Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR IPS DALAM KURIKULUM SD

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI IPS

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Pembelajaran IPS

Yang diampu oleh Dra. Siti Umayaroh, S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

1. Nurhalisa Primasani (200151603029)

2. Wahyu Rizky Ayu P (200151403067)

3. Widya Meidina S. (200151603027)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul “Konsep dasar IPS dalam kurikulum SD Fakta, konsep,
dan generalisasi IPS” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Muatan IPS
dalam pembelajaran tematik Pembelajaran IPS yang diampu oleh Ibu Siti
Umayaroh. Dalam penyelesaian makalah ini kami secara langsung maupun tidak
langsung telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doanya untuk kami.
3. Ibu Siti Umayaroh selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran IPS.
4. Teman-teman offering D20 yang selalu memberi dukungan dan semangat
kepada kami.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

Malang, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Fakta, Konsep, dan Generalisasi ........................................................ 5
2.2 Fakta dalam IPS ...................................................................................................... 5
2.3 Jenis-Jenis Fakta dalam IPS .................................................................................. 5
2.4 Konsep dalam IPS ................................................................................................... 6
2.5 Jenis-Jenis Konsep .................................................................................................. 8
2.6 Kegunaan Konsep dalam IPS ................................................................................ 9
2.7 Generalisasi dalam IPS......................................................................................... 10
2.8 Jenis-Jenis Generalisasi ........................................................................................ 10
2.9 Ciri-Ciri Generalisasi ........................................................................................... 11
2.10 Fungsi Generalisasi ............................................................................................. 11
2.11 Hubungan Fakta, Konsep dan Generalisasi ..................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................... 13
PENUTUP .......................................................................................................................... 13
3.1 Simpulan ................................................................................................................ 13
3.2 Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan formal di
Indonesia sejak tingkat sekolah dasar yang mempelajari tentang ilmu sosial. Menurut
Saidiharjo, IPS merupakan hasil kombinasi atau perpaduan dari beberapa mata pelajaran
seperti ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, sejarah, dan politik (Hidayati, 1999).

Mata pelajaran IPS tergolong mata pelajaran yang penting diajarkan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah untuk mengenalkan mereka tentang kehidupan
bermasyarakat. Hal tersebut bertujuan agar mereka yang berasal dari berbagai macam latar
belakang dan lingkungan dapat hidup dalam lingkup masyarakat tempat mereka tinggal
dan mematuhi segala norma yang berlaku di masyarakat tersebut.

Setiap ilmu sosial yang dipelajari dalam mata pelajaran IPS memiliki pandangan
masing-masing terhadap manusia serta menggunakan metode kerja yang berbeda dalam
memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan akan suatu tindakan atau perilaku mampu
memberikan suatu dasar bagi materi IPS. Dalam suatu struktur ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu sosial, terdapat tiga tingkatan materi yang dimulai dari yang paling sempit
hingga ke yang paling luas, yaitu fakta, konsep, dan generalisasi.

Jacob Bronowski menjelaskan bahwa ilmu adalah aktivitas menyusun fakta-fakta yang
diketahui dalam kelompok-kelompok di bawah konsep-konsep umum, dan konsepkonsep
itu dinilai berdasarkan pernyataan dari tindakan-tindakan yang kita dasarkan padanya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa batang tubuh ilmu strukturnya, mencakup
fakta, konsep, dan generalisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian fakta, konsep dan generalisasi?
2. Bagaimana fakta dalam IPS?
3. Bagaimana jenis-jenis fakta dalam IPS?
4. Bagaimana konsep dalam IPS?
5. Bagaimana jenis-jenis konsep?
6. Bagaimana kegunaan konsep dalam IPS?
7. Bagaimana generalisasi dalam IPS?
8. Bagaimana jenis-jenis generalisasi?
9. Bagaimana ciri-ciri generalisasi ?
10. Bagaimana fungsi generalisasi?

3
4

11. Bagaimana hubungan fakta, konsep dan generalisasi pada IPS?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari fakta, konsep dan generalisasi.
2. Untuk mengetahui fakta dalam IPS.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis fakta dalam IPS.
4. Untuk memahami konsep dalam IPS.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis konsep.
6. Untuk memahami kegunaan konsep dalam IPS.
7. Untuk memahami generalisasi dalam IPS.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis generalisasi.
9. Untuk memahami ciri-ciri generalisasi.
10. Untuk mengetahui fungsi generalisasi.
11. Untuk mengetahui hubungan fakta, konsep dan generalisasi pada IPS.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fakta, Konsep, dan Generalisasi


Menurut (Prasetiyo, 2021) Fakta sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan
merupakan kenyataan yang nyata, realitas yang riil, benar. Konsep adalah istilah
pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikation atau
mengategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa. Generalisasi
adalah suatu cara yang sistematik, yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep dan
berisi pernyataan yang bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus.

2.2 Fakta dalam IPS


Dalam buku (Prof. Drs. Yalvema Miaz, M.A. dkk., 2020) Salah satu konten dalam
pembelajaran IPS adalah fakta. Fakta sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan
ilmu karena dari fakta yang ada dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari
fakta-fakta yang ada dan saling berkaitan maka kita dapat membentuk suatu konsep atau
pengertian yang membantu kita untuk berpikir.

Fakta merupakan kejadian atau suatu hal yang bersifat berdiri sendiri yang
berkaitan dengan manusia. Dengan kata lain, fakta merupakan peristiwa yang benar-benar
terjadi. Suatu peristiwa bisa disebut fakta apabila:

1. Peristiwa tersebut benar-benar terjadi.


2. Dapat dibuktikan.
3. Peristiwa tersebut diyakini kebenarannya.

Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi
dalam lingkungan sosial. contohnya: objek. peristiwa, proses. kenampakan alam dan
sebagainya. Kejadian-kejadian tersebut disebut fakta IPS karena semua kejadian tersebut
berhubungan dengan manusia, yang mana manusia merupakan unsur pokok dari Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakta itu sendiri bertujuan untuk menghilangkan isu-isu sosial,
sehingga isu-isu sosial tersebut bisa disebut fakta sosial.

Fakta merupakan dasar untuk pengajaran kognitif dalam IPS. Ada dua hal yang
mempunyai hubungan erat dan harus dikembangkan dari fakta dasar IPS yakni konsep dan
generalisasi. Konsep dikembangkan dari fakta yang dipelajari, sedangkan generalisasi
dikembangkan dari hubungan antar konsep dalam suatu pola yang mempunyai arti.

2.3 Jenis-Jenis Fakta dalam IPS


Fakta dapat dipahami secara umum dalam tiga bentuk:
5
6

1. Fakta yang berupa benda seperti batu, pohon, orang, dan sebagainya.
2. Fakta yang berupa situasi atau kondisi seperti panas, kotor, bising dan sebagainya.
3. Fakta yang berupa peristiwa atau kejadian seperti kebakaran, perkelahian dan
proses lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, fakta memiliki berbagai macam sesuai dengan


kondisi saat seseorang menyimpulkan fakta tersebut. Seperti fakta itu berupa benda,
situasi, kejadian.

Fakta yang sama bisa menghasilkan makna yang berbeda karena setiap manusia
memiliki persepsi sendiri. Fakta disiplin ilmu sejarah: nama pelaku, tempat peristiwa,
tanggal, bulan, dan tahun kejadian. Fakta geografi: nama daerah, letak daerah, pantai,
dataran, atau daerah pegunungan, bagaimana tingkat kesuburan tanahnya, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas fakta itu menghasilkan makna yang berbeda-beda
tergantung bagaimana seseorang mempersepsi fakta itu sendiri, karena persepsi orang
berbeda-beda dalam mengartikan suatu makna.

Beberapa contoh fakta, seperti di bawah ini :

a) Gunung Galung agung Meletus tahun 1982


b) Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera dan Kalimantan terbakar
c) Jakarta adalah ibukota Indonesia
d) Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya
e) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal 17 Agustus 1945
f) Penduduk Indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura
g) Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928
h) Bandung adalah Ibu Kota Propinsi Jawa Barat
i) Orde reformasi dimulai tahun 1998

2.4 Konsep dalam IPS


Dalam buku (Prof. Drs. Yalvema Miaz, M.A. dkk., 2020) Konsep dasar
pengetahuan adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Konsep merupakan abstraksi atau pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang
sesuatu (benda, peristiwa, hal-hal) yang ada dalam pikiran. la mengandung pengertian dan
penafsiran (bukan berwujud fakta konkrit). Konsep membantu kita dalam mengadakan
pembedaan, penggolongan atau penggabungan fakta di sekeliling kita, misalnya, kita
mengenal banyak data perang. seperti perang diponegoro, perang paderi, perang aceh, dan
sebagainya.

Sejalan dengan buku (Drs. I Wayan Sujana, S.Pd, dkk 2021), Konsep adalah suatu
abstraksi dari suatu objek atau benda yang didalamnya memiliki kesamaan karakteristik
yang diambil dari ilmuilmu sosial (IIS), seperti konsep dari geograficontoh: sungai, banjir,
7

gunung, pulau, dan sebagainya. Konsep dari sejarah seperti: candi, pahlawan, perang,
kerajaan, dan sebagainya. Konsep dari ekonomi contohnya: pasar, bank, produksi,
distribusi, konsumsi, dan sebagainya. Konsep dari sosiologi seperti: kerjasama, interaksi,
pertemanan, dan sebagainya. Konsep dari antropologicontohnya: alat perlengkapan hidup,
mata pencaharian, bahasa, dan sebagainya. Konsep dari tata negara seperti: bebas aktif,
kemerdekaan, tujuan negara, dan sebagainya. Konsep dari psikologi sosial contohnya:
norma perilaku sosial, interaksi sosial, perilaku politik, budaya masyarakat, perilaku
menyimpang dan sebagainya.

Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya
yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa
terhadap berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang
beragam di antara mereka. Konsep dasar IPS (social studies) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini, kemudian dibakukan dalam
United States of Education's Standards Terminology for Curriculum and Instruction (Darr
dan kawan-kawan) sebagai the social studies comprised of those aspects of history,
economics, political science, sociology, anthropology, psychology, geography, and
philosophy which in are selected for purpose in schoolls and colleges. Maksudnya, studi
ilmuilmu sosial itu berisi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi,
antropologiasikologi, dan geografiyang dipilih sebagai bahan kajian dan pembelajaran di
sekolah dan perguruan tinggi.

Dengan demikian, konsep ilmu pengetahuan sosial mengandung pengertian berikut.


Pertama ilmu pengetahuan sosial merupakan disiplin ilmu dari disiplin ilmu-ilmu sosial.
Kedua disiplin ilmu itu diajarkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dan pendidikan tinggi. Ketiga meskipun disiplin ilmu dari dasar-
dasar ilmu sosial berdiri sendiri, namun dapat ditarik benang merah pada aspek-aspek nilai
yang dikembangkan tiaptiap ilmu dengan disiplin ilmu lainya pada kajian-kajian tertentu
yang relevan.

Menurut (Prof. Drs. Yalvema Miaz, M.A. dkk., 2020) komponen-komponen ilmu sosial
terdapat banyak sekali konsep-konsep, antara lain:

1. Konsep-konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep, seperti migrasi,


nasionalisme, sosialisme, dll.
2. Konsep-konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep, seperti tukar-
menukar, uang, pasar dll.
3. Konsep-konsep ilmu geografimengenal beberapa konsep, seperti tanah, udara,
air, sungai, dll.
8

4. Konsep-konsep ilmu antropologia mengenal beberapa konsep, seperti


kebudayaan, kepercayaan, adat, dll.
5. Konsep-konsep sosiologi mengenal beberapa konsep, seperti norma sosial,
kelompok sosial, organisasi sosial, dll.
6. Konsep-konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep, seperti norma
perilaku sosial, interaksi sosial dil.
7. Konsep-konsep yang secara bersama-sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu
itu disebut dengan istilah konsep inti (core concept).

2.5 Jenis-Jenis Konsep


Dalam Husein Achmad (1982:5), menurut De Cecco terdapat tiga jenis konsep, yaitu
konsep konjungtif, disjungtif, dan relasional.
1. Konsep konjungtif
Konsep yang paling rendah, benda atau sifat yang menjadi anggota konsep memiliki
persamaan yang tinggi dalam nilai atributnya. Biasanya memiliki jumlah atribut
yang banyak, contohnya kalau orang bicara tentang buku ilmiah dengan atribut isi
buku, warna sampul, ketebalan buku serta pembaca buku maka apabila ada sejumlah
buku yang memiliki isi, semuanya mengenai ekonomi makro karena sampulnya
merah, ketebalan buku semuanya berkisar 300 halaman serta semua buku ditulis
untuk mahasiswa yang baru belajar ilmu ekonomi.
2. Konsep disjuntif
Adalah konsep yang anggota atau atributnya memiliki nilai yang beragam.
Contohnya alat kantor
3. Konsep relasional
Kebersamaan antara anggotanya dalam suatu atribut hanyalah berdasarkan kriteria
yang abstrak dan selalu dalam hubungan dan selalu dalam hubungan kriteria tertentu.
Contohnya konsep jarak yang dikembangkan berdasarkan dua titik.

Dalam hal ini, komponen-komponen (disiplin-disiplin) ilmu sosial terdapat banyak


sekali konsep-konsep, antara lain:

• Konsep-konsep ilmu sejarah


Mengenal beberapa konsep seperti migrasi, feudalisme, imperalisme, rasionalisme,
sosialisme, perang, liberalisme, perdamaian, perjanjian, persetujuan, persekutuan,
candi, area, uang kuno, perdagangan, pahlawan, dan sebagainya.
• Konsep-konsep ilmu ekonomi
Mengenal beberapa konsep seperti tukar-menukar, uang, pasar, bursa, liberalisme,
kapitalisme, imperalisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi, harga, industry,
9

produksi, distribusi, konsumen, pabrik, pengusaha, pendapatan, kerja, tenaga, jasa,


dan sebagainya.
• Konsep-konsep ilmu geografi
Mengenal berbagai konsep seperti tanah, air, udara, sungai, gunung, antariksa, flora,
fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota, dan sebagainya.
• Konsep-konsep antropologi
Mengenal beberapa konsep seperti kebudayaan, peradaban, kepercayaan, folklore,
survival, adat, tradisi, induk bangsa (ras), bahasa, sistem kekerabatan, sistem mata
pencaharian, kesenian, magis, upacara, religi, dan sebagainya
• Konsep-konsep sosiologi
Mengenal beberapa konsep seperti norma sosial, kerja sama sosial, kelompok sosial,
organisasi sosial, status sosial, desa kota, urbanisasi, persaingan, kerja sama, dan
sebagainya
• Konsep-konsep psikologi sosial
Mengenal beberapa konsep seperti norma perilaku sosial, interaksi sosial, perilaku
politik, budaya masyarakat, perilaku menyimpang dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa konsep-konsep antara ilmu sosial itu


berbeda-beda baik itu konsep sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, geografi dan
ekonomi, karena ilmu-ilmu sosial ini memiliki kajian ilmu yang berbeda maka dari itu
konsepnya juga berbeda.

2.6 Kegunaan Konsep dalam IPS


Konsep merupakan sesuatu yang penting untuk dipelajari karena akan membantu
dalam beberapa hal seperti yang diungkapkan oleh De Cecco,

1. Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi kesulitan dalam
menguasai fakta-fakta yang selalu bertambah.
2. Mengidentifikasikan dan mengindera macam-macam objek yang ada disekeliling
kita. Apabila seseorang mengidentifikasikan sesuatu benda, bendatersebut
dimasukkan dalam kelas tertentu.
3. Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang hal baru yang sebenarnya merupakan
atribut dan nilai atribut yang sama dengan konsep yang sudah diketahui. Dengan
kata lain hal yang baru itu sudah termasuk dalam konseptertentu.
4. Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah dalam klasifikasi
yang benar. Dengan demikian kita memperoleh pemecahan bagaimana memproses
masalah yang ada di hadapan kita.
5. Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks dan
menerangkan secara lebih jelas.
10

6. Menggambarkan kenyataan dan dunia. Dengan melalui konsep seseorang


diharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang berhubungan, menciptakan,dan
melaksanakan segala sesuatu. Namun demikian kita harus berhati-hatiterhadap
konsep stereotipe, yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman- pengalaman yang
keliru.
2.7 Generalisasi dalam IPS
Dalam buku (Prof. Drs. Yalvema Miaz, M.A. dkk., 2020)Keterkaitan dan
kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta
atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.

Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena
individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis
dangan fenomena individual yang diselidiki. Dengan kata lain, generalisasi merupakan
hubungan antara dua atau lebih konsep, misalnya hubungan antara konsep "uang,
kebutuhan, dan keinginan ". Generalisasi menunjukkan hubungan sebab akibat antara
konsep satu dengan konsep yang lain. Rumusan generalisasi ini mungkin saja sederhana,
seperti "dimana ada hutan, di situ ada manusia menggunakan kayu sebagai sumber daya
utama" atau `pengangguran di Indonesia meningkat karena jumlah penduduk yang terus
bertambah" (Drs. I Wayan Sujana, S.Pd, dkk 2021). Dalam ilmu sosial terdapat sejumlah
keterampilan yang dapat diklasifikasikan menjadi keterampilan berpikir, keterampilan
teknis dan keterampilan sosial. Sejumlah keterampilan berpikir yang penting dalam ilmu
sosial di antaranya adalah menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memecahkan
masalah dan membuat keputusan.

Keterampilan teknis yang berhubungan dengan generalisasi, dapat diwujudkan


melalui penggunaan berbagai media dan alat Bantu dalam mencari dan menyajikan
informasi. Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
hubungan antar manusia, misalnya berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam lingkup tertentu.

2.8 Jenis-Jenis Generalisasi


Jenis-jenis generalisasi adalah sebagai berikut:
a. Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki, contohnya sensus penduduk (Prof. Drs.
Yalvema Miaz, M.A. et al., 2020). Adapun pendapat lain menurut (Drs. I Wayan
Sujana, S.Pd, dkk 2021) yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya, setelah kita memperhatikan
jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi kemudian menyimpulkan bahwa:
Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan
11

ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah hari pada setiap bulan, kita selidiki tanpa
ada yang kita tinggalkan. Generalisasi semacam ini memberikan simpulan yang kuat
dan tidak dapat diserang, tetapi tidak praktis dan tidak ekonomis.
b. Generalisasi tidak sempurna. Generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang
dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang
belum diselidiki. Contoh; hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai
celana pantalon. Adapun pendapat lain menurut (Drs. I Wayan Sujana, S.Pd, dkk
2021) generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian
fenomena yang dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa
Indonesia kita menemukan bahwa mereka adalah manusia yang suka
bergotongroyong. Atas dasar temuan ini, kita menyimpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong. Penyimpulan ini termasuk ke
dalam jenis generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi adalah hubungan beberapa konsep atau rangkaian hubungan antar
konsep-konsep. Karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferen,
kesimpulan, dan pemahaman.

2.9 Ciri-Ciri Generalisasi


Berikut merupakan ciri-ciri generalisasi, yaitu:

1. Menunjukkan hubungan dua konsep atau lebih.


2. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan bagian keseluruhan
kelas.
3. Tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekadar konsep.
4. Berdasarkan pada konsep dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya
berdasarkan pengamatan semata.
5. Berisi pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi, artinya diuji
berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran.
6. Bukan sekadar pernyataan yang ditegaskan akan tetapi satu kesatuan pengertian.

2.10 Fungsi Generalisasi


Fungsi generalisasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tujuan umum studi sosial.
2. Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.
4. Membantu dalam membangun bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi.
12

2.11 Hubungan Fakta, Konsep dan Generalisasi


Setelah kita mengetahui pengertian fakta, konsep, dan generalisasi di atas, maka
kita bisa mengetahui bahwa fakta, konsep, dan generalisasi itu saling berhubungan dan
tidak bisa dipisahkan. Fakta-fakta sosial yang terjadi dalam kehidupan kita, dihubungkan
oleh konsep IPS melalui suatu ide, sedangkan konsep-konsep IPS dihubungkan oleh
generalisasi melalui sebuah penalaran. Memahami ketiga unsur tersebut sangatlah
penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas
dari unsur fakta, konsep, dan generalisasi.

Adapun Konten pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013 meliputi:

1. Pengetahuan: tentang kehidupan masyarakat di sekitarya, bangsa, dan umat


manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya.
2. Keterampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills,
inquiry), memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerja sama dalam
kehidupan bermasyarakat-berbangsa.
3. Nilai: nilai- nilai kejujuran, kerja keras, sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai,
dan kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut.
4. Sikap: rasa ingin tahu, mandiri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan
inovatif, dan bertanggung jawab. Konten tersebut dikemas dalam bentuk
Kompetensi Dasar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Fakta merupakan suatu informasi atau data yang ada yang pernah terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan serta dikaji oleh para ahli ilmu sosial untuk
menjamin kebenarannya.

Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan
alat intelektual yang membantu kegiatan untuk berfikir dan memecahkan masalah.

Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Oleh
karena itu generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala
atau informasi yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta yang ada.

Fakta, konsep dan generalisasi merupakan bahan kajian materi utama yang
dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial, sehingga dari ketiga unsur
tersebut akan lahir lah teori-teori ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dikaji oleh
peserta didik di dalam proses pembelajaran.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata
sempurna, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca, dan dapat
mempraktekkannya dalam kehidupan bersosialisasi di lingkungan masyarakat.

13
DAFTAR RUJUKAN
Drs. I Wayan Sujana, S.Pd., M. P., I Gusti Agung Ayu Wulandari, M. P., & Drs. Made Putra,
M. P. (2021). KAPITA SELEKTA IPS. Global Aksara Pers.
https://www.google.co.id/books/edition/KAPITA_SELEKTA_IPS/7Gp3EAAAQBAJ?h
l=id&gbpv=1
Nabila. 2021. (IPS Dasar) Fakta, Konsep, Generalisasi, (Online), (https://pdfcoffee.com/ips-
dasar-fakta-konsep-generalisasi-pdf-free.html), diakses 1 September 2022.

Marthasetyaningati. 2020. Materi Peristiwa, Fakta, Konsep, dan Generalisasi (Online),


(https://marthasetyaning.wordpress.com/), diakses 1 September 2022.
Prasetiyo, H. E. (2021). Cara Mudah Mengajarkan IPS di SD. Guepedia.
https://www.google.co.id/books/edition/Cara_Mudah_Mengajarkan_IPS_di_SD/wOBW
EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Prof. Drs. Yalvema Miaz, M.A., P. D., Melva Zainil, S.T., M. P., & Yullys Helsa, S.Pd., M.
P. (2020). Pembelajaran SD Berbasis Teknologi Digital. Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_SD_Berbasis_Teknologi_Digit/7
6QaEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Nabila. 2021. (IPS Dasar) Fakta, Konsep, Generalisasi, (Online), (https://pdfcoffee.com/ips-
dasar-fakta-konsep-generalisasi-pdf-free.html), diakses 1 September 2022.

Marthasetyaningati. 2020. Materi Peristiwa, Fakta, Konsep, dan Generalisasi (Online),


(https://marthasetyaning.wordpress.com/), diakses 1 September 2022.

Hamidah, Ade dkk. 2019. FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN TEORI (Online).
(https://www.academia.edu/39715694/Fakta_Konsep_Generalisasi_dan_Teori_dalan_I
PS), diakses 2 September 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai