Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF PBL, PJBL, DISCOVERY

LEARNING, COOPERATIF LEARNING

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan IPA SD”
Dosen Pengampu : Dr. Sri Sulistiyorini, M. Pd

Kelompok : 4
Tri widiastuti (202003107)
Umi Nur Hidayah (202003108)
Vany Diah Puspita Sari (202003109)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya
proses pembelajaran dan dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada
kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan
menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi itu. Dengan
demikian, tanggung jawab seorang guru adalah kemampuan menciptakan suasana
pembelajaran yang bersifat student centered.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat
membelajarkan siswa dan memberikan kesempatan untuk aktif dalam mengkontruksi
sendiri pengetahuannya melalui penemuan dan pengembangan sendiri, sehingga
pengetahuan siswa diperoleh melalui penemuan sendiri dan bukan proses pemberitahuan
dari guru. Salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran untuk
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya adalah
model pembelajaran Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah), Project
Based Learning (pembelajaran berbasis proyek), Discovery Learning (pembelajaran
penemuan konsep), dan juga Cooperative learning. Dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat siswa mampu untuk memahami materi dengan mudah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana pengertian model pembelajaran inovatif?
2. Bagaimana macam-macam model pembelajaran inovatif?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran inovatif.
2. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran inovatif.

1
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Inovatif
Andres menyatakan, “The term teaching model refers to a particular approach to
instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system”. Artinya,
istilah model pengajaran mengaruh pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk
tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem pengelolaannya.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Hal ini berarti
model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru yang mengajar.

2.2 Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif


Berikut berbagai model pembelajaran inovatif yang bisa dipakai dalam
melaksanakan pembelajaran IPA yang bermutu sesuai dengan kurikulum 2013.
2.2.1 Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
Rahmadani (2019) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah atau sering
dikenal dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan
pembelajaran yang dipusatkan pada siswa melalui pemberian masalah dari dunia nyata di
awal pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
(PBM) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai
konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan ketrampilan memecahkan
masalah serta memperoleh pengetahuan (Duch, 1995).
1. Sintaks Model Pembelejaran Problem Based Learning
Adapun sintaks model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut.
Fase-Fase Pengertian
Orientasi siswa Sampaikan pada siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin
pada masalah Anda capai. Kemudian, sajikan sebuah masalah yang harus
dipecahkan siswa. Masalah digunakan untuk meningkatkan rasa
ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif.
Mengorganisasi Setiap anggota dalam kelompok akan menyampaikan informasi
siswa yang sudah dimiliki perihal masalah yang ada. Kemudian, akan
terjadi diskusi yang membahas informasi faktual, dan juga
informasi yang dimiliki setiap siswa.

2
Fase-Fase Pengertian
Membimbing Mendorong siswa dalam pengumpulan informasi yang relevan,
penyelidikan melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight untuk
pemecahan masalah.
Mengembangkan Membantu siswa ketika proses perencanaan dan penyajian
hasil karya karya. Beberapa di antaranya video, model, laporan, dan
membagi tugas di antara anggota dalam kelompok.
Analisis dan Arahkan siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam
evaluasi setiap proses yang dijalankan dalam penyelidikan.
Kelompokkan bagian yang sudah dianalisis keterkaitannya satu
dengan lain. Manakah yang paling menunjang, bertentangan,
dan lain-

2. Pengaplikasian Pembelajaran Problem Based Learning Disaat Pandemi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING


(RPP PJJ)
Sekolah : SD 1 Jepang
Kelas/Semester : VI /1
Tema : 1 (Selamatkan Makhluk Hidup)
Subtem : 1 (Tumbuhan Sahabatku)
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)

I. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati dan mencari informasi, siswa mampu mengidentifikasi cara
perkembangbiakan vegetatif alami apada tumbuhan dengan benar.
2. Setelah mengamati dan mencari informasi di lingkungan sekitar, siswa mampu
menyampaikan cara perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan dengan
benar.

II. Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

3
III. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam melalui aplikasi google meet. 15
2. Siswa berdoa menurut kepercayaannya masing-masing menit
(religius).
3. Siswa melakukan absensi melalui link google form
https://forms.gle/t4KyZoMhbE9q4Ddf9.
4. Siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya” (nasionalisme)
5. Guru meminta siswa menyanyikan lagu
Perkembangbiakan”
Perkembangbiakan ada dua jenis
Satu generatif, dua vegetatif
Generatif kawin, vegetatif tak kawin
Marilah belajar perkembangbiakan.
6. Siswa melakukan tanya jawab mengenai isi lagu, kemudian
guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran hari
ini.
Kegiatan 7. Siswa mengamati buah atau sayuran yang dibawa oleh guru 40
Inti (nanas, bawang merah, dan pisang). menit
8. Siswa bertanya jawab tentang perkembangbiakannya.
(Orientasi siswa pada masalah)
9. Siswa mengamati video mengenai perkembangbiakan
vegetatif alami pada tumbuhan.
10. Siswa bertanya jawab tentang isi video.
11. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengamati
lingkungan sekitar dan mencari informasi tentang tanaman
yang berkembangbiak dengan secara vegetatif.
(Mengorganisasikan siswa)
12. Melalui chat google meet, siswa dapat menanyakan hal-hal
yang kurang dipahami terkait tugas.
13. Guru meminta siswa untuk mencatat hasil pengamatannya
dalam tabel (buku siswa halaman 35). (Membimbing
penyelidikan)
14. Siswa mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.
15. Siswa mempresentasikan hasil karyanya, siswa yang lain
memperhatikan. (Mengembangkan hasil karya)
16. Siswa saling menukarkan informasi yang mereka dapatkan
dan saling memberikan komentar positif dan saran
perbaikan. (Analisis dan evaluasi).
Penutup 17. Guru meminta siswa untuk bertanya terkait hal-hal yang 15
belum dipahami. menit
18. Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan.
19. Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya

4
20. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi di link
https://forms.gle/Ayd4CR2DtZSunq7K8 yang dibagikan
di chat google meet.
21. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam
penutup.

IV. PENILAIAN
Penilaian sikap : Tanggung jawab
Penilaian pengetahuan : Instrumen soal tes
Penilaian keterampilan : Unjuk kerja

Mengetahui, Kudus, ……………….


Kepala SD 1 Jepang Guru Kelas VI

Ngatono Tri Widiastuti

2.2.2 Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)


Model Project Based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan
melibatkan kerja proyek (Lestari : 2015). Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang
memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang
sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah,
membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan
peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
1. Sintaks Pembelejaran Project Based Learning
Fase-Fase Kegiatan
Membuka pelajaran Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan
dengan suatu pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada
menantang (start with peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik
the big question/essential yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia
question) nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
Merencanakan proyek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru
(design a plan for the dengan peserta didik. Perencanaan berisi tentang aturan
project) main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung

5
Fase-Fase Kegiatan
dalam menjawab pertanyaan esensial dengan
mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung.
Menyusun jadwal Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
aktivitas (create a jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
schedule)
Mengawasi jalannya Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
proyek (monitor the terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
students and the proyek.
progress of the project)
Penilaian terhadap Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam
produk yang dihasilkan mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
(assess the outcome) mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
Evaluasi (evaluate the Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik
experience) melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan.

2. Pengaplikasian Pembelajaran Project Based Learning Disaat Pandemi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING


(RPP PJJ)
Sekolah : SD 1 Jepang
Kelas/Semester : VI /1
Tema : 1 (Selamatkan Makhluk Hidup)
Subtem : 2 (Hewan Sahabatku)
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)

I. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati dan mencari informasi, siswa mampu mengidentifikasi cara
perkembangbiakan hewan secara ovipar, vivipar, dan ovovivipar dengan benar.

II. Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

6
III. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam melalui aplikasi google meet. 15 menit
2. Siswa berdoa menurut kepercayaannya masing-masing
(Religius).
3. Siswa melakukan absensi melalui link google form
https://forms.gle/t4KyZoMhbE9q4Ddf9.
4. Siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
(Nasionalisme)
5. Siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
perkembangbiakan hewan pada pembelajaran
sebelumnya, kemudian guru menjelaskan tujuan dan
kegiatan pembelajaran hari ini.
Kegiatan 6. Siswa melakukan tanya jawab 40 Menit
Inti - Siapakah yang memiliki hewan peliharaan di rumah?
- Hewan apa yang dipelihara?
- Bagaimana cara perkembangbiakan hewan peliharaan
tersebut?
(Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan
menantang)
7. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan
penjelasan salah satu perkembangbiakan hewan dalam
peta pikiran. Tulisan harus memuat penjelasan, ciri-ciri,
dan contoh hewan.
8. Siswa diberi tugas yang berbeda-beda antara ovipar,
vivipar, dan ovovivipar melalui absen mereka
(Merencanakan proyek).
9. Guru memberitahukan bahwa kegiatan tersebut akan
dilakukan selama 3 hari di rumah.
10. Pada pertemuan tema 1 subtema 3 pembelajaran 1, siswa
akan diminta untuk mempresentasikan hasil karyanya
(Menyusun jadwal aktivitas).
11. Guru menyampaikan kepada siswa agar berdiskusi lewat
WA grup apabila menemui kesulitan.
12. Siswa juga dapat memberi komentar pada grup apabila
proyeknya sudah selesai. (Mengawasi jalannya proyek).
13. Guru menyampaikan bahwa penilaian dilakukan pada saat
pertemuan tema 1 subtema 3 pembelajaran 1. (Penilaian
terhadap produk yang dihasilkan).
14. Guru menyampaikan akan menyimpulkan proyek yang
dikerjakan siswa pada saat setelah penilaian dilakukan
pada saat pertemuan tema 1 subtema 3 pembelajaran 1.
(Evaluasi).
Penutup 15. Guru meminta siswa untuk bertanya terkait hal-hal yang 15 Menit
belum dipahami.
16. Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan.

7
17. Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
18. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi di link
https://forms.gle/tCUBMWzZQ59GYPnm8 yang
dibagikan di chat google meet.
19. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam
penutup.

IV. PENILAIAN
Penilaian sikap : Tanggung jawab dan disiplin
Penilaian pengetahuan : Instrumen soal tes
Penilaian keterampilan : Unjuk kerja

Mengetahui, Kudus, …..


Kepala SD 1 Jepang Guru Kelas VI

Ngatono Tri Widiastuti

2.2.3 Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan Konsep)


Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif
dengan menemukan dan menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang diperoleh akan bertahan
lebih lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, peserta didik juga bisa belajar
berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Model ini
sesuai digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan
faktual dan konseptual untuk serta melatih ketrampilan abstrak (Ardianti dkk, 2018).
1. Sintaks Pembelejaran Discovery Learning
Sintaks kegiatan dalam model pembelajaran Discovery Learning adalah sebagai
berikut.
Fase-Fase Pengertian
Stimulation Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada suatu yang
(Stimulasi/ menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
Pemberian tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
Rangsangan). menyelidiki sendiri.
Problem Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
Statement mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,

8
Fase-Fase Pengertian
(Pernyataan/ kemudian memilih salah satu masalah dan merumuskan dalam
Identifikasi bentuk hipotesis (jawaban semantara atas pertanyaan masalah).
Masalah).
Data Collection Hal ini dilakukan dengan memberi kesempatan peserta didik
(Pengumpulan mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca
Data). literatur, mengamati objek dan sebagainya.
Data Processing Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
(Pengolahan informasi yang telah diperoleh peserta didik baik melalui
Data). wawancara, observasi, dan sebagainya dan kemudian ditafsirkan
Verification Peserta didik memerika secara cermat untuk membuktikan benar
(Pembuktian). atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif
dan dihubungkan dengan hasil data yang telah diolah.
Generalization Proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
(Menarik dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
Kesimpulan). dengan menghasilkan hasil verifikasi

2. Pengaplikasian Pembelajaran Discovery Learning Disaat Pandemi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING


(RPP PJJ)

Satuan Pendidikan : SDIT Manba’ul Ulum Buwaran


Kelas / Semester : VI / I
Tema : 4. Globalisasi
Sub tema : 3. Globalisasi dan Manfaatnya
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar dan menonton vidio , siswa mampu merangkum hasil
pengamatan tentang sumber alternatif energi listrik dengan benar.

B. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik-TPACK
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.

9
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melalui Aplikasi Google Meet, guru mengucapkan salam. 15 menit
2. Guru mengajak siswa berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
(Religius).
3. Mengajak siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
(Nasionalis)
4. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran.
5. Menginformasikan subtema dari tema yang akan dipelajari.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran serta mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dapat dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik (Apersepsi)
7. Memberikan gambaran tentang manfaat pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
8. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. (Communication)
Inti 9. Melalui aplikasi Google Meet, guru menampilkan video 35 menit
pembelajaran, guru memberikan penguatan tentang sumber
alternatif energi listrik dengan benar dan manfaatnya. (Creativity
and Innovation)
10. Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan tentang sumber
alternatif energi listrik dan manfaatnya. (Simulation)
11. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru. (Critical Thinking and Problem Formulation)
12. Guru menampilkan slide powerpoint tentang: Gambar orang
sedang memanfaatkan energi lsitrik.
13. Siswa mengamati , menyimak dan mencatat informasi yang
terdapat dalam PPT serta menanyakan hal yang tidak dimengerti.
(Mengamati, Menanya, Critical Thingking)
14. Siswa menuliskan informasi yang diperoleh dari slide pada lembar
kerja siswa.
15. Siswa mempresentasikan hasil yang diamati.
16. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari
Penutup 17. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan 15 menit
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
18. Melakukan penilaian hasil belajar.
19. Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang”.
20. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
(Religius)

D. PENILAIAN
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan
rubrik penilaian.

10
Buaran, 16 Oktober 2021
Mengetahui,
Kepala SDIT Manba’ul Ulum Wali Kelas VI a

Yusuf Nur Ubaidillah, S.Pd.I. Umi Nur Hidayah, S.Pd.

2.2.4 Cooperative Learning


Slavin dalam Lestari (2015) mengemukakan, bahwa cooperative learning atau
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan
bekerja secara kolaboratif dalam suatu kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dengan
struktur kelompok heterogen. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan prestasi
akademis, keterampilan sosial, da menanamkan toleransi dan penerimaan terhadap
keanekaragaman individu. Tiga karakteristik utama dalam pembelajaran ini adalah task
structure, goal structure, dan reward structure.
Cooperative learning dilandasi oleh teori belajar interaksi sosial dari Vygotsky.
Pembelajaran ini menurut siswa untuk berlajar bersama, saling mencurahkan pendapat
tentang ide, gagasan, wawasan, pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab
bersama, saling membantu, saling menghargai, berlatih interaksi, komunikasi, sosial,
menyelesaikan permasalahan, serta saling melengkapi antara kekurangan dan kelebihan
siswa.
1. Sintaks Pembelejaran Cooperative Learning
Adapun sintaks dari model pembelajaran cooperative learning adalah sebagai
berikut.
Fase-fase Aktivitas Guru
Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai
dan memotivasi siswa pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada didwa bagaimana caranya
siswa ke kelompok- membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok belajar kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Membimbing Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
kelompok bekerja dan mereka mengerjakan tugas mereka.
belajar

11
Fase-fase Aktivitas Guru
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Memberikan Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya
penghargaan maupun hasil belajar individu dan kelompok.

2. Pengaplikasian Pembelajaran Cooperative Learning Disaat Pandemi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


DARING

Satuan Pendidikan : SDIT Manba’ul Ulum Buwaran


Kelas / Semester : VI / I
Tema : 5. Wirausaha
Subtema : 2. Usaha Di Sekitarku
Muatan Terpadu : IPA, Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi pada forum google meet,
siswa dapat mengidentifikasi benda magnetis dan nonmagnetis secara tepat.
2. Dengan mengamati gambar, bereksplorasi, dan berdiskusi pada forum google meet,
siswa dapat mengklasifikasikan benda magnetis dan nonmagnetis dengan benar.

B. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Scientific

Model Pembelajaran : Cooperative Learning

Metode Pembelajaran : Daring, Diskusi, Penugasan, Tanya jawab

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Melalui Aplikasi Google Meet, guru mengucapkan salam. 10 menit


2. Siswa dan guru berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
daring dipimpin oleh salah satu siswa. (Religius)
3. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. (Integritas)
4. Guru memandu siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”,
kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
pentingnya menanamkan nasionalisme. (Nasionalisme)

12
5. Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai
bekal pelajaran berikutnya. (Communication)
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
(Communication)
7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat pembelajaran yang
akan dicapai dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Inti Melalui Google Meet: 45 menit
8. Siswa diminta untuk mengamati gambar (peniti, karet, paku,
pencepit kertas, sisir, dll) yang ditampilkan pada slide power
point melalui google meet.
9. Guru melontarkan pertanyaan kepada siswa : apakah kalian bisa
memprediksi jika benda-benda tersebut di dekatkan dengan
magnet?
10. Siswa diminta untuk menganalisis dan membuktikan prediksi
mereka melalui percobaan dirumah. (HOTS)
11. Siswa diminta untuk menuliskan hasil analisisnya di LKPD yang
ditampilkan pada slide power point. (Critical Thinking-
Creativity)
12. Guru membimbing siswa untuk melakukan Ice Breaking.
(Neurosains)
Penutup Melalui grup WhatsApp: 15 menit
13. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran melalui grup
WhatsApp.
14. Guru mengingatkan siswa untuk mendokumentasikan tugas di
buku dan mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan melalui
WhatsApp dalam bentuk foto.
15. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
sudah diperoleh hari ini.
16. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama dan
mengucapkan salam. (Religius)

D. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap : Observasi
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Instrumen Penilaian
a) Rubrik Penilaian
b) Soal pada Google Form
c) LKPD
Buaran, 16 Oktober 2021
Mengetahui,
Kepala SDIT Manba’ul Ulum Wali Kelas VI a

Yusuf Nur Ubaidillah, S.Pd.I. Umi Nur Hidayah, S.Pd.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Adapun model pembelajaran inovatif yang bisa dipakai dalam melaksanakan
pembelajaran IPA yang bermutu sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu project based
learning, problem based learning, discovery learning dan cooperative learning.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akademi. 2020. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PBL).


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utar. (Diakses pada
hari Kamis, 14 Oktober 2021 di
http://dikbud.kolutkab.go.id/blog/pembelajaran-berbasis-proyek-project-
based-learningpbl/, pada jam 08.59 WIB.)

Nurhayati, A. S & Harianti. D. 2020. Model Pembelajaran Project Based Learning


(PjBL). (Diakses pada hari Kamis, 14 Oktober di
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pe
ngantar_5.pdf, pada jam 10.42 WIB).

Rahnadani. 2019. Metode Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning


(PBL). Lantanida Jurnal. 7 (1), 75-86. (Diakses pada Ahad, 10 Oktober 2021
di https://media.neliti.com/media/publications/287750-metode-penerapan-
model-pembelajaran-prob-b6fb960b.pdf, pada jam 08.38 WIB).

Ruang guru (Diakses pada Ahad, 10 Oktober 2021 di


https://www.ruangguru.com/blog/tingkatkan-keaktifan-siswa-dengan-
metode-pembelajaran-problem-based-learning, pada jam 08.32 WIB).

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Rembang : Ar-Ruzz Media.

15

Anda mungkin juga menyukai