Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN PENELITIAN Research is “a systematic attempt to provide answers to

question”. (Tuckman : 1978) Penelitian adalah usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap sesuatu masalah. Sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan
langkah-langkah sebagai suatu kebulatan prosedur.

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ditinjau dari tujuannya ada 3 macam, yaitu : 1.


Penelitian eksploratif, yaitu penelitian yang bertujuan menemukan problematik-problematik
baru. 2. Penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang khusus dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. 3. Penelitian verifikatif, yaitu penelitian yang
ditujukan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan.

FUNGSI PENELITIAN PENDIDIKAN 1. Pengembangan Ilmu Pendidikan Masalah dan


variabel yang diteliti digali dan diangkat berdasarkan teori-teori yang ada dalam ilmu
pendidikan. Hipotesis diturunkan dari teori yang telah ada, diuji secara empirik untuk
pengembangan ilmu. Bidang kajiannya meliputi : kurikulum, proses belajar mengajar,
evaluasi / penilaian pendidikan, administrasi dan supervisi pendidikan, bimbingan
penyuluhan, pendidikan luar sekolah, pendidikan khusus, bidang teori dan filsafat
pendidikan. 2. Pemecahan Masalah Pendidikan Maksudnya untuk melakukan perbaikan dan
penyempurnaan praktek pendidikan, termasuk penelitian terapan. Memecahkan masalah-
masalah pendidikan teriutama masalah yang berkenaan dengan kualitas proses pendidikan
dan pengajaran, kualitas atau mutu hasil pendidikan, efisiensi dan efektivitas pendidikan,
relevansi pendidikan dan lain-lain. Bidang kajiannya meliputi : kurikulum dan sistem
sekolah, anak didik, sistem pengajaran, lingkungan pendidikan, sarana dan prasarana
pendidikan, bahan-bahan instruksional, media dan teknologi pendidikan, penilaian
pendidikan, administrasi sekolah, pelaksanaan bimbingan penyuluhan, perpustakaan
sekolah. 3. Penelitian Kebijasanaan Pendidikan Bidang kajiannya meliputi : Kurikulum
Muatan Lokal, Pendidikan Dasar 9 tahun, Pengawasan Melekat, Monosistem Pendidikan
Guru, Orang Tua Asuh, Kenaikan Pangkat Otomatis, Pendidikan Guru di Universitas,
Pendidikan Politeknik, Pendidikan Multistrata. 4. Penelitian pendidikan yang dapat
menunjang pembangunan. Bidang kajiannya meliputi: Peranan pendidikan dalam
hubungannya dengan sektor ketenagakerjaan, produktivitas kerja, program keluarga
berencana dan kependudukan, lingkungan hidup, ideologi bangsa.

A. Desain Penelitian kuantitatif dan kualitatif

Di dalam penelitian, karakteristik serta pendekatan dan metodologi terbagi menjadi dua
yaitu kuantitatif dan kualitatif. Kedua pendekatan penelitian ini memiliki ciri khas yang berbeda
baik pengertian, desain, instrumen pengumpulan data dan analisisnya. Bagi seorang peneliti
memilih desain penelitian haruslah didasarkan kepada permasalahan penelitian, setting dan
objek, teori yang mendasarinya, tujuan yang diharapkan, keinginan dan kemampuan peneliti itu
sendiri.
1. Penelitian Kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan tradisional karena metode ini telah lama
digunakan di dalam penelitian. Borg dan Gall (2007) mengatakan bahwa penelitian ini
merupakan sinonim dari penelitian positivisme. Pengertian positivisme yang menjadi landasan
desain penelitian kuantitatif menurut Sugiono (2010) adalah suatu filsafat yang memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat. Untuk itu biasanya pendekatan penelitian ini bersandar
kepada kevalidan populasi dan sampel yang digunakan, adanya dugaan awal atau hipotesis, data
berupa angka yang kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus statistik.
Creswell (2012) menjelaskan karakteristik penelitian dengan menggunakan desain
penelitian kuantitatif , yaitu:
1) Masalah penelitian merupakan hubungan antar variabel dan dijelaskan secara deskriptif.
2) Hipotetis yang dibuat berdasarkan teori-teori atau postulat yang telah ada.
3) Rumusan masalah dan hipotesis harus spesifik, terbatas, terukur dan dapat diobservasi
4) Pengumpulan data penelitian melalui instrumen penelitian berupa tes (pertanyaan) dan non
tes (respon).
5) Analisis data baik pada desain penelitian komparatif maupun korelasional menggunakan
statistik.
6) Penulisan laporan penelitian dengan menggunakan standar jelas dan baku, memiliki kriteria
evaluasi, objektif, dan tidak bias.
Penelitian kuantitatif menurut definisi di atas, memiliki karakteristik di antaranya: 1)
memiliki variabel penelitian, 2) data bersifat kuantitatif atau berupa angka, 3) membutuhkan
teori sebagai pondasi penelitian, 4) hipotesis dibuat berdasarkan teori yang ada dan disusun
secara spesifik, 4) instrumen pengumpulan data yaitu tes dan non tes, dan 5) menggunakan uji
statistik untuk membuktikan hipotesis yang dibuat pada awal penelitian.
Sugiono (2010) menjelaskan lebih lanjut kapan penelitian kuantitatif digunakan sebagai
desain penelitian, yaitu:
1) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

2) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode kuantitatif
cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam.
3) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatmen tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
4) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk
hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan
dapat diukur.
6) Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk tertentu.
Dari penjelasan di atas diperoleh pengertian bahwa pendekatan penelitian kuantitatif
adalah pendekatan penelitian yang menghubungkan atau membandingkan satu variabel dengan
variabel lain, data yang dihasilkan bersifat numerik atau angka, memiliki hipotesis sebagai
dugaan awal penelitian, instrumen pengumpulan data melalui tes dan non tes, analisis data
menggunakan statistika, dan hasil penelitian atau kesimpulan dapat mewakili populasi.

2. Penelitian Kualitatif

Pendekatan penelitian ini lahir setelah penelitian kuantitatif sehingga disebut sebagai
penelitian postpositifisme. Penelitian ini berlangsung secara naturalistik tanpa intervensi dan
perlakuan di dalamnya. Denzin dan Lincoln dalam Borg dan Gall (2007) mendeskripsikan
pengertian kualitatif yaitu sebagai sebuah penelitian yang multimetode dalam menjelaskan
masalah, melibatkan interpretasi peneliti, dan melakukan pendekatan secara naturalistik. Sugiono
(2009) menjelaskan secara rinci pengertian penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan kepada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisis bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi.
Creswell (2012) menyebutkan karakteristik pendekatan penelitian kualitatif yaitu:
1) Mengeksplorasi masalah dan membangun pemahaman dari fenomena yang terjadi.
2) Tidak berdasarkan kepada teori yang ada. Teori yang digunakan hanya sebagai pembenaran
masalah.
3) Tujuan penelitian dan masalah penelitian dirumuskan secara umum dan melibatkan
pengalaman partisipan.
4) Pengumpulan data berdasarkan “perkataan” dari responden dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak.
5) Analisis data berdasarkan deskripsi dan motif dengan menggunakan analisis teks dan
menafsirkan makna dari temuan penelitian.
6) Laporan penelitian bersifat fleksibel dan memunculkan subjektifitas peneliti sehingga
penelitian dapat menjadi bias.
Penelitian kualitatif menurut para ahli di atas memiliki beberapa karakteristik di
antaranya: 1) memiliki latar belakang alamiah (naturalistik), 2) masalah dibangun berdasarkan
fenomena di lapangan, 3) teori digunakan bukan saja sebagai landasan akan tetapi untuk
memperkaya dan mempertajam fenomena penelitian, 4) teknik pengumpulan data berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi, 5) penelitian bersifat fleksibel dan dapat berubah baik
rumusan masalah maupun instrumen pengumpulan datanya, dan 6) analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif yang berasal dari teks.
Selanjutnya metode penelitian kualitatif menurut Sugiono (2010) akan cocok digunakan
jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif apabila:
1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap.
Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif karena peneliti kualitatif akan
langsung kepada obyek, melakukan penjelajahan dengan grand tour question, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
2) Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami
berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang
sering mempunyai makna tertentu.
3) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau
peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat
ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
4) Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi
berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
5) Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
6) Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan
metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi/gabungan, maka
kepastian data akan lebih terjamin.
7) Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau
masyarakat akan dapat dilacak metode kualitatif.
Dari pengertian di atas, diperoleh kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bersumber dari fenomena dan fakta empiris yang bersifat natural tanpa rekayasa dan intervensi
peneliti, sumber data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumen, analisis data bersifat
kualitatif analitik, menafsirkan makna dan bukan deretan angka-angka, hasil penelitian diuraikan
secara deskriptif naratif, dan kesimpulan penelitian tidak perlu digeneralisasikan karena setiap
realitas yang terjadi begitu banyak dan kompleks serta selalu berubah.

Anda mungkin juga menyukai