Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN IPS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar IPS

( Dosen Pengampu: Suhardiansyah, M.Pd )

Disusun Oleh:

Inez Azzahra Larasati

Npm. 2111100223

( Kelas G/ Semester 2 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt atas
berkat dan rahmat-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
merupakan tugas dalam Mata Kuliah Konsep Dasar IPS.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kehadirat Nabi


Muhammad SAW atas keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang
mengikutinya yang telah membimbing umat manusia kejalan yang benar untuk
menuju kehidupan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Makalah ini dengan judul “SEJARAH PERKEMBANGAN IPS” yang


merupakan tugas dari dosen pengampu Bapak Suhardiansyah, M.Pd. Mengingat
materi ini yang menjadi tugas untuk menggali lebih luas dan mendalam, namun
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
kesempurnaan karena keterbatasan penulis, baik tentang pengetahuan dan
literature yang penulis miliki.

Maka dari itu, adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi tercapainya makalah yang lebih baik dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Bandar Lampung, 11 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

A. Sejarah Perkembangan IPS ......................................................... 3

B. Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia..................................... 4

BAB II PENUTUP .................................................................................. 9

A. Kesimpulan ................................................................................. 9

B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ips dalam bidang pendidikan di awali dengan
adanya suatu prosesanalisis terhadap kehidupan social masyarakat dan
juga nilai atau norma yang berlaku masyarakat. analisis yang dilakukan
terhadap nilai social masyarakat tersebut berkembangmenjadi menjadi
ilmu sosial dan humaniora, kedua aspek sosial tersebut diintegrasikan oleh
IPS dalam proses penerapan dan pengembangannya, hal ini diperkuat oleh
pendapat Sumaatmadja ( 2006: 1.9) bahwa.Ilmu sosial dan humaniora
mempunyai dua kajian yangberbeda, namun berkenaan dengan objek yang
sama yaitu kehidupan manusia di masyarakat,dan IPS sendiri
mengintegrasikan keduanya, oleh karena itu IPS mempelajari kehidupan
sosialyang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa
IPS berkembang dalam aspekkehidupan masyarakat yang di dalamnya
mengandung ilmu-ilmu sosial dan humaniora, sehingga pada konteks
pembelajarannya tidak terlepas dariadanya perkembangan sosial dank
ehidupan masyarakat sekitar yang menjadi bahan pembelajaran.IPS yang
merupakan salah satu mata pelajaran yang dikembangkan atas dasar
adanyainteraksi antara manusia dengan lingkungannya, diterapkan pada
konsep pembelajaranmelalui adanya penyederhanaan dari beberapa ilmu
sosial yang digunakan sebagai bahan pengembangan IPS secara pedagogis
dan psikologis, hal ini dilakukan agar terdapat suatukesesuaian antara
karakteristik pendidikan dan juga tingkat perkembangan siswa
sekolahdasar, sehingga dapat dijadikan sebagai alasan untuk mencapai
tujuan pendidikan, hal ini sesuai dengan pendapat dari Sapriya (2009:11)
bahwa. “ IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu
sosial dan humaniora sertakegiatan manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuanpendidikan”.

1
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa
pengembangan dari IPS dilakukan dengan melakukan penyederhanaan
terhadap ilmu sosial secara ilmiah,pedagogis dan psikologis untuk
mencapai tujuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
yaitu:
1. Bagaimana perkembangan sejarah IPS di tingkat sekolah?
2. Bagaimana perkembangan IPS di indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perkembangan konsep dasar ips di kalangan
sekolah.
2. Untuk mengatahui perkembangan ips di negara indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan IPS
IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang
mulai diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika
Serikat sejak tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Para ahli
pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu berkesimpulan bahwa
pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam
bentuk disiplin ilmu, seperti: Sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain
tidak akan mampu membekali para subyek didik untuk dapat mengenal
dan mengerti masalah sosial yang ada di sekitarnya. Dengan demikian di
introduksikannya social studies yang diharapkan dapat mengatasi
kekurangan.
Kelahiran Bidang Studi IPS dalam Kurikulum sekolah di
Indonesia, banyak-banyak diilhami oleh pengajaran social studies di
Amerika Serikat. Bahkan istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), adalah
terjemahan dari apa yang dinamakan Social studies dalam dunia
pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat (N. Daljuni 1981).
Pengajaran IPS diIndonesia pertama kali diperkenalkan oleh pakar IPS
pada tahun 1969 yaitu oleh Ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP
IKIP Malang. Padatahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk
Depdikbud. Padatahun 1972 sudah ramai diperbincangkan dalam rencana
pembaharuan Kurikulum sekolah di Indonesia. Bidang studi IPS resmi di
cantumkan dalam kurikulum pada tahun 1974. Pada tahun 1975 nama
bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulum SD, SMP, SMU.
Pelaksanaannya diaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun1976. Jadi
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan
dengan lahirnya kurikulum tahun 1975.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dimana
dunia pengajaran sekolah pada umumnya selalu tertinggal, maka IPS
diperlukan sebagai wadah pengetahuan yang mengharmoniskan laju

3
perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran sekolah.
Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara
konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan baru yang sesuai
dengan keadaan dan zaman. Maka melihat jenis dan susunan konsep/topic
dalam IPS sungguh sangat banyak bervariasi dari berbagai ilmu social
serta dari tuntutan-tuntutan persoalan kehidupan praktis.

B. Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia


Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam
kurikulum sekolah diIndonesia juga hampir sama dengan di beberapa
negara lain, di antaranya situasi kacau dan pertentangan politik bangsa,
kondisi keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangatrentan
terjadinya konflik. Sehingga, sebagai akibat konflik dan situasi nasional
bangsa yang tidak stabil, terlebih adanya pemberontakan G30S/PKI, yang
akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru.
Istilah IPS pertama kali muncul dalam Seminar Nasional tentang
Civic Education tahun 1972 di Tawamangu, Solo.
Ada 3 istilah yang muncul dari Seminar Nasional di Tawamangu dan
digunakan secara bertukar, yaitu:
1. Pengetahuan Sosial / Social ScienceAchmad Sanusi memberikan
batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2)
adalah sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari
pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah”.
Menurut Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan
disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk
sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota
masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh

4
karena itu Ilmu Sosialadalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan mempelajari manusiasebagai anggota masyarakat.
2. Studi Sosial / Social Studies
Berbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu
bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih
merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah
social. Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi (1971:18)
memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu
bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan
pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar dan dapat berfungsi
sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu
sosial.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial / Social Education
Pada dasarnya Mulyono Tj. (1980: 8) memberi batasan IPS adalah
merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan
integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh
Saidiharjo (1996: 4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau
hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah
kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya,
melainkan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Dari
kerangka dan masalah sosial, ditelaah, dianalisis faktor-faktornya,
sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.
Berdasarkan kerangka tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis
gejala dan masalah social dimasyarakat dengan meninjau dari
berbagai aspek kehidupan.

5
Untuk pertama kalinya konsep IPS masuk ke dalam dunia
persekolahan pada tahun 1972-1973, yakni dalam kurikulum Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung. Dalam kurikulum
SD 8 tahun PPSP digunakan istilah “Pendidikan Kewarganegaraan
Negara/Studi Sosial” sebagai mata pelajaran sosial terpadu. Sedangkan
dalam kurikulum Sekolah Menengah 4 tahun, digunakan istilah “Studi
Sosial, Pendidikan Kewargaan Negara, dan Civics Hukum”. Kurikulum
PPSP dapat dianggap sebagai pilar kedua dalam perkembangan pemikiran
mengenai pendidikan IPS, yakni masuknya kesepakatan akademis
mengenai IPS ke dalam kurikulum sekolah. Bidang Pendidikan IPS di
SMU terpisah, terdiri atas mata pelajaran Sejarah Nasional dan Sejarah
Umum, di kelas I dan II; ekonomi dan geografi di kelas I dan II; sosiologi
di kelas II; Sejarah Budaya di kelas III Program IPS.
Dengan berkembangnya IPS dalam dunia pendidikan maka pada
tahun 1975 dan 1984 IPS di masukan dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia. Pada kurikulum 1975 di nyatakan bahwa IPS adalah paduan
sejumlah mata pelajaran Ilmu Sosial dari batasan pengertian IPS, tampak
berbeda definisi IPS dengan kurikulum sebelumnya. IPS terpadu untuk
jenjang SD, pada jenjang SMP IPS terkonfederasi meliputi mata pelajaran
geografi,sejarah dan koperasi. Sedangkan untuk SMA, IPS menjadi suatu
jurusan program studi bersama IPA dan Bahasa. Di jenjang ini IPS
terpisah-pisah mencakup beberapa mata pelajran ilmu sosial, seperti
geografi, sejarah dan ekonomi atau sejarah dan geografi untuk SPG.
Perkembangan pemikiran IPS yang terwujud dalam Kurikulum
sampai dengan dasawarsa 1990-an, pendidikan IPS di Indonesia
mempunyai 2 konsep pendidikan IPS, yaitu: pertama, Pendidikan IPS
yang diajarkan dalam tradisi Citizenship Transmission dalam bentuk mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah
Nasional; kedua, Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi social
science dalam bentuk pendidikan IPS terpisah di SMU, yang
terkonfederasi di SLTP, dan yang terintegrasi di SD.

6
PIPS untuk tingkat perguruan tinggi pendidikan guru IPS,
direkonseptualisasikan sebagai pendidikan disiplin ilmu, sehingga menjadi
pendidikan disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat PDIPS.
Kemungkinan HISPISI akan memegang dua konsep yaitu konsep PIPS
untuk dunia persekolahan, dan konsep PDIPS untuk perguruan tinggi
pendidikan guru IPS yang masih perlu dikembangkan adalah logika
internal atau struktur dari kedua sistem pengetahuan tersebut. Dengan
demikian masing-masing memiliki jati diri konseptual yang unik dan dapat
dipahami lebih jernih.
PIPS untuk dunia persekolahan terpilah menjadi 2 versi, yang
pertama, PIPS dalam tradisi citizenship transmission dalam bentuk mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah
Indonesia; dan kedua, PIPS dalam tradisi social science dalam bentuk mata
pelajaran IPS terpadu untuk SD, mata pelajaran IPS terkonfederasi untuk
SLTP,dan IPS terpisah-pisah untuk SMU.
Perkembangan pemikiran mengenai PIPS amat berpengaruh pada
pemikiran mengenai PDIPS di IKIP/FKIP/STKIP. Pendidikan IPS pada
program perguruan tinggi pendidikan IPS, sampai dengan saat ini memang
dibina oleh IKIP, STKIP dan FKIP. Jika dilihat dari data visiepistimologi,
pendidikan IPS adalah satu sistem pengetahuan terpadu yang sedang
tumbuh menjadi sebuah suatu disiplin baru dalam wacana keilmuan
kependidikan.

Ruang Lingkup IPS


Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS
dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada
geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-
hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Jenjang
pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas, begitu juga pada
jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian semakin
dipertajam dengan berbagai pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau

7
multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk
diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana
melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara berkesinambungan.
Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa yang dipelajari IPS
adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya,
ruang lingkup kajian IPS meliputi :
1. Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan
masyarakat,
2. Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan
masyarakat.

Tujuan IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan


berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa social studies
pada dunia persekolahan telah mendasari sistem pengetahuan terpadu yang
mengarungi waktu 60 tahun lebih yang diwadahi oleh NCSS sejak tahun
1935 dan tercatat banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran di negara
lain. Termasuk mengenai PIPS di Indonesia.
Konsep social studies berkembang di Amerika Serikat sejak tahun
1800-an, yang kemudian menjadi domain pengkajian akademik tahun
1900-an dengan berdirinya National Council for the Social Studies pada
tahun 1935 sebagai pilar akademik pertama. Pilat tersebut berupa
kesepakatan untuk menempatkan social studies sebagai core curriculum
dan tahun 1937 berupa kesepakatan mengenai pengertian social studies.
Sejak tahun 1935, social studies berkembang ditandai dengan
adanya ketakmenentuan, ketakeputusan, ketidakbersatuan, dan
ketakmajuan. Antara 1940-1950 social studies mendapat serangan dari
berbagai sudut, tahun 1960-1970 timbul tarik-menarik antara pendukung
gerakan the new social studies yang menekankan pada citizenship
education. Pendukung gerakan ini kemudian mendirikan social science
education consortium (SSEC). Sedangkan NCSS terus mengembangkan
gerakan social studies yang berpusat citizenship education.
Pendidikan IPS di Indonesia berkembang sejak tahun 1967 dengan
munculnya gagasan pengajaran IPS, kemudian muncul pengajaran IPS
menurut Kurikulum SD 1963, lalu berubah menjadi pengajaran IPS dalam
kurikulum PPSP 1973, trus berubah menjadi pengajaran IPS dan PMP
dalam Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, dan akhirnya muncul mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan
pengajaran IPS terpadu di SD, yang terkonfederasi di SUP dan yang
terpisah di SMU atas dasar kurikulum sebagai konsekuensi logis dari

9
munculnya PIPS dalam dunia persekolahandi IKIP atau STKIP
dikembangkan program guru IPS yang di dalam kurikulumnya memuat
konsep pendidikan disiplin IPS (PDIPS) pada tingkat sarjana, magister,
dan doktor pendidikan. Untuk mengembangkan PDIPS sebagai suatu
sistem terpadu perlu diupayakan pengembangan sinergi akademis dan
pedagogis dari seluruh komponen edukatif PIPS dan PDIPS pada FPIPS
dan JPIPS serta PPS IKIP / dan penelitian semua komponen PIPS san
PDIPS.

B. Saran
Sudah saatnya guru di Indonesia tidak hanya peduli terhadap
materi yang akan disampaikan di kelas, namun juga peduli akan sejarah
dari materi yang disampaikannya tersebut. Semoga uraian di atas dapat
membantu memahami dan mengerti tentang sejarah dari Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com.mell/55179aa4a333114907b65eb1/sejarah-ips-di-
indonesia?page=all
https//www.academia.edu/40575356/Sejarah_Perkembangan_IPS_di_Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai