Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

KELAS D10

❖ Katrieme Pagiling (219118266)


❖ Nensi Anthon Rayo (219118213)
❖ Yepta Moling (219118255)
❖ Kristina Riska (219118234)
❖ Handikayani (219118250)
❖ Yuliana Ratna Sari (219118202)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasihnya
sehingga tugas makalah dengan judul “Perkembangan Pendidikan IPS” ini dapat tersusun
hingga selesai dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas pertama mata
kuliah Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada ibu Weryanti Laen Langi,M.Pd selaku Dosen Pengampuh mata kuliah
Pengembangan Pendidikan IPS di SD yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis
Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
C. Tujuan .................................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................................. 4

Bab II Pembahasan ............................................................................................................ 5

A. Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia ............................................................... 5


B. Perkembangan Sosial Studies di Negara lain yang lebih dulu berkembang .......... 6

Bab III Penutup .................................................................................................................. 9

A.Kesimpulan .................................................................................................................... 9

B.Saran ............................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan IPS dalam bidang pendidikan di awali dengan adanya suatu
prosesanalisis terhadap kehidupan social masyarakat dan juga nilai atau norma
yang berlakumasyarakat. Analasis yang dilakukan terhadap nilai social masyarakat
tersebut berkembangmenjadi menjadi ilmu sosial dan humaniora. Berdasarkan
pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa IPS berkembang dalam aspek
kehidupan masyarakat sekitar yang menjadi bahan pembelajaran IPS yang merupakan
salah satu mata pelajaran yang dikembangkan atas dasar adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya, diteraokan pada konsep pembelajaran melaui
penyederhanaan dari beberpa ilmu sosial yang digunakan sebagai bahan
pengembangan IPS secara pedadogis dan psikologis. Hal ini dilakukan agar terdapat
suatu kesesuaian antara karakteristik pendidikan dan juga tingkat perkembangan
siswa sekolah dasar, sehingga dapat dijadikan sebagai alasan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan IPS di Indonesia?
2. Bagaimana Perkembangan Sosial Studies di Negara lain yang lebih dulu
berkembang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Perkembangan IPS di Indonesia
2. Untuk mengetahui Perkembangan Sosial Studies di Negara lain yang lebih dulu
berkembang
D. Manfaat
Dari penulisan makalah tersebut diharapakan dapat memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Pendidikan IPS di SD dengan judul makalah Perkembangan
Pendidikan IPS yang didalamnya terdapat beberapa indicator yaitu:
- Perkembangan IPS di Indonesia
- Perkembangan Sosial Studies di Negara lain yang lebih dulu berkembang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia


Sejarah perkembangan ips di Indonesia ini diawali dengan perkembangan
ips diNegara Amerika Serikat. Perkembangan konsep dasar ips di Indonesia ini sangat
sulit karenaada beberapa alasan yang pertama itu, karena belum adanya lembaga
profesional di bidangpendidikan ips sepertihalnya di amerika yaitu NCSS, sulit dan
banyakmenemukan kendala,lebih bergantung pada pemikiran individual, bersifat
individulistis atau kelompok. Lembaga yang dimiliki Indonesia saat ini yaitu :
HISPISI (Himpunan Sarjana Pendidikan Ips Indonesia) .
Istilah ips pertama kali muncul dalam seminar nasional tentang Civic Education
tahun 1972 diTawangmangu Solo, menurut laporan seminar tersebut menghasilkan 3
istilah yang munculdan digunakan secara bertukar pakai yakni :
1.Pengetahuan Sosial
2.Study Sosial : Ilmunya hanya dijadikan dalam kondisi tertentu, karena
yangharus dikembangkan itu ilmunya
3.Ilmu Pengetahuan Sosial
Ketiga istilah ini diartikan sebagai suatu study masalah-masalah social dan
dikembangkanmelalui pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah
social itu dapatdipahami oleh siswa. Dalam seminar tersebut konsep dasar ips belum
masuk dalamkurikulum sekolah tetapi baru dalam wacana akademis yang muncul
dalam seminar tersebut.Pada tahun 1972-1973 konsep ips untuk pertama kalinya
masuk kedalam duniapersekolahan yakni dalam kurikulum proyek perintis sekolah
pembangunan (PPSP) IKIPbandung.
Hal ini terjadi karena pemikir dalam seminar seperti achmad sanusi,
NumanSomantri berperan sebagai anggota pengembang kurikulum. Dalam kurikulum
tersebutdigunakan istilah pendidikan kewarganegaraanya didalamnya terdapat sejarah
indonesia,ilmu bumi indonesia yang diartikan sebagai pengetahuan
kewarganegaraan. Ada 3 istilah dalam PPSP yaitu:
1.Study Sosial
2.Pendidikan Kewarganegaraan
3.Civic dan Hukum

5
Kurikulum PPSP tersebut dapat dianggap sebagai pilar kedua dalam
perkembanganpemikiran tentang pendidikan ips, sehingga pendidikan ips diwujudkan
dalam 3 bentuk:
1.Pendidikan ips terpadu dengan nama pendidikan kewarganegaraan
2.Pendidkikan ips terpisah
3.Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bentukpendidikanipskhusus

Tahapan Kurikulum Di Indonesia

1.Perkembangan kurikulum di Negara kita dimulai pada tahun 1975


dimana PPSPini tidak memasuki antropololgi, sosiologi, dan pemerintahan.
2.Padatahun 1984 mencangkup disiplin ilmu pemerintahan dan politik,
PMP(Pendidikan Moral dan Pancasila) untuk melengkapi apa-apa yang
dibutuhkan.
Pada tahun 1986, dimana antropologi dan sosiologi mulai berlaku di SLTA.Pada
tahun 1994, ilmu sosiologi dan antropologi.Padatahun 1994 pelajaran sosiologi ini
hanya dipelajari oleh siswa SMA kelas 3 saja, dankemudian pada tahun 2004
pelajaran sosiologi ini sudah bisa dipelajari oleh siswa SMA kelas 2 juga.Dalam
kurikulum tahun 1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata pelajaran social khusus
yangwajib di ikuti oleh semua siswa dalam jenjang pendidikan (SD, SLTP, SMU).
B. Perkembangan Sosial Studies di Negara Lain yang Lebih dulu Berkembang
Pendidikan IPS awal mulanya berasal dari Negara Inggris, tepatnya di kota Rugby
(Inggris) pada tahun 1827 atau sekitar setengah abad dari revolusi industri sekitar
abad ke18 (Rudy Gunawan, 2016:20). Pendidikan IPS di Negara asalnya disebut
dengan istilah sosial studies. Sosial studies pertama kali dikenalkan di kota itu dengan
tujuan untuk mengatasi dampak negatif setelah munculnya revolusi industri di negara
Inggris. Revolusi industri merupakan peralihan tenaga manusia menjadi tenaga mesin
akibat adanya penemuan-penemuan mesin industri pada masa itu.

Penemuan-penemuan baru atas mesin produksi masal secara singkat berdampak


signifikan terhadap para buruh yang tentunya tidak memiliki modal (M. Iqbal
Birsyada,2014:233). Revolusi industri mengubah tenaga kerja dari tenaga manusia
menjadi tenaga mesin. Hal ini terjadi hampir disemua bidang industri di Inggris
dikerjakan oleh tenaga mesin. Hal ini berakibat pada pengangguran dampak dari PHK
tenaga kerja manusia di bidang industri secara besar-besaran oleh perusahaan yang

6
mempekerjakanya. Ini dilakukan karena dinilai lebih dapat menghemat pengeluaran.
Dampak penggangguran tersebut semakin meluas, yang salah satunya berdampak
pada masalah sosial yang semakin kompleks dan rumit.

Masalah sosial yang muncul terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari. Dengan banyaknya kebutuhan hidup yang diperlukan oleh masyarakat,
dengan tidak diimbangi pendapatan masyarakat yang memadai, dan bisa jadi semakin
berkurang, bahkan ada juga yang sampai tidak berpenghasilan berkorelasi terhadap
bagaimana aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
primer misalnya, kebutuhan yang mendesak harus dicukupi sehingga masyarakat
dengan berbagai cara dan jalan memenuhi kebutuhan tersebut. Jalan yang diambil
sebagian besar masyarakatnya mengarah pada tindak kriminalitas dikarenakan
sulitnya mencari sumber pendapatan kala itu.

Efeknya adalah konflik horizontal di masyarakat yang banyak terjadi dan semakin
meluas. Hal ini menjadi pemikiran kaum terpelajar atau akademisi yang kemudian
berupaya untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan sosial
tersebut. Dunia pendidikan merasa terpanggil karena merasa bertugas sebagai
pembentuk kepribadian masyarakat. Kemudian munculah ide untuk memasukkan
Social Studies atau pendidikan IPS menjadi bagian dalam proses rehumanisasi
(mengembalikan menjadi manusia yang baik) dikalangan masyarakat Inggris.
Beranjak ke Negara selanjutnya yaitu Negara Amerika yang juga merupakan perintis
masukkan pendidikan IPS dalam pembelajaran di sekolah.

Latar belakang dimasukkanya social studies dalam kurikulum sekolah di Amerika


tidak sama dengan di Negara Inggris. Latar belakang penduduk yang multi ras
menjadi penyebab dimasukkanya pendidikan IPS di Negara tersebut. Secara umum
penduduk Amerika terdiri dari tiga ras, ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras
kulit putih yang datang dari Eropa, dan ras kulit hitam yang datang dari wilayah
Afrika. Mereka dalam berinteraksi pada awal mulanya baik dan tidak menimbulkan
masalah. Namun perkembanganya mengalami konflik horizontal hingga
menimbulakan perang saudara antara wilayah Amerika bagian utara dan selatan yang
disebut dengan istilah perang Budak. Perang budak yang berlangsung antara tahun
1861-1865 dimana pada saat itu Amerika siap menjadi kekuatan besar dunia, mulai

7
terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras merasa sulit untuk menjadi
satu bangsa (Rudy Gunawan, 2016:20).

Dengan adanya perang saudara, Negara Amerika merasa kesulitan untuk


menyatukan kembali masyarakatnya yang diharapkan akan menjadi kekuatan besar
dunia jika bersatu. Selain itu, kesenjangan perekonomian antara penduduk yang
sangat tajam juga semakin memicu terjadinya konflik horizontal di Amerika. Melihat
kondisi sperti ini praktisi pendidikan merasa ikut bertanggung jawab untuk mengatasi
permasalah tersebut. Salah satu jalan yang ditempuh pada waktu itu adalah dengan
memasukan social studies dalam kurikulum pendidikan di sekolah dengan
memasukkan ragam mata pelajaran seperti sejarah, geografi, dan sivic. Mata pelajaran
sejarah bertujuan untuk menyatukan bangsa karena memiliki kesamaan dalam hal
sejarah. Memasukkan mata pelajaran geografi dengan tujuan untuk mengetahui
keseluruhan wilayah Amerika, sehingga dapat memacu penjagaan terhadap
wilayahnya yang luas.

Dan mata pelajaran Civic bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa bagaimana
menjadi warga Negara Amerika yang baik. Perkembangan social studies di Amerika
semakin pesat didukung dengan berdirinya Nasional Council for the Social Studies
(NCSS). Sebuah organisasi yang secara khusus membina dan mengembangkan sosial
studies pada tingkat pendidikan dasar dan menengah serta keterkaitanya dengan
disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu pendidikan (Sapriya, 2017:9). Lembaga ini
konsen dalam melakukan pengembangan dan melakukan berbagai penelitian terhadap
sosial studies yang kemudian mempengaruhi materi dan proses pembelarajan sosial
studies terutama di sekolah dasar dan menengah.

Selain latarbelakang di atas, para pendidik juga menginginkan dimasukkanya


social studies dalam kurikulum sekolah. Menurut Rudy Gunawan (2016:21) hal ini
bertujuan bahwa setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah, para siswa
diharapkan: 1. Menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai warga Negara, 2. Dapat hidup
bermasyarakat secara seimbang, dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan
masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum perkembangan social studies sebagai suatu bidang kajian telah
dibahas. Melukiskan bagainana social studies pada dunia persekolahan telah
menjadi dasar ontolog dan suatu system pengetahuan yang terpadu, yang secara
estimologi telah mengarungi suatu perjalanan pemikiran dalam kurun waktu 60
tahun lebih yang di motori dan diwadahi oleh NCSS sejak tahun 1935.

Dari penelusuran historis epistemologis, tercatat bahwa dalam kurun waktu


40 tahunan sejak tahun 1935 bidang studi social studies mengalami perkembangan
yang ditandai dengan ketakmenentuan, ketakkeputusan, ketidakbersatuan, dan
ketakmajuan.
Di Indonesia Pendidikan IPS dalam dunia persekolahan berkembang juga
secara evolusioner sejak tahun1967. Secara konseptual PDIPS merupakan suatu
system pengetahuan terpadu atau integrated knowledge system yang bersumber
dan bertolak dari ilmu-ilmu social, ilmu pendidikan, ilmu lainnya sebagai
extractive knowledge, dan masalah-masalah social sebagai latar operasional.
PDIPS sebagai suatu system pengetahuan terpadu yang perlu dikaji secara
terus menerus melalui berbagai upaya penelitian, pengembangan dan penerapan
yang melibatkan para pakar dan praktisi dalam bidang PIPSdan PDIPS. Dengan
demikian, PDIPS dapat berkembang memenuhi tuntutan sebagai suatu disiplin.

B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat dengan segala kekurangan dan
keterbatasan penulis.oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang
kontruktif demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/29560188-sejarah-perkembangan-ips-di-indonesia-abstrak.html

Jurnal Pendidikan IPS Indonesia Tinjauan Historis Pendidikan IPS di Indonesia oleh B
Hidayat. Vol.4, NO.2 Bulan Oktober tahun 2020

10

Anda mungkin juga menyukai