Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR


“PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM”

DOSEN PENGAMPU :

Diana Zuschaiya, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 4
Farah Tsabita Tasya (22055008)
Selvia Eka Sari (22055019)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN


2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah
SWT, karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah IAD “ Perkembangan dan klasifikasi Ilmu Pengetahuan Alam” ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.

Kami menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi semua pihak dan menambah wawasan bagi kami
maupun pembaca. Aamiin.

Lamongan, 28 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1

RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 2

TUJUAN .............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBHASAN ............................................................................................ 3

PENGERTIAN PERKEMBANGAN ILMU PENETAHUAN ALAM (IPA) .......... 3

ILMU PENGETAHUAN ALAM KLASIK .............................................................. 4

ILMU PENGETAHUAN ALAM MODERN .......................................................... 6

BAB II PENUTUP ................................................................................................... 8

KESIMPULAN .............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang mempelajari alam


semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar
angkasa, baik yang dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati
oleh panca indera. Karena IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik
mahluk hidup maupun benda mati yang diamati. Wahana yang dikutip oleh Trianto
mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangannya tidak hanya oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode
ilmiah dan sikap ilmiah.

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan
sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan
sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk
menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan
baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan
dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran
pengetahuan.1

Mata pelajaran IPA di SD/MI dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan


(KTSP) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1.
2. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya,
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermamfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
4. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat,

1
Diana Chusnani, ‘Pendidikan Karakter Melalui Sains’, Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 1.1
(2013), 9–13.

1
5. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan
masalah dan membuat keputusan,
6. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam,
7. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan,
8. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

Mengingat tujuan IPA yang akan dicapai maka dalam proses pembelajaran
perlu diterapkan pendekatan atau strategi pembelajaran yang memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran, selain itu juga harus menyenangkan dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.2

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)?
2. Apa itu ilmu pengetahuan alam Moderen?
3. Mengetahui ilmu pengetahuan alam klasik?
C. TUJUAN
Untuk menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) dari masa
kemasa, sehingga dapat memahami bagaimana ilmu itu telah berkembang seiring
waktu. Untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan alam
modern, dan mengidentifikasi ciri-ciri utama yang membedakannya dari ilmu
pengetahuan alam klasik untuk memehami konsep dan karakteristik ilmu pengetahuan
alam klasik, sehingga kita dapat melacak akar dasar-dasarnya dengan sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan.

2
Erwin Januarisman and Anik Ghufron, ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas Vii’, Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3.2 (2016), 166
<https://doi.org/10.21831/jitp.v3i2.8019>.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN ILMU PENETAHUAN ALAM (IPA)


Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari sifat keingintahuan manusia terhadap
hakikat segala sesuatu. Pada mulanya sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu itu
dideskripsikan melalui mitos, namun seiring berjalannya waktu, kemampuan analisa,
abstraksi, dan logika manusia mengalami perkembangan secara perlahan-lahan.
Seorang intelektual tidak dan terpuaskan dengan mitos, yang menganggap air hujan
adalah air mata dewa atau gempa bumi adalah langkah kaki para dewa.3
Ilmu Pengetahuan Alam dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-
gejala alam, mencatatnya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian
makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan
peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk
membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu
memadukan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam
sebagai ilmu yang mantap. (Harmoni, Ati, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD),
Penerbit Gunadarma, Depok, 1992.)
Teknologi pendidikan yang dikenal juga dengan teknologi pembelajaran atau
juga biasa disebut instructional technology merupakan studi terapan yang hadir sebagai
suatu usaha terpadu untuk membantu memecahkan masalah belajar yang belum
terpecahkan, dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya.4 Dari tahun ke tahun
terminologi teknologi pendidikan telah berkembang. Association Education
Communication and Technology (2004,p.3) mendefinisikan teknologi Pendidikan
sebagai studi dan praktik dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan
menciptakan, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat.

3
harmoni ati, Buku IAD.Pdf (depok: gunadarma).
4
Jumanto Jumanto and Ari Widodo, ‘Pemahaman Hakikat Sains Oleh Siswa Dan Guru Sd Di Kota Surakarta’,
Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2.1 (2018), 20 <https://doi.org/10.32585/jkp.v2i1.61>.

3
Salah satu landasan konsep teknologi Pendidikan muncul karena perlu adanya usaha
untuk mengidentifikasi hal-hal yang belum jelas atau belum terpecahkan dan mencari
cara-cara baru yang inovatif sesuai dengan perkembangan budaya dan hasrat manusia
serta mengelola potensi-potensi sumber belajar agar dapat digunakan secara optimal
untuk keperluan belajar (Miarso, 2005,p.121).

B. ILMU PENGETAHUAN ALAM KLASIK


Ditinjau dari pengertian klasik sendiri, dapat diartika bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisiaonal, berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata,
meskipun ada kreasi namun hanya merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.5
Pakkar fisika membedakan antara fisika klasik dan modren sebagai berikut:
fisiska klasik terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen
dengan perkembangan pengamatan:

1. dinikmati langsung : gerakan benda dalam mekanik


2. pendengaran dengan suara
3. penglihatan dengan teori
4. indra rasa thermodinamika
5. listrik magnet
Dari sisni perkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
lam penampangan tubuh sinar X. Magnetic resonence imaging (MRI) untuk deleksi
tumor, dan sebainya.

IPA Klasik secara umum, sebagai contoh dapat digambarkan dalam


pertumbuhan tempat ragi tape. Meskipun hanya didsakan pengalaman, tanpa disadari
para pembuat tempe ragi tape telah berkecimpung dalam mikrobiologi, mikrologi, dan
ilmu fisika yang mendasarinya. Pembuatan gula kelapa juga merupakan proses fisikan
dan kimia yang telah tinggi tingkatnya.

1. Zaman Kuno

Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemmapuan


mengamati dan membeda-bedakan dan dari hasil percobaan yang sifatnya

5
harmoni ati.

4
spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa
adannya, belum ada usaha untuk mencari asal usul dan sebab akibat dari segala
sesuatu.

Pada saat manusi mulai mempunyai kemmapuan menulis, membaca dan berhitung,
maka pengetahuan yang terkumpul dicatta secara tertib dan berlangsung terus
menerus. Misalnya dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli
astronomi babiloma
menetapkan pembagian waktu. Tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam
7 hari dan hari dalam 24 jam. Jam kemudian dibagi 60 menit dan menit dibagi
menjadi 60 detik.
2. Zaman Yunani Kuno
Yunani merupakan wilaya Eropa yang berbatasan dengan Asia Barat, maka dengan
cepat menimbah ilmu pengetahuan daro timur. Di yunani ilmu pengetahuan ini
disempurnakan melalui penyelidikan (inquiring). Pada tahap ini manusia tidak
hanya menerima pengetahuan sebagaimna adanya tetapi secara spekulatif mencba
mencari jawaban tentang asal usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Beberapa
tokoh dan pandangan-pandangannya adalah sebagai berikut :
a. Thales (624 - 548 SM)
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Thales
dianggap sebagaiorang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan
segala isinya. Dia berpendapatbahwa pangkal segala sesuatu adalah air.
b. Pythagoras (580 - 500 SM)
Seorang ahli matematika. Dia mengemukakan 4 unsur dasar suatu benda,
yaitu tanah,air, api, dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan dalilnya,
yaitu Dalil Pythagoras.Dalil ini mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi
miring sebuah segitiga siku-siku samadengan jumlah kuadrat panjang kedua
sisi siku-sikunya (a² + b² = c).
c. Socrates (470 – 399 SM)
Socrates dianggap sebagai tonggak sejarah ilmu pengetahuan Yunani karena
sejak Socratesini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadap
pengetahuan yang menyangkutkehidupan manusia, sedangkan sebelumnya

5
orang terutama mengadakan penyelidikanyang menyangkut alam.6 Hasil
pemikirannya dihimpun oleh Plato, diantaranya tentanglogika, yakni adanya
premis mayor, premis minor dan conclusion.
d. Leucipus dan Demokritos (460 - 370 SM)
Penemu teori atom. Menurut Leucipus dan Demokritos, zat memiliki
bangun butir.Segala zat terdiri dari atom. Atom ini tidak dapat dimusnahkan
dan tidak dapat diubah.Atom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya.
Segala zat berbeda dalam jumlah dansusunan atom.
Semua perubahan yang terjadi pada benda adalah akibat dari penggabungan
danpenguraian atom menurut hukum sebab akibat.
e. Aristoteles (384 - 322 SM)
Aristoteles berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu, yaitu
tanah, air,api, udara, dan eter (quint essentia). Unsur yang satu dapat
berubah menjadi unsur yanglain, kecuali eter. Misalnya, dari air dan tanah
yang main masak akan berubah menjadigaram, biji dan logam.
f. Archimedes (287 - 212 SM)
Archimedes adalah ahli matematika, fisika, dan mekanika. Dia sudah
menggunakancara empiris yang didasarkan pada pengalaman atau
percobaan. Archimedes menemukanbahwa benda yang terapung di air akan
kehilangan berat sesuai dengan berat air yangterdesak.

C. ILMU PENGETAHUAN ALAM MODERN


IPA Modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakanpembaruan yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses
canning, pengalenganikan, buah-buahan, dan sebagainya yang berkaitan dengan fisika,
kimia, biologi, biokimia,dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA Modern.
Fisika modern merintis dimulainya IPA Modern yang dikaitkan dengan ditemukannya.
teori relativitas dari Einstein (1905), diikuti oleh teorı radiası oleh Max Planck
(1910). SınaX oleh Rontgen (1923), juga teori kuantum yang menggambarkan sifat
atom. inti dan partkellain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir
merupakan teknologı modern yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran,

6
harmoni ati.

6
transportasi, angkatan bersenjata, dan berbagaıbidang penelitian yang berkaitan dengan
disiplin ilmu yang lain.
IPA Modern diperoleh atas dasar peneliian dengan menggunakan metode ilmih
disertaipengujian berulang kali, sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk
terapan maupunilmu murni.Contoh kegiatan IPA Modern dalam kaitannya dengan alam
lingkungan, misalnya untuk

menciptakan suasana bersih, timbul pemikiran untuk memanfaatkan sampah


organik, sepertijerami, sisa tanaman, dan kotoran hewan yang diproses dengan bantuan
bakteri dalam kondisitertentu, sehingga menghasilkan gas CO2, CH4, dan gas H2S
yang temyata dapat dimanfaatkansebagai pengganti bahan bakar dan sering disebut
sebagai energi biogas.

Berikut ini adalah beberapa penemuan di bidang Biologi oleh para ahli, diantaranya
:
1. Alexander Fleming
Tokoh penemu Penisilin yang lahir pada 06 Agustus 1881 di Ayrshire,
Skotlandia dan meninggal pada 11 Maret 1955 di usia 73 tahun di London,
Inggris. Beliau meruapakan penerima Nobel Fisiologi dan Kedokteran pada
tahun 1945.
2. Antony van Leeuwenhoek
Disebut juga sebagai Bapak Mikrobiologi yang merupakan penemu
Lensa Optik. Lahir di Belanda pada 24 Oktober 1632 dan meninggal pada 26
Agustus 1723.
3. Aristoteles
Seorang penemu dengan teori abiogenesis atau generatio spontanea yang
menerangkan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Lahir
pada 384 SM dan meninggal pada 322 SM.
4. Lazzaro Spallanzani
Lahir pada 10 Januari 1729 di Scandiano, Italia dan meninggal pada 12
Februari 1799. Beliau membantah teori generatio spontanea bersama Fransisco
Redi dan Louis Pasteur dan juga mengemukakan bahwa pemanasan dapat
mensterilisasi (membunuh mikroorgnisme) dalam kalsu yang akan digunakan,

7
namun bila pemanasan hanya dilakukan beberapa menit maka tidak akan
membunuh semua mikroorganisme di dalamnya.
5. Louis Pasteur
Penemu vaksinasi antraks dan rabies, fermentasi mikroba dan
pasteurisasi (pencegahan pembusukan makanan hingga beberapa waktu
lamanya dengan proses pemanasan). Lahir di Perancis pada 27 Desember 1822
dan meninggal pada 28 September 1895.
6. Charles Robert Darwin
Lahir pada tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris dan
meninggal pada 19 April 1882. Pencetus teori evolusi yang menyatakan
bahwa manusia telah mengalami proses evolusi dari kera.7

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Memberikan pemahaman yang mendalam yang mendalam tenetang
perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) sepanjang sejarah, termasuk transformasi
dan evolusinya dari masa ke masa. Selain itu, kami juga bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memahami konsep serta karakteristik ilmu pengetahuan alam
modern, yang merupakan representasi dari pengetahuan dan metode ilmiah terkini
dalam memahami alam semesta. Sementara itu, kita juga mencari pemahaman yang
lebih dalam tentang ilmu pengetahuan alam klasik, yang merupakan dasar dan akar dari
banyak prinsip ilmiah yang masih relevan dalam penelitian dan eksplorasi alam hari ini.
Kita dapat mengapresiasi peran sejarah, perkembangan terkini, dengan hubungan antara
ilmu pengetahuan alam modern dan klasik dalam meemhami fenomena alam yang
kompleks

7
harmoni ati.

8
DAFTAR PUSTAKA
Chusnani, Diana, ‘Pendidikan Karakter Melalui Sains’, Jurnal Kebijakan Dan
Pengembangan Pendidikan, 1.1 (2013), 9–13
harmoni ati, Buku IAD.Pdf (depok: gunadarma)
Januarisman, Erwin, and Anik Ghufron, ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas Vii’, Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan, 3.2 (2016), 166 <https://doi.org/10.21831/jitp.v3i2.8019>
Jumanto, Jumanto, and Ari Widodo, ‘Pemahaman Hakikat Sains Oleh Siswa Dan Guru Sd Di
Kota Surakarta’, Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2.1 (2018), 20
<https://doi.org/10.32585/jkp.v2i1.61>

Anda mungkin juga menyukai