Dosen Pengampu:
Husna Parluhutan Tambunan, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga kami masih di berikan kesempatan dan kesehatan untuk
dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah pembelajaran Kajian Kebahasaan, semoga
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan Makalah ini, kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada : Bapak dosen pengampu “Husna Parluhutan
Tambunan, S.Pd., M.Pd”.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karna itu, kami dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada di dalam Makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Definisi dan Pengertian Sosiologi.................................................................3
B. Sejarah perkembangan sosiologi...................................................................5
C. Bidang Kajian Sosiologi Dan Hubungan Ilmu Sosiologi Dengan Ilmu
Sosial Lainnya....................................................................................................12
D. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosiologi................................................13
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................15
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan
1
1. Apa definisi sosiologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan sosiologi
3. Apa bidang kajian sosiologi dan hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu
sosial lainnya?
4. Bagaimana konsep esensial sosiologi?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sosiologi merupakan salah satu rumpun dalam ilmu sosial. Sosiologi lahir dari
kekuatiran seorang ahli filsafat Perancis yang bernama Auguste Comte terhadap
maraknya anarki (tidak dipatuhinya aturan) dalam masyarakat Perancis setelah
pecahnya Revolusi Perancis. Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842 melalui
karya Auguste Comte yang berjudul Cours de Philosophie Positive.
Kata sosiologi diambil dari bahasa latin socius dan logos. Socius mempunyai arti
kawan/teman dan logos mempunyai arti ilmu pengetahuan/pikiran. Jadi, dilihat
dari akar katanya sosiologi dapat didefinisikan sebagai “ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang pergaulan hidup socius dengan socius atau teman dengan
teman, yaitu hubungan antara seorang dengan seorang, perseorangan dengan
golongan, atau golongan dengan golongan” (Ahmadi, 1984: 7). Pergaulan hidup
manusia dimaknai juga sebagai masyarakat, sehingga sosiologi diartikan juga
sebagai “ilmu yang mempelajari tentang masyarakat manusia dan tingkah laku
manusia di beberapa kelompok yang membentuk masyarakat” (Kornblum, 1988:
5).
Selain dua definisi di atas masih banyak terdapat definisi lain tentang sosiologi, di
mana definisi-definisi tersebut mempunyai beberapa perbedaan dalam
penjabarannya. Walaupun demikian, dari sekian definisi tersebut masih dapat
ditarik satu benang merah tentang pengertian sosiologi, yaitu sosiologi merupakan
1) hidup bermasyarakat dalam arti yang luas, 2) perkembangan masyarakat dalam
segala aspeknya, dan 3) hubungan antarmanusia dengan manusia lainnya dalam
segala aspeknya. Dari pengertian ini paling tidak terdapat dua unsur pokok dari
sosiologi, yaitu 1) adanya manusia, dan 2) adanya hubungan di dalam suatu
wadah hubungan yang disebut dengan masyarakat (Ahmadi, 1984: 10).
3
1. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala sosial, contoh hukum dengan ekonomi.
2. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala non-sosial, contoh geografis (gejala sosial) dengan
biologis (gejala non-sosial)
Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara-cara
bertindak & berperasaan, contohnya: kebiasaan, norma-norma, hukum.
Ilmu sosial yang murni, abstrak, berusaha mencari pengertian umum, rasional,
serta empiris.
4
g. Perbedaan tingkah laku berdasarkan kelas sosial, misalnya perbedaan gaya
hidup kelompok wanita kelas atas dengan kelompok wanita kelas bawah,
dan lain-lain.
Akan tetapi, apa yang diharapkan masyarakat tidak menjadi kenyataan. Revolusi
memang telah mendatangkan perubahan, namun pada saat yang sama juga telah
mendatangkan kekhawatiran yang lebih besar. Apa sesungguhnya yang terjadi?
Dalam masyarakat timbul anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan yang lebih
besar setelah revolusi Prancis. Di samping itu, timbul kesenjangan sosial antara
golongan kaya dengan golongan miskin. Kelas-kelas sosial bukannya dihapus,
melainkan semakin nyata. Kaum buruh semakin ditekan oleh segelintir orang
yang memiliki modal dan perusahaan. Dengan demikian konflik antar kelas
menjadi tidak terhindarkan.
Istilah ‘sosiologi pertama kali diciptakan pada tahun 1839 oleh Auguste Comte,
seorang ahli filsafat kebangsaan Prancis. Dialah yang pertama kali menggunakan.
5
Istilah tersebut sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat. Selain
itu. Dia juga memberi sumbangan yang begitu penting terhadap sosiologi. Oleh
karena itu para ahli sepakat untuk menyebutnya sebagai ‘Bapak Sosiologi’.
Mengapa? Memang harus diakui bahwa Comte sangat berjasa terhadap sosiologi.
Beberapa sumbangan pentingnya antara lain sebagai berikut.
6
2. Karl Marx (1818-1833)
7
terhadap masyarakat manusia. In yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari
masyarakat primitif ke masyarakat industri.
Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Tahukah
kamu apakah fakta sosial itu? Fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah
baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan terhadap individu. Fakta
sosial bersifat eksternal terhadap individu. Fakta sosial bisa berupa cara bertindak.
Berpikir, dan berperasaan yang memperlihatkan ciri-ciri tertentu yang berada di
luar. Kesadaran individu. Fakta sosial bersifat umum, dalam arti tersebar merata
dan menjadi milik kolektif, bukan sekadar hasil penjumlahan beberapa fakta
8
individu. Contohnya. Hukum, adat istiadat, dan cara berpakaian. Dalam mengkaji
masyarakat, Durkheim lebih menekankan pada kesadaran kolektif (collective
consciousness) sebagai dasar dari suatu keteraturan sosial atau lebih menekankan
pada kerja sama yang mencerminkan konsensus moral sebagai proses sosial yang
paling mendasar.
Sosiologi Modern
Keseimbangan sistem dapat tercipta dan terjaga ketika setiap bagian dari sisem
tersebut menjalankan fungsinya masing -masing. Tiap -tiap bagian terhubung dan
9
saling tergantung satu sama lain, sehingga ketika satu saja bagian tidak berfungsi,
maka akan tercipta keadaan yang bersifat patologis, di mana keseimbangan sistem
akan terganggu.
Sosiologi di Indonesia
10
suatu ajaran atau teori murni sosiologi, tetapi sebagai landasan untuk
tujuan lain yaitu: Ajaran Tata Hubungan Antar Manusia Dan Pendidikan.
11
C. Bidang Kajian Sosiologi Dan Hubungan Ilmu Sosiologi Dengan Ilmu
Sosial Lainnya
12
D. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosiologi
Materi sosiologi dipelajari di setiap jenjang studi yang membahas sosiologi. Prinsip
relevansi harus diperhatikan oleh guru/dosen pendidikan sosiologi agar bahan yang
diberikan benar-benar relevan dengan pokok materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru/dosen harus mencari bahan dan contoh-contoh yang sangat relevan dengan materi
pokok yang disampaikan, dan prinsip contextual learning harus dilaksanakan. Proses
pencapaian kompetensi dasar dikembangkan melalui pemilihan strategi pembelajaran
yang meliputi tatap muka dan pengalaman (seperti diskusi, penelitian).
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan siswa
dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Pembelajaran harus dilakukan dengan metode yang
bervariasi dan disesuaikan pula dengan materi yang disampaikan. Contoh: ketika akan
menyampaikan materi “status dan peran”, siswa dapat diajak bermain “role playing”
(bermain peran). Beberapa siswa diminta memerankan status yang berbeda-beda yang ada
di masyarakat; guru memberi kertas yang bertuliskan peran apa yang harus dimainkan
yang dikalungkan pada siswa.
Pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Guru/dosen sosiologi setiap
hari perlu membaca koran, buku, majalah, jurnal juga mampu membaca fenomena yang
ada di masyarakat, di samping perlu mendengarkan TV/radio, juga mendengar isu-isu
aktual di masyarakat. Materi sosiologi sangat kaya informasi/konsep sebab fokusnya
masyarakat dengan budayanya. Hal ini penting untuk dicermati oleh guru/dosen
pendidikan sosiologi.
Bahan-bahan harus dicari mana bahan yang sangat relevan untuk dapat mencapai
kompetensi dasar. Misalnya bila ingin berbicara mengenai stratifikasi sosial, maka harus
13
dicari bahan yang sangat jelas bisa membedakan lapisan atas dan bawah. Diusahakan
dekat dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan siswa dan dapat diamati kebenarannya
(up to date). Masyarakat dinamis, banyak hal yang berubah, banyak
norma/nilai/tradisi/kebiasaan berganti sehingga guru/dosen harus mampu mencari bahan
dan contoh-contoh relevan dengan materi pokok disampaikan.
BAB III
PENUTUP
14
A. KESIMPULAN
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek pada manusia
hingga segala perilakunya dalam berkehidupan. Ilmu ini pertama kali muncul
pada pertengahan abad 18 Masehi dan dikenalkan oleh Auguste Comte Perancis.
Sosiologi juga memfokuskan kajiannya pada peran dan kedudukan individu dalam
masyarakat serta hubungan di antara keduanya.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya
sumber yang dimiliki oleh penulis,maka penulis akan selalu menerima kritik dan
saran yang membangun untuk menjadikan Makalah ini menjadi lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16