Anda di halaman 1dari 16

Makalah

PENGERTIAN IPA DAN HAKIKAT IPA


DALAM PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan IPA SD”


Dosen Pengampu : Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd.

COVER
Oleh:
Nama : Umi Nur Hidayah
NIM : 202003108
Kelas : IB
Semester : II (Dua)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatdan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik sesuai batas waktu
yang telah ditentukan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orangtua, suami, keluarga
dan Ibu Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd. selaku dosen mata kuliah “Pengembangan IPA
SD”, serta teman sejawat yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca apabila menemukan kesalah dalam makalah ini.

Jepara, 28 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IPA dan Hakikat IPA...............................................................3
2.1.1 Pengertian IPA..........................................................................................3
2.1.2 Hakikat IPA...............................................................................................3
2.2 Hakikat IPA sebagai Proses, Produk, Sikap Ilmiah, dan Teknologi.........5
2.2.1 Hakikat IPA sebagai Produk.....................................................................5
2.2.2 Hakikat IPA sebagai Proses......................................................................6
2.2.3 Hakikat IPA sebagai Sikap Ilmiah............................................................6
2.2.4 Hakikat IPA sebagai Teknologi................................................................6
2.3 Penerapan Pembelajaran IPA di SD..........................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..................................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan kebutuhan manusia karena pendidikan mempunyai
tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan
pertumbuhan kearah yang lebih kompleks.
Pembelajaran IPA di SD merupakan pembelajaran penting yang perlu
dipahami para siswa maupun orang tua. Pembelajaran IPA penting dikenalkan
dilingkungan sekolah dasar karena mempelajari tentang fenomena kehidupan dan
alam sekitar secara bijak dan ilmiah. Sehingga dengan mempelajari IPA siswa
diharapkan dapat mengelola lingkungan sekitar dengan baik. Tentunya hal
demikian sesuai dengan pengertian IPA yakni sebuah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan dengan alam. Sehinggga siswa-siswi SD dapat
memahami alam di sekitarnya. Mulai dari binatang, tumbuhan, tubuh kita sebagai
manusia, tanah atau bumi, langit, bintang di langit, dan sebagainya.
Pembelajaran IPA ditingkat sekolah dasar tentunya harus didukung oleh
keterampilan guru dalam mengajar pembelajaran tersebut. Guru IPA harus
mampu membangkitkan semangat belajar siswa dan menciptakan inovasi belajar
yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar yang disampaikan dapat diserap oleh
siswa SD untuk dapat berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Hal ini sesuai yang
tercantum pada pasal 3 UURI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.
Diungkapkan Widodo (2007) pembelajaran sains yang hanya membelajarkan
fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori sesungguhnya belum membelajarkan
sains secara utuh. Guru hendaknya juga melatih keterampilan siswa untuk

1
berproses dan juga menanamkan sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu, jujur,
bekerja keras, pantang menyerah, dan terbuka.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan sebuah masalah,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian IPA dan hakikat IPA?
2. Bagaimana hakikat IPA sebagai proses, produk, sikap ilmiah, dan
teknologi?
3. Bagaimana penerapan pembelajaran IPA di SD kelas VI?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian IPA dan hakikat IPA;
2. Memaparkan bagaimana hakikat IPA sebagai proses, produk, sikap
ilmiah, dan teknologi;
3. Memaparkan bagaimana penerapan pembelajaran IPA di SD kelas VI.
4. Menambah wawasan penulis tentang pengertian IPA dan hakikatnya.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian IPA dan hakikat IPA;
2. Memberikan informasi tentang bagaimana hakikat IPA sebagai proses,
produk, sikap ilmiah, dan teknologi;
3. Memberikan contoh dan gambaran penerapan pembelajaran IPA di SD
kelas VI;
4. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung di dunia pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPA dan Hakikat IPA


2.1.1 Pengertian IPA
Trianto (2015:136-137) menjelaskan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam, lahir, dan berkembang melalui metode ilmiah
seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti
rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Susanto (2013:167)
mengemukakan IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran, sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Menurut Asih Widi
Wisudawati dan Eka Sulistyowati (2013:21) menyatakan bahwa
“pembelajaran IPA merupakan ilmu yang terkonstruksi secara personal dan
sosial berlandaskan pendekatan konstruktivisme. Di sinilah peran guru
sangat vital untuk dapat mengolah proses pembelajaran IPA dengan
baik.
Berdasarkan ketiga teori terkait pengertian IPA oleh para ahli, dapat
diamati kesamaan penekanan teori, yakni adanya eksperimen dan
prosedur kerja yang membutuhkan media untuk berlangsungnya proses
eksperimen, sehingga dapat di simpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang
mempelajari usaha manusia untuk memahami alam secara sistematis
dengan produser yang benar melalui observasi dan eksperimen yang
diharapkan nanti hasilnya dapat menjelaskan fenomena-fenomena alam
sekitar dengan hasil yang akurat.
2.1.2 Hakikat IPA
Secara etimologi kata IPA atau sains berasal dari bahasa latin yaitu
scientia yang artinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge) (I
Made Alit Mariana dan Wandi Praginda, 2010: 14). Selain itu, Bundu (2006:
9) mendefinisikan sains secara harfiah yang berasal dari kata natural science.

3
Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science
artinya ilmu pengetahuan, sehingga natural science memiliki arti ilmu
pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam.
Secara terperinci Chiappetta dan Koballa (2010: 105) mendefinisiskan
hakikat IPA adalah sebagai a way of thinking, a way of investigating, a body
of knowledge, dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam IPA
terdapat dimensi cara berpikir, cara investigasi, bangunan ilmu dan kaitannya
dengan teknologi dan masyarakat.
a. IPA sebagai cara berpikir (a way of thinking) meliputi keyakinan, rasa
ingin tahu, imajinasi, pemikiran, hubungan sebab-akibat, self-examination,
keraguraguan, obyektif, dan berpikir terbuka.
b. IPA sebagai cara berinvestigasi/menyelidiki (a way of investigating)
mempelajari mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan
penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai proses memberikan gambaran
mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun pengetahuan,
seperti mengembangkan keterampilan proses ilmiah, menggunakan
metode ilmiah, dan memperhatikan proses inkuiri.
c. IPA sebagai bangunan ilmu (a body of knowledge) merupakan hasil dari
berbagai bidang ilmiah yang merupakan produk dari penemuan manusia.
d. IPA sebagai bentuk interaksi keterkaitan antara teknologi dan masyarakat
(science and its interaction with technology and society) berarti IPA,
teknologi dan masyarakat merupakan unsur-unsur yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Banyak penemuan ilmuwan yang
dipengaruhi oleh interaksinya dengan teknologi maupun dengan
masyarakat sosial.
Berdasarkan pernyataan beberapa ahli tersebut maka secara garis besar
IPA atau science merupakan proses ilmiah, produk ilmiah dan sikap ilmiah
yang mengkaji seluruh alam semesta, meliputi objek gejala alam dan
interaksinya yang kemudian dihubungkan dengan masyarakat dan teknologi.

4
2.2 Hakikat IPA sebagai Proses, Produk, Sikap Ilmiah, dan Teknologi
Carin & Sund (1993: 2) menjelaskan dalam konteks sains, sesuai hakikat
pembelajarannya mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses atau
metode, sikap, dan teknologi.
2.2.1 Hakikat IPA sebagai Produk
Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang
disusun secara lengkap dan sistematis. IPA sebagai produk menghasilkan
pengetahuan baru berupa teori, fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
a. Teori dalam IPA (menurut KBBI): pendapat yang didasarkan pada
penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.
Misalnya: Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami
mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.
b. Fakta dalam IPA adalah sifat atau keadaan suatu yang benar ada atau
peristiwa yang benar-benar terjadi.
Misalnya: air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah
c. Konsep adalah keterikatan antara berbagai fakta yang saling
berhubungan, atau disebut juga penjelasan tentang karakter, sifat atau
ciri yang digunakan untuk mengelompokkan atau mengorganisasikan
sesuatu.
Misalnya: energi, air, tumbuhan, massa, gaya
d. Prinsip adalah hubungan antara berbagai konsep yang ada yang
dibangun dari hasil analisis dan besifat sementara mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan
Misalnya: udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan
konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika
udara tersebut dipanaskan.
e. Prosedur adalah langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proses tertentu.
Misalnya: Hukum kekekalan energi berbunyi bahwa dalam suatu interaksi
tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi
hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.

5
2.2.2 Hakikat IPA sebagai Proses
Barometer keberhasilan dari pengetahuan biasanya dapat terlihat atau
terukur dari berapa banyak produk yang dapat dihasilkan atau seberapa
jauh penerapan ilmu tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Namun
ketika berhadapan dengan IPA, kita tidak hanya berpatokan pada produk
atau penerapannya semata, melainkan bagaimana proses penggalian ilmu
pengetahuan tersebut berlangsung.
IPA sebagai proses dapat disamakan dengan IPA sebagai prosedur.
Proses dalam IPA berlangsung dengan tidak mengabaikan sistematika dan
keteraturan. Para ilmuwan atau para ahli dalam IPA seringkali menerapkan
prosedur atau metode ilmiah dalam setiap kegiatan mereka. Urutan metode
ilmiah tersebut yaitu:
a. Observasi
b. Merumuskan hipotesis
c. Melakukan percobaan
d. Menarik kesimpulan

2.2.3 Hakikat IPA sebagai Sikap Ilmiah


Menurut Herawati (2000:113), pembelajaran IPA merupakan integrasi
antara proses inkuiri dan pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA
harus dikaitkan dengan pengembangan keterampilan ilmiah dan sikap
ilmiah.
Sulistyorini dalam Susanto (2013:169) menyatakan ada sembilan aspek
yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains yaitu: “ sikap
ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus
asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan
kedisiplinan diri.”

2.2.4 Hakikat IPA sebagai Teknologi


Sains sebagai teknologi berarti bahwa sains mempunyai keterkaitan
dengan perkembangan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

6
Teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi
kehidupan. IPA zaman sekarang sangat erat kaitannya dengan teknologi.
Sains dan teknologi saling melengkapi sangat erat satu dengan yang
lainnya. Hurd dalam tulisannya yang berjudul “A Rationale for Science,
Technology, and Society Theme in Science Education”, mengutip pendapat
Price yang menyatakan teknologi yang tinggi berdasarkan sains, sains modern
ditunjang oleh penemuan teknologi (Hurd:1985:98). Pada abad ke-20 ini,
pengembangan sains sangat ditunjang teknologi (Fischer:1975:77). Dengan
demikian hendaknya perubahan pendidikan sains harus merefleksikan atau
mengarahkan kepada hubungan antara sains dan teknologi dengan masalah
yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep
Teknologi
Hakikat IPA
sebagai Teknologi Masyarakat

2.3 Penerapan Pembelajaran IPA di SD


Zainal Arifin (2016:10) “kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti
sempit pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang
dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar”
Dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran adalah suatu proses
yang kompleks yaitu perubahan perilaku dan perubahan kapasitas tertuju
kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa dan apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pengalaman belajar sesuai dengan tujuan.

7
Maka dari itu, penulis akan memberikan contoh pembelajaran IPA sesuai
hakikat IPA pada siswa kelas VI SD.

Kelas VI
Tema 4 (Globalisasi)
Subtema 1 (Globalisasi di Sekitarku)
Pembelajaran 3
Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan
KD 3.6
menghemat energi listrik.
Menyajikan karya tentang berbagai cara melakukan
KD 4.6 penghematan energi dan usulan sumber alternatif energi
listrik.
Produk Energi listrik
Siswa diajak menemukan dan mendiskusikan cara
Proses
menghemat energi listrik
Siswa membuat laporan dan mendemonstrasikan hasil
Sikap Ilmiah
diskusi tentang penghematan energi listrik
Siswa menyelesaikan latihan soal melalui google form
Teknologi
secara online

8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK SECARA DARING

Satuan Pendidikan : SDIT Manba’ul Ulum


Kelas / Semester : VI / I
Tema : 4. Globalisasi
Sub tema : 1. Globalisasi di sekitarku
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia dan IPA
Pembelajaran ke :3
Alokasi Waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca isi teks penjelasan (eksplanasi) siswa dapat
menganalisis minimal 3 informasi penting isi teks yang di baca secara
mandiri (Bahasa Indonesia).
2. Melalui penugasan, siswa dapat mempresentasikan minimal 3 informasi
penting pada teks penjelasan (eksplanasi) yang dibaca dengan lengkap.
(Bahasa Indonesia)
3. Melalui pengamatan video tentang cara menghemat energi listrik, siswa
dapat menganalisis minimal 3 cara menghemat energi listrik dengan
benar. (IPA)
4. Melalui penugasan, siswa dapat mendesain peta pikiran tentang kegiatan-
kegiatan yang termasuk menghemat energi listrik dengan kreatif. (IPA)

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua 1. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik 10 Menit
n untuk mengikuti pembelajaran secara
daring.
 Berdo’a (Religius)
 Menanyakan kabar (Komunikatif)
 Absensi keaktifan siswa (Peduli)

9
2. Memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh
dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik.
(Komunikatif)
3. Siswa menyimak kegiatan apersepsi
(Komunikatif, tanggungjawab).
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai (Partisipatif)

(Semua kegiatan disampaikan melalui Zoom


Meeting dan WA grup)
Inti 1. Siswa memperhatikan bacaan teks 115 menit
penjelasan (eksplanasi) melalui power
point yang di share melalui Zoom Meeting.
(Partisipatif, tanggungjawab, disiplin)
2. Siswa bertanya jika ada yang belum
dipahami (partisipatif, critical thinking)
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
isi teks penjelasan (eksplanasi)
(pertisipatif)
4. Siswa menganalisis minimal 3 informasi
penting teks penjelasan (eksplanasi)
(Mandiri, jujur)
5. Siswa mempresentasikan hasil analisis
minimal 3 informasi penting, untuk
ditanggapi siswa lain melalui zoom
meeting. (Mandiri, jujur,
tanggungjawab)
6. Siswa memperhatikan tayangan video
tentang cara menghemat energi listrik.
(Partisipatif)
7. Siswa bertanya jika ada yang belum
paham (partisipatif, critical thiking)
8. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
cara menghemat energi listrik.
(partisipatif)
9. Siswa menganalisis minimal 3 cara
menghemat energi listrik. (Mandiri,
partisipatif)
10. Siswa mendesain peta pikiran tentang cara
menghemat energi listrik. (Creatif,
mandiri)

10
11. Siswa menyampaikan hasil kerjanya untuk
mendapatkan masukan dari siswa lain
melalui zoom meeting. (Mandiri, jujur,
tanggungjawab)
12. Siswa memperhatikan penguatan dari
guru, tentang hasil kerja yang
disampaikan. (Partisipatif, disiplin)
13. Siswa mengerjakan latihan soal akhir
pembelajaran secara online (melalui
google form) (jujur, disiplin,
tanggungjawab, mandiri)
1. Siswa bersama dengan guru merefleksi
kegiatan pembelajaran daring yang telah
dilaksanakan. (Melalui Zoom)
2. Guru melakukan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran. (melalui
Zoom)
Penutup 15 menit
3. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas individual.
(Google form)
4. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran daring pada pertemuan
selanjutnya. (melalui WA)

C. PENILAIAN (ASESMEN)
1. Penilaian Sikap menggunakan lembar observasi harian
2. Penilaian Pengetahuan menggunakan teknik tes online
3. Penilaian Keterampilan menggunakan teknik penilaian kinerja dan
portofolio

Buaran, 20 September 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI

Yusuf Nur Ubaidillah, S.Pd.I. Umi Nur Hidayah, S.Pd.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang
mempelajari usaha manusia untuk memahami alam secara sistematis dengan
produser yang benar melalui observasi dan eksperimen yang diharapkan
nanti hasilnya dapat menjelaskan fenomena-fenomena alam sekitar dengan hasil
yang akurat.
IPA adalah sebagai a way of thinking, a way of investigating, a body of
knowledge, dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam IPA terdapat dimensi cara
berpikir, cara investigasi, bangunan ilmu dan kaitannya.
IPA pada hakikatnya mencakup 4 komponen yaitu produk, proses, sikap, dan
teknologi.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada penulisan makalah ini di antara lain
adalah;
1. Alangkah baiknya seorang pendidik memahami konsep pembelajaran IPA
terlebih dahulu sebelum membagikan ilmu IPA kepada siswa kelas SD.
2. Harapannya guru dapat menghubungkan pembelajaran IPA melalui
konsep produk, proses, sikap ilmiah, dan teknologi.
3. Siswa dapat memahami IPA secara mudah dan menyenangkan untuk
menumbuhkan sikap kritis, cakap, dan kreatif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sapriati, Amalia. 2019. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Mariana, I Made Alit. Praginda, Wandy. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA
untuk Guru SD. PPPPTK IPA.
Rumania, Maman. 2017. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tursinawati. (2016). Penguasaan Konsep Hakikat Sains dalam Pelaksanaan
Percobaan pada Pembelajaran IPA di SDN Kota Banda Aceh. Jurnal
Pesona Dasar, 2, 72-84.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7534/6201 diakses pada
tanggal 27 September 2021.
https://library.habi.ac.id/repository/2016/47.pdf diakses pada tanggal 27
September 2021
https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/download/23584/17934 diakses pada tanggal
28 September 2021
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/512/4/BAB%20II.pdf diakses pada
tanggal 28 September 2021
https://eprints.uny.ac.id/53719/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 29
September 2021
https://eprints.uny.ac.id/32240/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 29
September 2021
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/162459-1601039077.pdf diakses pada
tanggal 29 September 2021

13

Anda mungkin juga menyukai