Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

APLIKASI PSIKOLOGI PRIBADI


SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Disusun oleh :
1. Erika Sebtiana J210210020
2. Rizqiyah Diyan Kunoviana J210210027
3. Ardhana Yusfranda J210210034
4. Selvi Laeisya Lutfiah J210210038
5. Putri Nurlia Anggraini J210210040
6. Shofia Nur Latifha J210210045
7. Agustia Cahyani J210210052

KEPERAWATAN 3A 2021

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok II dengan judul “Aplikasi Psikologi
Kepribadian “
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak atas segala bantuannya sehingga makalah ini dapat tersusun, semoga bermanfaat bagi para
pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam dunia
pengetahuan khususnya ilmu keperawatan.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi kesepurnaan makalah ini.

Surakarta, 22 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
A. Komponen......................................................................................................................................6
B. Penggunaan Aplikasi.....................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepribadian adalah cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-
pengalaman hidupnya (Kelly). Organisasi psikofisis yang dinamis dari seseorang yang
menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Allport). Kepribadian
adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan
(Hilgard & Marquis) Kepribadian menurut para ahli materi_kepribadian adalah seluruh
karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang
menetap dalam merespon satu situasi.
Kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani Kuno prosopon
atau persona yang artinya topeng yang biasa dipakai artis dalam teater yaitu tutup muka
yang digunakan dan sering dipakai oleh pemain panggung untuk menggambarkan
perilaku, watak atau kepribadian seseorang dikarenakan terdapat ciri yang khas yang
hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti yang baik atau buruk. Konsep awal
dari pengertian personality pada masyarakat awam adalah tingkah laku yang ditampakkan
ke lingkungan sosial-kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh
lingkungan sosial. Secara ilmiah pengertian kepribadian berkembang menjadi lebih
bersifat internal, sesuatu yang relatif permanen, menuntun, mengarahkan dan
mengorganisir aktivitas manusia.
a. Asal teori Kepribadian
Darimana Teori Kepribadian Berasal?
1. Pertama, Observasi dan introspeksi mendalam dari para pemikir, sebagai contoh :
analisis mimpi Freud yang mengungkap konflik dan dorongan yang tersembunyi
dalam mimpi. Berawal dari asumsinya Freud mengembangkan teorinya untuk
memahami banyak masalah yang ia lihat dan jalani pendekatan deduktif (premis
dan asumsi)
2. Kedua beberapa teori muncul dari penelitian empiris dan sistematis pendekatan
induktif melibatkan
3. Melibatkan disiplin ilmu lain.

b. Perspektif dan Paradigma Psikologi Kepribadian


Kepribadian mempunyai delapan aspek kunci yang sama-sama membantu memahami
hakikat individu yang kompleks: Psikoanalisa, Neo analitis/ego, Biologis,
Behaviorisme, Kognitif, Trait, Humanisme, dan Interaksionisme.
Teori-teori kepribadian dapat dibedakan atau dikelompokkan berdasarkan paradigma
yang dipakai untuk mengembangkannya: Paradigma psikoanalisa, Paradigma traits,
Paradigma kognitif, dan Paradigma behaviorisahkan dan mengorganisir aktivitas
manusia.
c. Usaha-usaha penilaian kepribadian pra-ilmiah
1. Chirologi atau Ilmu Guratan Tangan ( jawa : rajah)
Dasar pikiran pengetahuan ini ialah kenyataan bahwa gurat-guratan tangan orang
itu tidak ada yang sama satu dengan yang lain, macamnya adalah sebanyak
orangnya (inilah yang mendasari pikiran Daktiloskopi/ilmu sidik jari)
2. Astrologi atau Ilmu Perbintangan
Pengaruh kosmis terhadap manusia merupakan dasar dari pemikiran pengetahuan
ini. Pada waktu seorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda
benda angkasa.
3. Grafologi atau Ilmu Tentang Tulisan Tangan
Dasar pikiran grafologi adalah gerakan menulis yang dilakukan manusia itu
merupakan ekspresi daripada kehidupan jiwanya. Kalau sekiranya orang dapat
mengetahui keadaan khusus tulisan seseorang dengan baik, berarti dia juga dapat
mengenal keadaan khusus kepribadian penulisnya.
4. Physiognomi atau ilmu tentang wajah
Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan wajahnya.
Dasar pikiran ialah keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan
kepribadian.
• Keadaan dahi dan kening adalah petunjuk untuk mengerti kecerdasan seseorang
• Hidung dan pipi adalah bagian yang dapat memberikan tanda halus atau
kasarnya
perasaan seseorang
• Mulut dan dagu dapat memberikan petunjuk untuk nafsu makan, nafsu minum
dan
sebagainya
• Mata adalah yang mencerminkan seluruh kehidupan jiwa; dan sebagainya.
5. EPhrenologi atau Ilmu Tentang Tengkoras
Dasar pikiran ajaran bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu masing-masing
memiliki pusatnya di otak. Akibat hal ini ialah bentuk tengkorak  lalu terubah oleh
pusat yang membesar tersebut, sehingga ada tonjolan - tonjolannya. Dengan
mengukur secara teliti tonjolan-tonjolnya tersebut, dapat ditarik kesimpulan
tentang
kecakapan-kecakapan atau sifat-sifat seseorang.
6. Onychologi atau lmu Tentang Kuku
Kepribadian seseorang atas dasar keadaan kuku-kukunya. Kuku di ujung jari itu
mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, dengan cabang-
cabangnya
yang terhalus di ujung jari. Warna serta bentuk kuku dapat dipakai sebagai
landasan
untuk mengenal kepribadian orangnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui kepribadian diri sendiri?
2. Metode apakah yang bisa dilakukan untuk mengetahui kepribadian diri?
3. Bagaimana cara mengontrol perilaku dalam berkepribadian?
4. Bagaimana cara mengelola kepribadian agar tepat?
5. Apakah dengan mengetahui kepribadian diri bisa mempermudah seseorang dalam
berkehidupan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kepribadian diri sendiri melalui aplikasi.
2. Untuk mengetahui metode yang tepat untuk mengetahui kepribadian diri melalui
aplikasi.
3. Untuk mengetahui manfaat memahami kepribadian diri sendiri melalui aplikasi
4. Untuk mengetahui cara mengelola kepribadian agar tepat.
5. Untuk mengetahui kepribadian diri dan bisa mempermudah seseorang dalam
kehidupannya.

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui kepribadian diri sendiri melalui aplikasi
2. Dapat mengetahui kepribadian dengan berbagai metode secara tepat melalui aplikasi.
3. Dapat mengetahui Manfaat dari memahami kepribadian diri sendiri
4. Dapat mengetahui cara mengelola kepribadian agar tepat.
5. Dapat mempermudah seseorang dalam kehidupan ketika mengetahui kepribadianya
seperti apa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen
Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen yang mutlak harus
ada. Komponen itu adalah sebagai berikut :
1. Basis Pengetahuan ( knowledge base )
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar karena basis
pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan ( knowledge representation ) dari
seorang pakar.
2. Basis Data
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada saat
sistem mulai beroperasi maupun fakta yang didapatkan pada saat pengambilan
kesimpulan sedang dilaksanakan.
3. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola
penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa
suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang
terbaik.
Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah dalam basis
pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis data. Ada dua teknik inferensi yang ada
yaitu pelacakan ke belakang ( backward chaining ) yang memulai penalaran dari
kesimpulan hipotesa menuju fakta yang mengandung hipotesa tersebut. Dan yang kedua
yakni pelacakan ke depan ( forward chaining ) yang merupakan kebalikan dari pelacakan
kebelakang yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.
Diagram Pelacakan Ke Depan ( forward chaining )

Diagram Pelacakan Ke Belakang ( backward chaining )


Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik
penelusuran yaitu : Depth-first search melakukan penelusuran kaidah secara
mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Breadth-
first search bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum
pindah ke tingkat selanjutnya. Best-first search bekerja berdasarkan kombinasi kedua
metode sebelumnya.
4. Antar Muka Pemakai ( user interface )
Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan
pemakainya.Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dengan pemakai.
Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ya / tidak” ( yes or no question ) atau
berbentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh pemakai, sistem pakar
akan mengambil kesimpulan yang berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat
dari sistem pakar.
Hubungan Komponen-Komponen Utama Sistem Pakar
B. Penggunaan Aplikasi
1. Tips Mengerjakan
Dalam mengerjakan tes psikotes secara online tersebut terdapat tes psikotes
berdasarkan pada aspek yang diujikan. Penasaran apa saja, berikut penjelasannya.
Salah satu tes yang akan Anda temui ketika menggunakan aplikasi psikologi
online terpercaya adalah tipe soal untuk kecerdasan. Merupakan soal yang bisa dilatih.
Untuk itu, ketika mengerjakan soal ini maka perbanyaklah melakukan latihan serta studi
kasus. Biasanya soal tersebut mencakup soal logika, nomor iqomah analytic, berfungsi
untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang.
Kemudian yang kedua adalah aspek kepribadian berfungsi untuk menilai karakter
seseorang. Dalam soal ini ternyata tidak ada benar dan salah serta tidak dibatasi waktu.
Agar bisa mengerjakan soal ini cobalah mengerjakan secara jujur sesuai dengan diri kita
masing-masing. Terakhir yang juga termasuk tips mengerjakan tes psikologi online
terpercaya tersebut adalah sikap kerja.

2. Proses Tes
Dalam tes kepribadian ini terdapat 12 kategori kepribadian yang bisa dipilih oleh user
untuk mengukur kepribadiannya masing-masing, dimana ke-12 kategori kepribadian
tersebut terdiri dari :
 Kepribadian Hipokondriasis
 Kepribadian Depresi
 Kepribadian Psikopatis
 Kepribadian Paranoia
 Kepribadian Panik
 Kepribadian Extrovert
 Kepribadian Introvert
 Kepribadian Romantis
 Kepribadian Jujur
 Kepribadian Bersahabat
 Kepribadian Bertanggung Jawab
 Kepribadian Pemimpin

Setelah user memilih salah satu dari kategori kepribadian tersebut, lalu akan dilakukan
proses pengukuran. Pengukuran dilakukan melalui sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab oleh user, disini user hanya perlu memilih option Ya atau option Tidak. Apbila
pertanyaan yang ditampilkan sesuai dengan kepribadian user maka user harus memilih
option Ya, namun apabila pertanyaan yang ditampilkan tidak sesuai dengan kepribadian
user , maka user harus memilih option Tidak. Dalam setiap pertanyaan memiliki nilai
tersendiri, di akhir dari pertanyaan nilai tersebut akan diakumulasikan sehingga akan
didapat suatu total nilai yang akan dilanjutkan pada sebuah kesimpulan

C. Perancangan dan pembuatan sistem pakar

1. Rancangan Sistem Pakar


Sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang sebenarnya hanya merupakan alat
bantu untuk menentukan ukuran kepribadian seseorang berdasarkan kategori-kategori
kepribadian. Seorang pakar (dalam hal ini psikolog) dapat menetukan dengan pasti
ukuran kepribadian seseorang. Kelebihan dari suatu sistem pakar terletak pada
kemampuannya untuk bekerja terus menerus dan berada dalam kondisi yang maksimal,
sistem pakar diciptakan bukan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar, tetapi
sebagai alat bantu dalam kepastian pengambilan keputusan, karena mungkin terdapat
banyak alternatif yang dipilih secara tepat.
Rancangan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian)
memerlukan dua tahapan. Tahapan pertama, mentransformasikan berbagai informasi
mengenai sikap dan tingkah laku seseorang yang langsung berhubungan dengan
kepribadian melalui seorang pakar (dalam hal ini psikolog) ke dalam sistem pakar.

Disamping mengumpulkan informasi dari seorang pakar, perlu juga ditambahkan


informasi dari beberapa buku yang membahas mengenai kategori kepribadian.
Setelah diperoleh informasi yang dibutuhkan, maka pada tahap kedua yakni menerapkan
informasi yang diperoleh ke dalam komponen sistem pakar.

2. Perancangan Basis Pengetahuan


Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis pengetahuan ini
merupakan representasi pengetauan (knowledge representation). Basis pengetahuan
didapat setelah informasi diorganisasikan secara terstruktur.
Dalam permasalahan ini, ditentukan unsur-unsur apa saja yang terkait dalam sikap dan
tingkah laku seseorang dari suatu kategori kepribadian berdasarkan data-data yang
diperoleh dari pakar. Pakar yang digunakan dalam aplikasi ini adalah literatur pustaka
yang diperoleh dari buku-buku dan internet.
Dalam perancangan basis pengetahuan akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah menentukan metode penelusuran dan tahap kedua adalah menentukan basis aturan
sebagai representasi basis pengetahuan.

a). Pembentukan Metode Penelusuran


Dengan melihat hasil analisis tes dan diagnosa dengan serangkaian pernyataan
berdasarkan sikap dan tingkah laku kepribadian seseorang, maka metode penelusuran
yang digunakan adalah forward chaining (penelusuran ke depan), karena pelacakan
dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk
mencocokan dengan tujuan yang diharapkan.
Adapun metode penelusuran diatas, akan bekerja dengan teknik depth-first search yaitu
melakukan penelusuran kaidah dimulai dari simpul akar pohon keputusan kemudian
bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan.

b). Pembentukan Basis Aturan sebagai Representasi Basis Pengetahuan


Untuk menentukan ukuran kepribadian dari suatu kategori kepribadian digunakan
serangkaian pertanyaan, dalam hal ini pertanyaan diwakili oleh pernyataan, serangkaian
pernyataan tersebut yang harus dipilih atau dijawab. Dari pilihan atau jawaban itulah
kemudian diagnosa ditelusuri dengan aturan-aturan yang ada pada basis pengetahuan.
Adapun contoh dari pertanyaan tersebut adalah:

1. Pernah terpikir dalam pikiran saya tentang sesuatu yang buruk untuk dibicarakan.
2.Kadang-kala saya mengumpat dan mencaci.
3.Saya tidak selalu mengatakan hal yang sebenarnya.
4.Saya tidak membaca setiap editorial surat kabar.
5.saya kadang-kadang merasa marah.

3. Perancangan Database
Program aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic.NET 2008 sebagai program utama dan juga menggunakan
SQL Server 2000 sebagai file databasenya. File ini menggunakan tiga buah tabel, yakni :
 Tabel Admin
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama dan password administrator pada saat login
yang nantinya digunakan untuk mengakses halaman admin. Di halaman admin,
administrator dapat menghapus isi dari database. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut

Field Atribut
username char(10), not null
password char(10), not null
 Tabel Kesimpulan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan daftar kesimpulan dari masing - masing kategori
kepribadian. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut.

Field Atribut
nm_kate varchar(50), null
gori
nilai_has int(4), null
il
hasil varchar(50), null
kesimpul text(16), null
an

4. Tabel User
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama, jenis kelamin dan alamat user pada saat
login sebelum melakukan test. Dan tabel ini digunakan juga untuk menyimpan kategori
kepribadian dan kesimpulan. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut.

Field Atribut
nama varchar(50), null
alamat varchar(50), null
jenis_kel varchar(50), null
nilai int(4), null
kategori varchar(50), null

D. Kegunaan aplikasi psikologi kepribadian


1. Aplikasi Psikologi Kepribadian Di Lingkungan
Psikologi kepribadian memberikan arahan dalam mengukur dampak lingkungan
terhadap tingkah laku. Daya tahan setiap orang berbeda-beda dalam menghadapi
tekanan lingkungan sehingga psikologi kepribadian berperan dalam memahami
individu dan lingkungannya.

 Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Ranah Klinis


 Psikologi kepribadian membantu klinisi untuk mengenali dan mendeteksi
gambaran perilaku individu yang tidak dikehendaki dan maladaptif,
pemahaman mengenai faktor penyebab serta penanganan yang dilakukan
untuk memperbaikinya.

2. Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling


Dalam konseling, gangguan yang ditangani adalah gangguan perilaku yang dianggap
ringan dibandingkan dengna gangguan yang ditangani oleh klinisi. Individu yang
mengalami gangguan masih dapat melakukan tugas sehari-hari, bekerja, dan belajar
layaknya orang normal. Masalah yang dapat menjadi contoh gangguan perilaku ringan
adalah keraguan dalam memilih pasangan hiduo sehingga membuatnya sulit
berkonsentrasi dalam bekerja. Psikologi kepribadian membantu memahaminya.

3. Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Ranah Pendidikan


Psikologi kepribadian membantu mengembangkan kepribadian guru, mengenali
kepribadian anak didik dan memanfaatkannya untuk mengoptimalkan prestasi
pendidikan agar dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian kebutuhan sekolah dengan
tuntutan masyarakat.

4. Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Kehidupan Sosial


Aplikasi dalam ranah sosial ini dapat merupakan gabungan dari aplikasi bidang
industri, organisasi, lingkungan, praktek konseling klinis maupun pendidikan.
Psikologi kepribadian berusaha mengantisipasi, mencegah kemungkinan timbulnya
kesulitan psikologis pada diri anggota masyarakat dengan melakukan intervensi
terhadap masyarakat. Sebagai contoh, sikap mayarakat yang tidak peduli dengna
lingkungannya seperti orang miskin dan anak- anak terlantar, dapat dikenali dan
dilakukan penanganan dengan berbekal ilmu kepribadian yang diperoleh dari psikologi
kepribadian.

5. Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Bidang Kesehatan


Psikologi kepribadian membantu meningkatkan motivasi individu yang sakit, serta
dapat membantu petugas kesehatan menangani pasien yang sakit. Hampir di semua
bidang kehidupan bersinggungan dengan individu. Oleh karena, psikologi kepribadian
dapat masuk sebagai ilmu yang bisa membantu individu memahami dirinya sendiri
dan orang lain sehingga dapat berdaya guna dalam kehidupan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepribadian adalah cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-
pengalaman hidupnya. Secara ilmiah pengertian kepribadian berkembang menjadi lebih
bersifat internal, sesuatu yang relatif permanen, menuntun, mengarahkan dan
mengorganisir aktivitas manusia. Teori-teori kepribadian dapat dibedakan atau
dikelompokkan berdasarkan paradigma yang dipakai untuk mengembangkannya:
Paradigma psikoanalisa, Paradigma traits, Paradigma kognitif, dan Paradigma
behaviorisahkan dan mengorganisir aktivitas manusia. Usaha penilaian kepribadian pra
ilmiah berupa perbedaan pola pikir pengetahuan satu dengan yang lain, lingkungan yang
mempengaruhi kepribadian, secara tulisan, bentuk wajah dan keadaan kuku digunakan
sebagai landasan untuk mengenal kepribadian seseorang.

B. Saran
Pemberian materi yang lebih mendalam dapat meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan disamping
pengarahan dan bimbingan yang senantiasa diberikan sehingga keberhasilan dalam tugas
dapat dicapai
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai