Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IPS

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI

DALAM MATERI IPS

Dosen Pengampu:

Drs. I Wayan Sujana, S. Pd., M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 3

Anak Agung Ayu Nadia Nandini 2311031204 (18/N2)

Komang Tya Vania Dayu Putri 2311031206 (20/N2)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

DENPASAR

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI DALAM MATERI IPS” ini
sesuai dengan petunjuk, kemampuan,serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dalam rangka pemenuhan tugas mata
kuliah IPS SD. Tentunya penulis sadar akan segala keterbatasan yang dimiliki. Sehingga
dalam proses penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyaknya pihak
yang telah memberikan saran, ide, dan masukan kepada penulis dari sebelum hingga
berakhirnya penyusunan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Drs. I Wayan Sujana, S. Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah IPS SD yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah “FAKTA,
KONSEP, DAN GENERALISASI DALAM MATERI IPS”

2. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi Kelas N Universitas Pendidikan Ganesha


yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 05 Maret 2024

Penulis,

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

1.1 Fakta dalam Materi IPS ................................................................................. 3

1.2 Konsep dalam Materi IPS .............................................................................. 4

1.3 Generalisasi dalam Materi IPS....................................................................... 5


1.4 Hubungan Antara Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam Materi IPS ......... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 8

3.2 Saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang berlangsung dalam proses


kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti
apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri
yang memiliki scope materi dan metodologi tertentu, batang tubuh, atau struktur ilmu
pengetahuan (body of knowledge atau struktur of knowledge) tentang suatu bidang
kajian. Setiap ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi,
psikologi sosial, ilmu politik dan pemerintahan, memandang manusia dari sudut
pandangnya masing-masing dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk
memperoleh struktur ilmunya.

Struktur Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdiri dari fakta, konsep, generalisasi dan
teori. Pemanfaatan fakta, konsep, generalisasi dan teori dalam pengajaran IPS bukanlah
suatuhal yang baru. Namun dalam proses belajar mengajar seringkali penggunaan istilah
inikurang tepat bahkan para siswa sering bingung apa yang dimaksud dengan fakta,
konsep,generalisasi dan teori tersebut. Hal ini disebabkan pengetahuan tentang fakta,
konsep,generalisasi tersebut bersifat abstrak, oleh sebab itu bagian ini akan membahas
struktur IPSyang terdiri dari fakta, konsep, generalisasi dan teori

Pengetahuan tentang perilaku manusia akan memberikan suatu pola dasar bagi
materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk
di dalamnya ilmu sosial, tersusun dalam 3 (tiga) tingkatan materi, dimulai dari yang
paling sempit sampai kepada yang paling luas, yaitu fakta, konsep, dan generalisasi
(Savage dan Armstrong dalam Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh, 1998:4).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan fakta dalam materi IPS?

1.2.2. Apa yang dimaksud dengan konsep dalam materi IPS?

1.2.3. Apa yang dimaksud dengan generalisasi dalam materi IPS?

1.2.4. Bagaimana hubungan antara Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam materi IPS?

1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk dapat menjelaskan fakta dalam materi IPS.
1.3.2 Untuk dapat menjelaskan konsep dalam materi IPS.
1.3.3 Untuk dapat menjelaskan generalisasi dalam materi IPS.
1.3.4 Untuk dapat menjelaskan hubungan antara Fakta, Konsep dan Generalisasi
dalam materi IPS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Fakta Dalam Materi IPS


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang
merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Secara harfiah, kata fakta
berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah terjadi benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itu
adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas yang riil,
benar dan juga merupakan kenyataan yang nyata.
Di dalam sains, fakta mempunyai makna tersendiri. Fakta merupakan hasil observasi yang bisa
dibuktikan secara acak. Memiliki relevansi dan berkaitan dengan teori. Perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya Studi Sosial atau IPS, terjadi karena adanya interaksi antara fakta dan
teori. Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga merupakan alasan untuk menolak
dari teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang
telah ada.
Banks (1958:81) mengartikan fakta sebagai pernyataan positif dan rumusannya sederhana. Fakta
juga merupakan data aktual, contohnya sebagai berikut :
a) Denpasar adalah ibukota provinsi Bali
b) Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur
c) Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945
d) Bumi berputar mengelilingi matahari
Sebagi calon guru hendaknya mencari upaya untuk menjelaskan pengertian fakta dengan cara
yang sederhana. Guru dapat memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya meupakan
fakta. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan guru sebagai berikut:
a) Siapa nama Kepala Sekolah kita?
b) Berapa banyak yang absen hari ini?
c) Berapa banyak hari dalam satu minggu?
d) Berapa banyak ruangan belajar yang dimiliki sekolah kita ?
Dari pertanyaan tersebut peserta didik akan menjawab nama Kepala Sekolahnya adalah Ibu
Komang Lestari Dewi, ada dua siswa yang absen, ada tujuh hari dalam satu minggu, dan sekolah
kita memiliki 6 ruangan belajar. Jawaban-jawaban dari peserta didik tersebut merupakan fakta.
Melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru, peserta didik akan menyadari bahwa fakta
itu sangat banyak. Fakta dapat berupa data maupun hasil pengamatan secara lebih khusus. Fakta

3
dapat berubah sesuai dengan waktunya. Sebagai contoh perubahan cuaca suatu daerah,
perubahan bentuk pemerintahan, perubahan pemimpin suatu kelompok, dan sebagainya.

2.2.Konsep Dalam Materi IPS


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep adalah gambaran mental dari
objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal-hal lain. Konsep adalah suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua
atau lebih fakta seperti konsep “kebutuhan manusia”, yang berkaitan dengan berbagai hal,
misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga diri. Konsep juga dapat
diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami pengalaman yang terjadi
berulang kali. Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang
budaya yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa
terhadap berbagai konsep, seorang guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman
yang beragam di antara mereka. Misalnya peserta didik yang sehari-hari hidup di kota besar
mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami pedesaan,
sebaliknya peserta didik yang terbiasa tinggal di lingkungan pedesaan yang terpencil memiliki
pengalaman terbatas tentang situasi perkotaan.
Konsep merupakan abstraksi atau pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang
sesuatu (benda, peristiwa, hal-hal) yang ada dalam pikiran. Ia mengandung pengertian dan
penafisiran (bukan berwujud fakta kongkrit). Konsep membantu kita dalam mengadakan
pembedaan, penggolongan atau penggabungan fakta di sekeliling kita. Misalnya, kita mengenal
banyak data perang seperti perang Diponegoro, perang Paregreg, perang Paderi, perang Aceh,
perang Puputan, perang Sepoy, perang Sussesi, perang Candu, perang Dunia, perang Aliansi dan
sebagainya. Istilah perang yang bersifat umum tidak terikat oleh ruang dan waktu (ide yang
abstrak yang ada dalam,pikiran yang mengandung pengertian, penilaian dan penafsiran). Hal ini
dikarenakan seluruh data-data tentang perang memiliki kesamaan ciri-ciri essensial. Dengan
demikian pengertian “perang” merupakan konsep.
Membentuk konsep merupakan tugas intelektual yang tidak mudah. Meski demikian, guru
perlu menyadari bahwa telah belajar konsep sejak sebelum sekolah. Di sekolah, mereka belajar
konsep yang simbolis atau abstrak. Konsep akan mudah dipelajari jika diberikan contoh-contoh.
Misalnya, siswa akan lebih mudah memahami konsep kota saat guru menyebutkan Jakarta,
Surabaya, Malang, Bandung, Medan, Pekanbaru, dan lain-lain. Saat guru memberi contoh ayah,
ibu, saudara, kakek, nenek, dan sebagainya, siswa akan segera memahami tentang konsep
anggota keluarga. Dari berbagai pengertian dan contoh yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
4
bahwa konsep merupakan sekelompok objek yang telah dikategorikan, diklasifikasikan, dan
diberi nama.
Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau defenisi
yang ditentukan. Konsep juga dinyatakan dalam beberapa bentuk:
a) Kongkrit atau abstrak, Luas atau sempit, suku kata atau frase.
b) Beberapa konsep adalah konsep kongkrit, misalnya berkaitan dengan tempat, objek,
lembaga, atau kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, daratan, rumah, negara, partai
politik, barang konsumsi, produsen, pabrik, gempa bumi, kemarau dan sebagainya.
Sementara itu konsep lainnya yang bersifat abstrak yakni demokrasi, toleransi, adaptasi,
kejujuran, kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling
ketergantungan, hak, sistem hukum dan sebagainya.

2.3. Generalisasi Dalam Materi IPS


Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Oleh karena
itu, generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala informasi
yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta yang ada. Generalisasi dalam IPS merupakan
hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep “uang, kebutuhan, dan
keinginan”. Ketiga konsep tersebut dihubungkan untuk menggeneralisasi bahwa “kita
menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Keterkaitan dan kedudukan atau
peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk
suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep,
dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat
dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS.
Contoh generalisasi dalam IPS diantaranya:
a. Semakin tinggi kebudayaan suatu masyarakat, semakin beragam kebutuhannya.
b. Pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus bertambah
c. Dimana ada hutan, disitu ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber utama.
Ciri-ciri generalisasi :
1. Menunjukkan hubungan antar dua konsep atau lebih
2. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan
bagian atau contoh.
3. Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya
berdasarkan pengamatan semata.
5
5. Berisi pernataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaranya dan validasi artinya diuji
berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran dan equity.
Fungsi generalisasi :
1. Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
2. Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.
3. Membantu dalam membangun pengertian bahan-bahan pengajaran dalam
kurikulum studi IPS.
Generalisasi terdiri dari dua macam, yaitu:
1.Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna yaitu generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya, setelah kita memperlihatkan jumlah hari
pada setiap bulan pada tahun Masehi, kemudian menyimpulkan bahwa: Semua bulan Masehi
mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena,
yaitu jumlah hari pada setiap bulan, kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi
sempurna ini memberikan simpulan yang kuat dan tidak dapat diserang, tetapi tidak praktis
dan tidak ekonomis.
2.Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang
dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia kita menemukan
bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong. Atas dasar temuan ini, kita
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
Penyimpulan ini termasuk ke dalam jenis generalisasi tidak sempurna. Demikian gambaran
singkat fakta, konsep, dan generalisasi yang saling bertalian dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat
pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisasi ini jauh lebih praktis dan
lebih ekonomis dibandingkan dengan generalisi sempurna.

2.4. Hubungan Antara Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam Materi IPS.
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS.
Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan
fakta-fakta inilah kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah
terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep,dari beberapa konsep

6
yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi yang merupakan bahan kajian
dalam ilmu pengetahuan sosial yang harus dipahami. Fakta tersebut yang tampak saling
berkaitan dan membentuk suatu gagasan atau konsep tentang cita-cita. Suatu cita-
cita tidak dapat tercapai tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan. Siapapun yang ingin
menggapai cita-citanya ia harus berjuang dan berkorban dalm bentuk waktu, tenaga,
pikiran, dan perasaan.
Hubungan antara konsep dan generalisasi dapat dilihat dari pernyataan Savege dan
Amstrong berikut : "ketika angka pengangguran di suatu negara meningkat, maka kejahatan
dan criminal pun meningkat pula".
Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah konsep
untuk mengungkapkan sebuah generlisasi. Fakta, konsep,dan generalisasi semua penting bagi
manusia. Fakta dapat membedakan contoh-contoh konsep, dan generalisasi yang lebih
spesifik. Karena memilliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan generalisasi lebih
bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.
Berdasarkan paparan diatas fakta, konsep dan generalisasi tidak dapat dipisahkan karena
diantara fakta, konsep dan generalisasi memiliki hubungan yang saling berkaitan, Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan
kajian atau materi utama yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial,
sehingga dari ketiga unsur tersebut akan lahir teori-teori ilmu pengetahuan yang perlu
dipelajari dan dikaji.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan yang sungguh-
sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau sesuatu yang benar-benar ada atau
terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa
dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Fakta merupakan salah satu bahan kajian
yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan
salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat
menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan
titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan
kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan
bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami. Konsep adalah
suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Hubungan antar dua
atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan generalisasi. Fakta,
konsep, dan generalisasi memiliki keterkaitan antara satu sama lain dan tidak dapat
dipisahkan untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan.

3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis meminta segala jenis saran, masukan bahkan kritik yang membangun sehingga
kedepannya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulisnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Andhika. 30 Agustus 2018. Fakta, Konsep, Generalisasi Sejarah.


https://prezi.com/p/5htuz23zwwst/fakta-konsep-generalisasi-sejarah/. Diakses pada 4
Maret 2024.

Afiatun. 3 Juni 2016. FAKTA, KONSEP, dan GENERALISASI TEORI.


https://dewiharususkses.blogspot.com/2016/06/fakta-konsep-dan-generalisasi-
teori_3.html?m=1#. Diakses pada 4 Maret 2024.

Anonim. 6 Desember 2017. FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI.


https://pgsdday.blogspot.com/2017/12/fakta-konsep-dan-generalisasi.html?m=1. Diakses
pada 3 Maret 2024.

Krisnayani. 19 Desember 2012. Contoh Fakta, Konsep, dan Generalisasi.


https://ekarestama.blogspot.com/2012/12/contoh-fakta-konsep-dan-
generalisasi.html?m=1. Diakses pada 5 Maret 2024.

Syarifah. 18 Juni 2019. IPS dalam Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori.
https://www.msyarifah.my.id/2019/06/18/ips-dalam-fakta-konsep-generalisasi-dan-
teori/?amp. Diakses pada 5 Maret 2024.

Anda mungkin juga menyukai