Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
“Kegiatan Usulan Musrenbang Di Kel. Wowawanggu”

Di Susun Oleh :

KELOMPOK VIII B

Ketua : HUSWANTO D1E120006


Anggota : LEPRIANA OKTOBERLITA D1E120058
NILMALASARI D1E120066
RIAN RIADI D1E120076
NUR ALAM D1E120084

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
LAPORAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
“Kegiatan Usulan Musrenbang Di Kel. Wowawanggu”
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai
mata kuliah teknik pembuatan materi Penyuluhan Pertanian
pada Program Studi penyuluhan pertanian

Di Susun Oleh :

KELOMPOK VIII B
HUSWANTO D1E120006
LEPRIANA OKTOBERLITA D1E120058
NILMALASARI D1E120066
RIAN RIADI D1E120076
NUR ALAM D1E120084

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Kegiatan usulan musrenbang Kel. Wowawanggu


Nama Ketua : Huswanto (D1E120006)
Nama Anggota : Lepriana Oktoberlita (D1E120058)
Nilmalasari (D1E120066)
Rian Riadi (D1E120076)
Nur Alam (D1E120084)
Jurusan/Program Studi : Penyuluhan Pertanian

Menyetujui,

Asisten 1 Asisten 2

Nur Adzy Mahdalena Suci Aulia Mustaming. N


D1E118044 D1E119034

Mengetahui,

Koordinator Praktikum Mata Kuliah


Komunikasi Pembangunan

Salahuddin, S.P., M.Sc


NIP. 19771101 200501 1 001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Kegiatan Usulan Musrenbang Kel.
Wowawanggu” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana penyuluhan pertanian di fakultas pertanian universitas Halu Oleo.
Shalawat dan salam penulis tuturkan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW, karena berkat Rasulullah SAW-lah kita dapat keluar zaman kegelapan
menuju zaman yang terang seperti saat ini. Seiring dengan selesainya laporan
lengkap ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan laporan lengkap ini.
Penulis juga sadar bahwa laporan ini belum sempurna maka dari itu penulis
sangat mengharapkan masukan serta saran agar kedepannya penulis ini bisa
menjadi lebih baik. Semoga penulis ini bisa menjadi bahan informasi bagi
pembaca.

Kendari, 15 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................
Halaman Judul........................................................................................................
Halaman Pengesahan...............................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan dan manfaat......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Kondisi Wilayah..............................................................
3.2 Gambaran Umum Musrenbang Kelurahan...................................................
3.3 Usulan Dalam Musrenbang..........................................................................
3.4 Realisasi Usulan Dalam Musrenbang..........................................................
3.5 Prioritas Usulan Untuk Musrenbang Tahun Depan.....................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan masyarakat berbasis sumber daya lokal, potensi lokal,
modal sosial, budaya dan kearifan lokal merupakan prasyarat penting bagi
keberhasilan program pembangunan daerah, dengan kolaborasi pemerintah-
masyarakat yang efisien dalam pengambilan keputusan strategis terkait potensi
sumber daya daerah yang dimiliki dan diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai
kebutuhan spesifik mereka. Oleh karena itu, kesediaan pemerintah untuk
merespon aspirasi dan mengikutsertakan masyarakat dalam proses pertumbuhan,
baik di tingkat lokal maupun nasional, merupakan upaya yang efisien untuk
menjalin hubungan strategis antara pemerintah dan masyarakat serta mendorong
keterlibatan masyarakat luas.
Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) adalah salah satu
bentuk pembangunan partisipatif di Indonesia yang dilaksanakan di daerah. Dasar
pelaksanaan musrenbang di kota-kota atau kabupaten adalah amanat Undang-
undang yang kemudian oleh pemerintah daerah diturunkan dalam bentuk
Peraturan Daerah dan Petunjuk Teknis sebagai pedoman bagi penyelenggaraan
dan pelaksanaan musrenbang di daerah. Musrenbang merupakan forum bagi
pemerintah, legislatif dan pemangku kepentingan pembangunan (masyarakat)
untuk memahami isu-isu dan permasalahan pembangunan daerah dengan tujuan
untuk mencapai kesepakatan bersama tentang prioritas program pembangunan.
Musrenbang merupakan alat untuk mensinkronkan antara perencanaan bottom up
dengan top down melalui rekonsiliasi antara kepentingan dan kebutuhan
pemerintah dan masyarakat.
Sebagai bagian dari sistem kemasyarakatan, pemerintah tingkat kelurahan
memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya sosial milik masyarakat
yang berupa pilar pertumbuhan, standar, adat istiadat, keyakinan, jejaring sosial,
toleransi, kolaborasi, dan nilai-nilai lokal lainnya. Perbedaan standar, kolaborasi
dan jejaring antar masyarakat dalam kelompok desa yang bersifat sukarela
menunjukkan pertimbangan modal sosial dalam proses perencanaan
pembangunan. Modal sosial juga dapat digunakan sebagai serangkaian standar,
jaringan dan organisasi, di mana individu memiliki akses ke otoritas dan politik
(Mardikanto, 2013). Pertumbuhan di tingkat kelurahan berupaya untuk
meningkatkan kesehatan dan kualitas kehidupan masyarakat pedesaan,
membangun pelayanan dan infrastruktur, mengembangkan peluang ekonomi
lokal, serta memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan musrenbang di kelurahan wowawanngu
kecamatan Kadia ?
2. Apakah usulan-usulan pada kegiatan musrenbang sudah terlaksana ?
3. Bagaimana gambaran umum kondisi wilayah kelurahan Wowawanggu ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan musrenbang di kelurahan
wowawanggu
2. Untuk mengetahui usulan-usulan kegiatan musrenbang di kelurahan
wowawanggu
3. Untuk mengetahui gambaran umum kondisi wilayah kelurahan
wowawanggu
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kegiatan realisasi dan
prioritas usulan dalam musrenbang. Kemudian dapat mengetahui gambaran umum
wilayah kegiatan musrenbang di kelurahan wowawanggu.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

Musrenbang adalah sebuah mekanisme perencanaan, sebuah institusi


perencana yang ada di daerah dan sebagai mekanisme untuk mempertemukan
usulan/kebutuhan masyarakat (bottom up planning) dengan apa yang akan
diprogram pemerintah (tp down planning) (A. Mustanir 2018b) (A. Mustanir
2017).(Mustanir et al., 2018).
Musrenbang diselenggarakan untuk mensinkronkan berbagai kebutuhan
masyarakat yang diperoleh dari forum musyawarah perencanaan pada tingkat
dibawahnya sehingga menjadi suatu usulan yang terpadu untuk dilaksanakan di
Desa atau dibahas kembali ke tingkat Kecamatan (Irwan et al. 2019) (A. Mustanir
2018a) (Latif et al. 2019)(Mustanir et al., 2018).
Perencanaan pembangunan suatu kumpulan kebijaksanaan dan program
pembangunan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk menggunakan
sumber daya yang tersedia secara lebih produktif. Arthur W. Lewis (2005).
(Mustanir & Rusdi, 2019) Pengertian perencanaan pembangunan dilihat dari
unsur yang membentuknya yaitu perencanaan dan pembangunan. Maisah (2010:
7) mengungkapkan bahwasanya sebuah teori perencanaan yang ideal adalah yang
mampu mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta mampu
memadukan berbagai kepentingan yang ada. Perencanaan menurut (Riyadi dan
Bratakusumah 2005: 4; Yılmaz Bakır, Doğan, Koçak Güngör, & Bostancı, 2018;
Weber, Crum, & Salinas, 2015; Stanton, n.d.; Sankalia, 2018) adalah memilih
prioritas dan cara atau alternatif untuk mencapai tujuan, berhubungan dengan
masa depan, bertujuan mencapai tujuan, alokasi sumber daya, serta kegiatan terus
menerus.(Mustanir et al., 2019).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Kondisi Wilayah


Kelurahan Wowawanggu merupakan salah satu wilayah dari
Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Wilayah Kelurahan Wowawanggu
berada di ibukota Sulawesi tenggara, yakni Kotamadya Kendari. Karena
letaknya yang berada di daerah kota dan merupakan wilayah ibukota,
maka Kelurahan Wowawanggu dipimpin oleh seorang Lurah yang
bertanggungjawab kepada Pemerintah Kecamatan Kadia dan juga
pemerintah Kotamadya Kendari. Kelurahan Wowawanggu merupakan
wilayah yang memiliki luas sekitar 0,706 kilometer persegi atau 10,51 %
dari luas wilayah Kecamatan Kadia, yakni sekitar 6721 km2 atau 2,50 %
dari luas daratan kota Kendari. Kecamatan Kadia memiliki lima kelurahan,
yakni Kelurahan Kadia, Kelurahan Bende, Keluarahan Wowawanggu,
Keluarahan Pondambea, dan Kelurahan Anaiwoi. Kelurahan
Wowawanggu menempati wilayah dengan urutan ketiga terluas di
Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Pada awalnya Kelurahan Wowawanggu adalah merupakan bagian
dari Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari. Saat ini Kelurahan
Wowawanggu menjadi bagian dari Kecamatan Kadia yang baru
dimekarkan pada tahun 2006 yang juga mengambil beberapa kelurahan di
kecamatan lain. Jadi Kelurahan Wowawanggu resmi menjadi salah satu
bagian dari Kecamatan Kadia menggantikan Kecamatan Wua-wua pada
tahun 2006 silam.
Kelurahan Wowawanggu dijadikan sebagai salah satu bagian dari
Kecamatan baru karena melihat berbagai potensi-potensi yang ada. Hal ini
terungkap dalam peluang Kecamatan Kadia menjadi salah satu daerah
pemekaran kecamatan baru. Kadia resmi memekarkan dirinya menjadi
sebuah kecamatan baru, karena melihat berbagai potensi-potensi
pendukung untuk dapat menjadi prasayarat berdirinya suatu kecamatan
baru, baik dari segi potensi sosial, ekonomi, sumber daya alam dan
budaya, dll, hingga saat ini.
Kelurahan Wowawanggu berjarak sekitar dua setengah kilometer
dari Kantor Camat Kadia. Ia terletak pada wilayah bagian selatan dari
Kantor Camat Kadia. Untuk sampai pada Kelurahan Wowawanggu,
seseorang bisa menggunakan mobil penumpang area angkutan Kota lama
menuju Wua-wua. Bisa juga menggunakan mobil penumpang area
angkutan Baruga. Dengan tariff angkutan sebesar lima ribu rupiah untuk
umum dan tiga ribu rupiah untuk mahasiswa dan pelajar.
Kelurahan Wowawanggu dapat ditempuh paling lama hanya
sekitar 5 menit menggunakan kendaraan pribadi pada jalur bukan jalan
utama, baik menggunakan motor ataupun mobil. Jika menggunakan
kendaraan angkutan umum akan memakan waktu lebih lama dari
kendaraan pribadi karena ada lampu merah, dan juga menggunakan jalur
jalan utama. Angkutan umum harus menggunakan jalur utama.
Kelurahan Wowawanggu berjarak sekitar 7 kilometer dari kantor
pemerintahan kota Kendari. Kantor Pemerintah Kota Kendari berada pada
bagian utara dari Kelurahan Wowawanggu, dan sebaliknya Kelurahan
Wowawanggu berada pada bagian selatan dari kantor Pemerintah Kota
Kendari. Dari kantor Pemerintahan Kota Kendari, Kelurahan
Wowawanggu dapat ditempuh paling lama hanya sekitar sepuluh menit
menggunakan kendaraan pribadi pada jalur bukan jalan utama, baik
menggunakan motor ataupun mobil. Jika menggunakan kendaraan
angkutan umum akan memakan waktu lebih lama dari kendaraan pribadi
karena ada lampu merah, dan juga menggunakan jalur jalan utama.
Kantor Pemerintah Kelurahan Wowawanggu berada di jalan
Universitas Muhammadiyah di area Jalan Rambutan. Sekitar 100 meter
dari Universitas Muhammadiyah Kendari. Kelurahan Wowawanggu
mempunyai Rukun Warga (RW) sebanyak 9 dan Rukun Tetangga (RT)
10. Rukun Tetangga dimulai dari sebelah timur Kelurahan Wowawanggu
sebagai RT 01/RW 01. Berakhir pada sebelah Utara Kelurahan
Wowawanggu sebagai Rukun Tetangga (RT) 10.
Secara sederhana, untuk mengetahui lokasi dari Kelurahan
Wowawanggu di Kota Kendari, maka ada beberapa lokasi yang dianggap
oleh peneliti sebagai salah satu area populer di Kota Kendari. Area
tersebut diantaranya adalah adanya beberapa ikon masyarakat kota kendari
yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat seperti Lippo Plaza Mall,
Bank, Beberapa toko-toko, Pasar panjang dan Universitas
Muhammadiyah. Kemudian di area ini juga terdapat rumah- rumah
beberapa tokoh-tokoh penting di Sulawesi tenggara, misalnya beberapa
Dosen dan pejabat pemerintah, dan Rektor UHO. Area tersebut bertempat
di Jalan Jati Raya, dan juga Jalan Rambutan.
Kelurahan Wowawanggu di lalui oleh salah satu jalan utama Kota
Kendari, Jalan ini menghubungkan area penting seperti kampus baru
UHO, Universitas Muhammadiyah Kendari, Rumah Sakit Abunawas, dan
beberapa daerah di dalam Kota. Jalan yang dimaksud adalah jalan MT.
Haryono, Kota Kendari. Jalan ini adalah salah satu jalur utama bagi
angkutan umum yang diatur oleh pemerintah daerah Kota Kendari. Jalan
MT. Haryono adalah jalan utama dalam Kota yang boleh dilalui oleh
angkutan umum penumpang maupun angkutan pribadi.
Wilayah Kelurahan Wowawanggu mempunyai lingkungan yang
berbeda- beda. Sebagai wilayah yang masuk kedalam perkotaan, kelurahan
tersebut memang masih ada yang dijumpai pepohonan-pepohonan dalam
beberapa jumlahnya. dan ada juga yang memang mencirikan sebuah kota
dengan mayoritas adalah kumpulan rumah-rumah dan bangunan-bangunan
toko milik para pengusaha. Manusia berlindung dari sinar matahari hanya
mengandalkan bangunan-bangunan yang berdiri dan atapnya.
Kelurahan Wowawanggu mempunyai daratan yang sebagian besar
dilapisi oleh trotoar dan aspal. Hanya sebagian kecil saja terdapat tanah.
Tanah yang dilapisi oleh trotoar dijumpai di halaman rumah-rumah warga,
dan juga di area sekitaran kampus, Ruko atau Toko-toko, dan bangunan-
bangunan lainnya.
Daratan dari Kelurahan Wowawanggu bervariasi, ada bagian
daratan yang bertipe pegunungan, ada yang dataran saja, dan ada juga
yang daratannya lebih pendek atau menurun kebawah. Daratan yang
bertipe dataran pegunungan, daratannya sedikit lebih tinggi dari daratan
lainnya. Wilayah ini terletak di area jati raya, dan sebagian jalan rambutan.
Sedangkan sebagian lagi dari daratan jalan rambutan mempunyai dataran
yang rendah. Kerendahannya diakibatkan oleh dataran yang lain terbilang
lebih tinggi, sedangkan daratannya yang rendah adalah merupakan daratan
yang memilih untuk sejajar dengan dataran lainnya. Dataran rendah ini
yang berada di sekitaran rambutan dan sekitarnya mengkuti dataran jalan
umum yang memang lebih rendah dari daratannya yang berada di
sekitaran jati raya. Dataran rendah itu juga diikuti oleh kampus Universitas
Muhammadiyah, dan Jalan Laode Hadi.

 Batas Wilayah Kelurahan Wawowanggu


Batas Kelurahan Kecamatan
Sebelah utara Jl.MT. Haryono / kel. Kec. Kadia
Bende
Sebelah timur Sungai wanggu / kel. Kec. Kambu
Lalolara
Sebelah selatan Jl. KH. Ahmad Kec. Wua-wua
dahlan / kel.
bonggoeya
Sebelah barat Jl. Sorumba / kel. Kec. Kadia
Anaiwoi

3.1.1 Letak Dan Luas Wilayah


Kelurahan Wowawanggu merupakan salah satu wilayah dari
Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Wilayah Kelurahan Wowawanggu
berada di ibukota Sulawesi tenggara, yakni Kotamadya Kendari. Karena
letaknya yang berada di daerah kota dan merupakan wilayah ibukota,
maka Kelurahan Wowawanggu dipimpin oleh seorang Lurah yang
bertanggungjawab kepada Pemerintah Kecamatan Kadia dan juga
pemerintah Kotamadya Kendari. Kelurahan Wowawanggu merupakan
wilayah yang memiliki luas sekitar 0,706 kilometer persegi atau 10,51 %
dari luas wilayah Kecamatan Kadia, yakni sekitar 6721 km2 atau 2,50 %
dari luas daratan kota Kendari. Kecamatan Kadia memiliki lima kelurahan,
yakni Kelurahan Kadia, Kelurahan Bende, Keluarahan Wowawanggu,
Keluarahan Pondambea, dan Kelurahan Anaiwoi. Kelurahan
Wowawanggu menempati wilayah dengan urutan ketiga terluas di
Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Luas wilayah menurut penggunaan (Ha / M2)


1 Luas pekarangan/pemukiman 479.198 Ha / M2
2 Luas perkebunan - Ha / M2
3 Luas pekarangan 408.484 Ha / M2
4 Luas perkantoran 625 Ha / M2
5 Luas kawasan pendidikan - Ha / M2
6 Luas kawasan rumah ibadah - Ha / M2
7 Luas prasarana umum lainnya 152.092 Ha / M2
Total luas 1.000.199 Ha / M2
Lahan kering (Ha / M2)
1 Tegal / lading - Ha / M2
2 Pemukiman 439.198 Ha / M2
3 Pekarangan 408.484 Ha / M2
Total luas 847.682 Ha / M2
Lahan basah (Ha / M2)
1 Tanah Rawa - Ha / M2
Total luas - Ha / M2
3.1.2 Keadaan Iklim
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia dan Kota Kendari
pada umumnya. Kecamatan Kadia hanya dikenal dua musim yakni musim
kemarau dan musim hujan. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus
angin yang bertiup di atas wilayahnya. Pada bulan April sampai dengan
bulan Agustus, angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal
dari Benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melalui beberapa lautan.
Maka pada bulanbulan tersebut di wilayah Kecamatan Kadia dan
sekitarnya biasanya terjadi musim hujan. Menurut data yang ada bahwa di
Kecamatan Kadia tahun 203 terjadi 66 hari hujan (hh) dengan curah hujan
2.69 mm. Kecamatan Kadia Dalam Angka 2.043.

3.1.3 Keadaan Penduduk


Dalam beberapa keadaan penduduk Kelurahan Wowawanggu
seperti yang dijelaskan di atas, mata pencaharian penduduk memberikan
dampak mayoritas terhadap kondisi sampah di Kelurahan Wowawanggu.
Mata pencaharian penduduk Kelurahan Wowawanggu seperti pegawai,
dosen, beberapa pejabat, Rektor Universitas Halu Oleo, dan orang-orang
yang mempunyai jabatan penting lainnya.
Berbagai mata pencaharian yang dimiliki penduduk Kelurahan
Wowawanggu menyebabkan mereka minder untuk ikut melakukan
pembersihan pekarangan dan lingkungan tempat tinggalnya. Mata
pencaharian tersebut menyebabkan timbulnya rasa segan bagi pemerintah
Kelurahan untuk melakukan teguran dan himbauan untuk melakukan kerja
bakti bersama di lingkungan pekarangan rumah warga. Akhirnya
kebersihan lingkungan Kelurahan Wowawanggu menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pemerintah kelurahan. Kondisi ini berada pada jalan jati raya,
dan juga jalan rambutan.
Kebersihan sampah dari rumah-rumah warga yang menjadi
tanggung jawab pembantu rumah tangga hanya dilakukan di halaman
rumah dan juga area-area yang dijaga kebersihannya dari pandangan dan
ketidaknyamanan tamu yang datang. Untuk melakukan kerja bakti
menjaga kebersihan lingkungan kelurahan yang berada di area yang tidak
jauh di rumah mereka akan menjadi sulit untuk dilakukan.
Situasi yang terjadi di atas juga cenderung sama dengan yang
terjadi di pasar panjang Kota Kendari, Kelurahan Wowawanggu.
Meskipun tidak diketahui apakah pedagang yang menjual di pasar panjang
tersebut adalah menetap atau tidak di pasar panjang, namun keberadaan
pasar yang menetap setiap hari di Kelurahan Wowawanggu membuat
peneliti melakukan pengamatan terhadapnya, sehingga diperoleh informasi
bahwa tentu saja aktivitas pasar ini sangat memberikan andil dalam
kondisi sampah. Terlepas itu apakah berasal dari pedagang, ataupun
berasal dari konsumen pasar panjang.
Pedagang yang memiliki berbagai macam produk dagangan akan
bisa menyumbangkan sampah dari kemasan-kemasan produk dagangan,
material sisa dan tambahan material pembuatan tempat berjualan,dan sisa-
sisa dagangan yang dibuang yang sudah tidak digunakan lagi. Konsumen
pun juga bisa membawa sampah dari kemasan-kemasan makanan, dan
sebagainya dari hasil belanjaan mereka baik di pasar panjang, ataupun
mereka membelinya dari tempat lain, lalu kemudian di bawa di tempat
tersebut. Penghuni yang mendiami wilayah Kelurahan Wowawanggu yang
lain adalah ruko-ruko. Ruko-ruko ini juga berperan dalam memproduksi
sampah bagi Kelurahan Wowawanggu. Ruko-ruko yang memproduksi
sampah ini tidak sampai menghamburkan sampah-sampah yang ada.
Mereka juga perlu menjaga kebersihan ruko miliknya untuk menjaga
kenyamanan konsumen ketika berkunjung ke rukonya.
 Jumlah Penduduk

jenis kelamin
Kota Kendari Jumlah
laki-laki Perempuan
Kelurahan 1.731 jiwa 1.810 jiwa 3.541 jiwa
wowawanggu

 Usia
NO. Kelompok usia Laki-laki Perempuan
1 0-12 bulan 49 orang 45 orang
2 1-5 tahun 119 orang 133 orang
3 5-7 tahun 75 orang 53 orang
4 7-13 tahun
5 13-16 tahun
6 16-19 tahun
7 19-24 tahun
8 24-30 tahun
9 30-45 tahun
10 45-50 tahun
11 50-55 tahun
12 55-65 tahun
13 65-70 tahun
14 70- keatas

 Mata pencaharian
Jenis pekerjaan Laki-laki Perempuan
Pegawai negeri sipil 180 orang 152 orang
Pedagang keliling 15 orang 42 orang
Dokter praktek swasta - Orang 2 orang
Bidan praktek swasta - Orang 2 orang
Pembantu rumah tangga - Orang 25 orang
TNI 4 orang - Orang
POLRI 11 orang - Orang
Pensiunan PNS 67 orang - Orang
Pengacara 2 orang - Orang
Notaries 2 orang - Orang
Dosen swasta 8 orang 3 orang

 Pendidikan
NO. Tingkat pendidikan Laki-laki Perempan
1 Taman Kanak-Kanak (TK)
2 Sekolah Dasar (SD)
3 Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
4 Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
5 Strata 1 (s1)
6 Strata 2 (s2)
7 Strata 3 (s3)

3.2 Gambaran Umum Musrenbang Kelurahan


Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan para
pemangku kepentingan untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan (RKP)
tahun anggaran yang direncanakan. Musrenbang kelurahan dilaksanakan dengan
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kelurahan. Dengan adanya
Musrembang diharapkan akan mampu membangun kesepahaman tentang
kepentingan dan kemajuan kelurahan, dengan cara memotret dan sumber-sumber
pembangunan yang tidak tersedia baik dari dalam maupun luar kelurahan.
Selanjutnya permasalahan dari masyarakat yang tidak dapat diselesaikan
dalam Musyawarah Masyarakat Desa akan dibawa ke dalam  Musrenbang
Kelurahan . Bila belum dapat diselesaikan maka akan dibawa naik ke
dalam Musrenbang Kecamatan. Apabila permasalahan yang ada belum juga
dapat diselesaikan di tingkat kecamatan maka permasalahan tersebut akan
diangkat ke dalam Musrenbang Kabupaten / Kota. Dengan begitu pelaksanaan
Musrenbang Kelurahan sangat penting khususnya dalam mengatasi masalah yang
ada di wilayah secara bersama-sama dan untuk meningkatkan kesejahteraan di
wilayah kerjanya.
Pelaksanaan musrenbang di kecamatan kadia kelurahan wowawanggu
dilaksanakan setiap satu kali dalam satu tahun. Pada saat pelaksanaan
Musrenbang dihadiri oleh fasilitator, staf kel. Wowawanggu, faskel social,
kotaku, kepala pemerintahan, dan setiap RT/RW di kelurahan
wowawanggu. Juga dihadiri oleh perwakilan oleh toko agama, toko masyarakat,
toko adat, toko perempuan dan toko pemuda serta orang-orang yang di tuakan di
dalam kelurahan wowawanggu.

3.3 Usulan Dalam Musrenbang

Daftar usulan musrenbang tingkat kelurahan wowawanggu


kecamatan kadia tahun 2022.
Usulan Estimasi
No kegiatan Lokasi/alamat volume anggaran Permasalahan ket
(Rp)
A. Talud
1. Jl. KH. Ahmad ± P 60 Sering terjadi
Dahlan m/L 3 banjir
RT/RW. m
001/001
B. Paving Blok
1. Jl. KH. Ahmad ± P 250 Belum
Dahlan m/L 4 tersentuh
RT/RW. m
001/001
2. RT 004/RW ± 150 150,000,000 Tidak
002 m/L bermasalah
200m
3. Samping SD ± 150
87 kendari RT Mtr/L
010/RW 003 225 m
4. Lrg. Wainanse ± 350 105,000,000 Kondisi jalan
RT/RW. 05/02 m rusak
5. Lr. Kumbohu ± 350 60,000,000 Pemasangan
RT/RW. 14/05 m baru
C. Tanggul
1. Jl. Jati raya Ir. ±T2 Rawan logsor
Al Furqan m/p 80
RT/RW. m
001/001
2 Lrg. 555 ± 30 m 15,000,000
RT/RW.
002/001
D. Drainase
1. Jl. Jati raya ± p 300 Rusak parah
RT/RW. m
001/001
2. RT 004/RW ± 200 30,000,000 Air sering
002 m menguap ke
jalan
3. Jl. Jati Raya II ± 25 10,000,000 Pembersihan
RT 008/RW Mtr dan tambal
003 sulam
4. Jl. Jati Raya IV ± 110 15,000,000
RT 008/RW Mtr
003
5. Jl. Jati Raya V ± 110 15,000,000 Dipenuhi
RT 008/RW Mtr rumput dan
003 tanah
6. Jl. Jati Raya VI ± 50 25,000,000 Lantai pada
RT 008/RW Mtr pecah
003
7. Jl. Jati Raya ± 170 Air mengalir di
dekat SD 87 Mtr bahu jalan
Kendari RT
010/RW 003
E. Rabat beton
1. Lrg. 555 ± 45 14,000,000
RT/RW. Mtr
002/001
F. Deker kecil
1. Lrng. 555 1×1,5 6,000,000
RT/RW. m
002/001

3.4 Realisasi Usulan Dalam Musrenbang


Berikut kegiatan realisasi usulan dalam musrenbang kelurahan
wowawanggu kecamatan kadia.
No Kegiatan Lokasi/alamat Volume Estimasi Ket
realisasi (RT/RW) anggaran
1. Paving RW/ 01/RT 01 30 m
Blok Lr. 555

2. Aspal RW 01/RT 01 45 m Sudah ter-


Lr.555 realisasi
3. Deker RW 01/RT 01 1×1,5 m
Lr. 555
4. Drainase RW 02/RT 04 320 m
Jl. rambutan

Gambar 1.1 Paving Blok Gambar 1.2 Aspal

Gambar 1.3 Deker Gambar 1.4 Drainase


3.5 Prioritas Usulan Untuk Musrembang Tahun Depan
Kepala Lurah kel. Wawowanggu Sabri, SE,.MM mengatakan bahwa yang
menjadi kegiatan prioritas musrembang tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan
usulan musrembang tahun lalu. Musrembang yang akan diusul tahun depan adalah
musrembang yang belum terealisasikan tahun kemarin, menurutnya apabila kita mau
mengusulkan program pembangunan yang baru maka program musrembang yang tahun
kemarin akan tertunda dan banyak program kegiatan musrembang yang tidak terealisasi
yang akan berdampak pada masyarakat Kel. Wawowanggu itu sendiri, takutnya banyak
masyarakat berpikir mereka hanya mengusulkan tetapi tidak ada satupun yang terealisasi
dari usulan mereka (ujar kepala lurah, Sabri, SE,.MM waktu ditemui di kantor kelurahan
Wawowanggu 02/06/2022).

No Usulan Lokasi/alamat volume Estimasi Permasalahan


kegiatan (RT/RW) anggaran
(Rp)
Renovasi 150.000.0 Keadaan
1. kantor 001/002 1 unit 00 kantor banyak
kelurahan kerusakan
wawowang
gu
1. Drainase RW 02 / RT 04 200 m Saluran air
Jl. Rambutan meluap

2. RW 03/RT 08
2.Rehabilita Jl. Jati Raya 295 m 55.000.00 Saluran air
si 0 meluap
draenase/pe
mbersihan RW 03/RT 10
lokasi Jl. Jati Raya
320 m 75.000.00
0
3.Rehabilita
si
draenase/pe
mbersihan
lokasi
3. Pembuatan RW. 04/RT. 11 Dlm 60 35.000.00 Air selalu
SPAL cm 0 meluap kejalan
P 140
L 30 cm
4. Pavpin Blok RW. 05/RT.14 P250 m/L 80.000.00 Hujan
Lorong 3m 0 berlumpur
kambohu
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan kami bisa menarik
kesimpulan yaitu: Musrenbang merupakan forum bagi pemerintah,
legislatif dan pemangku kepentingan pembangunan (masyarakat) untuk
memahami isu-isu dan permasalahan pembangunan daerah dengan tujuan
untuk mencapai kesepakatan bersama tentang prioritas program
pembangunan. Musrenbang merupakan alat untuk mensinkronkan antara
perencanaan bottom up dengan top down melalui rekonsiliasi antara
kepentingan dan kebutuhan pemerintah dan masyarakat. Sehingga dengan
adanya Musrembang diharapkan akan mampu membangun kesepahaman tentang
kepentingan dan kemajuan kelurahan, dengan cara memotret dan sumber-sumber
pembangunan yang tidak tersedia baik dari dalam maupun luar kelurahan.
Selanjutnya permasalahan dari masyarakat yang tidak dapat diselesaikan
dalam Musyawarah Masyarakat Desa akan dibawa ke dalam  Musrenbang
Kelurahan . Bila belum dapat diselesaikan maka akan dibawa naik ke
dalam Musrenbang Kecamatan. Apabila permasalahan yang ada belum juga
dapat diselesaikan di tingkat kecamatan maka permasalahan tersebut akan
diangkat ke dalam Musrenbang Kabupaten / Kota. Dengan begitu pelaksanaan
Musrenbang Kelurahan sangat penting khususnya dalam mengatasi masalah yang
ada di wilayah secara bersama-sama dan untuk meningkatkan kesejahteraan di
wilayah kerjanya.

4.2 Saran
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sebagai dasar perencanaan pembangunan kegiatan musrenbang kelurahan
wowawanggu kecamatan kadia. Penulis menyadari bahwa penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka, penulis mohon kritik dan saran
guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, M., Mustanir, A., Astinah Adnan, A., & Alizah P, N. (2020). Pengaruh
Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Terhadap Peningkatan
Partisipasi Masyarakat Di Desa Bila Riase Kecamatan Pitu Riase Kebupaten
Sidenreng Rappang. Movere Journal, 2(2), 56–62.
https://doi.org/10.53654/mv.v2i2.118
Mustanir, A., Kamarudding, S., Akhwan, A., Madaling, & Mutmainna. (2018).
Peranan Aparatur Pemerintahan Desa dan Partisipasi Masyarakat Dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Desa Tonrongnge Kecamatan
Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Ilmiah Clean Government,
2(Desember), 67–84.
http://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/index.php/clean/article/view/213
Mustanir, A., Latif, A., & Irwan, I. (2019). Analisis Kepemimpinan Terhadap
Optimalisasi Masyarakat Pada Perencanaan Pembangunan Di Enrekang.
Jurnal Analisis Kebijakan Dan Pelayanan Publik (JAKPP), 5(2), 1–20.
https://doi.org/10.20956/xxxxxx
Mustanir, A., & Rusdi, M. (2019). Participatory Rural Appraisal (PRA) Sebagai
Sarana Dakwah Muhammadiyah Pada Perencanaan Pembangunan di
Kabupaten Sidenreng Rappang. Prosiding Konferensi Nasional Ke-8 Asosiasi
Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah
(APPPTMA), 467–475.
http://asosiasipascaptm.or.id/index.php/publikasi/prosiding-konferensi-
nasional-appptma-ke-8
Mustanir, A., & Yasin, A. (2018). Transect Pada Perencanaan Pembangunan
Partisipatif. 8(2), 21–31. Sulaeman, Z., Mustanir, A., & Muchtar, A. I.
(2019). Partisipasi Masyarakat Terhadap Perwujudan Good Governance Di
Desa Damai Kecamatan Watang Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang.
PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan, 7(3), 88–92.
https://doi.org/10.51817/prj.v7i3.374
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai