Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER

DESAIN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah : Pengembangan Karakter

Dosen Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd.

Disusun Oleh:

Arif Maulana (1401421327)

ROMBEL G
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Desain Penelitian Dan Analisis Data


Hari/Tanggal/Jam : Rabu/5 April/13.00
Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M.Pd.
Rombel :G

Nama : Arif Maulana

NIM : 1401421327

No : 38

Rombel :G

Soal I

Desain penelitian dan Analisis Data (DPAD) menduduki posisi penting dan penentu seberapa

kualitas dan valid hasil temuan penelitian yang dilakukan. Pertanyaan:

1. Terdapat pada BAB berapa DPAD bisa ditemukan?


Jawab :
Pada BAB III DPAD dapat ditemukan yaitu pada bagian Metode Penelitian. Penulisan
desain penelitian yang mencakup analisis data juga ada penulisan yang desain dengan
analisis datanya terpisah menjadi dua sub bab. Sebagai gambaran dari desain penelitian
dan analisis data yang terdapat dalam BAB III Metode Penelitian ini yaitu waktu
penelitian bisa di desain oleh si peneliti itu sendiri. Di metode penelitian juga wajib
terdapat Teknik penelitian. Teknik penelitian memiliki beberapa bentuk. ada yang bisa
dilakukan dengan angket (kuesioner), observasi, wawancara, dokumentasi dan masih
banyak lagi. Metode penelitian juga akan mengulas tentang sampling, sampel, unit
analisis dan populasi. Saat menjalankan penelitian di lapangan, tidak dapat dipungkiri
bahwa perlu yang namannya teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan
data. Dua hal ini juga harus dilaporkan di bab metode penelitian. Disertai dengan
analisis data dan tidak untuk menyantumkan lokasi dan waktu penelitian.
2. Dalam menentukan Desain Penelitian (DP), faktor-faktor apa saja yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan DPAD?
Jawab :
a. Karakteristik permasalahan penelitian yang ditemukan, yaitu berdasarkan
permasalahan-permasalahan tersebut, maka sebelum melakukan analisis data
haruslah memperhatikan teknik analisis data yang akan dipakai dengan
menyesuaikan pada permasalahan penelitian tersebut.
b. Karakteristik data penelitian yang dikumpulkan, yaitu pemilihan desain dan analisis
data harus mempertimbangkan jenis data yang telah dikumpulkan agar dapat
memberikan penjelasan lebih rinci terhadap masalah yang diamati.’
c. Karakteristik sampel, yaitu dalam penelitian data diperoleh dari sampel maupun
populasi. Apabila data diambil dari sampel, terdapat beberapa aturan teknik sampel
yang perlu diperhatikan secara cermat agar sampel yang dipilih benar-benar
representatif atau dapat mewakili karakter dari populasi.
d. Karakteristik hubungan dan banyaknya variabel, yaitu umumnya, jika penelitian
yang dilakukan adalah penelitian bersifat korelasional, maka peneliti akan berusaha
mencari sifat dan besarnya hubungan antar variabel penelitian. Dimana nantinya
penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap gejala yang diamati.
Teknik yang digunakan untuk mencari besarnya hubungan antardua variabel
berbeda dengan teknik untuk variabelnya yang lebih dari dua. Untuk itu, sebelum
memilih teknik analisis data yang sesuai harus ditentukan dulu sifat dari hubungan
suatu variabel.

Soal II

1. Tentukan 7 bidang kajian dan sub-sub variabelnya yang akan saudara kaji!
Jawab:
a. Proses pembelajaran, sub variabelnya metode pembelajaran, hasil belajar, peran
guru
b. Sistem pendidikan, sub variabelnya kurikulum yang berlaku, kebijakan dalam
pengembangan kurikulum
c. Jenis pendidikan, sub variabelnya pendidikan formal dan pendidikan non formal
d. Evaluasi pendidikan, sub variabelnya pengembangan model evaluasi pada
kurikulum yang berlaku
e. Teknologi pendidikan, sub variabelnya media pembelajaran yang digunakan
f. Kurikulum pembelajaran, sub variabelnya efektivitas penggunaan media
pembelajaran
g. Progam pendidikan, sub variabelnya ekstrakulikuler yang sedang dijalankan
2. Tentukan pula dua judul jenis penelitian pendidikan tipe kuantitatif dan
kualitatif!
Jawab :
a. Kuantitatif
1) PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP PRESTASI SISWA
PADA MATA DIKLAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI
SMK NEGERI 1 SEDAYU
2) PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR
MURID DI SD INPRES 12/79 BANA KECAMATAN BONTOCANI
KABUPATEN BONE
b. Kualitatif
1) PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER ANAK PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN No. 77
KANAENG KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN
TAKALAR
2) PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER ANAK PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN No. 77
KANAENG KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN
TAKALAR

Soal III

Dasar filsafat yg digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat berbeda demikian
pula tujuan akhirnya serta instrumennya. Pertanyaan:

1. Uraikan perbedaan mendasar dari kedua jenis penelitian tersebut!


Jawab:
a. Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
1) Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi
tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu
urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan
banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat praktis.
2) Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek
penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk
operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena
kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan
kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.
Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya,
seperti penentuan Teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.
Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
b. Dasar Teori
1) Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan
ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang
ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari
makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-
teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi, etnologi, serta
aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum
dan terbuka maka ilmu social lainnya mengadopsi sebagai sarana
penelitiannya.
2) Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa
yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme,
behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang
bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.
c. Tujuan
1) Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah
mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi
teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
2) Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun
fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik,
menaksir dan meramalkan hasilnya.
d. Desain
1) Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-
ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain
hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu
desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
2) Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang
mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain
merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya.
Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh
desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup
diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon
four group design dll.nya.
e. Data
1) Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat
berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti
foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian
dilakukan.
2) Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya
bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat
dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan
operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal,
ordinal, interval dan ratio.
f. Sampel
1) Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan
kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan
jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah
satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik.
Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak representative.
2) Sedangkan, pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan
statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin
merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif
membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan .
Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila
perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang
diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh,
penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable
tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan variabel kontrol. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable
pengganggu.
g. Teknik
1) Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan
akan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi terlibat
langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan
etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam
praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-
foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview tertutup.
2) Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan
berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner,
eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan interview, biasanya
diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan seperangkat data yang
dibutuhkan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang
diperlukan.
h. Hubungan dengan yang diteliti
1) Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak
mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun didasarkan
pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan
dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu manusia, maka yang
menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian.
2) Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti
mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara
subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas
yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek.
i. Analisa Data
1) Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan
yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan
pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah
Analisa domain, analisa taksonomi, analisa komponensial, analisa tema
kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded theory research).
2) Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang
dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan
menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t, analisa varian dan
covarian, analisa faktor, regresi linear dll.nya.
j. Kesimpulan
1) Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan,
prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai
untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat
terkontaminasi dengan subyektifitas peneliti.
2) Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variable-
variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga
diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sample, pengambilan data dan
penentuan alat analisanya.
2. Mengapa penelitian kualitatif disebut modern dan kuantitatif tradisional?
Jelaskan!
Jawab:
Penelitian kualitatif sering disebut modern atau metode baru karena popularitasnya
belum lama. Pada intinya, metode penelitian kualitatif itu berlandaskan dengan filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi objek ilmiah, peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan datanya triangulasi, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna daripada
generalisasi. Sedangkan, penelitian kuantitatif sering disebut tradisional karena cara ini
sudah cukup lama digunakan sehingga telah mentradisi sebagai metode penelitian.
Metode kuantitatif juga dinamakan positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Artinya, metode ini biasanya digunakan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

Soal IV

Penelitian selalu berbasis masalah. Pertanyaan:

1. Apakah yang di sebut masalah? Jelaskan dan beri contoh: judul penelitian, latar
belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah!
Jawab:
• Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
peraturan dengan pelaksanaan, serta antara rencana dengan pelaksanaan.
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau
dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,
antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, serta
kompetisi.
• Judul Penelitian
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PROBLEM
SOLVING SISWA KELAS IV MIN 1 ADIREJO KECAMATAN
PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN
2017/2018
• Latar Belakang Masalah
Manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tentunya
membutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran. Tanpa adanya
pengetahuan, manusia tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Tanpa adanya
pengalaman, manusia tidak akan mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya.
Tanpa pemikiran juga, hidup manusia tidak terarah dan tidak dapat menghargai
kehidupan. Manusia memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran
melalui suatu kegiatan bermakna yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia.” Hakikat Pendidikan
pendidikan dapat dipahami sebagai usaha untuk mengubah perkembangan fisik
dan perkembangan moral manusia agar berguna bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara dimasa mendatang. Lembaga pendidikan dasar dalam
pelaksanaannya harus memahami standar nasional pendidikan. Tujuannya agar
lembaga pendidikan dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang bermutu.
Ruang lingkup materi pelajaran di sekolah dasar sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain “Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Prakarya, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Permendikbud 2016)”.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa semua bidang studi
yang dipelajari siswa pada tingkat sekolah dasar memberikan kontribusi besar
bagi perkembangan potensi siswa seperti kemampuan berbahasa dan berpikir.
HIngga pada bagian yang terakhir yaitu motivasi belajar “Motivasi dapat
bersumber dari internal dan eksternal. Motivasi internal muncul dari dalam diri
siswa sedangkan motivasi eksternal datang dari pengaruh lingkungan sekitar
baik guru, teman, dan kondisi lingkungan belajar. Ada tiga komponen utama
dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan (Dimyati & Mudjiono,
2013:80). Kebutuhan berarti sesuatu yang harus dimiliki dan diharapkan,
dorongan berarti adanya keinginan atau kemauan untuk memenuhi harapan
tersebut, sedangkan tujuan berarti suatu akhir yang dicapai manusia. Ketiga
komponen ini sangat penting agar terciptanya motivasi yang optimal.
• Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yakni sebagai berikut:
a. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
b. Masih banyak siswa yang beranggapan belajar bahasa Indonesia pelajaran
yang membosankan.
c. Guru kurang menguasai kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung.
d. Anak belum berani bertanya untuk hal yang belum jelas kepada guru
• Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terdapat di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah metode problem solving
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1
Adirejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran
2017/2018?”
2. Tentukan jenis-jenis rumusan masalah yang mendasarkan pada level of
explanation! (Masing-masing 3).
Jawab:
Berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk
masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang mengarahkan
peneliti untuk melakukan eksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Contoh Rumusan Masalah Deskriptif:
• Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan
hukum?
• Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
• Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
b. Rumusan komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang mengarahkan peneliti
untuk membandingkan antara koteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan
yang lain. Contoh rumusan masalah komparatif:
• Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dengan swasta?
(satu variabel pada dua sampel)
• Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta
nasional dan perusahaan asing? (dua variabel pada dua sampel)
• Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota, desa
dan gunung? (satu variabel pada tiga sampel)
• Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antar murid yang berasal
dari keluarga Guru, Pegawai Swasta, dan Pedagang? (dua variabel pada tiga
sampel)
• Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan kepala sekolah antara SD,
SMP, dan SLTA ? (satu variabel untuk dua kelompok, pada tiga sampel)
c. Rumusan Masalah asosiatif
Masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan
timbal balik.
1) Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal ataupun
interaktif.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - hub. Simetris
• Adakah hubungan antara banyaknya semut dipohon dengan tingkat
manisnya buah?
• Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah
kejahatan?
2) Hubungan kausal adalah hubungan yanga bersifat sebab akibat. Dalam hal ini
ada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen. Variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan kausal
• Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
• Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyawan?
• Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak?
(pendidikan orang tua merupakan variabel independen dan prestasi belajar
merupakan variabel dependen)
• Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala SMK terhadap kecepatan
lulusan memperoleh pekerjaan? (kepemimpinan merupakan variabel
independent dan kecepatan memperoleh pekerjaan merupakan variabel
dependen)
3) Hubungan timbal balik atau interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel dependen dan variabel
independen.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan timbal balik atau interaktif
• Hubungan antara motivasi dengan prestasi. Disini dapat dinyatakan
motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
• Hubungan antara kecerdasan dengan kakayaan. Kecerdasan dapat
menyebabkan kaya, demikian juga orang kaya dapat meningkatkan
kecerdasan karena gizi terpenuhi.

Soal V

1. Tujuan penelitian beragam tergantung pada jenis dan tipe penelitiannya.


Pertanyaan: Apa tujuan penelitian R & D, eksperimen, korelasi, komporasi, dan
asosiasi?
Jawab:
a. R & D, research dan development bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut. Research dan development merupakan
kajian sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu produk,
mengembangan/memproduksi rancangan tersebut, dan mengevaluasi kinerja
produk tersebut, dengan tujuan dapat memperoleh data yang empiris yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk membuat produk, alt-alat, dan model yang dapaat
digunakan dalam pembelajaran atau nonpembelajaran.
b. Eksperimen, metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab
akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam kondisi yang
terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variable lain yang
mempengaruhi variabel dependen, maka dalam penelitian eksperimen
menggunakan kelompok control dan seringnya penelitian dilakukan dalam
laboratorium.
c. Korelasi, Penelitian korelasi bertujuan untuk menyelidiki (membuktikan) sejauh
mana keterkaitan atau keeratan hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih
variabel lain. Pada umumnya variabel yang digunakan dalam penelitian korelasi
minimal 2 variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat.
d. Komporasi, Penelitian Komparasi bertujuan untuk mengetahui dan atau menguji
perbedaan dua kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga adalah penelitian
yang dilakukan untuk membandingkan suatu variable (objek penelitian), antara
subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-
akibatnya.
e. Asosiasi, penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih, mencari peranan, pengaruh, dan hubungan yang bersifat sebab-
akibat, yaitu antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
2. Buatlah judul penelitian dari a, b, c, d, dan e tersebut!
Jawab:
a. R & D
“Pengembangan Media Pembelajaran Big Book untuk Meningkatkan Keterampilan
Bahasa pada Peserta Didik”
b. Eksperimen
"Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi
Hijau (Brassica juncea L.) di Lahan Sawah"
c. Korelasi
Korelasi Antara Minat Belajar Dengan. Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran IPAS
Siswa Kelas IV SDN 1 Salatiga.
d. Komparasi
“ Perbandingan Efektivitas Pembelajaran dengan Model PBL Dan PJBL dalam
Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan berfikir Siswa di Kelas III SDN
tambakaji 04 Semarang
e. Asosiasi
“Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Muatan PKN Kelas
V Di SD N 1 Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai