Disusun Oleh :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini,dengan rahmat dan karunia-Nya,
Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan Filosofis Pendidikan
Indonesia dan uzbekistan” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Filosofis Pendidikan Indonesia dan uzbekistan bagi para pembaca dan penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari bapak DR. SARDIANTO MARKOS
SIAHAAN, M.SI., M.PD. karya ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi
pembaca serta bagi penulis sendiri. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat
diselasaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika masalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................5
C. Tujuan ..................................................................................................................................5
D. Manfaat............................................................................................................................5
PEMBAHASAN
A. pengertian, jenis, dan fungsi landasan pendidikan………………..............................6
B. sejarah dan teori-teori sosiologi.............................................................................................7
C. landasan sosiologis pendidikan..............................................................................................8
D. Permasalahan pendidikan di indonesia ……..............................................................9
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................14
B. Saran ..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pendidikan secara
fundamental merupakan
wujud integrasi antara
nilai-nilai
C. intelektual dan
emosional dalam diri
manusia. Integrasi
tersebut menjadi dasar
D. pembentukan pilar
kepribadian manusia
sehingga mendapatkan
kehidupan yang ideal.
E. Kehidupan manusia
akan terus berubah sesuai
4
zamannya dan
pendidikan akan
mengikuti
F. perubahan zaman
tersebut. Tentunya
perubahan zaman yang
meliputi kehidupan
manusia
G. bisa disebabkan oleh
beberapa faktor seperti
faktor budaya, faktor
alam, konflik
H. masyarakat, dan
lainnya.
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu.
Secara sosiologi, pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi,
agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap
terpelihara. Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
5
kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur
sosial budaya.
Kajian sosiologi tentang pendidikan mencakup semua jalur pendidikan, baik
sekolah maupun pendidikan luar sekolah, terutama apabila ditinjau dari sosiologi
maka pendidikan keluarga sangat penting, karena keluarga merupakan lembaga sosial
pertama bagi setiap manusia. Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga
sekolah yang dengan sengaja di bentuk oleh masyarakat.
Memasuki abad ke-21 dan menyongsong milenium ketiga tentu akan terjadi
banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari era globalisasi.
Tak hanya perubahan sosial, budaya pun berpengaruh besar dalam dunia pendidikan
akibat dari pergeseran paradigma pendidikan yaitu mengubah cara hidup,
berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana mencapai kesejahteraan. Dengan
mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan
dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak yang berlandaskan sosiologi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian, jenis, dan fungsi landasan pendidikan?
2. Bagaimakah sejarah dan teori-teori sosiologi?
3. Apakah pengertian landasan sosiologis pendidikan?
4. Bagaimanakah Permasalahan pendidikan di indonesia?
I. Adapun permasalahan
yang akan dikaji dalam
makalah ini dapat
dirumuskan
J. sebagai berikut:
6
K. 1. Apa pengertian dan
karakteristik landasan
filosofis pendidikan?
L. 2. Bagaimanakah
konsep landasan
pendidikan menurut
berbagai aliran filsafat
dan
M. implikasinya terhadap
pendidikan?
N. 3. Bagaimanakah
landasan filosofis
pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan
1. Apakah pengertian landasan sosiologis pendidikan
2. Memaparkan sejarah dan teori-teori sosiologi
3. Menjelaskan pengertian landasan sosiologis pendidikan
4. Menjelaskan Permasalahan pendidikan di indonesia
7
BAB ll
PEMBAHASAN
8
d) Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka
praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
Secara umum fungsi landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak
praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
9
Di Indonesia, perhatian akan peran pendidikan dalam pengembangan
masyarakat, dimulai sekitar tahun 1900, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Para
pendukung politis etis di Negeri Belanda saat itu melihat adanya keterpurukan
kehidupan orang Indonesia. Mereka mendesak agar pemerintah jajahan melakukan
politik balas budi untuk memerangi ketidakadilan melalui edukasi, irigasi, dan
emigrasi. Meskipun pada mulanya program pendidikan itu amat elitis, namun selanjut
berjalan dengan baik, meluas dan meningkat ke arah yang makin populis sampai
penyelenggaraan wajib belajar dewasa ini. Pelopor pendidikan pada saat itu antara
lain: Van Deventer, R.A.Kartini, dan R..Dewi Sartika.
Teori-teori Sosiologi
10
melakukan interaksi sosial, adapun dalam interaksi sosialnya mereka melakukan
tindakan sosial.
Tindakan sosial yang dilakukan individu hendaknya sesuai dengan status dan
perananya yang mengacu pada sistem nilai dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat, atau secara umum harus sesuai dengan kebudayaan masyarakatnya.
Masyarakat menuntut demikian agar terjadi conformity. Jika tidak demikian halnya,
idividu akan dipandang melakukan penyimpangan tingkah laku terhadap nilai dan
norma masyarakat (deviant behavior). Terhadap individu demikian masyarakat akan
melakukan social controll.
Manusia hakikatnya adalah makhluk bermasyarakat dan berbudaya, dan
masyarakat menuntut setiap individu mampu hidup demikian. Namun karena manusia
tidak secara otomatis mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya, maka masyarakat
melakukan pendidikan atau sosialisi (socialization) dan atau enkulturasi
(enculturation). Dengan demikian diharapkan setiap individu mampu hidup
bermasyarakat dan berbudaya sehingga tidak terjadi penyimpangan tingkah laku
terhadap sistem nilai dan norma masyarakat.
Individu maupun masyarakat sebagai suatu kesatuan individu-indi vidu
mempunyai berbagai kebutuhan. untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut
masyarakat membangun atau mempunyai pranata sosial. Salah satu diantaranya
adalah pranata pendidikan. Pendidikan merupakan pranata sosial yang berfungsi
melaksanakan sosialisasi atau enkulturasi. Terdapat hubungan antara pendidikan
dengan masyarakat dan kebudayaannya. Kebudayaan menentukan arah, isi dan proses
pendidikan (sosialisasi atau enkulturasi). Sedangkan pendidikan memilki fungsi
konservasi dan atau fungsi kreasi (perubahan, inovasi) bagi masyarakat dan
kebudayaannya.
Landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan
pendidikan yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi
antara dua individu (pendidik dan peserta didik) bahkan dua generasi yang
memungkinkan generasi muda mengembangkan diri. Pengembangan diri tersebut
dilakukan dalam kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan dapat
berlangsung baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan keluarga sangat penting, karena keluarga merupakan lembaga sosial
yang pertama bagi setiap manusia. Proses sosialisasi dimulai dari keluarga dimana
anak mulai mengembangkan diri. Dalam keluarga itulah mulai ditanamkan nilai-nilai
dan sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Nilai-nilai agama, nilai-
nilai moral, budaya dan ketrampilan perlu dikembangkan dalam pendidikan keluarga.
11
permasalahan dalam pendidikan maka akan mengakibatkan terganggunya upaya
dalam memaksimalkan pendidikan.
1. Masalah Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Masalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ini merupakan tidak sesuainya
apa yang mereka lakukan dengan apa bidang mereka. Masalah ini sangat banyak
terjadi di Indonesia. Contohnya yaitu tidak sesuai tenaga pendidik mengajar dengan
apa jurusan mereka misalnya seorang guru matematika mengajarkan prakarya.
Pemecahan Masalah Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Menempatkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada bidang studi
keahliannya masing-masing, agar pengajaran yang diberikannya dapat efektif, dan
Meningkatkan kualitas hidup ekonomi tenaga pendidik karena seperti kita ketahui
jabatan tenaga pendidik terutama guru adalah jabatan yang paling tidak disenangi
didalam masyarakat modern disebabkan karena penghargaan ekonominya relatif
sangat kurang dibandingkan dengan profesi-profesi lainnya.
12
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan .
Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau
titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
2. Teori-teori yang mendasari berkembangnya sosiologi pendidikan adalah: (1)
Teori Struktural Fungsional, (2) Teori Konflik, (3) Teori Fenomenologi, dan (4) Teori
Interaksi Simbol.
3. Landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan
pendidikan yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Perantara landasan sosiologis pendidikan diantaranya, yaitu: (1) Keluarga, (2)
teman sebaya, (3) Budaya Sekolah, (4) Televisi dan Media Digital.
5. Implementasi landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham
integralistrik dan multicultural, sementara di Jepang berasaskan kesamaan hak asasi
dan monocultural homogen, dilain pihak di Amerika berasaskan ideologi dan letak
geografis wilayah.
6. Implementasi landasan sosiologis pendidikan pada pembelajara fisika
cenderung menganut paham konstruktivistik, yaitu dengan memasukkan kearifan
sosial dan budaya lokal dalam proses pembelajaran fisika
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di
bandingkan
dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab
utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih
kurang dioptimalkan. Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas
antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem
pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa
B. Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan
kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat
13
dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar
tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya
kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin
baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam
segala bidang di dunia internasiona
DAFTAR PUSTAKA
Upe, A., Salman, D., & Agustang, A. (2019). The effects of the exploitation of
natural resources towards risk society construction in Southeast Sulawesi
Province, Indonesia. Journal of Degraded and Mining Lands
Management, 6(2), 1587
Satriadin, S. (2019). Landasan Sosiologis Dalam Pendidikan. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan
Pendidikan), 1(2).
Agustang, A., Mutiara, I. A., & Asrifan, A. (2021). Masalah Pendidikan di Indonesia.
14