HAKIKAT IPA
Di Susun Oleh:
Kelompok 1
ASHAOLIYA (220407551015)
FITRIANI (220407551059)
MULTIANI (220407552031)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hakikat IPA” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA di SD.
Sholawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW,
sahabat sahabiyah, tabi`in, tabi`ut tabi`in serta orang sholaweh yang senantiasa
istiqomah di jalan Allah hinggah yaumil akhir.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehinggah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...……………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………...………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………….………………………………..
1
1.1 Latar Belakang…………………………...………………………………..1
1.2 Tujuan penulisan……………………….………………………………….1
1.3 Capaian perkuliahan……………………………………………………….1
1.4 Indikator…………………………………………………………………...2
BAB II ISI…………………………………………………………………………
3
2.1 hakikat pembelajaran IPA dari segi produk, proses, dan sikap
ilmiah……..3
2.2 Fungsi dan tujuan IPA di sekolah dasar……………………………………
9
2.3 Rambu-rambu dan ruang lingkup pembelajaran IPA di sekolah
dasar………………………………………………………………………....15
3.1 Simpulan………………………….………………………………………
18
3.2 Saran…………………………….………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA………………..………………………………………….20
RANGKUMAN…………………………………………………………………21
GLOSARIUM…………………………………...………………………………23
SOAL LATIHAN……………………………………………………………….24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran IPA dari segi produk, proses, dan
sikap ilmiah.
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan IPA di sekolah dasar.
3. Untuk mengetahui rambu-rambu dan ruang lingkup pembelajaran IPA di
sekolah dasar.
1.2 Capaian Perkuliahan
1. Mampu Menjelaskan hakikat pembelajaran IPA dari segi produk, proses,
dan sikap ilmiah.
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan IPA di sekolah dasar.
3. Memahami rambu-rambu dan ruang lingkup pembelajaran IPA di sekolah
dasar.
1.3 Indikator
1. Menjelaskan hakikat pembelajaran IPA dari segi produk, proses, dan sikap
ilmiah.
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan IPA di sekolah dasar.
3. Memahami rambu-rambu dan ruang lingkup pembelajaran IPA di sekolah
dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran IPA Dari Segi Produk, Proses Dan Sikap Ilmiah
a. Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA atau dikenal dengan istilah Sains adalah
suatu ilmu pengetahun yang memiliki sifat yang sistematis dan disusun dengan
menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada
hasil pengamatan. Sains atau Scientia berasal dari Bahasa latin yang memiliki arti
“saya tahu” dan dalam Bahasa inggris memiliki arti pengetahuan (Juhji, 2015).
Menurut Bundu (Dewi, dkk 2021) mengemukakan bahwa sains atau yang
biasa diterjemahkan Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata "natural science".
Natural berarti alamiah dan memiliki hubungan dengan alam, sedangkan science
berarti ilmu pengetahuan. Artinya, sains dipandang sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang alam dan mempelajari peristiwa yang terjadi di alam.
Maka, terlihat bahwa IPA memiliki objek dan persoalan yang holistik atau
menyeluruh.
2.2 Hakikat IPA dari segi Produk, proses dan sikap Ilmiah
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan kumpulan dari pengetahuan yang
berisi tentang teori-teori mengenai peristiwa yang terjadi di alam dan
kebenarannya telah diuji melalui suatu proses metode ilmiah dari studi,
pengamatan, serta pengalaman yang di dalamnya terdapat sikap ilmiah.
Komponen-komponen yang terdapat dalam Ilmu Pengetahuan Alam secara garis
besar ada 3 yaitu:
1. IPA sebagai produk,
Menurut Dewi (2021) mengemukakan bahwa sebagai produk IPA adalah
kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para ilmuan dalam
bentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta teori-teori yang dapat
memahami dan menjelaskan alam serta berbagai fenomena yang ada di dalamnya.
Lebih lanjut menurut (Sayekti, dkk 2019) mengemukakan bahwa Hakikat ilmu
pengetahuan sebagai produk ialah hasil penelitian yang dikumpulkan oleh ilmuan
dalam membentuk konsep yang telah di pelajari dari kegiatan analitis dan
eksprimen dan berwujud sebagai suatu produk yang terdiri dari hukum, fakta,
prinsip serta teori Ilmu pengetahuan alam. Segi produk, siswa diharapkan mampu
untuk memahami konsep-konsep Sains yang berupa fakta, konsep, hukum,
prinsip maupun teori dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari; dari proses,
speserta didik diharapkan memiliki kemampuan dalam proses untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, gagasan, dan menerapkan konsep yang telah
diperolehnya untuk menjelaskan masalah serta memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari; dari segi sikap dan nilai siswa diharapkan mempunyai
minat dalam mempelajari benda-benda di lingkungannya, mawas diri, tekun,
bersikap ingin tahu, kritis, bertanggungjawab serta dapat bekerja sama dan
mandiri kemudian memupuk rasa cinta terhadap alam sekitarnya.
a. Observasi
Para ahli yang ingin mengerti alam dan mengetahui hokum alam harus
melakukan observasi untuk mengetahui objek-objek dan kajian-kajian
sehingga diperoleh fakta dan rekaman fakta yang berupa data yang
kemudian di olah menjadi hasil observasi.
b. Eksprimen
Eksprimen merupakan hal yang yang sangat penting di dalam metode
ilmiah agar dapat menguak rahasia gejala alam. Eksprimen harus memiliki
data observasi yag cermat dan teliti agar diperoleh data yang akurat.
c. Matematika
Matematika dangat bergunakan untuk menyatukan antar variable dalam
hokum dan teori. Matematika juga penting dalam membangun suatu
model.
3. IPA sebagai sikap ilmiah
Sebagai Sikap Ilmiah, IPA ditunjukan untuk mencari dan mengembangkan
pengetahuan dari objektif terhadap fakta secara kritis, hati-hati, dan sebagainya.
Hal ini menekankan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya tentang
kumpulan pengetahuan fakta untuk yang dihafal, tetapi ada proses aktif penemuan
yang menggunakan pikiran dan sikap dalam mempelajarinya. Menurut Wynne
Harlen (Dewi, 2021) sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia
Sekolah Dasar setidaknya ada 9 aspek, yakni:
a. Sikap ingin tahu (curiousity), yakni suatu sikap yang selalu ingin
mendapatkan jawaban yang konkret dari objek yang di lihatnya.
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality), yakni sikap
yang bertitik tumpu pada kesadaran bahwa jawaban yang diperoleh dari
rasa ingin tahu tidak bersifat mutlak, namun bersifat sementara.
c. Sikap kerja sama (cooperation), yakni sikap untuk memperoleh
pengetahuan yang banyak secara bersama-sama atau berkelompok.
d. Sikap tidak putus asa (perseverance), yakni sikap ini yang perlu
ditanamkan kepada siswa Sekolah Dasar agar tidak mudah putus asa
apabila mengalami kegagalan dalam menggali ilmu.
e. Sikap terbuka dalam menerima (open-mindedness)
f. Sikap mawas diri (self critism), yakni sikap seorang ilmuwan sangat
menjunjung tinggi kebenaran. Objektivitas tidak hanya ditunjukkan diluar
dirinya tetapi juga dalam dirinya sendiri. sikap ini haruslah
dikembangkan sejak dini khususnya pada siswa Sekolah Dasar agar dapat
memiliki sikap jujur tehadap dirinya sendiri, berani mengoreksi diri
sendiri serta menjunjung tinggi kebenaran.
g. Sikap bertanggung jawab (responsibility), yakni harus berani
mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat. sikap ini harus
dikembangkan sejak usia SD misalnya seperti membuat dan melaporkan
hasil pengamatan kerja yang telah dilakukan secara jujur.
h. Sikap berpikir bebas (independence in thinking), sikap ini diperlukan
dalam ilmu pengetahuan karena objektifitas merupakan salah satu kriteria
kebenaran dalam suatu ilmu pengetahuan.
i. Sikap kedisiplinan (selfdiscipline), kedisiplinan diri diartikan sebagai
kemampuan dalam mengontrol atau mengatur dirinya sendiri menuju
tingkah laku yangbaik, dikehendaki dan diterima oleh masyarakat.
Hal ini menekankan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya kumpulan
pengetahuan fakta yang dihafal, namun ada proses aktif menemukan sesuatu
menggunakan pikiran dan sikap untuk mempelajarinya. Dengan demikian,
pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar, berorientasi pada pencapaian Sains
dari produk, proses dan sikap keilmuannya.
1. Objektif pada suatu fakta yang artinya bahwa tidak mengikut sertakan
peerasaan diri sendiri.
2. Berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu kesimpulan
apabila dating yang diperoleh belum terlalu mendukung.
3. Berperasaan dan berfikir terbuka berarti tidak menutup diri untuk
menerima saran dan masukan dari orang lain.
4. Tidak mencampuradukkan fakta dan pendapat diri sendiri
5. Berhati-hati saat melakukan proses kegiatan.
6. Memiliki sikap ingin tahu yang tinggi.
B. Fungsi Dan Tujuan IPA Di Sekolah Dasar.
a. Fungsi IPA di Sekolah Dasar
Menurut Pratiwi (2021) Ilmu Pengetahuan Alam tidak serta merta diajarkan di
sekolah tanpa ada alasan yang jelas. Berbagai alasan yang digunakan agar ilmu itu
dimasukan ke dalam kurikulum dan mata pelajaran. Alasannya dapat digolongkan
menjadi empat golongan yaitu:
Sains melatih anak berpikir kritis dan objektif. Obyektif artinya sesuai
dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman
pengalaman melaui panca indra. Oleh sebab itu, pengajaran ilmu pengetahuan
alam di Sekolah Dasar memiliki fungsi dan tujuan tertentu sehingga dijadikan
mata pelajaran dan dimasukkan kedalam kurikulum di sekolah.
Menurut Dewi, dkk (2021) Pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharap mampu
menjadi wahana bagi siswa dalam mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Penekanan dalam Pendidikan IPA dilakukan secara langsung agar siswa mampu
mengembangkan potensi dirinya dan mampu memahami dan menjelajahi alam
sekitarnya secara ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam membantu siswa dalam
memperoleh pemahaman yang lebih dalam karena Pendidikan IPA diarahkan
untuk “mencari tahu” serta “berbuat” sehingga siswa memhami lebih dalam
tentang alam sekitarnya.
Dalam penyajian Pendidikan IPA menerapkan pendekatan paduan antara
pemahaman produk, proses IPA dan teknologi IPA dalam bentuk pengalaman
secara langsung yang memiliki dampak pada sifat siswa dalam memepelajari Ilmu
Pengetahuan Alam.
Dalam Depdiknas (2004) Fungsi pelajaran IPA adalah sebagai berikut:
Dapat meningkatkan kesadaran dan rasa ingin tahu tentang
berbagai jenis lingkungan buatan dan lingkungan alam dalam
hubungannya dengan pemanfaatanya bagi kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan manusia.
Dapat mengembangkan keterampilan proses siswa sehingga siswa
mampu untuk memecahkan masalah melalui “doing science”
Dapat menegmbangkan kemampuan siswa dalam menerapkan IPA,
teknologi serta keterampilan yang dapat berguna bagi kehidupan
sehari-hari maupun melanjutkan Pendidikan ke tingkat yang lebih
tinggi.
Dapat mengembangkan sikap, nilai dan wawasan yang berguna
serta kaitannya dengan kemajuan IPTEK, Pelestarian lingkungan
dan keadaanya yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan diatas maka dapat dikatan bahwa IPA memiliki tujuan untuk
menanamkan sikap ilmiah kepada peserta didik dan nilai positif melalui
pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA yang dilakukan oleh siswa. Siswa
akan selalu merasa tertarik dengan linkungan dan akan menjadikan lingkungan
sebagai sumber belajaran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Demikian pula
dalam diri peserta didik akan mengembangkan pemikiran melalui lingkungan
yang banyak memberikan pelajaran dan pengalaman terhadap diri peserta didik
karena berinteraksi langsung yang dapat dapat dirasakan oleh siswa. Lebih lanjut
menurut Indriani (2015) mengemukakan bahwa pembelajaran Ilmu pengetahuan
Alam di Sekolah Dasar menurut Sandall memiliki tujuan untuk membangun rasa
ingin tahu, menyediakan dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengkomunikasikan metode ilmiah serta mempraktekkannya, membangun
ketertarikan siswa tentang dirinya dan alam.
Menurut (Dewi, dkk 2021) mengemukakan bahwa pembelajaran IPA
seharusnya memberikan pengalaman kepada peseta didik agar mereka kompeten
dalam melakukan pengukuran, menamkan pentingnya pengamatan emperis dalam
pengujian suatu karya ilmiah dimana hipotesisnya bias berasal dari kehidupan
sehari-hari dan memang membutuhkan pembuktian ilimiah, melatih berfikir
kuantitatif yang dapat membantu dalam pelajaran matematika yaitu menerapkan
matematika pada masalah-masalah nyata yang memiliki kaitan dengan alam,
melalui kegiatan kreatif guru memperkenalkan tekhnologi dalam penjelasan,
perancangan, dan membuat alat-alat sederhana serta menjawab berbagai masalah.
Ilmu pengetahuan alam telah melalui uji metode imiah sehingga dikatakan
pengetahuan ilmiah, yang memiliki ciri; metodik, objektif, sistematis, tentative
dan universal. Pokok bahasan dalama ilmu pengetahuan alam adalah alam dan
segalanya yang terkandung di dalamnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan
sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai suatu proses, sebagai produk,
dan sebagai prosedur.
produk IPA adalah kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang
dilakukan para ilmuan dalam bentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,
serta teori-teori yang dapat memahami dan menjelaskan alam serta berbagai
fenomena yang ada di dalamnya. Proses pada sains merujuk pada proses mental
dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan suatu jawaban seperti
mengidentifikasi dan menginterpretasi bukti serta memberikan kesimpulan.
Sebagai Sikap Ilmiah, IPA ditunjukan untuk mencari dan mengembangkan
pengetahuan dari objektif terhadap fakta secara kritis, hati-hati, dan sebagainya.
Hal ini menekankan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya tentang
kumpulan pengetahuan fakta untuk yang dihafal, tetapi ada proses aktif penemuan
yang menggunakan pikiran dan sikap dalam mempelajarinya.
Fungsi mata pelajaran IPA antara lain ialah memberi bekal pengetahuan dasar
untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
ataupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan
dalam mmengembangkan dan menerapkan konsep-konsep Ilmu pengetahuan
alam, menanamkan sikap ilmiah serta melatih siswa dalam menggunakan metode
ilmiah untuk pemecahan masalah yang dihadapi, menyadarkan siswa tentang
keteraturan alam dan keindahanya sehingga peserta didik terdorong untuk
mencintai serta mengagungkan Pencipta Nya, memupuk daya inovatifdan
kreatif,Membantu siswa untuk memahami gagasan atau informasi baru dalam
bidang IPTEK sehingga dapat mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Putu Yulia, Kusumawati Naniek, Erida Nur Pratiwi. 2021. Teori dan
Aplikasi Pembelajaran IPA SD/MI. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammaad
Zaini.
Kumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA SD. Malang: Penerbit Ediide
Infografika.
Mariana, Made Alit, Praginda Wandy, 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengathuan Alam.
Naruf, Yosef Firman, Kanisius Supardi. 2019. Literasi Sains Peserta didik dalam
Pembelajaran IPA di Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar. Vol. 3.1:
64.
Pratiwi, Indah. 2021. IPA untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Medan: Umsu
Press.
Sayekti, Ika Candra, Ika Fajar Rini & Fauziah Hardiyansyah. 2019. Analisis
Hakikat IPA pada Buku Siswa Kelas IV Sub Tema I Tema 3 Kurikulum
2013. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar. Vol. 6.2:131.
Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yeni, Hilda Oktri, Cilvia Anggraini & Fitria Meiliana. 2020. Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan
Menggunakan Media Visual pada Siswa Kelas IV SDN 002 Tebing
Kabupaten Karimun Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan MINDA.
Vol.1.2:11.
RANGKUMAN
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan
sikap ilmiah.
Produk IPA adalah kumpulanbentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, serta teori-teori yang dapat memahami dan menjelaskan alam serta
berbagai fenomena yang ada di dalamnya.
Proses pada sains merujuk pada proses mental dalam menyelesaikan masalah
yang melibatkan suatu jawaban seperti mengidentifikasi dan menginterpretasi
bukti serta memberikan kesimpulan.
Sikap Ilmiah, IPA ditunjukan untuk mencari dan mengembangkan
pengetahuan dari objektif terhadap fakta secara kritis, hati-hati, dan
sebagainya. Hal ini menekankan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya
tentang kumpulan pengetahuan fakta untuk yang dihafal, tetapi ada proses
aktif penemuan yang menggunakan pikiran dan sikap dalam mempelajarinya.
Fungsi mata pelajaran IPA antara lain; memberi bekal pengetahuan dasar
untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
ataupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; mengembangkan
keterampilan dalam mmengembangkan dan menerapkan konsep-konsep Ilmu
pengetahuan alam, menanamkan sikap ilmiah serta melatih siswa dalam
menggunakan metode ilmiah untuk pemecahan masalah yang dihadapi;
menyadarkan siswa tentang keteraturan alam dan keindahanya sehingga
peserta didik terdorong untuk mencintai serta mengagungkan Pencipta Nya;
memupuk daya inovatifdan kreatif; membantu siswa untuk memahami
gagasan atau informasi baru dalam bidang IPTEK sehingga dapat
mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
Tujuan dari pembelajaran IPA di SD adalah membentuk kepribadian anak
secara keseluruhan, dengan begitu peserta didik dapat mengembangkan
pengetahuan dan pemahamannya terkait konsep-konsep Ilmu pengetahuan
alam yang bermanfaat dan dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan karakteristik perkembangan intelektual siswa SD maka penyajian
konsep dan keterampilan dalam proses pembelajaran sains harus dimulai dari
mudah ke sukar, dari yang nyata (konkrit) ke abstrak, dari sederhana ke rumit,
dan dari dekat ke jauh.
Ruang lingkup pembelajaran IPA di Sd
1. Sistem Tata Surya: Pembelajaran tentang planet-planet, matahari,
bulan, dan benda langit lainnya di tata surya.
2. Ekosistem: Memahami hubungan antara makhluk hidup dan
lingkungannya, seperti hutan, sungai, dan laut.
3. Biologi Dasar: Pengenalan terhadap konsep-konsep dasar seperti
tumbuhan, hewan, manusia, dan siklus hidup.
4. Fisika Dasar: Konsep dasar seperti gerak, gaya, energi, dan sifat-sifat
materi.
5. Kimia Dasar: Pengenalan terhadap unsur-unsur kimia, reaksi kimia
sederhana, dan materi serta perubahannya.
6. Geologi: Pengetahuan tentang jenis-jenis batuan, proses pembentukan
bumi, dan fenomena geologi seperti gempa bumi dan gunung berapi.
7. Pengamatan Alam: Pengembangan keterampilan pengamatan dan
eksperimen sederhana untuk memahami alam.
8. Konservasi Alam: Kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan
dan sumber daya alam.
GLOSARIUM
Aspirasi adalah keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu yang dipandang
lebih tinggi dan bernilai.
Hipotesis adalah anggapan dasar atau jawaban sementara yang masih bersifat
dugaan.
Interpretasi adalah proses komunikasi dengan dua latar belakang Bahasa yang
berbeda.
Refleksi adalah kembali untuk merenungi hal yang sudah dilakukan atau sudah
terjadi.
SOAL LATIHAN
1. Kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para ilmuan
dalam bentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta teori-teori
yang dapat memahami dan menjelaskan alam serta berbagai fenomena
yang ada di dalamnya, merupakan pengertian dari….
a. IPA
b. PRODUK
c. ALAM
d. OBSERVASI
2. Yang manakah termasuk dalam rambu-rambu penyajian pembelajaran IPA
di sekolah dasar?
a. Disampaikan dengan baik
b. Menggunakan media yang menarik
c. Disampaikan dari yang nyata (konkrit) ke abstrak
d. Disampaikan dari yang Abstrak ke konkrit
3. Memberikan ilmu tentang berbagai jenis dan keadaan lingkungan buatan
dan lingkungan alam dan kaiatannya terhadap pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.Hal ini merupakan?
a. Fungsi IPA
b. Tujuan IPA
c. Manfaat IPA
d. Landasan IPA
4. Berdasarkan Permendiknas yang termasuk ke dalam ruang lingkup IPA
adalah….
a. Alat Indra Manusia
b. Rangka Manusia
c. Penggolongan hewan
d. Semua Benar
5. Dibawahini yang tidak termasuk ke dalam sikap ilmiah adalah..
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap banyak mau
c. Sikap ingin mendaptkan banyak hal baru
d. Sikap kerja sama