Oleh
Atika Adelia Sayyidah
NPP 31.0918
H4
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penulis dapat
menyelesaikan tugas Laporan Pelaksanaan PL II ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilan berbasis keilmuan program studi.
Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai berbagai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu melalui kesempatan
ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
di harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga
tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Praktik Lapangan II..................................................................3
BAB II.....................................................................................................................6
METODE................................................................................................................6
2.1 Metode Pengumpulan Data....................................................................6
2.2 Menentukan Rencana Program.............................................................6
2.3 Pelaksanaan Program.............................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
3.1 Peran Praja Terhadap Penyaluran Bantuan PKH..............................7
3.2 Proses Penyaluran PKH Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan
Katobu Kabupaten Muna..................................................................................7
3.3 Faktor Penghambat Dalam Penyaluran Bantuan PKH......................9
BAB IV..................................................................................................................10
PENUTUPAN.......................................................................................................10
4.2 Kesimpulan............................................................................................10
4.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13
iii
ABSTRACK
Field Practice II Madya Praja Institute of Government Affairs the author
focuses on "ASSISTANCE OF THE ACTIVITIES OF THE HOPE FAMILY
ASSISTANCE PROGRAM (PKH) IN THE ORDER OF IMPROVING THE
WELFARE OF THE COMMUNITY OF KATOBU DISTRICT, MUNA
REGENCY". In this Field Practice Activity, the author uses practical methods in
the form of coordination and field observations related to the relationship
between the Family Hope Program in Muna Regency. At the preparation stage,
the writer and the officers coordinated the distribution of the Family Hope
Program Assistance (PKH) at the Muna District Social Service. This activity aims
to find out how the process of distributing assistance to the Family Hope Program
(PKH) is going well and smoothly or not. The result of this activity is the
achievement of good and smooth distribution of PKH assistance for the
community in Katobu District, Muna Regency.
Key Word: Field Practice II, Distribution of PKH, KATOBU DISTRICT,
MUNA REGENCY’
ABSTRAK
Kegiatan Praktik Lapangan II Madya Praja Institut Pemerintahan Dalam
Negeri penulis berfokus pada “PENDAMPINGAN KEGIATAN PROGRAM
BANTUAN KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN
KATOBU KABUPATEN MUNA”. Dalam Kegiatan Praktik Lapangan ini penulis
menggunakan metode praktik berupa koordinasi dan observasi dilapangan terkait
hubungan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Muna. Pada tahap persiapan
penulis bersama petugas melakukan koordinasi terkait pelaksanaan pemyaluran
Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di dinas Sosial Kabupaten Muna.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran bantuan
program keluarga harapan (PKH) apakah berjalan dengan baik dan lancar atau
tidak. Hasil kegiatan ini adalah tercapainya penyaluran bantuan PKH yang baik
dan lancar bagi masyarakat di Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.
Kata Kunci:Praktik Lapangan II, Penyaluran Bantuan PKH, Kecamatan
Katobu, Kabupaten Muna
iv
1. PENDAHULUAN
Indonesia dewasa ini masih menjadi salah satu dari sekian banyak negara
berkembang. Salah satu permasalahan yang terdapat pada setiap negara
berkembang adalah di bidang sosial ekonomi khususnya masalah kemiskinan.
Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan ketidakmampuan
masyarakat miskin dalam menghadapi perkembangan di jaman globalisasi saat
ini. Dengan adanya kemiskinan maka akan mempengaruhi tujuan dan cita-cita
nasional yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/171821969/masalah-
pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang?page=all Diakses pada hari
Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.15 WIB)
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut(https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/26/4/BAB%20I.pdf
Diakses pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.20 WIB).Sementara itu,
pemerintah dalam menjalankan fungsinya melakukan berbagai upaya dalam
menanggulangi masalah kemiskinan. Masalah kemiskinan berkaitan dengan
aspek-aspek lain seperti kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan
aspek lainnya. Pada dasarnya masyarakat miskin memiliki kelemahan dalam
kemampuan mencukupi kebutuhan hidup serta kemampuan mencukupi
kebutuhan hidup serta kemampuan berusaha dan terbatasnya akses terhadap
kegiatan sosial ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lain yang
memiliki potensi lebih tinggi.
Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai “kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.
1
Artinya adalah pemerintah berkewajiban berkontribusi penuh untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatnya agar mendapatkan hidup layak dan dapat menigkatkan
taraf kesejahteraan serta kualitas dan kelangsungan hidup. Disamping itu
kesejahteraan sosial bertujuan: a)Tertanganinya berbagai permasalahan sosial.
b)Terentaskannya penyandang masalah kesejahteraan sosial. c.)Terwujudnya
peningkatan Kesejahteraan Sosial masyarakat.
(https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/39TAHUN2012PPPenjel.htm Diakses
pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.30 WIB)
Dalam rangka menangani masalah kemiskinan yang ada di Indonesia,
pemerintah mengeluarkan sebuah program yaitu Program Keluarga Harapan
(PKH) yang dilaksanakan sejak tahun 2007. Tujuan jangka pendek dari program
ini adalah mengurangi beban RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin),sedangkan
untuk jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar
generasi. Dengan mengikuti program ini, generasi berikutnya dari RTSM
diharapkan dapat keluar dari perangkap kemiskinan. Program PKH juga
membantu pencapaian lima tujuan MDGs, yaitu: Pengurangan penduduk miskin
dan kelaparan; Pendidikan Dasar; Kesetaraan Gender;Pengurangan angka
kematian bayi dan balita; Pengurangan kematian ibu melahirkan. 3
Untuk mengurangi permasalahan kemiskinan, pemerintah memiliki
berbagai program penanggulangan kemiskinan mulai dari penanggulangan
berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat serta pemberdayaan usaha
kecil. Salah satu program yang berbasis bantuan social dari pemerintah adalah
Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan
yang terdaftar dalam data terpadu penanganan fakir miskin, diolah oleh Pusat
Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga
penerima manfaat PKH. .4
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II atau kabupaten
yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, dengan Ibu kota yaitu Raha.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.057,69 km² atau ± 205.769 ha. dan
berpenduduk sebanyak 223.991 jiwa pada tahun 2021. Dikabupaten muna ini
2
terdapat 22 kecamatan dengan kondisi beberapa kecamatan masih mengalami
permasalahan sosial salah satunya kecamatan katobu yang terlibat permasalahan
sosial berupa kemiskinan 5
Kecamatan Katobu adalah sebuah kecamatan di Kota Raha, Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Kecamatan ini merupakan pusat ibukota Kabupaten Muna.
Secara administratif, Kecamatan Katobu terdiri dari 8 kelurahan. Dari jumlah
kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Kelurahan Watonea
dengan luas 5,68 Km2 (44,10%), sedangkan Kelurahan yang memiliki Wilayah
terkecil adalah Kelurahan Wamponiki dengan luas 0,55 Km2 (4,27%) dari luas
Kecamatan Katobu. ( https://sultra.bps.go.id/ Diakses pada hari Minggu, 12 Juni
2022 pukul 13.03 WIB)
3
2. Bagaimana proses penyaluran PKH bagi masyarakat miskin di
Kecamatan Katobu Kabupaten Muna?
3. Apa saja faktor yang menghambar penyaluran bantuan PKH di
program studi.
di kampus IPDN.
4
BAB II
METODE
Metode yang digunakan dalam Praktik Lapangan II ini adalah
di Kabupaten Muna.
5
BAB III
3.1 Hasil
Katobu Kabupaten Muna yang berlangsung dari tanggal 11 Mei s/d 4 Juni 2022.
Praktik Perpolisian Tata Pamong. Maka dari itu penulis berfokus mengenai
Berdasarkan latar belakang dan metode praktik yang telah diuraikan penulis pada
sub-bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap yaitu
sebagai berikut:
a. Persiapan Pelaksanaan
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini penulis bersama perangkat dari dinas sosial dan
6
Program Keluarga Harapan. Pada hari Sabtu 28 Mei 2022. Yang
dimulai dari pukul 08.00 s/d Selesai. Penulis dan Perangkat yang
Harapan.
3.2 Pembahasan
7
anak kami jadi kami bisa terus meningkatkan pendidikan anak saya ke
Program Keluarga Harapan (PKH) mulai dilaksanakan di Indonesia pada tahun
2007 dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Tahun 2007
merupakan tahap awal pengembangan program atau tahap uji coba. Tujuan uji
coba adalah untuk menguji berbagai instrumen yang diperlukan dalam
pelaksanaan PKH. Apabila tahap uji coba ini berhasil, maka PKH akan
dilaksanakan terus menerus. Hal ini sejalan dengan komitmen pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs), mengingat sebagian indikatornya juga
diupayakan melalui PKH. Untuk membantu rumah tangga sangat miskin untuk
menghindari kemiskinan dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dalam
memastikan generasi berikutnya sehat dan menyelesaikan Pendidikan Dasar (SD
dan SMP). Seperti yang diungkapkan oleh penerima bantuan PKH di Kecamatan
Katobu ini sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah yang mau
memerhatikan dengan masyarakat miskin sebab dengan adanya bantuan Program
Keluarga Harapan ini betul-betul sangat terbantu dalam meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat. Bantuan ini bisa untuk menambah kebutuhan/biaya sekolah
jenjang selanjutnya. Dengan harapan memberikan pendapatan tambahan untuk
bisa menunjang kebutuhan anak untuk mencapai pendidikan dasar. Menurut
warga setempat, bantuan PKH sangat bermanfaat bagi mereka arena dapat
meningkatkan ekonomi sebagai masyarakat miskin dalam menunjang pendidikan
anak tentu saja membutuhkan biaya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak
dalam membelikan pakaian seragam dan kebutuhan lainnya.
8
c. Program ini akan dapat mengkontribusikan pada pencapaian MDGs nomor
1 sampai 5
d. Persyaratan (conditionality) yang digunakan dalam progam ini adalah
pendidikan anak dan kesehatan ibu dan balita.
e. Mereka yang miskin yang mempunyai anak balita usia sekolah maupun
ibu mengandung adalah sasaran program;
f. Program ini akan menyumbang pada upaya perbaikian kesenjangan sosial,
ketidakberdayaan, dan social exclusion.
g. Program ini sekalipun hanya memberikan bantuan tunai pada rumah
keluarga miskin yang memenuhi persyaratan di atas, di jalankan secara
sangat serius dengan melibatkan pendamping yang akan mengontrol
tingkat kepatuhan peserta terhadap persyaratan program;
h. Kepatuhan yang dimaksud adalah kehadiran anak dalam sekolah yang
harus 85% dan kewajiban ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan
kandungannya dalam fasilitas kesehatan setempat sepanjang
kehamilannya.
i. Pelanggaran terhadap tingkat kepatuhan di atas akan dikenakan sanksi
berupa pemotongan dana bantuan yang mereka terima.
Bantuan sosial PKH terbagi menjadi dua jenis yaitu Bantuan Tetap dan
Bantuan Komponen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
9
6. Disabilitas berat : Rp. 2.400.000,-
7. Lanjut usia : Rp. 2.400.000,-
Dalam membantu memonitoring proses penyaluran PKH pemerintah kabupaten
muna melakukan kerja sama dengan dinas capil untuk mencocokan data yang ada
dikabupaten muna agar memudahkan pemerintah dalam proses penyaluran
bantuan tersebut agar dapat sampai kepada masyarakat . Adapun beberapa syarat
yang harus dipenuhi masyarakat agar bantuan tersebut yaitu ibu hamil dan anak
dalam masa pendidikan apabila memenuhi kriteria tersebut maka masyarakat
dapat mendaftarkan melalui RT/RW atau kelurahan/desa. Dalam praktiknya,
pelaksanaan Program Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Muna
sudah berjalan dengan efektif dan efisien baik dalam pelayanan dan administrasi.
Calon penerima bansos wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh
kemensos selaku penyelenggara program kegiatan bantuan. Pendaftaran peserta
keluarga penerima bansos dilakukan oleh kemensos dengan melakukan
peninjauan kepada masyarakat yang ada dikabupaten muna untuk melihat layak
atau tidaknya masyarakat mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat
dimana yang menjadik aspek utama dalam peninjauan ini adalah keadaan
ekonomi yang dimiliki keluarga tersebut. Agar dapat memastikan bantuan ini
tepat sasaran maka pemerintah melakukan mekanisme penyaringan data
pendaftar yang dapat menyebabkan tidak semua masyarakat/pendaftar berhak
untuk mendapatkan bantuan sosial ini. Kriteria yang digunakan dalam metode
penyaringan data ini adalah sebagai berikut.
1. Tidak memenuhi kriteria administrasi
2. Dianggap tidak layak menerima bantuan sosial
3. Sudah terdaftar sebagai penerima bantuan lain
4. Terjadi kesalahan pada proses input data di DTKS
5. Berpotensi atau telah mengalami gagal salur
Setelah itu calon keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan sebuah
surat pemberitahuan perihal teknisi pendaftaran di tempat yang telah ditentukan
10
oleh pemerintah pusat kemudian calon penerima mendatangi lokasi pendaftaran
tersebut untuk melakukan registrasi.
Masyarakat calon penerima manfaat mendatangi kantor dinas sosial untuk
melakukan registrasi/pendaftaran bantuan sosial Setelah itu, pihak dari Dinas
Sosial Kabupaten Muna melakukan penginputan data surat PKH ke dalam
sebuah file. Nantinya, data yang diinput ini akan di akumulasikan dan dilakukan
evaluasi terhadap bukti informasi yang telah dilaporkan disesuaikan dengan
informasi dan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Data yang
telah diinput selanjutnya akan dimasukan kedalam data terpadu kesejahteraan
sosial (DTKS) kemudian data ini diproses secara paralel dan sinergis oleh bank
yang tergabung dalam himpunan bank milik negara, kantor kelurahan, dan
walikota/kabupaten. DTKS ini digunakan untuk memperbaiki kualitas sasaran
program-program perlindungan sosial
Setelah penginputan data surat PKH, Calon keluarga penerima manfaat perlu
membawa data perlengkapan seperti Kartu Keluarga, KTP, NIK, dan Kode Unik
Keluarga/Individu dalam data terpadu kemudian dimasukan ke dalam database
data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk melakukan proses verifikasi.
Setelah datanya terverifikasi, maka penerima bantuan sosial akan dibukakan
rekening di bank dan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Nantinya,
penerima bantuan sosial yang telah memiliki KKS dapat langsung menerima
bantuan dalam bentuk tunai ke rekening bank yang dimiliki.
Berdasarkan hasil praktik lapangan Implementasi Program Bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH) yang telah penulis lakukan dimana saya melihat
pelayanan dan penaganan yang diberikan oleh pegawai kantor dinas sosial
kabupaten muna kepada masyarakat sudah cukup baik. Akan tetapi, masih
kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat terkait persyaratan-
persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial tersebut sehingga membuat proses
pendataan itu memerlukan watku yang lama. Hal ini disebabkan karena
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh para kelapa lurah/kepala desa tentang
PKH berdasarkan SOP yang telah ditetapkan, baik pada masyarakat non KPM
maupun KPM, khususnya kepada KPM PKH murni.
11
3.2 Faktor Penghambat Dalam Penyaluran Bantuan PKH
Dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Kecamatan Katobu tentu
terdapat kendala yang dihadapi seiring dengan perkembangan yang di rasakan
namun dari kendala atau factor-faktor yang menjadi penghambat ini diusahakan
secepat mungkin bisa menjadi motivasi untuk pelaksanaan program keluarga
harapan ini menjadi lebih baik lagi, bukan malah menambah beban dan hilang
semangat untuk pelaksanaan program keluarga harapan ini lebih baik lagi.
Ada 3 (tiga) faktor penghambat seperti yang terdapat pada lokasi
penelitian tersebut antara lain :
1. Daftar penerima program keluarga harapan (PKH) kurang valid.
2. Rapat koordinasi antara masyarakat (ketua kelompok tiap kelurahan)
dengan koordinator kecamatan belum berjalan dengan baik.
3. Tenaga pendamping kecamatan masih kurang ( hanya 1-2 orang saja)
dan akan menghambat pelaksanaan program keluarga harapan. Untuk
meningkatkan pelaksanaan program Nasional ini dalam hal ini koordinator
kecamatan harus memberikan motivasi kepada pendamping lainnya, karena
dengan memberikan motivasi yang kuat kepada pendamping dalam menghadapi
atau menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Karena dengan adanya hambatan-
hambatan tersebut menjadi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan program
keluarga harapan akan menjadi lebih baik kedepannya.
12
BAB IV
PENUTUPAN
3.2 Kesimpulan
berjalan dengan baik dan lancar dimana sejalwn dengan peraturan Menteri
Sosial No.1 Tahun 2018 pasal 7 tentang “penyaluran bantuan PKH berupa
katobu sudah sesuai dengan aturan terkait dan masih terus berlangsung
keluarganya.
4.2 Saran
1. kegiatan ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menekan tingkat
13
2. sebaiknya dilaksanakan sosialisasi secara rutin dari Pemerintah terhadap
masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.braindilogsociology.or.id/2017/12/strategi-penanggulangan-
https://jdih.kemsos.go.id/pencarian/www/storage/repository/PERMENSOS
pukul 11.45
pukul 12.01
15
V. LAMPIRAN
Gambar 5.1 menerima arahan dan bimbingan dari kepala dinas sosial
16
Sumber. Diolah Pribadi 2022
17