Dosen :
OLEH :
ANDYA AGISA
[1610112220003]
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluargaNya, para sahabatNya, dan seluruh
ummatNya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester matakuliah Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang berjudul “Makalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dan RPP
Kurikulum 2013”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan
ini, khususnya kepada bapak Dr. Acep Supriadi, M.Pd, M.AP selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya memperoleh banyak manfaat
setelah menulis makalah ini.
Akhirul kalam, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik konstruktif demi perbaikan laporan di masa mendatang. Harapan saya semoga laporan
ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.
Demikian laporan ini saya tulis, semoga bisa memberikan manfaat kepada pembaca.
Penulis
COVER .........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................................................9
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................................9
BAB 2 PEMBELAJARAN IPS
A. Hakikat Pembelajaran IPS .........................................................................................................10
B. Perbedaan Makna Pembelajaran Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial
(Social Studies), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................................12
C. Hubungan Pembelajaran Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial
(Social Studies)/ Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .......................................................................15
D. Gambaran dan Contoh Pembelajaran IPS Menurut Kurikulum 2013 .......................................19
BAB 3 KARAKTERISTIK ILMU-ILMU SOSIAL
A. Karakteristik Ilmu Politih, Ilmu Hukum, Ilmu Geografi,
Ilmu Sejarah, Ilmu Sosantro, dan Ilmu Ekonomi Menurut IPS .................................................25
B. Perbedaan, Persamaan, dan Analisis Ilmu-Ilmu Sosial .............................................................33
BAB 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Pengertian dan Tujuan RPP .......................................................................................................52
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan RPP .........................................................52
C. Kurikulum 2013 .........................................................................................................................53
D. RPP IPS Kurikulum 2013 ..........................................................................................................53
LAMPIRAN................................................................................................................................................54
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................................61
B. Saran ..........................................................................................................................................62
A. LATAR BELAKANG
Pertama kali Social Studies dimasukkan secara resmi ke dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby
(Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai
dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Alasan dimasukannya social studies
(IPS) ke dalam kurikulum sekolah karena berbagai ekses akibat industrialisasi di berbagai negara di belahan
dunia juga terjadi, di antaranya perubahan perilaku manusia akibat berbagai kemajuan dan ketercukupan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong industrialisasi telah menjadikan bangsa
semakin maju dan modern, tetapi juga menimbulkan dampak perilaku sosial yang kompleks. Para ahli ilmu
sosial dan pendidikan mengantisipasi berbagai kemungkinan ekses negatif yang mungkin timbul di
masyarakat akibat dampak kemajuan tersebut. Sehingga untuk mengatasi berbagai masalah sosial di
lingkungan masyarakat tidak hanya dibutuhkan kemajuan ilmu dan pengetahuan secara disipliner, tetapi
juga dapat dilakukan melalui pendekatan program pendidikan formal di tingkat sekolah.
Program pendidikan antar disiplin (interdiscipline) di tingkat sekolah merupakan salah satu pendekatan
yang dianggap lebih efektif dalam rangka membentuk perilaku sosial siswa ke arah yang diharapkan.
Bahkan program pendidikan ini di samping sebagai bentuk internalisasi dan transformasi pengetahuan juga
dapat digunakan sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi berbagai
tantangan dan problematika yang makin komplek di masa datang.
Oleh karenanya latar belakang perlu dimasukkannya Social studies dalam kurikulum sekolah di beberapa
negara lain juga memiliki sejarah dan alasan yang berbeda-beda. Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris
karena situasi dan kondisi yang menyebabkannya juga berbeda. Penduduk Amerika Serikat terdiri dari
berbagai macam ras di antaranya ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yang datang dari
Eropa dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan negara
tersebut.
Memandang perlunya pendidikan IPS bagi setiap warga negara Apresiasi terhadap social
studies (pendidikan IPS) terus bertambah dari berbagai negara, terutama di Amerika, Inggris, dan berbagai
negara di Eropa, dan baru berkembang ke berbagai negara di Australia dan Asia termasuk Indonesia.
Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia juga hampir
sama dengan di beberapa negara lain, di antaranya situasi kacau dan pertentangan politik bangsa, kondisi
keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangat rentan terjadinya konflik. Sehingga, sebagai akibat
konflik dan situasi nasional bangsa yang tidak stabil, terlebih adanya pemberontakan G30S/PKI dan
berbagai masalah nasional lainnya di pandang perlu memasukan program pendidikan sebagai propaganda
dan penanaman nilai-nilai sosial budaya masyarakat, berbangsa dan bernegara ke dalam kurikulum sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hakikat pembelajaran IPS?
2. Apa perbedaan makna pembelajaran IPS (social studies) dengan Ilmu Ilmu Sosial/IIS (social
science)?
3. Bagaimana hubungan diantara dua kelimuan tersebut IPS (social studies) dengan Ilmu Ilmu
Sosial/IIS (social science)?
4. Apa gambaran dan contoh dari pembelajaran IPS menurut Kurikulum 2013?
5. Apa karakteristik dan perbedaan dari suatu Ilmu Politik, Hukum, Geografi, Sejarah, Sosantro, dan
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini ialah
- Tujuan Umum : Sebagai media pembelajaran
- Tujuan Khusus :
Agar mahasiswa mengetahui hakikat pembelajaran IPS.
Agar mahasiswa mengetahui perbedaan makna pembelajaran IPS (social studies) dengan Ilmu
Ilmu Sosial/IIS (social science).
Agar mahasiswa mengetahui hubungan diantara dua kelimuan tersebut IPS (social studies)
dengan Ilmu Ilmu Sosial/IIS (social science).
Agar mahasiswa mengetahui gambaran dan contoh dari pembelajaran IPS menurut Kurikulum
2013.
Agar mahasiswa mengetahui karakteristik dan perbedaan dari suatu Ilmu Politik, Hukum,
Geografi, Sejarah, Sosantro, dan Ekonomi menurut Ilmu Pengetahuan Sosial.
Agar mahasiswa mengetahui RPP IPS K13 berdasarkan ilmu-ilmu tersebut.
D. MANFAAT PENULISAN
- Sarana membaca dan Media pembelajaran.
c. Pembelajaran IPS
Ketercapaian tujuan mata pelajaran IPS didukung oleh proses pembelajaran yang dirancang
dalam Kurikulum 2013 dan berlaku juga untuk IPS. Ada dua hal dalam pembelajaran IPS yaitu
pendekatan pengembangan materi ajar yang selau dikaitkan dengan lingkungan masyarakat di
satuan pendidikan dan model pembelajaran yang dikenal dengan istilah pendekatan saintifik.
Dalam pendidikan saintifik dikenal ada lima langkah peristiwa pembelajaran, keliam langkah
tersebut adalah:
- Mengamati (observasing)
- Menanya (questioning/asking)
- Mengumpulkan informasi (eksperimenting/exploring)
- Mengasosiasikan/mengolah informasi (analyzing/associating)
- Mengkomunikasikan (communicating)
Untuk pembelajaran IPS, kelima langkah pembelajaran ini terkait dengan sumber utama
(primary sources) IPS yaitu masyarakat dan lingkungan hidupnya. Dengan proses pembelajaran
yang demikian maka penerapan apa yang mereka pelajari di masyarakat dan menjadikan
masyarakat sebagai sumber belajar.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Dalam Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan IPS dan Implementasi Kurikulum 2013 untuk
Mewujudkan Generasi Emas”, Sardiman, AM., M.Pd menyampaikan tentang mengapa perlu
pembaharuan dan apa urgensi pengembangan kurikulum 2013, yaitu bahwa kurikulum Indonesia
belum pernah berubah. Artinya ending-nya tetap rapot. Hal ini berarti bahwa perilaku guru dari
mulai adanya kurikulum tahun 1947 hingga kurikulum 2006 sama. Itulah yang menjadi salah satu
alasan adanya pengembangan kurikulum. Sardiman menambahkan, adanya persepsi masyarakat
bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, selain itu beban
siswa untuk mata pelajaran terlalu berat namun kurang bermuatan karakter. Sardiman menyampaikan
tentang tema pengembangan kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam kurikulum 2013 posisi guru tidak hanya sebagai pengajar dan
pendidik seperti yang telah kita kenal bersama, namun di kurikulum ini posisi guru juga sebagai
fasilitator, leader, motivator, dan sebagai ‘pelayan dan diver-nya’ peserta didik.
Pada kesempatan yang sama, Hamid Hasan menyatakan bahwa konten pendidikan IPS dalam
kurikulum 2013, meliputi:
(a) Pengetahuan tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa, dan umat manusia dalam
berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya.
(b) Ketrampilan berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills, inquiry), memecahkan
masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa.
(c) Nilai-nilai kejujuran, kerja keras. Sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai dan kemanusiaan serta
kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut.
(d) Sikap: Rasa ingin tahu, manidri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan inovatif serta
bertanggung jawab.
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang 4.1.1 Menggambar peta persebaran fauna di
konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, Indonesia
iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora 4.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi tentang bentuk
dan fauna) dan interaksi antarruang di muka bumi Indonesia.
Indonesia serta pengaruhnya terhadap 4.1.3 Membuat laporan hasil telaah pengaruh kondisi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian konsep ruang;
2. menjelaskan pengertian interaksi antar ruang;
Pertemuan Kedua
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. menyebutkan contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia
2. menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya;
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Fakta
Indonesia terletak antara 950 BT – 1410 BT dan 60 LU - 110 LS. Karena letaknya
tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh
lintang 23,50 LU dan 23,50 LS.
b. Konsep
Kondisi geografis Indonesia (letak dan luas, iklim, geologi, rupa bumi, tata air, tanah,
flora dan fauna) melalui peta rupa bumi
Potensi Sumber Daya Alam (jenis sumber daya, penyebaran di darat dan laut)
c. Prinsip
Sumber Daya Manusia
- jumlah, sebaran, dan komposisi;
- pertumbuhan;
- kualitas (pendidikan, kesehatan, kesejahteraan
- keragaman etnik (aspek-aspek budaya Interaksi antarruang (distribusi potensi
wilayah Indonesia)
Dampak interaksi antarruang (perdagangan, mobilitas penduduk)
d. Prosedur
Menggambarpetapersebaran fauna di Indonesia
Mempresentasikanhasil diskusi tentang bentuk mukabumi Indonesia.
Membuat laporanhasil telaah pengaruh kondisi geologis terhadap kehidupan manusia
dalam pekekonomi, social dan budaya.
Membuat laporan hasil observasi jumlah penduduk di daerahnya masing-masing
2. Materi pembelajaran remedial
Dinamika Kependudukan Indonesia
Kondisi Alam Indonesia
3. Materi pembelajaran pengayaan
Membuat data statistic penduduk yang ada di lingkungan kalian yang mencakup Nama, usia,
jenis kelamin, dan jenis pekerjaan?
Buatlah perbandingan antara Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
dengan yang ada di dunia ? Potensi sumber daya alam apakah yang mendominasi di
Indonesia ?
Ujian Akhir Semester Ilmu Pengetahuan Sosial 55
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
G. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran IPS. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul/bahan ajar,
d. Internet,
e. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
(PPK: Religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, pada kelas VI
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara
n
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian pada topic
pemberian Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang dengan
rangsangan) cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)/
Mendiskusikan
Mengulang
Saling tukar informasi tentang :
Ruang dan Interaksi antarruang
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
processing hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan Berdiskusi tentang data :
Data) Ruang dan Interaksi antarruang
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama (Terlampir)
b. Pertemuan Kedua (Terlampir)
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
Membuat data statistic penduduk yang ada di lingkungan kalian yang mencakup
Nama, usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan?
Buatlah perbandingan antara Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman
Indonesia dengan yang ada di dunia ? Potensi sumber daya alam apakah yang
mendominasi di Indonesia ?
Mengetahui
Kepala SMPN/S Guru Mata Pelajaran
…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
A. KESIMPULAN
Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya, yang mana di dalamnya berisi
tentang kajian manusia dan dunia sekelilingnya. Yang menjadi pokok kajian IPS adalah tentang hubungan
antar manusia. Latar telaahnya adalah kehidupan nyata manusia.
Dari pengertian IPS dapat dilihat bahwa, materi yang dikaji dalam pembelajarannya adalah tentang
kehidupan manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya yang mencakup segala aspek kehidupan.
Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian
melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik pemerintahan, dan aspek
psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sikap kurang bergairah, kurang aktif, kelas kurang berpusat pada siswa, dan kadang-kadang ada yang
bercanda dengan sesama teman di kelas, merupakan masalah yang dihadapi khususnya untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Damak buruknya adalah, penguasaan materi dan ketuntasan kurang
memuaskan. Kondisi yang seperti ini tentunya sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan lain, pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) misalnya : ketidaksiapan
dari guru-guru yang ada disekolahnya untuk membelajarkan IPS secara terpadu, mengingat terbatasnya
tenaga guru yang ada; tidak tersedianya fasilita pendukung pembelajaran IPS yang sesuai dengan kebutuhan;
dan masih rendahnya hasil pembelajaran IPS di sekolah.
Sebenarnya guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar siswa lebih aktif, diantaranya :
pengamatan objek langsung, diskusi kelompok, mengerjakan LKS, menggunakan media yang ada di
sekolah, dan menggunakan metode tanya jawab. Namun, hasilnya belum memuaskan dan aktivitas siswa
belum maksimal. Apabila kondisi yang seperti ini tidak dicarikan alternatif pemecahan masalahnya, maka
guru akan tetap saja sebagai sumber informasi satu-satunya di kelas, tidak ada tukar informasi, penguasaan
konsep dan hasil belajar IPS siswa tetap rendah, dan pembelajaran IPS jadi membosankan. Menurut
Nasution (2000:94), pelajaran akan lebih menarik dan berhsil apabila dihubungkan dengan pengalaman-
pengalaman dimana anak dapat melihat, meraba, mengucap, berbuat, mencoba, berfikir, dan sebagainya.
Pelajaran tidak hanya bersifat intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar dapat
mempertinggi hasil pelajaran.
Berkaitan dengan materi IPS, bahwa kajian yang dibahas di dalamnya tidak terlepas dari kehidupan
manusia sehari-hari, maka pengetahuan sosial ini secara alamiah sudah melekat pada diri setiap orang. Akan
tetapi IPS ini harus tetap dipelajari dan diajarkan kepada anak didik, mengingat kehidupan masyarakat
B. SARAN
IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam
pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat
sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang
signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis,
memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari
masyarakat global yang interdependen.
Dendi Tri Suarno dan Sukirno. 2015. Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta. “Pengembangan Media Pembelajaran IPS Dengan Tema Pemanfaatan Dan
Pelestarian Sungai Untuk Siswa Kelas VII SMP.” Jurnal Pendidikan IPS, Volume 2, Nomor
2, September 2015.
Elfira Miftakhul Jannah. 2017. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta. “Implementasi Kurikurum 2013 Pada Pembelajaran IPS di
SMPN 1 Muntilan.” Jurnal, Volume 1, Nomor 1, 2017.
Enok Maryani, dan Helius Syamsudin. 2009. “Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk
Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial.” Jurnal Penelitian, Volume 9, Nomor 1,
April 2009.
Fulana Mardina Asih. 2014. Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. “Implementasi Kurikulum
2013 Pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 BLADO.”. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP
Veteran Semarang, Volume 2, Nomor 1, 2014.
Leo Agung S. 2012. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan PIPS FKIP UNS Surakarta. “Implenetasi
Model Pembelajaran IPS Terpadu (Suatu Studi Evaluatif Di SMPN Kota Surakarta) .” Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 18, Nomor 2, Juni 2012.
Prof. Dr. Paulus Hadisuprapto, S.H. 2012. Guru Besar Kriminologi Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro, Semarang “Pendekatan Kajian Ilmu Hukum”. Jurnal Hukum, volume 1, Nomor
2, 2012.
Titik Triwulan Tutik. 2012. Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.
“Hakikat Keilmuan Ilmu Hukum Ditinjau Dari Sudut Filsafat Ilmu Dan Teori Ilmu Hukum.”
Jurnal Mimbar Hukum, Volume 24, Nomor 3, Oktober 2012. Halaman 377-569.
Team Dosen. 2013. Universitas Negeri Medan. “Bahan Perkuliahan Konsep Dasar IPS.” Modul
Perkuliahan.
https://www.kompasiana.com/www.ilhamakbar.com/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup
antropologi_54f79c24a333119d1c8b458a- Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
http://www.ngelmu.id/pengertian-antropologi-bidang-pendekatan-metodologi-konsep-dan-teori
antropologi/ - Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
http://www.guruips.com/2017/02/fungsi-dan-tujuan-sosiologi-manfaat.html - Diakses pada tanggal 12
Januari 2018.
https://www.kompasiana.com/lisnaifahsyaghina/2-metode-dalam
sosiologi_54f9774da33311a13d8b545f- Diakses pada tanggal 12 Januari 2018
http://www.materi-pelajaran.xyz/2016/08/5-metode-penelitian-geografi.html - Diakses pada tanggal 12
Januari 2018.
http://www.ipsmudah.com/2017/04/3-pendekatan-geografi-keruangan-ekologi-wilayah-contohnya.html
Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
https://www.sayanda.com/pengertian-sejarah/- Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
http://www.sejarawan.id/2012/02/pendekatan-penelitian-sejarah.html- Diakses pada tanggal 12 Januari
2018.
http://artikel-az.com/ilmu-hukum/- Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
http://chikal-adhityah.blogspot.co.id/- Diakses pada tanggal 12 Januari 2018.
http://nartocalonlegislator.blogspot.co.id/2013/10/pendekatanhukum-oleh-andi-sunarto.html- Diakses
pada tanggal 12 Januari 2018.