Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERMASALAN PEMBELAJARAN IPS

DISUSUN OLEH :

NICKOLA SAPUTRA 20045058

NADIAH KURNIA WATI 20045055

NESA RAHAYU 20045105

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Rahmanelli, M.Pd

PENDIDIKAN GEOGRAFI (S1)


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt karna anugrah dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah “Permasalahan Pembelajaran IPS” Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis sangat bersyukur karna telah menyelesaikan makalah ini dengan baik disamping
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atau
berpartisipasi selama pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun terutama dari pembimbing mata
kuliah “Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial” dan dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Padang, 1 Oktober 2022

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Defenisi IPS..........................................................................................................................6

B. Bagaimana Peran IPS ?.........................................................................................................6

C. Hambatan Pembelajaran IPS................................................................................................8

D. Peran Guru dalam Meningkatkan Pembelajaran IPS............................................................9

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................................................................11

B. Saran...................................................................................................................................11

Daftar Pustaka................................................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan IPS memiliki peranan besar dalam membangun suatu negara. Pendidikan IPS
yang berkualitas tentu akan menghasilkan generasi penerus yang berbobot untuk pengembangan
negara. Dan setiap individu wajib terlibat dalam pendidikan, khususya pembelajaran IPS yang
dituntut berperan serta secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan.

Perbaikan mutu pendidikan tentu saja akan terus berlangsung demi sebuah pencapaian
yang diinginkan. Dan untuk menunjang perbaikan tersebut, pendidikan menuntut hadirnya
seorang guru yang memiliki kriteria tinggi demi menaikkan kualitas peserta didik. Guru berperan
penting selama proses pendidikan. Guru harus bisa membangun sebuah kolaborasi dengan siswa
agar terjadi interaksi yang pada akhirnya akan menimbulkan suasana belajar yang kondusif.

Namun nyatanya, salah satu permasalahan mengapa pendidikan IPS begitu sulit untuk
diintegrasikan, salah satunya terletak dari peran guru itu sendiri. Dalam penyajian materi, guru
lebih banyak berceramah panjang lebar sehingga pendidikan IPS dianggap kurang menarik oleh
siswa. Adanya pengkotak-kotakan terhadap jenis mata pelajaran seperti geografi, sejarah,
sosiologi, ekonomi membuat siswa terasa terbebani dengan seluruh mata pelajaran yang dipisah-
pisahkan tersebut. Dan dengan sistem kurikulum yang terus berubah sehingga berdampak pada
bobot dari pendidikan IPS itu sendiri. Belum lagi jika guru tidak memahami dengan jelas isi dari
materi yang akan disampaikan. Karena Salah satu komponen pendukung bagi keberhasilan
peningkatan mutu pendidikan IPS adalah Kompetensi Pedagogik dan profesionalisme guru
merupakan kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi pedagogik pada dasarnya
adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi pendidikan IPS?


2. Mengapa perlu IPS?
3. Apa hambatan besar dalam pembelajaran IPS?
4. Bagaimana seharusnya peran guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPS?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi pendidikan IP


2. Untuk menegtahui kegunaan IPS?
3. Untuk mengetahui hambatan besar dalam pembelajaran IPS?
4. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya peran guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran IPS?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi IPS

Pengetahuan Sosial atau socialstudies merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat. Di Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan
dengan berbagai prespektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat
dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah
atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang
ada di masa sekarang maupun di masa lampau.Beberapa menurut para ahli :

1. Somantri (Sapriya:2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu


ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
2. Mulyono Tj. (1980:8) berpendapat bahwa IPS adalah suatu pendekatan interdisipliner
(inter-disciplinary approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial, seperti sosiologi antropologi
budaya, psikologi sosial,sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya.
3. Saidiharjo (1996:4) menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian
atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:geografi, ekonomi,
sejarah,sosiologi,politik

B. Bagaimana Peran IPS ?

IPS dapat dikatakan sebagai studi mengenai interrelasi ilmu-ilmu sosial dan humaniora
dalam menelaah gejala dan masalah sosial yang terpadu di masyarakat . Bahan kajiannya
menyangkut peristiwa, seperangkat fakta, konsep dan generalisasi yang berkait dengan isu-isu
aktual dan masalah-masalah sosial. Dengan pengertian itu berarti IPS merupakan pelajaran yang
cukup komprehensif untuk menyikapi dan memecahkan masalah-masalah sosio-kebangsaan di
Indonesia. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi negara yang sangat menghiduphidupkan
demokrasi.
Kondisi multi ras juga menjadi permasalahan penting dalam rangka memajukan Amerika
yang satu. Para ahli berpikir bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih harmoni di Amerika
Serikat. Wisconsin yang membelajarkan social studies sejak tahun 1892 .

Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di
sekolah karena hal-hal sebagai berikut:

1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
2. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
3. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding)
tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.

Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996) merumuskan tiga
perspektif tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama tersebut ialah:

1. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).


2. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.
3. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry.spek-aspek dari cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
dan humaniora.

IPS diperlukan karena ilmu sosial ini sangat menentukan jalannya hubungan sosial
kehidupan manusia dalam berbangsa, dan bernegara. Ilmu sosial membahas hal yang kompleks
dalam kehidupan manusia, dalam hal ini keterkaitan satu dengan yang lain sangat tergantung
apabila ada satu yang terganggu maka hubungan yang lain akan ikut terganggu.

IPS dalam kondisi atau realitas pendidikan sangat dibutuhkan karena IPS berperan sebagai
media pembelajaran interaksi baik peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta didik
dengan pendidik maupun peserta didik dengan lingkungan sosial lainnya. Dalam hal ini IPS juga
memegang peranan penting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia karena erat kaitannya
dengan Kurikulum 2013 yang sekarang dalam tahapan massa sosialisasi yang isi dari Kurikulum
itu sendiri salah satunya menciptakan peserta didik yang bisa berkompetensi baik dengan
lingkungan sosial dan juga membentuk karakter peserta didik yang berkaitan dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional.

C. Hambatan Pembelajaran IPS

Problem yang Dihadapi Secara konseptual, arah dan tujuan IPS itu sudah sangat jelas.
Namun dalam praktik pebelajaran di lapangan sejak secara resmi tahun 1975 dikembangkan,
dengan berbagai perubahan kurikulum sampai KTSP dan Kurikulum 2013, masih menghadapi
problem klasik yang belum pernah terselesaikan. Pertama, soal substansi isi dan kedua,
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan pengertian IPS di atas ciri utamanya adalah
terpadu. Tetapi dalam kenyataannya memang belum ada substansi isi mata pelajaran IPS yang
dikatakan terpadu. Semua ahli dan pemangku kepentingan yang terkait dengan IPS.

Pengembangan sistem pendidikan IPS memang sering mengalami proses pasang surut. Mata
Pelajaran IPS di sekolah, pada jenjang SMP secara legal formal ditetapkan dengan menggunakan
model pembelajaran IPS Terpadu. Pengertian terpadu bukan berarti tidak ada lagi sub mata
pelajaran seperti Sejarah, Geografi dan Ekonomi, namun program pembelajarannya harus
disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun sosial dengan memadukan kompetensi dasar
yang ada.

Permasalahan yang muncul adalah Kompetensai Dasar (KD) dalam Kurikulum Mata
Pelajaran IPS belum terstruktur secara terpadu. Walaupun Sub Mata Pelajaran sudah tidak
dikenal lagi, namun KD dalam standar isi tersebut masih menunjukkan secara eksplisit substansi
dari masing-masing sub mata pelajaran. Dampaknya dalam mengajar guru cenderung mengikuti
kurikulum berdasarkan urutan yang ada. Bahkan masih sering ditemukan guru yang mengajar
IPS Ekonomi, IPS Sejarah atau IPS Geografi secara terpisah-pisah.

Di sekolah, guru yang tersedia umumnya merupakan guru dengan disiplin ilmu yang
terpisah-pisah. Hal ini tentunya mengundang masalah bagi guru untuk beradaptasi dalam
pengintegrasian disiplin ilmu sosial tersebut. Solusi yang dapat diberikan adalah mengajar
dengan TeamTeaching yaitu dua-tiga orang guru mengajar secara bersama-sama di dalam kelas.
Setiap guru memiliki tugas sesuai dengan keahlian dan kesepakatan team. Namun hal ini
terkadang dianggap kurang efektif. Bisa saja siswa merasa kurang nyaman dengan metode
pergantian guru pengajar.

D. Peran Guru dalam Meningkatkan Pembelajaran IPS.

Dalam rangka reorientasi peran guru dalam meningkatkan pembelajaran IPS tersebut,
maka dibutuhkan model pengembangan profesionalisme guru pendidikan IPS sebagai salah satu
alternatif yang dapat dilakukan secara berkesinambungan. Model pengembangan
profesionalisme guru meliputi:

a) Preservice education and training, pembinaan ini secara formal dilakukan pada
Fakultas/Jurusan IPS yang memfokuskan pada penyiapan kebutuhan guru di lembaga-
lembaga pendidikan IPS.
b) Inservice training, Pola pengembangan guru ini dilaksanakan oleh lembaga pendidikan
dan pelatihan khusus seperti PPPPTK dan IPS. Lembaga ini dimaksudkan untuk meng-up
grade tenaga kependidikan IPS di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Mengingat kemampuan guru pendidikan IPS tidak dapat hanya
mengandalkan dari apa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan guru sebagai lembaga
preservice education and training.
c) On the job training, Pola pembinaan guru on the job training adalah proses pembinaan
guru yang diprogramkan atau dilaksanakan secara langsung oleh pimpinan lembaga
pendidikan di mana guru itu bekerja. Berbagai bentuk pembinaan tersebut antara lain:
Pertama, pengarahan dari pimpinan lembaga pendidikan tentang berbagai kebijakan
pendidikan. Kedua, kegiatan dalam rangka pelaksanakan tugas dan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Ketiga, pemberian pengalaman dalam
pelaksanaan tugas selama proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas,
dalam rangka peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan, baik secara individual
maupun kelompok. Keempat, pemberian tugas baik terkait dengan teknis edukatif
maupun dalam bidang admnistratif yang diberikan kepada guru.

Dengan dilakukannya pengembangan profesionalisme guru, maka bisa didapat calon guru
IPS yang memiliki kualitas serta dedikasi yang tinggi terhadap pembelajaran IPS. Karena
hakikatnya, guru memiliki peranan yang penting, guna melahirkan generasi penerus bangsa yang
cerdas dan demokratis melalui pendidikan IPS.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil masalah sosial nasional Indonesia begitu rumit, harus menjadi fokus pendidikandan
IPS, mengingat IPS memiliki bahan kajian yang luas dan komprehensif. Harus diakui bahwa
pendidikan IPS sampai saat inigagal memberikan kontribusi yang signifikan penting untuk
pemecahan masalah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.Pasalnya, dalam dunia pendidikan
IPS masih menghadapi masalah dan banyak lagi Dari segi konsep dan implementasi isi
pembelajaran. Secara konseptual berdasarkan konten IPS jelas memiliki lebih banyak
elemenkomprehensif, bukan hanya aspekGeografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi, tetapi lebih
luas dari itu, yang cocok Masalah yang dihadapi Indonesia.Oleh karena itu, pada tahap
pendidikan dasar, khususnya tahap sekolah menengah pertama,Pendidikan IPS dipadukan
dengan desain yang bagusSubstansi penelitian dan model pembelajaran (Fogarty, 1991)

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka

http://repository.unp.ac.id/1439/1/ERIANJONI_228_11.pdf

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony/article/download/
15134/8212#:~:text=Pendidikan%20IPS%20mempunyai%20peranan%20yang,dan
%20bermakna%20di%20era%20globalisasi.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Peran%20IPS%20dan%20iPendidikan%20Karakter
%202.pdf

https://elearning2.unp.ac.id/pluginfile.php/100000002529493/mod_resource/content/1/
Pertemuan%206.pdf

Anda mungkin juga menyukai