DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
Dra. Hasmalena, M.Pd. dan bapak Dr. Makmum Raharjo, M.Sn. pada mata pelajaran Belajar
dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai topik pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Hasmalena, M.Pd. dan bapak Dr.
Makmum Raharjo, M.Sn., selaku dosen pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dalam bidang studi
tersebut.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II ISI
Kesimpulan.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
4. Untuk mengetahui tema-tema pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
5. Untuk mengetahui maksud dari pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
2
BAB II
ISI
Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai didiplin
ilmu sosial dan humanioraserta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah
dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta
didik,khususnya di tingkat dasar dan menengah.Luasnya kajian IPS ini mencakup
berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan
sosial,ekonomi,psikologi,budaya,sejarah,maupun politik.
Menurut zuraik dalam djahari(1984) hakikat IPS adalah harapan untuk mampu
membina suatu masyarakat yang baik di mana para anggotanya berkembang sebagai
insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab,sehingga oleh karenanya diciptakan
nilai-nilai.Hakikat IPS di sekolah dasarnmemberikan pengetahuan dasar dan
keterampilan sebagai media pelatihan siswa sebagai warga Negara sedini mungkin.
Jadi, hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan
realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan
pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga Negara yang baik dan bertanggung
jawab terhadap bangsa dan negaranya.Nilai-nilai yang wajib dikembangkan dalam
pendidikan IPS yaitu: nilai-nilai edukatif,praktis,teoritis,filsafat, dan kebutuhan.
Dalam kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutkan bahwa IPS adalah mata
pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang di dasarkan pada bahan kajian
geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata Negara.Tujuan utamanya
adalah membantu mengembangkan kemampuan dan wawasan siswa yang
menyeluruh(komprehensif) tentang berbagai aspek ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan(humaniora).
3
menengah, pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu
sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Kedua, menurut versi di
perguruan tinggi, pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu dan humaniora
serta kegiatan manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan.
Menurut Banks, pendidikan IPS tau yang dia sebut social studies, merupakan bagiana
dari kurikulum disekolah yang bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan,sikap,dan nilai-nilai salam rangka
berpatisipasi didalam masyarakat,Negara, bahkan dunia.Pendidikan IPS menurut
Jarilimek(1982: 78), yang menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan IPS
berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampilan,sikap, daan nilai-nilai yang
memungkinkan siswa berperan serta ddalam kelompok masyarakat dimana ia tinggal.
Selanjutnya Buchari Alma(2003: 148)pengertin IPS sebagai suatu program pendidikan
yangmerupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannnya diambil dari
berbagai ilmu sosial: geografi,sejarah,ekonomi,antropologi,sosiologi, politik, dan
psikologi. Menurut Fraenkel (1980: 34) pendidikan IPA ini dapat membantu para siswa
menjadi lebih mampu mengetahui tentang diri mereka dan dunia dimana mereka hidup.
Secara historis, pendidikan IPS sebagai bidang studi dalam kurikulum sekolah mulai
diajarkan di Indonesia sekitar tahun 1975 sebagai bidang studi IPS dalam kurikulum
SD,SMP, Dan SMA.
Definisi pendidikan IPS yang diberiksn oleh NCSS pada prinsipnya menjelaskan
bahwa pendidikn IPS adalh suatu kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu
kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence).
Lebih jauh lagi dalam Pendidikan IPS di kembangkan 3 aspek atau 3 ranah
pembelajaran, yaitu:
Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,dan trampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari – hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Secara perinci ,Mutakin ( 1998 ) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, adalah
sebagai berikut :
2. Megetahui dan memahami konsep dasar dan mampu mengunaka metode yang
diadaptasi dari ilmu – ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untukmemecahka
masalah – masalah sosial.
3. Mampu mengunakan model – model dan prosese berpikir serta membuat keputusan
untuk menyelesaika isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu dan masalah sosial, serta mampu analisi yang
kritis,selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
Nurhadi (1997: 13) menyebutkan bahwa ada 4 tujuan pendidika IPS, yaitu: Knowledge,
skill, attitude, dan value.
1. Knowledge, yaitu sebagai tujuan utama dari pedidikan IPS yaitu membantu para siswa
sendiri untuk mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya, dan mencakup geografi,
sejarah, politik, ekonomi, da sosiologi psikologi.
2. Skill, yang mencakup keterampilan berpikir (thingking skill).
3. Attitudes, yang terdiri atas tingkah laku berpikir (intelektual behavior) dan tingkah laku
sosial (sosial behavior).
5
4. Value, yaitu nilai yang terkandung didalam masyarakat yang diperoleh dari lingkungan
masyarakat maupun Lembaga pemerintahan, termasuk didalamya iia kepercayaan,nilai
ekonomi, pergaulan antar bangsa, dan ketaaatan terhadap pemerintah dan hukum.
Tujuan utama Pendidikan IPS, sebagaiman disebutkan oleh Nurhadi diatas adalah untuk
mengenal diri mereka sendiri da lingkungannya,utuk membentuk dan mengembangkan
pribadi wargaegara yang baik (good citizenahip) yang secara umum dapat digambarkan
sebagai warga negara yang mmepunyai ciri-ciri,seperti yang dikemukakan Barth and
Sheirmis sebagai berikut:
1. Memiliki sifat patrionusme, yaitu cinta tanah air ,bangsa, dan negara.
3. Memiliki sifat integritas sosial dan tagging jawab sebagai warga negara.
5. Mempunyai motifvasi untuk turut serta secra aktif dalam pelaksanaa kehidupan
demokratsis.
7. Memiliki ide,sikap, dan keteram[pilan yang diharapkan seabgai seorang warga negara.
4. Menyediakan kesempatan kepda siswa untuk berperan serta dalam kehidupan sosial.
6
Hamid hasan (1996 :98) membagi tujuan Pendidikan ilmu sosial dalam 3 kategori sebagai
berikut :
2. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan
bangsa berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat yang
dinamakan kemampuan sosial. tujuannya mengembangkan kemampuan partisipasi
dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dan bangsa termasuk tanggung jawab sebagai
warga dunia selain itu juga mengembangkan pemahaman dan sikap positif siswa
terhadap nilai,norma, dan moral yang berlaku di masyarakat.
3. Pengembangan diri sebagai pribadi berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik
untuk kepentingan dirinya masyarakat,maupun ilmu. Tujuannya berkenaan dengan
pengembangan sikap nilai, norma, moral,yang menjadi anutan siswa dalam
pembentukan kebiasaan positif untuk kehidupan pribadinya serta sikap positif terhadap
diri untuk memacu perkembangan diri sebagai pribadi.
Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran dapat memberikan wawasan
pengetahuan yang luas mengenai masyarakat lokal maupun Global sehingga mampu hidup
bersama-sama dengan masyarakat lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sekolah Dasar
sebagai lembaga formal dapat mengembangkan dan melatih potensi diri siswa yang
mampu melahirkan manusia yang andal baik dalam bidang akademik maupun dalam aspek
moralnya.
Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan kurikulum sekolah dasar 1945
pada kepentingan siswa ilmu dan sosial (masyarakat). Tujuan pembelajaran IPS yang
tercantum dalam kurikulum,adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti,
tujuan pendidikan IPS bukan hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai informasi
yang bersifat hafalan kognitif saja akan tetapi pendidikan IPS harus mampu
mengembangkan keterampilan berpikir, agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan
7
sosial beserta permasalahannya. Tujuan yang harus dicapai oleh siswa sekolah dasar harus
disesuaikan dengan taraf perkembangannya, yang dimulai dari pengenalan dan
pemahaman lingkungan sekitar menuju lingkungan masyarakat yang lebih luas. Dimulai
dari lingkungan terdekat menuju lingkungan yang lebih luas.
Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintah telah memberikan arah yang
jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS,yaitu:
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Pembelajaran IPS mempunyai misi utama yang sangat mulia sebagaimana dikemukakan
oleh djahiri (1996 : 36) yang memanusiakan manusia dan masyarakat secara fungsional
dan penuh rasa kebersamaan serta rasa tanggung jawab hendaknya Mampu menampilkan
harapan-harapan, sebagai berikut :
2. Membina kesadaran keyakinan dan sikap pentingnya hidup bermasyarakat dan penuh
rasa kebersamaan bertanggungjawab dan manusiawi.
3. Kondisi kehidupan masyarakat sekitar masa kini dan kelak yang diharapkan.
4. Proyeksi harapan pembangunan nasional atau daerah yang tentunya mampu dijangkau
dan diperakan siswa kini dan kelak dikemudian hari.
5. Isi dan pesan nilai moral budaya bangsa dari negara Indonesia.
Adapun tujuan pemebelajaran IPS disekolah dasar meurut Munir (1997 :132), sebagai
berikut:
1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan kelak
dimasyarakat.
8
2. Membekali anak didik dengan kemampuan megidentifikasi, menganalisis, dan
menyusun alternative pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan
keilmuan terhadap pemanfaatan lingkugan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
Tujuan lain secara eksplisit, dengan mempelajari kondisi masyarakat Seperti yang
dimuat dalam pendidikan IPS ini, maka siswa akan dapat mengamati dan mempelajari
norma norma atau peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam
masyarakat tersebut, sehingga siswa mendapat pengalaman langsung adanya hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat dalam
pendidikan IPS tersebut, siswa akan memperoleh pengetahuan dari yang sederhana sampai
yang lebih luas (expanding community), yakni siswa akan mulai diperkenalkan dengan
diri sendiri (self) kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT dan RW, kelurahan atau
desa, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia.
Pengetahuan anak secara pasti akan berkembang Namun karena anak memiliki
berbagai potensi yang masih laten maka mereka memerlukan proses serta sentuhan-
sentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka yang memulai dari potensi dirinya
kemudian belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu
yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk
intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS merupakan salah satu upaya
yang akan membawa kesadaran terhadap ruang ,waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak,
khususnya dalam hal ini adalah siswa sekolah dasar.
Pendidikan IPS di sekolah dasar harus memperhatikan kebutuhan anak yang berada
pada usia berkisar antara 6- 7 tahun sampai 11 atau 12 tahun. Masa usia ini, menurut
Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitif nya pada
tingkatan konkret operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh,
9
dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka
pedulikan ialah masa sekarang (konkret) dan bukan masa depan yang belum bisa mereka
pahami (abstrak) padahal bahan materi pendidikan IPS adalah dengan pesan-pesan yang
bersifat abstrak .Konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata
angin, lingkungan,ritual agama, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai,peranan,
permintaan atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS
harus diajarkan kepada siswa sekolah dasar tersebut.
Oleh karena itu, berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk memungkinkan
konsep-konsep abstrak itu dipahami anak. Brunner (1978 : 4 )misalnya memberikan
pemecahan berbentuk jembatan Bailey untuk mengkonkretkan abstrak yaitu dengan
enactive, iconic, dan symbolic, melalui bertentangan dengan gerak tubuh, gambar, bagan,
peta, grafik, lambang, keterangan lanjut atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat
dipahami siswa. Itulah sebabnya pendidikan IPS di sekolah dasar bergerak dari yang
konkret menuju ke yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang
semakin meluas (expanding environment approach) dan pendekatan spiral dengan
memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari
yang dekat menuju ke yang jauh, dan seterusnya.
Metode secara harfiah diartikan cara. Dalam pemakaian yang umum diartikan sebagai
cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan
faktar dan konsep-konsep secara sistematis. Metode dapat dianggap sebagai suatu
prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan
segala sesuatu. Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa
metode mengajar adalah cara atau alat yang dipakai oleh seorang pendidik dalam
menyampaikan bahan pelajaran sehingga bisa diterima oleh siswa dan juga tercapainya
tujuan yang diinginkan, atau bagaimana teknisnya pelaksaan proses belajar mengajar.
10
Metode Pembelajaran IPS berpijak pada aktivitas yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip IPS secara holistis dan autentik. Melalui pembelajaran IPS, peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan
demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.
Dalam pemilihan atau penetapan metode yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran, maka hendaknya memerhatikan faktor faktor yang dapat memengaruhinya,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Subiyanto (1990 : 71) berikut:
1. Metode hendaknya sesuai dengan tujuan. Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun metode dengan tujuan saling
berhubungan. Artinya, metode harus menunjanh pencapaian tujuan pengajaran. Bila
tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut.
Metode pengajaran IPS dapat di bagi dua klasifikasikan yaitu metode yang
interaksi edukatifnya berlangsung di dalam kelas misalnya metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, demonstrasi, aksperimen, sosiodrama, rool playing, dan tugas atau
11
resitasi serta kerja kelompok dan interaksi yang edukatif yang berlangsung di luar kelas
misalnya metode karya wisata dan observasi.
a. Metode ceramah
b. Metode tanya-jawab
Metode tanya jawab adalah suatu format interaksi antara guru dengan siswa melalui
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari
siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Metode diskusi dalam pembelajaran IPS adalah suatu cara penyajian materi
pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah, baik berupa pernyataan
maupun berupa pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas atau dipecahkan
oleh siswa secara bersama-sama.
f. Metode Demonstrasi
12
Eksperimen adalah format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induksi
untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses atau hasil percobaan.
h. Metode Simulasi
Simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran IPS yang
didalamnya menampakan adanya prilaku pura-pura(simulasi) dari orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran atau suatu peniruan situasi tertent, sehingga
siswa dapat memahami konsep, prinsip-prinsip keterampilan, nilai dan sikap dari
sesuatu dari yang sedang disimulasikan.
Metode Inquiri dan Discovery dalam pembelajaran merupakan suatu prosedur yang
menekankan belajar secara individual dimana siswa berusaha melakukan aktivitas
sendiri untuk mencari dan meneliti sesuatu sebelum menarik suatu kesimpulan.
a.Metode Karyawisata
b. Metode Observasi
Merupakan kelanjutan atau alat yang diperlukan pada saat pelaksanaan karyawisata.
Metode observasi adalah format pembelajaran di mana siswa dibawa ke luar kelas
untuk mengamati suatu objek atau peristiwa kemudian merekamnya dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
13
1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta
didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam
pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar
tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai
kompetensi.
14
2.4 TEMA-TEMA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah mulai dari sekolah
dasar sampai sekolah menengah dengan menyajikan materi yang mengkaji seperangkat
peristiwa,fakta,konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial.
Secara garis besar, tema- tema pendidikan IPS di sekolah dasar dapat diklasifikasikan
menjadi 3 bagian besar, yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda, yaitu :
- Mendidikkan nilai- nilai yang baik, yakni merupakan norma-norma keluarga dan
masyarakat
- Nilai-nilai inti atau nilai utama ( core values ) seperti menghormati hak-hak
perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia ( the dignity of man and
work , sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
- Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas
Ruang lingkup materi pelajaran IPS di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang
tercantum dalam kurikulum, Menurut Depdiknas ( 2006 ), sebagai berikut :
15
3. Sistem sosial dan budaya.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada jenjang pendikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. SKL pada
pendidikan sekolah dasar untuk IPS, sesuai petunjuk dari Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006, sebagai berikut:
2. Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
3.Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
4. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru
8. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan Tanah Air
Indonesia.
9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang.
Dari berbagai strandar kelulusan tersebut di atas dapat dipahami bahwa program
pendidikan IPS bertujuan untuk menciptakan lulusan atau siswa yang memiliki sikap,
etika, kepribadian, serta pengetahuan dan keterampilan yang paripurna, yang tidak
hanya terampil tangannya saja, tetapi juga lembut hatinya, dan cerdas otaknya.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
17
Daftar Pustaka
Susanto, A. Teori BELAJAR & PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR EDISI
KEDUA. Jakarta, Prenadamedia Group (Divisi Kencana).
18