Anda di halaman 1dari 22

PENDAMPINGAN KEGIATAN PROGRAM

BANTUAN KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM


RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KECAMATAN KATOBU
KABUPATEN MUNA

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN II

diajukan guna memenuhi salah satu syarat


untuk menyelesaikan rangkaian Praktik Lapangan II

Oleh
Atika Adelia Sayyidah
NPP 31.0918
H4

PROGRAM STUDI PRAKTIK PERPOLISIAN TATA PAMONG


FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KAMPUS JAKARTA
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kajian Keilmuan : IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN


KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KECAMATAN KATOBU
KABUPATEN MUNA
Nama dan NPP : Atika Adelia Sayyidah / 31.0918

Fakultas : Perlindungan Masyarakat

Program Studi : Praktik Perpolisian Tata Pamong

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Praktik Perpolisian Tata Pamong Dosen Pembimbing

Dra. Eva Eviany, M.Si. Serly Wulandari, S.IP, M.Tr.IP


NIP. 19680819 198903 2 001 NIP. 19920806 201406 2 001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penulis dapat
menyelesaikan tugas Laporan Pelaksanaan PL II ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilan berbasis keilmuan program studi.
Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai berbagai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu melalui kesempatan
ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
di harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga
tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada
umumnya.

Muna, 29 Mei 2022


Penyusun

Atika Adelia Sayyidah


Npp. 31.0918

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Praktik Lapangan II..................................................................3
BAB II.....................................................................................................................6
METODE................................................................................................................6
2.1 Metode Pengumpulan Data....................................................................6
2.2 Menentukan Rencana Program.............................................................6
2.3 Pelaksanaan Program.............................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
3.1 Peran Praja Terhadap Penyaluran Bantuan PKH..............................7
3.2 Proses Penyaluran PKH Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan
Katobu Kabupaten Muna..................................................................................7
3.3 Faktor Penghambat Dalam Penyaluran Bantuan PKH......................9
BAB IV..................................................................................................................10
PENUTUPAN.......................................................................................................10
4.2 Kesimpulan............................................................................................10
4.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13

iii
ABSTRACK
Field Practice II Madya Praja Institute of Government Affairs the author
focuses on "ASSISTANCE OF THE ACTIVITIES OF THE HOPE FAMILY
ASSISTANCE PROGRAM (PKH) IN THE ORDER OF IMPROVING THE
WELFARE OF THE COMMUNITY OF KATOBU DISTRICT, MUNA
REGENCY". In this Field Practice Activity, the author uses practical methods in
the form of coordination and field observations related to the relationship
between the Family Hope Program in Muna Regency. At the preparation stage,
the writer and the officers coordinated the distribution of the Family Hope
Program Assistance (PKH) at the Muna District Social Service. This activity aims
to find out how the process of distributing assistance to the Family Hope Program
(PKH) is going well and smoothly or not. The result of this activity is the
achievement of good and smooth distribution of PKH assistance for the
community in Katobu District, Muna Regency.
Key Word: Field Practice II, Distribution of PKH, KATOBU DISTRICT,
MUNA REGENCY’

ABSTRAK
Kegiatan Praktik Lapangan II Madya Praja Institut Pemerintahan Dalam
Negeri penulis berfokus pada “PENDAMPINGAN KEGIATAN PROGRAM
BANTUAN KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN
KATOBU KABUPATEN MUNA”. Dalam Kegiatan Praktik Lapangan ini penulis
menggunakan metode praktik berupa koordinasi dan observasi dilapangan terkait
hubungan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Muna. Pada tahap persiapan
penulis bersama petugas melakukan koordinasi terkait pelaksanaan pemyaluran
Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di dinas Sosial Kabupaten Muna.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran bantuan
program keluarga harapan (PKH) apakah berjalan dengan baik dan lancar atau
tidak. Hasil kegiatan ini adalah tercapainya penyaluran bantuan PKH yang baik
dan lancar bagi masyarakat di Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.
Kata Kunci:Praktik Lapangan II, Penyaluran Bantuan PKH, Kecamatan
Katobu, Kabupaten Muna

iv
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dewasa ini masih menjadi salah satu dari sekian banyak negara
berkembang. Salah satu permasalahan yang terdapat pada setiap negara
berkembang adalah di bidang sosial ekonomi khususnya masalah kemiskinan.
Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan ketidakmampuan
masyarakat miskin dalam menghadapi perkembangan di jaman globalisasi saat
ini. Dengan adanya kemiskinan maka akan mempengaruhi tujuan dan cita-cita
nasional yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/171821969/masalah-
pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang?page=all Diakses pada hari
Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.15 WIB)
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut(https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/26/4/BAB%20I.pdf
Diakses pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.20 WIB).Sementara itu,
pemerintah dalam menjalankan fungsinya melakukan berbagai upaya dalam
menanggulangi masalah kemiskinan. Masalah kemiskinan berkaitan dengan
aspek-aspek lain seperti kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan
aspek lainnya. Pada dasarnya masyarakat miskin memiliki kelemahan dalam
kemampuan mencukupi kebutuhan hidup serta kemampuan mencukupi
kebutuhan hidup serta kemampuan berusaha dan terbatasnya akses terhadap
kegiatan sosial ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lain yang
memiliki potensi lebih tinggi.
Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai “kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.

1
Artinya adalah pemerintah berkewajiban berkontribusi penuh untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatnya agar mendapatkan hidup layak dan dapat menigkatkan
taraf kesejahteraan serta kualitas dan kelangsungan hidup. Disamping itu
kesejahteraan sosial bertujuan: a)Tertanganinya berbagai permasalahan sosial.
b)Terentaskannya penyandang masalah kesejahteraan sosial. c.)Terwujudnya
peningkatan Kesejahteraan Sosial masyarakat.
(https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/39TAHUN2012PPPenjel.htm Diakses
pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 14.30 WIB)
Dalam rangka menangani masalah kemiskinan yang ada di Indonesia,
pemerintah mengeluarkan sebuah program yaitu Program Keluarga Harapan
(PKH) yang dilaksanakan sejak tahun 2007. Tujuan jangka pendek dari program
ini adalah mengurangi beban RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin),sedangkan
untuk jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar
generasi. Dengan mengikuti program ini, generasi berikutnya dari RTSM
diharapkan dapat keluar dari perangkap kemiskinan. Program PKH juga
membantu pencapaian lima tujuan MDGs, yaitu: Pengurangan penduduk miskin
dan kelaparan; Pendidikan Dasar; Kesetaraan Gender;Pengurangan angka
kematian bayi dan balita; Pengurangan kematian ibu melahirkan. 3
Untuk mengurangi permasalahan kemiskinan, pemerintah memiliki
berbagai program penanggulangan kemiskinan mulai dari penanggulangan
berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat serta pemberdayaan usaha
kecil. Salah satu program yang berbasis bantuan social dari pemerintah adalah
Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan
yang terdaftar dalam data terpadu penanganan fakir miskin, diolah oleh Pusat
Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga
penerima manfaat PKH. .4
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II atau kabupaten
yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, dengan Ibu kota yaitu Raha.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.057,69 km² atau ± 205.769 ha. dan
berpenduduk sebanyak 223.991 jiwa pada tahun 2021. Dikabupaten muna ini

2
terdapat 22 kecamatan dengan kondisi beberapa kecamatan masih mengalami
permasalahan sosial salah satunya kecamatan katobu yang terlibat permasalahan
sosial berupa kemiskinan 5
Kecamatan Katobu adalah sebuah kecamatan di Kota Raha, Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Kecamatan ini merupakan pusat ibukota Kabupaten Muna.
Secara administratif, Kecamatan Katobu terdiri dari 8 kelurahan. Dari jumlah
kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Kelurahan Watonea
dengan luas 5,68 Km2 (44,10%), sedangkan Kelurahan yang memiliki Wilayah
terkecil adalah Kelurahan Wamponiki dengan luas 0,55 Km2 (4,27%) dari luas
Kecamatan Katobu. ( https://sultra.bps.go.id/ Diakses pada hari Minggu, 12 Juni
2022 pukul 13.03 WIB)

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini


menunjukan bahwa ada warga negara yang belum mendapatkan hak atas
kebutuhan dasarnya secara layak karena belum mendapatkan pelayanan
sosial dari negara. Salah satu objek dalam praktik lapangan kali ini yaitu
permasalahan kesejahteraan sosial dengan diadakannya kegiatannya
program bantuah Pogram Keluarga Harapan (PKH) dikecamatan Katobu
Kabupaten Muna. Kecamatan katobu masih sering mengalami banyak
permasalahan dalam jalannya pemerintahan sehari-hari. Salah satunya
adalah masalah kemiskinan. Maka dari itu dinas sosial kabupaten muna
menjalankan salah satu program kemensos yaitu program keluarga harapan.
Maka rumusan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan Praktik Lapangan
II antara lain:
1. Bagaimana peran praja terhadap penyaluran bantuan PKH terhadap

masyarakat miskin di Kecamatan Katobu?

3
2. Bagaimana proses penyaluran PKH bagi masyarakat miskin di
Kecamatan Katobu Kabupaten Muna?
3. Apa saja faktor yang menghambar penyaluran bantuan PKH di

Kecamatan Katobu Kabupaten Muna?

1.3 Tujuan Praktik Lapangan II

Praktik Lapangan II satuan Madya Praja ini dilaksanakan dengan tujuan :

1. Memberikan praja kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan program bantuan sosial diinstansi praktik lapangan

sehubungan dengan penyelengaraan pemerintahan sesuai dengan bidang

program studi.

2. Meningkatkan keterampilan serta keahlian praja dalam melaksanakan

praktik penyelenggaraan pemerintahan di dunia nyata untuk bekal

pengalaman dalam pelaksanaan tugas setelah meyelesaikan pendidikan

di kampus IPDN.

3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, koordinasi,

kerjasama dengan warga serta etika profesi dalam penyelenggaraan

pemerintahan di Instansi Pemerintahan atau lingkungan masyarakat.

4
BAB II
METODE
Metode yang digunakan dalam Praktik Lapangan II ini adalah

dengan melakukan beberapa tahapan kegiatan, yaitu :

2.1 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan penulis berupa pelaksanaan

koordinasi dan observasi dilapangan terkait hubungan Program

Keluarga Harapan di Kabupaten Muna.

2.2 Menentukan Rencana Program


Pelaksanaan program disesuaikan dengan program studi

sehingga program yang akan direncanakan adalah melakukan

implementasi terhadap Program Keluarga Harapan Di kabupaten Muna

sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan miskin

di Kabupaten Muna.

2.3 Pelaksanaan Program


Pelaksanaan program bantuan ini akan menggunakan metode

turun langsung ke lokasi dengan mengamati dan menerapkan kinerja

dan pelayanan yang ada. Dalam pelaksanaan program penyaluran

bantuan ini, penulis berkoordinasi dengan perangkat yang ada di kantor

Dinas Sosial dan para masyarakat yang tergolong rentan miskin.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pelaksanaan kegiatan praktik lapangan II ini dilaksanakan di Kecamatan

Katobu Kabupaten Muna yang berlangsung dari tanggal 11 Mei s/d 4 Juni 2022.

Sesuai dengan petunjuk teknis penulisan Laporan Praktik Lapangan II

berdasarkan Program Studi masing-masing, dimana prodi penulis sendiri yaitu

Praktik Perpolisian Tata Pamong. Maka dari itu penulis berfokus mengenai

“Implementasi Program Bantuan Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Katobu Kabupaten Muna”.

Berdasarkan latar belakang dan metode praktik yang telah diuraikan penulis pada

sub-bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap yaitu

sebagai berikut:

a. Persiapan Pelaksanaan

Pada tahap ini, penulis melakukan koordinasi bersama perangkat

di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Muna untuk mengetahui

implementasi dari pelaksanaan program Bantuan Keluarga Harapan.

Penulis juga melakukan koordinasi bersama perangkat di Kantor

Kecamatan Katobu untuk mengetahui data yang akan menerima

bantuan Program Keluarga Harapan.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini penulis bersama perangkat dari dinas sosial dan

kecamatan Katobu turun langsung ke Lokasi pembagian Bantuan

6
Program Keluarga Harapan. Pada hari Sabtu 28 Mei 2022. Yang

dimulai dari pukul 08.00 s/d Selesai. Penulis dan Perangkat yang

terlibat langsung menuju lokasi kecamatan Katobu sebagai lokasi

yang digunakan untuk pembagian program Bantuan Keluarga

Harapan.

Respon masyarakat cukup positif dengan adanya penyaluran

bantuan tersebut. Penulis bersama perangkat yang terlibat

mencocokan data penerima bantuan untuk mencegah penyaluran

bantuan yang tidak tepat sasaran.

Penulis bersama perangkat yang terlibat saling melakukan

koordinasi pada hari-H pelaksanaan pembagian bantuan agar kegiatan

penyaluran bantuan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Secara umum menurut hemat penulis pelaksanaan penyaluran

bantuan Keluarga Harapan sudah berjalan dengan cukup baik, yang

dibuktikan dengan kecocokan antara data yang dimiliki oleh dinas

Sosial dan Kecamatan Katobu mengenai Data masyarakat yang

berhak memperoleh bantuan sudah sesuai dan cocok.

3.2 Pembahasan

Peran Praja Terhadap Penyaluran Bantuan PKH

Peran praja terhadap penyaluran PKH (Program Keluarga Harapan) di


kecamatan katobu yaitu dalam transpransi PKH yakni turun langsung di lokasi
penyaluran dan membantu penyaluran PKH untuk masyarakat miskin dan
memantau setiap jalanya penyaluran serta memberikan sosialisasi kepada
masyarakat tentang PKH sehingga masyarakat mampu memahami dan dapat
menggunakan batuan PKH dari pemerintah dengan baik dan tepat sasaran.

7
anak kami jadi kami bisa terus meningkatkan pendidikan anak saya ke
Program Keluarga Harapan (PKH) mulai dilaksanakan di Indonesia pada tahun
2007 dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Tahun 2007
merupakan tahap awal pengembangan program atau tahap uji coba. Tujuan uji
coba adalah untuk menguji berbagai instrumen yang diperlukan dalam
pelaksanaan PKH. Apabila tahap uji coba ini berhasil, maka PKH akan
dilaksanakan terus menerus. Hal ini sejalan dengan komitmen pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs), mengingat sebagian indikatornya juga
diupayakan melalui PKH. Untuk membantu rumah tangga sangat miskin untuk
menghindari kemiskinan dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dalam
memastikan generasi berikutnya sehat dan menyelesaikan Pendidikan Dasar (SD
dan SMP). Seperti yang diungkapkan oleh penerima bantuan PKH di Kecamatan
Katobu ini sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah yang mau
memerhatikan dengan masyarakat miskin sebab dengan adanya bantuan Program
Keluarga Harapan ini betul-betul sangat terbantu dalam meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat. Bantuan ini bisa untuk menambah kebutuhan/biaya sekolah
jenjang selanjutnya. Dengan harapan memberikan pendapatan tambahan untuk
bisa menunjang kebutuhan anak untuk mencapai pendidikan dasar. Menurut
warga setempat, bantuan PKH sangat bermanfaat bagi mereka arena dapat
meningkatkan ekonomi sebagai masyarakat miskin dalam menunjang pendidikan
anak tentu saja membutuhkan biaya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak
dalam membelikan pakaian seragam dan kebutuhan lainnya.

3.1 Proses Penyaluran PKH Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan Katobu


Kabupaten Muna
Program PKH di Kecamatan Katobu, dimulai pada awal bulan september
tahun 2013 dengan tujuan sebagai berikut :
a. Program ini merupakan program perlindungan sosial buat keluarga miskin
oleh negara.
b. Dalam program ini mempunyai dimensi bantuan tunai bersyarat;

8
c. Program ini akan dapat mengkontribusikan pada pencapaian MDGs nomor
1 sampai 5
d. Persyaratan (conditionality) yang digunakan dalam progam ini adalah
pendidikan anak dan kesehatan ibu dan balita.
e. Mereka yang miskin yang mempunyai anak balita usia sekolah maupun
ibu mengandung adalah sasaran program;
f. Program ini akan menyumbang pada upaya perbaikian kesenjangan sosial,
ketidakberdayaan, dan social exclusion.
g. Program ini sekalipun hanya memberikan bantuan tunai pada rumah
keluarga miskin yang memenuhi persyaratan di atas, di jalankan secara
sangat serius dengan melibatkan pendamping yang akan mengontrol
tingkat kepatuhan peserta terhadap persyaratan program;
h. Kepatuhan yang dimaksud adalah kehadiran anak dalam sekolah yang
harus 85% dan kewajiban ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan
kandungannya dalam fasilitas kesehatan setempat sepanjang
kehamilannya.
i. Pelanggaran terhadap tingkat kepatuhan di atas akan dikenakan sanksi
berupa pemotongan dana bantuan yang mereka terima.
Bantuan sosial PKH terbagi menjadi dua jenis yaitu Bantuan Tetap dan
Bantuan Komponen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bantuan Tetap untuk Setiap Keluarga

1. Reguler          : Rp.     550.000,- / keluarga / tahun


2. PKH AKSES  : Rp. 1.000.000,- / keluarga / tahun
b. Bantuan Komponen untuk Setiap Jiwa dalam Keluarga PKH
Bantuan komponen diberikan maksimal untuk 4 jiwa dalam satu keluarga.
1. Ibu hamil                  : Rp. 2.400.000,-
2. Anak usia dini          : Rp. 2.400.000,-
3. SD                             : Rp.    900.000,-
4. SMP                          : Rp. 1.500.000,-
5. SMA                          : Rp. 2.000.000,-

9
6. Disabilitas berat     : Rp. 2.400.000,-
7. Lanjut usia               : Rp. 2.400.000,-
Dalam membantu memonitoring proses penyaluran PKH pemerintah kabupaten
muna melakukan kerja sama dengan dinas capil untuk mencocokan data yang ada
dikabupaten muna agar memudahkan pemerintah dalam proses penyaluran
bantuan tersebut agar dapat sampai kepada masyarakat . Adapun beberapa syarat
yang harus dipenuhi masyarakat agar bantuan tersebut yaitu ibu hamil dan anak
dalam masa pendidikan apabila memenuhi kriteria tersebut maka masyarakat
dapat mendaftarkan melalui RT/RW atau kelurahan/desa. Dalam praktiknya,
pelaksanaan Program Bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Muna
sudah berjalan dengan efektif dan efisien baik dalam pelayanan dan administrasi.
Calon penerima bansos wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh
kemensos selaku penyelenggara program kegiatan bantuan. Pendaftaran peserta
keluarga penerima bansos dilakukan oleh kemensos dengan melakukan
peninjauan kepada masyarakat yang ada dikabupaten muna untuk melihat layak
atau tidaknya masyarakat mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat
dimana yang menjadik aspek utama dalam peninjauan ini adalah keadaan
ekonomi yang dimiliki keluarga tersebut. Agar dapat memastikan bantuan ini
tepat sasaran maka pemerintah melakukan mekanisme penyaringan data
pendaftar yang dapat menyebabkan tidak semua masyarakat/pendaftar berhak
untuk mendapatkan bantuan sosial ini. Kriteria yang digunakan dalam metode
penyaringan data ini adalah sebagai berikut.
1. Tidak memenuhi kriteria administrasi
2. Dianggap tidak layak menerima bantuan sosial
3. Sudah terdaftar sebagai penerima bantuan lain
4. Terjadi kesalahan pada proses input data di DTKS
5. Berpotensi atau telah mengalami gagal salur
Setelah itu calon keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan sebuah
surat pemberitahuan perihal teknisi pendaftaran di tempat yang telah ditentukan

10
oleh pemerintah pusat kemudian calon penerima mendatangi lokasi pendaftaran
tersebut untuk melakukan registrasi.
Masyarakat calon penerima manfaat mendatangi kantor dinas sosial untuk
melakukan registrasi/pendaftaran bantuan sosial Setelah itu, pihak dari Dinas
Sosial Kabupaten Muna melakukan penginputan data surat PKH ke dalam
sebuah file. Nantinya, data yang diinput ini akan di akumulasikan dan dilakukan
evaluasi terhadap bukti informasi yang telah dilaporkan disesuaikan dengan
informasi dan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Data yang
telah diinput selanjutnya akan dimasukan kedalam data terpadu kesejahteraan
sosial (DTKS) kemudian data ini diproses secara paralel dan sinergis oleh bank
yang tergabung dalam himpunan bank milik negara, kantor kelurahan, dan
walikota/kabupaten. DTKS ini digunakan untuk memperbaiki kualitas sasaran
program-program perlindungan sosial
Setelah penginputan data surat PKH, Calon keluarga penerima manfaat perlu
membawa data perlengkapan seperti Kartu Keluarga, KTP, NIK, dan Kode Unik
Keluarga/Individu dalam data terpadu kemudian dimasukan ke dalam database
data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk melakukan proses verifikasi.
Setelah datanya terverifikasi, maka penerima bantuan sosial akan dibukakan
rekening di bank dan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Nantinya,
penerima bantuan sosial yang telah memiliki KKS dapat langsung menerima
bantuan dalam bentuk tunai ke rekening bank yang dimiliki.
Berdasarkan hasil praktik lapangan Implementasi Program Bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH) yang telah penulis lakukan dimana saya melihat
pelayanan dan penaganan yang diberikan oleh pegawai kantor dinas sosial
kabupaten muna kepada masyarakat sudah cukup baik. Akan tetapi, masih
kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat terkait persyaratan-
persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial tersebut sehingga membuat proses
pendataan itu memerlukan watku yang lama. Hal ini disebabkan karena
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh para kelapa lurah/kepala desa tentang
PKH berdasarkan SOP yang telah ditetapkan, baik pada masyarakat non KPM
maupun KPM, khususnya kepada KPM PKH murni.

11
3.2 Faktor Penghambat Dalam Penyaluran Bantuan PKH
Dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Kecamatan Katobu tentu
terdapat kendala yang dihadapi seiring dengan perkembangan yang di rasakan
namun dari kendala atau factor-faktor yang menjadi penghambat ini diusahakan
secepat mungkin bisa menjadi motivasi untuk pelaksanaan program keluarga
harapan ini menjadi lebih baik lagi, bukan malah menambah beban dan hilang
semangat untuk pelaksanaan program keluarga harapan ini lebih baik lagi.
Ada 3 (tiga) faktor penghambat seperti yang terdapat pada lokasi
penelitian tersebut antara lain :
1. Daftar penerima program keluarga harapan (PKH) kurang valid.
2. Rapat koordinasi antara masyarakat (ketua kelompok tiap kelurahan)
dengan koordinator kecamatan belum berjalan dengan baik.
3. Tenaga pendamping kecamatan masih kurang ( hanya 1-2 orang saja)
dan akan menghambat pelaksanaan program keluarga harapan. Untuk
meningkatkan pelaksanaan program Nasional ini dalam hal ini koordinator
kecamatan harus memberikan motivasi kepada pendamping lainnya, karena
dengan memberikan motivasi yang kuat kepada pendamping dalam menghadapi
atau menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Karena dengan adanya hambatan-
hambatan tersebut menjadi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan program
keluarga harapan akan menjadi lebih baik kedepannya.

12
BAB IV
PENUTUPAN
3.2 Kesimpulan

Kesimpulan dari Kegiatan Praktik Lapangan II ini yaitu

pelaksanaan program bantuan keliarga harapan di kecamatan Katobu

berjalan dengan baik dan lancar dimana sejalwn dengan peraturan Menteri

Sosial No.1 Tahun 2018 pasal 7 tentang “penyaluran bantuan PKH berupa

uang terhadap keluarga tidak mampu, seseorang miskin dan seseorang

yang rentan terkena resiko sosial" PKH yang disalurkan dikecamatan

katobu sudah sesuai dengan aturan terkait dan masih terus berlangsung

sampai dengan saat ini. Dengan tersalurkannya PKH masyarakat dapat

merasakan dan menikmati kesejahteraan hidup melalui penyaluran bantuan

Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Katobu Kabupaten

Muna. Pemerintah dalam hal ini melakukan berbagai upaya dalam

mengefektifkan penyaluran tiap waktu. Agar tidak terjadi berbagai

hambatan lagi kedepannya. Hal ini mampu memberikan dampak yang

positif terhadap masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan

keluarganya.

4.2 Saran

1. kegiatan ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menekan tingkat

kemiskinan di Kecamatan agar dapat menghadirkan daerah yang bebas

dari kemiskinan dan masyarakat yang hidup dengan sejahtera.

13
2. sebaiknya dilaksanakan sosialisasi secara rutin dari Pemerintah terhadap

warga sekitar terkait penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) agar

tidak terjadi komunikasi yang menyebabkan kebingungan terhadap

masyarakat.

3. Perlu adanya rapat koordinasi antara masyarakat dengan pendamping

kecamatan agar dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan sesuai

prosedur dan standar peraturan yang telah ditetapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Virgoreta; 2014; ”Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Beji

Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur)”; Hal 1.

Kulsum,dkk; 2019; “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kebijakan UU No 10 Tahun

2017 Tentang Program Keluarga Harapan Pada Desa Tamansari

Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang)”; Jurnal Respons Publik;

13(6); Hal 71.

Braindilog Sosiologi Indonesia. “Strategi Penanggulangan Kemiskinan Di

Indonesia: Sebuah Analisis Kemiskinan Dari Sudut Pandang Sosiologi

Ekonomi”, diakses dari

http://www.braindilogsociology.or.id/2017/12/strategi-penanggulangan-

kemiskinan-di.html, pada tanggal 26 Mei 2022 pukul 10.13

Kemsos.go.id. “Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2017 Tentang Program Keluarga Harapan”, diakses dari

https://jdih.kemsos.go.id/pencarian/www/storage/repository/PERMENSOS

%20NOMOR%2010%20TAHUN%202017.pdf, pada tanggal 26 Mei 2022

pukul 11.45

Wikipedia. “Kabupaten Muna”, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Muna, pada tanggal 26 Mei 2022

pukul 12.01

15
V. LAMPIRAN

Gambar 5.1 menerima arahan dan bimbingan dari kepala dinas sosial

mengenai pengenalan apa itu program keluarga harapan

Sumber. Dolah Pribadi 2022

Gambar 5.2 pengenalan sotk jajaran staf dinas sosial

Sumber. Diolah Pribadi 2022

Gambar 5.3 membantu pelayanan masyarakat yang berkunjung ke dibas sosial

16
Sumber. Diolah Pribadi 2022

Gambar 5.4 dokumentasi bukti telah tersalurkannya bantuan pada warga

Sumber. Diolah Pribadi 2022

17

Anda mungkin juga menyukai