Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERAPAN HAKIKAT IPA DALAM MAPEL IPAS FASE B/C KURIKULUM


MERDEKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA

Dosen Pengampu:

1. Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd.


2. Dewi Nilam Tyas, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh:

Aghneta Putri Sylvia Az-Zahra Haniyya Nurnnada Safitri Nur Inwanti


(1401421282) (1401421283) (1401421284) (1401421285)

Aisyah Rohima Bunga Anggun Prabawati Zaenab Isnaeni


(1401421286) (1401421288) (1401421289)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat IPA dalam Mapel
IPAS Fase B/C Kurikulum Merdeka” dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd. dan Dewi
Nilam Tyas, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPA yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sehingga kami dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
Hakikat IPA dalam Mapel IPAS Fase B/C Kurikulum Merdeka. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca.

Semarang, 12 Februari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................... 2
BAB I.......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 3
BAB II ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 4
A. Hakikat IPA..................................................................................................................... 4
B. Pengertian IPAS .............................................................................................................. 5
C. Pengertian Kurikulum Merdeka...................................................................................... 6
D. Penerapan Hakikat IPA dalam Mapel IPAS Fase B/C Kurikulum Merdeka................... 7
BAB III....................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA sangat penting diberikan di Sekolah Dasar, karena IPA
sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Untuk itu tujuan mata
pelajaran IPA di SD agar siswa dapat menghargai alam yang ada di sekitar
lingkungan siswa dengan melestarikan dam memanfaatkannya. Berkaitan dengan
keseluruhan kurikulum, terjadinya proses belajar pada siswa merupakan faktor
utama yang paling penting dan harus diperhatikan dalam pembelajaran IPA.
Pembelajaran IPA hendaknya dapat dapat disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan siswa SD yang berada pada masa operasional konkrit. Anak
sudah mempunyai percakapan berfikir logis. Oleh karena itu proses pembelajaran
IPA dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa, agar siswa dapat
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat IPA?
2. Apa Pengertian IPAS?
3. Apa Pengertian Kurikulum Merdeka?
4. Bagaimana Penerapan Hakikat IPA dalam Mapel IPAS pada Fase B/C Kurikulum
Merdeka?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang Hakikat IPA.
2. Mengetahui tentang Pengertian IPAS.
3. Mengetahui Pengertian Kurikulum Merdeka.
4. Menjelaskan Penerapan Hakikat IPA dalam Mapel IPAS pada Fase B/C
Kurikulum Merdeka.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat IPA
IPA merupakan sebuah studi untuk mempelajari tentang alam sekitar yang
dilakukan secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip, melainkan juga merupakan suatu
proses penemuan. Pemahaman mengenai hakikat IPA menjadi landasan penting dalam
proses belajar IPA karena akan memengaruhi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran IPA di kelas. Dalam hakikat IPA, IPA adalah dimensi proses, produk,
sikap, dan teknologi. Proses memegang peranan yang sangat penting dalam
mendapatkan IPA sebagai produk ilmu pengetahuan. Pengalaman akan membentuk
pemahaman. Proses juga akan menumbuhkan sikap ilmiah yang dibutuhkan siswa
dalam kehidupan mendatang. Selanjutnya, teknologi sebagai aplikasi dari sains
sehingga pemahamannya dapat diimplementasikan yang dapat memberikan suatu
inspirasi serta mengembangkan karya teknologi yang sederhana. Teknologi ini menjadi
hal yang utama sebagai terapan dari pengetahuan sains.
Seperti yang dijelaskan oleh the National Academy of Science bahwa sains
adalah cara atau proses berdasarkan bukti-bukti empiris pada kegiatan yang dilakukan
oleh para saintis untuk mengetahui dunia dengan cara observasi dan eksperimen.
Chiapetta & Koballa (dalam Surya, 2022:86-87) memaparkan bahwa hakikat IPA
dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai the body of knowledge (produk
pengetahuan), the way of investigating (cara untuk menyelidiki), the way of thinking
(cara untuk berpikir), dan interaction of science, technology, and society (interaksi
dengan sains, teknologi dan lingkungan). Hal ini sependapat dengan teori yang
dipaparkan menurut Cain dan Evans (1990) bahwa IPA terbagi menjadi empat, yaitu
produk, proses, sikap, dan teknologi.
a. IPA sebagai produk. IPA sebagai produk berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori
IPA. Produk IPA biasanya dimuat dalam buku ajar, teks, dan artikel ilmiah dalam
jurnal. Materi berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori tentang gaya dan gerak,
contohnya materi tentang gaya mempengaruhi gerak benda menjadi produk IPA
dalam penelitian ini.
b. IPA sebagai proses. IPA sebagai proses berarti memahami cara memperoleh
produk IPA melalui metode ilmiah. IPA sebagai proses dalam penelitian ini
diartikan sebagai proses peserta didik memperoleh pengetahuan atau produk IPA

4
tentang gaya dan gerak. Misalnya untuk mengetahui bahwa gaya mempengaruhi
gerak, maka peserta didik dapat mengetahuinya melalui proses percobaan berupa
mendorong meja sendiri dan bersama teman, kemudian peserta didik mengamati
dan menyimpulkan hasil percobaannya.
c. IPA sebagai sikap. IPA sebagai sikap diartikan dengan mempelajari IPA, sikap
ilmiah peserta didik yang berupa rasa ingin tahu dapat dikembangkan melalui
diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan di lapangan. Dalam penelitian dapat
ditunjukkan pada waktu peserta didik melakukan observasi, diskusi, percobaan
sehingga akan muncul sikap ingin tahu, terbuka, objektif, disiplin, berani dan teliti.
d. IPA sebagai teknologi. IPA sebagai teknologi mempunyai tujuan untuk
menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan dunia di era globalisasi yang
semakin maju karena perkembangan IPTEK. Produk IPA dapat digunakan dan
dimanfaatkan manusia untuk mempermudah kehidupannya dalam bentuk
teknologi apabila kebenarannya telah diuji. Setelah mempelajarari IPA sebagai
teknologi diharapkan peserta didik dapat mengimplementasikannya pada
kehidupan sehari-hari berbentuk teknologi. Contoh teknologi pada materi gaya dan
gerak adalah gaya dorong yang terdapat pada mesin pesawat.
Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur tersebut diharapkan dapat
muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan
menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan
pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah. Kegiatan
pembelajaran IPA dapat mengembangkan beberapa kemampuan pada peserta didik
diantaranya:
a. Bertanya, menyempurnakan jawaban tentang gejala alam atau karakteristik alam.
b. Cara sistematis yang diterapkan dalam lingkungan dan teknologi.
c. Kegiatan ilmiah yang berbasis pada metode ilmiah.
B. Pengertian IPAS
IPAS singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. IPAS merupakan
mata pelajaran yang bertujuan untuk memahami lingkungan sekitar, meliputi
fenomena alam dan sosial. Pada KTSP dan beberapa kurikulum pendahulunya,
terdapat mata pelajaran IPA dan IPS. Kedua mata pelajaran ini diajarkan secara
terpisah. Namun, pada Kurikulum 2013 kedua mata pelajaran diajarkan secara
bersamaan (holistik) dalam tema pembelajaran tertentu. Penilaiannya saja yang
dilakukan secara terpisah. Perubahan tersebut mengindikasikan bahwa IPA dan IPS

5
sebenarnya dapat diajarkan secara bersamaan. Terlebih objek kajian kedua mata
pelajaran sama-sama tentang lingkungan sekitar. IPA berfokus pada objek kajian
ilmiah fenomena alamnya, sedangkan IPS berfokus pada konteks sosial (berkaitan
dengan kemasyarakatan). Pada kurikulum merdeka, IPA dan IPS dileburkan menjadi
satu mata pelajaran yaitu IPAS.
C. Pengertian Kurikulum Merdeka
UU No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan “kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk
menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk
mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
Fase dalam kurikulum merdeka untuk Sekolah Dasar:
1. Fase A
Pada fase awal ini, Kurikulum Merdeka lebih menekankan penguatan dan
pengembangan kemampuan literasi dan numerasi dasar siswa sedangkan mata
pelajaran yang diajarkan untuk dua kelas yang ada di dalam fase ini juga tidak
sebanyak dua fase lanjutan setelah fase ini.
2. Fase B
Di fase ini, peserta didik mulai dikenalkan dengan sejumlah mata pelajaran baru
yang sebelumnya belum diterapkan di fase A. salah satunya adalah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang menjadi mata pelajaran wajib sejak peserta
didik mulai memasuki kelas III atau dimulainya fase B.
3. Fase C
Pada fase ini, peserta didik mulai disiapkan pada pendidikan untuk jenjang
selanjutnya meskipun penguatan literasi dan numerasi tetap menjadi bagian dari

6
evaluasi guru sekaligus tetap mengedepankan proses pembelajaran berdasarkan
minat dan bakat dari masing- masing siswa.
D. Penerapan Hakikat IPA dalam Mapel IPAS Fase B/C Kurikulum Merdeka
a) Kaitan Hakikat IPA dalam Mata Pelajaran IPAS pada Fase B dalam Kurikulum
Merdeka
Di Fase B, siswa mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan yang baru
saja mereka peroleh dan bagaimana konsep-konsep dari ilmu-ilmu alam dan ilmu-
ilmu sosial berhubungan satu sama lain dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Penguasaan seorang siswa terhadap materi yang dipelajari ditunjukkan dengan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga
mengajukan ide/alasan, melakukan penyelidikan/penyelidikan/eksperimen,
mengkomunikasikan, menarik kesimpulan, merefleksi, menerapkan, dan
menindaklanjuti proses inkuiri yang dilakukan.
Penggalan CP IPAS Fase B: Peserta didik dapat
membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu
sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.
Pendekatan:TPACK dan Pendekatan saintifik
Metode: Percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan
1. Langkah-langkah pembelajaran
Pendahuluan:
a. Mengkondisikan kelas
b. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
c. Melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi
siklus hidup makhluk hidup.
d. Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan
2. Kegiatan Inti
a. Siswa mengamati video siklus hidup makhluk Pengamatan
hidup.
b. Siswa membuat tabel berisi makhluk hidup Membuat tabel
beserta urutan siklus hidupnya.
c. Siswa berkelompok sebanyak 3 orang untuk Menganalisis
menganalisis makhluk hidup yang mengalami

7
siklus hidup sempurna dan ditulis pada hasil
diskusi
d. Siswa dengan masing-masing kelompoknya
merancang percobaan/ penyelidikan proses Merancang
siklus hidup yang ada di lingkungan sekolah.
e. Siswa melakukan penyelidikan untuk
membandingkan siklus hidup antar makhluk Penyelidikan/Percobaan
hidup yang ada di lingkungan sekolah.
f. Siswa presentasi/mengkomunikasikan hasil Mengkomunikasikan
penyelidikan yang sudah dilakukan. hasil
3. Penutup
a. Siswa merangkum hasil kegiatan/membuat
kesimpulan
b. Siswa menyanyi Profil Pelajar Pancasila
a) Kaitan Hakikat IPA dalam Mata Pelajaran IPAS pada Fase C dalam Kurikulum
Merdeka
Aktivitas ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman sejawat
untuk mengkaji materi dan melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning (PBL). Mempelajari isi modul secara umum untuk
memahami tujuan pembelajaran serta menselaraskan target kompetensi guru dengan
kompetensi peserta didik. Melakukan telaah kurikulum dan hasil UN untuk
mempetakan kompetensi yang diperlukan peserta didik. Merancang aktivitas peserta
didik yang akan dilakukan pada kegiatan on, menelaah atau membuat LKPD, dan
membuat instrumen penilaian proses maupun penilaian hasi belajar.
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran berbasis masalah
yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu
maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga
bermakna, relevan, dan kontekstual. Berikut merupakan tahapan dalam pembelajaran
PBL:
1) Orientasi peserta didik pada masalah.
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPA merupakan sebuah studi untuk mempelajari tentang alam sekitar yang
dilakukan secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip, melainkan juga merupakan suatu
proses penemuan. Proses pembelajaran IPA diarahkan dalam pelaksanaannya secara
inkuiri sehingga menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi supaya menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah.
IPAS merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk memahami lingkungan
sekitar, meliputi fenomena alam dan sosial. Mapel IPAS hanya terdapat pada kurikulum
merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Oleh karena itu, terdapat
penerapan hakikat IPA dalam mapel IPAS pada Fase B/C dalam kurikulum merdeka
seperti yang dijelas ka diatas.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan, serta masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aisah, S. (2020). Analisis Pemahaman Guru Tentang Konsep Hakikat IPA dan Pengaruhnya
Terhadap Sikap Ilmiah Siswa. Al-Mubin; Islamic Scientific Journal, 3(1), 16-26.

Sayekti, Ika Chandra., Rini, Ika Fajar., Hardiyansyah, Fawzia. (2019). ANALISIS HAKIKAT
IPA PADA BUKU SISWA KELAS IV SUB TEMA I TEMA 3 KURIKULUM 2013. PGSD
Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta. Pendidikan Profesi Dasar . e-ISSN:
2503-3530 Vol. 6, No. 2. Diakses dari
https://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/download/9256/5568. pada 10
Februari 2023.

Surya, P. M., & Surya, P. D. M. (2022). Pengembangan E-Modul Pembelajaran IPA Berbasis
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Wahana
Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya, 15(3), 86-97.

Wisudawati, A. W., & Sulistyowati, E. (2022). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi
Aksara.

Vhalery, R., Setyastanto, A. M., & Leksono, A. W. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar
Kampus Merdeka: Sebuah Kajian Literatur. Research and Development Journal of
Education, 8(1), 185-201.

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum- merdeka diakses pada Sabtu, 11 Februari 2023

https://www.diaryguru.com/2022/05/penjelasan-lengkap-tentang-ipas.html?m=1, diakses
pada Sabtu, 11 Februari 2023

10
Lampiran

Link Presentasi Power Point:


https://www.canva.com/design/DAFaYH6rVe0/o2D9LvorM7I2ntX9yUS4LQ/view?utm_con
tent=DAFaYH6rVe0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=share
button

11

Anda mungkin juga menyukai