Anda di halaman 1dari 22

PENDAMPINGAN KEGIATAN PROGRAM

BANTUAN KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM


RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KECAMATAN KATOBU
KABUPATEN MUNA

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN II

diajukan guna memenuhi salah satu syarat


untuk menyelesaikan rangkaian Praktik Lapangan II

Oleh
Atika Adelia Sayyidah
NPP 31.0918
H4

PROGRAM STUDI PRAKTIK PERPOLISIAN TATA PAMONG


FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KAMPUS JAKARTA
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kajian Keilmuan : IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN


KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KECAMATAN KATOBU
KABUPATEN MUNA
Nama dan NPP : Atika Adelia Sayyidah / 31.0918

Fakultas : Perlindungan Masyarakat

Program Studi : Praktik Perpolisian Tata Pamong

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Praktik Perpolisian Tata Pamong Dosen Pembimbing

Dra. Eva Eviany, M.Si. Serly Wulandari, S.IP, M.Tr.I.P


NIP. 19680819 198903 2 001 NIP. 19920806 201406 2 001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penulis dapat
menyelesaikan tugas Laporan Pelaksanaan PL II ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilan berbasis keilmuan program studi.
Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai berbagai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu melalui kesempatan
ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
di harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga
tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada
umumnya.

Muna, 29 Mei 2022


Penyusun

Atika Adelia Sayyidah


Npp. 31.0918

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Praktik Lapangan II..................................................................3
BAB II.....................................................................................................................6
METODE................................................................................................................6
2.1 Metode Pengumpulan Data....................................................................6
2.2 Menentukan Rencana Program.............................................................6
2.3 Pelaksanaan Program.............................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
3.1 Peran Praja Terhadap Penyaluran Bantuan PKH..............................7
3.2 Proses Penyaluran PKH Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan
Katobu Kabupaten Muna..................................................................................7
3.3 Faktor Penghambat Dalam Penyaluran Bantuan PKH......................9
BAB IV..................................................................................................................10
PENUTUPAN.......................................................................................................10
4.2 Kesimpulan............................................................................................10
4.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13

iii
I. PENDAHULUAN

Indonesia dewasa ini masih menjadi salah satu dari sekian banyak negara

berkembang. Salah satu permasalahan yang terdapat pada setiap negara

berkembang adalah di bidang sosial ekonomi khususnya masalah kemiskinan.

Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan ketidakmampuan

masyarakat miskin dalam menghadapi perkembangan di jaman globalisasi saat

ini. Dengan adanya kemiskinan maka akan mempengaruhi tujuan dan cita-cita

nasional yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera (DIAKSES PADA HTTPS

PADA )..

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan

juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam

kelompok tersebut (…………….). Sementara itu, pemerintah dalam menjalankan

fungsinya melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi masalah kemiskinan.

……………………………………………………..

Masalah kemiskinan berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti kesehatan,

pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Pada dasarnya

masyarakat miskin memiliki kelemahan dalam kemampuan mencukupi

kebutuhan hidup serta kemampuan berusaha dan terbatasnya akses terhadap

kegiatan sosial ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lain yang

memiliki potensi lebih tinggi.

1
Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai “kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan

mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi soaialnya”

(…………….). Artinya adalah pemerintah berkewajiban berkontribusi penuh

untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya agar mendapatkan hidup layak dan

dapat menigkatkan taraf kesejahteraan serta kualitas dan kelangsungan hidup.

“Disamping itu kesejahteraan sosial bertujuan: a)Tertanganinya berbagai

permasalahan sosial. b)Terentaskannya penyandang masalah kesejahteraan

sosial. c.)Terwujudnya peningkatan Kesejahteraan Sosial

masyarakat”(………………..). .1.

Dalam rangka menangani masalah kemiskinan yang ada di Indonesia,

pemerintah mengeluarkan sebuah program yaitu Program Keluarga Harapan

(PKH) yang dilaksanakan sejak tahun 2007. Tujuan jangka pendek dari program

ini adalah mengurangi beban RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin),sedangkan

untuk jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar

generasi. Dengan mengikuti program ini, generasi berikutnya dari RTSM

diharapkan dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Program PKH juga membantu pencapaian lima tujuan MDGs, yaitu:

Pengurangan penduduk miskin dan kelaparan; Pendidikan Dasar; Kesetaraan

Gender; Pengurangan angka kematian bayi dan balita; Pengurangan kematian ibu

melahirkan. 3(……………………….) LEBIH LANJUT, Untuk

mengurangi permasalahan kemiskinan, pemerintah memiliki berbagai program


1
Virgoreta; Implementasi Program Keluarga Harapan (Pkh) Dalam Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur);
2014; Hal 1.

2
penanggulangan kemiskinan mulai dari penanggulangan berbasis bantuan sosial,

pemberdayaan masyarakat serta pemberdayaan usaha kecil. Salah satu program

yang berbasis bantuan social dari pemerintah adalah Program Keluarga Harapan

(PKH).

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan

sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data

terpadu penanganan fakir miskin, diolah oleh Pusat Data dan Informasi

Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.

.4(………………………………).

Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II atau kabupaten

yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, dengan Ibu kota yaitu Raha.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.057,69 km² atau ± 205.769 ha. dan

berpenduduk sebanyak 223.991 jiwa pada tahun 2021. Dikabupaten muna ini

terdapat 22 kecamatan dengan kondisi beberapa kecamatan masih mengalami

permasalahan sosial salah satunya kecamatan katobu yang terlibat permasalahan

sosial berupa kemiskinan 5

Kecamatan Katobu adalah sebuah kecamatan di Kota Raha, Sulawesi

Tenggara, Indonesia. Kecamatan ini merupakan pusat ibukota Kabupaten Muna.

Secara administratif, Kecamatan Katobu terdiri dari 8 kelurahan. Dari jumlah

kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Kelurahan Watonea

dengan luas 5,68 Km2 (44,10%), sedangkan Kelurahan yang memiliki Wilayah

terkecil adalah Kelurahan Wamponiki dengan luas 0,55 Km2 (4,27%) dari luas

Kecamatan Katobu.(………………………………)

3
Kecamatan katobu masih sering mengalami banyak permasalahan dalam

jalannya pemerintahan sehari-hari. Salah satunya adalah masalah kemiskinan.

Maka dari itu dinas sosial kabupaten muna menjalankan salah satu program

kemensos yaitu program keluarga harapan. Dimana

Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini

menunjukan bahwa ada warga negara yang belum mendapatkan hak atas

kebutuhan dasarnya secara layak karena belum mendapatkan pelayanan sosial

dari negara. Salah satu objek dalam praktik lapangan kali ini yaitu permasalahan

kesejahteraan sosial dengan diadakannya kegiatannya program bantuah Pogram

Keluarga Harapan (PKH) dikecamatan Katobu Kabupaten Muna.

Praktik Lapangan II satuan Madya Praja ini dilaksanakan dengan tujuan :

1. Memberikan praja kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan program bantuan sosial diinstansi praktik lapangan

sehubungan dengan penyelengaraan pemerintahan sesuai dengan bidang

program studi.

2. Meningkatkan keterampilan serta keahlian praja dalam melaksanakan

praktik penyelenggaraan pemerintahan di dunia nyata untuk bekal

pengalaman dalam pelaksanaan tugas setelah meyelesaikan pendidikan di

kampus IPDN.

3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, koordinasi,

kerjasama dengan warga serta etika profesi dalam penyelenggaraan

pemerintahan di Instansi Pemerintahan atau lingkungan masyarakat.

4
ii. METODE PRAKTIK LAPANGAN ii

lokasi dan waktu pelaksanaan pl II. Metode yang digunakan dalam

Praktik Lapangan II ini adalah dengan melakukan beberapa tahapan kegiatan,

yaitu :

teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis berupa pelaksanaan koordinasi

dan observasi dilapangan terkait hubungan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Muna.

Menentukan Rencana Program

Pelaksanaan program disesuaikan dengan program studi sehingga

program yang akan direncanakan adalah melakukan implementasi terhadap

Program Keluarga Harapan Di kabupaten Muna sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat rentan miskin di Kabupaten Muna.

Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program bantuan ini akan menggunakan metode turun

langsung ke lokasi dengan mengamati dan menerapkan kinerja dan pelayanan

yang ada. Dalam pelaksanaan program penyaluran bantuan ini, penulis

berkoordinasi dengan perangkat yang ada di kantor Dinas Sosial dan para

masyarakat yang tergolong rentan miskin.

iii. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

5
Pelaksanaan kegiatan praktik lapangan II ini dilaksanakan di Kecamatan

Katobu Kabupaten Muna yang berlangsung dari tanggal 11 Mei s/d 4 Juni 2022.

Sesuai dengan petunjuk teknis penulisan Laporan Praktik Lapangan II

berdasarkan Program Studi masing-masing, dimana prodi penulis sendiri yaitu

Praktik Perpolisian Tata Pamong. Maka dari itu penulis berfokus mengenai

“Implementasi Program Bantuan Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Katobu Kabupaten Muna”.

Berdasarkan latar belakang dan metode praktik yang telah diuraikan penulis pada

sub-bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap yaitu

sebagai berikut:

Persiapan Pelaksanaan

Pada tahap ini, penulis melakukan koordinasi bersama perangkat di

Kantor Dinas Sosial Kabupaten Muna untuk mengetahui implementasi dari

pelaksanaan program Bantuan Keluarga Harapan. Penulis juga melakukan

koordinasi bersama perangkat di Kantor Kecamatan Katobu untuk mengetahui

data yang akan menerima bantuan Program Keluarga Harapan.

Pelaksanaan

Pada tahap ini penulis bersama perangkat dari dinas sosial dan kecamatan

Katobu turun langsung ke Lokasi pembagian Bantuan Program Keluarga

Harapan. Pada hari Sabtu 28 Mei 2022. Yang dimulai dari pukul 08.00 s/d

Selesai. Penulis dan Perangkat yang terlibat langsung menuju lokasi kecamatan

6
Katobu sebagai lokasi yang digunakan untuk pembagian program Bantuan

Keluarga Harapan.

Respon masyarakat cukup positif dengan adanya penyaluran bantuan

tersebut. Penulis bersama perangkat yang terlibat mencocokan data penerima

bantuan untuk mencegah penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran. Penulis

bersama perangkat yang terlibat saling melakukan koordinasi pada hari-H

pelaksanaan pembagian bantuan agar kegiatan penyaluran bantuan tersebut dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Secara umum menurut hemat penulis

pelaksanaan penyaluran bantuan Keluarga Harapan sudah berjalan dengan cukup

baik, yang dibuktikan dengan

3.2 Pembahasan

Peran Praja Terhadap Penyaluran Bantuan PKH

Peran praja terhadap penyaluran PKH (Program Keluarga Harapan) di

kecamatan katobu yaitu dalam transpransi PKH yakni turun langsung di lokasi

penyaluran dan membantu penyaluran PKH untuk masyarakat miskin dan

memantau setiap jalanya penyaluran serta memberikan sosialisasi kepada

masyarakat tentang PKH sehingga masyarakat mampu memahami dan dapat

menggunakan batuan PKH dari pemerintah dengan baik dan tepat sasaran. anak

kami jadi kami bisa terus meningkatkan pendidikan anak saya

Program Keluarga Harapan (PKH) mulai dilaksanakan di Indonesia pada

tahun 2007 dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Tahun

2007 merupakan tahap awal pengembangan program atau tahap uji coba. Tujuan

7
uji coba adalah untuk menguji berbagai instrumen yang diperlukan dalam

pelaksanaan PKH. Apabila tahap uji coba ini berhasil, maka PKH akan

dilaksanakan terus menerus. Hal ini sejalan dengan komitmen pencapaian

Millenium Development Goals (MDGs), mengingat sebagian indikatornya juga

diupayakan melalui PKH. Untuk membantu rumah tangga sangat miskin untuk

menghindari kemiskinan dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dalam

memastikan generasi berikutnya sehat dan menyelesaikan Pendidikan Dasar (SD

dan SMP). Seperti yang diungkapkan oleh penerima bantuan PKH di Kecamatan

Katobu ini sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah yang mau

memerhatikan dengan masyarakat miskin sebab dengan adanya bantuan Program

Keluarga Harapan ini betul-betul sangat terbantu dalam meningkatkan taraf

ekonomi masyarakat. Bantuan ini bisa untuk menambah kebutuhan/biaya sekolah

jenjang selanjutnya. Dengan harapan memberikan pendapatan tambahan untuk

bisa menunjang kebutuhan anak untuk mencapai pendidikan dasar. Menurut

warga setempat, bantuan PKH sangat bermanfaat bagi mereka arena dapat

meningkatkan ekonomi sebagai masyarakat miskin dalam menunjang pendidikan

anak tentu saja membutuhkan biaya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak

dalam membelikan pakaian seragam dan kebutuhan lainnya.

Proses Penyaluran PKH Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan Katobu

Kabupaten Muna

Program PKH di Kecamatan Katobu, dimulai pada awal bulan september

tahun 2013 dengan tujuan sebagai berikut :

8
1. Program ini merupakan program perlindungan sosial buat keluarga

miskin oleh negara.

2. Dalam program ini mempunyai dimensi bantuan tunai bersyarat;

3. Program ini akan dapat mengkontribusikan pada pencapaian MDGs

nomor 1 sampai 5

4. Persyaratan (conditionality) yang digunakan dalam progam ini adalah

pendidikan anak dan kesehatan ibu dan balita.

5. Mereka yang miskin yang mempunyai anak balita usia sekolah

maupun ibu mengandung adalah sasaran program;

6. Program ini akan menyumbang pada upaya perbaikian kesenjangan

sosial, ketidakberdayaan, dan social exclusion.

Program ini sekalipun hanya memberikan bantuan tunai pada rumah

keluarga miskin yang memenuhi persyaratan di atas, di jalankan secara sangat

serius dengan melibatkan pendamping yang akan mengontrol tingkat kepatuhan

peserta terhadap persyaratan program;

Kepatuhan yang dimaksud adalah kehadiran anak dalam sekolah yang

harus 85% dan kewajiban ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan

kandungannya dalam fasilitas kesehatan setempat sepanjang kehamilannya.

Pelanggaran terhadap tingkat kepatuhan di atas akan dikenakan sanksi berupa

pemotongan dana bantuan yang mereka terima.

Bantuan sosial PKH terbagi menjadi dua jenis yaitu Bantuan Tetap dan

Bantuan Komponen yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

Bantuan Tetap untuk Setiap Keluarga

9
Reguler          : Rp.     550.000,- / keluarga / tahun

PKH AKSES  : Rp. 1.000.000,- / keluarga / tahun

Bantuan Komponen untuk Setiap Jiwa dalam Keluarga PKH

Bantuan komponen diberikan maksimal untuk 4 jiwa dalam satu keluarga.

Ibu hamil                  : Rp. 2.400.000,-

Anak usia dini          : Rp. 2.400.000,-

SD                             : Rp.    900.000,-

SMP                          : Rp. 1.500.000,-

SMA                          : Rp. 2.000.000,-

Disabilitas berat     : Rp. 2.400.000,-

Lanjut usia               : Rp. 2.400.000,-

Dalam membantu memonitoring proses penyaluran PKH pemerintah

kabupaten muna melakukan kerja sama dengan dinas capil untuk mencocokan

data yang ada dikabupaten muna agar memudahkan pemerintah dalam proses

penyaluran bantuan tersebut agar dapat sampai kepada masyarakat . Adapun

beberapa syarat yang harus dipenuhi masyarakat agar bantuan tersebut yaitu ibu

hamil dan anak dalam masa pendidikan apabila memenuhi kriteria tersebut maka

masyarakat dapat mendaftarkan melalui RT/RW atau kelurahan/desa. Dalam

praktiknya, pelaksanaan Program Bantuan Program Keluarga Harapan di

Kabupaten Muna sudah berjalan dengan efektif dan efisien baik dalam pelayanan

dan administrasi.

Calon penerima bansos wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan

oleh kemensos selaku penyelenggara program kegiatan bantuan. Pendaftaran

10
peserta keluarga penerima bansos dilakukan oleh kemensos dengan melakukan

peninjauan kepada masyarakat yang ada dikabupaten muna untuk melihat layak

atau tidaknya masyarakat mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat

dimana yang menjadik aspek utama dalam peninjauan ini adalah keadaan

ekonomi yang dimiliki keluarga tersebut. Agar dapat memastikan bantuan ini

tepat sasaran maka pemerintah melakukan mekanisme penyaringan data

pendaftar yang dapat menyebabkan tidak semua masyarakat/pendaftar berhak

untuk mendapatkan bantuan sosial ini. Kriteria yang digunakan dalam metode

penyaringan data ini adalah sebagai berikut.

1. Tidak memenuhi kriteria administrasi

2. Dianggap tidak layak menerima bantuan sosial

3. Sudah terdaftar sebagai penerima bantuan lain

4. Terjadi kesalahan pada proses input data di DTKS

5. Berpotensi atau telah mengalami gagal salur

Setelah itu calon keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan

sebuah surat pemberitahuan perihal teknisi pendaftaran di tempat yang telah

ditentukan oleh pemerintah pusat kemudian calon penerima mendatangi lokasi

pendaftaran tersebut untuk melakukan registrasi.

Masyarakat calon penerima manfaat mendatangi kantor dinas sosial

untuk melakukan registrasi/pendaftaran bantuan sosial Setelah itu, pihak dari

Dinas Sosial Kabupaten Muna melakukan penginputan data surat PKH ke dalam

sebuah file. Nantinya, data yang diinput ini akan di akumulasikan dan dilakukan

evaluasi terhadap bukti informasi yang telah dilaporkan disesuaikan dengan

11
informasi dan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Data yang

telah diinput selanjutnya akan dimasukan kedalam data terpadu kesejahteraan

sosial (DTKS) kemudian data ini diproses secara paralel dan sinergis oleh bank

yang tergabung dalam himpunan bank milik negara, kantor kelurahan, dan

walikota/kabupaten. DTKS ini digunakan untuk memperbaiki kualitas sasaran

program-program perlindungan sosial

Setelah penginputan data surat PKH, Calon keluarga penerima manfaat

perlu membawa data perlengkapan seperti Kartu Keluarga, KTP, NIK, dan Kode

Unik Keluarga/Individu dalam data terpadu kemudian dimasukan ke dalam

database data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk melakukan proses

verifikasi. Setelah datanya terverifikasi, maka penerima bantuan sosial akan

dibukakan rekening di bank dan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Nantinya, penerima bantuan sosial yang telah memiliki KKS dapat langsung

menerima bantuan dalam bentuk tunai ke rekening bank yang dimiliki.

Berdasarkan hasil praktik lapangan Implementasi Program Bantuan

Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah penulis lakukan dimana saya

melihat pelayanan dan penaganan yang diberikan oleh pegawai kantor dinas

sosial kabupaten muna kepada masyarakat sudah cukup baik. Akan tetapi, masih

kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat terkait persyaratan-

persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial tersebut sehingga membuat proses

pendataan itu memerlukan watku yang lama. Hal ini disebabkan karena

kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh para kelapa lurah/kepala desa tentang

12
PKH berdasarkan SOP yang telah ditetapkan, baik pada masyarakat non KPM

maupun KPM, khususnya kepada KPM PKH murni.

Dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Kecamatan Katobu tentu

terdapat kendala yang dihadapi seiring dengan perkembangan yang di rasakan

namun dari kendala atau factor-faktor yang menjadi penghambat ini diusahakan

secepat mungkin bisa menjadi motivasi untuk pelaksanaan program keluarga

harapan ini menjadi lebih baik lagi, bukan malah menambah beban dan hilang

semangat untuk pelaksanaan program keluarga harapan ini lebih baik lagi.

Ada 3 (tiga) faktor penghambat seperti yang terdapat pada lokasi

penelitian tersebut antara lain :

1. Daftar penerima program keluarga harapan (PKH) kurang valid.

2. Rapat koordinasi antara masyarakat (ketua kelompok tiap kelurahan)

dengan koordinator kecamatan belum berjalan dengan baik.

3. Tenaga pendamping kecamatan masih kurang ( hanya 1-2 orang saja)

dan akan menghambat pelaksanaan program keluarga harapan. Untuk

meningkatkan pelaksanaan program Nasional ini dalam hal ini koordinator

kecamatan harus memberikan motivasi kepada pendamping lainnya, karena

dengan memberikan motivasi yang kuat kepada pendamping dalam menghadapi

atau menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Karena dengan adanya hambatan-

hambatan tersebut menjadi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan program

keluarga harapan akan menjadi lebih baik kedepannya.

13
iv. PENUTUPAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari Kegiatan Praktik Lapangan II ini yaitu pelaksanaan

program bantuan keliarga harapan di kecamatan Katobu berjalan dengan baik dan

lancar dimana sejalwn dengan peraturan Menteri Sosial No.1 Tahun 2018 pasal 7

tentang “penyaluran bantuan PKH berupa uang terhadap keluarga tidak mampu,

seseorang miskin dan seseorang yang rentan terkena resiko sosial" PKH yang

disalurkan dikecamatan katobu sudah sesuai dengan aturan terkait dan masih

terus berlangsung sampai dengan saat ini. Dengan tersalurkannya PKH

masyarakat dapat merasakan dan menikmati kesejahteraan hidup melalui

penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Katobu

Kabupaten Muna. Pemerintah dalam hal ini melakukan berbagai upaya dalam

mengefektifkan penyaluran tiap waktu. Agar tidak terjadi berbagai hambatan lagi

kedepannya. Hal ini mampu memberikan dampak yang positif terhadap

masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

4.2 Saran

1. sebaiknya dilaksanakan sosialisasi secara rutin dari Pemerintah terhadap

warga sekitar terkait penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) agar tidak

terjadi komunikasi yang menyebabkan kebingungan terhadap masyarakat.

2. Perlu adanya rapat koordinasi antara masyarakat dengan pendamping

kecamatan agar dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan sesuai prosedur

dan standar peraturan yang telah ditetapkan.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Virgoreta; 2014; ”Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Beji

Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur)”; Hal 1.

Kulsum,dkk; 2019; “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kebijakan UU No 10

Tahun 2017 Tentang Program Keluarga Harapan Pada Desa Tamansari

Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang)”; Jurnal Respons Publik; 13(6);

Hal 71.

Braindilog Sosiologi Indonesia. “Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Di Indonesia: Sebuah Analisis Kemiskinan Dari Sudut Pandang Sosiologi

Ekonomi”, diakses dari http://www.braindilogsociology.or.id/2017/12/strategi-

penanggulangan-kemiskinan-di.html, pada tanggal 26 Mei 2022 pukul 10.13

Kemsos.go.id. “Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2017 Tentang Program Keluarga Harapan”, diakses dari

https://jdih.kemsos.go.id/pencarian/www/storage/repository/PERMENSOS

%20NOMOR%2010%20TAHUN%202017.pdf, pada tanggal 26 Mei 2022 pukul

11.45

Wikipedia. “Kabupaten Muna”, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Muna, pada tanggal 26 Mei 2022 pukul

12.01

16
V. LAMPIRAN

Gambar 5.1

menerima arahan dan bimbingan dari kepala dinas sosial mengenai

pengenalan apa itu program keluarga harapan

Sumber. Dolah Pribadi, 2022

Gambar 5.2 pengenalan sotk jajaran staf dinas sosial

Sumber. Diolah Pribadi 2022

17
Gambar 5.3 membantu pelayanan masyarakat yang berkunjung ke dibas

sosial

Sumber. Diolah Pribadi 2022

Gambar 5.4 dokumentasi bukti telah tersalurkannya bantuan pada warga

Sumber. Diolah Pribadi 2022

18

Anda mungkin juga menyukai