Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Dasar
Dosen pengampu: Prof. Dr. Haryono, M. Psi. dan Dr. Edi Waluyo, S, Pd., M. Pd.
Oleh:
SEKOLAH PASCASARJANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Analisis Kurikulum
Pendidikan Dasar yang berjudul “Analisis Kurikulum dan Pembelajaran IPA (Sains)
Pada Jenjang Pendidikan Dasar” dengan baik. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Prof. Dr. Haryono, M. Psi. dan Dr. Edi Waluyo, S, Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Dasar atas bimbingannya dalam penyusunan
makalah ini, terima kasih juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam proses
pengerjaan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca sekaligus menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan ke arah yang lebih
baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami
perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala
bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi
berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana pendidikan di
lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga pendidik), mutu pendidikan, perangkat
kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu menejemen pendidikan
termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif.
Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas pendidikan
Indonesia lebih baik. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan
berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional
senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang
terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global (Mulyasa, 2006:4).
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran IPA (Sains) pada jenjang pendidikan dasar?
3. Bagaimana dengan pembelajaran IPA (Sains) pada kurikulum saat ini (Kurikulum
Merdeka)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPA (Sains) pada jenjang pendidikan
dasar.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPA (Sains) pada kurikulum
teradahulu.
3. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPA (Sains) pada kurikulum saat ini
(Kurikulum Merdeka).
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
adalah mengenalkan konsep dasar sains kepada siswa. Ini mencakup pemahaman
tentang alam, lingkungan, dan fenomena sains dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pembelajaran IPA di SD mencakup berbagai topik seperti sifat-sifat benda, energi,
ekosistem, sistem tata surya, dan konsep-konsep dasar lainnya. Materi ini harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Pembelajaran IPA di SD
harus mengintegrasikan metode yang sesuai untuk usia anak-anak, termasuk
eksperimen sederhana, observasi, cerita, gambar, dan bermain peran. Metode ini harus
merangsang rasa ingin tahu dan eksplorasi siswa. Siswa sebaiknya diberi kesempatan
untuk melakukan eksperimen sederhana, observasi, dan kegiatan praktis lainnya. Ini
membantu siswa memahami konsep-konsep sains dengan cara yang konkret.
Pembelajaran IPA di SD juga harus mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
kemampuan untuk mengajukan pertanyaan ilmiah serta mencari jawaban. Beberapa
kurikulum dapat mengintegrasikan mata pelajaran IPA dengan mata pelajaran lain,
seperti bahasa, matematika, seni, dan sejarah. Ini membantu siswa melihat keterkaitan
antar mata pelajaran.
1. Kurikulum 1968
5
Kurikulum ini menekankan pemahaman konsep dasar sains dengan pendekatan
teoritis, kurang menekankan praktikum dan eksperimen. IPA diajarkan sebagai
mata pelajaran terpisah dengan fokus pada konsep dan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan alam.
2. Kurikulum 1975
3. Kurikulum 1984
4. Kurikulum 1994
5. Kurikulum 2004
6. Kurikulum 2006
Kurikulum 2006, yang juga dikenal dengan singkatan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan), adalah kurikulum yang diterapkan di Indonesia sebagai upaya
untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada satuan pendidikan dalam merancang
6
program pembelajaran. Fokus pada pembelajaran berorientasi hasil dengan standar
kompetensi yang jelas, serta integrasi pendidikan lingkungan hidup dan teknologi
dalam pembelajaran IPA. IPA diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah dengan
fokus pada konsep dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam.
7. Kurikulum 2013
7
C. Pembelajaran IPA (Sains) Pada Kurikulum Saat Ini
Kurikulum Merdeka adalah penyempurna dari kurikulum sebelumnya. Hal ini
juga meliputi pembelajaran IPA. Pada kurikulum ini, guru melibatkan peserta didik
dalam kegiatan belajar yang menyenangkan yang mendorong kemandirian,
kreativitas, berinovasi dan berpikir kritis (Daga , 2021). Sesuai dengan Profil pelajar
pancasila, kurikulum merdeka diciptakan untuk memberikan kebebasan kepada peserta
didik, guru, dan lembaga pendidikan untuk berinovasi guna mendorong pembelajaran
sepanjang hayat. Membangun pembelajaran yang terkonsentrasi pada pembentukan
kompetensi dasar dan karakteristik peserta didik dimungkinkan dengan Kurikulum
Pembelajaran Mandiri dan konsep guru sebagai pendidik.
1. mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpicu
untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia,
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis kurikulum dan pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dasar penting untuk
memastikan bahwa materi pelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif dan
kebutuhan siswa.
2. Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk mengembangkan
pemahaman siswa tentang konsep ilmiah dan keterampilan berpikir kritis melalui
eksplorasi dunia alam.
3. Setiap kurikulum mencerminkan perubahan dalam pendekatan dan tujuan pembelajaran
IPA, dengan peningkatan yang signifikan dalam pengalaman praktis, penerapan konsep
sains dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa, dan pengembangan keterampilan
sosial dan literasi sains.
4. Penggabungan pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS diharapkan dapat memicu anak
untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dan literatur yang dapat
menambah wawasan pengetahuan kita. Selain itu kita sebagai calon ataupun pendidik
bangsa haruslah kritis mengenai perbedaan pembelajaran IPA (Sains) di setiap kurikulum,
sehingga kita tidak menyamaratakan pembelajaran yang ada pada kurikulum terdahulu
dengan kurikulum saatt ini. Kita harus menyadari bahwa kurikulum yang telah dirancang
tentu saja disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan perkembangan zaman pada saat ini
sehingga kita dapat mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan di masa
mendatang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Daga, A. T. (2021). Makna Merdeka Belajar dan Penguatan Peran Guru di Sekolah Dasar.
Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(3), 1075–1090.
https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1279.
Kemendikbudristek. (2022, Februari 10). Perbandingan kurikulum. Retrieved from Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan/.
Kemendikbudristek. (2022, Januari 17). Kurikulum merdeka. Retrieved from Pusat Kurikulum
dan Pembelajaran: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/.
Lase Famahato. (2015). Dasar Pengembangan Kurikulum Menjadi Pengalaman Belajar. Jurnal
PG-Paud STKIP, 1(2): 48-58.
Mulyasa E. (2015). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Nasution, S. (2009). Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor : 10/D/KR/2017 tanggal
4 April 2017.
Rochintaniawati, D. (2012). Needs Analysis of Cimahi and West Bandung District Elementary
Teachers in Developing Science Curriculum and Teaching Science. Jurnal Pengajaran
IPA, 17(2): 183-189.
Suryantari, K. D., & Sumantri, M. (2016). Analisis Kesenjangan Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran, 49(2): 59-69.
11