Anda di halaman 1dari 12

BEBERAPA PERPEKTIF SOSIOLOGIS DALAM PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag.

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Salsabila Maimunatus Salma (1860205221051)

Wahida Nurul Hasyima (1860205221052)

Elsa Nuraeny (1860205221053)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2022

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T penguasa semesta alam.
Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Makalah Sosiologi Pendidikan dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan ke
junjungan Besar Baginda Muhammad S.A.W yang telah menjadi pelita bagi kami dan
membawa kami dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pengajar Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Bapak Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M. Ag. sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi Tugas Makalah
Beberapa Perspektif Sosiologi Pendidikan. Selain itu, Tugas Makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sosiologi Pendidikan di kehidupan yang akan datang bagi para
pembaca dan juga bagi kami.

Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Manfaat...................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi Pendidikan meruapakan mata kuliah yang diberikan pada Perguruan
Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini
agar mahasiswa mampu dan paham dalam memahami konsep dan prinsip Sosiologi
Pendidikan serta mampu mengenali dan memecahkan masalah-masalah pendidikan
atas dasar konsep tersebut. Sosiologi Pendidikan sendiri diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik dari struktur, dinamika, masalah-masalah
pemdidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis sosiologi.
Sosiologi pendidikan memiliki perspektif yang beragam, sejalan dengan
keragaman perspektif yang terjadi dalam kajian sosiologi pada umumnya. Memahami
pula sebaran perspektif sosiologi pendidikan yang berorientasi makro dan mikro
dengan sejumlah teori dalam perspektifnya. Sosiologi pendidikan dapat membantu
untuk memahami perencanaan, proses pelaksanaan dan implikasi dari pelaksanaan
program atau kebijakan tertentu. Dalam pembagian perspektif pendidikan al sosiologi
akan ditunjukkan perbedaan sosiologi pendidikan yang berorientasi pada kajian makro
dan mikro. Selain itu juga disajikan teori fungsional struktural, teori konflik, dan teori
interaksionisme simbolik. Sosiologi memberikan kontribusi yang signifikan bagi
mereka yang tertarik pada upaya untuk melakukan penilaian kritis terhadap apa yang
terjadi di masyarakat. Jika kita bisa memahami apa yang ada di lingkungan sekitar,
maka besar peluang kita untuk dapat mengendalikan perubahan masyarakat.
Dalam pendidikan dan masyarakat tentunya sering ditemukan beberapa
pandangan yang berbeda satu sama lain. Sosiologi Pendidikan yang baik akan
mecerminkan 3 aspek yaitu, histori, struktural, dan biografis yang oleh Mills
diidentifikasi sebagai bagian-bagian terpenting dari suatu ilmu sosial yang baik.
Sosiologi Pendidikan sebagai suatu bidang penyelidikan yang substantif dan masih
baru.
Dalam melihat kenyataan sosial atau yang disebut dengan Realitas Sosial dalam
pendidikan dan masyarakat juga demikian. Penalaran atau penilaian atas sebuah realitas

4
dimulai dengan Asumsi (Assumption), yaitu dugaan individu yang belum teruji
kebenarannya. Dari asumsi tersebut berkembang menjadi perpektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perpektif ?
2. Apa yang dimaksud dengan Perpektif Sosiologi?
3. Ada berapa macam-macam Perpektif Sosiologi dalam Pendidikan?

C. Manfaat
1. Mengetahui maksud pengertian dari Perpektif
2. Mengetahui maksud pengertian dari Perpektif Sosiologi
3. Mengetahui macam-macam Perpektif Sosiologi dalam Pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perpektif
Perspektif di artikan secara umum sebagai sebuah cara pandang suatu peristiwa.
Menurut KBBI, Perspektif artinya sudut pandang manusia dalam memilih opini dan
kepercayaan mengenai suatu hal.1 Perspektif disebut juga dengan Point of view. Dalam
kajian sosiolog, perspektif didefinisikan sebagai himpunan asumsi dan keyakinan
tentang sesuatu yang sedang diamati berdasarkan cara-cara tertentu.2 Perspektif
membimbing orang menemukan perilaku relevan dan rasional sesuai dengan fenomena
yang ada. Perspekstif memiliki pengertian menurut beberapa ahli. Berikut
pengertiannya :3
1. Menurut Martono (2018)
Perspektif adalah cara pandang yang digunakan oleh manusia ketika melihat
suatu fenomena atau suatu masalah yang sedang terjadi.
2. Menurut Suhanadji dan Waspada Ts (2004)
Perspektif adalah cara pandang atau wawasan yang digunakan untuk
melihat dunia dari berbagai macam segi (politik, ekonomi, dan budaya).
3. Menurut Sumadmaja dan Winardit (1999)
Perspektif adalah suatu cara pandang dan cara perilaku terhadap suatu
masalah, kejadian, atau kegiatan
4. Menurut Joel M. Charon
Perspektif adalah kerangka konseptual, perangkat asumsi, perangkai nilai,
dan perangkat gagasan yang kemudian mempengaruhi persepsi kita dan
mempengaruhi tindakan dalam situasi.
Dalam kehidupan sosial terdapat proses interaksi yang dapat membentuk
kelompok-kelompok sosial dalam lingkungan pergaulan, baik dalam lingkungan
masyarakat ataupun lingkungan pendidikan. Sebagai contoh, lingkungan mahasiswa
dalam ruang lingkup universitas, interaksi terjadi karena hal yang bergantung dari
posisi awal dimana mahasiswa dan mahasiswa lain secara langsung atau tidak langsung
saling berkomunikasi dan berdekatan kemudian muncullah persamaan-persamaan yang
mereka miliki. Hubungan antar manusia dan masyarakat juga memiliki kemungkinan –

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia(Pengertian Perspektif)


2
(Naeli A. U., dkk) Makalah Perspektif-Perspektif Dalam Pendidikan (2016)
3
https://repository.unja.ac.id/40454/4/BAB%201.pdf

6
kemungkinan yang tidak terbatas, oleh sebab itu setiap sosiologi hanya suatu penjelasan
yang menyeluruh mengenai dunia. Yang berarti mereka menunjukkan ciri khas
merekan melalui gaya hidup yang mereka jalani.
B. Pengertian Perspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam
mengkaji tentang kehidupan masyarakat dengan segala aspek atau proses sosial
kehidupan di dalamnya. Perspektif Sosiologi juga merupakan sebuah asumsi berupa
cara pandang yang digunakan seseorang untuk memahami gejala yang terjadi dan hal
ini di dasarkan pada keyakinan orang yang sedang mempelajari objek tertentu.
Pengertian Perspektif Sosiologi adalah pertanyaan bagaimana kelompok
mempengaruhi manusia, khususnya bagaimana manusia dipengaruhi masyarakatnya.
Inti dari Perspektif Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang kehidupan manusia
dari aspek sosial melalui sudut pandang yang digunakan untuk memahami gejala yang
terjadi di kehidupan sekitar.
C. Macam – macam Perspektif Sosiologi Dalam Pendidikan
Dalam Sosiologi, Persprktif di bedakan menjadi beberapa macam - mcam :
1. Perspektif Evolusioner
Perspektif Evolusioner digagas oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer.
Perspektif evolusioner merupakan perspektif paling awal dalam sosiologi. 4
Pespektif evolusioner mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul
dalam masyarakat yang beraneka ragam, dengan tujuan untuk mengetahui apakah
ada urutan umum yang dapat ditemukan. Perspektif ini merupakan perspektif aktif
meskipun bukan perpekstif yang utama dalam sosiologi. Perspektif ini memberikan
gambaran bagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang. Karena ilmu
pengetahuan semakin berkembang, maka perspektif ini pun di tinggalkan.
2. Perspektif Interaksionis Simbolik
Perspektif Interksionis memusatkan perhatian pada interaksi antara individu dan
kelompok-kelompok kecil. Mereka menemukan bahwa orang-orang berinteraksi
terutama dengan menggunakan simbol-simbol yang mencakup tanda dan isyarat
dan yang penting melalui kata-kata secara tertulis maupun lisan. Dengan kata lain,
perspektif ini meyakini bahwa orang dapat berkreasi, menggunakan, dan
berkomunikasi menggunakan simbol-simbol.

4 Silverius hulu, perspektif-perspektif dalam sosiologi, Pustaka bergerak, 2020

7
Menurut Turner, ada 4 hal yang mendasari Perspektif Interaksionis Simbolik :
a) Manusia merupakan makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan
simbol.
b) Manusia menggunakan simbol untuk saling berkomunikasi.
c) Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (terjadi melalui role taking)
d) Masyarakan tercipta, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia
untuk berfikir, mendefinisikan, renungan dan evaluasi.
3. Perspektif Fungsionalisme
Dalam perspektif ini, masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang
bekerja sama terorganisasi dan teratur, serta memiliki seperangkat aturan atau nilai
yang dianut sebagai besar anggota masyarakat.
Perspektif ini lebih menekankan pada keteraturan dan stabilitas dalam masyarakat
seperti lembaga soial, keluarga, agama, serta yang terpenting pendidikan. Perspektif
Fungsionalis menekankan pada 4 hal berikut :5
a) Masyarakat tidak bisa hidup kecuali anggota-anggotanya mempunyai
persamaan persepsi, sikap, dan nilai.
b) Setiap bagian mempunyai kontribusi pada keseluruhan.
c) Masing-masing bagian terintegrasi satu sama lain dan saling memberi
dukungan.
d) Masing-masing bagian memberi kekuatan, sehingga keseluruhan masyarakat
menjadi stabil.
4. Perspektif Interaksionalisme
Perspektif ini cenderung menolak anggapan bahwa fakta sosial adalah sesuatu
determinan terhadap fakta sosial yang lain. Bagi perspektif ini, orang sebagai
makhluk hidup diyakini mempunyai perasaan dan pikiran. Dengan perasaan dan
pikran orang mempunyai kemampuan untuk memberi makna terhadap situasi yang
ditemui dan mampu bertingkah laku sesuai dengan interpretasinya sendiri. Sikap
dan tindakan orang tidak dipaksa oleh struktur yang berada diluarnya (yang
membingkainya) serta tidak semata-mata ditentukan oleh masyarakat jadi, orang
dianggap bukan hanya mempunyai kemampuan mempelajari, memahami, dan
melaksanakan nilai dan norma masyarakatnya, melainkan juga bisa menemukan,

5 (Rahmat Nur Wahid, (2012) Makalah Perspektif Sosiologi Pendidikan Islam Dan Intepretasi Teoritis System
Pendidikan)

8
menciptakan, serta membuat nila dan norma sosial (yang sebagian benar-benar
baru). Karena itu orang dapat membuat, menafsirkan, merencanakan, dan
mengontro lingkungannya.
Singkatnya perspektif ini memusatkan perhatian pada interaksi antara individu
dan kelompok, terutama dengan menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda,
isyarat, dan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Atau dengan kata lain perspektif
ini menyakini bahwa orang dapat berkreasi, menggunakan, dan berkomunikasi
melalui simbo-simbol.
5. Perspektif Konflik
Perspektif ini melihat masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah, terutama
sebagai akibat dari dinamika pemegang kekuasaan yang terus berusaha memelihara
dan meningkatkan posisinya. Perspektif ini beranggapan bahwa kelompok-
kelompok tersebut mempunyai tujuan sendiri yang beragam dan tidak pernah
terintegrasi.6 Dalam mencapai tujuannya, suatu kelompok seringkali harus
mengorbankan kelompok lain. Karena itu konflik selalu muncul, dan kelompok
yang tergolong kuat setiap saat selalu berusaha meningkatkan posisinya dan
memelihara dominasinya.
Ciri lain dari perspektif ini adalah cenderung memandang nilai dan moral
sebagai rasionalisasi untuk keberadaan kelompok yang berkuasa.7 Dengan
demikian kekuasaan tidak melekat dalam diri individu, tetapi pada posisi orang
dalam masyarakat. Pandangan ini juga menekankan bahwa fakta sosial adalah
bagian dari masyarkat dan eksternal dari sifat-sifat individual. Singkatnya,
pandangan ini berorientasi pada studi struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial.
Ia memandang masyarakat terus- menerus berubah dan masing-masing bagian
dalam masyarakat potensial memacu dan menciptakan perubahan sosial dalam
konteks pemeliharaan tatanan sosial, perspektif ini lebih menekankan pada peranan
kekuasaan.

6 (Rahmat Nur Wahid, (2012) Makalah PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM dan
INTEPRETASI TEORITIS SYSTEM PENDIDIKAN)
7 Ibid, hal 7

9
6. Perspektif Struktural Fungsional
Perspektif struktural fungsional banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu alam
khususnya oleh ilmu biologi. Perspektif ini menganalogikan masyarakat seperti
makhluk hidup atau yang dikenal dengan istilah organisme. Masyarakat terdiri dari
berbagai unsur dan daling berhubungan dan menjalankan fungsinya masing-
masing. Ralp Deahrendorf mengemukakan 4 asasi dasar dari perspektif ini, yaitu:8
a) Setiap masyarakat merupakan suatu struktur unsur yang relatif gigih dan
stabil.
b) Mempunyai struktur unsur yang terintegrasi dengan baik.
c) Setiap unsur dalam masyarakat mempunyai fungsi, memberikan sumbangan
pada terpeliharanya masyarakat sebagai suatu sistem.
d) Setiap struktur sosial yang berfungsi berdasarkan pada konsensus mengenai
nilai dikalangan anggotanya.

Menurut perspektif struktural fungsional masyarakat merupakan suatu sistem


yang unsur-unsurnya saling tergantung dan berhubungan. Bagi perspektif ini
individu dibentuk oleh masyarakat, dan ini merupakan fungsi penting yang harus
dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan perubahan sosial menurut perspektif ini
akan mendapat perlawanan dari sistem sosial yang ada pada masyarakat.

Penjelasan perspektif struktural fungsional menitik beratkan pada konsep-


konsep integrasi, saling ketergantungan, stabilitas, dan titik keseimbangan.

88(Rahmat Nur Wahid, (2012) Makalah PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM dan
INTEPRETASI TEORITIS SYSTEM PENDIDIKAN)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut KBBI, Perspektif artinya sudut pandang manusia dalam memilih opini
dan kepercayaan mengenai suatu hal. Perspektif disebut juga dengan Point of
view. Perspektif didefinisikan sebagai himpunan asumsi dan keyakinan tentang
sesuatu yang sedang diamati berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif
membimbing orang menemukan perilaku relevan dan rasional sesuai dengan
fenomena yang ada.
2. Perspektif Sosiologi merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam
mengkaji tentang kehidupan masyarakat dengan segala aspek atau proses sosial
kehidupan di dalamnya. Inti dari perspektif sosiologi adalah pertanyaan
bagaimana kelompok mempengaruhi manusia, khususnya bagaimana manusia
dipengaruhi masyarakatnya.
3. Pesrpektif Sosiologi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam. Berikut macam-macam Perspektif Sosiologis dalam pendidikan :
a. Perspektif Evolusioner
b. Perspektif Interaksionis Simbolik
c. Perspektif Fungsionalisme
d. Perspektif Konflik
e. Perspektif Struktural Fungsional
B. Saran
Dari definisi dan penjabaran tentang ap aitu sosilogi dan sosiologi
Pendidikan yang telah di jelaskan .Sosiologi Pendidikan sangatlah penting
khususnya bagi Kalangan pendidik .Karena di era Pendidikan saat ini banyak kasus
terjadi di karenakan kurangnya pemahaman lebih dalam dari para pendidik tentang
sosiologi Pendidikan,saran saya adalah agar sosiologi Pendidikan dapat di terapkan
dengan secara baik oleh para pendidik agar pendiddik di Indonesia dapat lebih maju.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fhytasari. “Pendidikan dalam Perspektif sosiologi”, P3ekecil’s Weblog, 07 Februari


2013.

Primadata, Ankarlika Pandu & Dwi Kasi Kusumawati. “Modernisasi Pendidikan Di


Indonesia Sebuah Perspektif Sosiologis Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia”, jurnal
Analisa sosiologi, hal. 25-51.

Rasyid, Muhamad Rusydi. “Pendidikan Dalam Perspektif Teori Sosiologi”, jurnal


auladuna, vol.2 no.2, hal. 274-286.

Robinson. Philip. (1981). Beberapa Perspektif Sosiologi Pendidikan, Jakarta: CV.


Rajawali.

Wahyuni. “Interpretasi Pada System Social Pendidikan Islam Dan Analitis Teori
Struktur Fungsional”, jurnal hadratulah madaniyah, vol. 08, hal 13-20.

12

Anda mungkin juga menyukai