Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERMASALAHAN DALAM PAUD


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PAUD
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Kelompok 12
1C

1. Hasna Syaamila 2306226


2. Nabila Nurhasanah 2306186
3. Siti Ismayanti 2306832

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Permasalahan dalam
PAUD” dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dari Bapak
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada
pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Konsep Dasar PAUD yakni .... yang telah memberikan kami kesempatan untuk
melakukan penyusunan sebuah makalah, serta semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini para
mahasiswa/i dapat lebih mudah dan memahami materi pada mata kuliah ini, serta
dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari ketidaksempurnaan baik dari
segi bentuk penyusunan maupun secara keseluruhannya. Oleh karena itu, kami
sangat menerima masukan-masukan ataupun kritikan dari pembaca untuk evaluasi
bagi kami dalam penyusunan makalah kedepannya.

Tasikmalaya, 04 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan penulisan............................................................................... 1
1.4 Manfaat penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Permasalahn dalam PAUD................................................................ 3
2.2 Solusi Permasalahan dan PAUD....................................................... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
3.1 Simpulan............................................................................................ 11
3.2 Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan adalah rapuhnya
proses pembelajaran. Menurut Munandar, pembelajaran dikondisikan sedemikian
rupa sehingga anak mampu mengekspresikan kreativitasnya sendiri dan menjadi
siswa yang aktif dalam lingkungan belajar yang nyaman (Dimyati, &
Mujiono,n.d.). Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong dalam
mengembangkan kemampuan berpikirnya, dan proses pembelajaran anak di kelas
hanya sekedar mengingat dan menghafalkan informasi, serta menimbun berbagai
informasi yang diterima. Peranan guru sangat penting dalam proses kegiatan
pembelajaran, karena guru disini merupakan motivator dan fasilitator.
Permasalahan dalam dunia PAUD adalah rendahnya mutu dan kualitas
pendidikan yang tercermin pada hasil belajar anak. Jika variasi belajarnya kurang,
anak akan cepat bosan. Pembelajaran cenderung mengajarkan keterampilan
kognitif anak seperti membaca, menulis, dan berhitung. Sebenarnya PAUD
bertujuan untuk mendorong tumbuh kembang anak, namun konsep pembelajaran
AUD yaitu belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar yang sering
disalahartikan sehingga menimbulkan perasaan nyaman dan gembira pada anak.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja permasalahan yang terjadi di PAUD?
1.2.2 Apa solusi untuk berbagai permasalahan tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini, untuk menginformasikan problematika yang
sedang terjadi ataupun sudah terjadi di jenjang PAUD khususnya di Indonesia dan
memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki problematika yang
ada.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini yakni memberikan pengetahuan tentang
berbagai problematika yang telah dan sedang terjadi dalam Pendidikan Anak Usia
Dini dan dapat mengetahui juga menerapkan solusi yang tepat untuk mengatasi
berbagai problematika tersebut agar terciptanya Pendidikan Anak Usia Dini yang
lebih baik lagi di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pendidikan anak usia dini menjadi suatu hal yang sangat diperhatikan di
zaman sekarang karena menjadi dasar bagi pendidikan awal yang sangat penting
bagi seorang anak. Pemerintah dan masyarakat melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Namun, terdapat
problematika yang terjadi dalam pendidikan anak usia dini saat ini. Problematika
tersebut memiliki suatu keterkaitan.
1) Masalah Pendidikan PAUD secara umum
1. Jumlah sekolah belum cukup
Menurut Pak Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi) mengungkapkan bahwa berdasarkan data pokok
pendidikan 2021 masih ada 19 ribu desa yang belum memiliki satuan
PAUD.
2. Kesadaran masyarakat kurang
Ditemukan bahwa masih banyak masyarakat yang mempunyai anak
usia dini yang kurang memahami tentang betapa pentingnya
pendidikan terhadap anak usia dini, hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan dan informasi mengenai hal tersebut. akibatnya dari hal
tersebut menyebabkan kurangnya kesadaran mereka terhadap
pendidikan anak usia dini yang terbukti dengan ditemukan bahwa
masih ada anak usia dini yang belum mendapatkan layanan
pendidikan, disamping itu ada hal lain yang menyebabkan masyarakat
tidak memberikan layanan pendidikan karena berbagai kesulitan yang
mereka alami, dan sebagian karena kondisi ekonomi, masyarakat
memberikan prioritas yang lebih tinggi pada sandang dan pangan. jika
mereka diminta untuk memilih, mereka tidak akan ingin
menyekolahkan anaknya ke PAUD atau TK setempat, tetapi lebih suka
langsung ke Sekolah Dasar. Mereka percaya bahwa pendidikan anak
usia dini tidak terlalu penting atau mendesak, sehingga mereka tidak
perlu mendaftarkan anak mereka di PAUD dan memasukkannya
langsung ke Sekolah Dasar. Namun, kepercayaan ini salah karena
pendidikan anak usia dini membantu mengembangkan potensi anak
dan mempersiapkan mereka untuk masa depan.
3. Kebijakan pemerintah belum komprehensif
Respons pemerintah terhadap PAUD masih belum sepenuhnya
komprehensif dan menimbulkan tantangan unik dalam menyediakan
pendidikan berkualitas bagi anak-anak pada tahap awal
perkembangannya. Selain itu, tidak adanya standar nasional yang jelas
untuk mengevaluasi kualitas layanan PAUD di berbagai daerah dapat
menyebabkan kesenjangan pendidikan anak.
2) Masalah Pendidikan PAUD dalam Kegiatan Pembelajaran
1. Fasilitas pembelajaran kurang memadai
Salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan adalah terpenuhinya
sarana dan prasarana yang diperlukan. Sarana dan prasarana di PAUD
mencakup media pembelajaran, alat permainan edukatif, serta berbagai
sarana lainnya yang menunjang pembelajaran menjadi efektif seperti
ruangan kelas yang nyaman dan fasilitas yang mumpuni (Anggraeni
dan Lestari, 2022). Dalam mendukung pembelajaran anak di sekolah,
maka diperlukan fasilitas pembelajaran yang memadai dan masih
banyak sekolah khususnya di jenjang PAUD yang masih kurang
memadai.
2. Kurangnya guru profesional
Guru adalah sosok yang bukan hanya bertugas sebagai pelaku transfer
ilmu tetapi guru juga salah satu yang bertanggung jawab untuk
membentuk akhlak dan kepribadian peserta didik dan memiliki
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual (Akib D, 2019).
Institusi prasekolah negeri maupun swasta perlu menetapkan peraturan
bahwa pendidikan minimal guru anak usia dini adalah S-1 agar bisa
mengkondisikan aanak dan mengetahui apa saja yang anak inginkan
ataupun yang anak lakukan supaya tidak ada kesalahan dalam
memberikan pengajaran ataupun stimulus kepada anak tersebut.
3. Jumlah peserta didik terlalu banyak di dalam kelas
Jumlah peserta didik yang terlalu banyak membuat pembelajaran
dikelas menjadi kurang efektif. Telah ditentukan oleh Permendikbud
No. 137 Tahun 2014 bahwa rasio guru dan anak sesuai usia: (a) Usia
0-2 tahun=1:4, yang artinya satu orang guru melayani empat orang
anak didik, (b) Usia 2-4 tahun=1:8, yang artinya satu orang guru
melayani delapan orang anak didik, (c) Usia 4-6 tahun=1:15, yang
artinya satu orang guru melayani lima belas orang anak didik. Jika
melebihi jumlah yang ditentukan maka diperlukan lebih banyak
pendidik di kelas supaya pembelajaran di kelas lebih efektif.
4. Perkembangan anak sangat lambat
Pada dasarnya, banyak faktor yang mempengaruhi proses
perkembangan pada anak baik dalam proses kognitif, bahasa, fisik
maupun motorik. Salah satunya adalah faktor genetik, dimana terjadi
kelainan dalam genetik anak yang mempengaruhi perkembangannya.
Selain itu, lingkungan juga menjadi faktor lain yang menyebabkan
perkembangan anak menjadi lambat. Faktor lingkungan yang terjadi
sebelum melahirkan, seperti infeksi saat kehamilan, terpapar sat
beracun, memiliki potensi untuk anak berkembang dengan seharusnya.
5. Media pembelajaran yang terbatas
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang harus ada agar
proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Media
pembelajaran yang efektif dan bervariasi merupakan suatu keharusan
dalam pengajaran anak usia dini karena akan berimbas kepada
keefektifan pengajaran yang diberikan. Namun di Indonesia hal ini
masih kurang memadai dan tentu masih sangat terbatas. Hal ini sangat
disayangkan karena bertolak belakang dengan tujuan media
pembelajaran: sebagai alat bantu pembelajaran untuk mengefektifkan
proses pembelajaran.
6. Partisipasi orang tua sangat rendah
Lingkungan pertama dan utama adalah keluarga yang bisa dan harus
lebih dalam memberikan stimulus kepada anak. Masih banyak orang
tua beranggapan bahwa masa sekolah anak berasal dari SD, sehingga
lima tahun pertama berlalu di rumah tanpa stimulus yang baik dari
orang tua. Kebanyakan orang tua tidak mempunyai wawasan tentang
perkembangan anak yang baik sehingga mereka tidak tahu cara
memberikan stimulus saat anak masih berada di lingkungan keluarga.
7. Lingkungan yang tidak kondusif.
Terdapat hal yang menyebabkan suasana lingkungan saat pembelajaran
menjadi kurang kondusif adalah siswa yang bosan dengan materi
pelajaran yang disampaikan oleh pendidik, mata pelajaran yang
disampaikan oleh pendidik cukup sulit untuk dipahami siswa, dan
pendidik yang kurang bisa membuat suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan. Selain itu, suasana lingkungan kelas yang tidak
kondusif juga biasanya bisa dipicu oleh adanya distraksi atau
gangguan dari dalam maupun luar kelas.

2.2 Solusi Permasalahan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam meminimalisir
berbagai problematika yang terjadi dalam PAUD di Indonesia, diantaranya:
1. Pemerintah dapat mendirikan lembaga PAUD hingga ke daerah pelosok
agar anak-anak yang berada di daerah pelosok bisa mengenyam
pendidikan jenjang PAUD.
2. Pemerintah memberikan mendorong serta memotivasi kepada guru-guru
yang belum S-1 untuk melanjutkan pendidikannya dengan cara
memberikan beasiswa untuk biaya pendidikan tersebut.
3. Mengirimkan guru yang memadai dalam bidang PAUD ke daerah yang
masih kurang tenaga pendidik, dengan tujuan pendidikan di daerah
tersebut menjadi maju dan dapat memahami perkembangan anak usia dini
dakam berbagai aspek..
4. Pelatihan berkelanjutan bagi para guru PAUD sangat penting agar mereka
dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan
sesuai dengan karakteristik perkembangan anak.
5. Penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan, pemantauan
perkembangan anak secara berkala, dan eksistensi dalam mengatasi
keberagaman anak.
6. Mengadakan kegiatan PARENTING bagi orang tua dengan satuan
lembaga PAUD guna menyadarkan orang tua betapa pentingnya
pendidikan anak usia dini. Menyampaikan bahwa PAUD bukan hanya
sekedar tempat bermain saja, tetapi anak belajar melalui bermain.
7. Lembaga daerah ataupun pemerintah dapat mengadakan seminar yang
ditujukan kepada masyarakat luas terutama bagi orang tua yang memiliki
anak kecil dan belum masuk ke dalam lingkungan pendidikan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Permasalahan dalam dunia PAUD adalah rendahnya mutu dan kualitas
pendidikan yang tercermin pada hasil belajar anak. Masalah pendidikan PAUD
dalam pembelajaran yang paling utama untuk segera
diselesaikan adalah media pembelajaran yang terbatas, partisipasi orang tua
rendah, kemampuan guru mengelola kelas masih kurang, jumlah peserta didik
yang terlalu banyak di kelas, perkembangan anak yang lambat, lingkungan yang
tidak kondusif, kurangnya jumlah guru di kelas, fasilitas pembelajaran
yang kurang memadai. Adapun solusi dari permasalahan tersebut diantaranya
pemerintah memberikan fasilitas yang cukup, sumber tenaga pendidik yang
profesional dalam bidang PAUD, dan menyadarkan masyarakan maupun orang
tua akan pentingnya pendidikan PAUD.

3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak kekurangan dari makalah yang dibuat ini.
Kami menerima dengan terbuka baik kritik maupun saran pembaca mengenai
makalah ini. Besar harapan, makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak orang
terutama bagi para calon guru PAUD.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai