: Situsari
: Darma
: Kuningan
Disusun oleh:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Mahasiswa
Ragih Lendra
Abdul Aziz Andriana
Siti Aisyah
Sarah Riskita
Franklyn Abraham
Ulin Nuha
Fitri Anggraini
Fauziah Kautsara
Rich A. D. Simamora
Nuria Fadilla
Ajeng Rahayu Tjaraka
NPM
110110120305
120310120016
130110120036
130110120084
140110120058
150510120064
160110120044
160110120096
170110120070
170410120107
180810120026
No.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Nama Mahasiswa
Sindy Fadhilah
Michael Hassler
Intan Nursifa
Anastasia L. B.
Gautama Padmacinta
Nurusyifa
Irma Tri Mulia
Affindi Yusuf Afad
Choiril Firmansyah
Andhika Nurul W.
NPM
190110120137
200110120278
200110120302
200110120315
210110120509
210110120518
220110120003
230110110033
270110120009
270110120075
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKNM yang kami kerjakan, maka kami:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Nama Mahasiswa
Ragih Lendra
Abdul Aziz Andriana
Siti Aisyah
Sarah Riskita
Franklyn Abraham
Ulin Nuha
Fitri Anggraini
Fauziah Kautsara
Rich A. D. Simamora
Nuria Fadilla
Ajeng Rahayu Tjaraka
Sindy Fadhilah
Michael Hassler
Intan Nursifa
Anastasia L. B.
Gautama Padmacinta
Nurusyifa
Irma Tri Mulia
Affindi Yusuf Afad
Choiril Firmansyah
Andhika Nurul W.
NPM
110110120305
120310120016
130110120036
130110120084
140110120058
150510120064
160110120044
160110120096
170110120070
170410120107
180810120026
190110120137
200110120278
200110120302
200110120315
210110120509
210110120518
220110120003
230110110033
270110120009
270110120075
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Telah menyelesaikan Laporan Rencana Kegiatan kami selama di lokasi KKNM di desa
Situsari, kecamatan Darma, kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Mengetahui/Menyetujui
Mengetahui / Menyetujui
Endin
Kepala Desa Situsari
Puji syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) hingga
penyusunan Laporan Kalender Kegiatan Kerja Mahasiswa (K3M) ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya yang
telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan pikiran penyusun mampu menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Kegitan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) ini, semoga kita
termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dalam menuntut ilmu.
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa merupakan salah satu program yang merupakan salah
satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mana dalam program ini
mahasiswa, dosen, dan masyarakat berlajar bersama dan menjadikan masyarakat sebagai
subjek atau pelaku dalam kegiatan, bukan hanya sebagai objek dari kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) diantaranya:
1. Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad, dr. selaku Rektor Universitas Padjadjaran
(UNPAD);
2. Ibu Dr. Sri Rejeki Rahayuningsih, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah membimbing dan mendampingi penulis;
3. Bapak Endin selaku Kepala Desa Situsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan,
beserta staf yang telah mendukung semua program yang dijalankan;
4. Masyarakat Desa Situsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan yang juga ikut
berpartisipasi dan senantiasa membantu dalam pelaksanaan KKNM;
5. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan KKNM hingga
tersusunnya laporan ini.
Laporan Kalender Kegiatan Kerja (K3M) ini disusun berdasarkan pelaksanaan
kegiatan orientasi wilayah dan tata pemerintahan desa Desa Situsari Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
baik dari segi penyusunan maupun teknis penulisan laporan tersebut. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh penulis demi penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan yang dapat dijadikan sebagai ibadah
dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun
pada khususnya.
Kuningan, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.....................................................................................................
Daftar Isi ..................................................................................................................
i
iii
BAB I Pendahuluan
............................................................................................
1.1 Latar Belakang
.................................................................................................
1.2 Tujuan dan Manfaat
........................................................................................
1.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa
...........................................................
1.4 Lokasi dan Waktu
.............................................................................................
1
1
1
2
26
27
27
28
28
29
30
30
30
31
32
32
32
32
33
34
35
36
37
37
38
40
40
4
42
44
44
45
..............................................................................
46
47
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam macam-macam suku bangsa di dalamnya. Semua tersebar di
seluruh pulau di Indonesia. Setiap suku atau warganya memiliki berbagai adat istiadat atau
kebiasaan perilaku sehari-harinya. Di pulau Jawa bagian barat, Kabupaten Kunigan,
Kecamatan Darma, terdapat desa yang bernama Desa Situsari. Berdasarkan data profil desa
Situsari selama tahun 2014, jumlah penduduk di Desa Situsari sebanyak 1.705 jiwa, dengan
864 jiwa laki-laki dan 841 jiwa perempuan.
Desa Sitursari adalah desa pemekaran dari Desa Gunungsirah. Pada awalnya, desa
Situsari
memiliki
sebutan
kampung
Cirumput
sebelum
dilakukannya
pemekaran. Desa Situsari merupakan sumber air untuk desa-desa lain yang berada di bawah
desa Situsari. Terdapat satu sumber mata air di desa Situsari yang bernama Balong Keramat
Situsari. Desa Situsari memiliki luas 200, 8 hektar yang terdiri tanah darat 169 hektar dan
tanah sawah 3 hektar. Desa Situsari berbatasan dengan desa Gunung Sirah di sebelah barat,
desa Bakom di sebelah timur, desa Karang Anyar di sebelah selatan, dan desa Karangsari di
sebelah utara. Desa Situsari terdiri dari dua dusun yang bernama dusun Manis dan dusun
Pahing. Dalam dusun Manis terdapat 3 RT, yaitu RT 1, RT 2, dan RT 3. Dalam dusun Pahing
terdapat 2 RT, yaitu RT 4 dan RT 5. Desa Siusari terdapat pada ketinggian 550 mdl dari
permukaan laut dengan kontur permukaan tanah 0,2% datar, 0,2% berbukit dan 0,2% lereng.
Suhu rata-rata harian mencapai 25C dengan curah hujan rata-rata 720 mm/tahun.
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui warga desa Situsari, memasuki tahun
2000-an banyak pemuda desa yang memutuskan untuk merantau ke kota dan tidak
melanjutkan pendidikannya setelah lulus SMP atau bahkan SD. Warga desa Situsari belum
memahami bagaimana pentingnya pendidikan dan lebih mengutamakan bagiamana cara cepat
mencari uang, yaitu dengan bekerja. Selain kurangnya pemahaman tentang pendidikan,
menurut informasi yang diperoleh dari bidan desa Situsari, warga desa Situsari juga belum
memahami tentang program-program kesehatan yang ada, seperti imunisasi dan keluarga
berencana. Masyarakat desa Situsari juga kurang memiliki kesadaran untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Masyarakat desa Situsari memiliki kebiasaan masih suka membuang
sampah di sekitar MCK dan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir. Hal ini
tentunya akan berdampak buruk pada lingkungan dan sungai.
Banyaknya pemuda yang merantau setelah menamatkan pendidikan SD atau SMP
menyebabkan kurangnya pemuda yang dapat mengembangkan desa Situsari. Desa Situsari
lebih banyak dikembangkan oleh warga-warga yang berusia 40 tahun ke atas. Perekonomian
desa dalam bidang pertanianpun lebih banyak dilakukan oleh para orang tua. Selanjutnya,
kesadaran akan kebersihan lingkungan ini akan berakibat pada pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan kulit. Untuk menumbuhkan kesadaran akan kebersihan lingkungan,
masyarakat desa Situsari memerlukan aksi awal dalam kebersihan atau aksi yang dijadikan
contoh yang dilakukan oleh beberapa kelompok orang. Setelah diberikan contoh aksi,
masyarakat juga perlu diajak untuk melakukan aksi-aksi kebersihan.
1.2.
1.3
Informan/Khal
Waktu Pelaksanaan
Selasa, 28 Juli 2015
Kegiatan
Pelaksana
ayak
Wilayah
Temuan/Hasil yang
Kegiatan
Diharapkan
Kedatangan ke
Hassler, Choiril,
Pelaksana
Aparat atau
desa. Penyambutan
perangkat desa
mahasiswa oleh
perangkat dan
masyarakat desa.
Bersih-bersih
Situsari
pemondokan
Affindi
Mempererat hubungan
Pemondokan
Pengenalan daerah
Hassler, Choiril,
Masyarakat
Wilayah sekitar
sekitar rumah
desa Situsari
pemondokan
tinggal sekaligus
orientasi wilayah
Affindi
Hassler, Choiril,
perkenalan pertama
serta murid-
orientasi pendidikan
dengan PAUD
murid PAUD
Baiturrohim
Baiturrohim
Membantu
Affindi
Hassler, Choiril,
kegiatan olahraga
serta murid-
PAUD
murid PAUD
Situsari
Affindi
Hassler, Choiril,
Masyarakat
desa Situsari
Desa Situsari
wilayah.
Affindi
Sindy, Fauziah, Syifa,
Murid-murid
Pesantren
pesantren
Hidayatusshibya
jumat)
Hidayatusshiby
mengenal kegaitan-kegiatan
andan Ustadz
pengajar
Jumat, 31 Juli 2015
Jumat Bersih
Hassler, Choiril,
pesantren
Perangkat desa
Jembatan dekat
dan masyarakat
desa
daerah sekitar
balai desa
mengindentifikasi kebiasaan
masyarakat
Mengunjungi
Affindi
Sindy, Fauziah, Syifa,
Ibu-ibu desa
Masjid Jami
Situsari
Situsari
mengidentifikasi kegiatan
Hassler, Ragih,
keagamaan masyarakat
Mendapatkan data pendukung
Bapak Edison
Rumah bapak
(calon kepala
kepala dusun I
dusun I)
(bapak Edison)
Nuri
Edison
Kunjungan ke
bagaimana gambaran
(bapak Endin)
Sabtu, 1 Agustus
Mengambil data
Hassler, Choiril,
Perangkat dan
Rumah Pak
2015
untuk orientasi
wilayah
Situsari
umum
Silaturahmi dan mendapatkan
beberapa informasi penting
Wawancara dengan
Affindi
Hassler, Choiril,
2015
warga terkait
kebiasaan dan
Situsari
sekitar desa
budaya masyarakat
Situsari
Perangkat dan
Rumah warga
Mengidentifikasi kebiasaan-
desa Situsari
masyarakat)
Wawancara dengan
Affindi
Hassler, Choiril,
Rumah ketua
Mengidentifikasi kondisi
Karang Taruna
PKK dan
Karang Taruna
politik lokal)
Affindi
Hassler, Choiril,
Perangkat desa,
perangkat desa,
tokoh
memahami batasan-batasan
tokoh masyarakat,
masyarakat, dan
dan perwakilan
perwakilan
masyarakat
masyarakat desa
Situsari
Balai Desa
Affindi
Hassler, Choiril,
Situsari
Mengidentifikasi kondisi
Perangkat desa
Situsari
Balai Desa
dan informasi-
informasi lain
pembangunan yang
terkait orientasi
dilaksanankan melalui
9
politik
Affindi
Pengurus serta
dan perkenalan
pengajar SDN
dengan SDN
Situsari dan
Situsari
murid-murid
SDN Situsari
PAUD
SDN Situsari
kegagalannya
Melakukan pendekatan awal
untuk orientasi pendidikan
Selasa, 4 Agustus
Pendampingan
Affindi
Hassler, Choiril,
2015
PAUD dan SD
SDN Situsari
SDN Situsari
Pembuatan tanda
Affindi
Hassler, Choiril,
Anggota laki-
Pekarangan
jalan (penunjuk
laki peserta
pemondokan
desa)
KKNM Unpad
Membantu
Hassler, Choiril,
Desa Situsari
Guru olah raga
Lapangan SDN
persiapan seleksi
SDN Situsari
Situsari
PAUD
10
atlit lomba
tradisional
Mengajarkan cara
Murid-murid
PAUD
menggosok gigi
PAUD
Baiturrohim
Baiturrohim
benar kepada
murid-murid
Kamis, 6 Agustus
PAUD
Pendampingan SD
Hassler, Choiril,
PAUD
PAUD Baiturrohim
Mencari fenomena pendukung
2015
dan PAUD
SDN Situsari
SDN Situsari
Affindi
Hassler, Choiril,
Perangkat desa
Jembatan dekat
dan masyarakat
desa
daerah sekitar
balai desa
mengindentifikasi kebiasaan
PAUD
Jumat Bersih
2015
masyarakat
Affindi
Hassler, Choiril,
Perangkat desa
Gapura desa
pengecatan desa
dan masyarakat
Situsari, makam
untuk menyambut
desa
kramat desa
hari kemerdekaan
Situsari,
mencari informasi-informasi
jembatan,
pembatas jalan,
laporan
Affindi, Dhika
Minggu, 9 Agustus
Membantu
Hassler, Choiril,
Perangkat desa
Balai Desa
Gapura desa
2015
pengecatan desa
dan masyarakat
Situsari, makam
untuk menyambut
desa
kramat desa
hari kemerdekaan
Situsari,
mencari informasi-informasi
jembatan,
pembatas jalan,
laporan
Affindi, Dhika
Senin, 10 Agustus
Mengambil foto
Murid-murid
Balai Desa
PAUD
2015
murid-murid
PAUD
Baiturrohim
Baiturrohim
Selasa, 11 Agustus
PAUD
Rapat koordinasi
Hassler, Choiril,
2015
kader-kader
murid PAUD
Balai Desa
untuk program-
program kesehatan
yang akan
dilakukan
(posyandu untuk
Affindi, Dhika
posyandu
dokter kecil)
Pendampingan SD
Hassler, Choiril,
PAUD
2015
dan PAUD
SDN Situsari
SDN Situsari
PAUD
PAUD
PAUD
Pendampingan SD
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
2015
dan PAUD
SDN Situsari
SDN Situsari
Balai Desa
Affindi, Dhika
Fitri, Siti, Irma,
pelaksanaan
Fauziah
program untuk
ibu-ibu hamil di
(poskesdes)
desa Situsari
hamil
Jumat Bersih
2015
Hassler, Choiril,
Perangkat desa
Jembatan dekat
dan masyarakat
desa
daerah sekitar
balai desa
mengindentifikasi kebiasaan
masyarakat
Membantu
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
2015
pelaksanaan
murid-murid
program BIAS
SDN Situsari
(Imunisasi) untuk
siswa-siswi SDN
Situsari
Minggu, 16 Agustus
Persiapan
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
2015
perlombaan dalam
kader desa,
rangka
pemudi desa
memperingati hari
kemerdekaan
SDN Situsari
Mengidentifikasi kesehatan
Pemondokan
14
Affindi, Dhika
Hassler, Aziz, Irma,
Perangkat desa
Alun-alun
Situsari
kecamatan
Perlombaan untuk
Hassler, Choiril,
Perangkat desa
Darma
Lapangan Balai
memperingati hari
Situsari dan
Desa
kemerdekaan
masyarakat desa
Situsari
Upacara bendera
2015
Membantu
Affindi, Dhika
Fauziah, Sindy, Sarah,
2015
pelaksanaan
ibu desa
posyandu untuk
Situsari, dan
bayi balita di
Rabu, 19 Agustus
Pendampingan
desa Situsari
Pengajar desa
PAUD
2015
PAUD
Sarah, Fauziah
Situsari dan
Baiturrohim
Balai Desa
(poskesdes)
murid-murid
PAUD
Penyicilan
Baiturrohim
Hassler, Choiril, Pemondokan
pembuatan laporan
Sindy, Fauziah,
Intan,
Anastasia, Aziz,
Syifa, Tom,
Sarah, Siti,
Nuri, Rich,
Ulin, Irma,
Fitri, Ajeng,
Frank, Ragih,
Kamis, 20 Agustus
Pendampingan SD
2015
untuk camping
Jumat, 21 Agustus
Pendampingan SD
2015
untuk camping
Sabtu, 22 Agustus
Pendampingan SD
2015
untuk camping
Minggu, 23 Agustus
Fiksasi dan
Aziz, Syifa
Aziz, Syifa
Aziz, Syifa
Hassler, Choiril,
Affindi
Pengajar SDN
Waduk Darma
Situsari dan
murid-murid
Situsari
SDN Situsari
Pengajar SDN
Waduk Darma
Situsari dan
murid-murid
Situsari
SDN Situsari
Pengajar SDN
Waduk Darma
Situsari dan
murid-murid
Situsari
SDN Situsari
Peserta KKNM
Pemondokan
2015
penyelesaian tugas
Unpad desa
individu dan
Situsari
kelompok
Situsari
Senin, 24 Agustus
Fiksasi dan
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
2015
penyelesaian
mayarakat desa
rekomendasi untuk
Situsari
kemajuan desa
Situsari
Perangkat dan
Pemondokan
Pemaparan
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
2015
rekomendasi untuk
mayarakat desa
desa Situsari
Situsari
Perangkat dan
Balai Desa
semakin baik
Rabu, 26 Agustus
Pemberian bantuan
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
Perangkat dan
2015
mayarakat desa
Situsari
Situsari
Balai Desa
17
desa Situsari
Pamit (perpisahan)
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
Perangkat dan
kepada masyarakat
mayarakat desa
Situsari
Balai Desa
Pulang ke
Affindi, Dhika
Hassler, Choiril,
Peserta KKNM
2015
Jatinangor
Unpad desa
Situsari
Desa Situsari
18
1.4
19
BAB II
PROSES PELAKSANAAN KKNM
2.1
Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan terdiri dari 21 orang, yakni 8 orang putra, dan 13
orang putri. Di dalam kelompok KKN, mahasiswa membentuk suatu struktur organisasi yang
meliputi 1 orang Koordinator Desa, 1 orang Wakil Koordinator Desa, 1 orang Sekretaris, dan
1 orang Bendahara. Koordinator Desa memiliki tugas yakni bertanggung jawab atas
anggotanya serta menjadi tonggak hubungan dengan pihak pemerintah desa. Wakil
Koordinator Desa 1 memiliki tugas sebagai penasehat dan koordinator kelompok KKN
(Hubungan internal) dan sebagai penjalin hubungan eksternal yang meliputi hubungan
dengan masyarakat sekitar desa, serta menggantikan peran Koordinator Desa ketika sedang
berhalangan. Sekretaris memiliki tugas sebagai pencatat hal-hal penting yang dibutuhkan dan
yang telah didapatkan dalam proses pembelajaran dari masyarakat serta menyusun serta
menyelesaikan laporan kelompok dan individu. Bendahara bertugas sebagai pengatur
keuangan selama berada di lokasi KKN.
Dalam proses pelaksanaan KKNM selama 30 hari, mahasiswa belajar dari masyarakat
melalui pemetaan sosial dan menghadiri ke acara-acara atau program-program yang
diselenggarakan oleh masyarakat desa. Pemetaan sosial meliputi kegiatan yang dilakukan
melewati cara silaturahmi ke seluruh masyarakat yang ada di Desa Situsari dan menjelajah
wilayah-wilayah di sekitar Desa Situsari. Desa ini memiliki 2 Dusun yang di dalamnya
terdapat 2 Rukun Warga (RW) dan 5 Rukun Tetangga (RT). Di Dusun 1 terdapat 1 RW 3 RT
dan di Dusun 2 terdapat 1 RW 2 RT. Silaturahmi dilakukan dengan berbagai cara yakni
dengan kunjungan ke Balai Desa, ke rumah tokoh tokoh masyarakat desa dan ke rumah
warga sekitar serta mengikuti kegiatan yang ada di Desa Situsari seperti datang ke Sekolah,
Posyandu, dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibagi
menjadi beberapa tim untuk melakukan silaturahmi. Terkadang, apabila kondisi tertentu tidak
memungkinkan untuk dibentuk menjadi beberapa tim, mahasiswa bersepakat untuk secara
bersama-sama mengunjungi suatu lokasi sekitar Desa Situsari.
Selain silaturahmi ke warga sekitar dan menghadiri kegiatan Desa Situsari, mahasiswa
ditugaskan untuk datang ke PAUD Desa Cimahi dan SD Negeri Situsari. Kelompok yang
20
dibentuk berbeda dengan kelompok silaturahmi. Hal ini bermaksud untuk mendapatkan
pembelajaran yang merata bagi mahasiswa pelaksana KKN.
2.2
KKNM meliputi:
2.2.1 Aspek Pemerintahan
Pemerintahan di Desa Situsari terdiri dari :
a.
b.
c.
pemerintahan desa.
LPM (Lembaga PePemberdayaan Masyarakat)
LPM adalah lembaga kemasyarakatan yang tumbuh dari,oleh,dan untuk
masyarakat,merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam
perencanaan pelaksanaan dan pengendalian pembnagunan yang bertumpuk pada
d.
masyarakat.
PKK
PKK merupakan suatu struktur organisasi di desa yang terdiri dari ibu-ibu yang
ada di desa. Salah satu kegiatannya yaitu POSYANDU dan pengajian ibu ibu
e.
Dusun Manis : terletak di sebelah barat Desa Situsari yang berbatasan dengan
Desa Gunung sirah yang terdiri dari 3 RT yaitu : RT 01, RT 02, RT 03.
21
2.
Dusun Pahing : terletak di sebelah timur Desa Situsari yang berbatasan dengan
kebiasaan bersikap tertib dan juga menjaga kebersihan mengingat siswa belum memiliki
kesadaran yang baik mengenai kebersihan badan dan lingkungan mereka. Kami mengajarkan
mata pelajaran dengan berbagai metode yang menarik agar siswa tidak jenuh dan merasakan
suasana baru dalam proses belajar. Kegiatan pendidikan informal bagi siswa yang dinilai
membutuhkan bimbingan tambahan untuk menyesuaikan KBM di sekolah juga beberapa kali
kami lakukan di pemondokan.
Hal yang kami pelajari selama mengajar di lembaga pendidikan tersebut adalah
perlunya memiliki kesabaran yang tinggi untuk mengajar di PAUD, mengingat usia siswa
yang masih sangat dini yang membuat mereka sulit diatur, sedangkan yang kami pelajari
selama kami mengajar di Sekolah Dasar adalah kurangnya kesadaran anak-anak sekolah
dasar akan pentingnya bersekolah dan melanjutkan ke tingkat SMP serta kurangnya
kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan yang sebenarnya sangat penting bagi kehidupan
sehari-hari.
seperti buruh swasta, pedagang, dan ojek. Pada saat bukan musim panen banyak petani
maupun buruh tani yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan tambahan seperti bekerja di
pabrik-pabrik ataupun menjadi buruh bangunan.
Di Desa Situsari ini rata-rata petani menghasilkan padi, singkong, dan kopi. Di Desa
Situsari tidak terdapat Koperasi Unit Desa (KUD) tetapi terdapat kelompok tani. Tidak
adanya Koperasi Unit Desa dan kelompok tani menyebabkan para petani mencari distributor
secara mandiri. Kemudian, hasil panen dibagi menjadi dua yaitu, sebagian untuk pengolah
sawah dan sebagian lagi untuk pemilik sawah. Sedangkan, hasil panen yang diterima
sebagian dijual dan sebagian lagi dikonsumsi pribadi.
Kegiatan mahasiswa KKNM untuk belajar dari masyarakat terutama pada aspek
ekonomi salah satunya dengan membantu proses panen padi dan singkong serta pengolahan
tanah. Selain itu, kami melakukan orientasi ekonomi dengan melakukan studi lapangan
kepada warga sekitar dan hasil yang didapat dari kegiatan tersebut adalah kami dapat
mengetahui mayoritas mata pencaharian di Desa Situsari.
2.2.5 Aspek Kesehatan
Proses pembelajaran KKNM yang kami laksanakan yaitu berupa wawancara dengan
bidan dan kader kesehatan serta kami lakukan juga membantu program kesehatan rutin
Poskesdes atau Postu (Puskesmas Pembantu). Beberapa program kesehatan yang kami bantu
pelaksanaannya yaitu posyandu ibu hamil, posyandu bayi dan balita (Imunisasi, penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin A dan PMT), program Dokter
Kecil ke SD Negeri Situsari, imunisasi atau BIAS ke SD Negeri Situsari, dan pemeriksaan
garam beryodium.
Kegiatan pertama yaitu posyandu ibu hamil pada tanggal 13 Agustus 2015 yang
bertujuan untuk memeriksa kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Pemeriksaannya
terdiri dari konseling dengan bidan, pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan,
pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uterus), pemeriksaan DJJ (Denyut Jantung Janin) dan
pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil. Pada dasarnya untuk setiap bulan ibu hamil harus
mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan untuk tekanan darah diharapkan dari ibu hamil
untuk memiliki tekanan darah yang stabil. TFU sesuai dengan usia kandungan serta tidak ada
keluhan-keluhan mengenai tanda bahaya kehamilan. Sayangnya di Poskesdes Desa Situsari
tidak tersedia fasilitas untuk pemeriksaan USG.
Kegiatan kedua yaitu imunisasi bayi dan balita, pemberian vitamin A, PMT
(Pemberian Makanan Tambahan) dan pemeriksaan garam beryodium yang diselenggarakan
pada hari yang sama yaitu pada tanggal 18 Agustus 2015. Para ibu yang datang diharapkan
membawa anaknya dan garam yang biasa digunakan di rumah masing-masing. Lalu
24
dilakukan pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemberian vitamin A bagi
para bayi dan balita serta memeriksa ada atau tidaknya kandungan yodium dalam garam
tersebut. Jika ditemukan ada garam yang tidak mengandung yodium maka pihak Poskesdes
akan langsung mengimbau sang ibu untuk mengganti garam yang dikonsumsi.
Selanjutnya kegiatan posyandu imunisasi ke SD Negeri Situsari yang diperuntukkan
bagi siswa-siswi kelas 1 yang diselenggarakan pada tanggal 15 Agustus 2015. Kegiatan
terakhir yaitu Dokcil ke SD Negeri Situsari yang dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2015
dengan diberikan berbagai penyuluhan kesehatan seperti cara menyikat gigi dan mencuci
tangan dengan baik dan benar serta menjaga kebersihan lingkungan.
25
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KKNM
3.1
Kepala Desa
: Endin
Sekretaris Desa
: Endung
Kepala Dusun :
- Dusun Manis
: Edison
- Dusun Pahing
: Cicih Miarsih
Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan : Asikin
Kepala Urusan Pemerintahan
: Harun
Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat
: Abas
26
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
: Fauzan
: K.Asmad
: Komar
Ketua LPM
Sekretaris
Bendahara
: H.Sahroni
: Enjang Subagia
: Umar
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sedangkan untuk wilayah Desa Situsari terdiri dari 2 Dusun dan 5 RT untuk lebih
jelasnya dapat dilihat melalui data berikut ini:
1. Dusun Manis : terletak di sebelah barat Desa Situsari yang berbatasan dengan Desa
Gunung sirah yang terdiri dari 3 RT yaitu : RT 01, RT 02, RT 03.
2. Dusun Pahing : terletak di sebelah timur Desa Situsari yang berbatasan dengan Desa
Bakom yang terdiri dari 2 RT yaitu : Rt 04, RT 05.
27
No
1
2
3
4
5
6
7
Mata Pencaharian
Petani
Buruh Tani
Pedagang
Pegawai Negeri Sipil
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Wirausaha lainnya
Jumlah
38
165
52
2
9
98
10
Berdasarkan data yang tertera dalam tabel diatas, dapat terlihat bahwa mayoritas
penduduk Desa Situsari bekerja sebagai buruh tani dan wiraswasta. Selain itu, dapat
dikatakan juga bahwa tingkat pendapatan di desa ini tidak seimbang karena dominasi jumlah
buruh tani yang pendapatannya cukup rendah dibanding dengan PNS yang memiliki jumlah
pendapatan yang lebih tinggi. Sementara itu, dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,
masyarakat Desa Situsari mengandalkan warung-warung kecil sebagai sumber utama mereka.
3.1.3
Aspek Pendidikan
Nilai pendidikan merupakan salah satu nilai yang sangat penting bagi perkembangan
dan pembangunan suatu daerah. Di Desa Situsari, sebagian besar masyarakat masih belum
mengetahui pentingnya nilai pendidikan bagi kelangsungan hidup mereka. Hal tersebut dapat
terlihat dari kurangnya antusiasme masyarakat untuk bersekolah ataupun untuk melanjutkan
pendidikan anak-anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti sekolah
menengah pertama dan sederajat. Selain itu, kondisi ini bisa dilihat dari jumlah lulusan yang
sudah dijelaskan di bagian data demografi dimana mayoritas penduduk Desa Situsari
merupakan lulusan sekolah dasar dan sederajat. Hanya segelintir orang yang mampu
melanjutkan pendidikannya hingga tingkat menegah atas maupun sarjana. Kondisi tersebut
28
disebabkan oleh keadaan ekonomi masyarakat juga kesadaran mereka yang masih rendah
akan pentingnya pendidikan. Berikut rinciannya:
975 orang tamat SD/ sederajat
316 orang tamat SMP/ sederajat
82 orang tamat SMA/ sederajat
3 orang tamat perguruan tinggi
2 orang tamat akademi
3 orang tamat D3
Ada beberapa instansi pendidikan yang terdapat di Desa Situsari, yaitu 2 PAUD, dan
1 Sekolah Dasar. SD merupakan instansi pendidikan tertinggi yang ada di Desa Situsari.
Selain itu, ada beberapa TPA yang menyediakan ataupun memfasilitasi para warganya untuk
mengikuti sekolah keagamaan yang diikuti oleh anak-anak PAUD, SD dan SMP.
Dari aspek sarana dan prasana di SDN Situsari, keadaan fasilitas sekolah dinilai
kurang memadai, seperti tiang bendera yang terbuat dari bambu, tidak adanya pintu kamar
mandi. Penunjangan fasilitas IT berupa laptop pun belum mencukupi, seharusnya di setiap
kelas memiliki setidaknya 1 buah laptop mengingat kurikulum saat ini sudah berbasis IT.
Dalam tindak lanjutnya, pihak sekolah sudah sering melakukan pengajuan bantuan perbaikan
sarana dan prasarana yang rusak kepada pihak pemerintah, namun sampai saat ini belum ada
tindakan dari pemerintah.
Dalam aspek pendanaan biaya sekolah siswa, sekolah telah mendapat bantuan
pemerintah berupa BMS, Program Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan. Program
Indonesia Pintar sudah dilakukan pengajuan dari pihak sekolah di tahun ajaran ini bagi yang
sudah memiliki KPS. Dalam hal biaya sekolah sebenarnya tidak ada masalah dikarenakan
pihak sekolah sudah mendapatkan kemudahan dari pemerintah melalui program BSM yang
dicairkan tiap semester dan bantuan ini selalu didata oleh pihak sekolah secara rutin.
Apabila berbicara mengenai minat belajar, dapat dikatakan para siswa yang bermukim
di Desa Situsari memiliki keinginan belajar yang cukup. Walau demikian masih ada beberapa
anak yang tidak melanjutkan sekolah karena keluarga mereka merasa bahwa lulus SD pun
sudah cukup untuk dapat memiliki kehidupan yang baik, sehingga tidak melanjutkan sekolah
ke jenjang lebih tinggi. Pengaruh keluarga yang membutuhkan anaknya membantu
perekonomian keluarga juga menjadi faktor putus sekolah, padahal pemerintah mewajibkan
program pendidikan 9 tahun. Ada pula keluarga yang bersikap positif dalam mendukung
pendidikan anak yang memiliki potensi untuk terus berprestasi dan cerdas sehingga anak
tersebut dapat melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam masalah ini, pihak
29
sekolah berusaha menanamkan kepada siswa di kelas berupa motivasi untuk terus
melanjutkan sekolah.
Penanaman nilai, moral dan budi pekerti juga diberikan kepada para siswa-siswi
PAUD dan SD di Desa Situsari. Di SDN Situsari pendidikan nilai dan moral ini lebih
diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan rutin yang dilakukan, yaitu pengajian
bersama yang dilakukan setiap hari Jumat yang juga berisi tausiah yang diberikan oleh guru
agama Islam di SDN Situsari. Kebersihan para siswa pun menjadi perhatian para guru dengan
melakukan pengecekan setiap hari, namun sayangnya pihak orangtualah yang kurang dalam
memerhatikan kebersihan anak-anak mereka.
Partisipasi dan prestasi para siswa di SDN Situsari juga cukup tinggi. Mereka aktif
ikut serta dalam berbagai perlombaan, seperti pupuh, menari, cerdas cermat, yang diadakan
baik oleh sekolah, kecamatan, atau pun instansi lainnya. Penghargaan yang mereka peroleh
pun sudah cukup banyak. Banyak siswa yang berpotensi, namun sayang tidak selalu
didukung oleh keluarga. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya siswa yang menikah setelah
lulus SD, padahal mereka termasuk siswa yang cerdas dan berbakat.
3.1.4
Aspek Kesehatan
Kondisi kesehatan lingkungan masyarakat di Desa Situsari masih perlu sangat
diperhatikan dalam segi kesehatan ditandai dengan tingginya jumlah penderita ISPA dan
dermatitis, hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang kurang baik serta kurangnya
kesadaran akan hidup sehat, sedangkan pada kesehatan gigi dan mulut untuk anak dibawah
10 tahun kondisi kesehatan gigi dan mulutnya masih dibawah rata-rata ditandai dengan
banyaknya anak yang menderita gingivitis dan komplikasi lanjut lainnya.
Pelayanan kesehatan yang tersedia di Desa Situsari hanya terdapat satu poskesdes yang
dilayani hanya oleh seorang bidan tanpa adanya dokter, tetapi dibawah wewenang puskesmas Darma.
Poskesdes ini memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat desa Situsari dengan
memberikan tindakan dalam membantu melahirkan dan memantau perkembangan bayi balita
serta ibu hamil. Sedangkan untuk tim kesehatan lainnya, seperti dokter umum terdekat berada
di desa sebelah yang berjarak sekitar 2 km dari Desa Situsari dan untuk pelayanan dokter gigi
berjarak kurang lebih 3-4 km dari desa Situsari. Untuk fasilitas yang tersedia di poskesdes
Situsari masih sangat kuranng, ditandai dengan tempat tidur untuk pasien yang tidak sesuai
dengan standar selain itu juga desain tata ruang pemeriksaan tidak sesuai dengan standar
30
kesehatan serta tidak memiliki sifat ergonomis. Peralatan untuk pemeriksaan belum lengkap
dan beberapa ada yang sudah rusak.
Kader kesehatan sudah cukup membantu dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan di
Desa Situsari tetapi tingkat pengetahuan dari kader kesehatan tetang pola hidup sehat juga
masih kurang sehingga kurang bisa mengajak masyarakat untuk ikut hidup sehat. Bidan dan
kader kesehatan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan tetapi karena
tingkat pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan masyarakat di desa Situsari tidak
sadar akan pentingnya hidup sehat.
Dengan melihat lingkungan sekitar desa Situsari dan perilaku masyarakat didapatkan
bahwa masyarakat masih kurang peduli akan kebersihan lingkungan ditandai dengan
kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah tidak pada tempatnya. Kebanyakan dari
mereka seringkali masih membuang sampah makanan, sampah plastik, dan jenis-jenis
sampah yang lainnya ke selokan, lahan kosong, pinggir jalan, sungai, dan lain-lain. Hal
tersebut juga didukung oleh keadaan Desa Situsari dimana desa ini tidak memiliki tempat
sampah di setiap sudut jalan dan tidak memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sampah-sampah yang ada biasanya hanya ditumpuk dan dikumpulkan pada suatu
tempat, lalu mereka membakarnya. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya tempat
pembuangan sampah akhir dan tempat pengolahan sampah sehingga masyarakat di Desa
Situsari lebih memilih membakar sampah agar tidak menumpuk. Bila ada tempat
pembuangan sampah akhir di Desa Situsari maka mungkin tidak ada lagi warga yang
membakar sampah, karena membakar sampah dengan skala yang besar setiap hari dapat
menjadi masalah yang berhubungan dengan kesehatan pernafasan para warga dan lingkungan
terutama salah satu pemicu Global Warming.
31
3.1.5
merupakan masyarakat yang taat akan aturan agama yang berkembang di masyarakat. Desa
Situsari merupakan desa yang terbilang kecil secara luas lahan pemukiman, di dalam luas
lahan pemukiman yang kecil ini terdapat dua pesantren yang keduanya memiliki kegiatan
aktif. Namun hanya satu pesantren yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat lokal
desa Situsari, yaitu pesantren Hidayatusshibyan.
Terdapat kegiatan-kegiatan rutin harian yang diselenggarakan oleh pesantren
Hidayatusshibyan, yaitu kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) dan MD (Madrasah
Diniyah). Kegiatan ini ditujukan untuk anak-anak usia sekolah di desa Situsari, mulai dari
PAUD hingga SD kelas 6. Pengajar atau pembina pesantren Hidayatusshibyan adalah ustadz
Fauzan atau lebih sering disebut sebagai mamak Ojan. Terdapat beberapa remaja putri dan
putra usia SMP dan SMA yang bertugas sebagai pendamping mamak Ojan dalam mengajar
TPA dan MD.
Kegiatan TPA rutin dilakukan setelah sholat maghrib setiap harinya. Kegiatan TPA
bertujuan untuk mengajarkan anak-anak di desa Situsari untuk membaca Al-Quran. Terdapat
empat kelas untuk kegiatan TPA ini. Dua kelas untuk murid putri dan dua kelas lainnya untuk
murid putra. Selanjutnya, dua kelas tersebut dibagi kembali berdasarkan kemampuan
membaca Al-Quran murid-murid pesantren Hidayatusshibyan. Satu kelas untuk murid-murid
yang sudah bisa membaca Al-Quran dan satu kelas untuk murid-murid yang masih membaca
Iqra. Selanjutnya yaitu kegiatan MD. Kegiatan MD merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mengajarkan anak-anak di desa Situsari tentang pengetahuan-pengetahuan mengenai
agama Islam.
Selain kegiatan rutin harian, terdapat kegiatan rutin yang dilakukan di setiap malam
Jumat di setiap minggunya. Kegiatan tersebut disebut kegiatan deba. Deba merupakan
salah satu sebutan untuk pembacaan shalawat dan puji-pujian untuk Allah yang dilagukan.
Pembacaan shalawat dan puji-pujian untuk Allah ini dilantunkan dalam bahasa arab dan
bahasa sunda. Kegiatan ini dilakukan oleh remaja-remaja putra dan putri yang menjadi
pendamping mamak Ojan saat kegiatan TPA dan murid-murid pesantren Hidayatusshibyan.
Kegiatan Deba ini dipimpin oleh mamak Ojan. Deba ini juga ditujukan untuk mendoakan
arwah-arwah yang sudah meninggal, terutama arwah Syekh Sayyid Ahmad yang
dimakamkan di makam kramat di desa Situsari. Kegiatan Deba ini juga dilakukan oleh ibuibu di desa Situsari pada hari Jumat di setiap minggunya pukul 2 siang dengan tujuan yang
sama.
32
Selain itu, eksistensi nilai-nilai agama yang ada di masyarakat Situsari ini dapat
dilihat dari tindakan-tindakan yang diambil oleh warga-warga setempat dalam melakukan
ritual-ritual keagamaan yang ada. Contohnya, banyak sekali para pemuda dan orang-orang
dewasa yang rajin beribadah di masjid secara berjamaah. Tak lupa, situasi tersebut juga bisa
dilihat dari antusiasme para kaum laki-laki yang ada di Desa Situsari dalam melaksanakan
ibadah sholat Jumat.
Adapun kegiatan rutinan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat pada
kesempatan-kesempatan terentu, antara lain Mauludan (Perayaan Maulid Nabi), Rajaban,
hajatan (baik pernikahan ataupun sunatan), Ramadhan dan Lebaran (Idul Fitri). Kegiatan
rutin yang diselenggarakan secara semarak oleh masyarakat setempat. Pada kegiatan Rajaban,
masyarakat desa Situsari memotong kambing yang memang merupakan kambing pilihan
dengan berbagai kriteria tertentu di makam kramat, yaitu makam Syekh Sayyid Ahmad.
Kondisi ini menunjukan, spirit religiusitas masyarakat desa Situsari sangat kuat. Kegiatankegiatan besar umat islam, rajin mereka selenggarakan. Para warga rela bahu-membahu
mempersiapkan mulai dari pikiran, uang, makanan dan harta mereka, semata-mata untuk
mendapatkan ilmu dan berokah dari kegiatan tersebut.
3.1.6
disuguhkan atau ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan atau sunatan dan
acara khusus seperti acara penyambutan dan acara perpisahaan. Kesenian rudat ini
merupakan kesenian yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Kesenian ini terus dilestarikan
oleh para kakek yang sudah berusia lanjut dengan cara tetap menampilkan kesenian tersebut
dan mulai mengajarkan kesenian rudat ini kepada para pemuda. Kesenian rudat ini berupa
pembacaan shalawat dan pujian-pujian untuk Allah yang dilagukan dalam bahasa arab dan
bahasa sunda yang diiringi oleh alat musik tabuh dan kerincing. Namun ketika akan
mengadakan ritual di makam kramat, kesenian rudat tidak diiringi dengan alat musik
kerincing. Selain pembacaan shalawat dan puji-pujian untuk Allah, kesenian rudat juga
menampilkan tari-tarian yang juga tetap diiringi dengan pembacaan shalawat dan puji-pujian
untuk Allah dan alat musik serta pertunjukkan kekebalan tubuh.
Kemudian di Desa Cimahi juga ada kesenian qasidah, kesenian ini sebenarnya adalah
sarana untuk berdoa kepada Allah dengan iringi musik menggunakan gendang dan beberapa
alat musik tabuh lainnya. Pemain qasidah di desa Situsari adalah beberapa murid pesantren
Hidayatusshibyan dan para remaja putri yang menjadi pembimbing pendamping pada
kegiatan TPA. Di Desa Situsari kesenian ini merupakan salah satu budaya masyarakat karena
33
di pengaruhi oleh aspek keagamaan setempat yang mayoritas beragama Islam, selain itu
kesenian ini juga biasanya di tampilkan pada hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Rajaban,
Idul Fitri, dan sebagainya dan terkadang para pemain qasidah ini juga diundang keluar desa
untuk mengisi acara-acara tertentu.
Selain itu, ibu-ibu di Desa Situsari sering melakukan pengajian rutin yang dilakukan
setiap seminggu sekali, hal ini termasuk budaya dari masyarakat Desa Situsari karena
berhubungan dengan aspek agama yaitu agama Islam. Karena budaya bisa di sebut sebagai
budaya di suatu masyarakat saat hal tersebut dilakukan berulang-ulang dan memiliki
hubungan erat dengan masyarakat di suatu tempat.
Selanjutnya adalah budaya gotong-royong. Masyarakat Desa Situsari mebiasakan diri
untuk melakukan gotong royong sejak dulu. Budaya gotong royong ini muncul ketika akan
diadakan suatu acara, ketika ada warga yang meninggal, dan ketika akan membangun rumah
atau fasilitas desa. Budaya gotong royong ketika akan mengadakan suatu acara sepeti
pernikahan atau sunatan sudah mulai bergeser dari budaya sebelumnya. Sebelumnya,
sebelum tahun 2000-an, masyarakat desa akan langsung membantu tetangganya yang akan
membuat suatu hajatan atau acara tanpa diminta tolong, namun saat ini warga desa Situsari
harus menunggu untuk dimintai tolong terlebih dahulu untuk membantu tetangganya yang
akan mengadakan hajatan. Hal ini dikarenakan warga merasa malu untuk membantu jika
tidak dimintai tolong dan takut merasa ikut campur urusan orang lain.
3.2.
34
tebing-tebing di sekitar desa dan sawah sehingga menambah keindahan dan keasrian
pemandangan di desa Situsari.
Terdapat sebuah sumber mata air di desa Situsari yang disebut sebagai balong
Situsari. Sumber mata air ini tidak pernah surut dan selalu menjadi objek wisata para
pengunjung karena terdapat ikan dewa di dalam balong tersebut. Konon katanya ikan dewa
ini tidak dapat ditangkap dan memang tidak boleh ditangkap karena ikan dewa ini merupakan
ikan yang dikramatkan. Ikan dewa itu sendiri sebenarnya merupakan jenis ikan kancra. Selain
itu terdapat pula makam Syekh Sayyid Ahmad. Syekh Sayyid Ahmad merupakan salah satu
keturunan wali. Namun, wargapun juga tidak mengetahui apakah makam tersebut merupakan
jasad Syekh Sayyid Ahmad atau hanya penanda Syekh Sayyid Ahmad pernah mengunjungi
desa Situsari.
b. Segi Ekonomi
Dilihat dari aspek ekonomi, masyarakat desa Situsari yang mayoritas berprofesi
sebagai buruh tani memiliki rata-rata penghasilan yang cukup rendah yaitu sekitar 20 ribu per
hari. Berhubung pada waktu kami KKNM disini bersamaan dengan musim panen maka kami
bisa bertanya lebih banyak mengenai hasil panen warga. Ternyata hasil panen tersebut lebih
banyak dikonsumsi untuk warga itu sendiri, tidak untuk dijual. Kalaupun untuk dijual hanya
akan dijual dengan harga sekitar Rp8.500,-. Begitu pula dengan hasil singkong di desa
Situsari. Hasil singkong di desa Situsari sangat berlimpah, namun singkong tersebut lebih
banyak dikonsumsi dan diolah sendiri oleh warga. Singkong yang dijualpun tidak
memberikan keuntungan yang besar untuk warga desa Situsari.
Sedikitnya keuntungan warga dalam menjual hasil tani desanya disebabkan oleh
minimnya pengetahuan warga tentang investasi, membuat kesadaran warga untuk berpikiran
ke depan dalam mengelola keuangannya sangatlah rendah. Salah satu caranya yaitu warga
harus mampu menyisihkan penghasilan ekstra yang mereka dapat ketika musim panen dan
menggunakannya ketika uang yang beredar sedikit atau perputaran uang lambat karena pada
saat itu bisa dikatakan bagi warga-warga yang hanya bergantung kepada penghasilan
musiman akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dan jika
uang yang mereka simpan masih belum cukup untuk modal, maka bisa dilakukan dengan cara
membuat kelompok usaha atau bergerak aktif di koperasi desa dan membuka lapanganlapangan kerja baru sehingga ekonomi di desa ini akan stabil.
Sebenarnya desa Situsari memiliki potensi-potensi yang dapat berguna untuk
meningkatkan standar pendapatan masyarakat, seperti lahan pertanian yang luas dan subur.
35
Namun minimnya perhatian dari pemerintah dan dana yang terbatas, infrastruktur yang
kurang memadai, sarana dan prasarana transportasi, serta tingkat pendidikan yang masih
rendah membuat warga warga desa Situsari hanya bisa terpaku mengikuti cara hidup yang
sudah berlangsung secara bertahun-tahun.
3.2.2
Permasalahan Masyarakat
Situsari
kurang
aktif
dalam
kegiatan
kemasyarakatan. Hal ini disebabkan karena para pemuda yang seharusnya aktif
menjadi pengurus Karang Taruna pergi merantau ke kota dan memilih untuk
menjadi buruh bangunan atau buruh pabrik.
36
37
Nama Blog
URL
ID Blog
Pasword
About Situsari
Dalam menu About Situsari akan muncul sub-menu yang berisikan gambaran umum
mengenai Desa Situsari. Sub-menu tersebut berisikan berbagai aspek mulai dari aspek
sumber saya alam hingga sumber daya manusia yang ada di Desa Situsari. Menu ini memiliki
lima anak menu, yaitu:
a. Letak Geografis
Pada sub-menu ini berisikan data geografis Desa Situsari yang menjelaskan
tentang letak desa secara spesifik.
38
2.
Work Program
Pada sub-menu ini dijelaskan berbagai kegiatan baik itu kegiatan mahasiswa selama
KKNM maupun kegiatan rutin masyarakat Desa Situsari. Dalam Work Program juga terdapat
berbagai artikel kegiatan masyarakat yang juga diikuti mahasiswa KKNM.
Berbagai kegiatan yang ada pada sub-menu ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Orientasi Wilayah
Posyandu di Desa Situsari
Peringatan 17 Agustus
Gotong Royong atau Jumat Bersih
Kunjungan ke SD
Kunjungan ke PAUD
3. Situsaris Gallery
Pada menu Situsaris Gallery ini terdapat beberapa dokumentasi
berupa foto kegiatan baik yang diikuti oleh mahasiswa KKNM Desa Situsari
maupun masyarakat desa setempat.
3.4
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
4.1
Kesimpulan
Dari hasil aktivitas dan kegiatan pembelajaran dari masyarakat selama menjalani
KKNM di Desa Situsari, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dapat
disimpulkan :
1. Lembaga pemerintahan di desa Situsari ini terdiri dari aparatur pemerintahan desa
atau kelurahan seperti kepala desa, sekretaris desa, staff desa yang lain dan BPD
(Badan
Permusyawaratan
Desa).
Secara
umum
kelengkapan
aparatur
dan
kelembagaan yang ada di Desa Situsari bisa dikategorikan sudah cukup lengkap.
Sebagai salah satu contohnya PKK dan Posyandu, dimana kedua lembaga ini
dipegang oleh Ibu-Ibu Kader perwakilan RW setempat yang masih aktif hingga saat
ini. Terdapat pula kegiatan kepemudaan yaitu Karang Taruna, namun tidak berjalan
dengan aktif karena kurangnya SDM yang peduli dengan Karang Taruna.
2. Dari aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian sebagian besar warga di Desa Situsari
bermata pencaharian sebagai buruh tani. Sehingga dari aspek ekonomi, pendapatan
rata-rata Desa Situsari tergolong masih rendah yaitu Rp20.000,- perharinya,
Rp500.000 Rp700.000,- perbulannya, dan Rp6.000.000,- Rp8.000.000,pertahunnya. Dari hasil mata pencaharian warga Desa Situsari, biasanya mereka
memasarkan hasil pertanian melalui pasar - pasar terdekat, langsung di jual ke
konsumen, atau dijual ke tengkulak. Selain itu, hasil pertanian di desa Situsari juga
dikonsumsi sendiri untuk bahan pokok masyarakat.
3. Dari aspek pendidikan, Desa Situsari memiliki 2 PAUD, 1 Sekolah Dasar. Antusiasme
para siswa-siswi PAUD dan SD terhadap pendidikan cukup tinggi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, sehingga
tidak akan memengaruhi minat anak-anak mereka untuk meraih pendidikan yang
tinggi. Selain itu, saran dan prasarana pendidikan di Desa Situsari pun masih sangat
kurang. Seharusnya pemerintah lebih memberikan perhatian kepada Desa Situsari,
karena jika dibandingkan dengan desa-desa lain di Kecamatan Darma, Desa Situsari
masih jauh tertinggal.
warga desa tentang pentingnya kesehatan, ini dilihat dari MCK yang masih kurang
memadai dari segi jumlah dan tidak layak, lingkungan dan fasilitas posyandu yang
masih kurang, serta tidak adanya tempat pembuangan akhir.
5. Dari segi keagamaan mayoritas warga Desa Situsari beragama Islam. Kegiatan hari
besar keagamaan dan pengajian mingguan masih rutin dilaksanakan di Desa Situsari.
Pendidikan keagaman bagi anak anak usia dini diperoleh di PAUD dan pengajian
yang rutin diadakan untuk anak anak. Selain itu, di SDN Situsari pun juga kental
dengan adanya kegiatan keagamaan, hal ini dapat terlihat dari adanya doa bersama
sebelum dan setelah belajar serta pengajian rutin di setiap Jumat pagi.
6. Dari segi kebudayaan Desa Situsari, mayoritas warga desa berbahasa Sunda. Karena
desa Stusari terletak di daerah Jawa Barat yang berbahasa daerah bahasa Sunda.
Namun logatnya sudah tercampur dengan bahasa Jawa, sehingga tidak sehalus
bahasa-bahasa Sunda di daerah Jawa Barat yang mengarah ke Jakarta. Pengaruh
budaya Sunda juga merambah terhadap kesenian, seperti kesenian Rudat. Beberapa
kebudayaan yang ada di desa Situsari, dipengaruhi oleh faktor keagamaan. Memiliki
penduduk yang mayoritas beragama muslim membuat desa Sitsuari memiliki
kelompok qasidah yang sering kali menjadi pengisi acara pada acara-acara
keagamaan, acara-acara hajatan, atau acara-acara lainnya dan sering diundang untuk
mengisi acara di luar desa.
4.2
Aspek pendidikan
42
Aspek Kesehatan
Perlu dilaksanakan penyuluhan yang lebih spesifik dan merangkul seluruh aspek
masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan paham serta dapat
melaksanakannya.
Dibentuk UKS di SD Negeri Situsari, untuk meningkatkan kepedulian siswa/siswi
melaksanakannya.
Dibentuk UKS di SD Negeri Situsari, untuk meningkatkan kepedulian siswa/siswi
43
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pusbang KKNM dan PKM. 2014. Buku Materi Pembekalan KKNM-PPMD Integratif
Universitas Padjadjaran. Jatinangor, Indonesia: Pusat Pengembangan KKNM LLPM
Universitas Padjadjaran.
Profil Desa Situsari
Peraturan Desa Situsari No. 4. 2014. Revisi Kedua Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun 2014-2018.
44
LAMPIRAN
PETA DESA
45
DOKUMENTASI
46