Anda di halaman 1dari 13

“PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA”

Dosen Pengampu : Drs.Emizal Amri, M.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

Afrizal fansuri

(18058003)

PENDIDIKAN SOSOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji atas kehadirat Nya yang telah melimpahkan rahmat ,hidayat, inayah Nya
kedapa penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tentang “perkembangan
pendidikan ips di indonesia”

Tugas ini penulis susun dengan maksimal dari berbagai sumber informasi sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini dan harapan penulis semoga tugas ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas agar menjadi lebih baik lagi.

Tugas ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan.

Padang, Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Batasan Masalah..............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Sejarah Masuknya IPS Ke Dunia Pendidikan Di Indonesia.............................................................3
B. Keberadaan IPS Dalam Berbagai Kurikulum Yang Diberlakukan Di Indonesia.............................5
C. Pendekatan Pembelajaran IPS Dan Problema Penerapannya...........................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan IPS awal mulanya berasal dari Negara Inggris, tepatnya di kota
Rugby (Inggris) pada tahun 1827 atau sekitar setengah abad dari revolusi industri
sekitar abad ke18 (Rudy Gunawan, 2016:20). Pendidikan IPS di Negara asalnya
disebut dengan istilah sosial studies. Sosial studies pertama kali dikenalkan di kota itu
dengan tujuan untuk mengatasi dampak negatif setelah munculnya revolusi industri di
negara Inggris. Revolusi industri mengubah tenaga kerja dari tenaga manusia menjadi
tenaga mesin. Hal ini terjadi hampir disemua bidang industri di Inggris dikerjakan
oleh tenaga mesin. Hal ini berakibat pada pengangguran dampak dari PHK tenaga
kerja manusia di bidang industri secara besar-besaran oleh perusahaan yang
mempekerjakanya. Ini dilakukan karena dinilai lebih dapat menghemat pengeluaran.
Dampak penggangguran tersebut semakin meluas, yang salah satunya
berdampak pada masalah sosial yang semakin kompleks dan rumit. Masalah sosial
yang muncul terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan banyaknya kebutuhan hidup yang diperlukan oleh masyarakat, dengan tidak
diimbangi pendapatan masyarakat yang memadai, dan bisa jadi semakin berkurang,
bahkan ada juga yang sampai tidak berpenghasilan berkorelasi terhadap bagaimana
aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan primer
misalnya, kebutuhan yang mendesak harus dicukupi sehingga masyarakat dengan
berbagai cara dan jalan memenuhi kebutuhan tersebut. Jalan yang diambil sebagian
besar masyarakatnya mengarah pada tindak kriminalitas dikarenakan sulitnya mencari
sumber pendapatan kala itu. Efeknya adalah konflik horizontal di masyarakat yang
banyak terjadi dan semakin meluas.
Ilmu Sosial adalah studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora
untuk kompetensi sipil. IPS merupakan integrasi beberapa disiplin ilmu seperti
antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik,
psikologi, agama, dan sosiologi, serta disiplin ilmu yang sesuai dari humaniora,
matematika dan alami ilmu. Konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara historis
epistemologis terasa sangat sukar karena dua alasan yaitu di Indonesia belum ada
lembaga profesional bidang IPS sekuat pengaruh NCSS atau SSEC dan pembelajaran
IPS sangat tergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar. Pembelajaran
IPS bertujuan untuk melatih siswa berfikir kritis dan tanggap dalam pemecahan
masalah dalam masyarakat. Namun fakta yang terjadi di sekolah, tidak semua siswa
memiliki persepsi yang positif terhadap pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS di
sekolah cenderung tekstual. Guru hanya mengajarkan konsep-konsep yang ada dalam
buku dan tidak diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. Dibutuhkan kreativitas para
guru dalam menerapkan pembelajaran IPS yang bermakna.Penelitian ini merupakan
hasil kajian literatur untuk memberikan pemahaman tentang penerapan pembelajaran
IPS yang bermakna agar citra IPS di Indonesia semakin baik.

B. Batasan Masalah
Dari latar belakang diatas penulias dapat membuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Sejarah masuknya IPS ke dunia pendidikan di indonesia?
2. Keberadaan IPS dalam berbagai kurikulum yang diberlakukan diindonesia?
3. Pendekatan pembelajaran IPS dan problema penerapannya?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah:
1. Dapat memahami sejarah masuknya IPS ke dunia pendidikan di indonesia
2. Dapat memahami keberadaan IPS dalam berbagai kurikulum yang diberlakukan
diindonesia
3. Dapat memahami pendekatan pembelajaran IPS dan problema penerapannya
BAB II

PEBAHASAN

A. Sejarah Masuknya IPS Ke Dunia Pendidikan Di Indonesia


IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai
diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak
tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Para ahli pendidikan di Amerika Serikat
pada waktu itu berkesimpulan bahwa pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan
secara sendiri-sendiri dalam bentuk disiplin ilmu, seperti: Sejarah, geografi, ekonomi,
dan lain-lain tidak akan mampu membekali para subyek didik untuk dapat mengenal
dan mengerti masalah sosial yang ada disekitarnya.
1) Pengertian IPS dan IIS
a. Pengertian ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Menurut ahmadi (1991:2-3) ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu
sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan
disekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat. Menurut ali imran
udin ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan
untuk tujuan-tujuan pendidikan atau pengajaran disekolah dasar dan menengah.
Sedangkan
a. Pengertian ilmu-ilmu sosial (IIS)
Ilmu Sosial adalah kajian bidang ilmu yang mengupas hubungan manusia dan
lingkungannya, serta masyarakat dan interaksi didalamnya. Manusia berperan besar
dalam perkembangan ilmu sosial sehingga perlu pemahaman tentang keterkaitan
antara manusia dengan ilmu sosial agaar dapat mencapai taraf kehidupan yang lebih
baik.
Menurut astawa (2017:23-25), ilmu sosial ialah bidang-bidang keilmuan yang
mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

2) Perbedan antara IPS dengan IIS


Menurut sumaatmadja (1986: 22), terdapat perbedaan yang esensial antara ilmu-
ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial. Ada beberapa perbedaan antara IPS
dan IIS, yaitu:
a. Aspek kehidupan manusia yang menjadi objek studi ilmu-ilmu sosial terpisah,
minsalnya sosiologi objek studinya interaksi sosial, antropologi objek
kajiannya kebudayaan, ekonomi objeknya kebutuhan manusia, geografi objek
studinya ruang atau interelasi manusia dengan faktor alam pada ruang,
sedangkan IPS juga mengkaji manusia dalam konteks sosialnya, namun IPS
mengkaji aspek kehidupan sosial manusia sebagai satu kebulatan atau
unidimensional.
b. Ilmu-ilmu sosial lebih dipusatkan pada kajiannya ilmu murni, kerangka kerja
ilmu-ilmu sosial lebih diarahkan kepada pengembangan teori dan prinsip
ilmiahnya. Sedangkan ilmu pengetahuan sosial lebih menekankan pada aspek
pendidikannya. Materi IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial untuk kepentingan
pendidikan dan pengajaran.

3) Kaitan IIS dan IPS, yaitu:


a. Disiplin ilmu-ilmu sosial dijadikan kerangka utama berfikir dalam
mengembangkan kurikulum
b. Bahan untuk IPS dikembangkan terlebih dahulu, serta memilih dan memilah
disiplin disiplin ilmu sosial kemudian didefinisikan konsep-konsep dasar yang
perlu diketahui peserta didik (ilmu-ilmu sosial secara langsung memberikan
bahan pembelajaran untuk kurikulum IPS)

Pengajaran IPS di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pakar IPS pada
tahun 1969 yaitu oleh Ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP IKIP Malang.
Pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud. Pada tahun 1972
sudah ramai diperbincangkan dalam rencana pembaharuan Kurikulum sekolah di
Indonesia. Bidang studi IPS resmi di cantumkan dalam kurikulum pada tahun 1974.
Pada tahun 1975 nama bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulim SD, SMP,
SMU. Pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan lahirnya
kurikulum tahun 1975.
Secara akademis IPS akan memberikan sokongan kearah terciptanya warga
Negara yang baik. Imlu pengetahuan sosial mengajarkan kita bagaimana hidup
bersama. Peserta didik berhubungan dengan manusia yang lainnya. Dengan adanya
ilmu pengetahuan sosial maka dapat membantu mereka untuk memahamibagaimana
cara hidup bersama dengan yang lainnya. Peserta didik perlu untuk dapat
mengantisipasi kehidupannya sendiri. Maka dari itu peran sekolah lah yang
membantu untuk mendidik pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. IPS untuk
disekolah dasar diperlukan untuk menumbuhkan kemampuan siswa, keberanian, dan
imaginasi yang dapat membawa mereka kesuatu tindakan yang didasari atas
pertimbangan personal dan sosial. Nah dari dini proses belajar mengajar harus terus
dikembangkan secara sistematis agar dapat membekali kemampuan pengamatan siswa
yang terorganisir, dan membentuk konsep yang terstuktur yang didasarkan atas ilmu-
ilmu sosial.
Menurut (depdikbud, 1994) kedudukan IPS dilihat dari segi fungsinya ialah
untuk bisa mengantarkan peserta didik untuk menjadi warga Negara yang aktif. Maka
dalam hal ini, pengajaran IPS memegang peranan yang penting karena harus
mempersiapkan anak didik untuk mengerti tentang apa peranannya, memahami hak
dan kewajibannya dan bertanggungjawab sebagai warga negra Indonesia.

B. Keberadaan IPS Dalam Berbagai Kurikulum Yang Diberlakukan Di Indonesia


Ada beberapa perkembangan kurikulum IPS diindonesia, yaitu:
a. Kurikulum IPS Tahun 1974-1975
Pada tahun 1972-1973 untuk pertama kali IPS masuk kedunia pendidikan
diindonesia. Dalam kurikulum proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP) IKIP
bandung (huriah rachmah,2014:43). Sejalan dengan hal itu sapriya (2017:11)
berpendapat bahwa pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
dokumen kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk
pendidikan disekolah dasar dan menengah. Perkembangan pendidikan IPS
selanjutnya terjadi pada kurikulum tahun 1974 yang kemudian disempurnakan
pada tahun 1975.

b. Kurikulum IPS Tahun 1984-1990


Pada tahun 1984 merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu
pendidikan IPS pada kurikulum 1974. Dalam kurikulum 1984 nama IPS hanya
digunakan untuk menyebutkan nama mata pelajaran pada jenjang dasar MI/SD
dan MTs/SMP, sama seperti kurikulum 1974 (rudy gunawan, 2016:32). Berbeda
dengan pendidikan IPS untuk tataran menengah atas atau SMA yang sudah
menggunakan disiplin ilmu itu sebagai penamaan mata pelajaran yang berdiri
sendiri. Konsep IPS dalam kurikulum berkembang sampai dengan tahun 1990-an,
dan perkembangan pendidikan IPS pada tahun 1990-an mempunyai dua konsep,
yaitu:
1) IPS yang diajarkan dalam tradisi “citizenship transmission” dalam bentuk
mata pelajaran pendidikan pancasila, kewarganegaraan dan sejarah
nasional.
2) IPS diajarkan dalam tradisi “social science” dalam bentuk pendidikan IPS
terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di SLTP, dan yang terintegrasi di
SD (huriah rachmah,2014:44)

c. Kurikulum IPS Tahun 1994


Pada kurikulum 1994 IPS mengalami perubahan akibat diberlakukannya
undang-undang sisdiknas no 2 tahun 1989. Dalam undang-undang ini dilakukan
pengkajian tentang mata pelajaran IPS terutama pada perubahan mata pelajaran
pendidikan moral pancasila (PMP) menjadi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan (PPKN).

d. Kurikulum IPS Tahun 2006 (KTSP)


Pada tahun 2006 pendidikan IPS mengalami perubahan dibeberapa konten
materi IPS.
- Pada kurikulum ini mata pelajaran IPS jenjang SD belum mencakup dan
mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial. Pendidikan IPS yang
disampaikan sudah mulai diberikan sejak kelas 1 sampai kelas VI dengan
menggunakan pendekatan integred yang dikaitkan dengan kehidupan nyata.
- Pendidikan IPS untuk jenjang SMP diberikan secara terintegrasi namun belum
mencakup dan mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial, cangkupan
pendidikan IPS di SMP disebut dengan satu buku IPS terpadu namun dalam
proses pelaksanaannya belum terpadu.
- Jenjang SMA pendidikan IPS tetap diberikan secara terpisah atau separated.
Dalam dokumen permendiknas (2006), IPS untuk SMA dan MA lebih
merupakan rumpun, sedangkan nama mata pelajaran adalah nama disiplin
ilmu sosial tradisonal yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan
antropologi. Sedangkan di SMK nama IPS adalah mata pelajaran seperti SD
dan SMP (sapriya, 2017:208)

e. Kurikulum IPS Tahun 2013


Untuk kurikulum 2013 mata pelajaran IPS lebih mengalami pengintegrasian
materi terutama disekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) dimana
dalam proses belajarnya menjadi lebih terpadu. Sedangkan dijenjang sekolah atas
(SMA) materi pendidikan IPS masih tetap disampaikan secara terpisah atau secara
parsial yang salah satu tujuannya adalah untuk mempersiapkan dan membekali
peserta didik kejenjang berikutnya di perguruan tinggi.

C. Pendekatan Pembelajaran IPS Dan Problema Penerapannya


Pembelajaran IPS memerlukan keseimbangan nilai-nilai lokal, nasional,
maupun global. Demikian pengembangan pembelajaran IPS harus melihat
perwujudan cita-cita bersama. Pembelajaran IPS mutlak diperlukan dalam
membimbing masyarakat Indonesia ke arah “self understanding of nation” dalam
menangani masalah pembangunan dan pembinaan bangsa (nation and character
building). Indonesia mengalami proses transformasi budaya dari masyarakat agraris
menuju industri. Bahkan masyarakat informasi, yang memerlukan pengembangan
nilai budaya industrial-informatif yang operasional seperti; penghargaan waktu,
kecermatan, orientasi prestasi, profesionalisme dan sebagainya. Demikian,
Pengetahuan Sosial mempunyai peran membantu dalam menyiapkan warga negara
demokratis dengan penanaman nilai kebangsaan dan kewarganegaraan didukung oleh
penguasaan disiplin ilmu-ilmu sosial(Subiyakto, Susanto, & Mutiani, 2017).
pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia
nyata, kemampuan untuk mengahadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas
yang ada. Dari pengertian tersebut pembelajaran ditujukan untuk bekal terhadap siswa
dalam menghadapi kehidupannya kelak. Karena dunia yang terus maju sehingga
tantangan dalam kehidupan yang akan di jalaninya kelak akan terus berubah dan
semakin kompleks sejalan dengan perkembangan dunia yang terus maju. Adapun
teori yang melandasinya yaitu teori.
Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel Suparno (dalam Rusman, 2011,
hlm.244). Ausubel membedakan antara belajar bermakna dengan belajar menghapal.
Belajar bermakna merupakan proses dimana informasi baru dihubungkan dengan
pengertian yang telah dimiliki, belajar menghapal tidak berhubungan dengan
pengetahuan yang dimiliki. Kaitannya dengan Problem Based Learning, dalam
pembelajaran Problem Based Learning guru mengaitkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan kognitif yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Seperti yang di
ungkapkan oleh Ausebel sebelumnya, jadi Problem Based Learning merupakan
belajar bermakna.
Karakteristik dalam Proses Problem Based Learning (Rusman, 2011. Hlm. 232-233)
adalah sebagai berikut:Masalah digunakan sebagai starting point dalam
belajar,Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata dan
tidak terstruktur. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.Permasalahan
menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap dan kompetensi yang
kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam
belajar.Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.Pemanfaatan sumber
pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan
proses yang esensial dalam Problem Based Learning. pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan, Keterbukaan proses dalam Problem Based Learning meliputi sintesis
dan integrasi dari sebuah proses belajar.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai
diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak
tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Pengajaran IPS di Indonesia pertama kali
diperkenalkan oleh pakar IPS pada tahun 1969 yaitu oleh Ibu Prof Dr. Soepartina
Pakasi pada SD PPSP IKIP Malang. Pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku
induk Depdikbud. Pada tahun 1972 sudah ramai diperbincangkan dalam rencana
pembaharuan Kurikulum sekolah di Indonesia. Bidang studi IPS resmi di cantumkan
dalam kurikulum pada tahun 1974. Pada tahun 1975 nama bidang studi IPS sudah
tercantum dalam kurikulim SD, SMP, SMU. Pelaksanaannya dilaksanakan secara
bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia
kelahirannya bersamaan dengan lahirnya kurikulum tahun 1975.
Secara akademis IPS akan memberikan sokongan kearah terciptanya warga
Negara yang baik. Imlu pengetahuan sosial mengajarkan kita bagaimana hidup
bersama. Peserta didik berhubungan dengan manusia yang lainnya. Dengan adanya
ilmu pengetahuan sosial maka dapat membantu mereka untuk memahamibagaimana
cara hidup bersama dengan yang lainnya. Ada beberapa perkembangan kurikulum IPS
diindonesia, yaitu: Kurikulum IPS Tahun 1974-1975, Kurikulum IPS Tahun 1984-
1990, Kurikulum IPS Tahun 1994, Kurikulum IPS Tahun 2006 (KTSP), dan
Kurikulum IPS Tahun 2013.

B. SARAN
Dengan membaca tugas ini, diharapkan agar pembaca mendapatkan
pengetahuan serta dapat memahami tentang bagaimana perkembangan pendidikan IPS
di Indonesia dari sejarah munculnya IPS dalam dunia pendidikan di Indonesia sampai
bagaimana pendekatan IPS dan problema penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai