Disusun Oleh:
KELOMPOK 7 B
LEPRIANA OKTOBERLITA (D1E120058)
WA ODE PUTRI NABILAH (D1E120036)
RENI ANJELIKA (D1E120074)
YUSRIN PITO (D1E120082)
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7 B
LEPRIANA OKTOBERLITA (D1E120058)
WA ODE PUTRI NABILAH (D1E120036)
RENI ANJELIKA (D1E120074)
YUSRIN PITO (D1E120082)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
di Desa Masagena
Anggota Kelompok 7 B : Lepriana Oktoberlita (D1E120058)
Wa Ode Putri Nabilah (D1E120036)
Reni Anjelika (D1E120074)
Yusrin Pito (D1E120082)
Kelas :B
Jurusan/Program Studi : Penyuluhan Pertanian
Menyetujui,
Asisten
SUSIANA
NIM. D1E118025
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Mata
Kuliah Metode dan Teknik Pengembangan dan Pembardayaan Masyarakat ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen dan asisten dosen yang telah
membimbing serta pihak-pihak yang ikut andil dalam pelaksanaan praktikum.
Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas akhir praktikum Mata Kuliah
Metode dan Teknik Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan. Laporan akhir praktikum yang berjudul Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Masagena, membahas
mengenai keadaan Pengembangan dan Pemberdayaan di Desa Masagena.
Penulis semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penulisan laporan ini.
Namun tidak menutup keungkinan adanya kesalahan atas kekurangan pada
penulisan laporan akhir praktikum ini. Untuk itu, penulis dengan senang hati
menerima segala kritikan atau pun saran yang membangun untuk melengkapi
laporan ini.
Kelompok 7 B
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3
1.3 Tujuan Praktikum..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM MATERI PENYULUHAN PERTANIAN....... 5
2.1 Pembangunan........................................................................................... 5
2.2 Pemberdayaan Masyarakat.........................................................................6
BAB III SUMBER MATERI PENYULUHAN..................................................8
3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum.....................................................................8
3.2 Populasi dan Sampel..................................................................................8
3.3 Prosedur Kerja............................................................................................8
BAB IV PEMILIHAN MATERI PENYULUHAN..........................................10
4.1 Identitas responden desa masagena...........................................................10
4.2 Permaslahan utama program pembangunan di desa masagena.................11
4.3 Solusi penyelesaian masalah.....................................................................12
BAB V PENUTUP...............................................................................................14
5.1 Kesimpulan..............................................................................................14
5.2 Saran.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pembangunan
Pembangunan adalah suatu peningkatan kenikmantan. Pembangunan dapat
dilihat sebagai ekonomi maupun pembangunan politik. Pembangunan ekonomi
adalah kemampuan untuk memanfaatkan sumber – sumber daya alam dalam
rangka memenuhi produksi barang dan jasa. Pembangunan politik diartikan
sebagai modernisasi politik. Apabila dilihat dari tujuannya, pembangunan politik
menuju pada suatu tujuan, misalnya demokrasi, stabilitas, legitimasi, partisipasi
dan sebagainya. Sementara itu pembangunan tidak hanya diarahkan pada
stabilitas politik saja melainkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan
ekonomi (Listyaningsih, 2014).
Pembangunan merupakan “usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang merencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara
dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.” Dengan
demikian, ide pokok pembangunan menurut Siagian mengandung makna :
(a) bahwa pembangunan merupakan suatu proses yang tanpa akhir;
(b) pembangunan merupakan suatu usaha yang secara sadar dilaksanakan
secara terus menerus;
(c) pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaannya
berorientasi pada pertumbuhan dan perubahan;
(d) pembangunan mengarah kepada modernitas;
(e) modernitas yang dicapai melalui pembangunan bersifat multi
dimensional; proses dan kegiatan pembangunan ditujukan kepada usaha membina
bangsa dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan negara yang telah ditentukan
(S.P. Siagian, 2013).
Hal senada disampaikan oleh Tjokrominoto yang menyimpulkan beberapa
makna pembangunan sebagai “citra pembangunan dalam perspektif diakronis
(pembangunan menurut tahap pertumbuhan dan periode waktu yang dasarnya
tidak jelas) sebagai berikut:
(a) pembangunan sebagai proses perubahan sosial menuju ketatanan z.
(b) pembangunan sebagai upaya manusia yang sadar, terncana dan
melembaga.
(c) pembangunaan sebagai proses sosial yang bebas nilai (value free).
(d) pembagunan memperoleh sifat dan konsep transendental, sebagai meta-
diciplinary phenomenon, bahkan memperoleh bentuk sebagai ideologi,
the ideologi of developmentalism.
(e) pembangunan sebagai konsep yang syarat nilai (value loaded)
menyangkut proses pencapaian nilai yang dianut suatu bangsa secara
makin meningkat.
(f) pembangunan menjadi culture specific, situation specific, dan time
specific.” (Suryono Agus,2013).
Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah umumnya yang bersifat infrastruktur
atau prasarana, yaitu bangunan fisik atau lembaga yang mempunyai kegiatan
produksi, logistik dan pemasaran barang dan jasa serta kegiatan-kegiatan lain di
bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan.24 Menurut
Kuncoro pembangunan fisik adalah pembangunan yang dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata. Pembangunan fisik
misalnya berupa infrastruktir, bangunan, fasilitas umum (Pramana Gilang, 2013).
2.2 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan
dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek
pembangunan di suatu wilayah. Dengan adanya pemberdayaan bisa melepaskan
masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan, sehingga masyarakat mampu
bersaing dengan dunia luar. Secara historis desa merupakan cikal bakal
terbentuknya masyarakat politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum
negara-bangsa ini terbentuk. Namun sekarang ini pembangunan di tingkat desa
masih jauh dari harapan karena lambannya pembangunan yang terjadi di tingkat
desa tersebut. (Astuti, 2022)
Pemberdayaan masyarakat adalah peningkatan kendali atas masyarakat,
secara kolektif, atas hasil yang penting bagi kehidupan mereka. Tujuan
pemberdayaan kolektif adalah membuat anggota masyarakat merasakan
kebebasan, kepemilikan, dan kekuasaan yang dapat mengarah pada perubahan
sosial yang konstruktif. (Rachmawati, 2021)
6
3. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan melakukan wawancara
langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan praktikum. Dalam proses wawancara bersama Beberapa
Waraga dilakukan secara langsung yang bertempat di rumah warga.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan pengolahan pemeliharaan dan
juga penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan yang memberikan
atau mengumpulkan bukti terkait keterangan seperti kutipan gambar dan
referensi lainnya. Terkait dokumentasi dalam wawancara ini digunakan untuk
menjadi bukti dan dibutuhkan dalam penyusunan laporan.
5. Catat mencatat
Mencatat adalah menuliskan apa yang sudah ditulis atau diucapkan orang lain
catat mencatat dilakukan untuk menulis hal-hal penting hasil wawancara
untuk dijadikan sebagai bahan atau data yang telah didapat dan ditulis sebagai
bukti wawancara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama : Marwiah
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjan : Petani
Alamat : Deasa Masagena
Pendidikan : SMP
Nama : Rosada
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Masagena
Pendidikan : SD
Nama : Namira
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :Petani/serabutan
11
melalui adat, karena proses penyelesaian seperti ini akan melibatkan banyak
individu atau elit di tingkat lokal. Dalam konteks ini, telah menyatakan bahwa
tidak hanya pihakpihak yang berselisih yang mengambil keuntungan, tetapi forum
yang terlibat dalam perselisihan juga memanfaatkannya untuk mendapatkan
keuntungan diri mereka sendiri, sebagai akhir suatu tujuan politik. Lembaga-
lembaga dan individu-individu pada umumnya mempunyai kepentingan yang
berbeda dari pihak-pihak yang sedang berselisih, dan mereka menggunakan
proses perselisihan untuk mencapai kepentingan mereka sendiri.
Penyelesaian secara kedinasan akan menempatkan lurah dalam posisi di
bawah camat sesuai dengan hirarki struktur birokrasi pemerintahan, sedangkan
dalam penyelesaian secara adat barangkali lurah ingin membalik hirarki tersebut
karena posisinya secara adat adalah sebagai kabihu pemberi wanita (yera) apabila
disandingkan dengan posisi kabihu camat (pengambil wanita - laiya). Vel
menunjukkan bahwa jika suatu perselisihan diselesaikan secara adat, orang-orang
mengacu pada “apa yang diajarkan oleh nenek moyang kepada kita” dan
kelompok kerabat yang lebih tua mempunyai otoritas dan bertanggung-jawab atas
penyelesaian perselisihan itu. Dalam hal ini, adat dapat digunakan sebagai suatu
ruang alternatif untuk mengekspresikan perlawanan simbolis terhadap struktur
yang dominan dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan untuk mengejar
kepentingan diri dari forum yang terlibat. Adat dapat juga digunakan sebagai
suatu sarana untuk mendapatkan tempat perlindungan dari tekanan struktural dan
ketidakadilan sosial. Ini merupakan simbol kekuasaan lokal yang dinyatakan
dalam bahasa dan wacana local (djoko suryo, dkk, 2008
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada bidang pembangunan di masyarakat Desa Masagena masih kurang
baik atau tidak berjalan dengan baik, sehingga masyarakat Masagena
mengusulkan beberapa usulan yaitu di antaranya pada program bendungan,
infrastruktur misalnya jembatan dan lain sebagainya yang dapat memajukan
pembangunan di masyarakat Masagena. Sehingga pada Praktikum ini di fokuskan
pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Masagena,
Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe. Konsep pemberdayaan hampir menjadi
agenda kerja setiap pemerintah. Baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah
desa yang menaungi masyarakat paling terkecil.
5.2 Saran
Semoga hasil praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai
dasar pengetahuan dalam mengetahui pembangunan yang ada di Desa Masagena,
Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan masyarakat. Penulis juga menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka, penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
H.K Astuti. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Peternakan Sapi Perah
Mangowal, Jack. 2013. Pemberdayaan Masyarakat petani dalam Meningkatkan
Pengembangan Ekonomi Pedesaan di Desa Tumani Kecamatan Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan. Governance.
Muhtadi T. 2021. Pendamping Masyarakat Sebagai Fasilitator Dalam Memadu
Kegiatan Musrenbang Tingkat Kelurahan. Jurnal Pengapdian Kepada
Masyarkat. 5(2): 342-348.
Munawar, N. (2011). Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CMS. Vol.1, No.
2, Hal. 87-99.
Rachmawati, Eva. 2021. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan
Wisata. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Gambar 1.2