Anda di halaman 1dari 9

Nama: Ita Luspita Rahayu Mahmud

NPP: 32.0930
Kelas: H5
Absen:20

TUGAS TERSTRUKTUR
STATISTIK PEMERINTAHAN (Pengujian Hipotesis)
BAGI MUDA PRAJA H.4, H.5 dan H.6
Kamis 16 Juni 2022

Petunjuk Pengerjaan Tugas:

1. Tugas terstruktur, wajib dikerjakan oleh seluruh siswa dan diperbolehkan berdiskusi
antar siswa dalam proses penyelesaian tugas, namun masing-masing siswa
membuat laporan secara mandiri.

2. Waktu mengumpulkan Tugas Terstruktur paling lambat Hari Kamis, 16 Juni 2022
pukul 21.00 WIB.

3. Jawaban Tugas Terstruktur dikirim melalui email ke: gede_suratha@yahoo.com

Soal:

1. Penggunaan terminology penelitian, penelitian kualitatif dan penelitian


kuantitatif sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari utamanya di
lingkungan perguruan tinggi.
Jelaskan apa yang anda ketahui
tentang:
a. Penelitian.
b. Penelian kualitatif.
c. Penelitian kuantitatif.
Jawab:
a) Penelitian
Penelitian atau research adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah yaitu sebuah
penelitian harus didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Penelitian menjadi salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari dunia pendidikan, khususnya para dosen yang memiliki kewajiban dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan penelitian adalah mencari
suatu permasalahan penelitian lalu menguji dan menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan metode dan teori-teori yang tepat sehingga dapat ditemukan
jawaban atas permasalahan penelitian sehingga dapat dilakukan pengembangan
akan pengetahuan atau teori yang ada. Dalam melakukan penelitian maka
dibutuhkan data serta metode penelitian (salah satunya metode statistik) dalam
yang akan digunakan menjawab permasalahan penelitian .
Bagaimana cara mendapatkan data penelitian. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan baik secara konvensional maupun secara digital/ modern. Secara
digital saat ini cara pengumpulan dapat memanfaatkan data dari citra satelit
ataupun memanfaatkan data dari web yang dikenal dengan teknik web scraping.
Secara konvensional cara pengumpulan data umumnya dapat dibagi atas
registrasi, sensus dan survei, Pengumpulan data secara registrasi dilakukan
apabila sistem pencatatan suatu negara atau instansi sudah baik. Hal ini terjadi
jika seluruh elemen masyarakat baik secara individu, masyarakat maupun
perusahaan mencatatkan data secara sukarela dan mandiri kepada instansi yang
berwenang.
Metode penelitian pada umumnya dapat dibagi dua yaitu metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Metode kualitatif pada umumnya menggunakan studi literatur
untuk menjawab permasalahan penelitian dan mencari kesimpulan berdasarkan
kajian pustaka yang dilakukan.
Sedangkan metode kuantitatif pada umumnya menggunakan metode-metode
statistik untuk menjawab hipotesis dalam penelitian yang dilakukan.
b) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan
untuk mengeksplorasi dan memahami makna individu atau kelompok yang terkait
dengan masalah sosial (Creswell, 2013) yang dapat digunakanuntuk
menginterpretasi, mengeksplorasi, atau memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang aspek tertentu dari keyakinan, sikap, atau perilaku
manusia(Georgeet al., 2012). Penelitian ini fokus pada persepsi dan pengalaman
peserta, jugacara mereka memahami kehidupan. Sedangkan analisis data
dibangun secara induktif dari tema khusus ke tema umum, lalu peneliti membuat
interpretasi tentang makna data.
Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif yang Umum
1) Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah bukan berdasarkan data, tetapi riset yang
bersifat deskriptif.
2) Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
3) Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah meneliti pada kondisi objek alamiah.
Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan
istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan
peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
c) Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Kelebihan Metode Kuantitatif
Dapat digunakan untuk menduga atau meramal. Hasil analisis dapat diperoleh
dengan akurat bila digunakan sesuai aturan. Dapat digunakan untuk mengukur
interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel. Dapat menyederhanakan
realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.
Dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: wawancara, angket
dan observasi. Sedangkan dalam penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan
data: observasi, wawancara, dokumentasi dan trigulasi. Penelitian kualitatif
memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan
realitas, dan kompleksitas sosial. Sementara itu, kuantitatif menjelaskan
hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial
yang diteliti.
2. Jika metoda penelitian kuantitatif menjadi pilihan dalam memecahkan
permasalahan, tahapan perumusan hipotesis dan pengujian hipotesis tidak
dapat dihindari. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Hipotesis.
b. Ciri-ciri Hipotesis yang baik.
c. Manfaat penetapan hipotesis dalam aktifitas penelitian.
d. Pengujian Hipotesis.
Jawab:
a) Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai
bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan
diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui
sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih
harus dibuktikan.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan
menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah
penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di
lapangan. Secara singkat dan sederhana, hipotesis penelitian adalah dugaan
sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu
pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan
berdasarkan hasil penelitian.
Hipotesis pada Penelitian kuantitatif adalah hipotesis statistik, pengujiannya
dilakukan dengan statistik; diterima atau ditolak tergantung dari hasil perhitungan
statistik; tidak dapat berubah setelah ditetapkan awal, didasarkan atas teori yang
kuat.
b) Ciri-ciri hipotesis yang baik
Di bawah ini adalah 5 ciri hipotesis yang baik, sebagai berikut:

1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih


Salah satu tanda hipotesis yang baik adalah harus dapat dengan mudah
membedakan antara variabel yang bebas, variabel terikat, variabel antara,
dan variabel penekan.
2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat deklaratif adalah kalimat
yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang
menyatakan atau memberitahukan sesuatu, dalam ragam tulis, biasanya
diberi tanda titik pada bagian akhirnya.
Contohnya:
apabila …, maka …
karena …, maka …
3. Menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi
Karena akan digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan tertentu,
maka hipotesis harus berisi sesuatu atau langkah-langkah yang bisa
dijalankan.
4. Mampu menjelaskan kenyataan yang menjadi masalah utama
Hipotesis harus menjadi jalan untuk memecahkan masalah atau persoalan
melalui hal-hal yang menjadi pokok masalahnya.
5. Harus dapat diuji dengan data yang ada
Hipotesis harus dapat dijalankan dengan data-data yang tersedia.
c) Manfaat penetapan hipotesis dalam aktifitas penelitian
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai
berikut:
- Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
- Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yan
kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
- Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai
tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
- Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar
fakta.
d) Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian
hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan
bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko
dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian
terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian
tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar
penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di
pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini
langkah-langkah pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Formulasi Hipotesis


2. Menentukan Taraf Nyata
3. Menentukan kriteria pengujian
4. Menentukan nilai uji statistik
5. Membuat Kesimpulan
3. Berbicara tentang jenis hipotesis, dikenal 2 (dua) jens hipotesis yakni Hipotesis
Alternatif atau Alternative Hypothesis (H1) dan Hipotesis Nol atau Null
hypothesis (H0). Jelaskan.
Jawab:
Hipotesis Alternatif adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan satu variabel
dengan variabel lainnya. Akan tetapi hipotesis ini juga bisa diartikan adanya
hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.
Sedangkan Hipotesis Nol kebalikan dari Hipotesis Alternatif. Hipotesis Nol
menyatakan tidak hubungan antar variabel. Hipotesis ini juga dipakai untuk
menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak pengaruh antar variabel.
Hipotesis nol ditandai dengan kata-kata seperti tidak ada pengaruh, tidak ada
hubungan, dan sejenisnya. Hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis nol. Jika
hipotesis nol tidak terbukti, maka hipotesis alternatif dapat diterima.

4. Penyusunan hipotesis statistic harus dilakukan dengan cermat dan dipayakan


sebaik mungkin serta perlu memperhatikan fator-faktor yang menentukan baik-
buruknya hipotesis yang disusun. Sebutkan 3 (tiga) faktor yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan hipotesis.
Jawab:
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun hipotesis, antara lain:
a. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat itu bersifat positif dan tidak
normatif.
Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat
hipotesis.
b. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional,
dalam arti dapat diamati dan diukur.
c. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.
5. Dikenal 2 (dua) kesalahan yang umum tejadi dalam uji hipotesis. Sebutkan dan
berikan contohnya.
Jawab:
Ada terutama dua jenis kesalahan yang terjadi, sementara pengujian hipotesis
dilakukan, yaitu peneliti menolak H 0, ketika H 0 benar, atau dia menerima H 0 ketika
dalam kenyataannya H 0 adalah palsu. Jadi, yang pertama mewakili kesalahan tipe I
dan yang terakhir adalah indikator kesalahan tipe II .

Defenisi Kesalahan Tipe I


Dalam statistik, kesalahan tipe I didefinisikan sebagai kesalahan yang terjadi ketika
hasil sampel menyebabkan penolakan hipotesis nol, terlepas dari kenyataan bahwa
itu benar. Secara sederhana, kesalahan menyetujui hipotesis alternatif, ketika
hasilnya dapat dianggap kebetulan.
Juga dikenal sebagai kesalahan alpha, itu mengarahkan peneliti untuk menyimpulkan
bahwa ada variasi antara dua pengamatan ketika mereka identik. Kemungkinan
kesalahan tipe I, sama dengan tingkat signifikansi, yang ditetapkan peneliti untuk
pengujiannya. Di sini tingkat signifikansi mengacu pada peluang membuat kesalahan
tipe I.
Misalnya Misalkan berdasarkan data, tim peneliti dari suatu perusahaan
menyimpulkan bahwa lebih dari 50% dari total pelanggan seperti layanan baru
dimulai oleh perusahaan, yang, pada kenyataannya, kurang dari 50%.

Definisi Kesalahan Tipe II


Ketika berdasarkan data, hipotesis nol diterima, ketika itu sebenarnya salah, maka
jenis kesalahan ini dikenal sebagai Tipe II Error. Itu muncul ketika peneliti gagal
menyangkal hipotesis nol palsu. Ini dilambangkan dengan huruf Yunani 'beta (β)' dan
sering dikenal sebagai beta error.
Kesalahan tipe II adalah kegagalan peneliti dalam menyetujui hipotesis alternatif,
meskipun itu benar. Ini memvalidasi proposisi; yang seharusnya ditolak. Peneliti
menyimpulkan bahwa kedua pengamatan itu identik padahal sebenarnya tidak.
Kemungkinan membuat kesalahan seperti itu analog dengan kekuatan tes. Di sini,
kekuatan tes menyinggung probabilitas penolakan hipotesis nol, yang salah dan perlu
ditolak. Ketika ukuran sampel meningkat, kekuatan pengujian juga meningkat, yang
menghasilkan pengurangan risiko kesalahan tipe II.
Misalnya Misalkan berdasarkan hasil sampel, tim peneliti dari suatu organisasi
mengklaim bahwa kurang dari 50% dari total pelanggan seperti layanan baru yang
dimulai oleh perusahaan, yang, pada kenyataannya, lebih besar dari 50%.

Jatinangor, 16 Juni 2022


Dosen Pengampu

Dr. Ir. I Gede Suratha, MMA

Anda mungkin juga menyukai