Anda di halaman 1dari 22

DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN

(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Filsafat dan Ilmu Pendidikan
jurusan Pendidikan Biologi semester V kelas A)
Nama Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Aripin, MA.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Aula Hani Maisaroh (11150161000002)


2. Qotrunada Laela (11150161000006)
3. Tyka Irnawati (11150161000014)
4. Dhea Vannisa R. (11150161000020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
ABSTRAK

Dasar pendidikan, tujuan pendidikan, manfaat pendidikan

Kata kunci: Pendidikan

Makalah ini disusun bertujuan untuk mengetahui pengertian pendidikan, dasar


pendidikan, tujuan pendidikan, dan manfaat pendidikan.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam


penyusunan makalah ini adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dimana
datadiperoleh dari buku-buku yang relevan dengan kajian yang kami bahas.

Kesimpulan dari makalah ini adalah pendidikan mempunyai dasar yang logis yang
mampu mendasari pendidikan yang ada di Indonesia. Serta pendidikan mempunyai tujuan
yang relevan dan bermanfaat bagi pendidikan masa sekarang dan selanjutnya yang terus
berkembang di Indonesia. Pembahasan pendidikan di makalah ini merupakan tinjauan yang
menyeluruh dari segi kehidupan manusia yang menampakkan dasar, tujuan, dan manfaat
pendidikan.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan karunia-
Nya serta rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah ini sehingga selesai
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Dasar, Tujuan, dan Manfaat Pendidikan” ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Ilmu Pendidikan, pembuatan makalah ini
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca

Makalah ini berisi pemamparan mengenai dasar, tujuan dan manfaat pendidikan.
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Filsafat dan Ilmu
Pendidikan Bapak Dr. Syamsul Aripin, MA dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan serta memberikan petunjuk dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata semua penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, diharapkan
kritik dan saran dari para pembaca menyempurnakan makalah selanjutnya.

Tangerang Selatan, Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................................... 2

C. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 2

D. Tujuan Penulisan Masalah ......................................................................................... 2

E. Manfaat Penulisan Makalah ....................................................................................... 2

F. Metode Penulisan Makalah ........................................................................................ 3

G. Sistematika Penulisan Makalah .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4

A. Dasar Pendidikan ....................................................................................................... 4

B. Tujuan Pendidikan ..................................................................................................... 6

C. BFungsi Pendidikan ................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran-Saran ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

GLOSARIUM ......................................................................................................................... iv

INDEKS .................................................................................................................................... v

FOTO DAN CV PENULIS .................................................................................................... vi

DAFTAR NAMA PETUGAS PENANYA DAN KOMENTATOR................................... vii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa
ragu-ragu sedangkan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong
untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat berarti
berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kemestaan yang
seakan tak terbatas. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam
keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari
telah diangkau.
Ilmu merupakan pengetahuan yang diolah sejak sekolah dasar pendidikan
lanjutan dan perguruan tinggi, berfilsafat tentang ilmu berarti terus terang kepada diri
sendiri. Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia
juga disebabkan metode yang digunakan dalam menyusun yang telah teruji
kebenarannya secara empiris.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan
ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses
perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari
induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat
tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat
diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia,
pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pengertian Pendidikan adalah sebuah usaha
yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaranagar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang – undang inilah yang menjadi dasar
berdirinya proses pendidikan yang ada di Negara Indonesia.
Dari pengertian di atas, pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia,
hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat
pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan

-1-
anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang
dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa
bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian “Pendidikan merupakan sarana
terbaik utntuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan
kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi
bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak
menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan
manusia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latas belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dasar pendidikan?


2. Apa saja fungsi dari pendidikan?
3. Apa saja tujuan dari pendidikan?

C. Pembatasan Masalah
Karena pembahasan mengenai dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan sangatlah luas
maka penulis hanya membahas tentang defisini dasar, tujuan, dan fungsi pendidikan,
macam-macam tujuan dan fungsi pendidikan agar memudahkan pembaca dalam
memahami matrei ini.

D. Tujuan Perumusan Masalah


1. Untuk mendefinisikan dasar pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan.

E. Manfaat Perumusan Masalah


Manfaat yang dapat diambil dari penyajian makalah ini yaitu agar pembaca dan
penulis bisa lebih mengetahui tentang dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan serta
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun penulis.

-2-
F. Metode Penulisan Masalah
Penulisan menggunakan metode kepustakaan. Cara-cara lain yang dapat dipergunakan
penulis adalah studi pustaka dalam metode ini penulis membaca buku yang berkaitan
dengan penulisan makalah.

G. Sistematika Penulisan Masalah


Makalah ini terdiri dari tiga bab. Pada Bab I berisi tentang pendahuluan yang
mencakup tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Pada
Bab II makalah berisi tentang pembahasan mengenai definisi dan macam-macam dasar,
tujuan, dan fungsi pendidikan. Selanjutnya pada Bab III berisi tentang kesimpulan dan
saran. Pada bagian terakhir terdapat daftar pustaka, glosarium, indeks serta biodata
penulis.

-3-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Pendidikan
Dasar yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka
pondasilah yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang
dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di
lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih
dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah
selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih
penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak
punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan.1

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah


dirumuskan antara lain sebagai berikut:

1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor


2 tahun 1945, Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas
asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi:
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab
IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian
Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada

1
H. FuadIhsan, Dasar – DasarKependidikan, (Bandung: Rineka Cipta,2003), hlm.27

-4-
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003.2

Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:


1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu
pondasi yang kokoh dalam pendidikan
2. Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan
berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan
kehidupa bangsa.
3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk
mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan
dan kemiskinan.
4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia
pendidikan.
6. Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah
mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan
motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang
hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik,
mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
7. Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu
lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan

2
Ibid, hlm.29

-5-
budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena
budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu
berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

B. Tujuan Pendidikan

Setiap perbuatan pendidikan adalah bagian dari suatu proses yang diharapkan
untuk menuju kesuatu tujuan dan tujuan-tujuan akhir yang pada umumnya pada
esensinya ditentukan oleh masyarakat yang dirumuskan secara singkat dan padat.
A. Tujuan Pendidikan di Indonesia
Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-
Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang system pendidikan Nasional bab II
Pasal 4, menyebutkan: “pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejaheraan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Fungsi Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan pengertiannya sebenarnya sudah terlingkup didalam
pengertian pendidikan sebagai usaha secara sadar yang berarti bahwa usaha
tersebut mengalami permulaan dan mengalami pula akhirnya.Ada usaha yang
terhenti karena mengalami kegagalan sebelum mencapai tujuan, namun
usaha baru berakhir kalau tujuan akhir telah tercapai. Dari pengertian
tersebut maka jelas bahwa fungsi tujuan pendidikan yaitu:3
1. Mengakhiri tujuan itu
2. Mengarahkan tujuan itu
3. Suatu tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-
tujuan lain, baik merupakan tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan
dari tujuan pertama.
4. Memberi nilai pada usaha-usaha itu.

3
Prasetya. Filsafat Pendidikan. (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997) hlm.178

-6-
Brubacher menguraikan fungsi tujuan pendidikan melaksanakan tiga
fungsi penting yang semuanya bersifat normative yaitu:
1. Tujuan pendidikan memberikan arahan pada proses yang bersifat edukatif.
2. Tujuan pendidikan tidak seharusnya selalu memberi arah pada pendidikan
tetapi harus mendorong atau memberikan motivasi sebaik mungkin.
3. Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau
menyediakan kriteria-kriteria dalam menilai proses pendidikan.
Dengan demikian menurut Brubacher bahwa sebelum seseorang mengadakan
perubahan kurikulum kemudian tujuan pendidikan tidak hanya akan memberi arah
pendidikan tetapi juga harus memberikamn motivasi. Tujuan adala nilai, jika nilai,
dihargai dan diinginkan. Tujuan juga mempunyai fungsi menyediakan kriteria-kriteria
untuk mengevaluasi proses pendidikan.
C. Cara Menentukan Tujuan Pendidikan
Menurut para ahli pendidkan seperti John S. Brubacher bahwa dapat
menetapakn tujuan pendidikan dapat ditempuh tiga cara atau pendekatan
yaitu:
1. Historical Analysis of social institutions approach
Atau pendekatan melalui analisa histori lembaga-lembaga sosial adalah
suatu pendekatan yang berorientasi kepada realita yang sudah ada dan
yang telah tumbuh sepanjang sejarah bangsa itu.
2. A Socialogical analysis of current life approach
Yaitu pendekatan yang berdasarkan pada analisa tentang kehidupam yang
aktual, dengan pendekatan ini dapat dilukiskan kenyataan kehidupan
melalui analisa deskriptif tentang seluruh kehidupan masyarakat baik
aktivitas anak-anak, oramg dewasa dan motivasi mereka terhadap
aktivitas tersebut.
3. Normative philosophy approach
Yaitu pendekatan melalui nilai-nilai filsafat normative seperti filsafat
Negara dan moral.
Jadi dalam menentukan tujuan pendidikan maka filsafat dan pandangan
hidup merupakan dasar utama.Dari pandangan hidup dan filsafat hidup itulah
kemudian Negara menentukan cita-cita kehidupan dan kehidupan ideologi dari
Negara itu biasanya disebut dengan filsafat Negara.

-7-
D. Kriteria Kualifikasi Tujuan Pendidikan
Menurut Dewey ada tiga kriteria buat tujuan pendidikan yang baik, yaitu:
1. Tujuan yang sudah ada haruslah menciptakan perkembangan yang lebih
baik dari pada kondisi yang suadah ada sebelumnya.
2. Suatu tujuan itu haruslah fleksibel dan dapat diubah-ubah yang
disesuaikan menurut keadaan.
3. Tujuan itu harus menunjukkan kebebasan kegiatan.
Tujuan berarti penerimaan tanggung jawab untuk observasi, perkiraan
dan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu fungsi
pendidikan.Pikiran John Dewey tentang tujuan pendidikan dikemukakan bahwa
pendidikan itu pada dasarnya tidak mempunyai tujuan, hanya saja orang-
orangnya, para orang tua dan guru-guru lainnya yang mana merekalah sebenarnya
yang mempunyai tujuan dan bukanlah ide yang abstrak seperti pendidikan. Atau
dengan kata lain bahwa karakteristik tujuan pendidikan yang baik itu antara lain:4
1. Suatu tujuan pendidikan harus ditegakkan aktivitas dan keperluan yang
sebenarnya dari orang-orang tertentu yang harus dididik.
2. Suatu tujuan haruslah dapat diterjemahkan menjadi suatu metode kerjasama
dengan kegiatan-kegiatan anak yang sedang mengalami pengajaran.
3. Dan para pendidik haruslah berhati-hati terhadap tujuan yang nenurut perkiraan
bersifat umum.
Ada pula yang merinci tujuan pendidikan dalam bentuk taksonomi
(sistem pengklasifikasian yang kumulatif dan mempunyai kronologis waktu),
meliputi:
1. Pembinaan kepribadian (nilai formal)
2. Sikap
3. Daya piker praktis rasional
4. Obyektivitas
5. Loyalitas kepada bangsa dan ideologye, Sadar nilai-nilai moral dan
agama
6. Pembinaan aspek pengetahuan (niali materiil), yaitu materi ilmu itu
sendiri.

4
Jalalluddindan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jakarta, Gaya media Pratama, )1997.hlm.116-120.

-8-
7. Pembinaan aspek kecakapan, keterampilan (skill) nilai praktis.
8. Pembinaaan jasmani yang sehat
Dalam rincian tujuan pendidikan dalam bentuk taksonomi dari
klasifikasi tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom
dalam tiga kategori, atau dengan singkat dapat dijelaskan bahwa taksonomi
Bloom tersebut meliputi:
1. Kemampuan kognitif , yang berhubungan dengan aspek intelektual.
2. Kemampuan apektif, mengenai aspek emosi.
3. Kemampuan psikomotor, meliputi aspek keseimbangan antara fisik
dan psikis serta keahlian. Berdasarkan uraian diatas telah dapat
memberikan gambaran luas tentang lingkup dan tujaun yang
dikehendaki oleh pendidikan.Manusia yang dibina melalui
pendidikan adalah meningkatkan kualitas titik-titik totalitas
seseorang sebagaimana makhluk individual dan makhluk
sosial.Artinya pendidikan yang diperlukan harus mampu
menumbuhkan dan mengambangkan potensi pribadi dan
masyarakat.5

C. Fungsi Pendidikan
Pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam pembangunan
nasional. Hal ini mengingat peningkatan kualitas manusia yang menjadi subjek
pembangunan agar siap berpartisipas dalam proses pembangunan untuk mewujudkan
visi pembangunan seperti dijelaskan di atas hanya dapat dicapai melalui pendidikan.
Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal sebagai pengetahuan, kemampuan
dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai kemampuan yang dbutuhkan oleh setiap
anggota masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam
perspektif global atau universal, fungsi pendidikan adalah 1) Pengembangan diri
peserta didik (personal development), 2) Pengembangan keterampilan kerja
(employability or work skills development), 3) Pengembangan kewarganegaraan
(citizenship), dan 4) Transmisi dan transformasi budaya (transmssion and
transformation of culture).6

5
Ibid,hlm.121-123
6
Mohammad Ali, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional, (Jakarta: IMTIMA. 2009) Hlm. 62

-9-
Fungsi pendidikan yang terkait dengan pengembangan diri didasarkan pada suatu
prinsip bahwa setiap individu memiliki karakter, berbagai potensi seperti bakat dan
kecerdasarn, minat masing-masing. Semua ini dapat difasilitasi pengembangannya
melalui pendidikan sehingga individu dapat terbentuk karakter pribadinya secara
positif dan dapat mewujudkan dirinya sesuai dengan potensi dan minat yang
dimilikinya itu. Tanpa melalui pendidikan tidak jarang terjadi karakternya kurang
positif dan potensi yang dimilikinya, seperti kecerdasan, bakat dan talenta yang
dimiliki tidak berkembang atau tidak mencapai hasil yang optimal, atau bahkan
pengembangannya tidak sesuai dengan harapan atau minatnya. Jadi, pendidikan
merupakan suatu proses pengambangan individu peserta didik agar yang bersangkutan
menjadi pribadi yang berkarakter positif dan mampu mengembangkan potensi yang
dimiliki secara optimal sesuai dengan minatnya masing-masing.
Pendidikan juga berfungsi mengembangkan keterampilan dan kemampuan-
kemampuannya lain yang diperlukan dalam memasuki dunia kerja atau anggota
masyarakat yang produktif. Setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan keluarganya. Upaya memenuhi
kebutuhan hidup ini dilakukan dengan upaya memperoleh penghasilan melalui
kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti melalui bekerja atau berproduksi. Untuk ini perlu
keterampilan dan kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan.
Sebagai warga suatu negara ada sejumlah hak yang menyebabkan pemerintah
berkewajiban untuk memberikannya. Demikian pula sebagai warga negara juga
memiliki kewajiban yang haus ditunaikan yang menyebabkan negara dan pemerintah
berhak untuk menuntutnya. Setiap warga negara dapat mengetahui apa-apa yang
menjadi haknya, termasuk hak-hak yang bersifat asasi dan apa-apa yang menjadi hak
dan hak asasi orang lain, yang berarti kewajiban baginya untuk memberikan hak
negara serta orang lain tersebut. Apa yang menjadi hak atau menjadi kewajiban siapa
dapat diperoleh dengan mempelajarinya dari berbagai peraturan perundang-undangan
serta norma-norma agama dan sosial yang berlaku, baik yang bersifat universal,
nasional, maupun lokal. Pendidikan mengembangkan pemahaman dan kesadaran akan
hak dan kewajiban setiap orang yang menjadi warga suatu negara.
Fungsi pendidikan yang terkait dengan transmisi dan tranformasi budaya
dimaksudkan untuk memelihara dan melestarikan budaya suatu bangsa yang menjadi

- 10 -
ciri atau identitas dari bangsa tersebut. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, salah
satu fungsi pendidikan yang terkait dengan transmisi budaya dimaksudkan untuk
melestarikan budaya Indonesia yang menjadi keunikan dan identitas bangsa. Budaya
yang menjadi ciri dan identitas bangsa Indonesia dapat punan apabila tidak
ditrasmisikan atau disampaikan dari generasi ke generasi melalui pendidikan. Bahkan
melalui pendidikan selain dapat dilakukan transmisi juga dapat dilakukan transformasi
budaya dengan melakukan pengembangan budaya itu kearah yang lebih maju dan
lebih baik.

- 11 -
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dasar pendidikan yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang


mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan
pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan
lainnya.Pada dasarnya semua hal yang menyangkut pendidikan nasional, baik
itu dasar dan tujuan pendidikan nasional semuanya terangkum dalam UUSPN
No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 serta tak lepas dari
UUD 1945 dan Pancasila.
2. Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-
Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang system pendidikan Nasional bab II
Pasal 4, menyebutkan: “pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejaheraan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
3. Dalam perspektif global atau universal, fungsi pendidikan adalah 1)
Pengembangan diri peserta didik (personal development), 2) Pengembangan
keterampilan kerja (employability or work skills development), 3)
Pengembangan kewarganegaraan (citizenship), dan 4) Transmisi dan
transformasi budaya (transmssion and transformation of culture).

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-
baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah. Tim penulis mohon
maaf dan jika ada kritik dan saran kami terima agar memperbaiki makalah-
makalah berikutnya

- 12 -
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: IMTIMA


Ihsan H. Fuad. 2003. Dasar – DasarKependidikan.Bandung: RinekaCipta.
Jalalluddin dan Abdullah. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya media Pratama
Prasetya.1997. Filsafat Pendidikan.Bandung: CV Pustaka Setia

- 13 -
GLOSARIUM

 Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri
 Termaktub adalah tertulis; tercantum
 UU Sisdiknas adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
 UUSPN adalah singkatan dari kata Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional
 Yuridis adalah segala hal yang mempunyai arti hukum dan telah disahkan
oleh pemerinta

iv
INDEKS

 Pendidikan 1, 2, 3, 4
 Termaktub 4
 UU Sisdiknas 4
 UUSPN 4
 Yuridis 4

v
FOTO DAN CV PENULIS

Aula Hani Maisaroh, biasa dipanggil Aula. Lahir di Cilacap


pada 3 Oktober 1997 silam. Saat ini ia sedang menempuh
Pendidikan Biologi semester 5 di UIN Jakarta. Salah satu
hobinya ialah menulis dan mendengarkan musik. Salah satu
karyanya dapat dibeli di nulisbuku.com/move-on-come-on.
Kunjungi tulisan hariannya di http://aulahanim.blogspot.co.id
geestracht!

Qotrunada Laela, perempuan yang kerap


disapa Nada ini lahir di Jakarta, 29 November 1997.
Putri kedua dari tiga bersaudara ini tinggal bersama
kedua orang tuanya di JL.H. Nawi Malik RT:001/04
No.12 Pondok Petir, Bojongsari, Depok. Riwayat
pendidikan yang ia tempuh yakni dimulai dari TK
Islam Kencana, lalu malanjutkan pendidikannya di
SDIT AZ-ZAHRA. Sejak sekolah dasar ia sudah
aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti Drum
Band. Setelah lulus pada tahun 2009, ia melanjutkan pendidikannya di SMPIT Al-Ma’mun
dan lulus pada tahun 2012. Lalu ia melanjutkan pendidikannya di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan dan lulus pada tahun 2015. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Biologi semester 5. Ditengah
kesibukan kuliahnya, ia pun mengikuti salah satu Unit Kegiatan Kemahasiswaan Marching
Band UIN Jakarta dan menjadi pengurus di HMPS P.Biologi periode 2017.

vi
Tyka Irnawati, perempuan berlesung pipi ini kerap dipanggil
Tyka. Ia tinggal di Jalan Kayu besar RT 001/008 N0.39
Jakarta Barat. Perempuan kelahiran Solo 19 maret 1997 ini
pernah bersekolah di SD Tegal alur 10 pagi lalu malanjutkan
pendidikannya di SMP Negeri 108 Jakarta. Setelah lulus pada
tahun 2012, ia melanjutkan pendidikannya di SMA
Cengkareng 1 dan lulus pada tahun 2015. Setelah menyelesaikan pendidikannya di bangku
sekolah, tepat di tahun 2015 ia melajutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan Biologi.Wanita berdarah jawa ini gemar
sekali menyantap makanan favoritnya yaitu bakso.

Namanya Dhea Vannisa Rizqia, anak pertama dari


tiga bersaudara yang lahir pada tanggal 7 Oktober 1996 di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Wanita yang mempunyai
hobi menari dan traveling ini bertempat tinggal di Jl. Raden
Fatah, Gg. swadaya Rt 08 Rw 05 Parung Serab, Ciledug,
Tangerang, Banten. Mulai masuk sekolah dasar umur 7
tahun di SDN Purwomartani Sleman Yogyakarta, sejak
sekolah dasar ia sudah aktif dalam ekstrakulikuler menari
disekolahnya. Selanjutnya ia meneruskan sekolahnya di
kota Tangerang yaitu di SMPN 24 Kota Tangerang dan
lulus pada tahun 2012. Lalu ia melanjutkan pendidikannya
di SMAN 12 Kota Tangerang dan aktif juga dalam
ekstakulikuler tari saman. Pada tahun 2015 ia meneruskan kuliahnya di Universitas Islam
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Pendidikan Biologi. Sekarang ia aktif di suatu
organisasi seni yang bernama POSTAR yaitu Pojok Seni Tarbiyah dan menjadi pengurus di
HMPS di P.Biologi periode 2017.

vii
DAFTAR NAMA PETUGAS PENANYA DAN KOMENTATOR

NO PENANYA KOMENTATOR

1. Mulatsih Syifa Ash Sholihat

2. Risda Putri Andi Mahmuddin

3. Rexy Ismail Khairunisa K.

4. Mutiara El Zahra Tri Windayani

5. Siti Annisa Afrizal Purwadi

viii

Anda mungkin juga menyukai