Anda di halaman 1dari 9

IPS LANJUT MI/SD

”Konsep, Hakikat Dan Karakteristik Pembelajaran IPS SD/MI”


Dosen Pengampu : Suhelayanti, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Raihan 1052020031
Khairul Sujja’i 1052020046

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Konsep, Hakikat, Dan Karakteristik Pembelajaran
IPS SD/MI” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS Lanjut SD/MI.
Selama proses penyusunam makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Suhelayanti, M.Pd.I selaku dosen pengampu
2. Rekan – rekan yang telah membantu hingga selesainya makalah ini
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan pengembanan
makalah ini. Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi
penyusun umumnya dan pada pembaca umumnya.

Langsa, 22 September 2022

Kelompok 11
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Masalah.................................................................................... 1
BAB II Isi......................................................................................................... 2
A. Pengertian Tarekat................................................................................ 2
B. Unsur-unsur Terbentuknya Tarekat...................................................... 3
C. Sejarah dan Perkembangan Tarekat...................................................... 4
D. Perkembangan Tarekat di Indonesia..................................................... 5
BAB III Penutup............................................................................................... 7
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka................................................................................................... 9
Kurniawan, C., & Suharto, S. (2019). PERAN PELATIH
DALAM MEMBANGUN PELATIHAN PADUAN
SUARA YANG MENYENANGKAN DI PADUAN
SUARA VOICE OF CONSERVATION (VOC)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. JURNAL SENI
MUSIK, 8(1). https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.29207
Kurniawan, C., & Suharto, S. (2019). PERAN PELATIH
DALAM MEMBANGUN PELATIHAN PADUAN
SUARA YANG MENYENANGKAN DI PADUAN
SUARA VOICE OF CONSERVATION (VOC)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. JURNAL SENI
MUSIK, 8(1). https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.29207
Kurniawan, C., & Suharto, S. (2019). PERAN PELATIH
DALAM MEMBANGUN PELATIHAN PADUAN
SUARA YANG MENYENANGKAN DI PADUAN
SUARA VOICE OF CONSERVATION (VOC)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. JURNAL SENI
MUSIK, 8(1). https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.29207
(Kurniawan & Suharto, 2019)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Dalam bidang pengetahuan sosial, dikenal istilah Ilmu Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Istilah IPS dan keberadaannya dalam kurikulum

persekolahan di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan dan keberadaan Studi

Sosial (Social Studies) di Amerika Serikat. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris Social Studies yang telah
dikembangkan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, gerakan dan paham Social
Studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di
Indonesia. Studi Sosial (Social Studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan
atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
Pendekatan yang digunakan dalam studi sosial bersifat interdisipliner
(multidisipliner) dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Sedangkan,
pendekatan yang digunakan dalam ilmu sosial (social science) lebih bersifat
disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Terdapat perbedaan antara IPS
dengan ilmu-ilmu sosial (Social Science), antara lain: (1) IPS bukanlah suatu
disiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat sebagai bidang
menggunakan pendekatan multidisipliner, sedangkan Ilmu Sosial menggunanakan
pendekatan monodisiplin; (3) IPS dirancang untuk kepentingan pendidikan
(persekolahan), sedangkan ilmu sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan,
perguruan tinggi ataupun di masyarakat,
Di Indonesia, IPS menjadi salah satu pelajaran yang terdaftar untuk di
ajarkan disekolah. IPS tidak hanya diaajarkan dijenjang sekolah menengah
pertama, melinkan juga ditingkat sekolah dasar. Sebagaimana tertulis pada salah
satu perturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.22 Tahun 2006
tentang standar isi peraturan dijelaskan bahwa IPS adalah salah satu pelaajran
yang diberikat mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Pada jenjang
SD/MI pelajaran ini diajarkan terpadu yang mencakup berapa ilmu-ilmu sosial
yaitu sosiologi,sejarah,geografi, dan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep IPS Dalam Pembelajaran Untuk SD/MI

1. Pengertian IPS

Studi sosial dalam arti luas, yaitu persiapan kaum muda agar mereka
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk
partisipasi aktif dalam masyarakat). Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak
1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai
digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Pengertian
IPS sering disalah-tafsirkan dengan ilmu-ilmu sosial. Secara konseptual IPS erat
hubungannya dengan studi sosial dan ilmu sosial. Dalam dokumen kurikulum
tersebut IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah mata
pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata
pelajaran ilmu sosial lainnya.
Pengertian IPS di setiap sekolah itu mempunyai perbedaan makna,
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya antara
IPS untuk sekolah dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di
persekolahan tersebut ada yang berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri,
ada yang berarti gabungan (integrated) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin
ilmu, dan ada yang berarti program pengajaran. Perbedaan ini dapat pula
diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing
jenjang persekolahan tersebut.
IPS merupakan salah satu mata pelarajan daalam sekolah atau mata kuliah
yang mempelajari kehidupan sosial yang kajian untu mengintegrasikan dalam
setiap bidang ilmu sosial dan humaniora. Dengan kata lain, setiap dalam kajian
pembeljarannya sagat luas dari berbagai aspek pendekatan interdisipliner yan
saling berkaitan dengan kehidupan sosial manusia (humaniora).
2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran IPS

IPS sebagai salah satu program pendidikan tidak hanya menyajikan


beberapa konsep pengeathuan semata, namun yang wajib dibina untuk peserta
didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan
kewajibannya, memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama seluas-
luasnya.
Tujuan pelajaran IPS dalam kurikulum SD adalah komponen kurikulum
yang sangat mendasar. Pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dijelaskan bahwa
tujuan pendidikan adalah menciptakan dan mempersiapkan masyarakat Indonesia
yang memiliki kemampuan untuk hidup sebagai warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, afektif dan mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Di Indonesia, tujuan
pendidikan nasional ditetapkan dalam keputusan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR), yang dimuat dalam GBHN dan Undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Tujuan umum akan dapat tercapai dengan menjadikan
tujuan-tujuan yang ada dibawahnya sebagai perantara (intermedia).
Pada dasarnya tujuannya IPS diindoneisa mempersiapkan para peserta didik
menjadi salah satu warga negara yang bisa menguasai pengetahuan, keterempilan,
sikap dan nilai supaya dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan
sebab masalah, mengambil keputusan, dan bersosialisasi dalam berbagai kegiatan
kemasyrakatan agara menjadi warga negara yang baik. Berikut tujuan ips untuk
setiap sekolah sebagai berikut :
a. Pengajaran ips untuk mendidik peserta didik menjadi ahli ekononomi,
hukum, politik, hukum sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya
sehingga harus terpisah sesuai dengan keahlian masing-masing disiplin
ilmu sosial ini.
b. Pembelajaran IPS untuk dapat menumbuhkan warga negara yang baik
akan lebih muda ditumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka
dapat berjalan dalam konteks kebudayaaan daripada memusatkan
perhatian disiplin ilmu sosial yang terpisah-pisah.
c. Untuk yang ketiga ialah bentuk kompromidari satu dan dua yang dimana
menekankan siap organisasi untuk ajarannya bisa menampung setiap
siswa yang meneruskan pendidikan mauun terjun langsung
kemasyarakat.
d. Dalam pengajaran ips yang dimaksud adalah mempelajari bahan
pelajaran closed areas supaya dapat menyelesaikan masalah interpersonal
dan antarperseonal.

Dalam setiap pada pembelajaran IPS bertujuan tersebut membawa implikasi


pada pola pembelajaran mata pelajaran IPS di sekolah dasar yang
dikarakteristikkan pada upaya penekanan dan pengenalan dirinya sebagai
makhluk sosial yang tahu tentang dirinya, lingkungan sekitarnya (sosial, budaya,
fisik, alam). Karena, lingkungan sekitar anak menjadikan yang bersangkutan aktif
mengembangkan diri. IPS merupakan satu bidang kajian yang diberikan dalam
pendidikan formal sejak bangku sekolah dasar dalam rangka mendukung
ketercapaian tujuan pendidikan nasional Indonesia. Tujuan diberikannya
pengajaran IPS pada jenjang sekolah dasar adalah agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun fungsi mata pelajaran IPS adalah untuk memberikan kepada peserta
didik informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut peri-kehidupan manusia
dalam lingkungannya. Menurut Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun 2006,
fungsi mata pelajaran IPS adalah mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan
keterampilan sosial peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

3. Nilai-nilai dalam pembelajaran IPS

Kita sebagai masyarakat dapat berkehidupan menjadi warga negara yang


berbangsa dan bernegara, SDM yang berkualitas yang sangat urgen.
Pengembangan SDM harus Bersamaan dengan pembelajaran dan nilai yang
terkandung sebagai berikut :
a. Nilai Teoritis
Dalam mendidik pada proses epembeljaran diarahakan menjadi SDM untuk
hari esok. Oleh karena Itu, Pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan dan
membahas setiap kenyataan,fakta, dan datayang terlepas-lepas, melainkan lebih
jauh dari itu yakni menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lain.
b. Nilai praktis
Pokok bahasan IPS jangan hanya tentang pengetahuan yang konseptual
teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari; misalnya mulai dari
lingkungan keluarga, di pasar, di jalan, dan tempat-tempat lain. Dalam hal ini,
nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-
hari.
B. Hakikat dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Pembelajaran merupakan persiapan yang sangat penting bagi anak di masa


depan, dalam hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua dan
juga dirinya sendiri. Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup
dan bersosialisasi dalam masyarakat yang akan datang. Pembelajaran merupakan
suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan
pengetahuan kepada peserta didik
Berdasarkan dengan (Departemen Pendidikan Nasional, 2006) Bab I
mengenai pendidikan nasional berbunyi : “Pendidikan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”

Anda mungkin juga menyukai