hilang berganti.  Selalu ada penerus baru
bagi generasi pendahulu
 Sekali merdeka tetap merdeka  Mempertahankan
kemerdekaan sampai titik
darah penghabisa
 Bersatu kita teguh, bercerai kita  Seia sekata atau bersatu
runtuh padu
 Banyak bekerja, sedikit bicara  Tidak perlu banyak bicara,
buktikan segala sesuatunya
dengan perbuatan nyata.

3. Peribahasa  Berjalan sampai ke batas, berlayar  Mengerjakan sesuatu harus


sampai ke pulau. sampai selesai.

 Kalah jadi abu menang jadi arang.  Sama-sama rugi.


 bagai pinang dibelah dua  Dua orang yang memiliki
wajah yang sama persis
 Pahit rasa empedu, manis rasa gula  Kegagalan merupakan
awal dari kesuksesan
 Murah di mulut, mahal di
timbangan  Janji lebih mudah
diucapkan daripada
ditepati

20. LK 5.3 ( Karangan Deskripsi dan Argumentasi )


a. Pelajari materi tentang Jenis-jenis Tulisan !
b. Berikan contoh karangan deskripsi dan argumentasi, masing-masing minimal dua
paragraf !
c. Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan !

Jawaban :

a. Deskripsi => karangan yang menggambarkan suatu keadaan sehingga pembaca dapat
melihat, mendengar, mencium atau merasakan hal tersebut.
b. Argumentasi => karangan yang berisi alasan-alasan yang kuat untuk membuktikan
kebenaran suatu pendapat dengan mengemukakan data dan fakta.

Contoh Karangan Deskripsi :


Kesuburan Tanah

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha


pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang.
Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan
tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga
kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanamanbagi para petani.


Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman
sehingga akan mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.
Contoh Karangan Argumentasi :
Manfaat Internet

Internet merupakan suatu teknologi canggih yang diciptakan untuk memudahkan


seluruh kehidupan manusia dengan akses informasi yang tidak terbatas dan cepat. Namun,
sayangnya manfaat-manfaat yang disediakan oleh internet belum sepenuhnya dapat
dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dari sekitar 300 juta penduduk di Indonesia hanya
separuhnya saja yang mengerti cara menggunakan dan memetik manfaat dari internet.
Padahal, jika dimanfaatkan dengan bijak, banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa kita
rasakan. Manfaat yang pertama adalah internet bisa digunakan sebagai sarana untuk bisnis.
Luasnya jangkaun internet bisa digunakan sebagi sarana promosi produk yang ampuh. Selain
cepat memasarkan bisnis di internet juga gratis, jadi kita tidak perlu membayar biaya
tambahan untuk promosi.
Tidak hanya untuk berbisinis, Internet juga dapat dijadikan sumber informasi yang
ampuh. Internet dapat menghubungkan setiap orang dari belahan dunia manapun sehingga
kita bisa bertukar informasi dengan mereka. Namun, janganlah langsung percaya dengan
berita yang ada di Internet. Sebaiknya ceklah terlebih dahulu kebenarannya. Itulah sebagian
dari manfaat internet yang dapat kita ambil manfaatnya. Oleh kerena itu gunakanah internet
sebijaksana dan sebaik mungkin agar kita mendapatkan manfaat dan terhindar dari pengaruh
buruk internet.

21. LK 5.4 ( Penerapan Materi Keterampilan Berbicara )

a. Pelajari materi tentang Penerapan Materi Keterampilan Berbicara!


b. Bapak dan Ibu diminta untuk menugasi para siswa untuk mewawancarai orang-orang
yang dianggap penting di lingkungan sekolah (misal: kepala sekolah, wali kelas, petugas
perpustakaan, penjaga kantin, satpam dll),
c. Para siswa diminta untuk melaporkan hasil wawancaranya dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tertulis.
d. Setelah para siswa mengerjakan tugas tersebut lalu Bapak dan Ibu membuat laporan
proses pembelajaran tentang materi wawancara mulai persiapan sampai dengan penilaian.
e. Lampirkan laporan wawancara para siswa beserta rubrik penilaiannya!
Jawaban :

LAPORAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG MATERI WAWANCARA


KD : 2.3

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
2. STANDAR KOMPETENSI :
 Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu
persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara
3. KOMPETENSI DASAR :
 Berwawan-cara sederhana dengan narasumber (petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.)
dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
4. INDIKATOR PENCAPAIN KOMPETENSI :

 Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik serta menggunakan
kalimat tanya yang benar.
 Melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Menulis laporan hasil wawancara

5. TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Setelah mempelajari materi ini siswa mampu :
 Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik serta menggunakan
kalimat tanya yang benar.
 Melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Menulis laporan hasil wawancara
6. MATERI PELAJARAN :

 Wawancara dengan nara sumber (petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita dapat melakukan wawancara dengan
baik, yaitu:
 Persiapan Wawancara
Agar memperoleh hasil wawancara yang baik, sebagai pewawancara kita perlu
melakukan persiapan-persiapan tertentu, yaitu:
1) Menguasai masalah yang akan ditanyakan.
2) Menentukan hal-hal pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.
3) Menyiapkan daftar pertanyaan tentang hal-hal yang akan dimintakan penjelasan.
4) Pertanyaan mengandung unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
( 5 W + 1H )

 Tata Cara Berwawancara


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berikut:
1) Hubungi terlebih dahulu orang yang akan diwawancarai baik secara langsung dengan
mendatangi orang tersebut atau melalui telepon. Pastikan kesediannya (kapan, di
mana, pukul berapa, orang tersebut dapat diwawancarai)!
2) Persiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan sesuai topik yang dibicarakan !
3) Jelaskan terlebih dahulu identitas diri sebelum mewawancarai dan kemukakan tujuan
wawancara!
4) Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam wawancara (buku, alat tulis, ataupun
rekaman pada saat wawancara) !
5) Bertanyalah dengan sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal di luar
permasalahan !
6) Dengarkan keterangan/pendapat/informasi dari narasumber dengan seksama,
usahakan tidak menyela agar keterangan dari narasumber tidak terputus !
7) Setelah wawancara berakhir, jangan lupa mohon diri, ucapan terima kasih dan
permohonan maaf !
 Menulis hasil wawancara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan wawancara adalah
sebagai berikut.
1) Memperhatikan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.
2) Hasil wawancara ditulis dengan sebenar-benarnya, tidak perlu memberikan tambahan
atau pengurangan yang berlebihan.
3) Pilihlah keterangan atau informasi yang penting dan sesuai dengan masalah yang
dibahas.
4) Penulisan hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber.

7. METODE PELAJARAN :

 Informasi/ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
8. PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN :

 Kegiatan Pendahuluan
 Mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran
 Menghubungkan materi pelajaran lalu dengan pelajaran sekarang
 Kegiatan Inti :
Eksplorasi
 Memberikan kesempatan untuk menggali informasi membuat daftar pertanyaan untuk
wawancara dengan narasumber.
Elaborasi
 Siswa menentukan nara sumber.
 Siswa menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik serta
menggunakan kalimat tanya yang benar.
 Siswa melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Siswa menulis laporan hasil wawancara.
Konfirmasi
 Dengan bertanggung jawab siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok
 Guru memberi penilaian selama proses pembelajaran berlangsung.
 Dengan penuh percaya diri guru memberikan penguatan Persiapan Wawancara Tata
Cara Berwawancara, dan Menulis hasil wawancara
 Penutup :
 Secara mandiri menunjuk salah seorang nomor urut siswa untuk merefleksi tentang
materi yang telah dibahas bersama.
 Dengan percaya diri menyimpulkan materi untuk memantapkan pemahanan siswa.
 Tindak lanjut (penugasan untuk minggu depan)
 Kerjasama mengerjakan latihan pada LKS secara bekelompok.

9. SUMBER BELAJAR
 Buku Paket Bahasa Indonesia BSe
 Internet
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Bentuk tes tertulis uraian singkat dan Membaca
Indikator pencapaian Teknik Bentuk Instrumen soal
penilaian Instrumen
 Menyusun daftar Test Lisan Uraian  Apa yang perlu
pertanyaan untuk dipersiapkan sebelum
wawancara sesuai dengan wawancara dengan
topik serta menggunakan narasumber?
kalimat tanya yang benar.  Penulisan hasil
 Melakukan kegiatan wawancara perlu
berwawancara berdasarkan menggunakan bahasa ....
daftar pertanyaan dengan  Hal-hal apa yang perlu
menggunakan pilihan kata diperhatikan dalam
yang tepat dan bahasa yang melaporkan hasil
santun. wawancara?
 Menulis laporan hasil
wawancara

Rubrik Penilaian Laporan Proses Pembelajaran tentang Materi Wawancara

No. Aspek Kriteria Nilai


1 Kelengkapa Laporan yang dibuat lengkap membahas tiga unsur proses 30
n Laporan pembelajaran : Persiapan, Pelaksanaan, dan Penilaian
Laporan yang dibuat kurang lengkap membahas dua unsur 20
proses pembelajaran
Laporan yang dibuat tidak lengkap membahas satu unsur 10
proses pembelajaran
2 Lampiran Terdapat seluruh lampiran laporan wawancara para siswa
laporan 30
wawancara Terdapat sebagian lampiran laporan wawancara para siswa
para siswa 20
Tidak terdapat lampiran laporan wawancara para siswa
10
3 Rubrik Laporan terdapat rubrik wawancara yang lengkap 30
penilaian Laporan terdapat rubrik wawancara kurang lengkap 20
wawancara Laporan tidak terdapat rubrik wawancara 10
Menggunakan bahasa yang jelas 30
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

Laporan Hasil Wawancara


I. Latar Belakang
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah diberi kesehatan supaya
bisa melaporkan begitu juga dengan melalukan wawancara ini. Kami selaku salah satu
kelompok wawancara di kelas VI, telah melaksanakan kegiatan ini.Kami memilih topik “Peran
Guru”dengan narasumbernya adalah ibu Gusti Ayu Putriwati, S.Pd.

II. Tujuan
1) Mengerjakan tugas Bahasa Indonesia
2) Memperoleh informasi dari narasumber yg bersangkutan
3) Dapat memahami tentang wawancara

III. Biodata Narasumber


Nama : Ibu Gusti Ayu Putriwati, SPd
Tempat, tanggal lahir : Tabanan, 24 Agustus 1958
Jabatan : Guru di SDN 29 Cakranegara
Usia : 59 tahun
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Jl. Jombang II, BTN Taman Baru

IV. Hasil Wawancara


Pada hari Minggu , 6 Agustus 2017, pukul 11.00 WIB. Kami datang ke rumah tersebut.
Kesan pertama kami datang ke tempat ini adalah suasana yang nyaman. Kami langsung bertemu
dengan Ibu Gusti Ayu dan langsung meminta izin untuk mewawancarainya. Beliau bersikap
ramah kepada kami.

V. Pertanyaannya
Saya : “Selamat siang,bu..Maaf telah mengganggu waktunya dan terima kasih atas waktu yang
diberikan.”

Ibu Gusti Ayu : “Iya nak, tak apa.”

Saya : “Kami ada tugas wawancara bahasa Indonesia dan kami akan membuat laporan
hasil wawancara tentang peran guru dalam peningkatan kemampuan akademik siswa. Bisa ibu
menceritakan perkembangan terkini mengenai peran guru saat ini?”

Ibu Gusti Ayu : “Seiring dengan perkembangan jaman, peran guru sudah sangat berbeda
dengan peran guru pada jaman dahulu.”

Saya : “Apakah guru itu hanya berperan untuk bertugas mengajar saja?”

Ibu Gusti Ayu : “Guru tidak hanya berperan dan bertugas mengajar, mentransfer ilmu kepada
siswa.”

Saya : “Pentingkah peran guru bagi siswa?”

Ibu Gusti Ayu : “Iya tentu saja sangat penting karena guru itu juga bertugas membangun
karakter dari siswa.”

Saya : “Apakah menjadi guru merupakan tugas yang cukup berat?”

Ibu Gusti Ayu : “Tergantung guru yang mengahadapinya saja.

Saya : “Sejauh ini apa saja program pemerintah yang berkaitan dengan tugas guru
yang semakin kompleks tersebut?

Ibu Gusti Ayu : “Program pemerintah dalam bentuk pelatihan serta yang terkini mengenai
akreditasi kemampuan guru serta syarat minimal jenjang pendidikan yang diterapkan merupakan
salah satu contoh program pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan.”
Saya : “Bagaimana dengan kesiapan para guru menghadapi tuntutan tersebut?”
Ibu Gusti Ayu : “Banyak yang sudah siap, namun tidak sedikit juga yang terkaget - kaget
dengan perubahan - perubahan tersebut. Terutama bagi guru - guru yang sudah mendekati usia
pensiun.” termasuk saya sendiri yang sudah memasuki masa pensiun.

Saya : “Apakah dampak positif dari program - program tersebut sudah bisa dirasakan
atau minimal terlihat?”

Ibu Gusti Ayu : “Secara nasional bisa dilihat dari hasil nilai Ujian Nasional yang grafiknya
cenderung naik”

Saya : “Apakah ada kenaikan pendapatan guru seiring dengan bertambahnya beban
kerja?”

Ibu Gusti Ayu : “Tentu saja ada, pemerintah juga dengan secara khusus memberikan
tunjangan sertifikasi guru yang diberikan secara berkala.”

Saya :”Apa yg diharapkan dengan adanya kenaikan penghasilan guru?”

Ibu Gusti Ayu :”Diharapkan dengan adanya kenaikan penghasilan bisa memacu guru untuk
bisa bekerja lebih efektif dan profesional.”

Saya : “Saya pikir cukup bu. Nanti bisa saya kembangkan lagi dilaporan kami saat
presentasi tugas kami disekolah. Sekali kami minta maaf telah mengganggu waktu ibu dan
terima kasih atas waktu dan informasinya.”

Ibu Gusti Ayu : “Iya nak sama – sama”

Saya : “Oke terimakasih bu. Saya mohon pamit bu. “selamat siang.”

Ibu Gusti Ayu : “Selamat siang.”

VI. Penutup
Demikian laporan wawancara ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Kami ucapkan
terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingannya yang memudahkan kami
melakukan wawancara tersebut.
Kami selaku anggota kelompok mengucapkan mohon maaf apabila ada yang salah atau
kekurangan pada laporan hasil wawancara yang kami kerjakan. Semoga laporan ini membuat
siswa/siswi menyadari bahwa peran guru itu sangat penting. Apabila tidak ada guru kita mau jadi
apa di masa depan nanti. Dan ternyata tugas guru juga begitu berat akan resikonya. Terima kasih.

Rubrik Penilaian Laporan Proses Pembelajaran tentang Materi Wawancara

No. Aspek Kriteria Nilai


1 Kelengkapa Laporan yang dibuat lengkap membahas tiga unsur proses 30
n Laporan pembelajaran : Persiapan, Pelaksanaan, dan Penilaian
Laporan yang dibuat kurang lengkap membahas dua unsur 20
proses pembelajaran
Laporan yang dibuat tidak lengkap membahas satu unsur 10
proses pembelajaran
2 Lampiran Terdapat seluruh lampiran laporan wawancara para siswa
laporan 30
wawancara Terdapat sebagian lampiran laporan wawancara para siswa
para siswa 20
Tidak terdapat lampiran laporan wawancara para siswa
10
3 Rubrik Laporan terdapat rubrik wawancara yang lengkap 30
penilaian Laporan terdapat rubrik wawancara kurang lengkap 20
wawancara Laporan tidak terdapat rubrik wawancara 10
Menggunakan bahasa yang jelas 30
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

22. LK 6.1 ( Genre Sastra )

1) Pelajari materi tentang Genre Sastra Indonesia!


2) Bacalah teks di bawah ini!
3) Jelaskan pendapat Bapak dan Ibu tentang teks tersebut termasuk dalam genre apa?
4) Berikan alasannya yang tepat!
5) Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!
NAH
Nah, karena suau hal. Maafkan Bapak datang terlambat. Nah, mudah-mudahan kalian
memaklumi akan kesibukan Bapak. Nah, tentang pembangunan masjid ini yang dibiayai oleh
kalian bersama, itu sangat besar pahalanya. Nah, Tuhan pasti akan menurunkan rahmat yang
berlimpah ruah. Nah, dengan berdirinya masjid ini, mereka yang melupakan Tuhan, semoga
cepat tobat. Nah, sekianlah sambutan Bapak sebagai sesepuh.

(Nah, ternyata ucapan suka lain dengan tindakan. Nah, ia sendiri ternyata suka kepada uang
kotor dan perempuan. Nah, bukankah ia termasuk melupakan Tuhan?
Nah, ketahuan kedoknya).

(Horison, Th XI, Juni 1976: 185 via Pradopo, 1987:5)

Jawaban :

Teks di atas dapat disebut sebagai puisi maupun prosa karena bila dilihat dari bentuk lahirnya,
bentuk visualnya, cara penulisannya, tidak ada bedanya yaitu sama-sama bebas. Jadi, genre
yang apabila disebut puisi atau prosa ini termasuk dalam jenis puisi atau prosa baru. Untuk
menentukan genrenya tergantung kepada pembaca.

LK 6.2 (Unsur Intrinsik Puisi)


1) Pelajari materi tentang Analisis Puisi!
2) Analisislah unsur intrinsik puisi di bawah ini!
Guru Tercinta
Sapa hangat penuh senyum semangat
Kau tebarkan ilmu yang bermanfaat
Demi anak didik kau berikan nasehat
jasa mulia goncangkan akhirat

Nyanyian mentari terangi alam


Terangi mimpi bagai mentari
Masadepan bangsa telah kau perjuangkan
Korbankan waktu demi masa depan

Terimakasi aku ucapkan


Guru tercinta panutan alam
Jasa besarmu tak terlupakan
Ku kirimkan puisi untukmu pahlawan

Sumber: http://khezo.com/puisi-anak

Jawaban :
Analisis unsur intrinsik puisi Guru Tercinta
Unsur-unsur Intrinsik yang terdapat pada Puisi Guru Tercinta yaitu :
1. Tema

Puisi yang berjudul “ Guru Tercinta “ ini memiliki tema tentang Pahlawan. puisi ini
menceritakan tentang pengorbanan seorang guru demi mendidik muridnya agar menjadi
orang yang berguna. Seorang guru selalu semangat dalam memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk muridnya, guru juga selalu memberikan nasehat untuk murid-
muridnya. Seorang guru rela mengorbankan waktunya demi masa depan bangsanya. Pada
puisi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah berjasa memberikan
panutan baik untukya.

2. Nada dan Suasana

Nada berhubungan dengan sikap penyair terhadap teks puisi yang ditulisnya. Kesan
menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atu mencerittakn sesuatu kepada pembaca
diolah menggunakan kata-kata dan ditambahkan emosi. Sedangkan suasan
menghubungkan puisi dengan pembaca.

Nada dan suasana pada puisi “ Guru Tercinta” adalah senang, bangga, dan terharu.

3. Amanat

Puisi ini mengandung amanat bahwa kita harus selalu berterima kasih kepada guru kita
yang telah berjasa memberikan ilmu kepada kita dengan ikhlas dan penuh kesabaran,
sehingga kita menjadi orang yang berguna. Tanpa jasa beliau kita tidak akan bisa sukses
dan menjadi orang yang berguna untuk bangsa.

4. Diksi
Diksi yang digunakan pada puisi “ Guru Tercinta “adalah kata-kata yang sederhana
dan mudah dimengerti sebagaimana anak-anak yang membacanya pun akan mengerti
makna dari puisi tersebut. Seperti pada kata-kata “Kau tebarkan ilmu yang
bermanfaat ” itu merupakan penilaian anak tentang jasa gurunya.

5. Pengimajian

Pengimajian yaitu, kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi. Ada beberapa pengimajian dalam puisi “Guru Tercinta” .

Sapa hangat penuh senyum semangat : penglihatan


Kau tebarkan ilmu yang bermanfaat : perasa
Demi anak didik kau berikan nasehat : perasa
jasa mulia goncangkan akhirat : perasa

Nyanyian mentari terangi alam : penglihatan


Terangi mimpi bagai mentari : penglihatan
Masadepan bangsa telah kau perjuangkan : perasa
Korbankan waktu demi masa depan : perasa

Terimakasi aku ucapkan : perasa


Guru tercinta panutan alam : perasa
Jasa besarmu tak terlupakan : perasa
Ku kirimkan puisi untukmu pahlawan : perasa

6. Kata konkret

Puisi dituliskan dengan kata-kata yang konkret untuk membangkitkan imajinasi pembaca,
kata-kata harus diperjelas.

Seperti dalam puisi “Guru Tercinta” untuk melukiskan rasa terima kasih dan rasa bangga
seorang murid kepada gurunya yang telh berjasa.

7. Bahasa Figuratif atau Majas

Pada puisi “ Guru Tercinta” terdapat majas personifikasi yaitu majas yang
membandingkan benda tidak bernyawa seolah melakukan hal seperti makhluk yang
bernyawa, seperti pada kata Nyanyian mentari terangi alam.

8. Rima

Rima dapat menjadikan puisi lebih indah dan menjadiikan makna lebih kuat. Rima adalah
pengulangan bunyi.

Asonansi

Asonansi yang paling menonjol pada puisi “ Guru Tercinta “ adalah asonansi atau bunyi
vokal a, e, dan i.

Aliterasi yang paling menonjol adalah bunyi konsonan t, n, k dan m

9. Tipografi

Tipografi merupakan bentuk visual puisi dan merupakan pembeda penting antara puisi
dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraph namun berbentuk
bait.

Tipografi pada puisi Guru Tercinta yaitu: tidak dibuat per bait penulisannya langsung
dari atas sampai bawah,satu baris ada empat sampai lima kata.

Rubrik Penilaian Apresiasi Puisi


Aspek Nilai

Kelengkapan unsur pembangun puisi 20

Ketepatan analisis unsur intrinsik puisi 50

Keutuhan makna 30

Total nilai 100

LK 6.3 (Unsur Intrinsik Prosa)

1. Pelajari materi tentang Analisis Prosa!


2. Carilah satu buah cerita pendek yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk siswa SD
kelas tinggi!
3. Analisislah unsur intrinsik cerpen tersebut!
4. Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!
Jawaban :

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen "Bangkit" Karya Alfred Pandie

Judul Cerpen : Bangkit


Kategori : Cerpen Inspiratif, Cerpen Kehidupan, Cerpen Motivasi
Lolos Moderasi pada 14 Juni 2013

1. Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan


2. Latar: -Waktu : Malam hari
 Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
 Tempat : di pinggir jalan dan di atas jembatan
 Bukti :..Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit. „Di sini di
atas jembatan tua ini angin sepoi-sepoi menyerang tubuh ku‟.
 Suasana : Sunyi sepi
 Bukti : „Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.‟
3. Alur : Maju
 Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai dari pengenalan latardan masalah
sampai ke konflik dan di akhir cerita terdapat penyelesaian konflik.

4. Penokohan :
 Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu mengeluh
 Bukti :
„Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi.‟
„Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku mendapatkannya.‟
 Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi beratnya hidup
 Bukti :
„seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan yang tak beraturan‟
„Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin dan penuh nyali besar, bahkan
untuk tertidur saja itu sulit.‟
5. Sudut pandang : orang pertama sebagai pelaku utama.
 Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti “aku” sebagai tokoh utama dan
mengisahkan tentang dirinya sendiri.

6. Nilai :
 Nilai Moral : Saat tokoh „aku‟ menyadari selama ini
hanya meminta tanpa pernahtahu bagaimana orang tuanya mendapatkannya.Kita
seharusnya bersyukur denganapa yang telah kita miliki tidak hanya menuntut sesuatu
karna diluar sana masih banyak orang yang kekurangan.
 Nilai Perjuangan = Pria pemabuk berjuang bertahan hidup di jalanan yang keras.
Dikehidupan nyata banyak orang yang melakukan apapun untuk berjung hidup.
Kitaharus berjuang mempertahankan hidup di dunia yang keras ini.
 Nilai Kepedulian = Saat Pria pemabuk menyelamatkan tokoh „aku‟ yang akan terjun
dari jembatan. Banyak orang yang membutuhakan bantuan kita saat
menghadapimasalah kita seharusnya membantu mereka tidak membiarkannya.

7. Amanat :
a. Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b. Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c. Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang dibawah.
d. Jangan lari dari permasalahan.
e. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f. Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit

Kita dalam mengambil hikmah dari cerpen ini, karena cerpen ini bercerita tentang
masalah masalah yang ada di lingkungan masyarakat.

Rubrik Penilaian Apresiasi Prosa


Aspek Nilai

Kelengkapan unsur pembangun prosa 20

Ketepatan analisis unsur intrinsik prosa 50

Keutuhan makna 30

Total nilai 100

LK 6.4 (Mengubah Teks Puisi ke dalam Teks Prosa)


1) Pelajari materi tentang Sastra Indonesia!
2) Carilah satu buah teks puisi yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk siswa SD
kelas tingg!
3) Ubahlah teks puisi tersebut ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi tersebut!
4) Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!
Jawaban :

Teks Puisi “ IBU”


Ibu kau mengandungku 9 bulan
Sampai engaku melahirkanku dengan susah payah
Engkau merawatku sampai aku tumbuh besar
Engkau juga merawatku tanpa pamrih
dan Engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang
Ibu Kau mengajariku berjalan sampai aku bisa
Ibu kau bagaikan malaikat
di kala aku sedih engkau selalu ada menghiburku
Ibu .. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
Ibu… kau bekerja keras untuk menafkahiku
Ibu terima kasih atas pengorbaananmu
Yang engkau berikan padaku
Diubah ke dalam bentuk Teks Prosa
Bentuk Prosa :
Ibu kau mengandungku selama 9 bulan.S ampai engaku melahirkanku dengan susah
paya..Engkau merawatku sampai aku tubah besar dan merawatku tanpa pamrih. serta erawatku
dengan penuh kasih sayang.
Ibu kau mengajariku berjalan hingga aku bisa.. dan juga mengajariku berbicara.. Ibu kau baikan
malaikat untukku. dikala aku sedih engaku selalu ada untuk menghiburku.Ibu aku juga merasa
kau adalah pahlawanku kau bekerja kears untuk menafkahiku terima kasih atas pengorbananmu
yang telah kau berikan padaku selama ini..

Rubrik Penilaian Mengubah Teks Puisi ke dalam Teks Prosa


Aspek Nilai

Kejelaan makna 30

Pilihan kata atau Diksi 30

Keruntunan Bahasa 40

Total nilai 100

LK 7.1 (Pengembangan Soal) untuk TM dan On


Petunjuk:
1) Bacalah bahan bacaan Modul Penilaian Proses dan Hasil Belajar, Kelompok Kompetensi
E (Pedagogik).
2) Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Buatlah 3 (tiga) soal pilihan ganda dan 3 (tiga) soal uraian High Order Thingking Skill
(HOTS).
4) Masing-masing soal ditulis di kartu soal.
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai