Anda di halaman 1dari 160

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN


KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN AKHIR

diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk


menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV
pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri

oleh
MUHAMMAD JABALNUR ALDIANSYAH
NPP : 29.1605
Program Studi : Politik Pemerintahan

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


Jatinangor, 2021
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi e-


Government dalam rangka peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi
publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasinya serta
untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan
bersifat deskriptif dengan pendekatan induktif, yang bertujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan
triangulasi data. Teori yang penulis gunakan untuk menganalisis mengenai
implementasi adalah teori implementasi kebijakan oleh Edward III yang
mencakup komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur organisasi. Adapun
informan yang penulis wawancarai adalah Pegawai Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Lombok Tengah beserta beberapa anggota PPID OPD dan
masyarakat.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengimplementasian e-Government dalam rangka peningkatan transparansi dan
keterbukaan informasi publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Lombok Tengah belum berjalan dengan maksimal. Hal ini terbukti dengan masih
terbatasnya sumber daya manusia dan anggaran dalam pelaksanaan e-
Government ini, pemahaman masyarakat tentang PPID dan SOP permohonan
informasi masih kurang.
Kata Kunci : Implementasi, e-Government, Transparansi,
Keterbukaan Informasi publik, PPID

i
ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the implementation of e-


Government in order to increase transparency and openness of public
information in the Communication and Information Office of Central
Lombok Regency, to determine the supporting and inhibiting factors in its
implementation and to determine the efforts made to overcome the
inhibiting factors.
The method used in this research is a qualitative method and is
descriptive in nature with an inductive approach, which aims to explain the
phenomenon in depth through data collection. Data collection techniques
using observation, interviews, documentation and data triangulation. The
theory that the author uses to analyze implementation is the theory of
policy implementation by Edward III which includes communication,
resources, disposition, and organizational structure. The informants that
the author interviewed were the public servants in Office of
Communication and Informatics of Central Lombok Regency along with
several members of the PPID OPD and the community.
The conclusions from the results of this study indicate that the
implementation of e-Government in order to increase transparency and
openness of public information in the Office of Communication and
Informatics of Central Lombok Regency has not been running optimally.
This is proven by the limited human resources and budget in implementing
this e-Government, the public's understanding of PPIDs and SOPs for
information requests is still lacking.
Keywords : Implementation, e-Government, Transparency, Public
Information Disclosure, PPID

ii
Motto

“Dan Hanya Kepada TuhanMulah Engkau Berharap” (ASY-


SARKH 94:8)

Persembahan

Alhamdulillahhirobbil alamin, puji syukur atas nikmat Allah ‫ﷻ‬

Sholawat beserta salam cinta kepadi Nabi Muhammad ‫ﷺ‬


Kupersembahkan karya Tulis ini teruntuk, Semua orang yang membutuhkan ilmu
semoga dapat bermamfaat
Kedua Orangtua tercinta dan sangat kusayangi

Membimbing dan membesarkanku dengan cinta kasih kepada Allah ‫ﷻ‬

Dosen Pembimbing dan Pegawai Diskominfo Lombok Tengah yang memberi


motivasi

Dan untuk Adik-Adikku yang Tersayang yang menjadi kebanggaan kakak

Serta seluruh keluarga besar dan sahabat yang terus memberikan do’a untuk
kebaikanku...

Almamater tercinta IPDN

Terimakasih atas perjalanan Hidup untuk menjadi pribadi yang banyak bersyukur
Angkatan XXVIII

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah

memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Akhir ini tepat pada waktunya. Penulisan Laporan Akhir

dengan judul “IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM RANGKA

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN KETERBUKAAN INFORMASI

PUBLIK DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH” diajukan guna memenuhi salah satu

syarat dalam rangka menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV (D- IV)

pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi

susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat

memperbaiki laporan akhir ini.

Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat terhadap berbagai pihak

yang telah memberikan doa dan dukungannya, melalui kesempatan ini penulis

ingin memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya serta penghormatan dan

ucapan terima kasih kepada :

iv
1. Bapak Dr. Hadi Prabowo, M.M Selaku Rektor Institut

Pemerintahan Dalam Negeri;

2. Bapak Dr. Hyronimus Rowa, M.Si selaku Wakil Rektor

Bidang Akademik, Bapak Dr. Drs. Rizari, M. B. A., M.Si

selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi, Bapak Dr. Drs.

Ismail Nurdin, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang

Kemahasiswaan, Ibu Dr. Deti Mulyati, S.H., C. N., M.

Hum. Selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama;

3. Bapak Dr. Andi Pitono, M.Si selaku Dekan Fakultas Politik

Pemerintahan;

4. Ibu Dr. Rossy Lambelanova, AP., S.IP, M.Si selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. Rosmery Elsye, SH.,

M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi, Bapak

Taslim Djaffar, S.STP, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Keprajaan;

5. Bapak Anwar Rosshad, S.H, M.Si selaku Ketua Prodi

Politik Pemerintahan, Bapak Arwanto Harimas Ginting,

S.STP, M.Si selaku Sekretaris Prodi Politik Pemerintahan;

6. Bapak Dr. Muhadam Labolo, M.Si selaku Dosen

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan

dan arahan selama proses penyusunan Laporan Akhir;

v
7. Bapak Heru Sulistyo, S.Sos, M.Si selaku Dosen

Pembimbing II yang telah membimbing, memberi motivasi

dan arahan selama proses bimbingan;

8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar, Pelatih, Pengasuh, serta

Civitas Akademika IPDN yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan, keterampilan, serta bimbingan moral dan

kepribadian kepada penulis;

9. Bapak Johan Effendy, S.Si, M.PH dan Ibu Rokhayatun,

S.Pd, M.Pd atas segala jasa dan pengorbanan bagi penulis

yang tidak akan pernah bisa terbayarkan serta seluruh

keluarga yang selalu memberikan motivasi selama

menempuh proses pendidikan;

10. Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan

Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

11. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah yang telah memberikan kesempatan untuk

melaksanakan magang dan memperoleh ilmu;

12. Bapak Rama Hasani, S.Kom yang telah menjadi

pembimbing penulis selama berada dilapangan;

vi
13. Seluruh anggota PPID Utama dan PPID OPD Kabupaten

Lombok Tengah;

14. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dalam

penyusunan Laporan Akhir ini yang tidak bisa disebutkan

satu per satu;

Penulis menyadari penulisan Laporan Akhir ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati Penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun untuk menjadi masukan dan perhatian bagi Penulis di

masa yang akan datang.

Semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis senantiasa

mendapat Ridho dari Allah SWT.Akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jatinangor, Mei 2021


Penulis

M. Jody Billia Pratama

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

TANDA PERSETUJUAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR

ABSTRAK…………………………………………………………………... i

ABSTRACT…......................................................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…...................................................................iii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iv

DAFTAR ISI…....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL…...........................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv

PETA LOKASI PENELITIAN RISET TERAPAN PEMERINTAHAN.......xv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Ruang Lingkup, Fokus, dan Lokasi.......................................................12

1.2.1 Ruang Lingkup........................................................................12

1.2.2 Fokus…………………………………………………… 12

1.2.3 Lokasi…………………………………………………... 13

1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................13

1.3.1 Maksud…………………………………………………. 13

viii
1.3.2 Tujuan………………………………………………….. 13

1.4 Kegunaan……………………………………………………….. 14

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN LEGALISTIK…………………… 15

2.1 Tinjauan Teoretis...................................................................................15

2.1.1 Implementasi...........................................................................15

2.1.2 e-Government.................................................................17

2.1.2.1 Pengertian e-Government.....................................17

2.1.2.2 Manfaat e-Government.........................................21

2.1.2.3 Elemen Pengembangan e-Government...................22

2.1.3 Peningkatan.............................................................................23

2.1.4 Transparansi............................................................................23

2.1.5 Informasi Publik......................................................................24

2.1.5.1 Pengertian Informasi Publik…....................................24

2.1.5.2 Tujuan dan Manfaat Informasi Publik…....................25

2.1.6 Keterbukaan Informasi Publik.................................................26

2.2 Tinjauan Legalistik................................................................................27

2.2.1 Kebijakan Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik

Melalui e-Government………………………… 27

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Lombok Tengah.....................................................33

BAB III METODE MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN… 34

ix
3.1 Desain....................................................................................................34

3.2 Teknik Pengumpulan Data....................................................................37

3.3 Teknik Analisis Data.............................................................................41

3.4 Jadwal....................................................................................................45

BAB IV ANALISIS FOKUS MAGANG RISET TERAPAN

PEMERINTAHAN.................................................................................46

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lombok Tengah.....................................46

4.1.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah..................................46

4.1.2 Kependudukan......................................................................47

4.1.3 Infrastruktur..........................................................................48

4.1.4 Kondisi e-Government..................................................50

4.1.5 Kesesuaian Visi dan Misi Pemerintah dengan

e-Government..............................................................59

4.1.6 Dinas Komunikasi dan Informatika.....................................60

4.1.6.1 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

61

4.1.6.2 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas


Komunikasi dan Informatika..................................62

4.1.6.3 Sumber Daya SKPD…...........................................68

4.1.7 Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik….........................70

4.1.7.1 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi…. .71

x
4.1.7.2 Sarana dan Prasarana Layanan...............................73

4.1.7.3 Sumber Daya Manusia…........................................75

4.1.7.4 Hasil Layanan Informasi Publik….........................75

4.1.7.5 Anggaran Layanan Informasi Publik…..................75

4.1.7.6 Kendala Pelayanan..................................................76

4.2 Analisis Kajian Masalah Dalam Kajian Legalistik…............................77

4.3 Analisis Fokus Magang dari Perspektif Teoretis…...............................83

4.3.1 Implementasi e-Government Dalam Rangka Peningkatan

Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.......................................................................83

4.3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi e-

Government Dalam Peningkatan Transparansi Dan

Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Lombok Tengah

94

4.3.3 Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Yang Dilakukan Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.....98

BAB V PENUTUP............................................................................................102

5.1 Kesimpulan..........................................................................................102

5.2 Saran....................................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA

xi
LAMPIRAN I

LAMPIRAN II

LAMPIRAN III

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 1.1 Nama SKPD dan Jumlah Informasi yang Tersedia…............................9

Tabel 3.1 Jadwal Magang Riset Terapan Pemerintahan dan


Penyusunan Laporan Akhir................................................................45
Tabel 4.1 Jumlah Menara Telekomunikasi Swasta Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Lombok Tengah..........................................................49
Tabel 4.2 Website Serta Sistem Informasi/Aplikasi Pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah...............................................................51
Tabel 4.3 Komposisi Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Lombok
Tengah Menurut Komponen Jabatan.................................................69
Tabel 4.4 Jam Pelayanan Informasi…..................................................................74

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia, 1998-2019......................................2

Gambar 2.1 Faktor Penentu Implementasi Menurut Edward III..........................16

Gambar 4.1 Peta Wilayah Adminitrasi Kabupaten Lombok Tengah...................47

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah..............................................................................68

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PPID Kabupaten Lombok Tengah....................73

Gambar 4.4 SOP Permohonan Informasi Publik via Offline Kab.

Lombok Tengah.............................................................................93

xiv
PETA LOKASI PENELITIAN RISET TERAPAN PEMERINTAHAN

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, wajar saja apabila berkembangnya

komunikasi dan teknologi dapat menjamin kecepatan, efisiensi, keterjangkauan

dan transparansi informasi, tidak terkecuali di lingkungan pemerintahan.

Kemudahan akses informasi publik merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

mewujudkan pemerintahan yang baik atau populer dikenal dengan istilah Good

Governance.

Pemerintah dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi yang semakin matang dan pesat ini untuk memberikan akses

informasi pelayanan publik dengan metode yang efektif dan efisien kepada

masyarakat. Untuk memberikan layanan publik yang lebih baik, pemerintah harus

mampu menyediakan informasi tentang seluruh proses penyelenggaraan

pemerintahan, lembaga-lembaga, produk-produk hukum, sehingga informasi

tersebut dapat mempermudah masyarakat ataupun organisasi-organisasi non

pemerintah dapat mengakses informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan internet

dalam proses pemerintahan tentunya akan meningkatkan terselenggaranya

pemerintahan yang efisien, transparan dan akuntabel.

1
2

Hal ini semakin perlu mendapat perhatian mengingat jumlah pengguna

internet di Indonesia menduduki peringkat ke-4 di Asia dan ke-2 di ASEAN. Dari

peringkat tersebut memperlihatkan antusiasme masyarakat atas perkembangan

teknologi internet dan masyarakat Indonesia sudah mulai melek internet. Berikut

gambar grafik yang menunjukan meningkatnya jumlah pengguna internet di

Indonesia dalam jangka waktu 1998 hingga 2019.

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia, 1998-2019


(Sumber : Hasil Web dengan Link Situs Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

Berkembangnya teknologi internet tersebut mendorong pemerintah untuk

menerapkan suatu sistem berbasis teknologi yang di kenal dengan sebutan

Electronic Government (e-Government). E-Government merupakan

reformasi atau paradigma baru yang diterapkan oleh pemerintah, memfokuskan

pada keterbukaan informasi publik ini, yang dimana hal ini menitikberatkan pada

tanggung jawabnya pada pemerintah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan

atau menyediakan pelayanan


3

informasi mengenai kegiatan yang dilakukan pemerintah yang saat ini sedang

berlangsung.

Berikut adalah definisi dari e-Government itu sendiri yang dikutip oleh

Bank Dunia (World Bank) dalam Indrajit1 sebagai berikut:

“E-Government refers to the use by government agencies of


information technologies (such as Wide Area Networks, the
Internet, and mobile computing) that have ability to transform
relations with citizens, businesse, and other arms of government.”

Di Indonesia sendiri, penerapan e-Government ini di atur dalam Instruksi

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan e-Government. Pengembangan e-Government tersebut

merupakan bentuk keinginan pemerintah agar dapat terwujudnya pemerintahan

yang bersih, transparan, akuntabel dan mampu menjawab tuntutan reformasi

birokrasi secara efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pemerintahan di

Indonesia.

Salah satu bentuk pelayanan publik yang diharapkan peningkatannya

melalui e-Government ini adalah Transparansi dan Keterbukaan Informasi

Publik. Piotrwosky dan Van Rizin dalam Dwiyanto 2 memaparkan secara jelas

bahwa transparansi pemerintahan ini dapat pula diartikan sebagai sebuah

keterampilan atau potensi untuk menerangkan

1
Indrajit, Ricardhus Eko, Electronic Government; Seri Bunga Rampai Pemikiran. (Yogyakarta:
Preinexus, 2016) Hal. 2.
2
Dwiyanto, Agus, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011) Hal. 241
4

dan memberikan penjelasan apa yang telah terjadi di dalam suatu organisasi di

golongan publik dimana hal tersebut bersifat terbuka, memberikan berbagai akses

salah satunya yaitu berupa dokumen, dan juga mempublikasikan sebuah informasi

via website secara aktif, melakukan juga perlindungan (protect) pada whistle

blowers dan bahkan menghindari terjadinya kebocoran atau terbongkarnya

sebuah informasi dengan terlarang. Transparansi merupakan suatu usaha dari

pemerintah untuk meningkatkan public trust kepada pemerintah serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyangkutkan masyarakat

dalam segala usaha atau upaya yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan

fungsi controlling.

Prinsip transparansi tentunya akan di ikuti oleh prinsip keterbukaan

informasi. Sejak tahun 2008, dikatakan bahwa Keterbukaan Informasi Publik

telah di atur di negara kita Indonesia yang tercantum pada Undang- Undang No.

14 Tahun 2008 yang di dalamnya menjelaskan isi dari Keterbukaan Informasi

Publik. Informasi yang dijelaskan di dalamnya berupa sebuah pernyataan,

pemikiran, keterangan dan juga simbol yang mempunyai sebuah nilai makna dan

juga sebuah pesan baik berupa data, fakta, ataupun penjelasan hal ini di sajikan

dengan bermacam-macam bentuk dan format yang sesuai dengan berkembangnya

teknologi informasi dan juga komunikasi dengan berbagai tata cara yaitu secara

elektronik ataupun non-elektronik, tentunya hal ini serupa pula dengan amanat

dalam pasal 1 pada Undang-Undang tersebut.


5

Berdasarkan rincian urusan pemerintahan UU Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah menetapkan Peraturan Daerah mengenai urusan

pemerintahan menjadi kewenangan daerah masing- masing3. Selain itu, pasal 349

ayat 3 yang juga mengatakan bahwa pemerintah daerah dapat menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Pada pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat juga turut andil dalam

peningkatan implementasi teknologi e-Government atau layanan pemerintahan

menggunakan internet guna meningkatkan daya saing daerah dan bangsa.

Pemerintah yang tepatnya pada Kabupaten Lombok Tengah ini dapat dikatakan

sebagai satu dari sepuluh kabupaten dan juga kota di Provinsi Nusa Tenggara

Barat yang menerapkan sistem e- Government.

Bentuk nyata penerapan e-Government di Kabupaten Lombok Tengah

yaitu dengan diluncurkannya website resmi pemerintah daerah yang tentunya

memiliki sebuah tujuan untuk mengembangkan e- Government ini agar

masyarakat Indonesia sendiri khususnya masyarakat Lombok Tengah ini dapat

memperoleh informasi dan pelayanan pemerintahan daerah secara efektif dan

efisien, serta memanfaatkan teknologi informasi internet untuk ikut serta dalam

pengembangan demokrasi di Indonesia. Situs atau website resmi dari

pemerintah

3
Wasistiono, Sadu dan Polyando, Petrus, Politik Desentralisasi di Indonesia. (Jatinangor: IPDN
Press, 2017) Hal. 455
6

Kabupaten Lombok Tengah dapat di akses melalui laman berikut ini

www.lomboktengahkab.go.id.

Dibuatnya website resmi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber

informasi, dan informasi ini tentunya diperlukan oleh masyarakat dan juga

sekaligus memiliki hubungan antar komunikasi diantara pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah dengan masyarakat itu sendiri. Implementasi e-Government ini

juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi pemerintahan dan keterbukaan

informasi kepada publik. Transparansi dan keterbukaan informasi publik ini juga

digunakan untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat

itu sendiri. Pemerintah berkewajiban menyediakan semua informasi dan

memastikan bahwa informasi yang diberikan sesuai dengan fakta yang tertera dan

memiliki sebuah makna yang dapat dimengerti oleh masyarakat.

Website resmi Kabupaten Lombok Tengah itu sendiri saat ini di kelola

oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah sebagai

unsur pelaksana urusan pemerintahan kabupaten Lombok Tengah di Bidang

Komunikasi dan Informatika. Hal tersebut di atur dalam Peraturan Bupati Lombok

Tengah Nomor 81 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah.

Diketahui pada website resmi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah, tersedia fitur laman PPID (Pejabat Pengelola


7

Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Lombok Tengah, yang mana

menyediakan kumpulan Informasi seperti Transparansi Anggaran, Produk

Hukum, Laporan Kinerja, Laporan Keuangan dan masih banyak lagi yang

menurut penulis cukup kompleks.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, yang selanjutnya disebut

PPID menurut Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 35 Tahun 2017 tentang

Pedoman Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi adalah Pejabat

yang bertanggung jawab di bidang pengumpulan, penyimpanan,

pendokumentasian, penyediaan, distribusi, dan/atau pelayanan informasi di

lingkungan Pemerintah Daerah, yang terdiri dari PPID Utama dan PPID

Pembantu. Dimana sesuai dalam pasal

30 ayat (8) huruf b menyebutkan bahwa PPID memberikan layanan informasi

melalui media baik online maupun cetak yaitu Informasi Publik yang tersedia dan

diumumkan secara berkala dilayani melalui website Pemerintah Daerah dan/atau

media cetak/elektronik yang tersedia. Website PPID Kabupaten Lombok Tengah

dapat di akses melalui alamat ppid.lomboktengahkab.go.id.

Tersedianya layanan melalui media online tersebut diharapkan seluruh

informasi yang berkaitan dengan pemerintahan dapat diakses dengan bebas oleh

seluruh masyarakat, dengan begitu dapat meningkatkan public trust pada

pemerintahan dan mempersempit kemungkinan terjadinya praktek Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme untuk


8

membangun pengelolaan pemerintahan yang dikatakan efektif, efisien, transparan,

dan bertanggung jawab.

Dalam implementasinya, pelaksanaan e-Government di Kabupaten

Lombok Tengah yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah dalam hal Transparansi dan Keterbukaan Informasi

Publik masih belum optimal. Tidak semua SKPD di Kabupaten Lombok Tengah

memiliki database dan informasinya yang yang lengkap. Masih banyak

database dokumen informasi SKPD yang belum up to date pada website PPID

Lombok Tengah.

Padahal dalam Peraturan Bupati Lombok Tengah No. 35 Tahun 2017

tentang Pedoman Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi

menyebutkan bahwa setiap instansi pemerintah/badan publik berkewajiban untuk

menyediakan, memberikan juga menerbitkan informasi publik. Dalam Undang-

Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik juga

menyebutkan setiap badan publik wajib menyediakan data kegiatan dan program

yang menggambarkan profil satuan kerja terkait.


9

Tabel 1.1
Nama SKPD dan Jumlah Dokumen Informasi Yang Tersedia

JUMLAH
DOKUMEN
INFORMASI YANG
NO. NAMA SKPD DI TERSEDIA
1 DINAS KESEHATAN 2
2 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 2
3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 1
4 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 2
5 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 2
6 SEKRETARIAT DAERAH 1
7 SEKRETARIAT DPRD 1
8 INSPEKTORAT DAERAH 1
9 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 2
10 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 1
11 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 1
12 DINAS PENDIDIKAN 14
13 DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA 4
14 DINAS PERHUBUNGAN 2
15 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 2
16 DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN 2
17 DINAS PERTANIAN 13
18 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN 2
19 DINAS SOSIAL 2
20 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2
21 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 31
22 BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 41
23 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH 2
24 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH 2
25 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 2
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN
ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
26 BERENCANA 1
27 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 27
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
28 PENGEMBANGAN DAERAH 2
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
29 TERPADU SATU PINTU 2
30 DINAS KETAHANAN PANGAN 2
31 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 1
32 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 12
Sumber: website ppid.lomboktengahkab.go.id (diolah oleh penulis)
10

Dapat dilihat dari tabel di atas masih banyak SKPD yang tidak maksimal

dalam melakukan update database dokumen informasinya di website PPID

Lombok Tengah. Beberapa SKPD hanya memiliki satu atau dua dokumen

informasi, sangat kentara sekali apabila di bandingkan dengan SKPD yang sudah

mengupdate database dokumen informasinya sampai empat puluh satu kali.

Rata-rata SKPD yang memiliki satu sampai dua dokumen informasi hanya

berisi dokumen Surat Keterangan PPID dan Tugas Pokok dan Fungsi masing-

masing SKPD terkait. Sedangkan SKPD yang sudah memiliki banyak dokumen

informasi memiliki informasi mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP), Laporan

Keuangan, Standar Operasional Prosedur, Produk Hukum, serta Laporan Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Selain itu juga masih ada beberapa link aplikasi daerah dan beberapa

website sub domain OPD yang belum bisa di akses. Hal ini tentunya menjadi

penyebab ketidakefektifan pelaksanaan e-Government di Kabupaten Lombok

Tengah, dimana permasalahan ini dapat menjadi penghambat terwujudnya Good

Governance.

Berbagai permasalahan yang penulis temukan tentunya dapat mempersulit

masyarakat untuk dapat memperoleh transparansi dan keterbukaan informasi

publik. Karena penulis sendiri sebagai pencari data


11

melalui website resmi Kabupaten Lombok Tengah pun merasa kesulitan dalam

mencari data-data dokumen yang harusnya di sediakan oleh SKPD yang ada di

Lombok Tengah.

Sistem e-Government yang sekarang diterapkan Kabupaten Lombok

Tengah seharusnya dapat menjadikan website yang di kelola oleh Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah menjadi sebuah media

yang dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien, serta terwujudnya

suatu peningkatan Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis melihat implementasi e-

Government yang di kelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah sebagai media penyediaan informasi dan menunjang terciptanya

suatu peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi publik pada nyatanya

masih ditemukan adanya kekurangan. Permasalahan serta fakta yang telah

ditemukan penulis ini menjadikan penulis terdorong untuk membuat penelitian ini

dengan judul “Implementasi E-Government dalam Peningkatan

Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik di Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara

Barat”.
12

1.2 Ruang Lingkup, Fokus dan Lokasi


1.2.1 Ruang Lingkup

Berikut merupakan penjelasan penulis membuat Ruang Lingkup magang

dalam penulisan usulan penelitian ini agar cakupan yang penulis teliti tidak

meluas dan memiliki batasan. Ruang lingkup tersebut berkaitan dengan

implementasi e-Government yang di kelola oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka peningkatan transparansi

dan keterbukaan informasi publik berupa website ppid.lomboktengahkab.go.id

yang merupakan wadah bagi pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk

menyediakan informasi publik.

1.2.2 Fokus

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup di atas, maka fokus magang

yang penulis teliti adalah :

1. Bagaimana Implementasi e-Government dalam Peningkatan

Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik di Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah ?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi e-

Government dalam Peningkatan Transparansi dan Keterbukaan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah ?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika

dalam mengatasi faktor penghambat?


13

1.2.3 Lokasi

Adapun lokasi magang yang menjadi tempat magang terkait dengan judul

yang penulis ambil yaitu bertempat di Dinas Komunikasi dan Informatika

(Diskominfo) Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Penulisan ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimana implementasi e-

Government yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika

(Diskominfo) Kabupaten Lombok Tengah dalam peningkatan transparansi dan

keterbukaan informasi publik guna mewujudkan pemerintahan yang bersih,

transparan, akuntabel dan mampu menjawab tuntutan reformasi birokrasi secara

efektif dan efisien, dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Lombok

Tengah, serta memperoleh informasi bagaimana upaya yang dilakukan

Diskominfo Kabupaten Lombok Tengah dalam mengatasi faktor-faktor yang ada

dan menjadi hambatan.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi e-Government dalam

Peningkatan Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.


14

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi

e-Government dalam Peningkatan Transparansi dan Keterbukaan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Komunikasi dan

Informatika dalam mengatasi faktor penghambat.

1.4 Kegunaan

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sarana latihan sehingga

mendapat wawasan dan pengalaman dalam menghadapi tugas-tugas

pemerintahan ditempat kerja nantinya.

b. Bagi IPDN, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

penghimpun informasi sebagai bahan pengembangan ilmu

pemerintahan terapan.

c. Bagi pemerintah daerah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

dokumen dan memberikan sumbangan pemikiran pada tingkat

kabupaten dalam memecahkan berbagai permasalahan yang

menyangkut e-Government khususnya dalam hal transparansi dan

keterbukaan informasi publik.


BAB II

TINJAUAN TEORETIS DAN LEGALISTIK

2.1 Tinjauan Teoretis


2.1.1 Implementasi
Implementasi secara umum berarti menerapkan, melaksanakan,

menjalankan, mengamalkan, mempraktikkan, menjabarkan nilai-nilai yang telah

tertuang dalam sebuah kebijakan. Dari nilai-nilai yang bersifat abstrak, dijadikan

sebagai sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Sederhananya, implementasi bisa didefinisikan sebagai penerapan ataupun

pelaksanaan.

Implementasi berdasar dari konsep Bahasa inggris yaitu, To Implement.

Kamus besar Webster dalam Anggara4, “to implement” (mengimplementasikan)

berarti to provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk

melaksanakan sesuatu), dan to give practical effect to (untuk menimbulkan

dampak/akibat terhadap sesuatu).”

Secara sederhana implementasi dapat diartikan pelaksanaan atau

penerapan. Browne dan WIldavsky mengemukakan bahwa “implementasi adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Edward III berpendapat memberikan penjelasan bahwa proses

implementasi sebagai berikut :

4
Anggara, Sahya, Kebijakan Publik. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014) Hal. 232

15
16

“… The state of policy making between the establishment of


a policy (such as the passage of a legislative act, the inssuing of an
executive order, the handing down of a judicial decision, or the
promulgation of a regulatory rule) and the consequences of the
policy for the people whon in effect.” 5

Dalam pandangan Edward III, implementasi kebijakan dipengaruhi oleh

empat variabel, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.

Keempat variabel tersebut juga saling bersinggungan satu sama lain.

Gambar 2.1 Faktor Penentu Implementasi menurut Edward III

(Sumber : Edwards III, 1980 : 148)

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa faktor penentu implementasi adalah

bagaimana komunikasi yang terjalin antara pembuat kebijakan dengan pelaksana

kebijakan sehingga kebijakan tersebut tepat sasaran, kesiapan sumber daya dalam

melaksanakan kebijakan, struktur kelembagaan yang

5
Ibid Hal. 249
17

berperan dalam pelaksanaan kebijakan serta disposisi yaitu sikap

pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan tersebut.

2.1.2 e-Government
2.1.2.1 Pengertian e-Government

Dewasa ini pelayanan terhadap masyarakat semakin kompleks sehingga

memungkinkan pemerintah mencari alternatif baru dalam upaya memaksimalkan

pelayanan. Hal tersebut tentunya memaksa pemerintah untuk berbuat lebih

banyak, termasuk mencari alternatif bagi optimalisasi pelayanan6

Progres dari reformasi birokrasi di Indonesia, utamanya pada

implementasi e-Government, melalui grand design reformasi birokrasi nampak

stagnan. Secara umum progres yang telah tercapai adalah publikasi informasi

publik secara elektronik, meskipun masih banyak yang memberikan informasi dan

akses dengan terbatas7.

Menurut Bank Dunia (World Bank) ia mengartikan sebuah Electronic

Government atau yang lebih popular dengan singkatan e-Government sebagai

berikut :

“government-owned or operated systems of information and


communications technologies (ICT) that transform relations
with citizens, the private sector and/or other government
agencies so as to promote citizen empowerment, improve

6
Labolo, Muhadam. Memahami Ilmu Pemerintahan; Suatu Kajian, Teori, Konsep, dan
Pengembangannya. (Depok : PT RajaGrafindo Persada, 2017) Hal.61
7
Labolo, Muhadam, dkk. Ilmu Pemerintahan Berkarakter Indonesia; Perspektif
Kepamongprajaan. (Bengkulu : Elmarkazi, 2020) Hal. 328
18

service delivery, strengthen accountability, increase


transparency, or improve government efficiency”.

Dapat disimpulkan dari penjelasan definisi diatas, bahwa kita dapat

memahami beberapa prinsip umum yang dimana prinsip itu sendiri dapat

memperkuat sebuah keberadaan dari penyelenggaraan e-Government di instansi

pemerintah adalah sebagai berikut :

 Penggunaan sebuah teknologi informasi dan juga komunikasi oleh

lembaga pemerintah. Hal inilah yang menjadi dasar bagi instansi

pemerintah untuk mengembangkan sarana dan prasarana teknologi

informasi dan komunikasi.

 Proses mengubah relasi dengan masyarakat, sektor swasta dan lembaga

pemerintah lainnya. Artinya hubungan ini diharapkan semakin meningkat,

sehingga hubungan ini menjadi lebih baik, efektif, harmonis dan

bertanggung jawab.

 Sasaran akhir yang dimana sasaran atau target yang sudah diharapkan

dapat mendorong pemberdayaan masyarakat, selain itu meningkatkan

sebuah pelayanan terhadap publik, memberikan pelayanan publik, dan

juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, adapun meningkatkan

efisiensi penyelenggaraan pemerintahan. Hal yang dipaparkan diatas dapat

dikategorikan sebagai dampak positif dari e-government pada

masyarakat, dan instansi pemerintah, dan juga dunia usaha.


19

Adapun definisi lain dari e-Government yang dimana definisi

tersebut adalah sebagai berikut: “E-Government is the application of

Information and Communication Technology (ICT) by government

agencies”8. Pada dasarnya e-Government adalah proses menggunakan

teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem

pemerintahan secara lebih efektif dan efisien. Menurut Indrajit 9 ada tiga

kecenderungan yang menyebabkan perkembangan dari konsep e- Government

ini, yaitu :

1. Masyarakat bebas memilih kapan dan dimana menghubungi pemerintah

untuk melakukan berbagai transaksi atau mekanisme interaksi 24 jam

sehari (non stop), 7 hari seminggu;

2. Untuk melaksanakan mekanisme interaktif ini, masyarakat dapat dan dapat

memilih berbagai saluran yang disediakan oleh pemerintah dan tradisional,

tradisional dan termodern, termasuk kerjasama antara pemerintah dengan

pihak swasta atau organisasi non komersial lainnya;

3. Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai koordinator utama,

memungkinkan berbagai hal yang ingin dicapai oleh masyarakat, artinya

aparatur terkait akan menciptakan suasana yang akan

8
Indrajit, Ricardhus Eko, Electronic Government; Seri Bunga Rampai Pemikiran. (Yogyakarta:
Preinexus, 2016) Hal. 2
9
Ibid Hal. 7
20

membantu terciptanya lingkungan pemerintahan yang diinginkan

masyarakat.

Indrajit10 menjelaskan ada beberapa jenis pelayanan pada e- Government,

yaitu: Publish, Interact, dan Transact. Dalam hal transparansi dan ketebukaan

informasi publik, jenis pelayanan yang digunakan adalah Publish, dimana di

kelas publish ini terjadi sebuah komunikasi satu arah, dimana pemerintah

mempublikasi berbagai data secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat

dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan melalui internet untuk

mengakses situs (website) kemudian user dapat melakukan browsing terhadap

data atau informasi yang dibutuhkan.

Munculnya e-Government harus menjadi alat untuk memudahkan

pelayanan masyarakat dan memudahkan akses masyarakat kepada pemerintah,

bukan menjadi mesin pengendali masyarakat atau eksploitasi masyarakat. Dengan

demikian, sebaiknya ilmuwan pemerintahan jangan menjadi pemain

pemerintahan, tapi harus mengkaji dan meneliti kegiatan- kegiatan pemerintahan

dan sebab-akibat penyelenggaraan pemerintahan, sehingga ke depannya dapat

melahirkan teori pemerintahan baru11.

10
Ibid, Hal. 26-30
11
Labolo, Muhadam, dkk. Ilmu Pemerintahan Berkarakter Indonesia; Perspektif
Kepamongprajaan. (Bengkulu : Elmarkazi, 2020) Hal. 61
21

2.1.2.2 Manfaat e-Government

Manfaat yang didapat dengan diimplementasikannya e-Government

dalam Indrajit12 antara lain:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah


kepada para pemangku kepentingannya (sosial, komersial dan
industri), terutama dalam hal efektivitas dan efisiensi kinerja di
semua bidang kehidupan bernegara;
2. Meningkatkan transparansi, pengendalian dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan tata kelola
pemerintahan yang baik;
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan
interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya
dalam kegiatan sehari-hari;
4. Memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk memperoleh
sumber pendapatan baru melalui interaksi dengan pemangku
kepentingan;
5. Menciptakan lingkungan komunitas baru yang dapat menjawab
berbagai pertanyaan dengan cepat dan akurat yang dihadapi oleh
berbagai perubahan global dan tren yang ada; serta
6. Dalam proses perumusan berbagai kebijakan publik yang setara
dan demokratis, memberdayakan masyarakat dan partai politik
lainnya sebagai mitra pemerintah.
Penerapan e-Government ini tentu membuat masyarakat dapat

memanfaatkan banyak waktunya dalam melakukan kegiatan lain, sehingga

12
Indrajit, Ricardhus Eko, Electronic Government; Seri Bunga Rampai Pemikiran. (Yogyakarta:
Preinexus, 2016) Hal 4-5.
22

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di tingkat daerah dan

nasional.

2.1.2.3 Elemen Pengembangan e-Government

Menurut hasil penelitian dari Hardvard JFK School of Government

dalam Indrajit13, untuk mengaplikasikan konsep digital pada sektor publik, ada

tiga elemen pengembangan yang harus dimiliki dan diperhatikan. Masing-masing

elemen sukses tersebut adalah: Support, Capacity, dan Value.

1. Support: Unsur pertama dan terpenting yang harus dimiliki

pemerintah adalah keinginan (niat) pejabat publik dan politik dari

semua lapisan untuk benar-benar mewujudkan konsep e-

Government.

2. Capacity: Unsur-unsur kemampuan atau keberdayaan pemerintah

antara lain; sumber daya keuangan, ketersediaan infrastruktur

teknologi informasi yang memadai, ketersediaan sumber daya

manusia yang kompeten dan keahlian.

3. Value: Kemanfaatan yang signifikan dari jenis aplikasi e-

Government yang dikembangkan untuk masyarakat.

13
Indrajit, Ricardhus Eko, Electronic Government; Seri Bunga Rampai Pemikiran. (Yogyakarta:
Preinexus, 2016) Hal 10-13.
23

Kolaborasi antara ketiga elemen terpenting di atas akan menciptakan

sebuah pusat jaringan e-Government yang akan menjadi kunci sukses utama

penjamin berhasilnya implementasi e-Government itu sendiri.

2.1.3 Peningkatan

Peningkatan besumber dari kata tingkat, yang berarti lapis atau lapisan dari

sesuatu yang kemudian membentuk suatu susunan. Tingkat juga dapat diartikan

sebagai pangkat, taraf, dan kelas. Pada saat yang sama, peningkatan juga dapat

diartikan sebagai sebuah kemajuan. Biasanya peningkatan adalah suatu upaya

perbaikan untuk meningkatkan derajat, tingkatan, kualitas dan kuantitas. Selain itu

peningkatan itu sendiri dapat juga diartikan lain sebagai menambah kemampuan,

keterampilan dan potensi menjadi lebih baik.

Peningkatan ini dapat menunjukan transformasi dari situasi yang bersifat

negatif berubah menjadi positif. Dan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa

kuantitas dan kualitas. Hasil dari peningkatan tersebut juga dilihat melalui

pencapaian tujuan pada titik waktu tertentu. Ketika proses atau usaha mencapai

titik ini, anda akan merasa puas dan bangga dengan pencapaian yang diharapkan.

2.1.4 Transparansi

Transparansi pemerintah yaitu merupakan suatu kemampuan untuk

menjelaskan apa yang terjadi di organisasi sektor publik melalui


24

pertemuan publik, memberikan akses ke dokumen, secara aktif mempublikasikan

informasi melalui situs website, mencegah pelaporan atau bahkan pengungkapan

informasi secara ilegal. Transparansi pada dasarnya merupakan bagian dari usaha

pemerintah untuk meningkatkan public trust kepada pemerintah, sekaligus

merupakan fungsi kontrol yang memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam

upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hal tersebut

sesuai dengan yang dikatakan Piotrowsky dan Van Rizin dalam Dwiyanto14

Transparansi layanan e-Government sangat erat kaitannya dengan

keberadaan stakeholder, dalam hal ini semua data dan informasi harus selalu

tersedia secara bebas, seperti alokasi sumber daya, evaluasi, dan lain-lain, untuk

membangun kredibilitas dan legitimasi yang baik. Penyelenggara proyek dan

pemangku kepentingan bertindak sebagai pengawas. Dengan hal ini dapat

menunjukkan bahwa pemerintah sangat mementingkan untuk memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat melalui penerapan e-Government.

2.1.5 Informasi Publik

2.1.5.1 Pengertian Informasi Publik

Informasi publik terdiri dari kata informasi dan publik, sebelum

membahasan tentang informasi publik, penting untuk kita mengatahui

14
Dwiyanto, Agus, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011) Hal. 241.
25

mengenai informasi terlebih dahulu. Informasi mengacu pada keterangan,

pernyataan, pemikiran, dan simbol yang memiliki pesan, makna, nilai, data dan

fakta juga penjelasan yang tentunya dibaca dan didengar yang disajikan dalam

berbagai format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

tersebut baik dengan cara elektronik ataupun non elektronik. Selain itu, informasi

publik merupakan Informasi yang diperoleh oleh lembaga publik terkait dengan

administrasi nasional atau pengelolaan oleh lembaga publik.

Pelaksana pelayanan publik yang kemudian disebut pengelola adalah

lembaga pengelola negara, badan usaha independen yang dibentuk untuk kegiatan

pelayanan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan

badan hukum yang lain juga dibentuk untuk kegiatan pelayanan publik.

Tokoh pelaksana dari pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, dan

semua orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan satu atau serangkaian

kegiatan pelayanan publik dalam suatu organisasi.

2.1.5.2 Tujuan dan Manfaat Informasi Publik

Kemkominfo menyatakan Informasi publik memiliki tujuan dan manfaat

sebagai berikut :

1. Memastikan bahwa seluruh warga negara tentunya memiliki hak untuk

mendapatkan informasi atau penjelasan yang rinci mengenai rencana

pembuatan kebijakan publik, kebijakan


26

publik dan prosedur pengambilan keputusan, dan ada pula mengetahui

sebuah alasan pengambilan keputusan publik itu sendiri.

2. Memotivasi atau mempersuasi masyarakat untuk berpartisipasi

terhadap proses yang dilalui pada pembuatan kebijakan publik.

3. Memberikan peningkatan peran aktif pada masyarakat untuk

merumuskan kebijakan publik dan mengelola lembaga publik dengan

baik.

4. Menciptakan manajemen nasional yang baik (transparan, efektif dan

efisien, serta akuntabel).

5. Memahami sebuah alasan dari kebijakan publik yang mempengaruhi

kehidupan.

6. Mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan juga ikut serta mencerdaskan

kehidupan bangsa.

7. Meningkatkan manajemen dan layanan informasi di lembaga publik

untuk memberikan layanan informasi yang berkualitas.

2.1.6 Keterbukaan Informasi Publik

Informasi adalah kebutuhan dasar bagi masing-masing individu untuk

mengembangkan dirinya dan lingkungan sosialnya, dan merupakan komponen

pokok dari kekuatan negara. Hak atas informasi dikatakan sebagai hak asasi

manusia, sedangkan keterbukaan informasi publik merupakan unsur yang sangat

penting yang menganut sistem


27

pemerintahan demokrasi, negara yang demokratis menjaga kedaulatan rakyat

untuk mencapai pemerintahan yang baik di suatu negara.

Hak untuk mengetahui informasi dapat dipahami sebagai wujud tanggung

jawab penuh negara kepada masyarakat. Sebuah organisasi yang didanai oleh

rakyat dan diawasi oleh pejabat publik terpilih. Akuntabilitas adalah fondasi

demokrasi, dan hak untuk mengetahui menyediakan mekanisme untuk

pertanggung jawaban ini.

Adapun indikator untuk penilaian keterbukaan informasi publik yang

merupakan suatu upaya pengukuran kinerja layanan informasi publik antara lain:

1. Mengumumkan informasi publik (pasal 9 UU KIP)

2. Menyediakan informasi publik (pasal 11, 14, 15 UU KIP)

3. Pelayanan Permohonan Informasi Publik (pasal 7 dan 12 UU KIP)

4. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (pasal 13 UU KIP)

2.2 Tinjauan Legalistik


2.2.1 Kebijakan Transaparansi dan Keterbukaan Informasi

Publik Melalui e-Government

Dalam hal mendukung dan membangun transparansi dan keterbukaan

informasi publik melalui e-Government, pemerintah telah membuat peraturan

yang mengatur tentang pelaksanaan pelayanan melalui sistem berbasis elektronik.

Dengan adanya peraturan ini, tentunya


28

implementasi dari pelayanan publik berbasis e-Government ini dapat terlaksana

dengan baik karena memiliki dasar hukum yang mengatur para pelaksana

kebijakan.

Undang-undang yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-Undang ini mengatur

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menyebutkan bahwa

pembangunan yang dilakukan pemerintah harus beradaptasi dengan berbagai

dinamika masyarakat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bersifat

dinamis, dalam hal menciptakan teknologi untuk menompang kehidupan manusia

dan melaksanakan pembangunan.

Adapun tujuan pemanfaatan dilakasanakannya Teknologi Informasi dan

Transaksi Elektronik diantara lain sebagai berikut:

a. Menjadikan masyarakat sebagai bagian informasi dunia dengan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Memajukan perdagangan dan ekonomian nasional untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat;

c. Mengembangkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik;

d. Memberi setiap orang kesempatan sebesar-besarnya untuk meningkatkan

pemikiran dan kemampuan mereka dalam penggunaan dan pemanfaatan

teknologi informasi dengan cara yang terbaik dan bertanggung jawab; dan
29

e. Memberikan keadilan, keamanan, dan kepastian hukum bagi pengguna

dan penyelenggara Teknologi Informasi.

Sedangkan mengenai keterbukaan informasi publik diatur dalam Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2008. Undang-Undang ini menyebutkan bahwa hak

mendapat informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi

publik merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh negara

demokratis yang menjunjung tinggi penting kedaulatan rakyat untuk menciptakan

suatu penyelenggaraan negara yang baik.

Pada pasal 1 Undang-Undang ini menyebutkan bahwa informasi adalah

keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna

dan pesan baik data, fakta, maupun penjelasannya yang di sajikan dalam berbagai

kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi secara elektronik maupun non-elektronik.

Pasal 7 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Publik wajib menyediakan,

menyediakan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah

kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik yang dikecualikan sesuai

dengan ketentuan. Dilanjutkan dengan ayat (6) dalam rangka memenuhi

kewajibannya, Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media

elektronik dan non elektronik.


30

Sedangkan dalam ranah pemerintah daerah, penyediaan informasi melalui

sistem e-Government diatur dalam Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014

tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dimana menyebutkan bahwa pemerintah daerah berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan, termasuk sesuai dengan pasal 349 ayat 3 yang menyebutkan

bahwa Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Berkaitan dengan informasi pemerintahan daerah di dalam UU No. 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diatur di dalam Pasal 391 hingga Pasal

395. Pada pasal 391, dijelaskan bahwasanya pemerintah daerah memiliki

kewajiban untuk memberikan pelayanan informasi yang terdiri dari informasi

Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah.

Sedangkan pada pasal 394 telah ditentukan bahwasanya informasi

keuangan daerah memang wajib diberitahukan kepada masyarakat karena hal itu

termasuk pada kategori informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat umum.

Dan apabila kepala daerah tidak mengumumkan informasi pembangunan daerah

dan informasi keuangan daerah, maka kepala daerah tersebut akan mendapatkan

sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur dan oleh

Gubernur untuk Bupati/Walikota.


31

Dalam menunjukan keseriusannya dalam pengembangan e- Government,

Presiden juga menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- Government. Pengembangan

e-Government merupakan salah satu bentuk pemerintahan yang ingin

diwujudkan oleh pemerintah, Pemerintah harus bersih, transparan, bertanggung

jawab dan mampu merespon secara efektif dan efisien kebutuhan reformasi

birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Indonesia.

Menurut Instruksi Presiden ini, pengembangan e-Government

diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu:

1. Membangun jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang

kualitas dan cakupannya harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat

luas, dan dapat diwujudkan setiap saat di seluruh wilayah Indonesia, tanpa

kendala waktu, dan biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat.

2. Menjalin hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk mendorong

peningkatan ekonomi nasional dan meningkatkan kemampuan

menghadapi perubahan perdagangan dan persaingan internasional.

3. Membangun mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga nasional

untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan

nasional.
32

4. Membangun sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan

efektif, serta mendorong transaksi dan pelayanan antara instansi

pemerintah dan pemerintah daerah otonom.

Provinsi Nusa Tenggara Barat juga turut andil dalam pembentukan

peraturan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik. Melalui Peraturan Daerah

Nomor 3 Tahun 2018 ini mengatur tentang Tata Kelola Pemerintahan Berbasis

Sistem Elektronik menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi pada sektor pemerintahan perlu dikelola dan diarahkan untuk

mendukun reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

baik. Pada pasal 2 berisi asal asas pelaksanaan tata kelola berbasis system

elektronik yaitu

1) manfaat, 2) keterpaduan, 3) keamanan, 4) keluwesan, 5) kehandalan, 6)

akuntabel, dan 7) transparansi.

Peraturan Daerah ini juga menjelaskan dalam pasal 23 tentang

pengembangan aplikasi, dimana aplikasi e-government dikelola dengan tujuan

agar dapat membantu terselenggaranya sistem elektronik pemerintahan. Selain itu,

pada pasal 25 ayat (1) bahwa salah satu sarana komunikasi yang dapat pemerintah

gunakan guna menyebarkan informasi pembangunan daerah untuk memberi

dukungan terhadap pelayanan keterbukaan informasi publik adalah situs website

dan surat elektronik.


33

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah

Melalui Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 81 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah. Dinas Komunikasi dan Informatika

mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan,

khususnya dalam urusan Komunikasi, Informatika, persandian dan statistik yang

menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

Kabupaten.

Dalam hal pelayanan publik khususnya Informasi Publik dan Layanan e-

Government, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

memiliki bagian seksi Informasi Publik dan Layanan e- Government. Seksi ini

memiliki beberapa fungsi di ranah Transparansi dan Keterbukaan Informasi

Publik, sesuai dalam pasal 12 yaitu pengembangan dan penyelenggaraan Data

Center layanan e-Government dan Ekosistem TIK serta fasilitasi akses internet

serta layanan sistem komunikasi intra pemerintah kabupaten dan layanan

keamanan informasi e-Government di daerah.


BAB III

METODE MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN

3.1 Desain

Setiap orang dianugerahi akal yang dapat digunakan untuk mendapatkan

pengetahuan yang selanjutnya digunakan untuk berfikir tentang dirinya dan

lingkungan sekitarnya. Berpikir merupakan upaya untuk memperoleh

pengetahuan sehingga banyak membawa perubahan terhadap kehidupan manusia

dimana manusia dapat mengendalikan setiap masalah yang terjadi dengan

pemecahan masalah, sehingga manusia mampu untuk mengatur serta

memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi berdasarkan pemahaman

yang dimilikinya.

Pada dasarnya berfikir menciptakan rasa keingintahuan seseorang

sehingga membuat penelitian dari waktu ke waktu terus mengalami

perkembangan. Melalui penelitian seseorang dapat mengetahui berbagai faktor

penghambat ataupun penunjang dalam keberhasilan sesuatu sehingga ilmu

pengetahuan semakin berkembang dan tidak statis. Menurut David H. Penny

dalam Cholid Narbuko & Abu Achmadi15 bahwa “Penelitian adalah pemikiran

yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya

memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta.”

15
Narbuko C. dan A. Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) Hal. 1.

34
35

Pada kegiatan penelitian magang ini penulis menggunakan salah satu

metode untuk menyelesaikan penelitian ini, yaitu metode kualitatif dan dimana

metode ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan induktif.

Dijelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak

berpedoman pada teori, tetapi oleh fakta-fakta yang ditemukan dalam penelitian

di lapangan. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan didasarkan pada fakta-

fakta yang ditemukan untuk diringkas.

Sugiyono16 menjelaskan metode penelitian kualitatif juga dapat pula

disebut sebagai metode penelitian naturalistik dikarenakan penelitian yang telah

dilaksanakan inti terlaksanakan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Di sisi lain, Simangunsong17 mengatakan bahwa “di dalam sebuah

penelitian kualitatif pemerintahan, bentuk rangkaian atau rancangan dari

penelitian dimungkinkan bermacam-macam dikarenakan disesuaikan pula dengan

bentuk alami dari penelitian kualitatif tersebut dan dimana penelitian ini memiliki

sifat emergent dimana fenomena dapat muncul secara tiba-tiba dengan prinsip

alami.

Objek penelitian yang akan diteliti adalah implementasi e- Government

dalam peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi publik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.

16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017) Hal. 8
17
Simangunsong, Fernandes, Metodologi Penelitian Pemerintahan Teoritik - Legalistik - Empirik
- Inovatif. (Bandung: Alfabeta, 2016) Hal. 190
36

Melihat permasalahan yang akan diteliti, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti suatu objek dan memberikan

gambaran tentang implementasi e-Government dalam peningkatan transparansi

dan keterbukaan informasi publik di Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah, maka dalam penelitian ini penulis akan mengamati

situasi, keadaan, kondisi, dan kegiatan obyek yang diteliti.

Sugiyono18 mengatakan bahwa :

Penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk


mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya,
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Dengan deskriptif, penelitian yang dilakukan oleh penulis tentunya

dibuat dengan menggambarkan tentunya dengan sistematis, akurat dan juga

faktual terkait dengan objek penelitian yang ada dilapangan sehingga detail dari

kualitasnya dapat dipaparkan dan juga diambil kesimpulan dari hasil penelitian

yang didasari pertanyaan-pertanyaan umum.

Penulis menggunakan pendekatan untuk pengamatan ini yaitu

pendekatan induktif. Burhan Bungin19 berpendapat pendekatan induktif adalah

mengumpulkan fakta ataupun fenomena sosial, melalui sebuah

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017) Hal.
29
19
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Kencana Prenada Media) Hal. 6
37

observasi lapangan dan dianalisa dengan berusaha melakukan teorisasi dari

pengobservasiannya itu.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka penulis dalam menganalisa

implementasi e-Government dalam peningkatan transparansi dan keterbukaan

informasi publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah tersebut dilakukan dengan mendeskripsikan elemen-elemen yang

berhubungan dengan fokus yang diamati dari berbagai fenomena yang terjadi di

lapangan dengan tujuan untuk memahami dan mencari berbagai keterangan dan

fakta yang terjadi tentang masalah penelitian sehingga sasaran penelitian yang

dilakukan akan lebih mendalam.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data kualitatif menggunakan metode pengamatan yang

umumnya digunakan dari tradisi kualitatif seperti wawancara bertahap dan

mendalam, observasi, serta dokumentasi. Dalam Sugiyono20 menyebutkan

penelitian kualitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data

bukan “sebagai mana seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh

peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang

dialami, dirasakan, dipikirkan oleh partisipan/sumber data.

20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017) Hal.
214
38

Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mencari data peneltian,

teknik-teknik yang diambil adalahnya observasi, wawancara, dokumentasi, dan

triangulasi data.

1. Observasi

Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa observasi adalah proses biologis dan

psikologis yang tersusun secara kompleks, dan yang terpenting adalah proses

pengamatan dan ingatan21. Nasution juga menambahkan bahwa observasi adalah

hal mendasar bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ilmuwan pun berkerja berdasarkan

data yang didapat melalui sebuah observasi22.

Simangunsong23 berpendapat observasi merupakan kegiatan yang

menggunakan penginderaan, yang digunakan untuk mendapatkan informasi untuk

menjawab sebuah penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh

dengan cara bertatap muka ataupun melalui media dengan tujuan dan maksud

tertentu. Simangunsong berpendapat bahwa wawancara merupakan kegiatan

untuk mendapatkan informasi secara mendalam mengenai suatu isu dalam

penelitian.

21
Sugiyono. Op.Cit. hal 145
22
Ibid. hal.226
23
Simangunsong, Fernandes. Op.Cit.. hal.215
39

Dalam melaksanakan penelitian penulis memilih wawancara semi struktur,

karena jika pada saat penelitian ditemukan pendapat atau ide yang didapat dari

informan dapat peneliti masukan kedalam data. Dalam penentuan informan

peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan data dengan tujuan dan

pertimbangan tertentu. Snowball sampling adalah pencarian informan dengan

cara dari satu responden ke responden lainnya.

Wawancara yang akan dilakukan penulis terhadap informan diharapkan

mendapatkan data dan informasi yang valid terkait implementasi e-Government

dalam peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi publik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.

Penulis mencantumkan siapa saja informan yang besar kemungkinan

diperlukan untuk sumber data, berikut ini adalah informan sementara yang

berhubungan dengan penerapan e-Government di Pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah.

1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.

2. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.

3. Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika.


40

4. Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-

Government.

5. Staf PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.

6. Mahasiswa mewakili masyarakat sebagai pengguna

website www.lomboktengahkab.go.id.

7. Anggota PPID OPD yang kurang disiplin dalam update

data.

3. Dokumentasi

Selain wawancara dan observasi, peneliti juga menggunakan teknik

dokumentasi. Menurut Simangunsong24 “informasi tentunya dapat juga kita

peroleh melalui fakta-fakta yang berupa surat, catatan harian hasil rapat, arsip

foto, kegiatan dan lain sebagainya.”

Secara garis besar dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berupa

sumber-sumber tertulis sehingga mendapatkan informasi yang akan sangat

membantu kredibilitas hasil penelitian.

4. Triangulasi

Simangunsong berpendapat tentang triangulasi, yaitu sebagai

berikut:

24
Simangunsong, Fernandes, Metodologi Penelitian Pemerintahan Teoritik - Legalistik - Empirik
– Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2016) Hal. 222.
41

Triangulasi data juga dapat disebut artinya sebagai teknik pengumpulan


data yang dimana teknik tersebut bersifat gabungan dari berbagai teknik
pebumpulan dan sumber data yang ada. Bila penulis menggunakan
triangulasi, berarti peneliti mengumpulkan data dan juga telah menguji
kredibilitas data tersebut25.
Sugiyono menjelaskan bahwa “Teknik triangulasi, yang dimana berarti

penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dengan tujuan agar

memperoleh data dari sumber yang sama26.” Dalam penelitian yang dilakukan ini,

penulis tentunya akan menggunakan menggunakan observasi partisipatif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

bersamaan.

Dilihat pengertian-pengertian diatas yang berarti di dalam penelitian ini

penulis juga memilih teknik triangulasi data dan dengan menggunakan teknik

tersebut juga akan lebih meningkatkan kekuatan data. Proses yang terjadi pada

triangulasi tentunya terus menerus dilakukan selama proses pengumpulan data-

data dan analisis data, sampai semuanya jelas sehingga tidak ada lagi yang perlu

dikonfirmasi kepada informan.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik dari analisis data merupakan sebuah rangkaian untuk menganalisis

data yang dimana dimulai dari penulis sebelum turun ke lapangan, turun ke

lapang dan juga sudah kembali dari lapangan. Hal ini

25
Simangunsong, Fernandes, Metodologi Penelitian Pemerintahan Teoritik - Legalistik - Empirik -
Inovatif. (Bandung: Alfabeta, 2016) Hal 224.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017) Hal.
241.
42

merupakan pengembangan dari pengertian Teknik Analisis data yang

dikemukakan oleh Simangunsong27 yang dimana dijelaskan sebagai berikut

“Analisis tentunya telah dimulai dari awal merumuskan dan menjelaskan suatu

masalah penelitian, sebelum turun ke lapangan dan itu semua berlangsung terus

menerus hingga di akhir penulisan hasil penelitian”. Adapun tahapannya sebagai

berikut:

1. Analisis Sebelum di Lapangan


Analisis ini tentunya dilakukan berdasarkan data hasil studi
pendahuluan yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Tetapi fokus penelitian itu masih dikategorikan bersifat sementara
karena akan berkembang setelah penulis tersebut turun langsung ke
lapangan.
2. Analisis selama di lapangan
Dalam kegiatan wawancara, penulis pasti sudah melaksanakan
analisis dari jawaban yang diwawancarai. Jika hasilnya belum sesuai
dengan yang diharapkan makan penulis dapat melanjutkan
pertanyaan lain lagi sehingga dapat sampai ke tahap dimana penulis
bisa memperoleh data yang tentunya dianggap kredibel.

Miles dan Huberman28 mengungkapkan bahwa pada analisis data kualitatif

dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh

melalui beberpa tahapan yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data dengan kata lain dapat disebut sebagai merangkum atau

dalam arti lain yaitu memilih serta memfokuskan terhadap suatu hal yang

tergolong penting untuk dicari tema dan polanya dan menyingkirkan

27
Simangunsong, Fernandes, Metodologi Penelitian Pemerintahan Teoritik - Legalistik - Empirik
– Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2016) Hal. 225.
28
Ibid. Hal. 226-229.
43

yang tidak dibutuhkan. Dalam hal ini penulis melakukan reduksi data dengan

menentukan hal-hal pokok serta fokus terhadap hal-hal penting yang terkait

dengan implementasi e-Government dalam peningkatan transparansi dan

keterbukaan informasi publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah.

2. Penyajian Data

Penyajian data tentunya di dalam melakukannya tidak semudah gambaran

yang diberikan. Karena fenomena sosial ini bersifat kompleks mengakibatkan apa

yang diperoleh saat turun ke lapangan dan setelahnya itu berlangsung cukup lama.

Dikarenakan jika sudah turun ke lapangan ini tentunya akan mengalami

perkembangan data.

Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut. Dengan begitu akan memudahkan penulis dalam memilih data

yang akan diproses dalam pengamatan mengenai implementasi e-Government

dalam peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi publik.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Menurut Miles dan Huberman menyatakan bahwa :

Kesimpulan awal yang diungkapkan tentunya bersifat sementara ini


akan berubah jikalau ada bukti yang mendukung untuk pengumpulan
data selanjutnya. Namun, jika kesimpulan yang diungkapkan di awal
sudah memiliki bukti valid dan konsisten saat penulis kembali
kelapangan untuk
44

mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dikatakan


kredibel.

Berdasarkan fokus yang akan diteliti tentang implementasi e-

Government dalam peningkatan transparansi dan keterbukaan informasi publik,

maka untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan data yang diperoleh dari

hasil observasi, lalu di cek dengan wawancara dan juga dengan dokumentasi.
45

3.4 Jadwal

Berdasarkan kalender akademik IPDN angkatan XXVIII Tahun Ajaran

2020/2021, penelitian akan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian sebagaimana

pada tabel berikut :

Tabel 3.1

JADWAL MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN


DAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
No Kegiatan 2020 2020 2020 2020 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan usulan
1
Magang
Seminar usulan
2
Magang
Perbaikan usulan
3
Magang
Pelaksanaan
4
Magang
Bimbingan Laporan
5
Akhir
Pendaftaran Laporan
6
Akhir

7 Ujian Komprehensif

Perbaikan dan
8 Pengumpulan
Laporan Akhir
Sumber : Kalender Akademik IPDN Tahun 2020-2021
Keterangan: Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Magang
BAB IV

ANALISIS FOKUS MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Lombok Tengah

4.1.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah

Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat

dengan Ibukota berada di Praya atau sekitar 7 Km dari Lombok International

Airport. Secara keseluruhan Kabupaten Lombok Tengah dapat dijangkau dengan

transportasi darat. Kabupaten Lombok Tengah terletak pada posisi 116º05º-

116º27ºBT-8º57ºLS yang memiliki luas 1.208,39 Km². Batas-batas wilayah

Kabupaten Lombok Tengah.

Sebelah Utara : Kab Lombok Barat dan Kab. Lombok Utara

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur

Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat

Sebagai bagian dari wilayah administratif provinsi Nusa Tenggara Barat,

deretan pantai-pantai yang berpasir putih dan menghadap Samudra Indonesia

menjadi tanda kekayaan potensi alam dan budaya di Kabupaten Lombok Tengah.

Disamping itu, beberapa desa wisata yang ada masih mempertahankan tradisi

leluhur yang menggambarkan etnik sasak menjalani kehidupan pada masa awal

peradabannya.

46
47

Gambar 4.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Tengah

(Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah)

4.1.2 Kependudukan

Penduduk di Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan proyeksi penduduk

tahun 2017 sebanyak 930.797 jiwa yang terdiri dari 440.292 jiwa penduduk laki-

laki dan 490.505 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi

jumlah penduduk tahun 2016, penduduk Lombok Tengah mengalami

pertumbuhan sebesar 1 persen dengan masing-masing


48

persentase pertumbuhan laki-laki sebesar 1 persen dan penduduk perempuan 1

persen.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2017 mencapai

770 jiwa/Km² dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 3 orang.

Kepadatan Penduduk di 12 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan

penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Praya dengan kepadatan sebesar 1.845

jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Batukliang Utara sebesar 282 jiwa/Km².

4.1.3 Infrastruktur

Sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai alat pencapaian

keberhasilan suatu kegiatan pembangunan untuk itu dari tahun ke tahun

pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan pihak swasta terus meningkatkannya

baik dari segi mutu maupun jumlah sarana dan prasarana ini terlihat pada

peningkatan sarana dan prasarana pada bidang-bidang pembangunan seperti :

1. Perhubungan, dalam rangka meningkatkan kesejahteran rakyat, fokus

pembangunan tidak lagi hanya terbatas kepada pencapaian pertumbuhan

ekonomi yang pesat, tetapi juga fokus pada pembangunan kualitas

manusia. Pembangunan kualitas sumber daya manusia dilaksanakan

dangan menitik beratkan kepada peningkatan kemampuan dasar, salah

satunya peningkatan kemampuan dan keterampilan. Sektor perhubungan

merupakan
49

sektor yang cukup strategis karena memiliki peranan penting dalam

mereka integritas wilayah.

2. Untuk mewujudkan e-Government di suatu daerah, tentu perlu didukung

oleh fasilitas infrastruktur telekomunikasi seperti Menara Telekomunikasi.

Pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah disaat seperti ini

merupakan kebutuhan.

Tabel 4.1 Jumlah Menara Telekomunikasi Swasta Menurut

Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah

NO. KECAMATAN JUMLAH MENARA

1 PRAYA BARAT 21

2 PRAYA BARAT DAYA 6

3 PUJUT 44

4 PRAYA TIMUR 16

5 JANAPRIA 17

6 KOPANG 22

7 PRAYA 40

8 PRAYA TENGAH 13

9 JONGGAT 16

10 PRINGGARATA 19

11 BATUKLIANG 19

12 BATUKLIANG UTARA 7

JUMLAH/TOTAL 240

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah29

29
Lombok Tengah Dalam Angka, 2018
50

3. Sarana pendidikan, merujuk pada amanat UUD 1945 beserta

amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka pemerintah secara konsisten

berupaya meningkatkan kualitas salah satunya ditempuh melalui jalur

pendidikan. Program wajib belajar 9 tahun, Gerakan Nasional Orang Tua

Asuh (GN-OTA) dan yang terakhir adalah penyediaan porsi anggaran

pendidikan yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, serta

berbagai program pendukung lainnya adalah merupakan bagian dari upaya

pemerintah dalam mempercepat peningkatan mutu sumber daya.

4.1.4 Kondisi e-Government

Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi

Nusa Tenggara Barat yang mengembangkan sistem pemerintahan berbasis

internet atau yang dikenal dengan e-Government dalam pelayanan kepada

masyarakat. e-Government di Lombok tengah. Pemerintah Kabupaten Lombok

Tengah sejak tahun 2010 sebenarnya sudah masuk pada tahapan awal e-

Government yaitu tingkat pembangunan infrastruktur jaringan teknologi

informasi dan pemanfaatan perangkat lunak sistem informasi dan website.

Untuk infrastruktur jaringan teknologi informasi, Pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah telah memiliki 46 titik jaringan. Dimana jaringan tersebut

berfungsi secara umum digunakan sebagai jaringan internet


51

dimana sebanyak 30 titik masih dalam kondisi baik dan 16 titik memiliki kondisi

kurang baik sampai rusak berat.

Untuk pemanfaatan website resmi pemerintah dan sistem informasi (SIM),

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah memiliki serta memanfaatkan

website serta sistem informasi/aplikasi diantaranya:

Tabel 4.2 Website Serta Sistem Informasi/Aplikasi Pemerintah

Kabupaten Lombok Tengah

NO SKPD WEBSITE SIM / APLIKASI

1 2 3 4

1 BAGIAN HUMAS humas.lomboktengahkab.go.id -

2 BAGIAN HUKUM jdih.lomboktengahkab.go.id -

3 SEKRETARIAT Dprd.lomboktengahkab.go.id -

DEWAN

PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH

4 DINAS Distan.lomboktengahkab.go.id -

PERTANIAN

5 DINAS Dinkes.lomboktengahkab.go.id  e-Puskesmas

KESEHATAN  SISMAL (Malaria)

 SIHA (HIV/AIDS)

 SITT (TBC)
52

1 2 3 4

6 DINAS Disdik.lomboktengahkab.go.id  DAPODIKNAS

PENDIDIKAN  DAPODIKPAUDNI

 e-VERVAL

SATUAN

PENDIDIKA

 VERIVIKASI

VALIDASI

PESERTA DIDIK

 VERIVIKASI

VALIDASI

PENDIDIK DAN

TENAGA

KEPENDIDIKA

 Sistem Penilaian

Akreditasi Sekolah

Madrasah

7 DINAS Dp3kb.lomboktengahkab.go.id -

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN,

PERLINDUNGAN

ANAK,

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN

KELUARGA

BERENCANA
53

1 2 3 4

8 DINAS -  AFIS

KEPENDUDUKAN

DAN

PENCATATAN

SIPIL

9 DINAS Dpmptsp.lomboktengahkab.go.id -

PENANAMAN

MODAL DAN

PELAYANAN

TERPADU SATU

PINTU (Perijinan)

10 SATUAN POLISI Satpolpp.lomboktengahkab.go.id -

PAMONG PRAJA

11 DINAS TENAGA Disnakertrans.lomboktengahkab.go.id  IPK Online

KERJA DAN

TRANSMIGRASI

12 DINAS Diskominfo.lomboktengahkab.go.id -

KOMUNIKAS

I DAN

INFORMATIKA

13 BADAN Bappeda.lomboktengahkab.go.id  P MAP

PERENCANAAN,

PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

DAERAH
54

1 2 3 4

14 BADAN Bpkad.lomboktengahkab.go.id  SIMDA Keuangan

PENGELOLAAN (Keuangan Daerah)

KEUANGAN DAN  SIMDA BMD

ASET DAERAH (Keuangan

Daerah-BMD)

 Agen SInergi-SIKD

(Sistem Informasi

Berbasisi Teknologi

SIKD)

 SIMPATIK (SIM

Pengendalian Dana

Transfer ke Daerah

dan Indikasi

Kebutuhan Daerah)

 OM SPAN (Online

Monitoring SPAN)

15 BADAN -  SIM Kepegawaian

KEPEGAWAIAN, (SIMPEG)

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

16 BADAN Bappenda.lomboktengahkab.go.id  SISMIOP

PENGELOLAAN

PENDAPATAN

DAERAH
55

1 2 3 4

17 INSPEKTORAT Inspektorat.lomboktengahkab.go.id  SIM Hasil

Pengawasan

Pemda (SIMHP

Pemda)

18 BADAN Bakesbangpoldagri.lomboktengahkab.go.id -

KESATUAN

BANGSA DAN

POLITIK

DALAM

NEGERI
19 RUMAH SAKIT -  SIM Rumah Sakit

UMUM Terintegrasi (SIM

DAERAH RS)

20 LPSE Lpse.lomboktengahkab.go.id  SPSE

 e-Monev APBD

 e-Reporting SPSE

 e-MALA LPSE

 Blog TIM LPSE


Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui sudah cukup banyak SKPD di

Lombok Tengah yang telah memiliki website serta sistem informasi/aplikasi

pemerintah. Hal tersebut menunjukan e-Government guna pelayanan publik di

Lombok Tengah sudah terlaksana.

Untuk mengetahui kondisi saat ini tentang kesiapan Masyarakat, Swata

dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam penerapan e- Government,

telah dilakukan survey yang melibatkan 10 perusahaan


56

sebagai responden, 100 orang sebagai responden masyarakat dan seluruh instansi

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. (Buku Rencana Induk Pengembangan e-

Government Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017- 2022)30.

1. Perilaku dan Kesiapan Pengguna (Masyarakat dan Perusahaan)

a. Masyarakat Kabupaten Lombok Tengah yang telah terbiasa

menggunakan Komputer (50,97%) dan secara rutin menggunakan

(26,82%), hanya saja lama penggunaannya masih relatif singkat

(kurang dari 5 jam per minggu) dengan tempat pemakaian PC yang

beragam, yaitu di rumah, kantor, sekolah, rental. Pemakaian Komputer

oleh responden sudah cukup lama, yaitu sebanyak lebih dari 42% telah

menggunakannya lebih dari dua tahun. Responden yang memiliki

Komputer di rumah, cukup banyak yaitu 30%.

b. Untuk internet, sebagian besar responden masyarakat telah mengetahui

dan menggunakannya (60,04%). 58,59% dari pengguna internet

menggunakan modem dan perangkat cellular untuk akses. Fasilitas

yang digunakan masih dominan untuk browsing (26,60%), e-mail

(17,80%) dan sosial media (40,50%).

30
Rencana Induk Pengembangan e-Government Kabupaten Lombok Tengah 2017-2022
57

c. Perusahaan yang menggunakan dukungan komputer untuk operasional

cukup dominan (88,24%) dimana 83,67% telah terhubung dengan

jaringan lokal (LAN) dan internet.

2. Kesiapan Unit dan SDM

a. 15,48% perusahaan telah memiliki divisi/bagian EDP atau Pusat

Komputer di mana jumlah SDM pada divisi tersebut masih relatif

sedikit (<5 orang).

b. Untuk instansi, ada 4 instansi yang mempunyai SDM bidang IT dengan

tingkat pendidikan yang beragam, DIII s/d S2.

c. Untuk kesiapan SDM pada instansi, Pejabat Pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah yang familiar menggunakan komputer 18,75% dan

internet 10,75% sedangkan untuk level staf yang familiar dengan

computer 30,75% dan internet 20,75%.

3. Kesiapan Infrastruktur Hardware dan Software

a. Perusahaan yang menggunakan komputer dalam operasionalnya,

mencapai 88,24%, hanya jumlah unit PC masih sedikit, yaitu kurang

dari 5 yang mencapai 100% dari total responden perusahaan yang

sebagiannya berspesifikasi Pentium IV (86,27%)

b. Semua instansi pemerintah (100%) telah menggunakan komputer

dalam layanan operasionalnya, 86,25% diantaranya


58

telah menggunakan PC Pentium IV. Hanya saja tidak setiap staf

tersedia/menggunakan komputer, hanya 43,75% yang

tersedia/menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan lebih dari

56,25% instansi menyatakan bahwa fasilitas komputer kurang

memadai untuk operasional layanan. 50.5% instansi telah mempunyai

laptop untuk mendukung operasionalnya.

c. Baik masyarakat, instansi maupun perusahaan, masih dominan

menggunakan sistem operasi Linux dan Windows (98/2000/XP/7/8).

d. Penggunaan aplikasi yang paling dominan di masyarakat, instansi dan

perusahaan adalah pemakaian s/w perkantoran (Microsoft Office).

Untuk perusahaan, menggunakan Access (10,85%), sedangkan

instansi menggunakan MySQL (9,6%) dan Access (10,7%).

4. Komunikasi dengan Web Pemerintah Kabupaten Lombok

Tengah

a. Baik masyarakat maupun perusahaan, cukup banyak yang meng-akses

Web Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Masyarakat: 49,84%,

Perusahaan: 94%). Masyarakat mengakses Web dengan tujuan untuk

mengetahui informasi pemerintahan, sedangkan perusahaan lebih

banyak bertujuan
59

untuk melihat profil dan aktivitas Pemerintah Kabupaten Lombok

Tengah, yaitu sebanyak 58,33%.

b. Hanya sedikit masyarakat yang pernah mengirimkan e-mail kepada

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yaitu kurang dari 10,79%.

Sedangkan untuk perusahaan, hanya 13,79% yang pernah e-mail ke

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan swasta telah

siap dalam implementasi e-Government yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

Lombok Tengah.

4.1.5 Kesesuaian Visi dan Misi Pemerintah dengan e-Government

Visi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yaitu “TERWUJUDNYA

MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA,

BERMUTU, MAJU DAN BERBUDAYA (BERSATU JAYA)” dengan misinya

yakni (1)Merawat ahlaqul karimah dalam kehidupan bermasyarakat; (2)Mencapai

sumber daya manusia yang cerdas, mandiri dan unggul; (3)Pelayanan umum

pemerintahan yang mudah, cepat dan bersih; (4)Pembangunan ekonomi yang

berkesinambungan dan berkelanjutan didukung infrastruktur berkualitas;

(5)Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya luhur.

Berkaitan dengan misi tersebut, maka e-Government Kabupaten Lombok

Tengah perlu mempunyai visi yang sesuai dengan visi dan misi di atas, yaitu

“Mewujudkan Cyber & Smart City yang Prima dalam


60

penyelenggaraan pemerintahan (Government), Daya Beli (Business), dan

pelayanan publik (Citizen).

Dari visi tersebut dapat diartikan bahwa e-Government harus bisa

memenuhi kebutuhan dan harapan dari masyarakat, internal pemerintahan, dan

pihak swasta. Cyber dan Smart City mengandung makna Pemerintahan modern

yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya teknologi

Internet dalam tata kelola pemerintahan, dunia usaha dan pelayanan masyarakat,

sedangkan kata prima mengandung makna efisien, transparan, adil, dan efektif,

dimana hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi.

4.1.6 Dinas Komunikasi dan Informatika

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah merupakan

OPD baru yang dibentuk pada Tahun 2017. Dinas Kominfo Kabupaten Lombok

Tengah merupakan OPD yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia. Sebelum bergabung menjadi Dinas Kominfo

Kabupaten Lombok Tengah, Kominfo merupakan Sub Bidang Kominfo pada

Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Tengah.

Sebagai OPD baru Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah harus

bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok

Tengah yang menjadi Visi dan Misi Kabupaten. Sementara itu Visi
61

dan Misi Dinas Kominfo masih mengacu kepada Visi dan Misi Kantor PDE yang

merupakan OPD lama sebelum berubah menjadi Dinas Kominfo. Adapun Visi,

Misi dan sasarannya adalah sebagai berikut:

4.1.6.1 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

Visi Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah:

“Menjadi Instansi Terdepan sebagai Pusat Penyedia Data dan

Informasi yang cepat, tepat, akurat dan terpercaya”.

Misi Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah:

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur Teknologi

Informasi dan Komunikasi.

b. Meningkatkan Kapasitas sumber daya manusia pendukung

pengelola teknis komunikasi dan informasi berbasis internet.

c. Meningkatkan kualitas pengelolaan data elektronik, arsip dan

Dokumentasi.

Sasaran Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah:

a. Meningkatnya persentase SKPD yang telah akses ke jaringan internet;

b. Meningkatnya persentase Masyarakat yang telah akses ke jaringan

internet;

c. Tersebarnya informasi penyelenggaraan pemerintah daerah bagi

masyarakat.

Untuk memenuhi visi dan misi tersebut, maka tentunya Dinas


62

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah sangat membutuhkan

dukungan penuh dari berbagai pihak terutama dukungan sarana dan prasarana

pendukung yang memadai dari pemerintah pusat. Mengingat Kabupaten Lombok

Tengah merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai pusat

pengembangan pariwisata, sudah tentu Dinas Komunikasi dan Informatika

merupakan salah satu OPD yang mempunyai peranan yang sangat penting untuk

untuk mendukung dan mensukseskan visi dan misi pemerintah daerah.

4.1.6.2 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan


Informatika

Dalam Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 81 Tahun 2016, Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah berkedudukan sebagai

unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan

tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan Komunikasi, Informatika,

persandian dan statistik yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan

yang diberikan kepada Kabupaten.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah menjalankan fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Komunikasi, Informatika,

persandian dan statistik;


63

b. pelaksanaan Kebijakan Teknis dibidang Komunikasi, Informatika,

Persandian dan Statistik;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan teknis di bidang Komunikasi,

Informatika, Persandian dan Statistik;

d. Pelaksanaan Administrasi Dinas di bidang Komunikasi, Informatika,

Persandian dan Statistik;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Bupati nomor 81 tahun 2016 tentang Struktur

Organisasi, tugas pokok dan fungsi unsur organisasi maka susunan organisasi

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, terdiri dari

Kepala Dinas, Sekretaris, Bidang Komunikasi dan Informatika, serta Bidang

Persandian dan Statistik; Sub Bagian dan Kepala Seksi.

A. Kepala Dinas;

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan

Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dibidang Komunikasi, Informatika Persandian dan Statistik.


64

B. Sekretariat :

Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan yang

meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,

yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan

pelaksanaan kegiaatan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan

perlengkapan.

D. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas pokok memimpin, mendata, merencanakan, mengatur,

mengawasi, dan mengkoordinasikan tugas bawahan dalam pelaksanaan tugas

urusan perencanaan dan keuangan.

E. Bidang Komunikasi Dan Informatika

Bidang Bidang Komunikasi Dan Informatika dipimpin oleh Kepala Bidang

yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,


65

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bidang dalam rangka

pembinaan teknis penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika.

F. Seksi Telematika dan Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen (SIM);

Seksi Telematika dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan

seksidalam rangka pembinaan pengembangan teknologi informasi serta

melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang aplikasi SIM dan

telematika.

G. Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Goverment

Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Government dipimpin oleh

Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan kegiatan seksi dalam rangka

melaksanakan penyelenggaraan dan Informasi publik dan layanan e-Goverrment.

H. Seksi Infrastruktur dan Jaringan Telekomunikasi;

Seksi Infrastruktur dan Jaringan Telekomunikasi dipimpin oleh Kepala

Seksi yang mempunyai tugas pokokmemimpin, merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan mengkoordinasikan kegiatan seksi


66

dalam rangka melaksanakan penyelenggaraan dan pembinaanBidang

Infrastruktur dan Jaringan Telekomunikasi.

I. Bidang Persandian dan Statistik

Bidang Persandian dan Statistik dipimpin oleh Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokokmemimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bidang dalam rangka penyelenggaraan Persandian

dan Statistik.

J. Seksi Pengelolaan dan Pengamanan Komunikasi Persandian;

Seksi Pengelolaan dan Pengamanan Komunikasi Persandian dipimpin oleh

Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokokmemimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan kegiatan seksi dalam rangka

penyelenggaraan Pengelolaan dan Pengamanan Komunikasi Persandian.

K. Seksi Statistik;

Seksi Statistik dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan

kegiatan seksi dalam rangka penyelenggaraan pembinaan Penelitian

Pengembangan dan Pengelolaan Data Perencanaan bidang Statistik.


67

L. Seksi Perekaman dan Verifikasi Data;

Seksi Perekaman dan Verifikasi Data dipimpin oleh Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka melaksanakan penyiapan

bahan penyusunan kebijakan dalam pengumpulan, pengolahan, verifikasi dan

penyajian data pembangunan daerah melalui media internet.

M. Kelompok Jabatan Fungsional;

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas pokok Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.


68

Lampiran : Peraturan Bupati Lombok Tengah

Dinas Komunikasi dan Informatika Nomor : Tahun 2016


Kab. Lombok Tengah
Tanggal :

Tentang : Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah;

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

KEPALA DINAS

KEL MPOK JABATAN


O UNGSIONAL

SEKRETARIS

Bidang Komunikasi Bidang Persandian dan


dan Informatika Statistik

Sub Bagian Umum dan


Seksi Pengolahan dan
Kepegaw aian
Pengamanan
Seksi telematika dan
Persandian
pengembangan Sim

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah

(Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, 2021)

4.1.6.3 Sumber Daya SKPD

Sebagai salah satu komponen yang mampu mendorong dan mempunyai

daya ungkit yang signifikan terhadap pencapaian visi misi Kabupaten Lombok

Tengah adalah dengan ketersediaan sumber daya manuasia yang berkemampuan

dan professional. Untuk memberikan gambaran terhadap kondisi dimaksud,

berikut dapat dilihat komposisi susunan dan kondisi struktur organisasi Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:


69

Tabel 4.3 Komposisi Pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Lombok

Tengah Menurut Komponen Jabatan

Kondisi

Eksisting Kebutuhan
No Jabatan Ket +/-

1 Kepala Dinas 1 1 0

2 Sekretaris 1 1 0

3 Kepala Sub-Bagian Perencanaan dan Keuangan 1 1 0

4 Kasubbag Umum dan Kepegawaian 1 1 0

5 Pelaksana pada Subag Perencanaan dan Keuangan :

Bendahara 2 2 0

Pengelola administrasi keuangan; 1 3 2

Pengelola administrasi kepegawaian 1 3 2

Bendahara Barang/Materil 1 0 1

Penjaga Malam 0 1 1

Tukang Kebun 1 1 0

6 Kabid Komunikasi dan Informasi 1 1 0

7 Kasi Telekomunikasi dan Informasi

Pelaksana Perekaman Verifikasi Data

Pengelola Data Eletronik 0 2 2

Pranata komputer. 0 2 2

Pranata Komputer Jaringan Tenaga Statistik 2 0 2

8 Kabid Persandian dan Statistik 1 0 1

9 Seksi Perekaman dan Verifikasi Data 1 1 0

10 Seksi Statistik

11 Seksi Persandian 1 1 0

Pengelola SIM; 0 3 3

Tenaga statistik 0 2 2

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah


70

4.1.7 Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik


Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik, maka penyampaian informasi pemerintah daerah

kepada masyarakat merupakan salah satu layanan yang harus disediakan untuk

menjamin keterbukaan informasi publik. Badan Publik wajib mengumumkan

informasi secara berkala mengenai kegiatan, kinerja dan laporan keuangan Badan

Publik yang bersangkutan. Proses penyampaian informasi publik ke masyarakat

ini tidak hanya dilakukan secara konvensional saja, melainkan juga melibatkan

peran teknologi informasi untuk memperluas jangkauan penyebarannya.

Berkenaan dengan kewajiban tersebut maka beberapa kanal media sosial

dikelola dan dipergunakan sebagai saluran informasi diantaranya Instagram

(@diskominfo Kabupaten Lombok Tengah), Youtube (@diskominfo Kabupaten

Lombok Tengah) dan Facebook Fanspage (Kominfo Kabupaten Lombok

Tengah), selain itu publik juga dapat mengakses informasi, berita pengumuman

dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah

secara berkala melalui portal resmi web portal kabupaten di alamat

http://lomboktengahkab.go.id Portal web menjadi pintu gerbang bagi

masyarakat untuk mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh Dinas yang

juga menjadi salah satu media komunikasi pemerintah ke masyarakat yang

dilayaninya.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

berdasarkan Peraturan Bupati No. 35 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelayanan

Informasi dan Dokumentasi. Kemudian ditindak lanjuti dengan


71

Surat Keputusan Bupati Lombok Tengah Nomor 4b Tahun 2019 tentang

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi tahun 2019.

4.1.7.1 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID Kabupaten Lombok

Tengah dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika. Dengan susunan

keanggotaan :

1. Pembina : Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah

2. Pengarah : Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah

3. Ketua : Asisten Administrasi Umum

4. Sekretaris : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

5. Anggota :

 Inspektur Kab Lombok Tengah

 Kepala Badan BPKD

 Kepala BAPENDA

 Sekdis Kominfo

 Kabid Kominfo

 Kebag Hukum

 Kabag Humas

 Kab Sub Bagian Pemberitan Humas

 Kep Seksi Layanan Publik dan e-Government

Dengan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :


72

a. Mengkoordinasikan dan menkonsolidasikan pengumpulan bahan

informasi dan dokumentasi dari PPID SKPD, Badan Publik

Lainnya dan Kecamatan;

b. Menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan memberi

pelayanan informasi kepada publik;

c. Melakukan verifikasi bahan informasi publik;

d. Melakukanuji konsekuensi atas infomasi yang dikecualikan;

e. Melakukan pemutakhiran informasi dan dokumentasi; dan

f. Menyediakanin formasi dan dokumentasi untuk diakses oleh

masyarakat.
73

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PPID Kabupaten Lombok Tengah

(Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah)

4.1.7.2 Sarana dan Prasarana Layanan

Fasilitas yang tersedia dalam memberikan layanan informasi publik di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah yaitu:

a. Desk Layanan Informasi

Desk layanan informasi merupakan fasilitas pelayanan infomasi bagi

publik melalui proses tatap muka (datang langsung) untuk mendapatkan


74

informasi yang dibutuhkan. Desk informasi berlokasi di lantai Kantor Bupati

Baru Gedung A Lantai 3, Diskominfo Kabupaten Lombok Tengah.

Adapun jam operasional pelayanan adalah setiap hari kerja dengan jadwal

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jam pelayanan informasi

HARI JAM PELAYANAN ISTIRAHAT

SENIN – KAMIS 08.00 – 16.00 WIB 12.00 – 13.30 WIB

JUMAT 08.00 – 16.00 WIB 11.30 – 14.00 WIB

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

Layanan informasi tidak dipungut biaya, sedangkan untuk

penggandaan informasi, pemohon dapat menggandakan secara mandiri, biaya

penggandaan ditanggung oleh pemohon informasi.

b. Portal Website, Email dan Media Sosial

Di era teknologi informasi saat ini untuk mendukung layanan

informasi secara mudah, murah dan cepat, Dinas Kominfo Kabupaten Lombok

Tengah membangun akses informasi bagi publik melalui saluran elektronis, yaitu

portal website, e-mail dan media sosial yang dapat diakses oleh di mana saja

melalui jalur internet. Adapun alamat saluran informasi elektronik tersebut adalah:

 Portal website: http://lomboktengahkab.go.id

 E-mail: diskominfo@lomboktengahkab.go.id

 Instagram: @diskominfo Kabupaten Lombok Tengah


75

 Facebook : Diskominfo Lombok Tengah

4.1.7.3 Sumber Daya Manusia

Penanggung jawab pelayanan informasi publik pada Dinas Komunukasi

dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah adalah sekretariat, yang

dikoordinasikan oleh sekretaris dinas yang bertindak sebagai PPID OPD dan

dibantu oleh Petugas Layanan Informasi dan Dokumentasi. Kegiatan pelayanan

informasi publik melibatkan sumber daya manusia sebanyak 10 (sepuluh) orang

yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lombok

Tengah tentang Petugas Layanan Informasi dan Dokumentasi (PLID) Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

4.1.7.4 Hasil Layanan Informasi Publik

Dalam periode tahun 2019 pemohon informasi yang diajukan ke PPID

Lombok Tengah Sebanyak 16 Permohonan. Pelayanan informasi kepada

masyarakat sudah dilakukan dengan sebaik mungkin sesuai standar pelayanan

informasi yang ada, dan pada umumnya sudah berjalan seperti yang diharapkan.

4.1.7.5 Anggaran Layanan Informasi Publik

Kegiatan pelayanan informasi publik pada PPID Kabupaten Lombok

Tengah dengan Anggaran Rp. 81.400.000,00 tahun 2019.


76

4.1.7.6 Kendala Pelayanan

Dalam pelaksanaan layanan informasi publik di Diskominfo

Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi kendala yaitu:

a. Kendala Internal

1. Kebutuhan Sumber Daya Manusia, terutama petugas pelayan

informasi, baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk

sementara ketugasan yang ada diberikan kepada SDM yang

mengerjakan tugas lain sehingga pelayanan kurang optimal;

2. Pemahaman dalam hal keterbukaan informasi dan klasifikasi

informasi pada tiap unit kerja masih terbatas, sehingga

kesadaran dalam menyediakan informasi secara berkala kurang

optimal;

3. Daftar informasi publik (DIP) belum diperbaharui secara

berkala, dan kegiatan uji konsekuensi belum dilaksanakan

secara maksimal;

4. Ruangan pelayanan / desk informasi yang kurang representatif

karena belum dilengkapi dengan sarana penunjang yang cukup

baik;

5. Dukungan anggaran yang belum maksimal.


77

b. Kendala Eksternal

1. Pemohon informasi yang kurang memahami SOP permohonan

informasi publik;

2. Pemohon informasi tidak melengkapi identitas dan

maksud/tujuan penggunaan informasi yang diminta, sehingga

data pemohon informasi tidak lengkap.

4.2 Analasis Kajian Masalah Dalam Kajian Legalistik

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, telah disebutkan bahwa pemerintah daerah memiliki kewewenangan yang

lebih luas dalam mengatur daerahnya. Berkaitan dengan e-Government, pada

pasal 349 ayat 3 yang mana mengatakan bahwa pemerintah daerah dapat

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pelayanan

publik.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi

publik pada pasal 7 menyebutkan setiap badan publik wajib menyediakan data

kegiatan dan program yang menggambarkan profil satuan kerja terkait. Hal

tersebut juga sejalan dengan Peraturan Bupati Lombok Tengah No. 35 Tahun

2017 tentang pedoman pengelolaan dan pelayanan informasi dan dokumentasi

juga menyebutkan bahwa setiap instansi pemerintah/badan publik berkewajiban

untuk menyediakan, memberikan juga menerbitkan informasi publik.


78

Dilanjutkan pada pasal 30 ayat (8) huruf b Peraturan Bupati Lombok

Tengah Nomor 35 Tahun 2017 dimana menyebutkan bahwa PPID memberikan

layanan informasi melalui media baik online maupun cetak yaitu Informasi Publik

yang tersedia dan diumumkan secara berkala dilayani melalui website

Pemerintah Daerah dan/atau media cetak/elektronik yang tersedia. Dimana dalam

hal ini website ppid.lomboktengahkab.go.id sebagai sumber pelayanan

informasi publik di Kabupaten Lombok Tengah.

Akan tetapi kenyataannya di lapangan, tidak semua SKPD di Kabupaten

Lombok Tengah memiliki database dan informasi yang lengkap. Masih banyak

database dokumen informasi SKPD yang belum up to date pada website PPID

Kabupaten Lombok Tengah.

Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government

mengatakan bahwa :

Selaku Dinas yang bertanggung jawab atas layanan informasi publik,


kami sebelumnya telah mengeluarkan edaran ke masing- masing
SKPD untuk membuat SK pengangkatan keanggotaan PPID di SKPD
masing-masing. Dan juga kami telah menginformasikan kepada
Pejabat PPID di masing-masing SKPD untuk melakukan update data
di website ppid.lomboktengahkab.go.id, namun dari SKPDnya
sendiri belum memiliki kesadaran akan pentingnya informasi publik
ini31.
Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Government sekaligus

sebagai penanggungjawab PPID Kabupaten Lombok Tengah mengatakan bahwa

telah menginformasikan tentang Informasi Publik tersebut dan telah

78 Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal
13 Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
79

menegur SKPD yang tidak disiplin dalam mengupdate data di website

ppid.lomboktengahkab.go.id, namun hal tersebut masih saja belum di indahkan

oleh pejabat PPID di beberapa SKPD terkait. Dilanjutkan oleh Bapak Kepala

Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Government:

Dalam sistem sharing data informasi di website


ppid.lomboktengahkab.go.id, kami dari pihak Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah telah memberikan
username dan password kepada masing-masing SKPD, jadi
masing-masing SKPD telah memiliki akunnya masing-masing dalam
website ppid.lomboktengahkab.go.id. Sehingga tanggung jawab
data informasi SKPDnya terletak pada anggota PPID di SKPD
tersebut32.
Mendengar hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa masalah tentunya ada

pada SKPD yang tidak disiplin dalam mengupload data pada website

ppid.lomboktengahkab.go.id. Kemudian Bapak Kepala Seksi Informasi Publik

dan Layanan e-Government menyarankan kepada penulis untuk melakukan

wawancara kepada beberapa SKPD yang tidak disiplin dalam update data

mengenai apa yang menjadi faktor penghambat mereka dalam penyediaan

informasi di website ppid.lomboktengahkab.go.id.

Adapun dalam hal ini, penulis mengambil tiga sampel SKPD yang kurang

disiplin dalam menyediakan data informasi di website

ppid.lomboktengahkab.go.id yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Lombok Tengah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

79 Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal
13 Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
80

Kabupaten Lombok Tengah serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lombok Tengah.

Setelah menemui salah seorang anggota PPID di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Penulis melakukan wawancara

mengenai faktor penghambat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

menyediakan data di website ppid.lomboktengahkab.go.id, Anggota PPID

Disnakertrans tersebut mengatakan:

Pertama, yang menjadi penghambat ini adalah dari segi SDM ya,
bukan masalah kualitasnya akan tetapi kuantitas SDM disini sangat
kurang. Orang yang akan mengerjakan atau menginput data seperti
itu sangat kurang disini. Ada satu Kasi disini kadang-kadan dia
tidak punya staf, tidak ada yang mengolah data, tidak ada yang
fungsional umum yang akan mengolah data-datanya. Terus yang
kedua, bahkan ada satu Bidang yang tidak memiliki staf juga, tiga
kepala seksi tidak memiliki staf. Kita disini masih membutuhkan
SDM-SDM yang memang bisa mengoperasikan internet serta
SDM yang memiliki wawasan tentang data Lombok Tengah. Kalau
dari segi sumber data dan kondisi data, Disnaker punya lengkap,
apakah itu tentang LKJIP, LPPD, data angkatan kerja kemudian
data pengangguran, data perusahaan segala macam yang diminta
untuk melengkapi Lombok Tengah Dalam Angka (LDA) itu kita
sudah punya lengkap. Ditambah banyaknya kegiatan-kegiatan yang
diminta dari OPD membuat kami dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi kewalahan dalam membagi Tupoksi33.
Kemudian penulis kembali bertanya kepada Anggota PPID tersebut

mengenai adakah upaya yang dilakukan dari Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dalam mengatasi penghambat tersebut, beliau mengatakan:

80 Wawancara dengan Anggota PPID Disnakertrans, Selasa tanggal 19 Januari 2021 di


Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah.
81

Kita meminta staf, meminta fungsional umum di BKPP, BKPP


juga sangat kekurangan. Bukan hanya di Disnaker saja, mungkin di
beberapa SKPD lain juga hal yang sama. Beberapa upaya lain yang
telah kami lakukan disini, kami bersurat ke BKPP yang menangani
memang masalah Sumber Daya Manusia, kami meminta tambahan
staf ataupun penambahan fungsional umum untuk melaksakan
fungsi- fungsi yang belum bisa kami laksanakan. Kemudian ketika
ada anak magang karena kami punya LPK (Lembaga Pelatihan
Kerja) selesai mereka pelatihan kami minta mereka untuk
melakukan magang disini untuk membantu melaksanakan fungsi-
fungsi yang seperti tadi itu34.
Dapat disimpulkan, faktor penghambat utama yang menyebabkan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah dalam melakukan

update data di website ppid.lomboktengahkab.go.id adalah kurangnya

kuantitas dari segi Sumber Daya Manusia untuk mengelola bagian PPID Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut. Sedangkan upaya yang terlah dilakukan

adalah meminta tambahan SDM dari BKPP Kabupaten Lombok Tengah namun

belum diberikan dan juga meminta bantuan kepada peserta magang untuk

membantu melaksanakan fungsi update data.

Hal yang sama juga penulis temukan ketika berbincang dengan anggota

PPID Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah. Kurangnya

sumber daya manusia untuk mengelola e-Government PPID yang menjadi

penyebab utama tidak updatenya data informasi dari Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah.

81 Wawancara dengan Anggota PPID Disnakertrans, Selasa tanggal 19 Januari 2021 di


Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah.
82

Ketika penulis berkunjung ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Lombok Tengah, penulis mendapat hal yang lebih mengejutkan lagi.

Penulis sebelumnya telah melihat daftar nama anggota PPID di Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah, namun ketika

ditemui, salah seorang anggota PPID tersebut tidak mengetahui bahwa dirinya

merupakan anggota PPID. Ketika diwawancarai, pegawai tersebut tidak

mengetahui informasi mengenai PPID di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Kabupaten Lombok Tengah.

Sehingga penulis menyimpulkan adanya kurang kesadaran dari anggota

PPID di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah.

Hal tersebut terjadi kemungkinan karena kurangnya koordinasi yang terjalin

antara anggota PPID di Dinas tersebut. Namun anggota PPID tersebut mengaku

data informasi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok

Tengah telah lengkap akan tetapi belum di upload ke website

ppid.lomboktengahkab.go.id.

Berdasarkan pengamatan penulis dan hasil wawancara kepada beberapa

informan, implementasi e-Government sebagai media transparansi dan

keterbukaan informasi publik di Kabupaten Lombok Tengah belum

mencerminkan pasal 30 ayat (8) Peraturan Bupati Kabupaten Lombok Tengah

Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

dan Dokumentasi. Hal tersebut karena masih banyak SKPD yang belum dapat

memanfaatkan media online


83

dalam hal ini website ppid.lomboktengahkab.go.id untuk menyediakan

informasi publik kepada masyarakat.

Dilihat juga dari tiga SKPD yang penulis kunjungi yaitu Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan masih terdapat

beberapa hambatan maupun kurangnya kesadaran dari anggota PPID terkait. Hal

tersebut tentunya menyebabkan tidak dapat terlaksananya dengan baik Peraturan

Bupati Kabupaten Lombok Tengah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pasal 30 ayat (8) huruf b

yang menyebutkan bahwa PPID memberikan layanan informasi melalui media

baik online maupun cetak yaitu Informasi Publik yang tersedia dan diumumkan

secara berkala dilayani melalui website Pemerintah Daerah dan/atau media

cetak/elektronik yang tersedia.

4.3 Analisis Fokus Magang dari Perspektif Teoretis

4.3.1 Implementasi e-Government Dalam Rangka Peningkatan


Transparansi Dan Keterbukaan Informasi Publik di DInas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

Dalam menganalisia implementasi e-Government dalam peningkatan

transparansi dan keterbukaan informasi publik di Kabupaten Lombok Tengah,

penulis mengacu pada perspektif teoretis yang di kemukakan oleh Edward III.

Dimana ada empat variable dalam


84

implementasi kebijakan publik yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan

struktur birokrasi.

Untuk mendapatkan informasi mengenai keempat variable tersebut penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode observasi dengan

menggunakan panca indera penulis. Kemudian wawancara dengan beberapa

informan yang penulis anggap penting. Dokumentasi menggunakan alat perekam

serta dokumen-dokumen penting yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah dan juga Triangulasi data. Maka adapun analisis

penjelasannya sebagai berikut :

1. Komunikasi

Proses komunikasi sangatlah penting, komunikasi antar organisasi sangat

dibutuhkan untuk proses kerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan yang

dilakukan dapat mencapai target yang diinginkan. Implementasi yang efektif akan

terlaksana, jika para pembuat keputusan mengetahui mengenai apa yang akan

mereka kerjakan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran harus di informasikan

kepada implementor sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.

Sosialisasi mengenai pemanfaatan e-Government sebagai sarana baru

bagi pemerintah untuk dapat menyediakan informasi publik melalui media

online/internet (ppid.lomboktengahkab.go.id) tentunya sangat penting

dilakukan. Namun untuk sosialisasi kepada PPID OPD di


85

Kabupaten Lombok Tengah hingga saat ini masih belum dapat dilakukan

dikarenakan pandemi Covid-19.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan

e-Government Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah :

Kalau untuk operator PPID OPDnya langsung, kita telah


mengarahkan untuk membuat Pejabat PPID di SKPDnya masing-
masing dan telah dilakukan sosialisasi tentang penggunaan
website ppid tersebut. Namun untuk pelatihan sebenarnya di tahun
anggaran 2020 sudah kita anggarkan untuk pelatihan untuk Kepala
SKPD dan Operatornya. Tapi karena kemarin ada bencana Covid-
19 itu, jadi semua dana diambil oleh pemerintah. Tetapi untuk
tahun ini kita ada rencana untuk membuat pelatihan walaupun kita
tidak ada dana. Kita planningnya akan memanfaatkan aplikasi
Zoom Meeting35.
Sedangkan masyarakat sendiri sebagai penerima informasi publik,

tentunya harus mengetahui bahwa kini informasi publik dapat diakses dan di

download melalui website ppid.lomboktengahkab.go.id. Untuk sosialisasi ke

masyarakat Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Government

mengatakan :

Kalau ke masyarakat, kita tidak secara langsung turun. Kita ada


website lomboktengahkab.go.id kita dari situ juga memberikan
informasi. Kemudian kita lewat Facebook, Instagram, dan juga
Youtube. Jadi semua kegiatan dan informasi kita sosialisasikan
melalui media sosial tersebut36.

35
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
36
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
86

Setelah mewawancarai beberapa mahasiswa mengenai adanya pelaksanaan

e-Government dalam rangka informasi publik yang dapat diakases secara

online, Mereka mengaku mengetahui akan hal tersebut. Salah satu mahasiswa

Universitas Mataram mengatakan:

Ya, memang saya pernah mendownload beberapa data informasi


melalui website ppid.lomboktengahkab.go.id. Karena ketika
saya mengetik di Google data informasi yang saya inginkan, saya
diantarkan ke website ppid.lomboktengahkab.go.id. Tapi ya
sebelumnya saya belum tau akan adanya website PPID ini37.
Dari hasil pengamatan penulis, data informasi yang tersedia di website

ppid.lomboktengahkab.go.id dari masing-masing SKPD masih tidak optimal.

Ada SKPD yang sudah mengupdate banyak data informasi dan ada juga SKPD

yang masih mengupload satu atau dua dokumen saja. Menurut Kepala Seksi

Informasi Publik dan Layanan e-Government, kesenjangan informasi tersebut

terjadi karena :

Setelah menegur dan menanyakan beberapa SKPD yang tidak


disiplin dalam update data, saya menyimpulkan ada beberapa sebab
hal tersebut terjadi. Yang pertama, itu karena mereka merasa belum
ada pelatihan jadi akhirnya mereka merasa belum mampu untuk
melakukan itu semua. Yang kedua, dari kepala SKPDnya yang
belum tegas atau mungkin masih menganggap PPID ini belum
penting. Ya mungkin itu karena Kepala SKPDnya mungkin juga
belum mendapat pelatihan akan pentingnya PPID ini. Dan satu lagi,
yang sering disebut dilapangan oleh rekan-rekan PPID karena
PPID ini juga tidak dianggarkan jadi dia merasa kalau tidak ada
anggaran tidak perlu dikerjakan38.

37
Wawancara dengan Mahasiswa Universitas Mataram, Kamis tanggal 14 Januari 2021 di Cafe
Babanana Praya
38
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
87

Dalam hal sharing data dan kelengkapan informasi yang tersedia di

website ppid.lomboktengahkab.go.id, hal tersebut menjadi tanggung jawab

masing-masing PPID OPD. Karena dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah telah memberikan username dan password (akun

sendiri) kepada masing-masing PPID OPD untuk dapat mengupload data

informasi melalui OPDnya masing-masing di website

ppid.lomboktengahkab.go.id.

2. Sumber Daya

Implementasi kebijakan harus ditunjang oleh sumber daya, baik berupa

sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana maupun sumber daya

finansial. Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara konsisten dan

jelas, namun apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan

kebijakan maka implementasi tidak akan berjalan efektif.

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan sangat bergantung pada

dukungan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Mengingat pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi, maka perlu

dilakukan seleksi untuk menempatkan pegawai dalam jabatan struktural yang

berbasis pada kompetensi, sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya serta memiliki kinerja yang baik.

Di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

sendiri, sumber daya manusia dalam hal pengelolaan e-Government masih


88

sangat kekurangan. Seperti yang dikatakan Kepala Seksi Informasi Publik dan

Layanan e-Government:

Kita disini kalau masalah sumber daya manusia masih sangat


kekurangan. Untuk admin saja masih hanya satu orang. Apalagi
kedepan akan ada aplikasi SPAM Lapor, NTB Care, otomatis kita
akan kekurangan orang39.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika:

Memang secara realnya, kita ini memang masih belum maksimal


sumber daya yang kita miliki. Kita hanya mampunya merekrut
tenaga honorer. Karena kedepan ini kita akan dituntut banyak sekali
aplikasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tapi sumber daya
kita masih sebatas tenaga kontrak, jadi memang masih sangat sangat
kurang. Karena kita memang dari segi dana atau anggaran belum
ada, kita belum banyak disupport oleh pemda. Padahal kalau kita
dalami secara benar-benar di diskominfo ini butuh tenaga dan skill
yang tinggi lah. Apalagi dengan visi misi Bupati baru ini kan “satu
klik untuk Lombok Tengah” tentunya diskominfo akan menjadi
ujung tombak kedepannya, jadi kita masih sangat butuh SDM
disini40.

Sedangkan untuk SKPD yang belum disiplin dalam melakukan update

data mereka mengatakan hal yang kurang lebih sama. Masih kurangnya kuantitas

SDM yang ada di SKPDnya. Seperti yang dikatakan anggota PPID Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah:

Pertama, yang menjadi penghambat ini adalah dari segi SDM ya,
bukan masalah kualitasnya akan tetapi kuantitas SDM disini sangat
kurang. Orang yang akan mengerjakan atau menginput data seperti
itu sangat kurang disini. Ada satu Kasi disini kadang-kadang dia
tidak punya staf, tidak ada yang mengolah data, tidak ada yang
fungsional umum yang akan mengolah
39
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
40
Wawancara dengan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Selasa tanggal 26 Januari 2021

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah


89

data-datanya. Terus yang kedua, bahkan ada satu Bidang yang tidak
memiliki staf juga, tiga kepala seksi tidak memiliki staf. Kita disini
masih membutuhkan SDM-SDM yang memang bisa
mengoperasikan internet serta SDM yang memiliki wawasan tentang
data Lombok Tengah. Kalau dari segi sumber data dan kondisi data,
Disnaker punya lengkap, apakah itu tentang LKJIP, LPPD, data
angkatan kerja kemudian data pengangguran, data perusahaan segala
macam yang diminta untuk melengkapi Lombok Tengah Dalam
Angka (LDA) itu kita sudah punya lengkap. Ditambah banyaknya
kegiatan-kegiatan yang diminta dari OPD membuat kami dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi kewalahan dalam membagi
Tupoksi41.
Hal yang sama juga penulis temukan ketika berbincang dengan anggota

PPID Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah. Kurangnya

sumber daya manusia untuk mengelola e-Government PPID yang menjadi

penyebab utama tidak updatenya data informasi dari Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah.

Mengenai anggaran untuk pengelolaan e-Government khususnya

website ppid.lomboktengahkab.go.id, Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah masih mendapat anggaran yang sangat minim.

Seperti yang dikatakan Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-

Government “Dari dana yang diberikan kepada Kominfo ini, untuk

pengelolaan website PPID hanya mendapat 4% kurang lebih42”.

Sedangkan untuk anggota PPID di masing-masing OPD tidak mendapat

anggaran untuk pengelolaan data informasinya. Hal tersebut

41
Wawancara dengan Anggota PPID Disnakertrans, Selasa tanggal 19 Januari 2021 di Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah
42
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
90

yang menjadi salah satu faktor kurang disiplinnya PPID OPD dalam mengupdate

data informasinya.

Mengenai sumber daya sarana teknologi pendukung e-Government di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah sudah termasuk

cukup. Pegawai pada seksi informasi publik dan layanan e- Government telah

mendapat fasilitas laptop dari kantor dan juga koneksi internet yang kuat untuk

mendukung pelaksaan e-Government.

3. Disposisi

Setelah sumber daya dikomunikasikan secara jelas, langkah yang ketiga

yaitu dengan disposisi. Pada setiap organisasi apabila implementor memiliki

disposisi yang baik, maka kebijakan akan dijalankan dengan baik seperti yang

diinginkan oleh pembuat kebijakan.

Mengenai variabel pengangkatan birokrasi dan dedikasi personil di bidang

e-Government, faktanya di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah dalam penentuan pegawai yang mengurusi bagian e-

Government sampai saat ini di dominasi oleh tenaga kerja honorer, sedangkan

pegawai dari PNS hanya satu orang yang bertindak sebagai admin. Seperti yang

disampaikan oleh Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-Government :


91

Sebenarnya kita kurang, dari segi PNS yang programernya tidak


ada, semua pegawai di bidang e-Government yang paham akan
programing masih berstatus non PNS semua43.

Dilanjutkan oleh Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika mengenai

dedikasi personil dibidang e-Government :

Karena masih terbawa gaya lama ya, kita maunya bergerak cepat
tapi karena di bawah itu masih gaya lama, lambat, berpikir
seadanya jadi itu masih kurang mendukung. Tapi makin kesini kita
akan semakin pacu untuk tidak bermalas- malasan lagi. Apalagi
sekarang kita sudah menerapkan e- Smart yang bisa mengukur
kinerja pegawai, jadi bisa lebih memacu semangat bekerja
pegawai44.
Mengenai variabel insentif, insentif diberikan oleh para pembuat kebijakan

mempengaruhi tindakan para pelaksana kebijakan. Hal ini dapat menjadi faktor

pendorong yang membuat para pelaksana kebijakan melaksanakan perintah

dengan baik.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Kepala Seksi Informasi Publik dan

Layanan e-Government mengenai sikap Kepala Bidang Komunikasi dan

Informatika dalam mendorong kinerja para pegawainya “Kalau dukungan moral

ya, Kabid kita ini sangat-sangat bagus. Sampai dia mau berlari-lari, kita

masih berdengklek-dengklek. Bagus sekali kalau Kabid sekarang ini”45.

43
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
44
Wawancara dengan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Selasa tanggal 26 Januari 2021
di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
45
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
92

4. Struktur Birokrasi

Menurut Edward III dalam Anggara (2014:253) terdapat dua karakteristik

utama dari birokrasi yakni: “Standard Operational Procedure (SOP) dan waktu

pelayanan”.

Mengenai SOP ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah telah melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masing-

masing. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah, Beliau menjelaskan bahwa “saat ini

pelaksanaan e-Government dikabupaten Lombok Tengah sudah berjalan

sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, namun memang ada beberapa

agenda yang masih terhambat gara-gara Pandemi Covid-19 kemarin46”.

Mengenai ketersediaan infromasi di dalam website

ppid.lomboktengahkab.go.id, apabila pemohon tidak mendapatkan informasi

yang di inginkan, pemohon dapat mengajukan permohonan informasi melalui

website ppid.lomboktengahkab.go.id dengan mengisi formulir online. Selain

itu juga, pemohon dapat mengajukan permohonan kepada SKPD terkait langsung

atau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah baik

melalui email ataupun mendatangi kantor secara langsung.

46
Wawancara dengan Sekretaris Dinas, Selasa tanggal 26 Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Lombok Tengah
93

Untuk waktu pelayanan yang diperlukan dari PPID sendiri dalam

menyediakan informasi secara direct ke SKPD terkait apabila informasi tidak

tersedia dalam website ppid.lomboktengahkab.go.id, admin PPID Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah mengatakan :

Ada aturan dalam pengajuan permintaan informasi itu apabila 10


hari tidak dijawab oleh OPD terkait, OPD tersebut bisa meminta
perpenjangan waktu 7 hari. Jika belum dijawab sampai 7 hari,
pemohon bisa mengajukan keberatan. Apabila belum ditanggapi
juga, pemohon dapat mengajukan sengketa ke Komisi Informasi
untuk dilakukan sidang47.

Gambar 4.4 SOP Permohonan Informasi Publik via Offline Kab.


Lombok Tengah
(Sumber : ppid.lomboktengahkab.go.id)

47
Wawancara dengan Admin PPID Utama, Senin tanggal 18 Januari 2021 di Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
94

4.3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi e-

Government Dalam Peningkatan Transparansi Dan

Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Lombok Tengah

1. Faktor Pendukung

a. Adanya komitmen yang kuat dalam pemerintahan Kabupaten

Lombok Tengah untuk e-Government. Dalam rangka

pengimplementasian e-Government guna meningkatkan

transparansi dan keterbukaan informasi publik di Kabupaten

Lombok Tengah ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah

mendukung penuh kebijakan ini. Karena sesuai dengan salah satu

visi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah periode 2021/2026

yaitu “Satu Klik Untuk Lombok Tengah” tentunya Pemerintah

akan mendukung penuh Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah dalam pengembangan e-Government.

b. Adanya Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 35 Tahun 2017

tentang Pedoman Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan

Dokumentasi sebagai dasar hukum. Dengan adanya dasar hukum

tersebut yang menjadi pedoman bagi PPID Utama maupun PPID

OPD untuk menjalankan kebijakan keterbukaan informasi publik

melalui media online sehingga dapat mewujudkan kedisiplinan

bagi tiap pelaksana


95

kebijakan. Serta mewajibkan tiap badan publik untuk menyediakan

informasi publik.

c. Kuatnya inisiatif pejabat di Dinas Komunikasi dan Informatika

sebagai PPID Utama dalam merespon positif Peraturan Bupati

tersebut dengan segera membentuk PPID dan PPID OPD (yang

beranggotakan SKPD terkait).

d. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung keterbukaan

informasi publik di Kabupaten Lombok Tengah. Sebagian besar

tiap-tiap SKPD telah memiliki sarpras yang mendukung

pelaksanaan e-Government ini. Seperti fasilitas internet yang baik

dan juga PC di tiap-tiap SKPD.

2. Faktor Penghambat

a. Pengorganisasian

Berdasarkan wawancara mendalam dengan pejabat PPID

Utama di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah dapat disimpulkan bahwa PPID keberadaannya masih

sebatas normatif. Artinya, walaupun masing-masing SKPD telah

memiliki Surat Keputusan dari SKPDnya masing-masing, tetapi

nyatanya keberadaannya belum begitu dirasakan oleh masyarakat.

Keberadaannya masih sebatas untuk memenuhi tuntutan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.


96

Masih banyak PPID OPD yang masih belum disiplin dalam

hal update data di website ppid.lomboktengahkab.go.id. Hal

tersebut tentunya dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan e-

Government dalam rangka keterbukaan informasi publik di

Kabupaten Lombok Tengah.

b. Anggaran/Dana

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pejabat PPID Utama

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah,

dapat diketahui bahwa anggaran untuk pengelolaan e-

Government di Kabupaten Lombok Tengah masih sangat minim.

Hal tersebut tentunya dapat menghambat pelaksanaan e-

Government tersebut. Anggaran untuk pegawai honorer yang

menjadi programmer yang biasa membuat aplikasi dan website

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

sangat kecil sehingga dari pihak Diskominfo Lombok Tengah tidak

bisa berharap lebih.

Selain itu juga, anggaran untuk PPID OPD di masing-

masing SKPD tidak ada sama sekali. Hal tersebut tentunya menjadi

salah satu faktor anggota PPID OPD tidak maksimal dalam bekerja.
97

Anggaran untuk melakukan pelatihan untuk anggota PPID

pun di tahun 2020 telah dialokasikan untuk mengatasi Covid-19.

Sehingga pelatihan belum dapat dilakukan kepada anggota PPID

OPD.

c. Sumber Daya

Dalam implementasi e-Government guna mendukung

transparansi dan keterbukaan informasi publik di Kabupaten

Lombok Tengah, diketemukan bahwa penyebab belum meratanya

keterbukaan informasi publik di beberapa SKPD karena adanya

beberapa kendala. Kendala atau hambatan yang paling menonjol

berdasarkan hasil wawancara penulis adalah kurangnya kuantitas

Sumber Daya Manusia yang ada di SKPD untuk mengelola e-

Government khususnya PPID.

d. Adanya faktor eksternal

Pemohon informasi yang kurang memahami SOP

permohonan informasi publik. Pemohon informasi juga tidak

melengkapi identitas dan maksud/tujuan penggunaan informasi

yang diminta, sehingga data pemohon informasi tidak lengkap.


98

4.3.3 Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Yang Dilakukan Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

1. Pengorganisasian

Untuk mendisiplinkan anggota PPID OPD dalam melakukan

update data di website ppid.lomboktengahkab.go.id, pihak PPID Utama

dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah rutin

melakukan monitoring dan menegur tiap-tiap OPD yang tidak disiplin

dalam penginputan data.

Seperti yang dikatakan Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan

e-Government :

Apabila ada SKPD yang tidak disiplin dalam melakukan


input data, kami biasanya menegurnya melalui Whatsapp
terlebih dahulu. Karena kami belum ada sosialisasi resmi dan
belum adanya pelatihan mengenai PPID ini. Dan juga
kedepannya kami akan mensosialisasikan pentingnya PPID
ini kepada pimpinan di masing-masing SKPD agar
kedepannya pimpinan di SKPD dapan memonitor langsung
anggota PPID di SKPDnya48.

2. Anggaran

Untuk mensiasati keterbatasan anggaran untuk melakukan

sosialisasi dan pelatihan mengenai pentingnya PPID, pihak Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah berencana

kedepannya melakukan seosialisasi dan pelatihan secara daring

48
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
99

melalui Zoom Meeting. Seperti yang dikatakan Kepala Seksi Informasi

Publik dan Layanan e-Government:

Jadi yang pertama, kita akan melakukan pelatihan melalui


zoom meeting. Kita tinggal menunggu saja, keluar suratnya
dari bupati, ini sekarang saya lagi bolak balik perbaikan
suratnya. Kemudian suratnya akan kita kirim ke OPD-OPD,
OPD mengupload SK PPIDnya ke website
ppid.lomboktengah.kab.go.id. Kalau sudah clear semua,
baru saya akan berkoordinasi ke PPID provinsi atau KI
(Komisi Informasi) di provinsi untuk meminta sebagai
narasumber49.

3. Sumber Daya Manusia

Dalam hal upaya mengatasi sumber daya manusia, baik dari Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah maupun dari

SKPD lain terus berusaha meningkatkan Sumber Daya Manusia di

SKPDnya dengan tetap meminta pegawai di BKPP Kabupaten Lombok

Tengah. Namun hal tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan sumber

daya manusia untuk mengelola e- Government ini. Seperti yang

dikatakan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika :

Kita sudah mengajukan ke BKPP juga untuk menambah


pegawai, dan kemarin baru dapat formasi satu orang di
bidang kominfo yang akan memperkuat kinerja kita. Tapi
sebenarnya kita masih kurang banyak. Karena kedepannya
kita akan dituntut banyak sekali aplikasi yang sangat
dibutuhkan masyarakat50.

49
Wawancara dengan Kepala Seksi Informasi Publik dan layanan e-Government, Rabu tanggal 13
Januari 2021 di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
50
Wawancara dengan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Selasa tanggal 26 Januari 2021
di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah
100

Anggota PPID Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan

upaya yang di lakukan dalam mengatasi kekurangan sumber daya manusia

tersebut sebagai berikut:

Kita meminta staf, meminta fungsional umum di BKPP,


BKPP juga sangat kekurangan. Bukan hanya di Disnaker
saja, mungkin di beberapa SKPD lain juga hal yang sama.
Beberapa upaya lain yang telah kami lakukan disini, kami
bersurat ke BKPP yang menangani memang masalah Sumber
Daya Manusia, kami meminta tambahan staf ataupun
penambahan fungsional umum untuk melaksakan fungsi-
fungsi yang belum bisa kami laksanakan. Kemudian ketika
ada anak magang karena kami punya LPK (Lembaga
Pelatihan Kerja) selesai mereka pelatihan kami minta mereka
untuk melakukan magang disini untuk membantu
melaksanakan fungsi- fungsi yang seperti tadi itu51.
4. Adanya faktor eksternal

Dari pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah akan terus melakukan sosialisasi melalui media sosial seperti

facebook, Instagram, maupun Youtube terkait apa itu PPID serta SOP

permohonan informasi dan persyaratan administrasi dalam permohonan

informasi publik.

Kesimpulannya, baik dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah maupun SKPD di Kabupaten Lombok Tengah

telah melakukan upaya untuk mengatasi faktor penghambat tersebut.

Namun memang butuh waktu untuk mengatasinya. Baik itu

51
Wawancara dengan Anggota PPID Disnakertrans, Selasa tanggal 19 Januari 2021 di Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah
101

dari faktor pengorganisasian, faktor anggaran, maupun faktor sumber

daya manusia.
BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Setelah penulis menganalisis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

dan berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi e-Government Dalam Rangka Peningkatan

Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah sudah

terlaksana namun belum optimal.

2. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi e- Government

Dalam Rangka Peningkatan Transparansi dan Keterbukaan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah adalah sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung

- Adanya komitmen yang kuat dalam pemerintahan

Kabupaten Lombok Tengah.

- Adanya Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 35

Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan dan

Pelayanan Informasi dan Dokumentasi.

102
103

- Kuatnya inisiatif pejabat di Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah dalam

merespon Peraturan Bupati mengenai PPID tersebut.

- Ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung

keterbukaan informasi publik di Kabupaten Lombok

Tengah.

b. Faktor Penghambat

- Masih banyak PPID OPD yang masih belum disiplin

dalam hal update data di website

ppid.lomboktengahkab.go.id.

- Anggaran yang masih kurang untuk pengelolaan e-

Government khususnya PPID di Lombok Tengah.

- Kurangnya Sumber Daya Manusia baik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah maupun di SKPD PPID OPD terkait untuk

mengelola e-Government.

- Adanya faktor eksternal dari masyarakat yang kurang

memahami SOP permohonan informasi publik.


104

3. Upaya Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah dalam mengatasi faktor penghambat tersebut adalah:

a. PPID Utama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah telah menegur SKPD yang tidak disiplin

dalam melakukan input data serta kedepannya akan

mensosialisasikan pentingnya PPID ini kepada pimpinan di

masing-masing SKPD agar kedepannya pimpinan di SKPD

dapan memonitor langsung anggota PPID di SKPDnya.

b. PPID Utama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah akan membuat pelatihan dan sosialisasi

via daring melalui Zoom Meeting untuk mensiasati

kurangnya anggaran untuk sosialisasi.

c. Dalam hal upaya mengatasi sumber daya manusia, baik dari

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah maupun dari SKPD lain terus berusaha

meningkatkan Sumber Daya Manusia di SKPDnya dengan

tetap meminta pegawai di BKPP Kabupaten Lombok

Tengah.
105

5.2 Saran

Berdasarakan hasil pembahasan yang disimpulkan dalam subbab

sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan saran guna terlaksananya

Implementasi e-Government Dalam Rangka Peningkatan Transparansi dan

Keterbukaan Informasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah :

1. Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan e-Government

diperlukan rapat koordinasi antara Dinas komunikasi dan

Informatika, BPKAD dan BKPP. Tujuannya untuk

meningkatkan sumber daya manusia dan anggaran.

2. Untuk mengatasi faktor penghambat Implementasi e-

Government diperlukan :

a. Peningkatan kedisiplinan yang dilakukan oleh PPID

utama untuk meninjau serta memberikan teguran

terhadap PPID OPD terkait update data di website

resmi ppid.lomboktengahkab.go.id.

b. Meningkatkan sumber daya manusia dan anggaran

sesuai yang diharapkan untuk mencukupi pengelolaan

e-Government di Lombok Tengah, tiap-tiap OPD

harus aktif berkoordinasi dengan BKPP dan BPKAD

terkait kebutuhan pegawai dan anggaran dengan

membuat rapat
106

koordinasi untuk membahas “Peningkatan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik”.

c. Meningkatkan pemahaman masyarakat, diperlukan

penguatan sosialisasi melalui media cetak ataupun

media online kepada masyarakat terkait SOP

permohonan informasi publik agar dapat dipahami.

3. Terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah disarankan :

a. Membuat grup Whatsapp yang berisikan pimpinan SKPD

serta anggota PPID OPD sehingga data informasi dari semua

SKPD dapat terkontrol setiap harinya.

b. Memberikan sosialisasi mengenai pelaksanaan PPID, sesi

tanya jawab serta pentingnya PPID. Sehingga melalui grup

tersebut dapat terciptanya komunikasi dua arah setiap

harinya.

c. Meningkatkan sumber daya manusia di Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah maupun SKPD

lain, masing-masing SKPD untuk aktif berkoordinasi dengan

Badan Kepegawaian Pendidikan


107

dan Pelatihan (BKPP) mengenai kebutuhan pegawai di

masing-masing instansi.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik. Bandung: CV. Pustaka Setia. Bungin,
M. Burhan. 2016. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Edisi Ke-2. Jakarta:
Prenada Media Grup (Kencana).
Dwiyanto, Agus. 2011. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui
Reformasi Birokrasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Indrajit, Ricardhus Eko. 2002. Electronic Government; Strategi
Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta: Andi.

Indrajit, Ricardhus Eko. 2016. Electronic Government; Seri Bunga Rampai


Pemikiran. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Preinexus.
Labolo, Muhadam. 2017. Memahami Ilmu Pemerintahan; Suatu Kajian,
Teori, Konsep, dan Pengembangannya. Cetakan ke-8. Depok : PT
RajaGrafindo Persada.

Labolo, Muhadam, dkk. 2020. Ilmu Pemerintahan Berkarakter Indonesia;


Perspektif Kepamongprajaan. Bengkulu : Elmarkazi.

Narbuko C. dan A. Achmadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi


Aksara.
Rencana Induk Pengembangan e-Government Kabupaten Lombok Tengah
Tahun 2017-2022. Mewujudkan Kabupaten Inovatif dan Kreatif Melalui
Informasi dan Komunikasi. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Dinas
Komunikasi dan Informatika
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan
Ke-24. Bandung: Alfabeta.

Simangunsong, Fernandes. 2016. Metodologi Penelitian Pemerintahan


Teoritik - Legalistik - Empirik - Inovatif. Cetakan Ke-1. Bandung:
Alfabeta.
Wasistiono, Sadu dan Polyando, Petrus. 2017. Politik Desentralisasi di
Indonesia. Cetakan Ke-1. Jatinangor: IPDN Press.
B. Sumber Lain

Irawan, Bambang. 2013. Studi Analisis Konsep E-Government: Sebuah


Paradigma Baru dalam Pelayanan Publik, Jurnal Paradigma.
K.D.A. Sari dan W.A. Winarno. 2012. Implementasi E-Government System
Dalam Upaya Peningkatan Clean and Good Governance di
Indonesia.
Kabupaten Lombok Tengah Dalam Angka. 2018.
Laporan Layanan Informasi Publik Tahun 2019. Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Lombok Tengah
Nurhakim, Mochamad Ridwan Satya. 2014. Implemantasi E-Government
Dalam Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Sistem
Pemerintahan Modern.
Nurdiansyah, Edwin. 2016. Keterbukaan Informasi Publik Sebagai Upaya
Mewujudkan Transparansi Bagi Masyarakat.
Risnandar. 2014. Analisis E-Government Dalam Peningkatan Pelayanan
Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi
Tengah
Roza, Adek Media. (2016). Indonesia Peringkat 4 Pengguna Internet Asia.
Retrieved Oktober 5, 2020, from katadata website:
https://katadata.co.id/amp/adekmediaroza/infografik/5e9a56e27af1d/i
ndonesia-peringkat-4-pengguna-internet-asia

C. Peraturan Perundang–Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang


Keterbukaan Informasi Publik.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi


Nasional Pengembangan E-Government.

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Pemerintahan


Berbasis Sistem Elektronik
Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 81 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan organisasi, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Lombok Tengah

Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Berikut beberapa topik pertanyaan sementara yang akan diajukan kepada

informan dan akan di sempurnakan pada saat penulis berada di lapangan.

Wawancara ini dilakukan guna memperkuat hasil analisis yang dilakukan

berdasarkan data sekunder dan lingkup pengamatan Implementasi E-

Government dalam Peningkatan Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.

1. Narasumber : Pihak yang memahami pengelolaan e-

Government di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah. (i)

2. Narasumber : Masyarakat serta pihak Pengguna Website

lomboktengahkab.go.id yang membutuhkan informasi publik.

(ii)

3. Narasumber : Anggota PPID OPD yang belum

memperbarui data informasinya di website PPID. (iii)

KOMUNIKASI

 Bentuk sosialisasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika

untuk meningkatkan akses masyarakat atas website

ppid.lomboktengahkab.go.id. (i)
 Sebab kesenjangan informasi yang tersedia dari masing-

masing SKPD. (i)

 Sistem sharing data dan informasi dalam menyediakan

informasi pada website ppid.lomboktengahkab.go.id.

(i)

 Pengetahuan masyarakat mengenai adanya pelaksanaan e-

Government dalam rangka transparansi dan keterbukaan

informasi publik yang dapat diakses secara online. (ii)

 Adakah sosialisasi yang masyarakat dapatkan dari Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah

terkait pelayanan informasi publik. (ii)

SUMBER DAYA

 Kondisi sumber daya manusia dalam pengelolaan e-

Government di Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Lombok Tengah. (i)

 Ketersediaan anggaran pengelolaan e-Government di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah. (i)
 Kondisi teknologi pendukung e-Government di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.

(i)

DISPOSISI

 Bentuk dukungan pimpinan dalam pengembangan

website lomboktengahkab.go.id. (i)

 Dedikasi personil di bidang e-Government. (i)

 Penunjukan staf di bidang e-Government sesuai

kemampuan, kapabillitas, dan kompetensi. (i)

STRUKTUR BIROKRASI

 Personil khusus untuk mengelola website

lomboktengahkab.go.id. (i)

 Standar Operating Procedures (SOPs) di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah.

(i)

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

 Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan e-

Government dalam rangka peningkatan transparansi dan

keterbukaan informasi publik di Dinas


Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah. (i)

 Hambatan dan kendala dalam menyediakan

informasi pada website ppid.lomboktengahkab.go.id.

(i) (iii)

 Manfaat bagi pemerintah Kabupaten Lombok Tengah

dengan adanya e-Government khususnya website

lomboktengahkab.go.id dalam hal transparansi dan

keterbukaan informasi publik. (i)

 Manfaat yang masyarakat rasakan dengan mengakses

website lomboktengahkab.go.id. (ii)

 Pendapat masyarakat mengenai lebih mudah dan cepat

manakah pelayanan informasi secara online atau manual.

(ii)

UPAYA

 Upaya pengembangan website

lomboktengahkab.go.id dalam mendukung ketersediaan

informasi. (i)

 Pelatihan dan pengembangan kompetensi diri terhadap

pegawai dalam rangka pengembangan e- Government di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok

Tengah. (i)
 Upaya yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka

mengatasi faktor penghambat tersebut. (i)

 Upaya yang dilakukan PPID OPD dalam rangka

mengatasi faktor penghambat. (iii)


LAMPIRAN II

FOTO DOKUMENTASI

Wawancara Bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah

Wawancara Bersama Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Lombok Tengah
Wawancara Bersama Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika

Wawancara Bersama Kepala Seksi Informasi Publik dan Layanan e-

Government
Wawancara Bersama Kak Maja selaku admin website PPID Lombok Tengah

Wawancara Bersama Anggota PPID Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Lombok Tengah


Wawancara Bersama Anggota PPID Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Kabupaten Lombok Tengah

Wawancara Bersama anggota PPID Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Lombok Tengah


Banner SOP Permohonan Informasi Publik secara online maupun offline

Permohonan Informasi Publik melalui admin PPID Utama Diskominfo

Lombok Tengah
Proses Peneguran Bagi SKPD yang tidak merespon permohonan informasi

dari Masyarakat

Penyerahan Video “Apa itu PPID” dan “Prosedur permohonan informasi public

secara Online maupun Offline”


Video Kenangan dari Penulis tentang “Apa Sih PPID” dan “Tata Cara Mendapat

Informasi Publik Secara Offline dan Online”

Rapat Penyusunan LKJiP Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok

Tengah
LAMPIRAN III

SURAT-SURAT
RIWAYAT HIDUP

1. Nama : M. Jody Billia Pratama

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Tempat, Tanggal : Praya, 6 Agustus 1998

Lahir

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SMA Negeri 1 Praya

Terakhir

6. Pengalaman :-

Organisasi

7. Nama Orang tua :

a. Ayah : Johan Effendy, S.Si, M.Ph

b. Ibu : Rokhayatun, S.Pd, M.Pd

8. Asal Pendaftaran : Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa

Tenggara Barat

9. Alamat Terakhir : Jalan S. Parman, Kauman, Praya, Lombok

Tengah

10. Telepon : 081775264499

Anda mungkin juga menyukai