“Hakikat IPA”
DISUSUN OLEH :
Nama : DIYANI ARIANTI
Npm : 181025371001
DOSEN PENGAMPU :
SONYA FISKHA DWI PATRI, S.Pd,M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang senantiasa melimpahkan Rohman dan
Rohim-Nya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu yang direncanakan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,
serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “hakikat IPA”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah dasar-dasar pendidikan MIPA.
Sejak awal sampai selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu tegur sapa dari para pembaca yang sifatnya kritik membangun
akan penulis terima demi perbaikan makalah selanjutnya. Penulis berharap
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi
para pendidik.
Diyani arianti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
disebutkan di atas. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami
dan mengetahui hakikat pembelajaran IPA secara lebih mendalam
sebelum menjadi seorang guru dan mengajarkan mata pelajaran IPA
kepada siswa di dalam kelas.
B. RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
produk, dan proses serta mengandung nilai-nilai. Oleh karena itu IPA
juga harus di pandang sebagai cara berfikir untuk memahami alam,
sebagai cara untuk melakukan penyelidikan dan sebagai kumpulan
pengetahuan.
7
endeavouring to be objective. Process or methods are certain ways of
investigating problem, for example, making hypotheses, designing and
carryng out experiments, evaluating data and measuring. Products are
facts, principles, laws, theories, for example, the scientific principle:
metalswhen heated expands.
8
dengan masyarakat sosial. Istilah lain yang juga digunakan untuk
menyatakan hakikat IPA adalah IPA sebagai produk untuk pengganti
pernyataan IPA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of
knowledge”), IPA sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA
sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan IPA
sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk
penyelidikan (“a way of investigating”) (Sutrisno, 2006: 1-2).
9
Hasil Kajian IPA, baikhasil penelitianatau kajian ilmiah,
didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan.
10
sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang biasanya
diikuti oleh ilmuwan dalam memecahkan suatu masalah.
c. Produk ilmiah adalah konsep, prinsip, dan teori ilmiah. Dasar
pembentukan produk sains adalah data observasi yang dapat ditiru.
Konsep adalah gagasan atau ide berdasarkan pengalaman yang
relevan dan yang dapat digeneralisasikan. Teori adalah suatu
generalisasi prinsip-prinsip ilmiah yang berkaitan, dan yang
menjelaskan segala tentang ilmiah.
11
mempunyai niali ekonomi? Memang tidak dapat dikatakan
dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru
menjadi kenyataan bila temuan itu dapat digunakan untuk
memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.lain
daripada itu, bagi sang penemu, keberhasilannya itu dapat
meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakat terhadap
dirinya. Ini berarti temuannya itu dapat memberi ‘nilai tambah’
bagi dirinya.
12
Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan
mendapatkan/menemukan adanya kaidah-kaidah atau hukum-
hukum alam yang ternyata begitu konsisten aturan-aturannya
maka orang akan menyadari bahwa alam semesta ini telah ditata
dengan sangat teratur. Hal ini dapat memberikan pengaruh positif
untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e) Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak
mutlak sempurna maka ia dapat menghargai pendapat orang lain
ternyata lebih mengetahuinya atau lebih sempurna untuk
memperbaiki, melengkapi, maupun untuk meningkatkan
pengetahuannya.
f) Bersikap tidak putus asa
Orang-orang yang berkecimpung dalam IPA, mereka
menggali atau mencari kebenaran. Mereka akan bahagia bila
mendapatkan kebenaran yang mereka yakini itu. Apalagi bila
kebenaran itu juga dapat membuat orang lain sejahtera dan
bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak pernah
putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran itu
walaupun seringkali tidak memperoleh apa-apa.
g) Sikap teliti dan hati-hati
Seorang ilmuwan IPA memiliki sifat teliti dalam melakukan
sesuatu serta hati-hati dalam mengambil kesimpulan ataupun
dalam mengelurkan pendapatnya.
h) Sikap ‘curious’ atau ‘ingin tahu’
Para ilmuwan atau mereka yang berkecimpung dalam IPA
akan didorong untuk ingin tahu lebih banyak, karena ilmu
pengetahuan itu merupakan sistem yang utuh sehingga
pengetahuan yang satu akan menunjang untuk mudah memahami
yang lain, dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentu akan
13
memberikan ‘reinforcement’ untuk mendorong mereka mencari
tahu lebih banyak.
i) Sikap optimis
Ilmuwan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa
dengan suatu eksperimentasi yang tak selalu menghasilkan
sesuatu yang mereka harapkan, namun bila berhasil, temuannya
itu akan memberikan imbalan kebahagiaan yang tak ternilai
dengan uang. Oleh karena itu ilmuwan IPA berpendirian bahwa
segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Alam dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains
berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia yang berarti “saya tahu”.
Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata Science yang
berarti “pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi sosial
science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu
pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dalam
kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai :
systematic and formulated knowledge dealing with material
phenomena and based mainly on observation and induction (yang
diartikan bahwa IPA didefinisikan sebagai: pengetahuan yang
sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam
yang bersifat kebendaan dab didasarkan pada hasil pengamatan dan
induksi).
IPA merupakan bagian kehidupan manusia dari sejak manusia itu
mengenal diri dan alam sekitarnya. Manusia dan lingkungan
merupakan sumber, obyek dan subyek IPA. Menurut Amien (dalam
Windhari, 2013) mendefinisikan IPA sebagai bidang ilmu ilmiah,
dengan ruang lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada mahluk
hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam
(natural science) seperti fisika, kimia dan biologi. Sedangkan menurut
Wahyana (dalam Widiantari, 2012) IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas terhadap gejala-gejala alam. Perkembangannya
tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya
metode ilmiah dari sikap ilmiah. Dari beberapa pendapat tentang
hakikat IPA maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat IPA yaitu
15
kumpulan pengetahuan yang berhubungan dengan cara mencari tahu
dan mendiskusikan tentang alam.
1. Nilai-Nilai Sosial dari IPA
2. Nilai-Nilai Psikologis/Paedagogis IPA
B. Saran
Semoga dengan makalah ini pembaca khususnya pendidik atau
calon pendidik bisa memahami secara dalam dan luas tentang hakikat
IPA agar kita sebagai calon pendidik ketika pelaksanaan pembelajan ini
di sekolah bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan karena
kurangnya pengetahuan masalah hakikat IPA ini..
16
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E Kaligis. (1992/1993).Pendidikan IPA II
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral
Pendidikan Tinggi
Mansur, Muslich. 2007. KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan )
pemahaman & pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.
https://eprints.uny.ac.id/30237/3/5%20BAB%20II.pdf
http://marsaitependi21.blogspot.com/2016/06/metode-ilmiah-sebagai-ciri-ipa
17