KONTEN IPS
Disusun Oleh:
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Yang paling utama kita panjatkan puji dan syukur atas kepad Allah SWT.
Karna rahmat dan karunianya kami dpat menyelesaikan tugas makalah kami
tentang “KONTEN IPS” ini dengan tepat waktu. Sholawat beriring salam tidak
lupa senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Habibana Wanabiyana Wa
Maulana Muhhamad SAW. Yang selalu kita nantikan shafaatnya di yaumul akhir
nanti.
KATA PENGANTAR..................................................................2
A. Latar Belakang.............................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................4
C. Tujuan Penulisan .........................................................4
BAB II PEMBHASAN.................................................................5
A. Kesimpulan..................................................................13
B. Saran............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh
atau struktur ilmu pengetahuan (Body of knowlage) atau tubuh dalam ilmu
pengetahuan. Setiap ilmu sosial (sejarah,geografi, ilmu politik, ekonomi,
sosiologi, antropologi, serta psikologi sosial) memandang manusia dari berbagai
sudut pandang dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh
struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan manusia ini membentuk suatu
dasar bagi matri ilmu pengetahuan.
Sebagai calon guru hrus mengerti dan memahami dengan benar fakta, konsep,
generalisasi, dan teori ilmu sosial untuk diajarkan ke peserta didiknya.
B. Rumusan Masalah
Apa dan bagaimana fakta, konsep, generalisasi, dan teori dalam konten IPS
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui fakta, konsep, generalisasi, dan teori dalam konten IPS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fakta dalam Konten IPS
Fakta dalam konten IPS merujuk pada informasi yang benar, dapat diverifikasi,
dan didukung oleh bukti atau data yang valid. Fakta-fakta ini penting dalam studi
ilmu pengetahuan sosial (IPS) karena mereka membantu membangun pemahaman
yang akurat tentang fenomena sosial, politik, ekonomi, dan budaya di dunia.
1. Fakta sejarah: Misalnya, Perang Dunia II dimulai pada tahun 1939 dan
berakhir pada tahun 1945. Ini adalah fakta sejarah yang dapat diverifikasi melalui
sumber-sumber seperti buku teks sejarah, dokumen resmi, dan laporan sejarah.
Beberapa fakta yang dapat membantu peserta didik untuk mampu memahami
konsep menggenaralisasikan. Hubungan yang erat antara fakta dan konsep dapat
dilihat dari ilustrasi berikut.
Fakta di atas tampak saling berkaitan dan suatu gagasan membentuk konsep
“Kemerdekaan”.
Fakta meliputi semua aktivitas individu, peristiwa, lokasi tempat, objek dan
peraturan tentang prosedur tertentu. Ciri pokok fakta adalah kekhasnya dan
sifatnya yang tidak berulang- ulang, oleh karna itu sering dikatakan bahwa fakta
itu bersifat buntu.
Fakta bersama dengan konsep merupakan bangunan utama pengetahuan. Hal ini
berarti mempunyai arti bahwa untuk mempelajari ilmu pengetahuan di perlukan
fakta- fakta. Karna sulit untuk mempelajari ilmu tanpa fakta.
Dalam hubungannya dengan pembentukan konsep, fakta juga harus dipilih secara
selektif , agar tidak banyak fakta usang, sehingga sistem berfikir menjadi kurang.
Pemilihan fakta penting itu cukup sulit karna secara logika apa yang penting
menurut pakar ilmu pengetahuan belum tentu sejalan dengan pemahaman siswa.
Setiap guru atau calon guru sebaiknya mampu melihat dua kepentingan tersebut.
Dengan demikian fakta dapat disimpulkan memiliki ciri sebagai berikut.
1. Bersifat Khas
2. Bersifat Konkrit
3. Tidak berulang – ulang
Penting untuk mencatat bahwa fakta dalam konten IPS dapat berubah seiring
berjalannya waktu dengan adanya penemuan baru atau perubahan dalam situasi
sosial dan politik. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui pengetahuan
kita dengan mengacu pada sumber-sumber terpercaya dan terkini.
2. Relevan
Konsep dalam konten IPS harus relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Konsep-konsep ini dirancang untuk membantu siswa memahami realitas sosial
di sekitar mereka, sehingga mereka dapat mengaitkan pembelajaran dengan
pengalaman pribadi mereka.
4. Holistik
Konsep dalam konten IPS melibatkan pemahaman yang komprehensif tentang
berbagai aspek kehidupan manusia. Ini mencakup aspek sosial, politik,
ekonomi, dan budaya yang saling terkait.
5. Kontekstual
Konsep dalam konten IPS harus dipahami dalam konteks yang tepat. Siswa
perlu memahami bagaimana konsep-konsep ini berlaku dalam situasi nyata
dan bagaimana mereka saling mempengaruhi.
6. Berkelanjutan
Konsep dalam konten IPS tidak hanya berlaku untuk situasi tertentu, tetapi
juga berlaku secara umum. Misalnya, konsep tentang demokrasi tidak hanya
berlaku di negara tertentu, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai konteks
sosial dan politik.
3. Dinamis: Konsep dalam konten IPS dapat berubah seiring waktu dan
perkembangan masyarakat. Siswa perlu memahami bahwa konsep-konsep ini
tidak statis, melainkan terus berkembang sejalan dengan perubahan sosial dan
politik.
Proses berpikir ini disebut konseptualisasi, yaitu suatu proses yang terus
menerus yang berlangsung ketika seseorang menghadapi contoh-contoh baru
dari suatu konsep yang dihadapi akan berbeda tergantung pada latar belakang
atau pengalaman orang yang melakukan konseptualisasi.
Beberapa konsep adalah konsep konkrit, misalnya yang berkaitan dengan
tempat, objek, lembaga, atau kejadian seperti manusia, gunung, pulau, lautan,
daratan, rumah, negara, pantai, politik, barang konsumsi, produsen, pabrik,
gempa bumi, kemarau dan sebagainya.
Selain itu konsep yang bersifat abstrak, misalnya: demokrasi, toleransi,
adaptasi, kejujuran, kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan,
saling ketergantungan, tanggung jawab, kerja sama, hak, pertentangan, system
hukum dan sebagainya.
Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata, karakteristik atau ciri-ciri
konsep disebut atribut. Misalnya konsep "mobil" dapat dijelaskan dengan
atribut-atribut berikut:
1.) Kendaraan beroda empat
2.) Digerakkan dengan mesin
3.) Berbahan bakar bensin, solar, atau gas
4.) Digunakan untuk transportasi
5.) Memiliki tempat duduk
Atribut adalah sifat yang membedakan suatu konsep, sehingga
menimbulkan bermacam-macam konsep (De Cocco dalam Husem
Achmad,dkk. 1982:3). Setiap konsep mempunyai atribut dan tidak selalalu
sama jumlah dan kualitasnya.
Jenis jenis Konsep
De Cocco mebagi konsep menjadi tuga jenis ( dalam Husein
Achmad,1982:5),yaitu konsep konjungtif,konsep disjungtif,dan konsep
relasional. Suatu konsep dinamakan konjungtif apabila nilai nilai yang sesuai
dan atribut-atributnya terdapat dalam seklompok benda secara bersama-sama.
Dengan demikian konsep konjungtif ini sangat cocok untuk keperluan tingkat
pendidikan rendah seperti kelas-kelas pemulaan SD. Konsep disjungtif
merupakan konsep lebih sukar karena hams menarik kesimpulan atau mencari
abstraksi persamaan antara benda-benda yang tidak sama.
Pentingnya Konsep menurut De Cocco (dalam Husein Achmad,1982),
adanya Konsel akan membantu kita untuk:
1). Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi
kesulitan dalam menguasai fakta-fakta yang selalu bertambah.
2.) Mengidentifikasikan dan mengindera macam-macam objek yang ada
disekeliling kita. Apabila seseorang mengidentifikasikan sesuatu benda,benda
tersebut dimasukkan dalam kelas tertentu.
3.) Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang hal barn yang sebenarnya
merupakan atribut dan nilai atribut yang smaa dengan konsep yang sudah
diketahui. Dengan kata lain hal yang baru itu sudah termasuk dalam konsep
tertentu.
4.) Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah dalam
klasifikasi yang benar.
5.) Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks dan
menerangkan secara lebih jelas.
6.) Menggambar kenyataan dan dunia.
Agar anak didik dapat memahami pengertian Konsep IPS dengan memadai
lebih jelas dan memudai muka seorang guru hendaknya memperlihatkan hal-
hal penting dalam mengajarkan konsep konsep IPS. Dalam hal ini yelon (dalam
Husein Achmad,1982) mengemukakan bagiamana mengajar konsep yang baik
sebagai berikut:
1.) Merumuskan tujuan
2.) Menyadari adanya pengetahuan persyaratan yang akan membantu
pemahaman konsep
3.) Menyajikan definisi dan contoh-contoh;
- Aspek yang rekvan dengan stimulus jelas dan aspek yang tidak relevan
dengan stimulus kurang jelas atau kurang tajam
- Jumlah aspek yang tidak relevan dengan stimulus dikurangi
- Banyak menggunakan contoh contoh yang positif
- Memberikan definisi dan contoh atas obyek yang dipelajari
4.) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memproses dan memberikan
feedbacks.
C. Generalisasi dalam Konten IPS
Generalisasi yaitu Suatu hubungan antara beberapa konsep hingga
terbentuk suatu pola hubungan yang menggambarkan sesuatu yang lebih
luas.Artinya dalam pikiran kita adalah generalisasi yang menghubungan
beberapa konsep menjadi lebih luas.Dari beberapa sumber yang saya dapat
salah satunya Menurut Nursid Sumaatmadja ” generalisasi adalah hubungan
dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan
pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam
IPS. “
Jadi dapat kita simpulkan bahwa seseorang dikatakan menyusun
generalisasi, yaitu dengan menghubungkan antara dua atau lebih suatu kosep
dan menjadikannya secara luas. Untuk lebih jelasnya sebagai contoh kita
ambil ungkapan berikut. "Semakin primitif suatu masyarakat, lingkungan
hidupnya itu akan semakin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu” Ada
tiga konsep yang dapat kita kemukakan, yaitu:
1.) Masyarakat primitive
2.) Lingkungan hidup
3.) Cara hidup
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fakta itu konkret, dan dapat
diobservasi, disediakan, disentuh, dan dirasakan. Fakta bersifat khusus dan
terjadi di tempat kita melakukan peneelitian. Sebaliknya generalisasi lebih
abstrak, tidak dapat ditelaah secara langsung. Dengan fakta dapat memberi
penjelasan, kemudian melalui penjelasan itulah kita dapat menyusun
generalisasi.
B. Saran
Sebagai calon guru harus memahami dan mengetahui dengan benar fakta,
konsep, generalisasi, dan teori yang diajarkan kepada peseta didik, karena
mempunyai hubungan erat dan harus dikembangkan dari dasar IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati dkk 2006. Pengembangan Pendidikan IPS SD. UPI Pres. Bandung
Rudy Gunawan. 2016. Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung
Alfebeta.