Disusun Oleh:
ROMBEL G
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
UJIAN TENGAH SEMESTER
NIM : 1401421327
No : 38
Rombel :G
Soal I
Desain penelitian dan Analisis Data (DPAD) menduduki posisi penting dan penentu seberapa
Soal II
1. Tentukan 7 bidang kajian dan sub-sub variabelnya yang akan saudara kaji!
Jawab:
a. Proses pembelajaran, sub variabelnya metode pembelajaran, hasil belajar, peran
guru
b. Sistem pendidikan, sub variabelnya kurikulum yang berlaku, kebijakan dalam
pengembangan kurikulum
c. Jenis pendidikan, sub variabelnya pendidikan formal dan pendidikan non formal
d. Evaluasi pendidikan, sub variabelnya pengembangan model evaluasi pada
kurikulum yang berlaku
e. Teknologi pendidikan, sub variabelnya media pembelajaran yang digunakan
f. Kurikulum pembelajaran, sub variabelnya efektivitas penggunaan media
pembelajaran
g. Progam pendidikan, sub variabelnya ekstrakulikuler yang sedang dijalankan
2. Tentukan pula dua judul jenis penelitian pendidikan tipe kuantitatif dan
kualitatif!
Jawab :
a. Kuantitatif
1) PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP PRESTASI SISWA
PADA MATA DIKLAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI
SMK NEGERI 1 SEDAYU
2) PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR
MURID DI SD INPRES 12/79 BANA KECAMATAN BONTOCANI
KABUPATEN BONE
b. Kualitatif
1) PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER ANAK PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN No. 77
KANAENG KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN
TAKALAR
2) PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER ANAK PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN No. 77
KANAENG KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN
TAKALAR
Soal III
Dasar filsafat yg digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat berbeda demikian
pula tujuan akhirnya serta instrumennya. Pertanyaan:
Soal IV
1. Apakah yang di sebut masalah? Jelaskan dan beri contoh: judul penelitian, latar
belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah!
Jawab:
• Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
peraturan dengan pelaksanaan, serta antara rencana dengan pelaksanaan.
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau
dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,
antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, serta
kompetisi.
• Judul Penelitian
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PROBLEM
SOLVING SISWA KELAS IV MIN 1 ADIREJO KECAMATAN
PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN
2017/2018
• Latar Belakang Masalah
Manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tentunya
membutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran. Tanpa adanya
pengetahuan, manusia tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Tanpa adanya
pengalaman, manusia tidak akan mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya.
Tanpa pemikiran juga, hidup manusia tidak terarah dan tidak dapat menghargai
kehidupan. Manusia memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran
melalui suatu kegiatan bermakna yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia.” Hakikat Pendidikan
pendidikan dapat dipahami sebagai usaha untuk mengubah perkembangan fisik
dan perkembangan moral manusia agar berguna bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara dimasa mendatang. Lembaga pendidikan dasar dalam
pelaksanaannya harus memahami standar nasional pendidikan. Tujuannya agar
lembaga pendidikan dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang bermutu.
Ruang lingkup materi pelajaran di sekolah dasar sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain “Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Prakarya, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Permendikbud 2016)”.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa semua bidang studi
yang dipelajari siswa pada tingkat sekolah dasar memberikan kontribusi besar
bagi perkembangan potensi siswa seperti kemampuan berbahasa dan berpikir.
HIngga pada bagian yang terakhir yaitu motivasi belajar “Motivasi dapat
bersumber dari internal dan eksternal. Motivasi internal muncul dari dalam diri
siswa sedangkan motivasi eksternal datang dari pengaruh lingkungan sekitar
baik guru, teman, dan kondisi lingkungan belajar. Ada tiga komponen utama
dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan (Dimyati & Mudjiono,
2013:80). Kebutuhan berarti sesuatu yang harus dimiliki dan diharapkan,
dorongan berarti adanya keinginan atau kemauan untuk memenuhi harapan
tersebut, sedangkan tujuan berarti suatu akhir yang dicapai manusia. Ketiga
komponen ini sangat penting agar terciptanya motivasi yang optimal.
• Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yakni sebagai berikut:
a. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
b. Masih banyak siswa yang beranggapan belajar bahasa Indonesia pelajaran
yang membosankan.
c. Guru kurang menguasai kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung.
d. Anak belum berani bertanya untuk hal yang belum jelas kepada guru
• Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terdapat di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah metode problem solving
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1
Adirejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran
2017/2018?”
2. Tentukan jenis-jenis rumusan masalah yang mendasarkan pada level of
explanation! (Masing-masing 3).
Jawab:
Berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk
masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang mengarahkan
peneliti untuk melakukan eksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Contoh Rumusan Masalah Deskriptif:
• Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan
hukum?
• Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
• Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat
terhadap pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
b. Rumusan komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang mengarahkan peneliti
untuk membandingkan antara koteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan
yang lain. Contoh rumusan masalah komparatif:
• Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dengan swasta?
(satu variabel pada dua sampel)
• Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta
nasional dan perusahaan asing? (dua variabel pada dua sampel)
• Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota, desa
dan gunung? (satu variabel pada tiga sampel)
• Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antar murid yang berasal
dari keluarga Guru, Pegawai Swasta, dan Pedagang? (dua variabel pada tiga
sampel)
• Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan kepala sekolah antara SD,
SMP, dan SLTA ? (satu variabel untuk dua kelompok, pada tiga sampel)
c. Rumusan Masalah asosiatif
Masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan
timbal balik.
1) Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal ataupun
interaktif.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - hub. Simetris
• Adakah hubungan antara banyaknya semut dipohon dengan tingkat
manisnya buah?
• Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah
kejahatan?
2) Hubungan kausal adalah hubungan yanga bersifat sebab akibat. Dalam hal ini
ada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen. Variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan kausal
• Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
• Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyawan?
• Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak?
(pendidikan orang tua merupakan variabel independen dan prestasi belajar
merupakan variabel dependen)
• Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala SMK terhadap kecepatan
lulusan memperoleh pekerjaan? (kepemimpinan merupakan variabel
independent dan kecepatan memperoleh pekerjaan merupakan variabel
dependen)
3) Hubungan timbal balik atau interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel dependen dan variabel
independen.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan timbal balik atau interaktif
• Hubungan antara motivasi dengan prestasi. Disini dapat dinyatakan
motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
• Hubungan antara kecerdasan dengan kakayaan. Kecerdasan dapat
menyebabkan kaya, demikian juga orang kaya dapat meningkatkan
kecerdasan karena gizi terpenuhi.
Soal V