Anda di halaman 1dari 17

IPS DAN ILMU – ILMU SOSIAL

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Kelompok 1

1. SyarifahHafsah Almadani 1820500083


2. AmirullahHusin 1820500132
3. LailaSaadah 1820500028
4. FahruddinSaputra 1820500135
5. MediatulMulia 1820500052

Dosen Pengampu

Nashran Azizan,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU

MADRASAHIBIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DA

ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PADANGSIDIMPUAN

T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
hidayah dan anugerahNya sehingga penyusunan makalah Konsep Dasar IPS yang
berjudul “IPS Sebagai Ilmu Sosial dan Kajian Sosial”ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu


mata kuliah yakni IbuNashran Azizanatas bimbingan dan arahannya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran dan
kritikyangmembangun demi kesempurnaan makalahini.

Sekian

Padangsidimpuan, 10 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.....................................................................................i

DAFTARISI...................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN................................................................................1

A. LatarBelakang......................................................................................1
B. RumusanMasalah.................................................................................1
C. TujuanPenulisan...................................................................................1

BABII PEMBAHASAN.................................................................................2

A. IPS SebagaiIlmu Sosial.......................................................................2


B. IPS SebagaiKajian Sosial.....................................................................7

BABIII PENUTUP........................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14

DAFTARPUSTAKA.....................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Masyarakat merupakan objek kajian yang selalu menarik dan berkembang.


Interaksi antar manusia kadang menimbulkan permasalahan yang harus
diselesaikan. Pada tataran yang lebih luas, masyarakat beranggotakan manusia
dari berbagai suku, agama, warna kulit, ras dan sebagainya. Semua ini dipelajari
dalam IPS . Namun demikian apa ciri interaksi manusia dalam masyarakat yang
dikategorikan dalam IPS sebagai ilmu sosial dan sebagai kajian sosial perlu
dipahami.

Terkadang pengertian dari IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) disamakan


dengan Ilmu- Ilmu sosial, padahal pada dasarnya kedua pengertian itu sangatlah
berbeda. Ruang lingkup yang dibahas pada ilmu-ilmu sosial dan ilmu
pengetahuan sosial juga jelas berbeda. Cakupan ilmu pengetahuan sosial. Berikut
ini kami akan memaparkan IPS sebagai ilmu sosial dan kajiansosial.

B. RumusanMasalah

1. Apa pengertian dari IPS sebagai IlmuSosial?


2. Apa pengertian dari IPS sebagai KajianSosial?
3. Apa persamaaan dan perbedaanIPS sebagai Ilmu Sosial dan KajianSosial?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian IPS sebagai IlmuSosial.


2. Untuk mengetahui pengertian IPS sebagai KajianSosial.
3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaanIPS sebagai Ilmu Sosial dan
KajianSosial.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. IPS Sebagai IlmuSosial

Sebelum kita membahas tentang IPS sebagai ilmu sosial ada baiknya kita
membahas terlebih dahulu yang dimaksud dengan ilmu dan sosial. Adapun
pengertian ilmu adalah secara terminologi ilmu merupakan terjemahan dari
dalam bahasa Inggrisscience. Katasciencejika dari bahasa latinScientiayang
berarti pengetahuan. Sedangkan secara istilah seperti yang diungkapkan oleh
The Liang Gie bahwa ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan
sistematis, metode penelitian dan aktivitas penelitian. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai pendapat The Liang Gie :

1. Ilmu Pengetahuan Sebagai Kumpulan yangSistematis

Soekanto secara singkat menyatakan bahwa “Ilmu pengetahuan adalah


pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan selalu dapat diperiksa dan di telaah atau dikontrol
dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya”1

Dapat disimpulkan bahwa, ilmu pengetahuan yang dikatakan sebagai


kumpulan yang sistematis adalah apabila suatu bentuk usaha untuk
meguraikan serta merumuskan sesuatu hal dalam konteks hubungan yang
logis serta teratur sehingga membentuk sistem yang secara menyeluruh, utuh
dan terpadu yang mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang terkait
suatu objek tertentu. Suatu ilmu pengetahuan itu dapat dibuktikan
kebenarannya, dengan cara berpikir logis serta kritis maka ilmu itu akan
rasional dan konkret serta dapat dirasakan manfaatnya dengan mengetahui
ilmutersebut.

1
Supardan dan Dadang,Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Stuktural,
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009) hlm. 22-23
2. Ilmu Sebagai MetodePenelitian

Pada hakikatnya ilmu sebagai metode penelitian seperti dikemukakan oleh


William J. Goode dan Paul K. Hatt (1952:7) dalam bukunyamethods insocial
researchmengemukakansciense is a method of apptoarch to the
entireempirical world to the word which is susceptible of experiencebyman.
Ilmu adalah suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia pengalaman,
yakni dunia yang dapat terkena pengalaman oleh manusia. Hal itu sejalan
dengan pendekatan seorang filsuf sejarah carraghan dan delanglez (1957:39)
dalam bukunyaa guide to historical method, mengemukakansciense is
fundamentala method of dealing with problems. Ilmu pada dasarnya adalah
suatu metode untuk menanganimasalah-masalah.2

Ilmu sebagai metode penelitian disini dimaksudkan agar ilmu


pengetahuan yang diperoleh bersifat objektif dan dapat diperiksa
kebenarannya pada sisi ini dapat kita pahami bahwa dalam pengertian ilmu
sebagai metode penyelidikan, khususnya terhadap dunia
empirik.Duniaempirik ini berdasarkan pada pengalaman manusia di seluruh
dunia. Ilmu membutuhkan metode pendekatan supaya mempermudah dalam
pengajarannya. Metode pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui cara
belajarmengajar.

3. Ilmu Sebagai AktivitasPenelitian

Ilmu sebagai proses aktivitas penelitian. Proses aktivitas penelitian


tersebut bertitik tolak dari fakta-fakta keseharian dan berakhir pada suatu teori
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah hal itu merupakan ciri yang
terkandung dalam penelitian ilmu pengetahuan sebagai suatu bentukaktivitas.

Ilmu merupakan suatu jenis aktivitas tertentu maupun hasil-hasil dari


aktivitas itu. Adapun menurut Johnstone tidak semua pengetahuan itu adalah
ilmu sebab ilmu hanya terbatas pada pengetahuan yang diperoleh secara
sistematis. Jika ditelan lebih jauh, pendapat tersebut memang benar karena

2
Ibid,hlm.24
untuk menjadi ilmu dari suatu pengetahuan itu tidaklah mudah, harus melalui
penataan pengetahuan yang disusun secara sistematis.

Adapun pengertian sosial secara bahasa kata sosial(Socialdalam bahasa


Inggris) dalam ilmu sosial memiliki arti yang berbeda-beda, misalnya istilah
sosial dalam sosialisme dengan istilah sosial, jelas kedua-duanya menunjukkan
makna yang sangat jauh berbeda. Menurut Soekanto. Apabila istilah sosial
pada ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu pada masyarakat, sosialisme
adalah suatu ideologi yang berpokok pada prinsip pemilikan umum atas alat-
alat produksi dan jasa-jasa dalam bidang ekonomi. Sedangkan istilah sosial
pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan-kegiatan di sosial. Artinya,
kegiatan-kegiatan untuk menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi
masyarakat dalam bidang kesejahteraaan, seperti Tuna karya, Tuna wisma,
Tuna susila, orang jompo, anak yatim piatu dan lain-lain. Selain itu, Soekanto
mengemukakan dalam istilah sosial berkenaan dengan perilaku interpersonal
atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial. Secara keilmuan, masyarakat
yang menjadi objek kajian ilmu-ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang
terdiri atas beberapa segi. Dilihat dari segi ekonomi, akan bersangkut paut
dengan faktor produksi, distribusi, penggunaan barang-barang, serta jasa-jasa.
Disinilah ilmu ekonomi yang akan membahas tentang usaha-usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhan materialnya dari bahan –bahan yang terbatas
ketersediaannya. Sedangkan dari segi politik, antara lain berhubungan dengan
penggunaaan kekuasaan dalam masyarakat. Berbeda dengan psikologi sosial,
yang pada hakikatnya mempelajari prilaku manusia sebagai individu secara
sosial. Selain itu, terdapat antropologi budaya yang lebih menekankan pada
masyarakat dan kebudayaannya, dan begitu seterusnya dan ilmu sosial, seperti
geografi, sosial, sejarah maupunsosiologi.3

Meskipun pengertian sosial memiliki pengertian yang berbeda-beda


namunmaknanyadanjugaobjeknyaadalahbersumberdarimanusiaitu

3
Soerjono Soekanto dan Sulistyowati,Sosiologi Suatu Pengantar, (Depok : PT Raja Rafindo
Persada, 2015) hlm. 30-31
sendiri dan untuk kesejahteraannya. Hanya sudut pandangnya saja yang
berbeda yang pada hakikatnya IPS sebagai ilmu sosial mempelajari perilaku
atau tingkah laku manusia yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
zaman (dinamis).

Dari dua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa IPS sebagai ilmu
sosial adalah adalah ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan
masyarakat, problem-problem dalam masyarakat, serta bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

 Mukmina mendefinisikan ilmu sosial sebagai ilmu yang bidang


kajiannya berupa tingkah laku manusia dalam konteks sosialnya.
Termasuk dalam ilmu sosial adalah geografi, ekonomi, sejarah,
sosiologi, antropologi, psikologi, dan ilmu politik, yang pada umumnya
merupakan hasil kebudayaanmanusia.
 Supardan mendefinisikan bahwa ilmu sosial ialah suatu konsep yang
ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang
memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatanmanusia.
 Astawa mendefinisikan ilmu sosial ialah bidang-bidang
keilmuanyangm e m p e l a j a r i manusia di masyarakat
dan mempelajari manusia sebagai
a n g g o t a masyarakat.3

Hingga saat ini sebenarnya definisi dari ilmu sosial belum terdapat
kesatuan pendapat dan rumusan yang jelas diantara para ahli berkenaan dengan
pengertiansocial science(ilmu-ilmu sosial).4

Dapat disimpulkan bahwa, ketidak adanya kesatuan pendapat dan


rumusan yang jelas diantara para ahli berkenaan dengan pengertian ilmu sosial
dikarenakan ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungannya.
Lingkungan membentuk adat istiadat, budaya, norma dan nilai serta peraturan-

4
Muhammad Kaulan Karima, dkk,Ilmu Pengetahuan Sosial Pengantar dan Konsep Dasar,
(Medan : Perdana Publishing, 2019) hlm.47-48
peraturan yang ada di masyarakat. Yang demikian disebutkan diatas dapat
berubah sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan zaman dan kecanggihan
teknologi. Dulu kita berkomunikasi dengan menggunakan surat dan
membalasnya dengan surat yang kita kirimkan ke kantor pos ini adalah suatu
budaya dimana kita masih menggunakan perantara orang lain dan
menggunakan jasa pengiriman sekarang tidak demikian saat ini kita sudah
dipermudah dengan adanya handphone dan aplikasi-aplikasi semacam
whatsapp, instagram, facebook, dll. Ini membuktikan bahwa tidak selamanya
budaya itu akan tetap hidup, maka dari itu IPS sebagai ilmu sosial tidak
memiliki batasan. Karena sifat dari perkembangan ini adalahdinamis.

Manfaat Ilmu sosial


1. Critical Discourse(wacana kritis), artinya pada kajian ini membahas tentang
apa adanya yang keabsahannya tergantung pada kesetian pada prasyarat
sistem rasionalitas yang kritis dan pada konvensi akademis yangberlaku.
2. Academic Enterprise, memiliki pengertian bagaimana semestinya. Dalam
bahasa Taufik Abdullah ilmu sosial tampil sebagai tetangga dekat ideologi,
sebagai sistematisasi strategis dari sistem nilai dan filsafat sebagai pandangan
hidup.
3. Aplied Science, artinya bahwa dalam ilmu sosial itu diperlukan untuk
mendapatkan atau mencapai hal-hal yang praktis dan berguna untuk
mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan contohnya kemakmuran, maupun
mengurangi atau meniadakan sesuatu yang tidak diinginkan contohnya
kemiskinan.

Dapat disimpulkan bahwa semua materi IPS berasal dari fusi dan integrasi
ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan
intruksional disekolah. Somantri mengindentifikasikan sejumlah karakteristik dari
ilmu-ilmu sosial sebagai berikut :

1.Berbagai batang butuh disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara


sistematis danilmiah.
2.Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal
dan kuat serta dapat diuji tingkatkebenarannya.

3. Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga struktur disiplin ilmu,
atau ada juga yang menyebutnya dengan fundamentalide.

4. Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah uang
dicapai lewat pendekatan konseptual dansyntacticyaitu lewat proses bertanya,
berhipotesis, pengumpulan data (observasi dan eksperimen).

5. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan


diperbaiki untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini dan masa
depan serta membantu memecahkan masalah-masalah sosial melalui pikiran,
sikap, dan tindakan terbaik.5

Adapun tujuan daripada karakteristik ilmu sosial diatas adalah untuk


membentuk dan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang
memilki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang tinggi, menjadi
manusia yang bermartabat. Baik itu kecakapan sikap, tingkah laku,skilldan
sebagainya.

B. IPS Sebagai KajianSosial


IPS sebagai kajian sosial lebih dikenalsocial studieshal ini
dikarenakansocial studiesberasal dari Amerika, yang berpenduduk multikultural,
memiliki banyak ras, suku, budaya, adat istiadat dan lainnya begitu juga di
Indonesia.
Definisi literatur studi sosial adalah ilmu yang mengangkat konsep-konsep, teori
teori ilmu sosial secara terintegrasi guna memahami, mempelajari, memikirkan
pemecahan masalah-masalah di masyarakat, sehingga memberi kepuasan bagi
personal dan bagi masyarakat secara keseluruhan, dengan tujuan mendidik anak
menjadi warga negara yang baik.6
Kajian sosial yang meliputi gejala-gejala sosial yang hidup dan bergerak
secara dinamis. Objek kajian sosial adalah manusia. Perkembangan kajian sosial

5
Ibid, 49-50
6
Mulyati,Hanny, dkk,Pembelajaran Studi Sosial, (Bandung : CV. Alfabeta, 2010)
hlm.18
lebih lambat dibandingkan dengan kajian ilmu alam dikarenakan kajian sosial ini
tidak sekedar sebatas fisik dan material, tetapi lebih dibalik fisik dan material dan
bersifat abstrak dan psikologis.7
Dapat disimpulkan bahwa kajian sosial adalah masyarakat yang memiliki
permasalah-permasalahan dan membutuhkan pemecahan masalah. Pemecahan
masalah inilah yang menjadikan kajian sosial. Adanya kajian sosial ini diharapkan
dapat mewujudkan warga negara yang baik. Berikut ini penjelasan mengenai
masyarakat :
Kehidupan Masyarakat sebagai sistem sosial dan sistem budaya
a. Menelaah kehidupan masyarakat sebagai sistem sosial dan sistem budaya,
maka terlebih dahulu perlu mengkaji pengertian masyarakat agar dapat
memperoleh suatu gambaran awal. Pertanyaan yang tepat untuk itu adalah
apakah masyarakat itu. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup,
oleh karena itu manusia perlu hidup bersama. Maka masyarakat
membutuhkan sosialisasi terhadap sesamanya demi memenuhi kebutuhan
hidupnya. Mac Iver dan Page mengatakan bahwa masyarakat ialah suatu
sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta
kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita
katakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan
masyarakat selaluberubah.
b. Ralp Linton mengemukakan masyarakat merupakan setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan denganjelas.
c. Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama, yang menghasilkankebudayaan.8
Masalah-masalah sosial telah menghantui manusia sejak adanya peradaban
manusia, karena dianggap sebagai mengganggu kesejahteraab hidup mereka.
Sehingga merangsang para warga masyarakat untuk mengidentifikasikan,

7
Mahmud,dkk,Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2015) hlm.59
8
Ibid, hlm.18

8
menganalisa, memahami dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya.
Dimasa lampau pada waktu belum ada ahli ilmu-ilmu sosial para warga
masyarakat yang biasanya peka terhadap adanya masalah-masalah sosial
adalah para ahli filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.9
Menurut Zuraik dalam Djahiri ( 1984 ), hakikat IPS adalah harapan untuk
mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar –
benar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung
jawab sehingga oleh karenanya diciptakan nilai – nilai. Hakikat IPS di sekolah
dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media
pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan
IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus
berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan
kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial
kemasyarakatan sehari – hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial
siswa dimasyarakat.
Jadi hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang
berdasarkan realita kondisi soisal yang ada di lingkungan siswa, sehingga
dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga
negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.
Pendidikan IPS saat ini dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas
pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia sehingga eksistensi
pendidikan IPS benar – benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan
keterampilan berpikir kritis. Sayangnya, kenyataan di lapangan bahwa masih
banyak yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang memiliki kegunaan
yang besar bagi siswa dibandingkan dengan pendidikan IPA dan matematika
yang mengkaji bidang pengembangan dalam sains dan teknologi. Tentu,
anggapan tersebut kurang tepat, karena disadari bahwa pendidikan IPS
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak
pada kehidupan nyata, khususnya kehidupan sosial masyarakat padaumumnya.

9 Ahmadi,Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1991) hlm.18

9
Pembelajaran IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa
yang akan datang, mampu bertindak secara efektif. Jadi, hakikat pendidikan
IPS itu hendaknya dikembangkan berdasarkan realita kondisi sosial budaya
yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan ini akan dapat membina warga
negara yang baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis
kehidupan sosial di sekitarnya serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam
lingkungan kehidupan, baik di masyarakatnya, negara, maupundunia.
Dalam kurikulum pendidikan dasar tahun 1993, disebutkan bahwa IPS
adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan
pada kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara.
Khusus di sekolah lanjutan tingkat pertama program pengajaran IPS hanya
mencakup bahan kajian geografi, ekonomi, dan sejarah. Dari pengertian di atas,
menunjukkan bahwa IPS merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan
kehidupan manusia yang di dalamnya mencakup antropologi, ekonomi,
geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, sosiologi, agama, dan psikologi.
Dimana tujuan utamanya adalah membantu mengembangkan kemampuan dan
wawasan siswa yang menyeluruh tentang berbagai aspek ilmu – ilmu sosial
dan kemanusiaan. Begitu luas cakupan dan kajian IPS ini, banyak ahli yang
memberikan batasan dari pendidikan IPS tersebut. Misalnya, Maryani
memberikan batasan dari pendidikan IPS adalah bahan kajian yang terpadu
yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi
darik o n s e p
– konsep dan keterampilan disiplin sejarah , geografi, sosiologi, antropolgi,
politik, dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologi untuk
tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Banks, pendidikan IPS atau yang
disebut social studies merupakan bagian dari kurikulum di sekolah yang
bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai – nilai dalam
rangka berpartisipasi di dalam masyarakat. Banks menekankan begitu
pentingnya pendidikan IPS diterapkan di sekolah – sekolah mulai dari tingkat
dasar sampai ke perguruan tinggi terutama di sekolah dasar danmenengah.10

10
Susanto,Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar,(Jakarta : Prenadamedia Grup, 2013)
Sistem sosial itu bersifat terbuka dapat dilihat dari proses-proses sosial.
Jalinan sistem dan perubahan sosial menunjukkan kebenaran hal itu namun,
Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa proses-proses dalam sistem sosial
mencakup komunikasi, memelihara tapal batas, penjalinan sistem, sosialisasi,
pengawasan sosial, kelembagaan, dan perubahan sosial sebagai berikut :

a. Komunikasi
Tidak ada suatu proses pun yang melebihi pentingnya komunikasi di
dalam satu sistem sosial. Tanpa komunikasi para pelaku tidak akan
dapat menyampaikan informasi, mengutarakan sikap, perasaan atau
kebutuhan mereka. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan pula bahwa
tanpa komunikasi, organisasi sosial tidak akanmuncul.
b. Memelihara TapalBatas
Semua sistem sosial mempunyai cara-cara tertentu untuk melindungi
atau mempertahankan identitas. Dengan kata lain, untuk melindungi
tapal batas dirinya dengan pihak luar. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan mendirikan tembok, membatasi penggunaan sarana hanya untuk
warganya sendiri.
c. PenjalinanSistem
Suatu proses menjalin ikatan antara suatu sistem dengan sistem lainnya
dinamakan penjalinan sosial. Cara terbaik untuk melihat jalinan tersebut
adalah dengan melihat keeratan antara mereka, baik individu maupun
didalam usaha untuk mencapai tujuan.11

hlm.138-139
11
Mahmud,dkk,Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2015) hlm.21-22
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

IPS sebagai ilmu sosial artinya ilmu yang bidang kajiannya berupa tingkah
laku manusia dalam konteks sosialnya. Termasuk dalam ilmu sosial adalah
geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi, dan ilmu politik,
yang pada umumnya merupakan hasil kebudayaan manusia.

IPS sebagai kajian sosial lebih dikenalsocial studieshal ini


dikarenakansocial studiesberasal dari Amerika, yang berpenduduk multikultural,
memiliki banyak ras, suku, budaya, adat istiadat dan lainnya begitu juga di
Indonesia. Definisi literatur studi sosial adalah ilmu yang mengangkat konsep-
konsep, teori teori ilmu sosial secara terintegrasi guna memahami, mempelajari,
memikirkan pemecahan masalah-masalah di masyarakat, sehingga memberi
kepuasan bagi personal dan bagi masyarakat secara keseluruhan, dengan tujuan
mendidik anak menjadi warga negara yang baik.

Kajian sosial yang meliputi gejala-gejala sosial yang hidup dan bergerak
secara dinamis. Objek kajian sosial adalah manusia. Perkembangan kajian sosial
lebih lambat dibandingkan dengan kajian ilmu alam dikarenakan kajian sosial ini
tidak sekedar sebatas fisik dan material, tetapi lebih dibalik fisik dan material dan
bersifat abstrak dan psikologis. Dilihat dari segi persamaannya IPS sebagai ilmu
sosial dan kajian sosial sama-sama memiliki sasaran yang sama yaitu
manusia(masyarakat).

B. SARAN

IPS sebagai ilmu sosial adalah bidang studi yang merupakan fusi atau paduan
sejumlah ilmu-ilmu sosial. IPS sebagai kajian sosial adalah kajian masalah-
masalah sosial yang dekat dengan masyarakat. Jadi, belajar IPS itu sangat penting
dalam kehidupan kita, agar kita dengan mudah dapat memecahkan masalah yang
terjadi dalam masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991.Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Karima, Muhammad Kaulan, dkk,. 2009.Ilmu Pengetahuan Sosial Pengantar


danKonsep Dasar.Medan : Perdana Publishing

Mahmud, dkk. 2015.Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Mulyati, Hanny, dkk. 2010.Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : CV. Alfabeta

Nasution, Toni dan Maulana Arafat Lubis. 2018. Konsep Dasar


IlmuPengetahuan Sosial. Yogyakarta : SamudraBiru.

Soekanto, Soerjono dan Sulistyowati. 2015.SosiologiSuatuPengantar. Depok


: PT Raja Rafindo Persada

Supardan dan Dadang. 2009.Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian


PendekatanStruktural. Jakarta : Bumi Aksara

Susanto, Ahmad. 2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta : Prenada Media Grup

Anda mungkin juga menyukai