Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu :
M. Rifa'i, M.I.Kom

Disusun oleh :
Nur Fitriani Agustin (202269080018)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................5
1.3 Tujuan penelitian................................................................................................5
1.4 Manfaat penelitian..............................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................6
2.1 Penelitian Terkait/Terdahulu.............................................................................6
2.1.1 Pada penelitian yang dilakukan oleh (Lester et al., 2002).....................................6
2.1.2 Pada penelitian yang di lakuka oleh (effendi sofian et al., 2001)..........................6
2.1.3 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Syukur et al., 2005)..................................6
2.1.4 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Ringgo Suprianto et al., 2021)..................6
2.1.5 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Yusuf et al., 2022)....................................6
2.1.6 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Putri et al., tahun 2021)............................7
2.2 Kajian Teori.........................................................................................................7
2.2.1 Desa Jeladri..............................................................................................................7
2.2.2 Program KIP/KIP Kuliah.......................................................................................7
2.3 Hipotesa................................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................9
METODOLOGI..............................................................................................................9
3.1 Kerangka Pemikiran...........................................................................................9
3.2 Metode Pengumpulan Data................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kemajuan instruktif adalah perhatian pertama dalam rencana perbaikan
publik. Kemajuan Pendidikan memperoleh landasan dalam berbagai bidang
kehidupan termasuk moneter, sosial, politik dan sosial. Dengan hal ini pemerintah
diwajibkan untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan
pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Penduduk Indonesia sesuai dengan
ketetapan UUD 1945. Namun tidak semua penduduk Indonesia memperoleh
pendidikan yang layak, sehingga pelaksanaan wajib belajar bagi penduduk belum
sepenuhnya terlaksana.
Variabel yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia tidak bisa
mendapatkan pendidikan yang layak adalah unsur kemiskinan atau keuangan.
Kemiskinan dapat membuat individu mengalami hambatan dalam mengejar
pendidikan dengan layak, sehingga menyebabkan individu tersebut putus sekolah.
Data dari BPS Indonesia yang dirilis pada Januari 2023 menunjukkan
bahwa pada September 2022 terdapat sekitar 26,36 juta orang yang hidup dalam
kemiskinan di Indonesia, meningkat sebesar 0,20 juta orang dibandingkan dengan
Maret 2022, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,14 juta orang dibandingkan
dengan September 2021. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada
September 2022 mencapai 7,53 persen, naik 0,03 poin dibandingkan dengan
Maret 2022, sementara di daerah pedesaan mencapai 12,36 persen, naik 0,07 poin
dibandingkan dengan Maret 2022. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan
dan perdesaan pada September 2022 meningkat sebanyak 0,16 juta orang dan
0,04 juta orang masing-masing dari Maret 2022.
Salah satunya kasus yang terdapat di desa Jeladri yaitu masih banyak
masyarakat yang menderita kemiskinan sehingga berdampak pada munculnya
berbagai masalah seperti meningkatnya tindakan kriminalitas, meningkatnya
angka pengangguran dan keberlanjutan pendidikan anak-anak. Banyak anak-anak
yang terpaksa putus sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang tidak
mencukupi untuk biaya sekolah. Mereka terpaksa bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, padahal pendidikan adalah investasi masa depan untuk
meningkatkan peluang pekerjaan, memberikan kualitas hidup yang lebih baik,
dan menciptakan SDM yang unggul untuk memajukan suatu Negara.
Demikian, sesuai dengan amanat undang-undang tentang pendidikan yang
mengatakan bahwa setiap warga negara Indonesia harus mendapatkan ilmu
pengetahuan yang layak. Salah satu upaya otoritas publik untuk memberikan
penunjang dalam bidang pendidikan yang terbaik bagi daerah setempat yaitu
setiap masyarakat miskin bisa mengikuti program Kartu Indonesia Pintar Kuliah
(KIP/KIP Kuliah).
Program tersebut merupakan program bantuan sosial yang disediakan oleh
pemerintah Indonesia untuk siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu guna
membantu mereka dalam memperoleh akses yang lebih mudah dan terjangkau ke
pendidikan berkualitas. Intinya adalah untuk mendorong siswa yang kurang
mampu untuk berpikir secara ambisius. Tujuan dari di selenggarakannya program
KIP/KIP Kuliah adalah untuk membantu mengurangi kesenjangan pendidikan dan
memberikan kesejahteraan untuk masyarakat miskin atau kurang mampu.
Kenyataanya, anak-anak dari keluarga tertindas dengan prestasi besar
tidak memiliki kepastian untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena
keterbatasan keuangan. Fenomena yang terjadi adalah persebaran pendidikan dan
ketepatan sasaran dari program Kartu Indonesia Pintar belum sepenuhnya
terfokus. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya siswa yang berasal dari
keluarga kaya dan terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP/KIP
Kuliah). Serta masih ada siswa kurang mampu yang belum atau tidak terdaftar
sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP/KIP Kuliah). Karena kurangnya
penyeleksian penerima beasiswa KIP/KIP Kuliah mengakibatkan banyak
mahasiswa yang lebih membutuhkan bantuan terabaikan. Seharusnya harus lebih
teliti terkait mahasiswa yang menerima beasiswa KIP/KIP/KIP Kuliah. Sehingga
memberikan peluang besar bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan agar
dapat bergabung menjadi mahasiswa penerima beasiswa KIP/KIP Kuliah. Perlu
dilakukan evaluasi dan pembenahan agar program ini dapat memberikan dampak
yang lebih besar dan berkelanjutan bagi penerima manfaatnya.
I.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uaraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana cara mengatasi kemiskinan dan hambatan ekonomi mengenai masalah
pendidikan yang ada di desa Jeladri?
2. Bagaimana cara memastikan program KIP/KIP Kuliah di desa Jeladri dapat di
gunakan secara benar dan tepat sasaran?
3. Bagaimana cara mengevaluasi efektivitas program tersebut untuk mengurangi
kesenjangan pendidikan dan menesejahteraan masyarakat ?
I.3 Tujuan penelitian
1. Memberikan penunjang dalam bidang pendidikan berupa dukungan keuangan
yang memadai,bagi mereka yang kurang mampu secara finansial dengan program
bantuan sosial pemerintah Indonesia yakni KIP/KIP Kuliah.
2. Untuk memastikan memastikan program KIP/KIP Kuliah di desa Jeladri di
gunakan secara benar dan tepat sasaran.
3. Mengevaluasi efektivitas program KIP/KIP Kuliah untuk mengurangi
kesenjangan pendidikan dan mensejahterakan masyarakat.
I.4 Manfaat penelitian
penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Manfaat akademisi

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya,


khususnya penelitian yang berkaitan dengan pengimplementasian program KIP/KIP
Kuliah.

a. Penelitian ini di harapkan dapat memperdalam pemahaman pembaca tentang


implementasi program KIP/KIP Kuliah untuk menanggulangi kesenjangan
pendidikan yang ada di desa Jeladri.
1. Manfaat praktisi
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan dan bahan pemikiran dalam
penanggulangan kesenjangan pendidikan di desa Jeladri dengan memanfaatkan
pengaplikasian program KIP/KIP Kuliah bagi masyarakat kurang mampu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Penelitian Terkait/Terdahulu
Dalam mengembangkan metodologi penelitian, perlu untuk mengumpulkan dan
menilai penelitian sebelumnya atau studi literatur yang berkaitan dengan masalah
penelitian yang sedang dibahas. Penelitian terkait, yang telah disaring sebagai berikut :

II.1.1Pada penelitian yang dilakukan oleh (Lester et al., 2002)


Menjelaskan bahwa implementasi kebijakan jika di pandang dalam pengertian luas
merupakan alat administrasi hukum di mana berbagai actor, organisasi, prosedur dan
teknik yang bekerja bersama – sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih
dampak atau tujuan yang di inginkan.

II.1.2 Pada penelitian yang di lakuka oleh (effendi sofian et al., 2001).
Tugas implementasi adalah sebagai penghubung yang memungkinkan tujuan – tujuan
kebijakan publik menjadi hasil dari aktivitas pemerintah. Di samping itu implementasi
juga menyangkut masalah pencipta suatu policy delivery system atau sistem
penghantaran/penyerahan kebijakan. Implementasi juga di artikan sebagai
pelaksanaan suatu keputusan politik yang biasanya di sampaikan dalam bentuk
peraturan perundang – undangan. Keputusan politik itu mencakup masalah yang
hendak di atasi, tujuan yang hendak di capai serta cara untuk memecahkannya.

II.1.3 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Syukur et al., 2005)


mengemukakan ada tiga unsur penting dalam proses implementasi yaitu: adanuya
program atau kebijakan yang di 12 laksanakan, target group yaitu kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran dan di tetapkan akan menerima manfaat dari
program, perubahan atau peningkatan dan untur pelaksana (implementor) baik
organisasi atau perorangan untuk bertanggung jawab dalam memperoleh pelaksanaan
dan pengawasan dari proses implementasi tersebut.
II.1.4 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Ringgo Suprianto et al., 2021)
Berpedoman pada isi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44
Tahun 2019 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah Indonesia telah
mengimplementasikan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan akses
pendidikan bagi masyarakat, termasuk di antaranya adalah program Kartu Indonesia
Pintar (KIP/KIP-K).
II.1.5 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Yusuf et al., 2022)
mengemukakan program KIP/KIP-K adalah suatu biaya yang disubsidi oleh
pemerintah setiap semester kepada siswa/mahasiswa, dengan tujuan untuk membantu
mengurangi beban biaya pendidikan bagi siswa/mahasiswa.
II.1.6 Pada penelitian yang di lakukan oleh (Putri et al., tahun 2021)
Mengatakan dengan adanya program KIP/KIP Kuliah, diharapkan siswa/mahasiswa
dari keluarga kurang mampu dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk meraih
pendidikan tinggi yang berkualitas dan membuka peluang kerja yang lebih baik di
masa mendatang.
II.2 Kajian Teori
II.2.1 Desa Jeladri
Desa jeladri adalah salah satu desa yang berada di Kecamata Winongan, Kabupaten
Pasuruan. Pada zaman dahulu Desa Jeladri masih merupakan daerah hutan lebat, oleh
karna letaknya tidak jauh dari perkampungan maka hutan tersebut dijadikan tempat
pelarian dan tempat persembunyian bagi masyarakat pribumi dari kejaran dan
penindasan yang dilakukan oleh penjajah, Sebagian dari orang-orang tersebut
berinisiatif untuk membuat tempat tinggal diberbagai sudut didalam hutan tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu Mereka semakin berkembang dan membentuk
sebuah komunitas masyarakat desa baru yang penduduknya terpisah pisah di berbagai
sudut. Oleh karena itu beberapa orang ada yang mengatakan dengan istilah jawa
dengan sebutan ``Nyelandri`` yang artinya seperti pohon yang berbuah tidak teratur
atau bersamaan. Juga adapula yang menyebut asalnya dari kata ``Lari``sehingga dapat
dikaitkan menjadi ``Jeladri``, Maka sejak itulah terbentuk sebuah Desa baru yang
masyarakatnya memiliki tempat terpisah pisah dan terpencar.
Jumlah penduduk desa Jeladri pada Tahun 2022 adalah 2.305 jiwa, terdiri dari 1.148
berjenis kelamin laki-laki dan 1.152 perempuan. Kemudian jumlah penduduk
bedasarkan pekerjaan pada Tahun 2022 sebanyak 1.095 bekerja sebagai petani, 312
sebagai peternak, 94 wiraswasta, 164 pegawai swasta, 35 pegawai pemerintah, dan
603 yang tidak bekerja. Desa Jeladri masih tergolong desa swakarya, Desa swakarya
adalah jenis desa di mana masyarakatnya memiliki semangat kerjasama yang tinggi.
Mereka bekerja sama dalam berbagai proyek dan kegiatan untuk meningkatkan
kualitas hidup.
II.2.2 Program KIP/KIP Kuliah
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program bantuan tunai yang diberikan
untuk semua anak sekolah yang bersumber dari keluarga tidak mampu atau keluarga
yang memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang ditandai dengan pemberian
Kartu Indonesia Pintar/-Kuliah (KIP/KIP Kuliah) sebagai tanda pengenal atau
penerima bantuan tersebut dan hal ini termasuk juga kelangsungan dari program
Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang termasuk siswa dari tingkat pendidikan SD, SMP,
SMA, dan Perguruan Tinggi (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2015).
Sejak diluncurkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada November 2014
yang lalu, Program kartu Indonesia Pintar (KIP) telah menjadi salah satu andalan
pemerintah untuk menekan angka putus sekolah. Tidak hanya untuk di daerah
perkotaan, program ini juga menyasar daerah-daerah di pelosok, termasuk daerah
terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Kehadiran Program KIP/KIP Kuliah
memberikan angin sejuk, karena dapat meringankan upaya edukasi pemerintah kepada
masyarakat di daerah 3T yang mayoritas termasuk daerah-daerah di Provinsi Kawasan
Timur Indonesia (KTI) yang jarang tersentuh oleh pemerintah pusat, karena manfaat
Program ini dapat langsung dirasakan oleh para orang tua.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memaklumi,
pada tahun 2021, anggaran lengkap Program Kartu Indonesia Cerdas (KIP) untuk
Sekolah diperluas menjadi Rp. 2,5 triliun. Kenaikan ini sangat kritis dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang dijumlahkan menjadi Rp. 1,3 triliun. Rencana biaya
pendidikan KIP tahun 2020 mencakup anggaran belanja sebesar Rp1,3 triliun dengan
semua biaya pendidikan per siswa setara, tepatnya Rp2.400.000 untuk 200.000 siswa,
dimana rata-rata biaya untuk sebagian besar barang seharihari per siswa tidak berbeda
untuk semua wilayah seluruh Indonesia sebesar Rp 700.000 setiap bulan.
Untuk biaya rata-rata sebagian besar barang sehari-hari per siswa, biaya rata-rata
untuk sebagian besar barang sehari-hari dibagi menjadi 5 kelompok provinsi yang
ditunjukkan oleh file biaya berdasarkan Studi Keuangan Nasional dalam Survey
Sosial Ekonomi ditahun 2019 Kelompok 1 Rp 800.000, Kelompok 2 Rp 950.000,
Kelompok 3 Rp 1.100.000, Kelompok 4 Rp 1.250.000, dan Kelompok 5 Rp
1.400.000. Motivasi di balik diperkenalkannya Program KIP/KIP Kuliah adalah untuk
keserbagunaan sosial.
II.3 Hipotesa
1. Secara signifikan Program ini sudah membantu untuk menanggulangi
permasalahan keterbatasan ekonomi untuk keberlanjutan pendidikan di desa
Jeladri.
2. Terdapat faktor penghambat dari pengimlementasian program KIP/KIP Kuliah
dalam pengalokasian dana yang tidak tepat sasaran.
3. Ada perbedaan yang siginifikan antara efisiensi program Kartu Indonesia Pintar
(KIP/KIP-K) di Desa Jeladri pada tahun 2014-2022.
BAB III

METODOLOGI
III.1 Kerangka Pemikiran
Sehubungan dengan adanya rumusan masalah yang ada pada penelitian ini
tentang implementasi alokasi dana program KIP/KIP Kuliah di Desa Jeladri unuk
membantu mengatasi kemiskinan dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan
memberikan kesejahteraan untuk masyarakat miskin atau kurang mampu.

III.2 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara kualitatif
atau tidak langsung yaitu data yang didapatkan melalui sumber lain yang sudah
tersedia, misalnya mengutip dari jurnal, disertasi atau laman website. Mengenai
data yang di manfaatkan dalam penelitian ini, yaitu: Jumlah anggaran KIP per
provinsi, jumlah dana KIP yang di terima oleh siswa/mahasiswa diperoleh dari
laman website www.npd.kemendikbud.go.id, jumlah penduduk Desa Jeladri
tahun 2022, jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di Desa Jeladri tahun 2022
di peroleh dari laman website https://winongan.pasuruankab.go.id/pages-98-
monografi-desa-jeladri.html,
DAFTAR PUSTAKA

Sari, D. D. (2023). Kajian Literatur: Implementasi Kebijakan Pemerintah Terhadap


Progam Kartu Indonesia Pintar. JIMBA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 1(1), 12-20.
Wulandari, S. (2020). Efisiensi Program Kartu Indonesia Pintar (Kip) Dengan
Metode Data Envelopment Analysis (Dea) (Bachelor's thesis, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis uin jakarta).
WINA, A. P. (2021). IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR
(KIP) DI DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR (Doctoral dissertation, UIN RADEN
INTAN LAMPUNG).
Saprianto, R., Raysharie, P. I., Hukom, A., & Takari, D. (2023). Implementasi KIP
Kuliah Pada Mahasiswa/I Universitas Palangkaraya. MUQADDIMAH: Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, 1(2), 251-266.
Izzhulhaq, R. R., & Trisnaningsih, S. (2022). Analisis Implementasi Kebijakan Pro
Poor Budgeting pada Program Kartu Indonesia Pintar Terhadap Penerima Program Kartu
Indonesia Pintar (Studi Kasus Mahasiswa S-1 Akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2021). J-MAS (Jurnal Manajemen dan
Sains), 7(2), 523-527.
http://jmas.unbari.ac.id/index.php/jmas/article/viewFile/444/350
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6928700/pengertian-desa-swadaya-swakarya-
dan-swasembada-beserta-ciri-ciri-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai