Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA

“KKN REGULER”
GELOMBANG 99

DESA MAJANNANG

KECAMATAN MAROS BARU

KABUPATEN MAROS

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa Nim

1. Friets Eduard Katuuk D111 15 023


2. Syahrul Satar D111 15 013
3. Fuji Mulki Siddiq B121 15 513
4. Nafa Urba L241 15 309
5. Nuraina Anisa Pattimura D111 15 503

PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

KKN Reguler Desa Majannang


Gelombang 99

Telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Majannang Kecamatan


Maros Baru Kabupaten Maros dari tanggal 2 Juli 2018 sampai tanggal 18 Agustus
2018.

Makassar, 18 Agustus 2018

Menyetujui ;

Supervisor Kepala Desa Majannang

Dr. Asri Usman, SE, M.Si,Ak.,CA. Sirajuddin


NIP. 197901062005011001

Mengetahui :

Ketua LP2M Kepala P2KKN


Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP Dr.Hasrullah, MA


NIP. 19630307 198812 1 001 NIP. 19620307 198811 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan kasih-Nya penulis

mampu menyelesaikan kegiatan dan laporan individu Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Reguler UNHAS Gelombang 99 Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru,

Kabupaten Maros. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

kegiatan KKN ini. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran informasi mengenai hasil kegiatan dari program kerja individu selama

KKN di Desa Majannang yang dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai tanggal 2

Juli 2018 sampai dengan 18 Agustus 2018 sebagai suatu pelaporan sekaligus

pertanggungjawaban atas semua yang telah dilaksanakan.

Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan akhir

individu KKN ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang

mengarahkan pada penyempurnaan laporan akhir ini.

Dalam penyelesaian kegiatan KKN Reguler UNHAS Gelombang 99, saya

mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa saya

mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan bantuan yang selama ini diberikan

oleh:

1. Kepala UPT KKN UNHAS dan jajarannya

2. Bapak Camat Maros Baru

3. Bapak Kepala Desa Majannang

3
4. Ibu dan bapak posko yang sangat baik hati telah menerima kami dan teman-teman

selama ber-KKN.

5. Staf Kantor Desa Majannang beserta keluarga dan jajarannya.

6. Teman-teman peserta KKN Reguler Universitas Hasanuddin Gel. 99 Kecamatan

Maros Baru

7. Teman-teman Karang Taruna Desa Majannang. Terima Kasih atas supportnya dan

kerjasama sehingga kita dapat menjalin tali persaudaraan dan semoga tidak putus

hari ini

8. Warga Desa Majannang. Terima kasih atas bantuannya selama saya ber-KKN

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, kegiatan saya tidak

dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu saya menghaturkan banyak terima

kasih.Semoga segala bantuan, petunjuk dan dorongan yang diberikan bernilai ibadah

di sisi Allah SWT. Amin

Majannang, Agustus 2018

Penyusun

DAFTAR IS

4
SAMPUL..................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Tujuan...........................................................................................................2

1.3 Sasaran dan Manfaat....................................................................................4

BAB II......................................................................................................................7

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI...........................................................7

2.1 Kondisi Geografis........................................................................................7

2.2 Kondisi Fisik Wilayah....................................................................................8

2.3 Keadaan Demografi........................................................................................9

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya................................................................10

BAB III..................................................................................................................14

IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI...................14

5
3.1 Identifikasi Masalah...................................................................................14

3.2 Kendala Yang Dihadapi..............................................................................15

BAB IV..................................................................................................................17

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.........................................................17

BAB V....................................................................................................................19

PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................................19

5.1 Evaluasi......................................................................................................19

5.2 Hasil Pelaksanaan.......................................................................................19

BAB 6....................................................................................................................22

PENUTUP..............................................................................................................22

6.1 Kesimpulan...................................................................................................22

6.2 Saran ..............................................................................................................22

LAMPIRAN...........................................................................................................24

6
Daftar Lampiran

1. Nama nama Mahasiswa peserta KKN


2. Peta Desa/Kelurahan
3. Jumlah dan Nama Kepala Dusun/Lingkungan di lokasi Desa/Kelurahan
4. Struktur Pemerintahan Desa/Kelurahan
5. Lampiran Foto Kegiatan

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata salah satu bentuk dalam mewujudkan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian serta Pengabdian kepada masyarakat.

Untuk mewujudkan hal itu, maka Universitas Hasanuddin selaku perguruan tinggi

bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi pelopor dalam suatu bentuk

kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada

waktu dan daerah tertentu. Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk pendidikan

dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di

tengah-tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah kemasyarakatan khususnya masalah-masalah pembangunan yang

dihadapi masyarakat setempat. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan oleh perguruan

tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa.

Selain itu mahasiswa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan

tinggi.

Dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan ideal yang secara filosofis

akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta

1
untuk apa KKN ini diselenggarakan. Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari masyarakat. Perguruan tinggi hadir untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan,

merumuskan permasalahan yang di capai, lalu mengambil keputusan untuk

pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari kondisi dan situasi wilayah

kerja dan kemampuan dalam pengabdiannya kepada masyarakat, mahasiswa dapat

mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya secara ilmiah.

Karena pada dasarnya masyarakat yang cenderung menerapkan pola sederhana dalam

setiap kehidupannya, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat

memberikan masukan tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode

yang lebih modern diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan

kemandirian lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal yang penting dalam pelaksanaan KKN ialah bagaimana mahasiswa

sebagai komponen utama mampu berproses dengan baik dalam kehidupan

masyarakat. Jadi, keberhasilan pelaksanaan KKN belum tepat jika hanya diukur dari

banyaknya program kerja yang terlaksana.

Berdasarkan hal diatas inilah yang melatarbelakangi pembuatan laporan ini

sebagai laporan akhir yang menggambarkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

UNHAS Gelombang 99 tahun 2018 di Desa Majannang, Kecamatan Maros Baru,

Kabupaten Maros.

1.2 Tujuan

2
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakuliker dengan tujuan utama

untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena

mahasiswa hidup secara langsung dengan masyarakat, maka realisasinya harus

sekaligus bisa memberikan manfaatan bagi masyarakat. Karenanya KKN

memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap

kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah

melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan termasuk

pemberdayaan di lokasi masing-masing.


Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan

merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi

keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara

perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa

peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, menjadi lebih nyata.


Secara eksplisit, hal-hal yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata

(KKN) adalah:
1. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata pembangunan


2. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya

wawasan mahasiswa.

3. Memacu pemberdayaan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

sendiri.

4. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

3
1.3 Sasaran dan Manfaat

1.3.1 Mahasiswa

a) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara

interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan

kerjasama antar sektor.

b) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu,

teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.

c) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang

dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk

keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.

e) Mendewasakan cara berfikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa

dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara

pragmatis ilmiah.

f) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan

dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau

antar sektor.

g) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

h) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan

sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.

4
i) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan

memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme

dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian,

tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan

1.3.2 Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi

a) Masyarakat mendapatkan pemikiran, perkembangan IPTEKS sebagai dasar dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan.

b) Pemerintah dan masyarakat memperolah cara-cara inovatif yang di butuhkan

untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan dan

pemberdayaan

c) Pemerintah memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan

potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan

d) Terbentuknya aktor pemberdayaan dan pembangunan di dalam masyarakat

e) Pemerintah dapat memperoleh input dari mahasiswa dan kampus tentang program

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

1.3.3 Perguruan Tinggi

a) Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan proses

pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi

perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan

dengan tuntutan nyata pembangunan.

5
b) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh

dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai

masalah untuk pengembangan penelitian.

c) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi

nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat

kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan

tuntutan nyata.

d) Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta

departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiawa yang melakukan

KKN.

BAB II

6
GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

2.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini terdiri dari 9 kecamatan

yaitu; Kecamatan Bantimurung, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Camba,

Kecamatan Lau, Kecamatan Mallawa, Kecamatan Mandai, Kecamatan Tanralili,

Kecamatan Turikale, dan Kecamatan Maros Baru.


Kecamatan Maros Baru terdiri dari 3 Kelurahan dan 4 desa, yaitu

Kelurahan Baji Pamai, Kelurahan Baju Bodoa, Kelurahan Pallantikan, Desa Bori

Kamase, Desa Bori Masunggu, Desa Mattirotasi, dan Desa Majannang.


Desa Majannang adalah satu dari 4 desa di kecamatan Maros Baru,

kabupaten Maros. Tahun 1994, Desa Majannang masih termasuk bagian dari

Desa Mattirotasi. Seiring waktu, dari tahun ke tahun penduduk Mattirotasi

semakin bertambah di samping juga telah terjadi konflik antar Dusun Taipa dan

Dusun Kanjitongan pada saat pemilihan Kepala Desa dan tuntutan masyarakat

akan menjadikan dan memekarkan Desa Mattirotasi. Makan pada tahun 1994

Desa Mattirotasi dimekarkan dan lahirlah sebuah desa baru yang bernama Desa

Majannang.
Desa majannang merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten

Maros dan terdiri dari Tiga Dusun dengan luas desa 33,83 Km 2, jarak dari

ibukota kabupaten 7 Km, jarak dari ibu kota kecamatan 7 Km. Adapun Batas

Admininstrasi Desa Majannang sebagai berikut :


Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bori Masunggu
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Bori Kamase
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Mattirotasi

7
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Baji Pa’mai

2.2 Kondisi Fisik Wilayah

a. Iklim dan Curah Hujan


Desa Majannang tergolong iklim tropis basah, yaitu bulan basah 5 – 6

bulan dengan curah huja rata-rata diatas 200 mm/bulan dan bulan kering

dengan curah hujan kurang dari 100 mm/bulan. Keadaan curah hujan tertinggi

berada pada bulan Desember sampai dengan Maret, sedangkan terendah berada

pada bulan Juli sampai dengan bulan September setiap tahunnya.


b. Hidrologi dan Tata Air

Untuk memenuhi kebutuhan akan air, warga Desa Majannang

menggunakan sumber air yaitu dari Sumur dan Tangki air bersih dari

pemerintah setempat. Pemenuhan air untuk lahan pertanian bersumber dari air

hujan dan saluran irigasi. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih

sehari-hari menggunakan Sumur Bor dan tangki air bersih. Air Sumur bor

paling banyak digunakan di Dusun Taipa sedangkan Tangki air bersih yg

dibawah dengan kendaraan di manfaatkan oleh Dusun Jawi-jawi dan Dusun

Balangkasa karena masih minim sumber air bersih.

2.3 Keadaan Demografi

a. Jumlah penduduk

Menurut data sekunder yang diperoleh dari kantor Desa Majannang,

pada tahun 2013 tercatat sebanyak 2.546 jiwa penduduk di Desa Majannang

8
yang terdistribusi kedalam 606 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk Desa

Majannang tersebar di 3 Dusun dan 13 RT dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Majannang tahun 2013

Dusun Laki-laki Perempuan Total (Jiwa) KK

Taipa 662 655 1.327 325

Jawi-jawi 300 316 616 136

Balangkasa 321 291 613 145

Jumlah 1.283 1.272 2.546 606

Sumber data: Survey pokja perencana dan pembangunan Desa Majannang,


2013

Tabel 2. Data Posyandu Desa Majannang Tahun 2013

Dusun Bayi Balita PUS WUS AKB AKI

Taipa 21 73 223 420 2 0

Jawi-jawi 7 27 42 147 0 0

Balangkasa 14 41 110 170 1 1

Sumber data: Survey pokja perencana dan pembangunan Desa Majannang,


2013.

9
b. Jenis Kelamin

Dari hasil data penduduk tahun 2013 yang diperoleh bahwa jumlah

penduduk Desa Marannu yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.272

Jiwa, sedangkan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.283

Jiwa.

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya

Keadaan sosial ekonomi dan budaya sangat berpengaruh terhadap

kehidupan dan kesehatan suatu kelompok masyarakat oleh karena itu faktor sosial

ekonomi sangat penting diperhatikan demi meningkatkan status derajat kesehatan.

Keadaan sosial ekonomi dan budaya Desa Majannang cukup beragam mulai dari

agama, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.

a. Agama

Penduduk Desa Majannang mayoritas memeluk agama islam dan

berdasarkan hasil peninjauan lokasi terdapat sebanyak 5 masjid di Desa

Majannang sebagai sarana peribadahan untuk masyarakat setempat yang

seluruhnya muslim sehingga dapat disimpulkan kehidupan kerohanian di Desa

Majannang cukup baik.

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mewujudkan

terciptanya sumberdaya manusia (human resources) yang berkualitas.

Mencapai tujuan tersebut maka diperlukan dan dibutuhkan sarana dan

10
prasarana pendidikan berupa sekolah dengan berbagai tingkatan. Pendidikan

juga berpengaruh terhadap perilaku keseharian di dalam kehidupan masyarakat

pada umumnya, pola-pola hidup bersih dan sehat, menciptakan penghidupan

yang layak. Tingkat pendidikan di Desa Majannang kurang terpenuhi dan juga

ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dapat dikatakan kurang

tercukupi, karena tidak ditemukannya Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP), padahal jumlah penduduknya tergolong

banyak. Apalagi anak-anak di Desa Majannang banyak yang putus sekolah,

menjadi pengangguran dikarenakan banyak faktor. Sehingga memang perlu

dicukupi dengan pendidikan yang baik, baik pendidikan sekolah, mengaji,

maupun seni.

c. Tingkat Ekonomi

Berdasarkan data tahun 2017 yang di dapat bahwa mata pencaharian

penduduk Desa Majannang mayoritas petani.

d. Tingkat Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan di wilayah desa saat ini tercukupi

dengan keberadaan 1 unit Puskesdes yang letaknya bersebelahan dengan

kantor desa, posyandu 2 unit, bidan 2 unit. Adapun jenis penyakit yang sering

menyerang penduduk Desa Marannu yaitu penyakit Demam Berdarah, Typus,

Muntaber/Diare, Hepatitis dan TB.

e. Kondisi Sosial

11
Kondisi pola pengelompokan sosial pada permukiman masyarakat

terdiri atas kelompok rumah yang letaknya berdekatan satu sama lainnya.

Adanya kawasan permukiman pertokoan yang bersanding dengan

permukiman kurang layak menjadikan sangat kentalnya kesenjangan sosial,

perbedaan taraf perekonomian, budaya bersosialisasi dengan sesamanya dan

kegotong royongan mulai punah di wilayah permukiman pertokoan. Mereka

juga cenderung memiliki contoh nilai sosial yaitu berupa ikatan yang kuat

antar sesama sehingga ketika yang satu sedang tertimpa musibah, mereka

juga akan larut dalam kesedihan.

f. Adat Istiadat

Penduduk Desa Majannang sebagian besar merupakan penduduk asli

Maros bersuku Makassar yang sudah turun temurun mendiami wilayah

tersebut. Hanya sebagian kecil yang merupakan kelompok pendatang di

daerah tersebut.

Masih terdapat upacara adat dan ritual keagamaan di Desa Majannang

seperti acara songka bala (Tolak Bala), pernikahan, aqiqah anak, appassili

(tujuh bulanan) dan khitanan yang masih dilakukan oleh masyarakat secara

gotong royong.

g. Perilaku masyarakat

Masyarakat Desa Marannu masih memiliki kebiasaan berperilaku

hidup kurang sehat seeperti masih membuang sampah disembarang tempat,

tidak melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang telah ada,

12
membiarkan rumah dengan kondisi kurang layak tanpa memperbaikinya,

tidak menata pekarangan bahkan mengotori dan bersikap acuh terhadap

permukimannya.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI

3.1 Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN

berlangsung pada pekan pertama KKN. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan

13
menyesuaikan program kerja yang dapat dilaksanakan selama penjalanan KKN

dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Identifikasi masalah dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan

dengan aksi tanya jawab secara langsung kepada masyarakat maupun pihak

pemerintahan seperti kepala Dusun dan ketua RT. Berdasarkan obsevasi yang telah

dilakukan, dapat diketahui masalah yang terdapat di Desa Majannang, Kecamatan

Maros Baru, Kabupaten Maros yakni :

a. Aspek Lingkungan

Masalah lingkungan merupakan masalah utama yang terjadi di

lingkungan masyarakat Desa Majannang. Hal ini dapat dilihat dari kondisi

lingkungan selama melakukan observasi. Ada beberapa titik yang menjadi

tempat pembuangan sampah tidak pada tempatnya atau tidak seharusnya.

Sehingga, kondisi lingkungan tersebut menjadikan beberapa titik terlihat lebih

kumuh. Masalah ini adalah masalah utama yang menjadi prioritas

pendampingan selama KKN.

b. Aspek Sarana dan Prasarana

Masalah yang terjadi di aspek ini adalah kondisi Pos Kamling yang

rusak dan tidak dirawat sehingga sarana dan prasaran keamanan tidak

fungsional. Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana kebersihan

menyebabkan masyarakat membuang sampahnya disembarang tempat

sehingga lingkungan menjadi kotor.

14
c. Aspek Sosial dan Ekonomi

Dari segi aspek sosial budaya, kurangnya silaturahmi masyarakat antar

dusun, yang disebabkan berbagai kesibukan seperti perkerjaan. Selain itu

masyarakat desa kurang kreatif dalam mengolah hasil perikanan.

d. Aspek Pemerintahan

Dari segi aspek pemerintahan di bidang admininstrasi, kurang

lengkapnya data masyarakat desa sehingga pemerintah susah dalam pendataan

atau memerlukan data masyarakat.

3.2 Kendala yang dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi sehingga menyebabkan masalah di atas adalah

sebagai berikut :

a. Aspek Lingkungan

Masalah kebersihan lingkungan di Desa Majannang yang tidak

kunjung usai dikarenakan beberapa faktor yang menjadi kendala, yakni

kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan

sendiri. Selain itu, keterlibatan langsung pihak pemerintah untuk memberikan

arahan untuk menjaga kebersihan perlu ditingkatkan agar kesadaran

masyarakat juga dapat terpicu untuk menjaga kebersihan mereka.

b. Aspek Sarana dan Prasarana

Pengadaan sarana yang dibutuhkan masyarakat terkendala dari segi

material dan perhatian pemerintah yang juga perlu ditingkatkan.

15
c. Aspek Sosial dan Ekonomi

Dari segi Sosial, Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan

sosial seperti kerja bakti, gotong royong, kegiatan penyuluhan dari desa.

Sedangakan dari segi ekonomi, masyarakat kurang kreatif mengolah hasil

alam supaya ada nilai tambah.

d. Aspek Pemerintahan

Dari segi aspek pemerintahan di bidang admininstrasi, kurang

pengetahuan akan teknologi staff pemerintahan sehingga terkendala dalam

penginputan data base penduduk.

BAB IV

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan masalah maupun kendala yang dihadapi yang diuraikan pada bab

sebelumnya maka selaku mahasiswa KKN, dapat diberikan beberapa alternatif

pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat yakni sebagai berikut :

a. Aspek Lingkungan

16
Aspek lingkungan merupakan aspek yang penting bagi individu dan

kelompok. Dengan masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka

diusulkan alternatif untuk mengadakan penyuluhan ataupun sosialisasi “

Kebersihan terhadap Lingkungan“

b. Aspek Sarana dan Prasarana

Untuk aspek ini, maka alternatif yang dapat diajukan adalah dengan

pengadaan tempat sampah yang dananya bersumber dari swadaya

mahasiswa. Selain itu, juga pengadaan renovasi pos kamling yang

dananya bersumber dari pemerintah desa yang dapat menjadi solusi agar

tercipta keamanan dan ketertiban desa.

c. Aspek Sosial dan Ekonomi

Untuk aspek ini, alternatif yang dapat diajukan adalah dengan

pengadaan Lomba pengolahan udang dengan tujuan mepererat tali

silaturahmi masyarakat antar dusun . Selain itu, juga untuk meningkatkan

kreatifitas masyakarat Desa Majannang dalam mengolah hasil

perikanan/tambak.

d. Aspek Pemerintahan

Untuk aspek ini, alternatif yang dapat diajukan adalah dengan

membantu pemerintah desa dalam melengkapi dan menginput data base

penduduk Desa Majannang.

17
BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1 Evaluasi

5.2 Hasil Pelaksanaan

Setelah melaksanakan observasi selama seminggu, maka di rumuskanlah

beberapa program kerja yang telah di laksanakan oleh peserta KKN. Adapun hasil

program kerja yang telah di laksanakan sebagai berikut :

No Program kerja Hasil pelaksanaan PJ


1. Renovasi Pos Kamling Terlaksana pada 15-17 Nuraina Anisa

18
Juli 2018 Pattimura
2. Penyuluhan Kebersihan Terlaksana pada 24 Syahrul Satar

Lingkungan Juli 2018


3. Data Base Penduduk Desa Terlaksana pada 17 Fuji Mulki Shiddiq

Juli – 1 Agustus 2018


4. Pengadaan Tempat Sampah Terlaksana pada 24 Friets Eduard

Percontohan Juli 2018 Katuuk


5. Lomba Pengolahan Udang Terlaksana pada 5 Nava Urba

Agustus 2018

A. HASIL KEGIATAN

1. Aspek Lingkungan

a. Nama kegiatan : Penyuluhan Tentang Kebersihan Lingkungan

Tujuan : Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di Desa

Majannang

Hasil kegiatan : Terlaksana dengan baik pada 24 Juli 2018

Penanggung jawab : Syahrul Satar

2. Aspek Sarana dan Prasarana

a. Nama kegiatan : Renovasi Pos Kamling

Tujuan : Memperbaiki sarana agar dapat berfungsi dengan

baik serta terciptanya keamanan dan ketertiban desa

19
Hasil kegiatan : Terlaksana dengan baik pada 15 – 17 Juli 2018

Penanggung jawab : Nuraina Anisa Pattimura

b. Nama kegiatan : Tempat Sampah Percontohan

Tujuan : Menfasilitasi masyarakat agar kebersihan lingkungan

di Desa Majannang dapat terjaga

Hasil kegiatan : Terlaksana dengan baik pada 24 Juli 2018

Penanggung jawab : Friets Eduard Katuuk

3. Aspek Sosial dan Ekonomi di Bidang Perikanan

a. Nama kegiatan : Lomba Pengolahan Udang

Tujuan : Meningkatkan kreatifitas pengolahan hasil perikanan

Mempererat tali persaudaraan masyarakat antar dusun

Hasil kegiatan : Terlaksana dengan baik pada 5 Agustus 2018

Penanggung Jawab: Nafa Urba

4. Aspek Pemerintahan (Bidang Admininstrasi)

a. Nama kegiatan : Penginputan Data Base Penduduk

Tujuan : Melengkapi Data Base Masyarakat

Hasil kegiatan : Terlaksana dengan baik pada Agustus 2018

Penanggung Jawab : Fuji Mulki Siddiq

20
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut :

1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pendidikan yang memberikan

pengalaman kerja kepada setiap individu dalam memperoleh pengalaman

dilapanagan baik secara tertulis dan teknis maupun teori. Kemampuan yang

dimiliki oleh setiap mahasiswa KKN yang berada ditengah masyarakat dalam

menyelesaikan permasalahan masyarakat setempat dalam pembangunan.

21
2. Kuliah Kerja Nyata adalah sebuah pelajaran yang tidak didapatkan dalam

perkuliahan, sebab dengan ber-KKN mahasiswa dapat mematangkan

kepribadian dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial

masyarakat

3. Desa Majannang adalah desa yang memiliki potensi sumber daya manusia dan

alam yang cukup melimpah sehingga sangat dibutuhkan perhatian lebih dari

pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

Desa Majannang.

6.2 Saran

Melihat kondisi yang terjadi dikalangan masyarakat selama dalam

pelaksanaan KKN, maka kami ingin memberikan saran yaitu agar dilakukan

monitoring pasca kegiatan KKN oleh instansi terkait agar kegiatan KKN ini

berkesinambungan dan berkelanjutan, pemerintah dan masyarakat untuk mencapai

tujuan bersama menuju masyarakat yang sejahtera dalam pembangunan khususnya

Desa Majannang

22
LAMPIRAN

23
LAMPIRAN

DATA MAHASISWA KKN GEL. 99 DESA MAJANNANG KECAMATAN


MAROS BARU KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nama : Friets Eduard Katuuk

Nim : D111 15 023

Fakultas / Jurusan : Teknik/ Teknik Sipil

Alamat di Makassar : Jln. Sungai Limboto No.125

Tlp / HP :-

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang/ 18 September 1997

Agama : Kristen

Jabatan : Koordinator Desa

Nama : Syahrul Satar

Nim : D111 15 013

Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Sipil

Alamat di Makassar : Jln. Kedondong Ex. PKG

Tlp / HP : 0852 5533 3737

Tempat, Tanggal Lahir : Sengkang, 04 Februari 1998

Agama : Islam

Jabatan : Sekretaris Desa


Nama : Fuji Mulki Shiddiq

Nim : B121 15 513

Fakultas / Jurusan : Hukum/Administrasi Negara

Alamat di Makassar : Perumnas Antang jl. Kecaping

Blok 10 No.31

Tlp / HP : 0852 4976 9159

Tempat, Tanggal Lahir : Sidrap, 27 April 1997

Agama : Islam

Jabatan : Bendahara Desa

Nama : Nafa Urba

Nim : L241 15 309

Fakultas / Jurusan : FIKP/Perikanan

Alamat di Makassar : Jln. Perintis Kemerdekaan III

BTN Hamzi B/16 B

Tlp / HP : 0858 2385 6802

Tempat, Tanggal Lahir : Kading, 05 Maret 1998

Agama : Islam

Jabatan : Anggota
Nama : Nuraina Anisa Pattimura

Nim : D111 15 503

Fakultas / Jurusan : Teknik/Teknik Sipil

Alamat di Makassar : Jln. Nipa-nipa II Perumnas Antang

Tlp / HP : 0821 8846 8302

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 23 Agustus 1997

Agama : Islam

Jabatan : Anggota
PETA INFRASTUKTUR DESA MAJANNANG KECAMATAN MAROS BARU
KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

JUMLAH DAN NAMA KEPALA DESA MAJANNANG KECAMATAN


MAROS BARU KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN
Jumlah kepala dusun 3, terdiri dari :

No Nama Dusun Nama Kepala Dusun


.
1. Taipa Syatirah
2. Jawi-jawi Muhammad Jais
3. Balangkasa Suardi, S.Pd
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN
DESA MAJANNANG KECAMATAN MAROS BARU KABUPATEN MAROS
PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEPALA DESA
BPD SIRAJUDDIN

SEKERTARIS DESA
RAMLI, S.Sos

KASI KASI
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN KAUR UMUM DAN KAUR KEUANGAN
DAN PELAYANAN PERENCANAAN
UKKAS SUPIATI AMIR ANWAR MARDIAH

KEPALA DUSUN TAIPA KEPALA DUSUN JAWI- KEPALA DUSUN


JAWI BALANGKASA
SYATIRAH
MUHAMMAD JAIS SUARDI, S.Pd
FOTO KEGIATAN KERJA DESA MAJANNANG KECAMATAN MAROS
BARU KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. Seminar Program Kerja Desa Majannang


2. Renovasi Pos Kamling

BEFORE

AFTER
Pemotongan Bambu Pemasangan Pengecatan

3. Tempat Sampah Percontohan


4. Penyuluhan Kebersihan Lingkungan
5. Data Base Penduduk
6. Lomba Pengolahan Udang

Anda mungkin juga menyukai