PADA
THE SHINE
Oleh:
NIM : 1923755447
KELOMPOK : 51
JURUSAN/FAKULTAS AKUNTANSI
2022
2
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : JUAN MICHWELL MIGE
Nim : 1923755447
Kelompok : 51
Menyetujui
Mentor Dosen Pendamping Lapangan
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga Laporan Magang di The Shine dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih
kepada Bapak Patrisius Seran, S.Fill, MM sebagai Dosen pendamping lapangan yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan selama penulisan laporan magang ini. Terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan
laporan magang ini.
Pada laporan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan diharapkan
dapat membantu dalam penulisan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan
Magang di The Shine dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
V. PENUTUP........................................................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................................15
iii
I. PENDAHULUAN
a. Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau
tidak) untuk :
a) Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau
setara dengan 40 SKS.
1
b. Program Studi
2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas prodi baik dalam
Perguruan Tinggi ataupun luar Perguruan Tinggi.
3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar prodi dan luar
Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.
4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar
Perguruan Tinggi.
5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran luar
prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring.
c. Mahasiswa
d. Mitra
2) Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan yang ada
dalam dokumen kerja sama (MoU/SPK).
2
bagi generasi milenial tersebut belum dapat dikelola dengan baik selama ini.
Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat wirausaha
mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang sesuai.
1) Bagi Mahasiswa
Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran informasi antara The Shine
dengan Fakultas Akuntansi di Politeknik Negeri Kupang.
3
V. METODE MAGANG KERJA
1. Praktik Kerja
Metode pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan harapan peserta magang mampu
menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu sesuai dengan bidang pendidikan, penelitian
serta pengabdian. Dalam bidang pendidikan khususnya bertujuan untuk mempelajari
manajemen yang dilakukan oleh The Shine terutama manajemen proses dan produksi,
sedangkan bidang penelitian dilakukan saat akan mencari informasi atau data yang
dibutuhkan selama kegiatan magang. Pengabdian dalam kegiatan magang kerja diperoleh
dari keaktifan peserta magang untuk menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Wawancara
4
3. Dokumentasi
5
VI. PROFIL PERUSAHAAN
“The Shine” merupakan nama dari usaha dengan skala kecil yang terletak di deretan
kantin Politeknik Negeri Kupang. Nama “The Shine” merupakan hasil dari refleksi atas
produk yang ditransaksikan. Produk utama dari usaha “The Shine” adalah minuman
dingin, manis, dan segar. Terdapat empat varian produk minuman dingin dari “The Shine.
Keempat varian produk tersebut adalah es teler, es doger, es campur, dan es cendol. Oleh
karena produk utama dari “The Shine” adalah minuman dingin, manis, dan segar maka
usaha ini membutuhkan situasi dan kondisi yang mendukung lancarnya usaha ini.
Kondisi yang dibutuhkan “The Shine” untuk memperlancar usahanya adalah kondisi
yang cerah, terang dan bersinar. Kondisi yang dimaksudkan inilah yang kemudian
menjadi cikal bakal lahirnya nama “The Shine”. “The Shine” sendiri berarti terang, cerah,
sinar, cahaya, dan mengkilap. Kondisi yang dimaksudkan di sini sangat mendukung usaha
bisnis “The Shine” sebab dengan kondisi tersebut, produk-produk bisnis usaha mikro
“The Shine” akan larih manis di pasaran.
Selain arti dan maksud nama “The Shine” merujuk kepada situasi dan kondisi yang
mendukung bisnisnya, “The Shine” juga mengandung makna bahwa kelak usaha bisnis
skala mikro “The Shine” pun akan bertumbuh menjadi usaha yang bisa masuk dalam
usaha menengah bahkan skala besar.
“The Shine” bukan hanya cerah dalam hari dan pertumbuhan, namun “The Shine”
berharap dan bahkan berani bermimpi bahwa produk-produk usaha mikro “The Shine” ini
dapat menyegarkan dan mencerahkan hati dan pikiran para konsumen produk-produk
“The Shine”.
Besar harapan “The Shine” adalah agar kiranya produk-produk “The Shine” dapat
mencarahkan hati, pikiran, emosi, dan spirit para konsumen produk-produk “The Shine”.
The jure, usaha mikro “The Shine” merupakan usaha yang masih baru dan masih
tergolong belia. Usaha mikro ini baru berumur satu (1) tahun yakni sejak bulan Desember
tahun 2022. Hal ini lantaran ijin untuk mendirikan usaha mikro “The Shine” baru terbit
pada bulan Desember tahun 2021. Lembaga yang menerbitkan ijin untuk mendirikan
6
usaha mikro “The Shine” adalah Politeknik Negeri Kupang. Hal ini dikarenakan bahwa
usaha mikro “The Shine” berdiri dan beroperasi di lingkungan kampus Politeknik Negeri
Kupang.
The facto, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada bagian 3.1 Deskripsi Usaha
Mikro “The Shine”, usaha mikro ini justru baru beroperasi sejak dimulainya program
Wirausaha Merdeka (WMK). Hal ini dikarenakan usaha ini merupakan hasil
permenungan bersama antara Dosen Pendamping Lapangan (DPL) bersama dengan
sepuluh (10) orang mahasiswa. Kesepuluh (10) orang mahasiswa tersebut terdiri dari
delapan (8) orang dari Politeknik Negeri Kupang dan dua (2) orang dari Akademi
Pariwisata Kupang.
Pada mulanya yakni sekitar bulan Oktober 2022, kesepuluh mahasiswa tersebut
menyiapkan dan menyusun ide bisnis untuk program Wirausaha Merdeka yang sementara
berjalan. Kesepuluh mahasiswa tersebut mengusulkan untuk berbisnis “Takoyaki”1 dan
“Coffe Milk2”. Ide bisnis tersebut kemudian didiskusikan bersama dengan kesepuluh (10)
mahasiswa WMK untuk kemudian disetujui dan disepakati bersama. Diskusi tersbuka dan
demokratif antara Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dengan kesepuluh (10)
menghasilkan kesepakatan bersama bahwa kedua kelompok WMK tersebut (yakni
kelompok 4 dan 51) akan menjual produk berupa es teler, es doger, es campur, dan es
cendol. Kesepakatan ini diambil karena beberapa alasan:
1. Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang belum begitu familiar dengan makanan
khas Jepang yakni Takoyaki
2. Ada kesangsian bahwa produk Takoyaki dan Coffe Milk akan laris di pasaran
3. Minimnya tenaga sumber daya manusia untuk memproduksi Takoyaki
Beberapa alasan tersebut memberikan dasar bagi kami untuk memutuskann tidak melanjutkan
kedua ide bisnis tersebut.
Kelompok akhir sepakat untuk berjualan soft drink lainnya berupa minuman dingin d
alam bentuk es teler, es doger, es campur, dan es cendol. Kesepakatan ini dilandasi
oleh beberapa pokok pemikiran sebagai berikut:
1. Kota Kupang termasuk Politeknik Negeri Kupang adalah kota yang suhunya
lumayan panas
2. Minimnya persediaan varian minuman dingin yang ada di kantin sekitaran kampus
Politeknik Negeri Kupang
1
2
7
3. Keempat macam varia produk minuman dingin berupa es teler, es doger, es
campur, dan es cendol merupakan minuman yang sudah familiar dan laris di
kalangan masyarakat Kota Kupang termasuk mahasiswa Politeknik Negeri
Kupang.
Pokok-pokok pemikiran tersebut sehingga membuat kami sepakat untuk memulai wirausaha
pada program Wirausaha Merdeka dengan berjualan keempat macam minuman dingin
tersebut hingga saat ini.
Dalam menjalankan usaha mikro tersebut, kelompok kami
dibantu oleh kedua orang ibu yang memang sudah berpengalaman
di bidang kuliner terutama pembuatan minuman soft drink yang
menjadi produk utama dan andalann kami. Kedua orang ibu
tersebut biasa kami sapa dengan sebutan Oma Iker dan Oma
Mozart”. Mereka berdua menjadi pendamping harian kami selama
kami menjalankan usaha mikro di lingkungan Politeknik Negeri
Kupang. Sementara itu, yang menjadi penanggung jawab utama
kami dalam menjalankan bisnis skala mikro ini adalah Dosen
pendamping Lapangan (DPL) yakni Bapak Patrisius Seran.
8
3.3 Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Sumb
er: hasil konsultasi dan wawancara dengan pemilik “The Shine”
9
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Yang dilakukan penulis selama kegiatan magang adalah membuat minuman dingin.
Dalam kegiatan ini ada tiga jenis minuman yang dibuat yaitu es doger, es campur dan es
cendol. Dari ketiga minuman tersebut yang paling banyak peminat yaitu es cendol dan es
campur. Dalam proses pembuatan dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian agar mendapat
hasil yang terbaik.
4.2 Kaitan Kegiatan Magang Dengan Program Wirausaha Merdeka
Kegiatan magang yang penulis lakukan di The Shine merupakan bentuk praktik nyata
dari ide bisnis yang ingin dibangun oleh penulis. Dapat dikatakan bahwa kegiatan
magang tersebut adalah merupakan praktik atau simulasi yang dilakukan sebelum penulis
memulai merintis usaha dibidang kuliner. Teori yang diberikan dalam perkuliahan dapat
menjadi tambahan pengetahuan untuk menganalisa suatu system dalam perusahaan.
Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis sering mendapati aspek manajemen
untuk menjalankan perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan penulis di The Shine adalah bentuk nyata praktek wirausaha.
Kegiatan yang berkaitan dengan wirausaha adalah pejualan produk di tempat penjualan
The Shine. Dalam kegiatannya dilakukan promosi terhadap produk agar calon konsumen
tertarik dan akhirnya membeli. Dalam kegiatan ini, promosi yang dilakukan adalah
dengan cara memeberikan tester kepada calon konsumen, dan melakukan personal selling
10
dengan kata-kata untuk meyakinkan calon konsumen. Dari kegiatan berjualan ini
membuat penulis belajar tentang bagaimana cara yang baik memasarkan produk yang
ingin dijual.
Tantangan dari kegiatan pembuatan minuman yang dilakukan oleh penulis adalah
kegiatan tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi kegiatan yang dilakukan
oleh penulis beserta peserta magang lainnya sudah terlebih dahulu diberi arahan cara
pengerjannya. Dalam hal ini yang termasuk dalam proses pembuatan harus menyesuaikan
campuran dan takarannya. Sebagai contoh dalam proses pembuatan es cendol harus
sesuai takaran dan campurannya jangan sampai berlebih karena bisa jadi minuman akan
terlalu manis.
4.4 Kegiatan Magang Yang Dapat Merubah Mindset
Setelah melaksanakan kegiatan magang di The Shine penulis mendapatkan berbagai
manfaat, diantaranya yaitu dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap.
Pengalaman adalah hal yang paling berharga yang penulis dapatkan dari kegiatan magang
tersebut. Dalam hal pengetahuan penulis menjadi tahu akan seluk-beluk dunia wirausaha
yang nyata, bagaimana atmosfirnya hingga tantangan yang ada di dalamnya agar tetap
dapat bertahan dalam ketatnya persaingan kerja. Penulis pun dapat mengetahui
bagaimana sebuah usaha bisa tetap berjalan, baik dari ketersediaan bahan, kualitas,
maupun kuantitasnya. Dalam hal mempertahankan hal tersebut sangat dibutuhkan
kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
Lalu dari segi sikap atau attitude diantaranya adalah ketertiban, kedisiplinan, dan
ketelitian. Dalam menjalankan kegiatan magang sangat dibutuhkan sikap tersebut karena
dalam prosesnya bila tidak dibarengi dengan ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian maka
11
akan mengahmbat suatu pekerjaan. Dalam hal disiplin dan tertib paling sederhana adalah
dengan tepat waktu dan taat terhadap aturan yang telah dibuat. Dalam mengerjakan
sesuatu pun menjadi lebih termotivasi agar dapat menyelesaikan tepat waktu dan dengan
ketertiban serta kedisiplinan maka pekerjaan yang dilakukan akan lebih rapi hasilnya.
Ketelitian dalam bekerja atau melakukan suatu pekerjaan sangatlah penting guna meraih
hasil yang optimal. Terlebih lagi ketika melakukan kegiatan magang yang berkaitan
dengan kepuasan konsumen dan tanggung jawab kepada pembimbing lapangan, sehingga
konsentrasi dibutuhkan agar pekerjaan berjalan sesuai dengan harapan.
4.5 Hal-Hal Yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa Depan
Penulis telah melakukan kegiatan magang kerja sesuai dengan yang dianjurkan oleh
program wirausaha merdeka selama dua minggu. Selama kurun waktu tersebut penulis
telah cukup banyak mendapat pengalaman beraktivitas di dunia wirausaha. Dari kegiatan
tersebut penulis menganalisa hal apa saja yang dibutuhkan agar menjadi sumberdaya
manusia yang kompeten di suatu bidang wirausaha. Selain itu ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan guna mempertahankan suatu usaha, atau bahkan meningkatkan usaha
yang kita jalani.
Bila dilihat dari definisinya softskill termasukhal yang sangat dibutuhkan sebagai
kompetensi seseorang untuk menjalankan karirnya, terlebih lagi yang karirnya
berhubungan dengan orang lain atau melakukan kontak dengan orang lain. Softskill yang
dibutuhkan antara lain adalah kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu,
manajemen organisasi, berpikir kritis, kerjasama tim, kemampuan analisa dan percaya
diri. Kemampuan Seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin baik itu orang
12
lain akan baik juga dalam memimpin dirinya sendiri. Karena seorang pemimpin haruslah
memiliki softskill yang telah disebutkan sebelumnya. Semuanya saling berkaitan dan
mendukung satu dengan lainnya. Seorang pemimpin haruslah kritis dalam berpikir serta
dapat menganalisa berbagai situasi dalam dunia kerja sehingga seorang pemimpin akan
tahu apa yang harus segera dilakukan guna menjaga stabilitas usahanya.
Sedangkan hardskill tidak kalah pentingnya dengan softskill, yang mana hardskill
merupakan kemampuan teknis seseorang dalam melakukan sesuatu di bidangnya.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah sesuai dengan bidang
yang diminati atau bidang ilmu yang dipelajarinya. Secara subyektivitas penulis
berdasarkan pengalaman dari kegiatan magang bahwa seorang wirausaha yang baik
adalah wirausaha yang dapat mempraktekan ilmu yang dipelajari dan mengembangkan
ide sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
13
VIII. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis di The Shine penulis telah
mencapai tujuan yang telah dirumuskan yaitu penulis telah melakukan berabagai kegiatan
sesuai yang diinsturksikan oleh pembimbing lapangan dan dapat menyelesaikannya,
selain itu dalam pelaksanaan kegiatannya juga penulis mempelajari system manajemen
terutama manajemen proses dan produksi dalam praktik nyata dunia kerja. Selain itu
penulis mendapatkan pengalaman bagaimana suasana dunia kerja yang sesungguhnya,
wawasan dan keterampilan baru yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam berwirausaha.
Pengalaman tersebut sebagian besar tidak didapatkan di perkuliahan di mana di dunia
kerja lebih banyak praktiknya.
5.2 Saran
14
2. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan keaktifan untuk memperoleh keterangan apa saja yang masih belum
kita ketahui dengan bertanya kepada pembimbing.
LAMPIRAN
15