Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PEMBUATAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN


“Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran
Rumah Tangga”

Disusun oleh :
KELOMPOK III B
Ketua : RANGGA M. HS. NOY D1E118034
Anggota : KHAIRUL KHATIMA D1E120054
LEPRIANA OKTOBERLITA D1E120058
SAKTIYANI OPI D1E120078
LELI SAGITA D1E120056

JURUSAN/PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PEMBUATAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
“PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK SISA-SISA
SAYURAN RUMAH TANGGA DENGAN AKTIVATOR AIR NENAS”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai


mata kuliah teknik pembuatan materi Penyuluhan Pertanian
pada Program Studi penyuluhan pertanian

Disusun oleh :
KELOMPOK III B
RANGGA M. HS. NOY D1E118034
KHAIRUL KHATIMA D1E120054
LEPRIANA OKTOBERLITA D1E120058
SAKTIYANI OPI D1E120078
LELI SAGITA D1E120056

JURUSAN/PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik


Sisa Sisa Sayuran Rumah Tangga
Nama Ketua : Rangga M. Hs. Noy (D1E118034)
Nama Anggota : Khairul Khatima (D1E120054)
Lepriana Oktoberlita (D1E120058)
Saktiyani Opi (D1E120078)
Leli Sagita (D1E120056)
Jurusan/Program Studi : Penyuluhan Pertanian

Menyetujui,

Koordinator Asisten Asisten

Rivan Rifka Taufika


NIM. D1E118002 NIM. D1E119061

Mengetahui,

Koordinator Praktikum Mata Kuliah


Teknik Pembuatan Materi Penyuluhan Pertanian

Dr. Hj. Hartina Batoa, S.P., M.Si.


NIP. 19690520 200112 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Analisis Kebijakan Produktivitas
Peternakan Ayam” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana penyuluhan pertanian di fakultas pertanian universitas Halu Oleo.
Shalawat dan salam penulis tuturkan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW, karena berkat Rasulullah SAW-lah kita dapat keluar zaman kegelapan
menuju zaman yang terang seperti saat ini. Penulis juga banyak mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Teknik Pembuatan Materi Penyuluhan
Pertanian serta koordinator dan tim asisten praktikum, yang telah membantu kami
menyusun dan mendampingi kami dalam menulis laporan lengkap ini.
Penulis juga sadar bahwa laporan ini belum sempurna maka dari itu penulis
sangat mengharapkan masukan serta saran agar kedepannya penulis ini bisa
menjadi lebih baik. Semoga penulis ini bisa menjadi bahan informasi bagi
pembaca.

Kendari, 19 Juni 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................I
HALAMAN JUDUL.............................................................................................II
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................III
KATA PENGANTAR.........................................................................................IV
DAFTAR ISI..........................................................................................................V
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
2.1 Pengertian Kompos......................................................................................4
2.2 Tujuan Kompos............................................................................................5
2.3 Ruang Lingkup Kompos..............................................................................6
2.4 Rangkuman kompos.....................................................................................8
BAB III SUMBER-SUMBER MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
3.1 Sumber Materi..............................................................................................9
3.2 Rangkuman.................................................................................................11
BAB IV PEMILIHAN MATERI PENYULUHAN PERTENIAN
4.1 Ragam Materi.............................................................................................12
4.2 Pertimbangan Memilih Materi...................................................................14
BAB V PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN
5.1 Penyusunan Lembar PersiapanMenyuluh (LPM)......................................15
5.2 Penyusunan Sinopsis..................................................................................15
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................................21
6.2 Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia saat ini, limbah organik di dalam masyarakat itu 90% tidak
dimanfaatkan, tetapi hanya di buang langsung ke tempat sampah. Padahal
sampah-sampah tersebut dapat di manfaatkan menjadi pupuk kompos, pakan
ternak, dan sebagainya. Dalam hal ini jika dimanfaatkan pembuatan pupuk
kompos tersebut, diketahui bahwa dari 90% sisa sayuran tersebut jika di
manfaatkan itu akan memberikan dampak, terkhusus terhadap pertanian untuk
mempermudah dalam memproduksi kebutuhan para petani dalam hal penggunaan
pupuk. Pengolahaan pupuk kompos itu tidaklah rumit dan bisa dikatakan sangat
mudah apa bila diterapkan dan di ikuti prosedurnya. Keunggulan-keunggulan
tersendiri dalam mengelolah pupuk kompos yaitu, hasil budidaya yang
menggunakan pupuk kompos tersebut itu terjamin 100% organik misalnya dengan
tidak adanya efek Samping, pada konsumen jika membeli hasil budidaya tanaman
tersebut.
Pupuk kompos juga banyak mengandung unsur hara multi-vitamin bagi
tanaman, apabila dimanfaatkan dengan itu dapat berpeluang bukan hanya pada
pemanfaatan pada diri saja ataupun peningkatan produktivitas para petani, tetapi
juga bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang, yang bergelut pada bidang
penjualan pupuk. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya kegiatan
penyuluhan dalam pemanfaatan limbah sayur-sayuran rumah tangga menjadi
pupuk kompos, dengan bantuan EM4 dalam membantu mengurai sayuran
tersebut. EM4 merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah, yang
mampu menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanaman sayuran organik dalam
EM4 mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
Keuntungan dalam menggunakan EM4 yaitu dapat memperbaiki sifat
biologis, fisik, dan kimia tanah, dan menguatkan produksi tanaman dan menjaga
kestabilan produksi, memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat
2

dekomposisi, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian yang


berawawasan lingkungan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan dalam penulis, tingkat produksi
sampah yang dihasilkan rumah tangga itu sangat besar dan kontribusi terbesarnya
yang sering terjadi dipasar dan rumah-rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Mukono, 2006) menyatakan bahwa Sampah banyak
ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi problem kesehatan
masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat
bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh
masyarakat tersebut dengan demikian maka tempattempat umum harus memenuhi
syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi
derajat kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini untuk mengembangkan sistem daur ulang tersebut, melainkan
untuk memperbaikinya agar lebih efisien dan sampah tersebut dapat di gunakan
lebih saniter. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah daur
ulang sampah organik agar lebih efektif adalah dengan metode composting.
“Proses pengomposan yang terjadi secara alami akan berlangsung dalam waktu
yang cukup lama, yaitu 2-3 bulan bahkan ada yang 6-12 bulan. Di harapkan hasil
penelitian ini menghasilkan cara tepat dan berdampak positif, baik dari segi
ekonomi maupun kesehatan masyarakat khususnya dalam pengolahan sampah
organik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :
1. Bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa sayuran rumah
tangga ?
2. Bagaimana manfaat pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa sayuran
rumah tangga ?
3

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa sayuran rumah
tangga.
2. Mengetahui manfaat pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa sayuran
rumah tangga.
4

BAB I

TINJAUAN UMUM MATERI PENYULUHAN PERTANIAN

2.1 Pengertian Kompos


Penyuluhan pertanian merupakan salah satu faktor pelancar pembangunan
pertanian, bahkan untuk kasus Indonesia, Mardikanto (1999) justru menempatkan
penyuluhan pertanian sebagai faktor penentu pembangunan pertanian. Pernyataan
Mardikanto tersebut tidak mengada-ada karena sejak digulirkannya Revolusi
Hijau di Indonesia di penghujung dasawarsa 1980-an, penyuluhan pertanian
menempati fungsi strategis dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Sebagai
bukti nyata, penyuluhan pertanian telah berhasil mewujudkan keberhasilan
Indonesia yang oleh FAO diberikan penghargaan karena mampu mengubah
dirinya dari negara pengimpor beras terbesar di dunia menjadi negara yang
berhasil mencapai swasembada beras di tahun 1984 (Mosher, 1966).
Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organik seperti tanaman,
hewan, atau limbah organik. Secara ilmiah, kompos dapat di artikan sebagai
pertikel tanah yang bermuatan negatif sehingga dapat di koagulasikan oleh kation
dan partikel tanah untuk membuat granula tanah. Kompos adalah hasil penguraian
parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat
secara artifikal oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerobik modifikasi (Crawford, 2003).
Panudju, (2011) Menyatakan bahwa pupuk kompos adalah pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari
tanaman dan hewan yang telah melalui proses dekomposisi, dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk memasuk bahan organik, memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Pengomposan adalah proses alami penguraian bahan
organik secara biologis khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi (Sutejo, 2002).
5

Dalam pengolahan ini termasuk semua teknik perlengkapan dan prasarana


untuk meningatkan efisiensi dari semua barang yang masih dimanfaatkan serta
usaha untuk memperoleh manfaat dari sampah misalnya mendapatkan energi dari
sampah (Harry, 2000).
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang harus dibuang, yang umunya berasal dari kegiatan yang dilakukan
manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis karena kotoran
manusia tidak termasuk didalamnya dan umunya bersifat padat. Sampah erat
kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan hidup
berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri pathogen), dan juga
binatang serangga pemindah atau penyebar penyakit vektor (notoadmodjo, 2007).
Sehingga dalam mengembangkan sistem daur ulang tersebut, melainkan untuk
memperbaikinya agar lebih efisien, sampah tersebut dapat di gunakan lebih
saniter. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah daur ulang
sampah organik agar lebih efektif adalah dengan metode composting. Karena
kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang
sehat untuk tanaman.

2.2 Tujuan Kompos


Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengolahan sampah organik sisa-sisa
rumah tangga yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos sehingga
menjadikan masyarakat/petani dapat memanfaatkan pupuk kompos yang dimana
seperti yang kita ketahui bahwa Kompos ibarat multi-vitamin tanah pertanian.
Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang
sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan
bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktifitas mikroba ini membantu bagi
tanaman akan meningkatkan dengan penambahan kompos. Aktifitas mikroba ini
membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk
dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang
6

dipupuk kimia, misal : hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar,
(Sutejo, 2002). Sehingga hal tersebut perlu dimasyarakatkan.

2.3 Ruang Lingkup Kompos


Kompos merupakan teknik pengelolaan sampah organik yang
biodegradable, sampah tersebut dapat diuraikan oleh mikroorganisme atau cacing
(vermicomposting) sehingga terjadi proses pembusukan, kompos yang dihasilkan
sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah karna kandungan unsur hara dan
kemampuannya menahan air (Indriani, 2005)
Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang
diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan
membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan
menjadi gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik.
Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa
menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan (Musnamar, 2005).
Pemanfaatan Em4 pengurai sebagai aktifator dalam pembuatan kompos
sangat bagus dan ramah terhadap lingkungan. Em4 pengurai dapat digunakan
dalam pembuatan kompos, dimana bahan-bahan yang terdapat didalamnya mudah
didapatkan dan dilakukan.
Pada penelitian ini untuk melihat kualitas Em4 pengurai yang lebih bagus
dan sederhana, maka peneliti melakukan perlakuan dengan mencampurkan gula
pasir/gula merah guna dalam mengundang bakteri kedalam Em4 lalu campur
keduanya kedalam wadah sebanyak 1-2 cc kedalam 1-1,5 liter liter air, yang
diberikan setiap hari lalu tuangkan pada sampah yang akan dijadikan pupuk
kompos. Dengan adanya Em4 sebagai pengurai dapat mengubah sampah organik
sisa sayur-sayuran rumah tangga menjadi pupuk kompos dan membutuhkan
waktu selama 2-3 bulan. Hanya dengan 2-3 bulan, maka sampah organik sisa
sayur-sayuran rumah tangga tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kompos
untuk tanaman.
7

a. Segala Informasi Yang Mengenai Pembuatan Kompos Dari Sampah


Organik Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga mencakup:
1) Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau
merupakan hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar
sayur mayur.
2) Aktivator Em4 yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme
pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan
menguraikan bahan organik.
3) Alat yang digunakan antara lain : alat pemotong (pisau/keter), tempat
penampung sampah, menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas
lainnya, alat pengaduk, kran galon, korek api, paku untuk melubangi
ember di bawahnya untuk dapat menyaring hasil dari penguraian pupuk
kompos.
b. Latihan Keterampilan Tentang:
1) Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil ( semakin
kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung).
2) Larutkan aktivator Em4 dengan air dengan menambahkan gula pasir/gula
merah karena semakin banyak gula yang di masukan maka semakin bagus
untuk mengundang bakteri.
3) Selanjutnya tuangkan larutan tersebut kedalam ember cat yang telah diisi
ke bahan kompos.
4) Setelah itu, tutup rapat ember cat, aduk seminggu sekali agar areasi (aliran
udara) dalam wadah berlangsung baik.
5) Selama proses pengomposan suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa
mikroorganisme sedang bekerja.
6) Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal
kembali.
7) Kompos yang sudah jadi siap digunakan, bisa dilakukan pengayakan dan
pengamasan untuk skala suhu. Kompos yang baik berwarna coklat
kehitaman, barbauh tanah, dan butir halus.
8

c. Dorongan Dan Rangsangan Pembuatan Pupuk Kompos dari sisa sayuran


rumah tangga Lebih Baik Berupa :
1) Perlunya pembuatan pupuk kompos secara berkelompok agar
memudahkan dalam pembuatan dan proses yang lebih cepat.
2) Menciptakan berbagai kemudahan fasilitas yang diperlukan seperti
menyediakan alat-alat yang di butuhkan saat pembuatan pupuk kompos
dengan aktivator air nenas.
2.4 Rangkuman Kompos
Kompos adalah salah satu penutup tanah dan akar serta korektor tanah
alami yang terbaik. Kompos dapat digunakan sebagai pengganti pupuk buatan
dengan biaya yang sangat murah. Kompos berfungsi dalam perbaikan struktur
tanah, tekstur tanah, aerasi dan peningkatan daya resap tanah terhadap air.
Kompos dapat mengurangi kepadatan tanah lempung dan membantu tanah
berpasir untuk menahan air, selain itu kompos dapat berfungsi sbagai stimulan
untuk meningkatkan kesehatan akar tanaman. Hal ini dimungkinkan karena
kompos mampu menyediakan makanan untuk mikroorganisme yang menjaga
tanah dalam kondisi sehat dan seimbang, selain itu dari proses konsumsi
mikroorganisme tersebut menghasilkan nitrogen dan fosfor secara alami.
Kompos merupakan teknik pengelolaan sampah organik yang
biodegradable, sampah tersebut dapat diuraikan oleh mikroorganisme atau cacing
(vermicomposting) sehingga terjadi proses pembusukan, kompos yang dihasilkan
sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah karna kandungan unsure hara dan
kemampuannya menahan air (Indriani, 2005).
9

BAB III
SUMBER-SUMBER MATERI

3.1 Sumber Materi


 Pupuk Kompos
Kompos merupakan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas
serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, menyediakan hormon dan
vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan serangan penyakit tanaman dan
meningkatkan retensi/ ketersediaan unsur hara di dalam tanah (Rahmawati, 2010).
Pengomposan secara alami akan memakan waktu yang relatif lama, yaitu
sekitar 2-3 bulan bahkan 6-12 bulan (Subandriyo dkk., 2012). Hal ini sejalan
dengan Widarti dkk. (2015), proses pengomposan dapat dipercepat dengan cara
penambahan bioaktivator. Palupi (2015) menambahkan bahwa proses
pengomposan memerlukan aktivator sebagai dekomposer dalam proses
dekomposisi bahan organik kompleks yang dilakukan oleh mikroorganisme
sehingga menjadi bahan organik sederhana yang dapat diserap oleh tanaman atau
organisme lain.
Pupuk kompos juga banyak mengandung unsur hara multi-vitamin bagi
tanaman, apabila dimanfaatkan dengan itu dapat berpeluang bukan hanya pada
pemanfaatan pada diri saja ataupun peningkatan produktivitas para petani, tetapi
juga bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang, yang bergelut pada bidang
penjualan pupuk. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya kegiatan
penyuluhan dalam pemanfaatan limbah sayur-sayuran rumah tangga menjadi
pupuk kompos, dengan bantuan EM4 dalam membantu mengurai sayuran
tersebut. EM4 merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah, yang
mampu menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanaman sayuran organik dalam
EM4 mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
Keuntungan dalam menggunakan EM4 yaitu dapat memperbaiki sifat
biologis, fisik, dan kimia tanah, dan menguatkan produksi tanaman dan menjaga
kestabilan produksi, memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat
10

dekomposisi, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian yang


berawawasan lingkungan.

 Effective Microorganisms (EM4)


Effective Microorganisms (EM) merupakan kultur campuran dari
mikroorganisme yang menguntungkan bagi petumbuhan tanaman. EM4 yang
dikenal saat ini adalah EM4 yang diaplikasikan sebagai inokulan untuk
meningkatkan keanekaragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan
tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas
dan kualitas produksi tanaman. Pencampuran bahan organik seperti pupuk
kandang atau limbah rumah tangga dan limbah pertanian dengan EM4 merupakan
pupuk organik yang sangat efektif untuk meningkatkan produksi pertanian.
Campuran ini disamping dapat digunakan sebagai stater mikroorganisme yang
menguntungkan yang ada didalam tanah juga dapat memberikan respon positif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Wididana, 1994).
EM4 diformulasikan dalam bentuk cairan dengan warna coklat kekuning-
kuningan, berbau asam dengan pH 3,5 mengandung 90% bakteri Lactobacillus sp
dan tiga jenis mikroorganisme lainnya, yaitu bakteri fotosintetik, streptomyces sp
dan yeast yang bekerja secara sinergis untuk menyuburkan tanah dan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. EM4 memiliki sifat yang cukup unik karena
dapat menetralkan bahan organik atau tanah yang bersifat asam maupun basa.
Mikroorganisme tersebut dalam fase istirahat dan apabila diaplikasikan dapat
dengan cepat menjadi aktif merombak bahan organik dalam tanah. Hasil
rombakan bahan organik tersebut berupa senyawa organik, antibiotik (alkohol dan
asam laktat) vitamin (A dan C), dan polisakharida (Higa dan Wididana, 1994).
Selain menghasilkan senyawa-senyawa organik tersebut, EM4 juga dapat
merangsang perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme lain yang
menguntungkan seperti bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut phosphat,
mikroorganisme yang bersifat antagonis terhadap patogen serta dapat menekan
pertumbuhan jamur patogen tular tanah (Wididana, 1994; Muntoyah, 1994) dan
yang lebih penting adalah dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan
11

pestisida kimia, EM4 dapat digunakan untuk memproses bahan limbah menjadi
kompos dengan proses yang lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan limbah
secara tradisional. Pada umumnya jumlah EM4 yang digunakan adalah 1-2 cc
perliter air untuk bokashi tanah, dan 30 cc perliter untuk fermentasi ekstrak
tanaman (Djuarni, 2005).

3.2 Rangkuman
Kompos merupakan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas
serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, menyediakan hormon dan
vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan serangan penyakit tanaman dan
meningkatkan retensi/ ketersediaan unsur hara di dalam tanah (Rahmawati, 2010).
Pupuk kompos juga banyak mengandung unsur hara multi-vitamin bagi
tanaman, apabila dimanfaatkan dengan itu dapat berpeluang bukan hanya pada
pemanfaatan pada diri saja ataupun peningkatan produktivitas para petani, tetapi
juga bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang, yang bergelut pada bidang
penjualan pupuk. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya kegiatan
penyuluhan dalam pemanfaatan limbah sayur-sayuran rumah tangga menjadi
pupuk kompos, dengan bantuan EM4 dalam membantu mengurai sayuran
tersebut. EM4 merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah, yang
mampu menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanaman sayuran organik dalam
EM4 mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
12

BAB IV
PEMILIHAN MATERI

4.1 Ragam Materi


Materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, hal wajib
yang perlu diketahui bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada
kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam
prakteknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan
menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal
ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut
keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus
disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala
pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto
(1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam
materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :

1. Materi Pokok (Vital)


Kompos merupakan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas
serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, menyediakan hormon dan
vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan serangan penyakit tanaman dan
meningkatkan retensi/ ketersediaan unsur hara di dalam tanah (Rahmawati, 2010).
Pupuk kompos juga banyak mengandung unsur hara multi-vitamin bagi
tanaman, apabila dimanfaatkan dengan itu dapat berpeluang bukan hanya pada
pemanfaatan pada diri saja ataupun peningkatan produktivitas para petani, tetapi
juga bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang, yang bergelut pada bidang
penjualan pupuk. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya kegiatan
penyuluhan dalam pemanfaatan limbah sayur-sayuran rumah tangga menjadi
pupuk kompos, dengan bantuan EM4 dalam membantu mengurai sayuran
tersebut. EM4 merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah, yang
13

mampu menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanaman sayuran organik dalam


EM4 mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.

2. Materi Penting (Important)


Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau
merupakan hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar sayur
mayur. Aktivator Em4 yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme
pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan menguraikan bahan
organik. Alat yang digunakan antara lain : alat pemotong (pisau/keter), tempat
penampung sampah, menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya, alat
pengaduk, kran galon, korek api, paku untuk melubangi ember di bawahnya untuk
dapat menyaring hasil dari penguraian pupuk kompos.
Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil ( semakin
kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung). Larutkan aktivator Em4 dengan
air dengan menambahkan gula pasir/gula merah karena semakin banyak gula yang
di masukan maka semakin bagus untuk mengundang bakteri. Selanjutnya
tuangkan larutan tersebut kedalam ember cat yang telah diisi ke bahan kompos.
Setelah itu, tutup rapat ember cat, aduk seminggu sekali agar areasi (aliran udara)
dalam wadah berlangsung baik. Selama proses pengomposan suhu dalam wadah
akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja. Memasuki minggu 7-8
pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali. Kompos yang sudah
jadi siap digunakan, bisa dilakukan pengayakan dan pengamasan untuk skala
suhu. Kompos yang baik berwarna coklat kehitaman, barbauh tanah, dan butir
halus.

3. Materi Penunjang (Helpful)


Dalam pembuatan pupuk kompos sangat bermanfaat bagi tanaman tetapi
bukan hanya pada tanaman atau produktivitas para petani saja tetapi juga
bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang yang bergelut pada bidang penjualan
pupuk. Sehingga sangat baik masyarakat/petani memanfaatkan teknik budidaya
tanaman tersebut yang memliki peluang yang sangat besar.
14

4. Materi Mubazir (Super flous)


Pupuk kompos juga banyak mengandung unsur hara multi-vitamin bagi
tanaman, apabila dimanfaatkan dengan itu dapat berpeluang bukan hanya pada
pemanfaatan pada diri saja ataupun peningkatan produktivitas para petani, tetapi
juga bermanfaat bagi para pengusaha, pedagang, yang bergelut pada bidang
penjualan pupuk. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya kegiatan
penyuluhan dalam pemanfaatan limbah sayur-sayuran rumah tangga menjadi
pupuk kompos, dengan bantuan EM4 dalam membantu mengurai sayuran
tersebut. EM4 merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah, yang
mampu menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanaman sayuran organik dalam
EM4 mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
Keuntungan dalam menggunakan EM4 yaitu dapat memperbaiki sifat
biologis, fisik, dan kimia tanah, dan menguatkan produksi tanaman dan menjaga
kestabilan produksi, memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat
dekomposisi, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian yang
berawawasan lingkungan.

4.2 Pertimbangan Memilih Materi


Dalam memilih materi ini penulis mengambil materi ini karena
banyaknya limbah sayuran rumah tangga yang tidak di manfaatkan sehingga
menjadikan penulis termotivasi untuk menagmbil judul pembuatan pupuk kompos
dari sisa-sisa sayuran rumah tangga sehingga dapat menambah wawasan
mengenai cara pembuatan pupuk kompos organik dengan menggunakan bahan-
bahan yang tidak terlalu sulit ditemukan, selain bahannya ramah lingkungan
pupuk kompos dari sisa sayuran rumah tangga juga terhindar dari kimia yang
dimana sangat bermanfaat bagi masyarakat/petani.
Hal wajib yang perlu diketahui bahwa pupuk kompos dari sisa sayuran
rumah tangga dapat memperbaiki pH pada tanah masam, yang mengandung
humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan unsur hara makro dan mikro
pada tanah. Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur.
Serta meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
15

BAB V
PENYUSUNAN MATERI

5.1 Penyusunan Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)


Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya
disusun dalam lembar persiapan menyuluh (LPM). Penyusunan LPM
dimaksudkan untuk memudahkan dalam menyampaikan materi yang
disampaikan, karena didalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan
disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah
contoh format LPM.

5.2 Penyusunan Sinopsis


Selain LPM perlu juga disiapkan ringkasan dari materi yang dapat
dituangkan kedalam “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya
ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi
tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis
dalam bentuk narasi.
Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
1. Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah
ditulis secara lengkap.
2. Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi. Langkah-langkah membuat
sinopsis karya yang sudah ada adalah:
a. Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
b. Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
c. Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
d. Pahami materi;
e. Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya ?
f. Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
16

Sedangkan langkah-langkah membuat snopsis untuk menyampaikan ide atau


gagasan, adalah :
a. Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya ?
b. Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail
gagasan sebagai pendukungnya;
c. Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu)
bahkan mungkin merombak (re-writing);
d. Mempertimbangkan segi ekonomi.
e. Siap mempresentasikan sinopsis.
 Contoh Penyusunan Materi Pembuatan Pupuk Kompos Dengan Aktivator
Air Nenas
SINOPSIS

Judul : Pemanfaatan Pupuk Kompos dari Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga


Kegiatan penyuluhan dalam praktikum ini yaitu pembuatan pupuk kompos
dari sisa-sisa sayuran rumah tangga, praktikum ini dilakukan karena banyaknya
limbah sayuran rumah tangga yang tidak di manfaatkan sehingga praktikum ini
membahas mengenai pembuatan pupuk kompos dari sisa sayuran rumah tangga.
Dimana proses pembuatannya itu menggunakan sampah golongan yang
merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau merupakan hasil sampingan
kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar sayur mayur. Selain sisa-sisa sayuran
rumah tangga pupuk kompos juga menggunakan campuran zat pengurai yaitu
aktivator Em4 yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai
sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan menguraikan bahan organik.
Dalam proses pembuatanya yang pertama dilakukan yaitu cacah sampah
organik rumah tangga hingga berukuran kecil ( semakin kecil, semakin cepat
pengomposan berlangsung). Selanjutnya larutkan aktivator Em4 dengan air dan
dengan menambahkan gula pasir/gula merah karena semakin banyak gula yang di
masukan ke dalam Em4 maka semakin bagus untuk mengundang bakteri.
Selanjutnya tuangkan larutan tersebut kedalam ember cat yang telah diisi ke bahan
kompos. Setelah itu, tutup rapat ember cat, aduk seminggu sekali agar areasi
17

(aliran udara) dalam wadah berlangsung baik. Selama proses pengomposan suhu
dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja. Memasuki
minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali. Kompos
yang sudah jadi siap digunakan, bisa dilakukan pengayakan dan pengamasan
untuk skala suhu. Kompos yang baik berwarna coklat kehitaman, barbauh tanah,
dan butir halus.
Manfaat pembuatan pupuk kompos dari sisa sayuran rumah tangga dapat
memperbaiki pH pada tanah masam, yang mengandung humus yang sangat
dibutuhkan untuk peningkatan unsur hara makro dan mikro pada tanah.
Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur. Serta
meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul :Pembuatan Kompos dari Sampah Organik Sisa-Sisa


Sayuran Rumah Tangga
Tujuan :Untuk mengetahui pengolahan sampah organik sisa-sisa
rumah tangga yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
kompos sehingga menjadikan masyarakat/petani dapat
memanfaatkan pupuk kompos yang dimana seperti yang
kita ketahui bahwa Kompos ibarat multi-vitamin tanah
pertanian.
Metode : Ceramah, dan demonstrasi cara.
Media : Leaflet, benner dan video.
Waktu : 7-10 menit.
Alat bantu : Laptop, proyektor, speaker laptop.

Pelaksanaan kegiatan :
No Kegiatan Waktu Keterangan
Pembukaan salam 5 menit Salam pembuka
kemudian
memperkenalkan diri
18

kepada para peserta.


Mengidentifikasi Bertanya kepada peserta
masalah tentang masalah limbah
rumah tangga dirumah
dan lingkungan
pemukimannya.
Penyampaian tujuan Menyampaikan perlunya
pemanfaatan limbah
sisa-sisa sayuran rumah
tangga.
Isi pengertian pupuk Menjelaskan apa itu
kompos dari sisa sayuran pupuk kompos yang
rumah tangga dengan menggunakan bahan
aktivator air nenas sisa-sisa sayuran dalam
rumah tangga. Serta
limbah rumah tangga apa
saja yang dimanfaatkan.
Manfaat pupuk kompos Menjelaskan keunggulan
dengan aktivator air dan pemanfaatan pupuk
nenas kompos untuk keperluan
apa saja.

Cara membuat pupuk Menonton video


kompos dari sisa sayuran pembuatan pupuk
rumah tangga dengan kompos dari sisa-sisa
menggunakan aktivator sayuran rumah tangga.
air nenas
3 Praktek dan diskusi Diskusi metode atau cara
pengelolaan pupuk
kompos dari sisa sayuran
rumah tangga yang
19

pernah dilakukan dan


akan dilakukan.
- Praktek cara memilah
limbah rumah tangga
untuk membuat pupuk
kompos.
- Praktek cara membuat
pupuk organik.
- Praktek cara aplikasi
penggunaan pupuk
kompos.
4 penutup
Evaluasi Evaluasi kemampuan
peserta pelatihan.
kesimpulan Menyimpulkan hasil
praktek.
Salam penutup Penutup acara dengan
salam penutup.

BAB VI
20

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan dalam praktikum ini yaitu pembuatan pupuk kompos
dari sisa-sisa sayuran rumah tangga, praktikum ini dilakukan karena banyaknya
limbah sayuran rumah tangga yang tidak di manfaatkan sehingga praktikum ini
membahas mengenai pembuatan pupuk kompos dari sisa sayuran rumah tangga.
Dimana proses pembuatannya itu menggunakan sampah golongan yang
merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau merupakan hasil sampingan
kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar sayur mayur. Selain sisa-sisa sayuran
rumah tangga pupuk kompos juga menggunakan campuran zat pengurai yaitu
aktivator Em4 yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai
sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan menguraikan bahan organik.
Dalam proses pembuatanya yang pertama dilakukan yaitu cacah sampah
organik rumah tangga hingga berukuran kecil ( semakin kecil, semakin cepat
pengomposan berlangsung). Selanjutnya larutkan aktivator Em4 dengan air dan
dengan menambahkan gula pasir/gula merah karena semakin banyak gula yang di
masukan ke dalam Em4 maka semakin bagus untuk mengundang bakteri.
Selanjutnya tuangkan larutan tersebut kedalam ember cat yang telah diisi ke bahan
kompos. Setelah itu, tutup rapat ember cat, aduk seminggu sekali agar areasi
(aliran udara) dalam wadah berlangsung baik. Selama proses pengomposan suhu
dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja. Memasuki
minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali. Kompos
yang sudah jadi siap digunakan, bisa dilakukan pengayakan dan pengamasan
untuk skala suhu. Kompos yang baik berwarna coklat kehitaman, barbauh tanah,
dan butir halus.

Manfaat pembuatan pupuk kompos dari sisa sayuran rumah tangga dapat
memperbaiki pH pada tanah masam, yang mengandung humus yang sangat
21

dibutuhkan untuk peningkatan unsur hara makro dan mikro pada tanah.
Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur. Serta
meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.

6.2 Saran
Semoga hasil praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai
dasar pengetahuan dalam pembuatan pupuk kompos dari sisa sayuran rumah
tangga yang dapat bermanfaat bagi masyarakat/petani. Penulis menyadari bahwa
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, penulis mohon kritik dan
saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
22

DAFTAR PUSTAKA

Apriadji Wied Harry, 2000. Pengolahan Sampah. Hardianto. Jakarta.


Isroi, 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor.
Panudju, T. I. 2011. Pedoman Teknis Pengembangan Rumah Kompos
Tahun Anggaran 2011. Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan,
Direktorat Jendral Prasarana dan Saran Pertanian Kementerian Pertanian.
Jakarta..

Simamora, S dan Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. Cetakan


pertama. Agromedia Puataka. Jakarta.

Sofian, 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. Agromedia Pustaka,


Jakarta.

Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Jakarta: Rineka Cipta

Manik KES. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta. Djambatan.

Djuarni, N. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Higa, T. dan Wididana. 1994. Teknologi Effective Microorganism. Kopkar


Departemen Kehutanan, Jakarta.

Panudju, T. I. 2011. Pedoman Teknis Pengembangan Rumah Kompos


TahunAnggaran 2011. Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan,
Direktorat Jendral Prasarana dan Saran Pertanian Kementerian Pertanian.
Jakarta.

Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan Global. Jakarta: PT Rineka Cipta

Notoadmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka


Cipta
23

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan bahan

Lampiran 2. Proses pemotongan sisa sayuran


24

Lampiran 3. Proses penguraia pupuk kompos sisa sayuran

Lampiran 4. Pupuk kompos yang telah terurai


25

Lampiran 5. Proses pembuatan laporan

Lampiran 6. Proses pembuatan laporan hari kedua

Anda mungkin juga menyukai