0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan13 halaman
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Rancangan penelitian kualitatif merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Ada dua jenis rancangan penelitian kualitatif yaitu non-standar dan tentatif, dengan tentatif lebih fleksibel untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Rancangan penelitian kualitatif meliputi tahap pra-lap
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Rancangan penelitian kualitatif merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Ada dua jenis rancangan penelitian kualitatif yaitu non-standar dan tentatif, dengan tentatif lebih fleksibel untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Rancangan penelitian kualitatif meliputi tahap pra-lap
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Rancangan penelitian kualitatif merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Ada dua jenis rancangan penelitian kualitatif yaitu non-standar dan tentatif, dengan tentatif lebih fleksibel untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Rancangan penelitian kualitatif meliputi tahap pra-lap
Resume ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Oleh: Zatul Helmi NIM. 21147071
Dibimbing oleh: Ibu Dr. Rifma, M. Pd
JURUSAN MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021 RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF I. Pengertian Rancangan Penelitian Kualitatif Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing. Moleong (2004: 236) mengartikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu penelitian kualitatif yang terdiri dari tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal. Secara umum, Rancangan Penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam satu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat dijalankan dengan baik, benar dan lancar. 1. Tahap Pra-lapangan. Pada tahap Pra-Lapangan ini terdapat tujuh tahap kegiatan yag harus dilakukan oleh peneliti yaitu: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan. Setelah melakukan tahap Pra-Lapangan selanjutnya melakukan tahap Pekerjaan Lapangan yang meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperanserta dalam lapangan sambil mengumpulkan data. 3. Tahap Analisis Data. Tahap yang terakhir adalah tahap analisis darta yang meliputi kegiatan: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Mengingat sifat rancangan penelitian kualitatif yang fleksibel dan dapat berubah tersebut, maka dapat diputuskan bahwa rancangan penelitian kualitatif pada awalnya dapat disusun tidak terlalu rinci, lengkap dan pasti sebagaimana pada rancangan penelitian kuantitatif yang membutuhkan rincian pasti dari suatu rancangan yang akan digunakan. Untuk mengantipasi kemungkinan adanya perubahan dan penyesuaian antara rancangan penelitian dan kondisi lapangan yang akan diteliti, peneliti perlu memahami berbagai model rancangan dalam penelitian kualitatif. Para ahli penelitian kualitatif mengingatkan kepada peneliti bahwa rancangan penelitian kualitatif berbeda dengan rancangan penelitian kuantitatif, terutama dari segi metodologis dimana rancangan penelitian kualitatifsifatnya lebih fleksibel. Walaupun pada proposalnya peneliti sudah menetapkan akan menggunakan metode tertentu, tetapi pokok- pokok pendekatan tetap dapat berubah pada waktu penelitian berlangsung. Artinya, ketika peneliti kualitatif memasuki lapangan dengan membawa rancangan yang sudah direncanakan, dan ternyata tidak sesuai dengan kondisi objektif atau tidak relevan dengan situasi yang diteliti, maka peneliti harus merevisi dengan membuat formulasi rancangan baru atau menyempurnakan rancangan yang sudah ada. Asumsi utama dalam penelitian kualitatif meliputi: 1. Peneliti memfokuskan pada proses 2. Memperhatikan pemaknaan terhadap sesuatu 3. Peneliti merupakan instrument utama 4. Melibatkan penelitian lapangan 5. Bersifat deskriptif, harus memperhatikan proses, makna dan pemahaman melalui kata atau gambar 6. Bersifat induktif, dengan membangun abstraksi, konsep, hipotesis, dan teori dari data yang diperoleh 7. Fleksibel Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan pengertian rancangan penelitian kualitatif adalah proses yang terinci dan spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasi data. Sumber data penelitian kualitatif memiliki setting alami sebagai sumber data langsung. Rancangan penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses kerja yang berkaitan secara langsung dengan berbagai bentuk masalah dalam lingkungan masyarakat. Adalah proses yang terinci dan spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasi data.
II. Rancangan Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan bervariasi karena sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang mempunyai sifat emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip alami yaitu pehenomena apa adanya sesuai dengan yang dijumpai oleh seorang peneliti dalam proses penelitian dilapangan. Penelitian kualitatif dapat dipandang juga sebagai penelitian partisipatif yang desain penelitiannya memiliki sifat fleksibel atau dimungkinkan untuk diubah guna menyesuaikan dari rencana yang telah dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian yang sebenarnya. Oleh karena seorang peneliti belum mengetahui tentang responden dan apa yang akan ditanyakan kepada mereka, maka mereka diperbolehkan melakukan perubahan. Sedangkan posisi perencanaan sebelum peneliti terjun dilapangan adalah untuk meyakinkan bahwa mereka mengetahui kegiatan minimal apa yang perlu dilakukan di lapangan. Berdasarkan desain penelitian yang disusun, penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Desain penelitian kualitatif non standar Desain penelitian dalam paradigma positivistik kuantitatif bersifat terstandar, artinya ada aturan yang sama yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk mengadakan penelitian dalam bidang apapun juga. Pelaksanaan penelitian dimulai dari adanya masalah, membatasi obyek penelitian, mencari teori dan hasil penelitian yang relevan, mendesain metode penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, ada yang menambah dengan implikasi, saran dan atau rekomendasi. Sebelum data diolah, perlu diuji terlebih dulu validitas dan reliabilitasnya, baik dari segi konstrak teori, isi maupun empiriknya. Sistematika penulisan sudah terstandar, yaitu: a. Bab I. Pendahuluan (latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan/batasan masalah, dst.). b. Bab II. Kajian teori atau kajian pustaka (kajian teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, hipotesis/pertanyaan penelitian). c. Bab III. Metode penelitian (Desain, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen dan teknik analisis data). d. Bab IV. Hasil penelitian. e. Bab V. Kesimpulan (ada yang menambah, implikasi, keterbatasan penelitian dan saran). Desain penelitian kualitatif non standar sebetulnya menggunakan standar seperti kuantitatif tetapi bersifat flesibel (tidak kaku). Dengan kata lain model ini merupakan modifikasi dari model penelitian paradigma positivistik kuantitatif dengan menyederhanakan sistematika ataupun menyatukan bebarapa bagian dalam bab yang sama, misalnya memasukkan metode penelitian dalam bab I. Desain penelitian kualitatif non standar ini digunakan untuk penelitian kualitatif dalam paradigma positivistik dan penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa. 2. Desain penelitian kualitatif tentative Model ini sama sekali berbeda dari model-model di atas. Desain penelitian terstandar dan non standar disusun sebelum peneliti terjun ke lapangan dan dijadikan sebagai acuan dalam mengadakan penelitian, sedangkan desain penelitian tentatif disusun sebelum ke lapangan juga tetapi setelah peneliti memasuki lapangan penelitian, desain penelitian dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan dengan kondisi realitas lapangan yang dihadapi. Acuan pelaksanaan penelitian tidak sepenuhnya tergantung pada desain yang telah disusun sebelumnya, tetapi lebih memperhatikan kondisi realitas yang dihadapi. Dalam desain penelitian terstandar maupun non standar dapat dibakukan dengan istilah-istilah: masalah, kerangka teori, metode penelitian, analisis dan kesimpulan dan lainnya. Model tentatif menggunakan dasar sistematika yang berbeda. Sistematika model ini unit-unitnya atau bab-babnya disesuaikan dengan sistematika substantif obyeknya.
III. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Desain penelitian kualitatif memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian lainnya. Adapun karakteristik dari desain penelitian kualitatif adalah : Obyek 1. Lingkungan alamiah merupakan sumber data langsung. Atau dengan kata lain peristiwa merupakan kajian utama peneliti kualitatif. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk memahami dan mempelajari perilaku insani dalam konteks lingkungan yang diteliti. 2. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus. Dalam pemikiran fokus meliputi perumusan latar belakang studi dan permasalahan. Fokus juga berarti penentuan keluasan (scope) permasalahan dan batas penelitian. 3. Penelitiaan bersifat menyeluruh (holistik) dan mendalam. Penelitian kualititatif memandang bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian. Berbagai variabel tidak dapat dipelajari secara terpisah dari keterkaitan dalam kesatuan konteksnya. Karena itu setiap variabel memiliki makna. 4. Perencanaan dalam penelitian kualitatif bersifat lentur dan terbuka. Perencanaan disesuaikan dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan studi. Perencanaan tidak dilakukan secara apriori dan bersifat definitif karena peneliti memilik pandangan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti apa yang belum dilakukannya. Namun dalam hal ini, peneliti dapat saja menyusun perencanaan pemandu sebelum perencanaan sebenarnya dengan tetap menyediakan keterbukaan akan peruabahan dan penyesuaian selama diadakannya penelitian. 5. Manusia merupakan alat (instrument) utama pengumpul data. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. 6. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan karena: a. lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang berdimensi ganda, b. lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subyek penelitian, c. memiliki kepekaan dan daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi 7. Analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Sehingga temuan penelitian di lapangan yang kemudian dibentuk dalam bangunan teori, 8. Penelitian bersifat dekriptif analitik. Data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memilik arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Peneliti melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. 9. Teknik sampling bersifat purposive. Sampel di sini tidak mewakili populasi dengan dikaitkan pada generalisasi tetapi lebih mewakili informasi yang untuk memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya. Peneliti memilih informasi yang dipandang paling mengetahui masalah yang akan dikaji. Pilihan peneliti dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan data yang dikumpulkan. 10. Tekanan penelitian berada pada proses. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil. Proses yang terjadi tanpa control dan inteaksi peneliti, tetapi bersifat alamiah (berlangsung apa adanya).laporan naratif tersebut diupayakan sama dengan apa yang terjadi. 11. Makna sebagai perhatian utama peneliti. Penelitian kualitatif mengarahkan pusat perhatiaanya pada cara bagaimana orang memberi makna pada kehidupan. Peneliti berusaha mencara makna melalui pertanyaan. Lebih lanjut, pemaparan hasil penelitian berdasarkan data dan informasi lapangan dengan menarik makna dan konsep. 12. Hasil penelitan merupakan kesepakan bersama. Pemaparan sebagai hasil interpretasi dalam penelitian kualitatif yang dikehandaki merupakan kesepakatan yang perundingkan dengan subjek-subjek yang dijadikan sumber data[1].
IV. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Menurut Sudarwan Danim mengemukakan bahwa, langkah-langkah penelitian kualitatif bersifat khas, prinsipnya tetap mengikuti langkah-langkah tertentu, seperti: 1. Memilih masalah 2. Mengumpulkan bahan yang relevan 3. Menentukan strategi dan mengembangkan instrument 4. Mengumpulkan data 5. Menafsirkan data 6. Melaporkan hasil penelitian. 1. Memilih Masalah Untuk mengawali penelitian, hal utama yang harus dilakukan adalah memilih permasalahan dilapangan, akan tetapi kebanyakan para mahasiswa dalam melakukan penelitian terlebih dahulu menentukan judul sehingga diantara mereka dengan judul itu tidak mengetahui permasalahan yang dihadapinya. Sebenarnya permasalahan dapat diketahui jika terdapat perbedaan antara teori dan praktik atau antara das sain dan solen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah, diantaranya dengan menjawab beberapa pertanyaan: a. Apakah permasalahan itu merupakan sesuatu yang baru, relative belum banyak diteliti oleh orang lain? b. Apakah permasalahan itu mengundang rasa ingin tahu (curiosity) diri calon, maupun pihak luar yang bakal membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu? c. Apakah masalah yang dipilih berbeda dalam ruang lingkup ilmu yang dipelajarinya? d. Apakah kemampuan dan latar belakang pendidikan calon mendukung tujuan-tujuan itu? e. Apakah alat materi, kondisi fisik psikologis dan metode yang dipakai memungkinkan terlaksanakannya penelitian itu? f. Apakah penelitian mempunyai waktu yang cukup? g. Apakah tersedia dana penunjang bagi terlaksanakannya penelitian itu? Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Dalam perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena, dan perumusan masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena. 2. Mengumpulkan bahan yang relevan Dalam mencari dan pengumpulan bahan ini mengambil bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalah penelitian sebagai acuhan dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Mengadakan survey terhadap data yang telah ada, peneliti bertugas menggali teori-teori yang telah berkembang social dan pendidikan ilmu yang relevan, mencari metode-metode serta mencari tehnik-tehnik penelitian, memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih, serta menghindari terjadinya dublikasi yang tidak dingginkan, termasuk kemungkinan tudingan plagiatisme.[4] Pengumpulan data yang relevan dapat mengambil sumber pustaka yang umum misalnya, buku, jurnal, laporan periodic, bulletin majalah, laporan penelitian dll. 3. Menentukan strategi dan mengembangkan instrument Secara umum, instrumen penelitian dapat dikatakan baik jika memenuhi: a. Bentuk insturmen relevan dengan jenis data yang dikumpulkan dan peneliti sebagai instrument utama harus menguasai permasalahan b. Setiap instrumen harus mamapu menjaring data penelitian dan dapat berkembang dalam proses c. Duplikasi antara setiap butir instrument dimungkinkan untuk pendalaman atau divergenitas berpikir d. Tata instrument bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh subjek dan peneliti harus paham fokusnya e. Antara butir instrument yang satu dengna yang lain harus saling mengisi untuk menjaring data sebanyak mungkin f. Jumlah butir instrument kualitatif tidak dapat dipastikan Kemudian langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memenuhi kriteria di atas adalah : a. Rumuskan pertanyaan penelitian secara divergen, probing, inspiratif, dan atau alternatif b. Tentukan “variabel pokok” yang memuat dalam pertanyaan penelitian itu dengan segala ikutannya c. Tentukan “subvariabel” termuat dalam focus penelitian d. Jabarkan “subvariabel” itu dalam butiran-butiran data yang akan dikumpulkan seluas dan sedalam mungkin e. Tentukan sumber data untuk setiap butiran-butiran yang dimaksud, baik berupa individu atau kondisi lapangan. Kemudian jenis-jenis instrument yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah : a. Angket terbuka b. Wawancara pendalaman c. Observasi partisipan d. Format-format untuk data lapangan 4. Mengumpulkan data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah: a. Observasi (Pengamatan) Yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung tanpa pertolongan alat standar lain dengan mengunakan pengamatan mata. Observasi (Pengamatan) merupakan cara yang sangat baik untuk meneliti tingkah laku manusia. Dalam melakukan pengamatan sebaiknya peneliti sudah memahami terlebih dahulu pengertian-pengertian umum dari objek penelitiannya. Observasi yang lazim digunakan penelitian kualitatif adalah observasi partisipasif, yaitu tehnik pengumpulan data dengan focus perhatian pada kemampuan dalam membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak. Dengan demikian peneliti harus mampu melakukan perenungan dan pemaknaan atas data yang didapat. b. Interview (Wawancara) Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi, sehingga dalam wawancara ini ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil wawancara beberapa factor tersebut, seperti: pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara. Pada penelitian kualitatif ada dua jenis wawancara, yaiti pertama, wawancara tertutup, yaiti pertanyaan- pertanyaan dalam difokuskan pada topic-topik khusus atau umum. Kedua, wawancara yang terbuka, pada wawancara ini peneliti memberikan kebebasan diri dan mendorongnya untuk berbicara secara luas dan mendalam[6]. c. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya[7]. Artinya dokumentasi merupkan teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Sumber-sumber informasi non-manusia ini seringkali diabaikan dalam penelitian kualitatif, padahal sumber ini kebanyakan sudah tersedia dan siap pakai. Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian. 5. Analisis data Dalam analisis data, terdapat dua tahap yaitu tahap analisis data dilapangan dan tahap analisis data pasca pendataan di lapangan. Yang pertama dimaksudkan agar peneliti dapat menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau didapatkan dari lapangan. Proses analisis ini meniscayakan pergulatan peneliti dengan data, menyintesiskan menemukan pola-pola, mencari pokok-pokok persoalan yang penting untuk kemudian disajikan kepada orang lain[8]. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data dan menginterpretasikan data tersebut. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, perumusan masalah yang telah ada.
6. Melaporkan hasil penelitian.
Tahap akhir dari penelitian adalah melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta mempublikasikan hasil temuannya untuk menambah pengetahuan pembaca atau diaplikasikan oleh pengguna hasil penelitian. Sumber Bacaan: Huda, Fatkhan Amirul. 2018. Pengertian Rancangan Penelitian Kualitatif. https://fatkhan.web.id/pengertian-rancangan-penelitian-kualitatif/. Diakses 16 Desember 2021 Pukul 10.30 Septila, Mira. 2013. Rancangan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. http://mira- seplita.blogspot.com/2013/03/rancangan-penelitian-kualitatif-dan.html. Diakses 16 Desember 2021 Pukul 10.40 Wardoyo, Ari. 2017. DESAIN DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUALITATIF. https://langkahislamindonesia.blogspot.com/2017/03/desain-dan-langkah-langkah- penelitian.html. Diakses 16 Desember 2021 Pukul 10.40