Anda di halaman 1dari 130

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF

SEMESTER GANJIL 2017/2018

PERIODE NOVEMBER 2017 - JANUARI 2018

“PEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENGUATAN KAPASITAS


MANAJEMEN USAHA TANI KOPI di KELOMPOK TANI MARGAMULYA,
PANGALENGAN BANDUNG”

Desa : Margamulya

Kecamatan : Pangalengan

Kabupaten : Bandung

Disusun Oleh :

Thalia Wulandari 150510150017 Dinone Nilam Ayu P 180910150014

Hans Pratama Pasaribu 150510150019 Fauzia Aulia Ramadhan 190110150006

Adella Chintania Putri 150510150123 Insyirah Alifta R. Jali 190110150090

Dara Alu Herida 150510150142 Lytanie Tiyanasari 190110150145

Salsabila Amalia 170310150035 Dadan Ahmad Sapardani 210510150044

Fuji Astuti Rizkylah 170410150077 Agrian Ratu Randa 210510150057

DIREKTORAT PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

DESA MARGAMULYA KECAMATAN PANGALENGAN

KABUPATEN BANDUNG

Universitas Padjadjaran

Jatinangor, 17 Januari 2018

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Endah Djuwendah SP., M.Si Hans Pratama Pasaribu

NIP. 197004171996012001 NPM. 150510150019

Menyetujui / Megesahkan,

Kepala Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan,

Kabupaten Bandung.

H. Suhendar Rohman
ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner, lintas sektoral dan
komprehensif. Lokasi kelompok KKN bertempat di Desa Margamulya,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung selama kurang lebih sebelas hari
sejak diterjunkan mulai tanggal 01 Januari 2018 sampai dengan 11 Januari
2018. Desa Margamulya memiliki luas wilayah ± 1.294,136 ha dengan
pendududuk berjumlah 5.082 Kepala Keluarga yang terbagi dalam 3 RW dan 4
RT. Penduduk sebagian besar beragama Islam dan bermata pencaharian
sebagai buruhtani. Warga masyarakat Desa Margamulya cukup aktif dalam
mengikuti kegiatan baik kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan KKN.

Program Kerja Kuliah Kerja Nyata yang telah dilaksanakan di Desa


Margamulya yaitu, Pembekalan Kerajinan Biji Kopi Ibu PKK, Pendidikan Anak
SD serta Penyuluhan Tanaman Kopi. Program Kegiatan KKN telah dilaksanakan
secara keseluruhan dan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun
beberapa pelaksanaan kegiatan ada yang kurang sesuai dengan jadwal yang
telah direncanakan namun, kegiatan tetap berjalan lancar dan program kerja
terlaksana dengan baik.

3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Margamulya,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan lancar dan baik. Dengan
selesainya laporan KKN ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pemberian nilai mata kuliah KKN. Laporan KKN ini berisi
bab I, bab II dan bab III. Pada bab I berisi pendahuluan yang di dalamnya terdapat
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat kegiatan, metode kegiatan,
rencana kerja dan jadwal kerja. Pada bab II berisi pelaksanaan kegiatan meliputi
persiapan, tahap pelaksanaan, kendala yang dihadapi, jalannya kegiatan, dan
waktu kegiatan. Pada bab III berisi hasil kegiatan yang meliputi hasil – hasil yang
dicapai dengan bab IIIpembahasannya, serta hasil evaluasi yang dilakukan
terhadap program kegiatan.

Dalam penyelesaian penulisan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Sehingga dalam hal ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar – besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi nikmat dan hidayahNya,

2. Kedua orang tua yang selalu memberi doa dan motivasi,

3. Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. selaku Rektor Universitas
Padjadjaran,

4. Endah Djuwendah SP,. M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),

5. H. Suhendar Rohmani, selaku Kepala Desa Margamulya yang telah menerima


mahasiswa peserta KKN dengan baik,

6. Bapak Ayi, selaku Ketua RW 23 Desa Margamulya yang menerima mahasiswa


KKN dengan tangan terbuka,

7. Bapak Iwan, selaku ketua RT 02 Desa Margamulya yang menerima mahasiswa


KKN dengan tangan terbuka,

4
8. Iwan selaku tuan rumah yang telah menyediakan rumah tinggal selama kegiatan
KKN berlangsung,

9. Warga Desa Margamulya yang menerima mahasiswa KKN dengan tangan


terbuka,

10. Tokoh masyarakat serta kelompok masyarakat Desa Margamulya yang ikut
membantu mahasiswa KKN mengembangkan potensi seni di Desa
Margamulya,

11. Kepala SD Negeri Bojongwaru yang sudah bersedia memberi izin mengajar
untuk pelaksanaan KKN,

12. Peserta Didik SD Negeri Bojongwaru yang menjadi anak didik mahasiswa
KKN dengan baik,

13. Dan seluruh pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam kegiatan KKN
yang belum disebutkan. Semoga Tuha Yang Maha Esa membalas semua
kebaikan serta budi baik yang selama ini diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya kami penulis tak luput dari kekurangan-
kekurangan, Semoga laporan ini dapat dijadikan evaluasi untuk selanjutnya dan dapat
memberikan manfaat bagi elemen pendidikan. Demikian yang dapat penulis sampaikan.

Jatinangor, 12 Januari 2018

Penulis

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ 2

ABSTRAK ..................................................................................................... 3

KATA PENGANTAR .................................................................................... 4

DAFTAR TABEL .......................................................................................... 7

LAMPIRAN ................................................................................................... 9

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 11

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 11

1.2 Tujuan Dan Manfaat ............................................................ 12

1.3 Tahapan Kegiatan Mahasiswa ............................................ 14

1.4 Lokasi dan Waktu ...................................................................... 15

BAB II PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA ............. 17

2.1 Mekanisme Kerja Kelompok dalam Pelaksanaan KKNM


Terintegrasi PPM ............................................................................. 17

2.2 Implementasi Proses Kegiatan KKNM Terintegrasi PPM..... 18

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA ........ 23

3.1 Analisis Situasi ............................................................................ 23

3.2 Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa .............................. 25

3.3 Output Kegiatan ......................................................................... 33

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 44

4.1 Kesimpulan ............................................................................... 44

4.2 Rekomendasi ............................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 46

LAMPIRAN ................................................................................................. 47

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. 127

6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tahapan Kegiatan Mahasiswa ................................................................................. 14
Tabel 2. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Rabu, 3 Januari 2018) .................... 25
Tabel 3. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. ( Kamis, 4 Januari 2018) ................. 27
Tabel 4. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Minggu, 7 Januari 2018). ............... 28
Tabel 5. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Rabu, 10 Januari 2018) .................. 30
Tabel 6. Output Kegiatan Mahasiswa .................................................................................... 33

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Visualisasi Proses Kegiatan KKN......................................................................... 18

8
LAMPIRAN

lampiran 1. Term Of Reference .............................................................................................. 47

9
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan KKNM ......................................................................... 127

10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kecamatan Pangalengan merupakan sentra produksi Kopi di Jawa Barat. Menurut


pusat penelitian kopi dan kakao Jember (2012)., hasil uji citarasa kopi arabika Java
preanger (kopi khas Jawa Barat) dari kelompok tani Desa Margamulya Pangalengan
mendapat score uji lab tertinggi yaitu 84,08 dengan kategori excellent. Kelompok tani
Margamulya mampu panen kopi dengan volume 300 ton/musim panen. Guna
memgembangkan bisinis kolektif kopi yang lebi luas dan mencapai kemandirian yang
massif, kelompok tani Margamulya melaukan legal formal organisasi dengan mendirikan
koperasi produsen kopi Margamulya sejak tanggal 17 Februari 2014. Proses bisnis yang
dijalankan koperasi ini adalah pengumpul kopi dari petani, meyediakan fasilitas
pengolahan kopi dan memasarkan kopi dalam bentuk green bean coffee. (Pusat Penyuluhan
Pertanian. 2012.)

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kelayakan pembentukan keleyakan


pembentukan koperasi produsen kopi Margamulya, secara finansial usaha koperasi ini
layak untuk diajlankan, yaitu (1) belum adanya pencatatan kegiatan usaha yang baik dan
berkesinambungan, (2) belum memiliki rencana kerja dalam penegembangan usahanya
serta (3) belum memiliki pemupukan modal usaha. Selain itu terdapat kendala yang
dihadapi pada kelompok tani Utama adalah produktifitas usahatani kopi yang maish
masih rendah yaitu 5-6,5 kuintal/ha/thn. Padahal dengan pengelolaan usahatani yang baik
bisa mencapai 13-15 kuintal/ha/thn. Hal ini disebabkan rata-rata tanaman kopi yang telah
berumur tua dan kurang dipelihara secara intensif. Oleh karena itu perlu ditingkatkan
pengetahuan dan kesadaran petani kopi untuk melaksanakan budidaya kopi yang lebih
baik. (Ima Marlina dan Endah Djuwendah, 2015.)

Kopi arabika adalah salah satu komoditas unggulan perkebunan yang bernilai
ekonomis dan dapat tumbuh bai di dataran tinggi. Menurut AEKI (2003) Jawa Barat
memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan kopi karena kondisi agroklimat
dan kondisi tanah yang cocok untuk tanaman kopi. Areal penanaman kopi Jawa Barat
sanagat luas yaitu 8700 Ha. Namun saat ini produktifitas kopi Jawa Barat masih dibawah
produktifitas kopi nasional yaitu kurang dari 1.300-1.400 kh/ha. Hal ini disebabkan oleh

11
berbagai faktor, diantaranya umut tanaman kopi yang sudah tua dan pemeliharaan yang
kurang optimal.

Program KKNM-PPM tahun ini bersifat lebih fleksibel, lokasi pelaksanaan dan
program kegiatannya menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa dan sesuai
dengan program pengabdian dari masing-masing dosen pembimbing lapangan (DPL).
Dalam Proses pelaksanaannya KKNM-PPM melibatkan sejumlah mahasiswa yang
berasal dari interdisiplin ilmu yang berbeda, yang diharapkan dapat membantu
permasalahan serta memberikan solusi dari berbagai perspektif keilmuan dengan cara
berbaur langsung dengan masyarakat, bersosialisasi bersama, serta belajar bersama
masyarakat.

Menurut Fida (1997) KKN adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh mahasiswannya di bawah
bimbingan dosen dan pimpinan pemerintah daerah”.Pengertian pengabdian kepada
masyarakat ialah pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh
Perguruan Tinggi secara ilmiah dan melembaga langsung kepada masyarakat untuk
mensukseskan pembangunan dan pengembangan manusia pembangunan menuju
tercapainya manusisa yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila, serta
meningkatkan pelaksanaan misi dan fungsi Perguruan Tinggi. KKN dapat
memberdayakan masyarakat antara lain melalui penerapan berbagai hasil penelitian dan
pengembangan teknologi tepat guna kepada masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Mahasiswa pelaksana program KKN pun dapat memperoleh 2
pengalaman nyata yang didapatkan langsung dari masyarakat sehingga dapat
memperkaya pengalaman teoritis yang diperoleh di perguruan tinggi. Sebelum kegiatan
KKN dilaksanakan, terlebih dahulu mahasiswa melakukan observasi tempat yang akan
digunakan untuk KKN. Untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai kondisi
dusun, baik secara geografis, budaya, maupun tentang pertaniannya mahasiswa
melakukan observasi langsung di dusun. Kegiatan observasi ini dilakukan agar
mahasiswa memperoleh gambaran mengenai keadaan wilayah dan kegiatan yang akan
dilakukan di dusun tersebut.

1.2 Tujuan Dan Manfaat

12
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan tanggal 28 November 2017 –
11 Januari 2018 oleh mahasiswa Fakultas Pertanian, Psikologi, FISIP, Ilmu Budaya dan
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran merupakan sebuah kegiatan yang terprogram
dan diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran dengan menentukan arah dan tujuan
dilaksanakannya program ini. Adapun tujuan dan manfaat yang didapat dari kegiatan
KKN ini adalah sebagai berikut :

a) Bagi Mahasiswa

1. Meningkatkan kemampuan berpikir bekerja lintas disiplin (interdisipliner) dan beker-


jasama dalam upaya memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.

2. Meningkatkan pemahaman tentang tamaman kopi serta manfaat tanaman kopi yang
dipelajarinya bagi masyarakat.

3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi


masyarakat dan mampu memecahkannya.

4. Meningkatkan sikap toleransi terhadap kemajemukan yang ada dimasyarakat.

5. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membangun dan mengembang-kan


ilmu, teknologi, seni, dan budaya yang ada di masyarakat.

6. Melatih mahasiswa sebagai motivator, dinamisator dan problemsolver.

7. Mendapatkan pengalaman tentang pola kehidupan masyarakat yang nantinya dapat


dijadikan sebagai pedoman saat terjun di masyarakat.

b) Bagi masyarakat dan pemerintah daerah

1. Memperoleh kesadaran dan kemampuan memberdayakan potensi yang dimiliki


untuk peningkatan kualitas kehidupan.

2. Memperoleh pengalaman dalam menggali dan menumbuhkan potensi masyarakat,


sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

. Memperoleh dorongan pemikiran dan tenaga, ilmu, dan teknologi dalam


melaksanakan pembangunan.

13
4. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga dan pikiran mahasiswa dalam
melaksanakan program pembangunan yang berada dilokasi KKN.

c) Perguruan Tinggi

1. Memperoleh umpan balik dalam perbaikan kurikulum, materi perkuliahan dan


pengembangan ilmu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Memperoleh ilmu, yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan


pengembangan penelitian.

3. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama mahasiswa yang


melaksanakan KKN.

1.3 Tahapan Kegiatan Mahasiswa

Tabel 1. Tahapan Kegiatan Mahasiswa

Hari, Tempat Temuan/hasil yang


No Waktu Kegiatan Pelaksana Sasaran diharapkan
Tanggal kegiatan

1. Selasa , 28 10.00- Pembekalan Dosen Mahasiswa Fakultas Pembekalan dan


November 13.00 oleh DPL KKNM- Pertanian perkenalan mahasiswa
2017 PPM Unpad. KKNM-PPM Integratif
Integratif dengan dosen
pembimbing

2. Jumat, 8 08.30- Survei Mahasiswa Ketua RW, Desa Menemui Ketua RW,
Desember 18.30 lokasi KKN Ketua RT Margamulya Ketua RT dan Kader Ibu
2017 dan Kader , PKK RW23 Desa
Ibu PKK Pangalengan Margamulya.
RW23 Desa
Margamulya
3. Jumat, 15 15.00- Rapat Dosen Mahasiswa Fakultas Membahas timeline
Desember 17.30 Pertanian kegiatan KKN-PPM
2017 Integratif

4. Jumat, 29 08.00- Survei Dosen Mahasiswa RW 23 Desa Membahas tempat untuk


Desember 16.00 Margamulya tinggal
2017
5. Senin, 1 15.30- Identifikasi Mahasiswa Pengurus Desa Mengadakan acara
Januari 17.00 masalah Koperasi Margamulya silahturahmi ke
2018 Kopi Desa penggurus Koperasi
Margamulya Kopi

14
6. Selasa, 2 10.00- Identifikasi Mahasiswa Kantor Desa Desa Mengadakan wawancara
Januari 13.15 masalah, Margamulya Margamulya ke Kepala Desa
2017 Survei , SDN Margamulya, Survei
Bojongwaru SDN Bojongwaru

7. Rabu, 3 08.00- Pembelajara Mahasiswa Anak kelas SDN Anak SD mendapatkan


Januari 10.30 n Motivasi 3,4 dan 5 Bojongwaru materi mengenai
2018 Pada Anak SDN komunikata yang baik..
SD Bojongwaru
8. Kamis, 4 08.00- Pembelajara Mahasiswa Anak kelas SDN Anak SD mendapatkan
Januari 10.30 n Pada Anak 3,4 dan 5 Bojongwaru materi mengenai
2018 dan SD dan SDN dan komunikata yang baik.
14.00- Pelatuhan Bojongwaru, Posyandu Dan ibu-ibu meiliki
16.00 Ketrampilan Ibu PKK RW 23 pengalaman baru.
Ibu PKK RW 23
9. Jumat, 5 10.00- Pembelajara Mahasiswa Anak kelas SDN Anak SD mendapatkan
Januari 12.00 n pada anak 3,4 dan 5 Bojongwaru materi mengenai
2018 SD SDN komunikata yang baik.
Bojongwaru
10. Sabtu, 6 14.00- Rapat Mahasiswa Masyarakat RW 23 Desa Mendapat persetujuan
Januari 17.00 RW 23 Margamulya dari Kepala Desa untuk
2018 kegiatan penyuluhan,
Warga mengetahui
kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN

11. Minggu, 7 15.00- Penyuluhan Dosen dan Masyarakat Kantor Desa Masyarakat mengetahui
Januari 17.00 Mahasiswa RW 23 desa Margamulya tentang Budidaya
2018 Margamulya Tanaman Kopi

12. Senin, 8 11.00- Perizinan Mahasiswa Masyarakat Kantor Desa Mendapat persetujuan
Januari 17.00 Tempat RW 23 Margamulya dari ketua RT dan ketua
2018 Margamulya RW 23

13. Selasa, 9 11.00- Penyebaran Mahasiswa Masyarakat Koperasi Warga mengetahui


Januari 19.00 undangan RW 23 kopi Desa kegiatan-kegiatan yang
2018 Margamulya Margamulya akan dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN

14. Rabu, 10 06.30- Lokakarya Mahasiswa Masyarakat Koperasi Masyarakat mengetahui


Januari 11.00 dan dosen RW 23 kopi Desa tentang pencapaian yang
2018 Margamulya Margamulya kelompok KKN lakukan
selama di Desa
Margamulya

1.4 Lokasi dan Waktu

Pelaksanaan KKNM-PPM Integratif bertempat di Desa Margamulya Kecamatan


Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat. Waktu berlangsungnya KKN ini yaitu

15
tahap persiapan pada tanggal 28 s.d. 29 Desember 2017 dimulai dengan pengenalan dan
pembekalan yang diberikan oleh dosen pembimbing lapangan. Tahap pelaksanaan dan
lapangan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari s.d. 11 Januari 2018 dengan melakukan
kegiatan yang telah dibuat dan disetujui sebelumnya. Tahap pasca laporan dilakukan pada
12 s.d. 16 Januari 2018. Pada tahapan ini kami melakukan pembuataan laporan individu
dan laporan kelompok.

Pemilihan lokasi KKN kali ini didasari pada keadaan desa Margamulya
merupakan sentra pengembangan kopi preanger dimana diwilayah ini sudah didukung
oleh kelembagaan serta koperasi. Disisi lain terdapat masalah dalam budidaya kopi
tersebut diantaranya yaitu produktivitas kopi yang rendah yang diakibatkan karena
adanya kendala OPT.

16
BAB II

PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA

2.1 Mekanisme Kerja Kelompok dalam Pelaksanaan KKNM Terintegrasi PPM


Didalam melaksanakan KKNM Terintegrasi PPM Universitas Padjadjaran 2018
kami melakukannya secara bersama – sama. Terdapat beberapa mekanisme yang
diterapkan mahasiswa untuk melakukan pemetaan sosial dan mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan KKNM Terintegrasi PPM Universitas Padjadjaran
2018 di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Sebelumnya,
ada dua puluh tiga orang mahasiswa yang melaksanakan KKNM di Desa Margamulya
yang dibagi menjadi dua kelompok, sesuai dengan judul PPM dosen bersangkutan.

Pembagian kerja dalam kelompok disesuaikan dengan keilmuan yang dimiliki


oleh masing-masing anggota kelompok. Sebelum pembagian kerja sebelumnya kami
melakukan observasi wilayah sebanyak 2 kali yaitu pada hari Jum’at 8 Desember 2017
dan Selasa 2 Januari 2018. Pada observasi pertama kami mengunjungi koperasi kopi yang
berada di Desa Margamulya, yang nantinya akan menjadi salah fokus KKNM
Terintegrasi PPM Universitas Padjadjaran 2018 ini. Disini kami bertemu dengan
perwakilan pihak koperasi dan perwakilan dari petani kopi untuk bertukar pikiran tentang
permasalah apa yang sedang mereka hadapi, untuk selanjutnya kami petakan
permasalahan-permasalahan tersebut yang selanjutnya akan kita bantu sebagian
permasalahan tersebut melalui program kerja yang akan kami laksanakan. Setelah
melakukan pemetaan selanjutnya kami pun membuat program-program yang akan
dilaksanakan, dan membagi penanggungjawab di setiap program yang nantinya akan
dilaksanakan. Selanjutnya pada observasi kedua kami melakukan pendalaman masalah
yang sebelumnya sudah dipetakan terlebih dahulu dengan mengunjungi kantor Desa
Margamulya dan melakukan wawancara dengan perangkat Desa untuk selanjutnya kami
menjalankan program yang telah disusun sebelumnya di Desa Margamulya.

Walaupun terdapat dua Kelompok dengan judul PPM berbeda tetapi terdapat
beberapa program kerja yang kami lakukan bersama-sama karena memiliki persamaan
tujuan. Diantaranya adalah penyuluhan dan lokakarya. Penyuluhan yang dilakukan disini
adalah penyuluhan mengenai hama dan penyakit tanaman kopi. Penanggungjawab
penyuluhan ini terdiri dari empat orang, dimana setiap kelompok mengirimkan dua orang

17
perwakilan untuk dijadikan penanggung jawab program kerja penyuluhan ini. Dan untuk
loka karya sendiri merupakan program kerja penutup sekaligus perpisahan dari
Mahasiswa KKNM Terintegrasi PPM Universitas Padjadjaran 2018. Di dalam
pelaksanaan program ini terdapat tiga penanggung jawab yang terdiri dari masing-masing
kelompok yang ada. Selain penanggungjawab, kedua program kerja tersebut juga
memiliki sebuah kepanitiaan dimana didalamnya terdiri dari kedua anggota kelompok
yang menjalanjakan KKNM Terintegrasi PPM di Desa Margamulya.

Selain itu setelah setiap melaksanakan agenda kegiatan dan program kerja yang
telah direncanakan, kami selalu berkumpul dan selalu mengadakan evaluasi sekaligus
untuk berbagi informasi mengenai hasil kerja kelompok sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan dan sharing kegiatan serta. Untuk menjamin kenyamanan bersama antar
mahasiswa dalam pelaksanaan setiap kegiatan KKNM, terdapat beberapa mekanisme
pembagian tugas/ piket untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari agar tercapainya keadaan
harmonis seperti pembagian piket kebersihan dan konsumsi. Berikut kami sajikan
visualisasi proses kegiatan yang telah kami laksanakan.

Pembagian
1 Observasi 2 Pemetaan 3 Pembuatan
Program Kerja
4 Penanggungjawab
1 Masalah Program kerja

Pelaksanaan Pertanggung
5 Observasi 6 Pendalaman
Masalah
7 Program 8 jawaban
2 kerja Kegiatan

Gambar 1. Visualisasi Proses Kegiatan KKN

2.2 Implementasi Proses Kegiatan KKNM Terintegrasi PPM

2.2.1 Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan ini dilakukan Mahasiswa agar dapat mengetahui standar pendidikan dan
sarana pra sarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar di Sekolah serta untuk
membantu kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan ilmu yang selama ini sudah
didapat yang kemudian dapat diterapkan kepada siswa/i SDN Bojongwaru.
Penanggungjawab kegiatan ini terdari tiga orang, yang terdiri dari fakultas yang berbeda-

18
beda. Penanggungjawab kegiatan ini bertugas untuk mengatur perizinan serta memilih
sekolah mana yang akan kita dijadikan tempat untuk proses belajar mengajar. Selain itu
juga penanggungjawab bersama-sama juga dengan anggota yang lain bertugas untuk
membuat konsep proses belajar mengajar yang akan dilakukan. Selain itu penanggung
jawab dan anggota juga bertugas untuk melaksanakan proses belajar mengajar, dimana
setiap kelas terdiri dari tiga orang anggota dan satu orang penanggungjawab. Persiapan
kegiatan ini kurang lebih satu minggu untuk pematangan konsepny itu sendiri dimulai
dari pemilihan materi hingga pemilihan SD yang akan kami adakan proses belajar
mengajar. Tetapi sebelumnya kami sudah membahas konsep kasar dari kegiatan proses
belajar mengajar ini.

Kegiatan proses belajar mengajar ini dilaksanakan selama tiga hari dengan materi
yang berbeda-beda tiap harinya. Materi hari pertama adalah pengenalan terhadap tanaman
kopi dan materi motivasi kepada siswa/i SDN Bojongwaru, kami mengambil materi ini
karena pada dasarnya wilayah mereka merupakan wilayah penghasil kopi sehingga
setidaknya mereka mengenal sedikit tentang kopi dan memiiliki keinginan untuk terus
mengembangkan kopi di daerahnya. Ini juga menjadi salah satu fokus dari judul PPM ini
yaitu penguatan kapasitas manajemen usaha tani kopi di Margamulya. Karena seperti
yang kita tau fungsi manajemen itu sendiri terdiri dari planning, organizing, directing dan
controlling. Dimana kegiatan pengenalan kopi di SDN Margamulya ini termasuk kedalam
fungsi planning yaitu menyiapkan generasi muda Desa Margamulya untuk meneruskan
pemanfaatan sumberdaya alam mereka yaitu kopi. Sedangkan untuk materi pemberian
motivasi merupakn materi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dari
siswa/i SDN Bojongwaru. Selanjutnya hari kedua adalah pelajaran Bahasa Indonesia,
kami megambil materi ini karena masih banyaknya siswa/i SDN Bojongwaru yang masih
kurang mengerti berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu di hari
kedua ini kami mengajarkan materi Bahasa Indonesia untuk meningkatkan komunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di SDN Bojongwaru. Dan pada hari
ketiga materi yang kami ajarkan adalah materi Bahasa Inggris, hal ini didasari oleh
pengetahuan kosakata Bahasa Inggris siswa/i di SDN Bojongwaru masih terbilang
kurang. Oleh karena itu kami disini mengajarkan materi Bahasa Inggris agar kosakata
Bahasa Inggris yang dimiliki siswa/i di SDN Bojongwaru bisa lebih baik lagi. Sasaran
kegiatan ini adalah siswa/i kelas 3, 4, dan 5 SDN Bojongwaru.

19
2.2.2 Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kerajinan dari Biji Kopi

Kami mengadakan kegiatan ini karena didasari dari Desa Margamulya sendiri
yang merupakan penghasil kopi, dan sering terlihat ada biji kopi yang tidak terpakai lalu
terbuang. Karena dasar itulah kami berinisiatif untuk membuat program kerja berupa
pelatihan keterampilan pembuatan kerajinan dari biji kopi. Kegiatan ini diadakan di Desa
Margamulya RW 23, dimana pada kegiatan ini Mahasiswa mengundang Ibu-ibu PKK
RW 23 untuk melakukan pelatihan pembuatan kerajinan dari biji kopi yang memiliki nilai
jual. Kami memilih mengadakan pelatihan pada Ibu-ibu PKK di RW 23 dikarenakan
kegiatan Ibu-ibu PKK di RW 23 yang hanya sebatas pengajian rutin tiap hari Selasa. Oleh
karena itu untuk meningkatkan kegiatan yang menghasilkan Ibu-ibu PKK di RW 23 kami
mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan dari Biji Kopi ini dengan harapan nantinya
setelah diberikan pelatihan kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan hasil dari pembuatan
kerajinan dari biji kopi ini bisa memiliki harga jual sehingga menambah pemasukkan juga
untuk Ibu-ibu PKK di RW 23 itu sendiri. Selain itu juga dikarenakan mayoritas Ibu-ibu
PKK disini juga bekerja sebagai petani kopi sehingga kami memutuskan untuk
memberikan pelatihan pada Ibu-ibu PKK karena fokus program PPM ini adalah para
petani kopi juga.

Penanggungjawab kegiatan ini terdiri dari tiga orang yang terdiri dari fakultas
yang berbeda-beda. Penanggungjawab bertugas untuk melakukan observasi RW mana
yang akan kita berikan pelatihan. Selain itu penanggungjawab juga bertugas unutk
melakukan koordinasi dan pemberitahuan keapada Ibu-ibu PKK RW 23 bahwa kami akan
mengadakan pelatihan kerajinan dari biji kopi di RW 23. Sedangkan anggota disini
bertugas untuk membantu mengajarkan kepada Ibu-ibu PKK RW 23 bagaimana caranya
membuat kerajinan dari biji kopi yang dibagi menjadi beberapa tahapan dari mulai tahap
pembolongan biji kopi hingga penyusunan biji kopi untuk menjadi sebuah kerajinan yang
memiliki nilai jual. Persiapan kegiatan pelatihan dimulai sebelum kami mulai
melaksanakan KKN di Desa Margamulya. Sebelumnya kami sering berkumpul untuk
mendiskusikan kerajinan apa yang akan kami buat dan bagaimana cara membuatnya.

2.2.3 Penyuluhan Pengembangan Budidaya Kopi di Margamulya

Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa dengan tujuan untuk meningkatkan


pengetahuan para petani kopi di Desa Margamulya mengenai hama dan penyakit tanaman
kopi. Kegiatan ini didasari dari Desa Margamulya sendiri yang penduduknya banyak

20
yang menjadi petani kopi tetapi masih kurang pengetahuan mengenai tumbuhan kopi itu
sendiri dan juga didasari dari judul PPM yang kami dapatkan. Penanggungjawab kegiatan
ini terdiri dari empat orang dari dua kelompok yang menjalankan program KKNM di
Desa Margamulya dimana dua diantaranya merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian
yang lebih paham menganai tema penyuluhan yang akan diadakan. Tugas
penanggungjawab disini adalah sebagai penyusun konsep penyuluhan yang nanti akan
diadakan serta melakukan koordinasi kepada para petani kopi, ketua RW, Kepala Desa
Margamulya bahwa kami akan mengadakan penyuluhan kepada para petani kopi di Desa
Margamulya. Selain itu penanggungjawab juga melakukan koordinasi kepada para
pengisi materi penyuluhan nantinya. Sedangkan anggota disini bertugas untuk
menjalankan tugas yang sebelumnya sudah di plotting oleh penanggungjawab kegiatan
ini, diantaranya adalah Master of Ceremony, Liasion Officer, konsumsi, absensi, dan time
keeper.

Susunan acara kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama adalah sesi
pengendalian OPT tanaman kopi yang diisi oleh Kelompok Mahasiswa Klinik Tanaman
Unpad. Sedangkan sesi kedua merupakan sesi prospek keuantungan bertani kopi. Sesi ini
diisi oleh Pa Endang yang merupakan ketua PPL Kecamatan Pangalengan. Persiapan
kegiatan penyuluhan ini kurang lebih satu minggu dari mulai menguhubungi pembicara,
mempersiapkan tempat, mengundang para petani kopi dan sampai pada akhirnya kegiatan
dlaksanakan. Tetapi sebelumnya kami sudah sering berkumpul untuk membahas
mengenai konsep penyuluhan ini dimulai dari pemilihan tema sampai fixsasi konsep
penyuluhan itu sendiri.

2.2.4 Lokakarya

Lokakarya merupakan kegiatan puncak dari program KKNM Terintegrasi PPM


Universitas Padjadjaran 2018 Desa Margamulya ini. Lokakarya disini merupakan
kegiatan yang didalmnya memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh
Mahasiwa selama KKN di Desa Margamulya serta apa saja hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan tersebut. Kegiatan Lokakarya ini turut mengundang perwakilan dari pihak-
pihak yang telah terlibat dalam kegiatan KKN di Desa Margamulya sebagai peserta
lokakarya ini, diantaranya adalah Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini
diantaranya adalah perwakilan dari aparatur Desa Margamulya, Kepala Dusun 1 Desa
Margamulya, Kepala Sekolah SDN Bojongwaru, Ketua RT 02 Desa Margamulya, Ketua
RW 23 Desa Margamulya, Ketua PPL Kecamatan Pangalengan, Ibu-ibu PKK RW 23,

21
perwakilan koperasi kopi di Desa Margamulya, perwakilan petani kopi, serta tentunya
Dosen DPL kami.

Persiapan kegiatan lokakarya ini kurang lebih sembilan hari dimulai dari
persiapan konsep acara sampai proses pengundangan peserta. Kegiatan ini memiliki
empat orang penanggungjawab dari dua kelompok yang melaksanakan KKNM di Desa
Margamulya ini. Penanggungjawab disini bertugas untuk melakukan koordinasi dengan
perangkat desa serta peserta yang diundang dalam kegiatan ini. Selain itu juga
penanggungjawab disini bertugas untuk menyusun konsep rangkaian acara lokakarya.
Sedangkan anggota bertugas untuk ikut membantu dalam teknis kegiatan lokakarya yang
sebelumnya sudah di plotting oleh penanggungjawab kegiatan ini. Pembagian tugas ini
terdiri dari Master of Ceremony, Liasion Officer, Konsumsi, Absensi, dan Teknis.

22
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA

3.1 Analisis Situasi

Desa Margamulya merupakan salah satu desa dengan jumlah produksi kopi
terbesar dengan jumlah tanaman yang sudah menghasilkan cukup tinggi dibandingkan
dengan desa-desalainnya. Tanaman kopi yang dibudidayakan di desa Margamulya
merupakan kopi jenis arabika. Hal tersebut didorong oleh kondisi geografis Desa
Margamulya yang berada pada ketinggian 1200 m dari permukaan laut dimana dengan
ketinggian tersebut sudah memenuhi kriteria untuk dibudidayakannyakomoditas kopi
dengan jenis arabika.Hampir sebagian besar areal perkebunan kopi yang ada di Desa
Margamulya dikelola oleh para petani yang memiliki luas lahan tidak terlalu besar
sehingga perkebunan kopi ini dikenal dengan istilah perkebunan kopi rakyat, yaitu
perkebunan yang dikelola oleh para petani rakyat dengan luasan kurang dari 0,5 hektar.
Berdasarkan data tersebut, program yang kita jalani terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu
meningkatkan awareness para remaja dan anak-anak untuk kembali bertani kopi guna
melanjutkan penggunaan hasil bumi daerah mereka sendiri. Selain itu kita juga
memberdayakan ibu-ibu PKK dalam pembuatan keajinan biji kopi menjadi barang
berniali jual. Pemilihan program tersebut didasarkan dari wawancara dengan warga desa
dan tokoh masyarakat, dimana banyak dari mereka mengatakan bahwa anak-anak, remaja
khususnya tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan usaha tani kopi itu sendiri dan
mereka terkesan lebih individualistis terhadap sumberdaya mereka. Hal ini menjadi
kecemasan tersendiri bagi para petani kopi yang notabenennya telah lanjut usia,
kecemasan ini sangat beralasan dengan tidak adanya sumber daya manusia yang akan
melanjutkanusaha tani mereka. Selain itu, pemilihan pembekalan Ibu-Ibu PKK dalam
pembuatan keajinan bernilai jual dikarenakan melihat potensi yang besar dalam bidang
tersebut, dan juga survei menunjukan belum populernya kerajinan dari biji kopi terutama
yang ada di pangalengan itu sendiri. Hal tersebutlah menjadikan kami memilih dua
program tersebut dalam pelaksanaan KKNM kali ini. (Profil Desa Margamulya Kecamatan
Pangalengan. Kabupaten Bandung. 2014).

23
Berdasarkan data tersebut kami mengananalisis bahwa masih banyak remaja-
remaja di Desa Margamulya yang kurang peduli mengenai tanaman kopi atau sumber
daya yang mereka miliki, sehingga hal tersebut menjadi ancaman bagi para petani
khususnya petani kopi. Maka dari itu kelompok kami memilih program untuk mengajar
anak SD, karena dengan metode seperti itu kita dapat mengenalkan kepada mereka
tentang potensi apa yang ada di Desa Margamulya. Dan kami juga memotivasi dalam
meraih masa depan merekayang memang harus mulai dibentuk sejak dini. Dengan
memanfaatkan potensi Desa Margamulya yaitu petani kopi kami juga memilih program
dalam pemberdayan ibu-ibu pkk, yaitu selain mereka menjadi ibu rumah tangga atau
petani biasa mereka juga bisa membuat kerajinan dari kopi agar dapat menambah
penghasilan mereka.

Kondisi anak-anak dan masyarakat di sekitar SD Bojongwaru masih sangat


sederhana. Kesadaran akan pendidikan dan potensi daerah juga tergolong rendah. Hal ini
dibuktikan oleh jumlah siswa di SD Bojongwaru yang pada masing-masing tingkatnya
hanya berjumlah sekitar 20 orang. Padahal kawasan di sekitar SD Bojongwaru memiliki
potensi yang cukup tinggi terhadap hasil kopi. SD Bojongwaru juga tidak memiliki
dorongan pendidikan dari masyarakat sekitar, hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat
yang masih belum maju. Masyarakat disana bertindak semaunya, contohnya seperti
ketika SD Bojongwaru memulai belajar dan masyarakatnya dengan seenaknya
membuang kotoran di lingkungan sekolah. Hal ini membuktikkan bahwa tidak ada
dukungan dari masyarakat itu sendiri terhadap pendidikan, dan dikhawatirkan dapat
menghambat perkembangan pendidikan SD Bojongwaru sendiri.

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh ibu-ibu PKK hanya seputar pengajian
dan bertani kopi. Selain itu ibu-ibu PKK juga kurang memiliki kesadaran dan kemauan
untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi peningkatan perekonomiannya. Padahal
Desa Margamulya memiliki potensi yang tinggi terhadap produktivitas kopi. Namun
masyarakat kurang dapat memanfaatkannya, terutama ibu-ibu PKK yang seharusnya
dapat mengolah potensi tersebut menjadi sesuatu yang bernilai jual yang tinggi dan
bermanfaat.

Keberadaan hama PBKO di Desa Margamulya sangat merugikan terhadap


produksi dan produktivitas kopi. Penanggulangan terhadap OPT yang kurang tepat
menyebabkan tingginya serangan OPT terhadap tanaman kopi. Hal tersebut dikarenakan

24
kurangnya pengetahuan mengenai PBKO dan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain
hama PBKO, ada juga penyakit embun jelaga yang dapat menurunkan produktivitas
tanaman kopi. Dengan adanya penyakit tersebut maka pertumbuhan tanaman kopi
menjadi terhambat dan tidak tumbuh dengan baik, sehingga rendahnya hasil panen
tanaman kopi.

3.2 Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berdasarkan program PPM yang diinisiasi oleh
dosen (DPL) yaitu:

Tabel 2. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Rabu, 3 Januari 2018)

Nama Kegiatan Pembelajaran Anak SDN Bojongwaru.

Jenis Kegiatan Edukasi dan Komunikatif.

Tujuan dan Manfaat Tujuan :


1. Memberikan pembelajaran yang menarik
kepada murid SDN Bojongwaru mengenai
meningkatkan motivasi belajar pada murid
sekolah; dan
2. Memberikan hiburan kepada anak-anak
kelas 3,4 dan 5 SDN Bojongwaru.
Manfaat:

3. Murid SD kelas 3,4, dan 5 SDN


Bojongwaru semakin paham mengenai
pentingnya belajar dan,
4. Murid SD kelas 3,4, dan 5 SDN
Bojongwaru dapat mengetahui mengenai
komunikasi Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang baik dan benar.
Sasaran Kegiatan Murid SD kelas 3,4 dan 5, khususnya para
peserta senam sejumlah 64 (enam puluh
empat) orang.

Pihak-pihak yang Terlibat 1. Pelaku : Peran : Pemberi Materi


Pembelajaran dan Fasilitator
Thalia Wulandari

Hans Pratama Pasaribu

Adella Chintania Putri

Dara Alu Herida

25
Salsabila Amalia

Fuji Astuti Rizkylah

Dinone Nilam Ayu Pitaloka

Fauzia Aulia Ramadhan

Insyirah Alifta R. Jali

Lytanie Tiyanasari

Dadan Ahmad Sapardani

Agrian Ratu Randa

2. Sasaran Peran: Peserta


Murid kelas 3, 4, 5 SDN Bojongwaru.

Proses Pelaksanaan Selasa, 2 Januari 2018


- Melakukan pembelian keperluan untuk
besok, Kertas berwarna, lem, kertas karton,
snack beng beng satu pak, yupi dua
bungkus besar. Serta mencari video
mengenai kopi, profesi.
Rabu, 3 Januari 2018
- Kami melakukan pengenalan diri serta
membawa surat izin untuk mengadakan
kegiatan KKN terlebih dahulu kepada
Kepala Sekolah SDN Bojongwaru lalu
setelah perkenalan, kami memulai
mengajar mengenai cita-cita. Kami
menjelaskan apa itu cita-cita dan
memotivasi mereka tentang apa yang di
cita-citakan mereka. Serta memotivasi
mereka untuk terus belajar dengan giat.
Kamis, 4 Januari 2018.
- Pada hari kedua ini masih mengajar di
kelas SDN Bojongwaru. Kami
mengajarkan tentang menyusun kalimat
yang baik dan benar. Metode yang kami
gunakan yaitu belajar sambil bermain
komunikata Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Jumat, 5 Januari 2018.

- Pada hari ini kami mengajarkan tentang


cara penulisan kata dalam bahasa Inggris.
Metode yang kami gunakan yaitu belajar
sambil bermain untuk menyusun perkata
dalam penulisan yang baik dan benar.

26
Terlebih dahulu kami jelaskan dan
mengajarkan mereka tentang penulisan
perkata, mereka harus mengingat dan
bagaimana cara penulisannya
Hasil Capaian Kegiatan Murid kelas 3,4 dan 5 SDN Bojongwaru
semakin mengetahui mengenai pentingnya
motibasi untuk terus belajar serta dapat
memahami komunikasi Bahasa Indonesia
serta Bahasa Inggris yang baik dan benar.

Rancangan Tindak Lanjut Kegiatan pembelaran serta ditambah


Hasil Kegiatan permainan dapat terus terlaksana sebagai
bentuk minat para murid SD agar terus maju
kedepannya.

Tabel 3. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. ( Kamis, 4 Januari 2018)

Nama Kegiatan Ketrampilan Kerajinan Ibu PKK

Jenis Kegiatan Pelatihan

Tujuan dan Manfaat Tujuan :


1. Memberikan edukasi kepada Ibu PKK RW
23
2. Memberikan hiburan kepada anak-anak RW
09 Desa Cipacing.
Manfaat:

1. Ibu PKK lebih memahami pembuatan


kerajinan dengan menggunakan biji kopi;
dan
2. Ibu-ibu PKK RW 23 merasa tertarik
membuat kerajinan dari biji kopi.
Sasaran Kegiatan Ibu-ibu PKK RW 23 Desa Margamulya
sejumlah 14 (empat belas) orang.

Pihak-pihak yang Terlibat 1. Pelaku : Peran : Pemberi Materi


Pembelajaran dan Fasilitator
Thalia Wulandari

Hans Pratama Pasaribu

Adella Chintania Putri

Dara Alu Herida

Salsabila Amalia

27
Fuji Astuti Rizkylah

Dinone Nilam Ayu Pitaloka

Fauzia Aulia Ramadhan

Insyirah Alifta R. Jali

Lytanie Tiyanasari

Dadan Ahmad Sapardani

Agrian Ratu Randa

2. Peserta : Peran : Peserta pelatihan.


14 orang Ibu-Ibu PKK. Daftar hadir peserta
terlampir.

Proses Pelaksanaan Rabu, 3 Januari 2018


- Melakukan persiapan kegiatan mulai dari
membeli biji kopi, benang senar, lilin, jarum
pendedel, manik-manik serta meminta
perizinan kepada ketua RW.
Kamis, 4 Januari 2018

- Membuat kerajinan dari biji kopi bersama


ibu PKK di Posyandu desa Margamulya
RW 23. Antusias ibu-ibu PKK sangat
tinggi. Kami membagi mereka menjadi
beberapa kelompok kecil, yaitu kelompok
yang memilih biji kopi yang bagus untuk
menjadi bahan kerajinan tersebut,
kemudian kelompok untuk pembolongan
biji kopi, dan kelompok memasukan biji
kopi dan manik-manik pada benang yang
telah disiapkan untuk dijadikan aksesoris
gelang dan kalung.
Hasil Capaian Kegiatan Ibu-ibu PKK semakin mengetahui akan
membuat kerajinan dari biji kopi yang baru
pertama kali mereka lakukan.

Rancangan Tindak Lanjut Dilanjutkannya kegiatan tersebut


Hasil Kegiatan membangkitkan antusias ibu PKK untuk
membuat usaha kerajinan dari biji kopi.

Tabel 4. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Minggu, 7 Januari 2018).

28
Nama Kegiatan Penyuluhan Manfaat dan Pemeliharaan serta
Perawatan Tanaman Kopi yang Terserang
Penyakit.

Jenis Kegiatan Penyuluhan Pemeliharaan Tanaman Kopi.

Tujuan dan Manfaat Tujuan :


1. Memberikan penyuluhan mengenai
tanaman kopi dari budidaya hingga
penanganan HPT yang benar dan baik; dan
.

Manfaat:

1. Para petani kopi memahami mengenai


pemeliharaan tanaman kopi sehingga dalam
melakukan pemeriksaan kesehatan tanaman
kopi ; dan

Sasaran Kegiatan - Penggurus koperasi kopi Desa Margamulya.


- Petani tanaman kopi.
Pihak-pihak yang Terlibat 1. Pelaku : Peran : Pemberi Fasilitator
Thalia Wulandari

Hans Pratama Pasaribu

Adella Chintania Putri

Dara Alu Herida

Salsabila Amalia

Fuji Astuti Rizkylah

Dinone Nilam Ayu Pitaloka

Fauzia Aulia Ramadhan

Insyirah Alifta R. Jali

Lytanie Tiyanasari

Dadan Ahmad Sapardani

Agrian Ratu Randa

2. KLINTAN yaitu mengenai Pestisida


Nabati untuk mengatasi hama PBKO
dan Embun Jelaga,
3. Bapak Endang pemateri dari Ketua PPL
Pangalengan.

29
4. Peserta : Peran : Peserta pelatihan.
Petani Tanaman kopi Desa Margamulya.

Proses Pelaksanaan Minggu, 7 Januari 2018

Pada pagi hari merapikan ruangan yang akan


dijadikan untuk tempat penyuluhan serta
mempersiapkan segala kebutuhan penyuluhan
dimulai dari kursi, infokus, meja, sound sistem
mic. Penyuluhan yang di selenggarakan yaitu
tentang Pengembangan Budidaya Kopi di
Margamulya yang bertempatan di Aula Balai
Desa Margamulya Kec. Pangalengan Kab.
Bandung. Dengan pemateri dari KLINTAN
yaitu mengenai Pestisida Nabati untuk
mengatasi hama PBKO dan Embun Jelaga, serta
pemateri dari Ketua PPL Pangalengan yaitu
tentang bagaimana cara penanaman tanaman
kopi.

Hasil Capaian Kegiatan Petani kopi Desa Margamulya dapat


mengetahui pemeliharaan serta penanganan
hama penyakit pada tanaman kopi dengan baik
dan benar.

Rancangan Tindak Lanjut Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat


Hasil Kegiatan dilanjutkan oleh para penggurus koperasi agar
petani kopi tidak salah lagi dalam pemelihraan
tanaman kopi yang baik dan benar.
Dilakukan kegiatan penyuluhan lain dengan
topik yang menjadi permasalahan dalam warga
sekitar Desa Margamulya.

Tabel 5. Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa. (Rabu, 10 Januari 2018)

Nama Kegiatan Lokakarya Hasil Kelompok KKN

Jenis Kegiatan Seminar

Tujuan dan Manfaat Tujuan:


1. Memberikan pembelajaran yang menarik
kepada Mahasiswa KKN yang telah
membuat program yang telah membuat
berbagai kegiatan mengenai meningkatkan
motivasi belajar pada murid sekolah,

30
pelatihan kerajinan ibu-ibu PKK,
penyuluhan petani; dan
2. Memberikan pengalaman kepada
Mahasiswa KKN untuk menangani suatu
kegiatan.

Manfaat:

Mahasiswa KKN dapat memiliki pemahaman


mengenai cara membuat acara, mengatur serta
menyelenggarakan suatu kegiatan.

Sasaran Kegiatan Seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam


kegiatan KKN selama di Desa Margamulya.

Pihak-pihak yang Terlibat 1. Ketua RW 23 Desa Margamulya Bapak Ayi.


2. Ibu Wawang Komasih kepala Sekolah
3. Masyarakat RW 23 Margamulya.
4. Ketua Koperasi Kopi Desa Margamulya
Bapak M. Aleh.
5. Ibu Pipit selaku Ibu kader PKK Desa
Margamulya.
6. Mahasiswa-mahasiswa KKN.
Proses Pelaksanaan Rabu, 10 Januari 2018
1. Lokakarya;
2. Pembagian materi penyuluhan;
3. Penyampaian kegiatan yang dilakukan oleh
setiap setiap kelompok mengenai kegiatan
yang dilakukan;
4. Pembagian konsumsi;
5. Penutup; dan
6. Evaluasi.
Hasil Capaian Kegiatan Mahasiswa KKN dapat semakin peduli, sadar,
dan paham akan koperasi kopi, pendidikan serta
motivasi untuk anak-anak SD, serta melatih
kertrampilan Ibu PKK.

Rancangan Tindak Lanjut Dilakukan kegiatan penyuluhan lain dengan


Hasil Kegiatan topik yang menjadi permasalahan dalam warga
sekitar RW 23 Desa Margamulya.

31
32
3.3 Output Kegiatan

Tabel 6. Output Kegiatan Mahasiswa

NO NAMA/NPM JENIS TINDAK ISU/TEMA DESKRIPSI SINGKAT


LANJUT
1 Hans Pratama Penyuluhan dan Penyuluhan Pemeliharaan Kopi Pada kegiatan penyuluahan ini dilakukan
Pasaribu/ Pembelajaran Kepada Kalangan Muda pembelajaran tentang pemeliharaan kopi kepada
150510150019 (Anggota Karang Taruna) kalangan muda yang merupakan anggota Karang
Taruna Desa Margamulya. Acara ini
deselenggarakan oleh Mahasiswa Unpad dengan
dukungan dari orang-orang yang ahli dan
berkompeten dibidangnya yaitu dosen-dosen dari
jurusan Agroteknologi peminatan Perkebunan kopi
serta Himpunan Mahasiswa Agronomi
(HIMAGRO). Topik yang dibahas adalah
pemeliharaan tanaman kopi mulai dari lahan yang
baik untuk penanaman kopi, persemaian kopi,
penanaman kopi, pemupukan, penyiangan, dosis
penyiraman, dan pemanenan yang sesuai dengan
SOP.
2 Insyirah Alifta R. Jali/ Pameran hasil karya Pameran hasil kerajinan dari Kegiatan pameran hasil kerajinan dari biji kopi oleh
kerajinan biji kopi desa Margamulya ibu-ibu PKK desa Margamulya ini diadakan atas
Psikologi/
kerjasama mahasiswa Universitas Padjadjaran dan
190110150090 perangkat desa terutama dalam hal ini ibu-ibu PKK
dalam rangka mempromosikan beragam hasil
kerajinan yang dibuat dari biji kopi sebagai oleh-
oleh khas Pangalengan terhadap masyarakat
Pangalengan secara umum dan para turis yang
mengunjungi Pangalengan secara khusus.
Kegiatan ini dilaksanakan 2-3 hari dimulai sejak
pagi hingga sore di area yang mudah dijangkau
warga. Perwakilan ibu PKK dari setiap RW akan
dipencar kedalam stand-stand yang berbeda untuk
memamerkan hasil karya masing-masing kelompok
sekaligus menjelaskan secara singkat mengenai
proses pembuatan kerajinan pada para pengunjung.
Tidak sekadar memamerkan, kerajinan-kerajinan
yang dipamerkan juga dijual untuk para pengunjung
terutama para distributor potensial yang datang
sehingga jaringan perdagangan kerajinan dapat
meluas.

34
3 Lytanie Tiyanasari/ Pelatihan Lanjutan Peningkatan pemberdayaan Pada pelatihan lanjutan ini semua anggota PKK dari
190110150145/ wanita dengan memanfaatkan semua RW di Desa Margamulya diundang untuk
Fakultas Psikologi biji kopi berbabung. Tujuannya adalah untuk menambah
wawasan mereka akan beragamnya manfaat biji
kopi selain diolah menjadi makanan dan minuman.
Para ibu PKK akan mendapatkan pelatihan lanjutan
dalam membuat kerajinan dari biji kopi, seperti
gelang, kalung, dan tasbih. Selain dapat
meningkatkan daya kerja para ibu PKK, mereka
juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari
kegiatan ini. Kelak potensi desa Margamulya pun
dapat bertambah sebagai produsen kerajinan juga.

4 Salsabila Amalia/ Penyuluhan Pengembangan sumber daya Penyuluhan sebagai proses pemberdayaan, akan
170310150035/ Ilmu manuasia dalam pengelolaan menghasilkan masyarakat yang dinamis daprogresif
Sosial dan Ilmu Politik hasil kopi desa Margamamulya secara berkelanjutan. Melalui penyuluhan
masyarakat petani menerima manfaat mendapatkan
alternative sehingga di harapkan mampu memilih
alternative yang terbaik bagi dirinya dalam
membangun dirinya sendiri. Masyarakat difasilitasi
agar memiliki posisi tawar dapat mengambil
keputusan, dan dapat mempercepat terjadinya
perubahan ekonomi sosial sehingga mereka dapat
meningkatkan taraf hidupnya. Selain itu
memfasilitasi masyarakat dalam mengadopsi teknik
produksi dan pemasaran untuk peningkatan
pendapatannya.
Penyuluhan sebagai proses pemberdayaan
masyarakat merupakan proses pemandirian

35
masyarakat. Pemendirian bukanlah mengurungi
tetapi menumbuhkan partisipasi atau peran serta
aktif dari semua pihak yang akan menerima manfaat
penyuluhan terutama dari masyarakat petani. Yang
hakekatnya adalah meningkatkan kemampuan,
mendiring kemauan dan keberanian serta
memberikan kesempatan bagi upaya-upaya
masyarakat tanpa dukungan pihak luar
mengembangkan kemandiriannya demi
terwujudnya perbaikan kesejahteraan secara
berkelanjutan.
kegiatan penyuluhan pertanian sebagai proses
pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya
berbicara tentang inovasi teknis, perbaikan
manajemen dan efesiensi usaha tetapi juga mampu
dan berani menyuarakan hak-hak petani dan
pemangku kepentingan yang lain. Oleh karena itu
ide-ide atau program dan kegiatan penyuluhan yang
akan di teawarkan untuk memperbaiki
kesejahteraan masyarakat yang harus mampu
mengdemonstrasikan kepentingan pelaku utama
dan pelaku bisnis.

36
5 Dara Alu Workshop Peningkatan Kualitas Kopi Kegiatan workshop mengenai peningkatan kualitas
kopi melalui pertanian organik ini dilatarbelakangi
Herida/150510150142/ Melalui Pertanian Organik
karena peningkatan permintaan kopi yang
Fakultas Pertanian bersahabat lingkungan. Adanya perubahan perilaku
atau gaya hidup konsumen kopi dunia saat ini yang
lebih memperhatikan kesehatan, kelestarian
lingkungan dengan meminta produk kopi khusus
(speciality coffee). Dari sisi produsen kopi, kopi
organik memberikan banyak keuntungan
diantaranya: rendah input produksi dengan hasil
produksi yang optimal, menjaga keseimbangan
alam; tanah, air, udara dan alam sekitar,
menciptakan kondisi sehat bagi petani, pengguna,
orang orang yang terlibat dan lingkungan sekitar,
investasi terhadap lingkungan (meningkatkan
bahan organik, kesuburan.tanah, memperbaiki
tanah, menghasilkan oksigen dan menyerap karbon)
dan pasarnya terus meningkat, lebih terjamin
produksinya dan lebih tinggi harganya dari harga
kopi biasa.

37
6 Adella Chintania/ Penyuluhan Meningkatkan Kreativitas Membuat penyuluhan yaitu dengan membuat ide
150510150123/ Pemanfaatan Biji Kopi Sebagai berwirausaha dengan memanfaatkan biji kopi
Fakultas Pertanian Olahan Makanan atau maupun bubuk kopi di Desa Margamulya untuk
Membuat Produk Terbuat dari diolah menjadi olahan makanan maupun produk
Kopi untuk Meningkatkan seperti masker kopi atau sabun kopi. Kegiatan saya
Pendapatan Warga di Desa yang utama yakni meningkatkan kreativitas warga
Margamulya maupun Ibu PKK guna dapat digunakan untuk
menambah penghasilan keluarga yang banyaknya
sebagai buruh tani. Tentunya dengan menggunakan
biaya yang murah serta dilakukan dirumah (home
industry) agar dapat terus berkembang.

7 Dadan Ahmad S/ Ilmu Pentingnya Pendidikan Pada rangkaian kegaitan Penyuluhan Kegiatan
Penyuluhan Kepada Masyarakat Akan Pentingnya
Komunikasi
Pendidikan Bagi Anak. Acara ini diselenggarakan
(Manajemen oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran dan
dibantu oleh Dosen dari Fakultas Psikologi dan
Komunikasi)/
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi.
210510150044 Topik pertama yang dibahas adalah tentang
Kesadaran Pentingnya Pendidikan. Anak adalah
genarasi kita oleh karena itu mereka harus
mengenyam pendidikan setinggi mungkin agar
keinginan mereka tercapai dan bisa membanggakan
diri mereka sendiri. Karena pendidikan dapat
merubah segalanya yang tadi nya tidak tau menjadi
tau, dari tidak bisa menjadi bisa.
Topik kedua yang dibahas adalah Peranan
Pendidikan anak. Perana pendidikan sangat

38
berpengaruh terhadap anak, Dimana anak tersebut
akan mendapat pengalaman, pengetahuan yang
luas. Selain mendapat bebrapa pengalaman peranan
pendidikan akan merubah kebiasaan dan perilaku
yang tadinya jelek menjadi baik.
Topik ketiga yang dibahas adalah tentang
pendidikan tidak mengenal usia. Disini adalah
peran orangtua untuk membangun potensi kepada
anaknya menjadi orang dewasa yang dapat
mengembangkan tanggung jawab yang di berikan
kepadanya.
Topik terakhir yaitu tentang motivasi orang tua
terhadap anaknya. Tentunya motivasi orang tua
adalah salah satu peran aktif orang tua terhadap
anak nya agar jiwa anak tersebut selalu terdorong
dalam melakukan dan mengejar keinginan anaknya.
8 Dinone Nilam Ayu Workshop Pemberdayaan ibu Pada rangkaian kegiatan Workshop kerajinan kopi
di desa Margamulya ini dilaksanakan workshop
Pitaloka/ PKK melalui
yang bertema ‘Pemberdayaan ibu – ibu PKK
180910150014/ pelatihan kerajinan melalui pelatihan kerajinan tangan dari kopi di desa
tangan di Desa Margamulya”’. Acara ini diselenggarakan agar
Fakultas Ilmu Budaya
semakin bervariasinya kegunaan pada kopi yang
Margamulya.
dapat menghasilkan manfaat yang besar. Acara ini
diperuntukkan oleh semua warga dari remaja
sampai dewasa, namun lebih terfokus untuk ibu –
ibu PKK. Dikarenakan agar lebih banyak kegiatan
yang dikerjakan setiap harinya. Karena di Desa
Margamulya juga mayoritas ibu – ibu PKK petani
penghasil kopi dapat memudahkan untuk
mendapatkan biji kopi untuk kerajinannya. Nah dari

39
kerajinan biji kopi ini mendapat nilai jual yang
tinggi jika produktivitasnya meningkat dan
ditekuni. Maka dari itu dari Workshop ini kita
melatih dan menekuni kerajinan tersebut agar
menghasilkan nilai jual yang tinggi bagi masyarakat
desa Margamulya.
9 Fauzia Aulia Seminar Motivasi Petani Kopi Sebagai Mata Kegiatan Seminar Motivasi Petani Kopi Sebagai
Pencaharian Utama Siswa SD Mata Pencaharian Utama Siswa SD di Margamulya
Ramadhani /
di Margamulya ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa SD
190110150006/ di Margamulya terhadap profesi sebagai petani
kopi. Hal tersebut cukup disayangkan mengingat
Fakultas Psikologi
tingginya potensi untuk menjadi petani kopi yang
sukses.
Pada kegiatan ini akan diberikan motivasi kepada
siswa SD di Margamulya yaitu dengan cara
pemberian materi mengenai kopi. Pembicara
didatangkan dari seorang ahli kopi namun
disesuaikan dengan gaya anak-anak sehingga target
yaitu anak sekolah dasar mampu menerima materi
dengan baik. Materi mengenai kopi bertujuan untuk
memperkenalkan barang yang menjadi sumber daya
terbesar di kawasan tersebut. Sehingga menarik
minat anak-anak untuk dapat lebih mengenal
mengenai kopi.
Materi selanjutnya yaitu mengenai petani kopi yang
selama ini selalu dipandang sebagai pekerjaan yang
susah dan identik dengan orang miskin. Pandangan
tersebut tidak benar dan perlu diluruskan dengan
diundangnya salah satu petani kopi yang telah
sukses yaitu pemilik Java Frinsa Estate, Bapak

40
Wildan. Dengan diberikannya cerita mengenai
kesuksesan salah satu petani kopi secara tidak
langsung dapat menarik minat dan mendorong
siswa SD untuk lebih mengetahui mengenai petani
kopi.
Selain itu akan diadakan sesi tanya jawab dimana
bagi siswa yang berani mengajukan pertanyaan
maupun dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
akan mendapat hadiah. Hadiah disesuaikan dengan
minat anak sekolah dasar. Tidak lupa antar acara
diberi selingan berupa game yang dapat menjaga
konsentrasi anak-anak.
10 Fuji Astuti Rizkylah / WORKSHOP Setelah melaksanakan KKNM-PPM di Desa
170410150077/ Margamulya, banyak sekali ilmu yang saya
Ilmu Sosial Dan Ilmu dapatkan dan semakin banyak pula saya tau tentang
Politik apa-apa saja yang masih menjadi hambatan di Desa
Margamulya ini khususnya dari sisi usaha tani kopi-
nya. Dimana Desa margamulya sebagai salah satu
Desa yang berada di Kecamatan Pangalegan yang
merupakan salah satu daerah penghasil kopi,
tentulah memiliki banyak usaha tani kopi yang
dimiliki oleh warganya, Tetapi setelah
melaksanakan KKN-PPM di Desa Margamulya ini
ternyata tidak banyak usaha tani kopi tersebut yang
menerapkan fungsi manajemen didalamnya. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman
masyarakat Desa Margamulya mengenai
pentingnya penerapan fungsi manajemen ini dalam
usaha tani kopinya terlagi dalam meningkatkan
produktivitasnya. Atas dasar itulah saya akan

41
mengadakan workshop Peningkatan Produktivitas
Usaha Tani Kopi di Desa Margamulya dengan tema
Penerapan Fungsi Manajemen untuk Meningkatkan
Produktivitas Usaha Tani Kopi di Desa
Margamulya.Workshop ini diharapkan akan
meningkatkan produktivitas usaha tani kopi di Desa
Margamulya dengan penerapan fungsi manajemen.
11 Thalia Wulandari Penyuluhan kepada Ibu- Pentingnya Keluarga Dan Pada rangkaian kegiatan Penyuluhan ini sasaran
Pendidikan Dalam Membentuk utamanya adalah seluruh masyarakat Desa
ibu PKK
Kepribadian Anak Margamulya, khusunya ibu-ibu PKK. Materi yang
akan diberikan yaitu tentang pentingnya
komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
Dalam penyuluhan ini juga diberikan materi tentang
pentingnya pendidikan bagi anak sehingga
diharapkan dapat menciptakan sikap dan perilaku
yang baik untuk anak di Desa Margamulya. Acara
ini diselenggarakan oleh Mahasiswa UNPAD
dengan pemateri yaitu Dosen Ilmu Komunikasi
UNPAD dan Dosen Psikologi UNPAD.

12 Agrian Ratu Randa Grand Seminar Standar Internasional Pada rangkaian kegiatan Grand Seminar
Penyangraian Biji Kopi Penyangraian kopi di Desa Margamulya kali ini.
dilaksanakan edukasi tentang kopi berupa seminar
kopi dengan tema ‘Standar Internasional
Penyangraian Biji Kopi’. Acara ini diselenggarakan
oleh Mahasiswa Unpad dengan dukungan dari
Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI),
Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi Indonesia
(AEKI) dan Asosiasi Kopi Spesialty Indonesia

42
(AKSI). Disamping seminar kopi yang terfokus
pada penyangraian dan cara menginternasionalisasi
kopi asal indonesai denga SOP peyangraian yang
benar, dalam seminar ini juga akan dibahas
mengenai bagaimana meningkatkan produksi kopi
Indonesia dengan tujuan Impor Kopi asal Indonesia.
acara ini juga menampilkan pameran yang berisi
stand dari berbagai perusahaan industri kopi
nasional, daerah penghasil kopi, cafe, roaster,
waralaba yang bergerak di bidang kopi, industri
mesin pengolahan kopi, lembaga penelitian di
bidang kopi dan lain-lain serta acara workshop
seperti teknik roasting, cup taste, coffee brewing,
cafe clinic dan lain-lain.

43
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kegiatan KKNM terintegrasi PPM merupakan salah satu bentuk kegiatan


pendidikan dan pengabdian. Mahasiswa dan dosen melakukan kegiatan pengabdian dimana
masyarakat dijadikan sebagai objek dan sumber belajar dalam waktu kurang lebih selama
1 bulan kegiatan KKNM di RW. 23 Desa Margamulya, kegiatan berjalan efektif dan
lancar.Kegiatan yang dilakukan untuk murid SDN Bojongwaru yaitu menjelaskan apa itu
cita-cita dan memotivasi mereka tentang apa yang di cita-citakan mereka. Hari berikutnya
kami mengajarkan tentang menyusun kalimat Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Serta
hari terakhir di sekolah yakni kami mengajarkan tentang menyusun kalimat yang baik dan
benar. Metode yang kami gunakan yaitu belajar sambil bermain komunikata. Pada hari
terakhir kami mengajarkan tentang cara penulisan kata dalam bahasa Inggris. Selain
pemberlajaran pada murid SD, dilakukan pula kami membuat kerajinan dari biji kopi
bersama ibu PKK di Posyandu desa Margamulya RW 23. Antusias ibu-ibu PKK sangat
tinggi. Kami membagi mereka menjadi beberapa kelompok kecil, yaitu kelompok yang
memilih biji kopi yang bagus untuk menjadi bahan kerajinan tersebut, membuat lubang
pada biji kopi, serta memasuka biji kopi pada benang. Terlihat bersemangat dan kompak
sekali membuat kerajinan seperti aksesoris gelang dan kalung.

Selain pada masyarakat di RW 23 , kami melakukan kegiatan penyuluhan untuk


petani kopi Desa Margamulya. Penyuluhan yang di selenggarakan yaitu tentang
Pengembangan Budidaya Kopi di Margamulya yang bertempatan di Aula Balai Desa
Margamulya Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Dengan pemateri dari KLINTAN yaitu
mengenai Pestisida Nabati untuk mengatasi hama PBKO dan Embun Jelaga, serta pemateri
dari Ketua PPL Pangalengan yaitu tentang cara penanaman tanaman kopi yang baik dan
benar.

Kegiatan terakhir yang kami lakukan yakni penyelanggaraan Lokakarya di


Koperasi Produsen Kopi Margamulya Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Kami
memaparkan seluruh kegiatan yang kami lakukan selama di Desa Margamulya. Dimulai
dari Pembelajaran anak SDN Bojongwaru, Pelatihajn Ketrampilan Ibu PKK RW 23 sampai
Kegiatan Penyuluhan Petani Kopi. Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancer dan
sesuai harapan dengan banyaknya antusiasme warga Desa Margamulya akan program yang
Mahasiswa KKN selenggarakan.

44
4.2 Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, tentu masih banyak hal yang
harus diperbaiki agar kegiatan KKN terintegrasi PPM ini semakin baik lagi untuk
kedepannya dan tentunya semakin bermanfaat bagi masyarakat. Berikut adalah
rekomendasi tindak lanjut dari setiap kegiatan, diantaranya:

1. Selain memberikan pembelajaran untuk anak SD kelas 3, 4 dan 5, sebaiknya


disisipkan pula materi pentingnya pendidikan serta budaya asli Indonesia,
sehingga murid-murid tersebut memiliki kualitas pendidikan yang baik.
2. Pengadaan Ibu PKK di posyandu agar dapat meningkatkan minat ibu-ibu sekitar
menjadi semakin berkembang dalam usaha meningkatkan penghasilan keluarga.
3. Dikarenakan banyak warga RW. 23 Desa Margamulya yang tidak memiliki
pendidikan yang tinggi , sebaiknya selain dilakukan penyuluhan megenai
pentingnya pendidikan untuk seluruh generasi.
4. Dilakukan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat, khususnya mengenai
kebersihan kepada anak-anak. Dapat pula dilakukan edukasi interaktif dalam
upaya mencerdaskan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
5. Dilakukan pula pendataan anggota koperasi yang belum sepenuhnya dilakukan
oleh penggurus koperasi.

45
DAFTAR PUSTAKA

“AEKI Berusaha Langsung Kopi Jabar” Galamedia online. 1 Oktober 2013. Melalui:
http://www.klik.galamedia/aeki-berusaha-ekspor-langsung-kopi-jabar. Diakses pada
14 Januari 2018.

Ahmad Fida, dkk. 1997. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Rineka
Cipta. Jakarta

Anonim. 2014. Profil Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan. Kabupaten Bandung.


Diakses pada 14 Januari 2018.

Ima Marlina dan Endah Djuwendah, 2015. Analisis Kesiapan dan Strategi Pengembangan
Bisnis Koperasi Produsen Kopi Margamulya. Artikel dalam Seminar Nasional
“Kristalisasi Pradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan
Tinggi”, IPB.

Pusat Penyuluhan Pertanian. 2012. Buku IV Pembentukan Koperasi Tani. Kementrian


Pertanian.

46
LAMPIRAN

lampiran 1. Term Of Reference

Nama Fuji Astuti Rizkylah

NPM 170410150077

WORKSHOP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA TANI KOPI DI


DESA MARGAMULYA

A. Latar Belakang

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih


dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating), dan pengendalian (controlling) (Goerge R. Terry).

B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Workshop :
Peningkatan Produktivitas Usaha Tani Kopi di Desa Margamulya”

C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Penerapan Fungsi
Manajemen untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha Tani Kopi di Desa
Margamulya”
D. Tujuan Kegiatan
1. Mengenalkan fungsi manajemen kepada para pelaku usaha tani kopi dan
masyarakat secara umum yang berada di Desa Margamulya.
2. Memberikan pemahaman mengenai keuntungan menerapkan fungsi
manajemen dalam menjalankan usaha tani kopi.

47
3. Memberikan pemahaman bagaimana cara menerapkan fungsi manajemen
dalam usaha tani kopi.
4. Mengajak para pelaku usaha tani kopi dan masyarakat secara umum untuk
menerapkan fungsi manajemen dalam kegiatan usaha tani kopinya.
5. Meningkatkan produktivitas usaha tani kopi di Desa Margamulya dengan
pemberian pemahaman fungsi manajemen ini.
E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan/Sub Bulan (2018)


Kegiatan/Sub sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Workshop : Peningkatan 
Usaha Tani Kopi di Desa
Margamulya

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang
berdomisili di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Namun dalam kegiatan ini lebih difokuskan kepada para pemilik usaha kopi,
pemilik koperasi kopi, pemilik tempat pengolahan kopi, yang berada di Desa
Margamulya sebagai pelaku yang berhubungan langsung dengan usaha tani kopi
itu sendiri.
G. Materi

Pada workshop ini terdapat tiga materi yang akan disampaikan kepada para
peserta workshop, yang mana semua materi yang disampaikan berkaitan dengan
fungsi manajemen itu sendiri. Materi tersebut diantaranya adalah pemaparan
pentingnya menerapkan fungsi manajemen dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha
tani kopi. Selanjutnya adalah pemberian materi tentang keuntungan penerapan
fungsi manajemen dan pemberian contoh penerapan fungsi manajemen dalam
suatu usaha dalam hal ini usaha tani kopi serta membandingkannya dengan suatu
usaha yang tidak menerapkan fungsi manajemen di dalam usahanya.

48
H. Mekanisme dan Rancangan
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan
• Pemaparan materi sesi 1
• Tanya jawab
• Pemaparan materi sesi 2
• Tanya jawab
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan
I. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45’ Materi 1: Pentingnya Penerapan Fungsi Manajemen dalam


Suatu Usaha

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

Materi 2: Pemaparan contoh penerapan fungsi manajemen


7 14.30 45’ dan Pemaparan keuntungan penerapan fungsi manajemen
dalam suatu usaha

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

49
10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan

Keterangan :

 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara

50
Nama ADELLA CHINTANIA PUTRI

Npm 150510150123

PENYULUHAN : “PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU

DESA MARGAMULYA”

A. Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak


dikonsumsi oleh penduduk Indonesia karena memiliki rasa, aroma dan warna
yang khas. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat bahwa konsumsi
kopi orang Indonesia terus naik 36 persen sejak tahun 2010 hingga 2014. Menurut
data AEKI, pada 2010 konsumsi kopi Indonesia mencapai 800 gram per kapita
dengan total kebutuhan kopi mencapai 190 ribu ton. Sedangkan pada 2014,
konsumsi kopi Indonesia telah mencapai 1,03 kilogram per kapita dengan
kebutuhan kopi mencapai 260 ribu ton. Kopi dikenal dua jenis, yaitu kopi Arabika
dan kopi Robusta. Kadar kafein pada kopi robusta sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan kopi arabika. Di Indonesia kopi robusta yang paling banyak
diproduksi yaitu mencapai 87,1% dari total produksi kopi diIndonesia. Di
Indonesia kopi diperdagangkan dalam bentuk kopi biji, kopi sangrai, kopi bubuk,
kopi instan, dan bahan makanan lainnya yang mengandung kopi (Aak, 2002).

Kecamatan Pangalengan merupakan sentra produksi Kopi di Jawa Barat.


Menurut pusat penelitian kopi dan kakao Jember (2012)., hasil uji citarasa kopi
arabika Java preanger (kopi khas Jawa Barat) dari kelompok tani Desa
Margamulya Pangalengan mendapat score uji lab tertinggi yaitu 84,08 dengan
kategori excellent. Kelompok tani Margamulya mampu panen kopi dengan
volume 300 ton/musim panen. Guna memgembangkan bisinis kolektif kopi yang

51
lebi luas dan mencapai kemandirian yang massif, kelompok tani Margamulya
melaukanlegal formal organisasi dengan mendirikan koperasi produsen kopi
Margamulya sejak tanggal 17 Februari 2014. Proses bisnis yang dijalankan
koperasi ini adalah pengumpul kopi dari petani, menyediakan fasilitas pengolahan
kopi dan memasarkan kopi dalam bentuk green bean coffee . Dari data tersebut
dapat diketahui warga Desa Margamulya banyaknya memiliki pekerjaan sebagai
buruhtani dengan menanam tanaman kopi. Menanam tanaman sayuran atau
holtikultura dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan sebagai
prioritas dijual bebas.

Ibu-ibu PKK pada RW 23 tidak begitu aktif selama beberapa tahun


terakhir ini disebabkan rendahnya kegiatan yang dibuat pada PKK tersebut.
Dilihat dari pendidikan pun warga Desa Margamulya tidak sampai tingkat SMA.
Kebanyakan dari mereka putus sekolah saat SD, sehingga dengan begitu Sumber
Daya Manusia (SDM) pada desa Margamulya tergolong rendah. Sedangkan
Sumber Daya Alam (SDA) Desa Margamulya memiliki iklim yang dingin cocok
untuk tanaman sayuran maupun tanaman kopi. Sebagian besar ibu rumah tangga
dengan keadaan ekonomi keluarga yang berada pada ekonomi menengah ke
bawah. Mencari pekerjaan sudah semakin sulit untuk ibu-ibu ini, sedangkan
kebutuhan mencukupi kebutuhan sehari-hari mengharuskan pengeluaran yang
semakin meningkat. Walaupun demikian, diyakini sangat banyak kemampuan
yang dimiliki kaum ibuibu tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator


meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan menjadi kaum terdidik, mempunyai
hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai
pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat. Lebih
dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan
kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Salah satu
buktinya, bahwa perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya
dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah tangga. Pemberdayaan Ibu-
ibu PKK sebagai anggota masyarakat dan masih tergolong sebagai tenaga kerja

52
produktif sangat penting dilakukan, bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan
kemandirian dalam berusaha, sekaligus memperluas lapangan kerja guna
meningkatkan pendapatan keluarga dalam usaha mencapai keluarga yang bahagia
dan sejahtera. Dalam kaitannya dengan upaya untuk membina dan
mengembangkan potensi keluarga dan daerah, dapat dilakukan melalui berbagai
alternatif kegiatan, diantaranya berupa pelatihan pembuatan produk dari kopi
maupun olahan makanan dari kopi.

Pembinaan ini diharapkan dapat melengkapi wawasan pengetahuan dan


keterampilan ibu-ibu PKK dalam berbagai segi kehidupan keluarga, yang dapat
digunakan untuk menunjukkan eksistensi dirinya, turut memenuhi kebutuhan
keluarganya sehingga dengan melakukan sendiri akan menghemat keuangan
keluarga dan dapat dijadikan bekal untuk membuka usaha yang pada akhirnya
dapat menambah penghasilan keluarga. Oleh karenanya pemanfaatan biji kopi
dari kulit biji kopi hingga bubuk dapat menjadi dasar utnuk menbuat usaha. Usaha
membuat kerajinan termasuk dalam kategori home industry karena usaha ini
dilakukan dilingkungan rumah tangga dan juga usaha ini dijalankan secara
individu oleh seorang kepala keluarga dan biasanya anggota rumah tangga ikut
serta dalam pengelolaannya.

B. Nama Kegiatan

Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “PENINGKATAN


PENDAPATAN IBU-IBU DESA MARGAMULYA.”

C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Meningkatkan Kreativitas
Pemanfaatan Biji Kopi Sebagai Olahan Makanan atau Membuat Produk Terbuat
dari Kopi untuk Meningkatkan Pendapatan Warga di Desa Margamulya”

D. Maksud dan Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan ibu-ibu khusunya Desa
Margamulya maupun sekitarnya dalam bidang mutu, desain dan diversifikasi

53
produk agar mampu bersaing pada perdagangan nasional maupun
internasional.
2. Mengembangkan peningkatan pembinaan ibu-ibu yang efektif dan efisien
untuk usaha peningkatan penghasilan warga.
3. Meningkatkan kesejahteraan Warga Desa Margamulya, Kecamatan
Pangalengan , Kabupaten Bandung.

E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Tentatif
Tempat : Balai Desa Margamulya Kec. Pangalengan Kab. Bandung, Jawa
Barat
Waktu : Pukul 14.00 WIB s.d. Selesai

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang
berdomisili di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung
atau sekitarnya. Namun dalam kegiatan ini lebih difokuskan kepada para ibu-ibu
warga Desa Margamulya, pemilik koperasi kopi, pemilik tempat pengolahan kopi,
yang berada di Desa Margamulya sebagai pelaku yang berhubungan langsung
dengan seminar peningkatan ini.

G. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan produk dan desain baru bagi ibu-
ibu PKK atau warga Desa Margamulya dalam meningkatkan kualitas produk.
2. Ibu-ibu PKK atau warga Desa Margamulya termotivasi lebih baik dengan
adanya magang untuk peningkatan inerja pada bidang usahanya.
3. Membuka pandangan bisnis di sektor pertanian tanaman kopi dengan memiliki
daya saing yang kuat dan mampu menembus pasar global.

54
H. MATERI

Pada seminar ini terdapat tiga materi yang akan disampaikan kepada para
peserta seminar. Materi tersebut diantaranya adalah :

a. Memberikan materi pentingnya menerapkan kreativitas dalam


menciptakan suatu olahan makanan atau produk terbuat dari bahan baku
kopi (Sabun dari kopi).

Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu


dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi,
yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas
itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk. Kreativitas tidak
hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari.
Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu
untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil.
Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan
membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu
dengan cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi
Cara Belajar mengatakan bahwa, " Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-
unsur lama. Tidak ada elemen-elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-
kombinasi baru".

1. Membandingkannya dengan suatu usaha yang tidak menerapkan kreativitas


membuat usaha dalam meningkatkan pendapatan warga.

Banyak dari sebagian ibu rumah tangga pasti ingin mempunyai


penghasilan juga di rumah, bukan hanya untuk mencari tambahan penghasilan
bisa juga sebagai ajang menyalurkan hobi, banyak usaha kecil-kecilan yang
bisa anda lakukan di rumah. Anda bisa memanfaatkan hobi yang anda bisa
sebagai bisnis yang menghasilkan uang, karena penghasilan yang didapat dari
menyalurkan hobi akan menjadi kepuasan tersendiri dari seorang ibu rumah

55
tangga. Usahakan anda mengerjakannya setelah melakukan tugas utama anda
sebagai ibu rumah tangga, misalnya setelah mengantar anak sekolah, atau
setelah merapihkan rumah, maka anda bisa melakukan hobi anda dengan
nyaman.

2. Memberikan materi tentang prosedur mengenai suatu olahan produk atau


makanan. Membuat sabun :

Prosedur kegiatan ini meliputi: 1) Koordinasi dengan mitra, terkait


dengan penyusunan jadwal kegiatan; 2) Persiapan penyuluhan dan pelatihan;
3) Penyuluhan tentang wirausaha dan peluang usaha rumahan; 4) Penyuluhan
tentang prinsip dasar pembuatan sabun cair (sabun mandi, sabun cuci piring,
pewangi pakaian), dan deterjen; 5) Penyuluhan tentang pengemasan dan
pemasaran produk; 6) Pelatihan cara pembuatan sabun cair (sabun mandi,
sabun cuci piring, pewangi pakaian), dan deterjen; 7) Pelatihan tentang
pengemasan dan pemasaran produk; dan 8) Pembinaan pasca kegiatan.

3. Pembuatan produk sabun serta olahan makanan dari kopi.

Materi diberikan dalam bentuk ceramah yang dilanjutkan dengan


eksperimen langsung dan tanya jawab. Praktek cara pembuatan pembuatan
deterjen, sabun cuci tangan, sabun cuci piring serta pelembut dan pewangi
pakaian. Ibu-ibu PKK dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian dengan
dibimbing Tim pemberi materi sendiri dalam pembuatan produk tersebut.
Pelatihan dilaksanakan sampai semua peserta mahir mempraktekkan sendiri.

I. Mekanisme dan Rancangan


1. Sambutan
2. Pemaparan materi pertama (materi point satu dan dua).
3. Sesi tanya jawab
4. Pemaparan materi ke dua (materi point tiga dan empat).
5. Sesi tanya jawab
6. Pemaparan kesimpulan berdasarkan apa yang telah disampaikan
7. Penutupan

56
J. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

Materi 1: Menerapkan kreativitas dalam menciptakan suatu


5 13.30 45’ olahan makanan atau produk terbuat dari bahan baku kopi
serta Membandingkannya dengan suatu usaha yang tidak
menerapkan kreativitas dalam membuat usaha.

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

Materi 2: Memberikan materi tentang prosedur mengenai


7 14.30 45’ suatu olahan produk atau makanan. Pembuatan produk sabun
serta olahan makanan dari kopi

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan

Keterangan :

 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit

57
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara.

Nama Agrian Ratu Randa

Npm 210510150057

GRAND SEMINAR : STANDAR INTERNASIONAL PENYANGRAIAN BIJI


KOPI
A. Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi
dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari
spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia.
Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab,
melalui para saudagar Arab (Rahardjo, 2012).
Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh
VOC. Tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan hanya
bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC
cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka VOC
menyebarkannya ke berbagai daerah agar para penduduk menanamnya (Najiyanti
dan Danarti, 2004).
Kopi juga merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan
berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan
penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan
bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo,
2012).

58
Keberhasilan agribisnis kopi membutuhkan dukungan semua pihak yang
terkait dalam proses produksi kopi pengolahan dan pemasaran komoditas kopi.
Upaya meningkatkan produktivitas dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya
saing kopi di Indonesia dapat bersaing di pasar dunia (Rahardjo, 2012).
Teknologi budi daya dan pengolahan kopi meliputi pemilihan bahan
tanam kopi unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian
penaung, pengendalian hama dan gulma, pemupukan yang seimbang, pemanenan,
serta pengolahan kopi pasca panen. Pengolahan kopi sangat berperan penting
dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi (Rahardjo, 2012).
Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh
rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi
pengembangan produksi akhir kopi. Hal ini disebabkan, karena penanganan pasca
panen yang tidak tepat antara lain proses fermentasi, pencucian, sortasi,
pengeringan, dan penyangraian. Selain itu spesifikasi alat/mesin yang digunakan
juga dapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi.
Oleh karena itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik maka
diperlukan penanganan pasca panen yang tepat dengan melakukan setiap tahapan
secara benar. Proses penyangraian merupakan salah satu tahapan yang penting,
namun saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses penyangraian yang
tepat untuk menghasilkan produk kopi berkualitas.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka perlu diadakan seminar mengenai
proses penyangraian biji kopi berkaitan dengan suhu dan lama waktu yang
digunakan selama penyangraian.
B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Grand Seminar :
Standar Internasional Penyangraian Biji Kopi”
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Penerapan Standar
Operasional Prosedur Internasional dalam Penyangraian Biji Kopi Arabica”
D. Tujuan Kegiatan

59
1. Tujuan seminar ini adalah untuk mengetahui tingkat perubahan kadar air biji
dan tingkat keasaman kopi berdasarkan suhu serta lama penyangraian .
2. Kegunaan seminar adalah sebagai bahan acuan kepada masyarakat mengenai
suhu dan waktu yang tepat yang digunakan selama proses penyangraian
sehingga dihasilkan biji kopi yang bermutu baik.
E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub Bulan (2018)


sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Grand Seminar: Penyangraian ✓


Biji Kopi Standar
Internasioanal

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang
berdomisili di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Namun dalam kegiatan ini lebih difokuskan kepada para pemilik usaha kopi,
pemilik koperasi kopi, pemilik tempat pengolahan kopi, yang berada di Desa
Margamulya sebagai pelaku yang berhubungan langsung dengan usaha tani kopi
itu sendiri.
G. Materi

Pada workshop ini terdapat tiga materi yang akan disampaikan kepada para
peserta workshop, yang mana semua materi yang disampaikan berkaitan dengan
penyangraian biji kopi itu sendiri.
A. Konsep Dasar Pengeringan
Pengeringan adalah proses pengeluaran air dari suatu bahan pertanian
menuju kadar air kesetimbangan dengan udara sekeliling atau pada tingkat
kadar air dimana mutu bahan pertanian dapat dicegah dari serangan jamur,
enzim dan aktifitas serangga (Hederson and Perry, 1976). Sedangkan

60
menurut Hall (1957) dan Brooker et al., (1974), proses pengeringan adalah
proses pengambilan atau penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga
dapat memperlambat laju kerusakan bahan pertanian akibat aktivitas biologis
dan kimia sebelum bahan diolah atau dimanfaatkan.
Pengeringan adalah proses pemindahan panas untuk menguapkan
kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan
oleh media pengeringan yang biasanya berupa panas. Tujuan pengeringan
adalah mengurangi kadar air bahan sampai dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat
mempunyai waktu simpan yang lebih lama (Anonim, 2012b).
Dalam pengeringan, keseimbangan kadar air menentukan batas akhir
dari proses pengeringan. Kelembapan udara nisbi serta suhu udara pada
bahan kering biasanya mempengaruhi keseimbangan kadar air. Pada saat
kadar air seimbang, penguapan air pada bahan akan terhenti dan jumlah
molekul-molekul air yang akan diuapkan sama dengan jumlah molekul air
yang diserap oleh permukaan bahan. Laju pengeringan amat bergantung pada
perbedaan antara kadar air bahan dengan kadar air keseimbangan (Siswanto,
2004).
Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan
pangan semakin cepat pindah panas ke bahan pangan dan semakin cepat pula
penguapan air dari bahan pangan. Pada proses pengeringan, air dikeluarkan
dari bahan pangan dapat berupa uap air. Uap air tersebut harus segera
dikeluarkan dari atmosfer di sekitar bahan pangan yang dikeringkan. Jika
tidak segera keluar, udara di sekitar bahan pangan akan menjadi jenuh oleh
uap air sehingga memperlambat penguapan air dari bahan pangan yang
memperlambat proses pengeringan (Estiasih, 2009).
B. Tipe-Tipe Pengeringan Biji Kopi
Kombinasi suhu dan lama pemanasan selama proses pengeringan pada
komoditi biji-bijian dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan biji.
Suhu udara, kelembaban relatif udara, aliran udara, kadar air awal bahan dan

61
kadar akhir bahan merupakan faktor yang mempengaruhi waktu atau lama
pegeringan (Brooker et al., 1974). Biji kopi yang telah dicuci mengandung
air 55%, dengan jalan pengeringan kandungan air dapat diuapkan, sehingga
kadar air pada kopi mencapai 8-10%. Setelah dilakukan pengeringan maka
dilanjutkan dengan perlakuan pemecahan tanduk. Pengeringan dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Pengeringan dengan sinar matahari, dengan cara semua biji kopi
diletakkan dilantai penjemuran secara merata.
2. Pengeringan dengan menggunakan mesin pengering, dimana pada mesin
pengering tersebut terdiri atas tromol besi dengan dindingnya berlubang –
lubang kecil (Aak, 1980). Pengeringan pada kopi biasanya dilakukan
dengan tiga cara yaitu pengeringan secara alami, buatan, dan kombinasi
antara alami dan buatan.
C. Proses Pengolahan Bubuk Kopi
Proses pengolahan bubuk kopi terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu
sebagai berikut:
1. Penyangraian
Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini
merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas kopi dari dalam
biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup
banyak senyawa organik calon pembentuk citarasa dan aroma khas kopi.
Waktu sangrai ditentukan atas dasar warna biji kopi sangrai atau sering
disebut derajat sangrai.
Roasting merupakan proses penyangraian biji kopi yang tergantung pada
waktu dan suhu yang ditandai dengan perubahan kimiawi yang signifikan.
Terjadi kehilangan berat kering terutama gas dan produk pirolisis volatil
lainnya. Kebanyakan produk pirolisis ini sangat menentukan citarasa kopi.
Kehilangan berat kering terkait erat dengan suhu penyangraian. Berdasarkan
suhu penyangraian yang digunakan kopi sangrai dibedakan atas 3 golongan
yaitu light roast suhu yang digunakan 193 °C sampai 199 °C, medium roast
suhu yang digunakan 204 °C dan dark roast suhu yang digunakan 213 °C

62
sampai 221 °C. Light roast menghilangkan 3-5% kadar air, medium roast
menghilangkan 5-8% dan dark roast menghilangkan 8-14% kadar air
(Varnam and Sutherland, 1994).
2. Pendinginan Biji Sangrai
Proses pendinginan biji kopi yang telah disangrai sangat perlu
dilakukan. Ini untuk mencengah agar tidak terjadi pemanasan lanjutan yang
dapat mengubah warna, flavor, volume atau tingkat kematangan biji yang
diinginkan. Beberapa cara dapat dilakukan antara lain pemberian kipas,
ataupun dengan menaruhnya kebidang datar (Pangabean, 2012).
3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai
Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh
butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai
luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh.
Dengan demikian, senyawa pembentuk citarasa dan senyawa penyegar
mudah larut dalam air seduhan (Mulato, 2002).
Mekanisme dan Rancangan
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan
• Pemaparan materi sesi 1
• Tanya jawab
• Pemaparan materi sesi 2
• Tanya jawab
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan
I. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

63
4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45’ Materi 1: Konsep Dasar Penyangraian

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 14.30 45’ Materi 2: Tipe Penyangraian dan Pengelolaan biji Kopi

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan
Keterangan :
 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara

64
Nama Insyirah Alifta R. J.

Npm 190110150090

PAMERAN HASIL KERAJINAN DARI BIJI KOPI


A. Latar Belakang

Sejarah mencatat tanaman kopi berasal dari Abyssinia,nama daerah lawas


di Afrika yang saat ini mencakup wilayah negara Etiopia dan Eritrea. Tidak
banyak diketahui bagaimana orang-orang Abyssinia memanfaatkan tanaman
kopi. Berbagai rujukan sejarah mengatakan kopi dipopulerkan sebagai minuman
penyegar oleh bangsa Arab. Biji kopi menjadi komoditas komersial setelah
dibawa oleh para pedagang Arab ke Yaman.
Di masa awal, bangsa Arab memonopoli perdagangan biji kopi. Mereka
mengendalikan perdagangan lewat Mocha, sebuah kota pelabuhan yang terletak
di Yaman. Saat itu Mocha menjadi satu-satunya gerbang lalu-lintas perdagangan
biji kopi. Demikian strategisnya pelabuhan tersebut dalam perdagangan kopi,
sampai-sampai orang Eropa menyebut kopi dengan nama Mocha.
Memasuki abad ke-17 orang-orang Eropa mulai mengembangkan
perkebunan kopi sendiri. Karena iklim Eropa tidak cocok untuk tanaman kopi,
mereka membudidayakan tanaman tersebut di daerah jajahannya yang tersebar di
berbagai penjuru bumi. Salah satunya di Pulau Jawa yang dikembangkan oleh
bangsa Belanda. Untuk masa tertentu kopi dari Jawa sempat mendominasi pasar
kopi dunia. Saat itu secangkir kopi lebih popular dengan sebutan “Cup of Java”,
secara harfiah artinya “secangkir Jawa”.
Pada tahun 1706 sampel kopi yang dihasilkan dari tanaman di Jawa
dikirim ke negeri Belanda untuk diteliti di Kebun Raya Amsterdam. Hasilnya
sukses besar, kopi yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik.
Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit bagi seluruh perkebunan yang

65
dikembangkan di Indonesia. Belanda pun memperluas areal budidaya kopi ke
Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.
Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh
VOC. Awalnya, tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan
hanya bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh
VOC cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka disebarkan ke
berbagai daerah. (Najiyanti dan Danarti, 2004).
Kopi juga merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan
berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan
penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan
bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo,
2012).
Dewasa ini kopi ditanam di lebih dari 50 negara di dunia. Brasil, Vietnam,
Kolombia, Indonesia dan Etiopia merupakan negara-negara penghasil kopi paling
terbesar. Pada tahun 2015 Indonesia menempati posisi ke-empat negara penghasil
kopi. Menurut Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), sekitar 83%
produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan 17% arabika. Indonesia juga
menghasilkan kopi jenis liberika dan excelsa namun jumlahnya tidak signifikan
bila dibandingkan arabika dan robusta.
Pada saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah kira-kira
1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan
arabika. Lebih dari 90% dari total perkebunan dibudidayakan oleh para petani
skala kecil yang memiliki perkebunan relatif kecil sekitar 1-2 hektar, masing-
masing. Berlawanan dengan pesaing seperti Vietnam, Indonesia tidak memiliki
perkebunan kopi yang besar dan oleh karena itu menemukan lebih banyak
kesulitan untuk menjaga volume produksi dan kualitas yang stabil, sehingga daya
saing kopi Indonesia di pasar internasional kurang kuat.
Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti
‘kopi luwak’ (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan ‘kopi
Mandailing’. Berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah

66
penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet
dan kakao.

Indonesia juga memiliki kopi specialty dari berbagai wilayah seperti Aceh
dengan kopi Gayonya, Sumatera Utara dengan Mandailingnya dan Lintongnya,
Sulawesi dengan kopi Torajanya, Jawa dengan Java Arabicanya, Nusa Tenggara
Timur dengan kopi Bajawanya, Papua dengan Baliemnya, Jawa Barat dengan
kopi Preangernya, termasuk kopi Luwak serta kopi lainnya yang semuanya
memiliki harga premium dan pasar tersendiri untuk dijadikan komoditi unggulan.

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan masih


sangat menggemari kopi untuk dikonsumsi. Dari kopi dengan harga murah yang
dijajakan di warung-warung kopi hingga kopi-kopi mahal yang dijual di cafe.
Bisnis yang berhubungan dengan kopi menjadi sangat in dan banyak
dikembangkan. Berbagai franchise kopi terkenal semakin mengukuhkan
posisinya di Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, secara kuantitas,
memang jumlahnya sudah banyak yang meracik kopi dengan karakteristiknya
masing-masing. Namun, pangsa pasar kopi Indonesia (domestik) yang semakin
luas, dikarenakan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin berkembang.
Saat ini di Indonesia, industri kopi kebanyakan hanya diolah sebagai
bahan makanan dan minuman. Mengingat keterbatasan pengembangan yang
terhambat alat produksi dan sumber daya manusia yang minim. Belakangan,
pengembangan bisnis kopi tidak hanya untuk dikonsumsi. Biji kopi juga
digunakan sebagai bahan dasar macam-macam kerajinan mulai dari gelang,
kalung, gantungan kunci, pajangan dinding, tempat alat rias, lilin cantik dan
sebagainya. Belum lagi, pebisnis yang bergerak di bidang ini belum banyak,
sementara peminat produk cenderung sudah banyak sehingga peluang bisnis ini
masih cukup bagus dan menjanjikan.
Daerah desa Margamulya, Pangalengan merupakan salah satu daerah
dengan area perkebunan kopi yang cukup luas dan petani kopi yang cukup
banyak, dengan kata lain, produksi kopi di daerah ini cukup tinggi. Potensi ini

67
sudah barang tentu akan mendukung pengembangan bisnis kerajinan dari biji
kopi.
Selain faktor potensi SDA, potensi SDM di desa ini juga bisa dikatakan
mendukung. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah ibu-ibu PKK desa
Margamulya. Kegiatan pembuatan kerajinan dapat menjadi kegiatan baru yang
tidak saja mudah namun juga menguntungkan.
Dilansir dari solopos.com, seorang pengusaha kerajinan biji kopi asal Solo
dapat meraup keuntungan antara 7-10 juta setiap bulannya dari bisnis yang ia
jalankan. Adapun jenis kopi yang biasanya digunakan adalah arabika. Alasannya
adalah aroma kopi jenis ini lebih keluar. Untuk robusta, bentuknya sebenarnya
lebih bagus namun aromanya dirasa kurang.
Biji kopi yang digunakan berwarna kecokelatan setelah melalui proses
roasting atau sangrai. Biji-biji kopi yang sebelumnya sudah dilubangi bagian
tengahnya tersebut dipilah, dibuat berpasangan dengan ukuran yang sama. Setelah
dipilah, biji kopi dirangkai menjadi berbagai jenis produk kerajinan, bisa gelang,
kalung, tasbih atau dirangkai menjadi hiasan dinding dengan berbagai bentuk
(kaligrafi atau bentuk wajah tertentu).
Kerajinan ini dapat dijual atau dipasarkan ke toko-toko atau koperasi
usaha yang ada di area Pangalengan sebagai oleh-oleh.
Namun sebelum itu, proses pengenalan sudah barang tentu diperlukan.
Karenanya, pengadaan pameran ini dianggap dapat menjadi momen krusial
sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk kerajinan yang berasal dari
biji kopi kepada masyarakat Pangalengan secara umum maupun pada para
pengunjung atau turis yang datang ke Pangalengan secara khusus.
B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bertajuk “Pameran Kerajinan dari Biji
Kopi oleh ibu PKK desa Margamulya”
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Promosi Karya Kerajinan Biji
Kopi sebagai Kerajinan Khas asal Pangalengan”
D. Tujuan Kegiatan

68
• Tujuan kegiatan pameran ini adalah untuk mempromosikan hasil
kerajinan dari biji kopi yang dibuat oleh ibu-ibu PKK desa Margamulya
kepada masyarakat Pangalengan secara luas maupun pada para
pendatang/turis untuk menjadikan kerajinan tersebut sebagai kerajinan
khas asal Pangalengan.
• Kegunaan diadakannya kegiatan ini adalah mengenalkan kerajinan unik
dan baru khas daerah Pangalengan pada warga lokal maupun turis yang
berwisata ke daerah Pangalengan.
E. Jadwal Kegiatan

Bulan (2018)
Kegiatan/Sub
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

“Pameran Kerajinan dari


Biji Kopi oleh ibu PKK
desa Margamulya”

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat/penduduk Pangalengan maupun
para pendatang/turis domestik yang mengunjungi Pangalengan dari semua
kelompok umur.
G. Isi Pameran
Kegiatan pameran ini akan diadakan selama 2-3 hari di tempat yang mudah di
akses masyarakat (area Balai Desa atau Koperasi). Dalam area pameran, masing-
masing kelompok PKK akan mendapatkan area stand masing-masing tempat
mereka memamerkan hasil karya kerajinan yang sudah mereka buat.
Selain memamerkan dan menjual barang-barang hasil kerajinan, para ibu PKK
diharapkan dapat menjelaskan secara singkat bagaimana proses pembuatan
kerajinan itu sendiri.
a. Contoh penjelasan mengenai langkah pembuatan kerajinan (gelang):

69
- Alat dan bahan yang dibutuhkan:
 Biji kopi pilihan
 Berbagai jenis manik-manik
 Benang elastis
 Gunting
 Jarum ukuran besar
 Pendedel
 Lilin
 Korek api
- Proses pembuatan
o Pemilihan biji kopi
Biji kopi yang dipilih adalah biji kopi yang tidak cacat
secara penampilan, berwarna cokelat tua, mengeluarkan aroma
yang kuat serta tidak berpotensi hancur ketika dilubangi.
o Pelubangan biji kopi
Proses pelubangan dilakukan menggunakan
jarum/pendedel yang dipanaskan menggunakan api pada lilin
kemudian ditancapkan pada biji kopi yang sudah dipilih hingga biji
kopi tersebut terlubang. Lubang tersebut berfungsi sebagai tempat
memasukkan benang.
o Perangkaian biji kopi
Biji yang sudah dilubangkan kemudian dirangkai menjadi
berbagai macam kerajinan yang diinginkan, gelang, kalung,
dan sebagainya.
b. Barang-barang yang dipamerkan:
• Kalung
• Gelang
• Anting-anting
• Tasbih
• Gantungan kunci
• Lilin dekorasi
• Tempat alat rias
• Pajangan dinding

H. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

70
1 09.00 5’ Pembukaan

2 09.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 09.15 10’ Sambutan

4 09.30 15’ Pemaparan Singkat mengenai Stand-Stand Pameran

Kegiatan Pameran
5 09.31-16.00 - Penjelasan mengenai hasil-hasil kerajinan
- Penjelasan mengenai proses pembuatan kerajinan

6 16.01 10’ Penutupan

71
Nama Dinone Nilam Ayu Pitaloka

Npm 180910150014

WORKSHOP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS IBU IBU PKK AKAN


KERAJINAN KOPI DI DESA MARGAMULYA

A. Latar Belakang

Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor unggulan yang dikembangkan di


Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi dipasaran dunia. Kopi
sebagai salah satu komoditi non migas, memiliki pasaran yang cukup mantap di pasaran
dunia, sebab dari berbagai penjuru dunia banyak orang yangsuka minum kopi, karena
kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Badan yang lemah dan
rasa kantuk dapat hilang, setelah minum kopi panas. Apalagi orang yang sudah menjadi
pecandu kopi, bila tidak minum kopi rasanya akan capai dan konsentrasi dalam berpikir
terasa berkurang. Tanaman kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh
dimana saja, terkecuali pada tempat - tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang
sangat dingin atau daerah-daerah yang tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan
tanaman. Daerah-daerah di bumi ini yang tidak cocok untuk di tanami tanaman kopi, yaitu
pada garis Lintang Utara Lautan Pasifik, daerah tropis di gurun Sahara, dan garis Lintang
Selatan seluruh Lautan Pasifik serta Australia disebelah Utara dimana tanahnya sangat
tandus.

Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal dari biji,
melainkan dari cairan daun kopi yang masih segar atau ada pula yangmenggunakan kuli
t buah yang disedu dengan air panas sudah barang tentu rasanya tidak seenak kopi
bubuk, namun dapat tugas menyegarkan badan, sehingga penggemarnya pun belum
begitu meluas. setelah ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu
menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan bubuk sebagai
badan minuman, akhirnya penggemarnya cepat meluas. negara pemakai kopi pertama -
tama adalah Arabia (pertengahan abad XV) dan kemudian menyebar luas di negara Timur
Tengah, seperti Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinopel (Turki) lebih kurang pada
tahun 1550. Selanjutnya pada tahun 1616 kopi ini mulai masuk eropa, yakni di Venesia.
Sedangkan di Inggris pemakaian kopi baru pada tahun 1650.
Sampai sekarang kita ketahui bahwa kopi dan teh merupakan dunia yang sangat
penting di dunia Barat. Kalaupun asal kopi itu dari negara Afrika, tetapi sedikit sekali
penduduk asli yang minum kopi. Di Ethiopia, kopi itu diminum dengan makanan lemak,
selain bijinya daunnya pun dapat disedu dengan air panas.

Kopi mengandung banyak antioksidan yang dapat menghambat penyakit yang


disebabkan oleh kerusakan oksidatif. Kopi bermanfaat mengurangi resiko stroke,
parkinson, mencegah kanker, meningkatkan fungsi kognitif, mengobati liver,
meningkatkan kerja fisik dan membuka peredaran darah. Namun disisi lain kopi memiliki
dampak negatif karena mengandung kafein dan tidak bagus untuk kesehatan. Kafein
sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan yang mencandu. Kafein yang berlebihan
dapat mempengaruhi sistem kardiovaskuler seperti peningkatan detak jantung dan
tekanan darah. Konsumsi kopi lebih dari dua atau tiga cangkir menimbulkan jantung
berdebar-debar, sulit tidur dan kepala pusing (Firman, 2011)

Kafein yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan penyakit


hipertensi, insomnia dan tukak lambung. Pada wanita hamil, konsumsi kopi berkafein
dapat meningkatkan resiko keguguran. Kafein menyebabkan penurunan kepadatan
mineral tulang pada kedua pinggul dan tulang belakang yang berakibat osteoporosis.
Mengkonsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula bagi penderita
diabetes tipe 2. Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine
bersama-sama senyawa tefilin dan teobromin berlaku sebagai penenang sistem saraf
pusat. Pada keadaan asal Kafein adalah serbuk putih yang pahit dan tidak berbau (Fulder
dalam Syah 2008).

Para pecandu kopi bagaikan dilema karena di satu sisi kopi mengandung
antosianin yang baik bagi kesehatan tapi di sisi lain kafein yang terkandung pada kopi
dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan. Satu terobosan baru untuk
menghasilkan minuman kopi tapi tidak berkafein, yaitu dengan memanfaatkan biji petai
cina dan ketan hitam. Kedua bahan tersebut mengandung antosianin tinggi seperti kopi,
aman dikonsumsi dan mudah didapatkan di alam. Melanie (2006), menyatakan bahwa
aktivitas inhibitor α-glukosidase pada biji lamtoro stabil dan masih bagus pada proses
penyimpanan di ruangan maupun pada suhu dingin. Selama satu minggu masa
penyimpanan aktivitas inhibitor α-glukosidase masih bagus dan tidak menunjukkan
perubahan yang signifikan. Perbedaan pemanasan suhu pada minuman lamtoro

73
berkarbonasi yaitu 700C, 800C dan 900C mempengaruhi aktivitas inhibitor α-
glukosidase, pada suhu 900C mengalami penurunan aktivitas inhibitor α-glukosidase tapi
dikatakan masih bagus aktivitasnya karena masih di bawah 100 ppm. Untuk penelitian
lanjut minuman karbonasi ekstrak biji lamtoro dapat dikembangkan, diproduksi dan dijual
di pasar.

Walaupun jenis tanaman kopi itu banyak sekali jumlahnya, namun dalam garis
besarnya ada tiga jenis besar, yaitu : kopi Arabika, kopi Canephora, dan kopi Liberika.

A. Kopi Arabika (Coffea Arabica)

Daerah asal kopi Arabika adalah pegunungan Ethiopia (Afrika). Di negara


asalnya kopi tersebut tumbuh baik secara alami di hutan - hutan pada dataran
tinggi

B. Kopi Robusta (Coffea Canephora. Phiera ex Froehn )

Kopi Canephora juga disebut kopi Robusta (Y. W. Purseglove). Sama Robusta
dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedang Canephora adalah nama
botanis.

C. Kopi Liberika Bull Ex. Hiern

Jenis ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika. Kopi
Liberika penyebarannya sangat cepat pada waktu kopi Arabika diserang
Hemileia vastatrix, sebab jenis ini diperkirakan tahan terhadap Hemileia
vastatrix, akan tetapi ternyata tidak, sehingga diganti dengan Jenis Robusta.

D. Kopi Luwak

Kopi luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa
kotoran luwak /musang kelapa.

Dalam berbagai macam kopi ini kita bisa membuat kerajinan dalam berbagai
bentuk seperti gelang, tasbih, kalung, dibuat souvenir dan masih banyak lagi. Jadi kopi
ini tidak harus digunakan untuk membuat makanan ataupun minuman yang bisa
menghasilkan manfaat dan berguna. Selain itu di Pengalengan banyak wisata juga belum
pernah ditemukan souvenir – souvenir khas yang terbuat dari kopi. Selain seperti gelang,
tasbih, kalung bisa dibuat seperti :

74
1. Penghilang bau pada tangan
Setelah memotong atau mencacah bawang putih atau bawang bombay, biasanya aroma
khas kedua bumbu tersebut menetap lama di kulit telapak tangan. Sudah dicuci
berkali-kali pun, masih sering tersisa baunya. Coba ambil segenggam biji kopi
kemudian gosokkan pada telapak tangan. Niscaya, bau bawang tadi akan menghilang.

2. Sebagai penahan lilin


Punya lilin tetapi tak memiliki tempat lilin cantik? Berdayakan saja vas bunga bening
Anda. Isi vas dengan biji kopi secukupnya hingga bisa dijadikan tempat lilin berdiri
dan tersangga saat ditaruh di dalam vas. Tak hanya akan menjaga lilin tetap berdiri,
sekaligus mengurangi bekasnya, karena biji kopi akan menahan sisa lilin yang
meleleh.

3. Penetral aroma
Kopi bubuk memang biasa ditaruh di pojokan ruang yang baru saja dicat, gunanya
untuk menyerap aroma cat yang sering membuat kepala pusing. Kopi punya daya
guna sebagai penetralisir aroma. Saat Anda berencana berbelanja parfum dengan
aroma baru, coba bawa segenggam biji kopi dalam plastik kecil. Hirup aroma biji
kopi tersebut di antara tes mencium aroma parfum.

4. Mengencangkan pori-pori kulit wajah

Seduh 2 cangkir biji kopi dalam ember berisi air panas. Setelah air menghangat,
basuh wajah Anda menggunakan air tersebut. Dipercaya, air ini bisa mengencangkan
pori-pori kulit wajah.

5. Memberi ruang di tengah kulit pai


Saat akan memanggang kulit luar pai, gunakan biji kopi untuk mencegah adonan
menggembung atau menyusut. Lapisi bagian dalam dan sisi kue pai yang akan
dipanggang dengan aluminium foil kemudian isi dengan biji kopi.

B. Nama Kegiatan

Nama kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Workshop peningkatan


produktivitas ibu – ibu PKK akan kerajinan kopi di desa Margamulya

C. Tema Kegiatan

75
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pemberdayaan ibu – ibu PKK
melalui pelatihan kerajinan tangan dari kopi di desa Maergamulya”

D. Tujuan Kegiatan

 Mengenalkan tentang kerajinan – kerajinan secara umum mengenai kopi


 Memberikan pemahaman mengenai keuntungan menerapkan kerajinan kopi
 Memberikan pemahaman bagaimana cara membuat kerajinan – kerajinan kopi itu
bermanfaat
 Mengajak para ibu – ibu PKK menerapkan kerajinan pada biji kopi
 Meningkatkan produktivitas kerajinan dari biji kopi dari ibu – ibu PKK

E. Waktu dan Tempat

Hari, tanggal : Tentatif


Tempat : Balai desa Margamulya Kec. Pengalengan Kab. Bandung, Jawa
Barat
Waktu : 14.00 – Selesai

F. Manfaat Kegiatan

1. Dapat menambah pengetahuan tentang pemanfaatan biji kopi untuk kerajinan


2. Dapat menambah wawasan mengenai n kerajinan biji kopi
3. Menciptakan produk – produk kerajinan dari hasil biji kopi

G. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang berdomisili
di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Namun dalam
kegiatan ini lebih difokuskan kepada ibu – ibu PKK di Desa Margamulya.

H. Materi
Pada workshop ini terdapat dua materi yang akan disampaikan kepada para
peserta workshop, yang mana semua materi yang disampaikan berkaitan dengan
penggunaan biji kopi itu sendiri. Materi tersebut diantaranya adalah pemilahan biji kopi
yang baik dan layak untuk digunakan, Selanjutnya adalah pemberian materi pemahaman
tentang cara - cara membuat kerajinan apapun pada biji kopi.

I. Mekanisme dan Rancangan

76
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan
• Pemaparan materi sesi 1
• Tanya jawab
• Pemaparan materi sesi 2
• Tanya jawab
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan

J. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 14.00 5’ Pembukaan

2 14.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 14.15 10’ Sambutan

4 14.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 14.30 45’ Materi 1: pemaparan pemilahan biji kopi yang baik dan
layak digunakan

6 15.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 15.30 45’ Materi 2: Pemaparan cara cara tentang kerajinan dari biji
kopi

8 16.15 15’ Tanya Jawab 2

9 16.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan

9 16.40 10’ Pemberian Plakat*

10 16.50 15’ Pemberian Doorprize

11 17.05 5’ Penutupan

Keterangan :

 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show, infocus dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit

77
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara

78
Nama Dara Alu Herida

Npm 150510150142

WORKSHOP : Peningkatan Kualitas Kopi Melalui Pertanian Organik


A. Latar Belakang

Kopi (Coffea sp.) merupakan salahsatu komoditas ekspor penting dari


Indonesia. Data menunjukkan, Indonesia meng-ekspor kopi ke berbagai negara
senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai US$
9,740,453.00 (Pusat Data dan Statistik Pertanian, 2006). Di luar dan di dalam
negeri kopi juga sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat.
Pertanian organik adalah suatu sistem produksi yang mengabaikan atau
meminimalkan penggunaan pupuk sintetis, pestisida, bahan-bahan mempercepat
pertumbuhan dan bahan aditif lainnya. Untuk memaksimumkan tingkat
kemungkinan produksi,sistem pertanian organik mempercayakan pada rotasi
pemanenan, hasil residu, pupuk kandang,pupuk hijau, sampah dari pertanian
organik dan memperhatikan aspek-aspek biologi pengontrolan hama untuk
mempertahankan produktivitas tanah dan lembah serta mendukung nutrisi
tumbuhan dan mengontrol serangga, tumbuhan liar dan hama lainnya.

Pertanian organik muncul sebagai akibat timbulnya dampak negative yang


disebabkan oleh pertanian konvensional dan revolusi hijau. Penggunaan sarana
produksi yang tidak terbarukan, pencemaran air dan tanah, penurunan
produktivitas lahan, serta peningkaan resistensi hama menyebabkan pertanian
konvensional sudah dipandang tidak baik lagi digunakan sebagai salah satu cara
pemenuhan kebutuhan pangan. Oleh sebab itu munculah sistem pertanian organik
sebagai salah satu jawaban dalam sistem pertanian tradisional yang terbarukan.

Peluang pasar kopi yang memperhatikan kelestarian lingkungan, seperti


kopi organik/kopi konservasi atau kopi fair trade di pasaran dunia cenderung
meningkat. Pada tahun 2003 diperkirakan saja pasar kopi organik di dunia adalah
700.000 karung atau 42.000.000 Kg. Ada beberapa pasar kopi khusus di dunia
untuk kopi yang berwawasan lingkungan, seperti Organic Coffee (Kopi Organik),
Fair Trade Coffee, Café Practices untuk Starbucks Coffee, UTZ Kapeh,

79
Rainforest Alliances, Bird Friendly Certificate, Shade Grown Coffee, Biodynamic
Coffee dan Coffee Kids. Potensi pasar yang besar ini harus dimungkinkan dapat
diisi oleh Koperasi Serba Usaha Baperda Organik
Peningkatan permintaan kopi bersahabat lingkungan tersebut disebabkan
adanya perubahan perilaku atau gaya hidup konsumen kopi dunia saat ini yang
lebih memperhatikan kesehatan, kelestarian lingkungan dengan meminta produk
kopi khusus (speciality coffee). Dari sisi produsen kopi, kopi organik memberikan
banyak keuntungan diantaranya: rendah input produksi dengan hasil produksi
yang optimal, menjaga keseimbangan alam; tanah, air, udara dan alam sekitar,
menciptakan kondisi sehat bagi petani, pengguna, orang orang yang terlibat dan
lingkungan sekitar, investasi terhadap lingkungan (meningkatkan bahan organik,
kesuburan.tanah, memperbaiki tanah, menghasilkan oksigen dan menyerap
karbon) dan pasarnya terus meningkat, lebih terjamin produksinya dan lebih tinggi
harganya dari harga kopi biasa.
Perkembangan permintaan produk pertanian kopi organik di dunia saat ini
meningkat dengan pesat, sebagai buah kesadaran konsumen yang menghendaki
adanya produk yang sehat dan ramah lingkungan. Pesatnya permintaan produk
organik ini juga memiliki konsekuensi pada semakin ketatnya perdagangan yang
mengatasnamakan produk organik. Klaim-klaim atas produk organik mulai
nampak di pasaran. Praktek perdagangan yang demikian jelas merugikan bagi
para konsumen, pemasar dan terutama petani organik. Guna menghindari praktek
kecurangan diperlukan program penjamin produk organik. Penjaminan pertanian
organik tidak saja berfungsi sebagai penjamin praktek perdagangan yang etis dan
adil serta perlindungan bagi konsumen dari penipuan, tetapi khususnya dalam
rangka melindungi hak-hak petani kecil atas kesejahteraan hidupnya dan
memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan sehingga membantu dalam
meraih akses pasar.

Kopi dinyatakan sebagai kopi organik, apabila kopi telah diperiksa dan
mendapatkan sertifikat organik dari pihak ketiga atau lembaga penerbit sertifikat
organik. Adanya sistim sertifikasi organik yang dapat dipercaya menyebabkan
konsumen atau pembeli meyakini keorganikan kopi. Keyakinan dan kepercayaan
menjadi landasan konsumen memilih produk organik. Keorganikan suatu produk

80
organik ditentukan bukan berdasarkan pada produknya, tetapi bagaimana produk
tersebut diproses (organically produced).

Untuk mengetahui keorganikan produk kopi organik, bila jarak konsumen


dan produsen jauh, agar konsumen mengetahui siapa dan bagaimana proses
produksi kopi, dan jika produsen memiliki orientasi pemasaran kopi yang makin
luas (pasar nasional atau ekspor), dan konsumen konsumen tidak dapat diorganisir
secara langsung, maka diperlukan sertifikasi atau pelabelan produk kopi organik
untuk memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk
kopi tersebut benar-benar organik. Sertifikasi organik sendiri merupakan adalah
proses untuk mendapatkan pengakuan bahwa proses budidaya pertanian organik
atau proses pengolahan produk organik dilakukan berdasarkan standar dan
regulasi yang ada. Apabila memenuhi prinsip dan kaidah organik, produsen dan
atau pengolah (prosesor) akan mendapatkan sertifikat organik dan berhak
mencantumkan label organik pada produk yang dihasilkan dan pada bahan-bahan
publikasinya.
B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama WORKSHOP : “Peningkatan
Kualitas Kopi Melalui Pertanian Organik”
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Penerapan Standar Operasional
Prosedur Pertanian Organik”
D. Tujuan Kegiatan
Tujuan workshop ini adalah untuk memberikan informasi kepada petani kopi
keuntungan bertani kopi secara organik. Menambah daya jual kopi tersendiri

E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan/Sub Bulan (2018)


Kegiatan/Sub sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

WORKSHOP : ✓
“Peningkatan Kualitas
Kopi Melalui Pertanian
Organik”

81
F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Desa Margamulya, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini lebih difokuskan kepada para
petani Desa Margamulya sebagai pelaku usaha perkebunan kopi.
G. Materi
Materi yang dibawakan pada kegiatan workshop ini yaitu mengenai pengelolaan
lahan untuk budidaya pertanian organik yang meliputi: konversi lahan, prosedur
pelaksanaan, pemeliharaan kesuburan tanah, penggunaan pupuk organik, teknik
budidaya tanaman kopi, dan pengendalian opt.

Pada dasarnya prinsip pertanian organik yaitu:

 Lahan untuk budi daya organik harus bebas cemaran bahan agrokimia dari
pupuk dan pestisida kimia. Lahan dapat berupa lahan pertanian yang baru
dibuka atau lahan pertanian intensif yang telah dikonversi menjadi lahan
pertanian organik. Lama masa konversi bergantung pada sejarah
penggunaan lahan, pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.
 Menghindari benih/bibit hasil rekayasa genetic atau genetically modified
organism (GMO). Sebaiknya benih berasal dari kebun pertanian organik.
 Mengurangi penggunaan pupuk kimia sintetis dan zat pengatur tumbuh.
Peningkatan kesuburan tanah dilakukan melalui penambahan pupuk
organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legum.
 Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian hama,
penyakit, dan gulma dilakukan dengan cara manual, biopestisida, agen
hayati, dan rotasi tanaman.
 Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis pada
pakan ternak dan secara tidak langsung pada pupuk kandang.
 Penanganan pascapanen dan pengawetan bahan pangan menggunakan
cara-cara yang alami.
a) Konversi Lahan
Konversi lahan adalah proses perubahan suatu sistem pertanian konvensional
menjadi pertanian organik. Tujuannya adalah agar lahan yang dikonversi dapat
digunakan untuk budidaya sayuran organik.

82
Ketentuan konversi lahan:
1. Jangka waktu konversi tergantung kondisi lahan. Umumnya lahan bekas
pertanian konvensional harus mengalami periode konversi paling sedikit 2
(dua) tahun sebelum penebaran benih, atau untuk tanaman tahunan minimal 3
(tiga) tahun sebelum panen pertama produk organik. Kecuali ditentukan oleh
lembaga sertifikasi organik.
2. Dalam hal seluruh lahan tidak dapat dikonversi secara bersamaan, maka boleh
dikerjakan secara bertahap.
3. Hasil panen yang dihasilkan selama masa konversi belum dapat digolongkan
sebagai produk organik.
4. Selama masa konversi dan setelah masa konversi, sepanjang areal digunakan
untuk produksi sayuran organik, maka status lahan tidak boleh diubah antara
metode produksi organik menjadi konvensional dan sebaliknya secara bolak-
balik.
5. Dilakukan pemisahan secara jelas dan dapat diidentifikasi antara lahan dalam
masa konversi dengan lahan organik.
b) Prosedur Pelaksanaan
1. Dilakukan pencatatan kapan dimulainya masa konversi lahan.
2. Selama masa konversi diterapkan budidaya sayuran organik, dengan
menghindari penggunaan pupuk dan pestisida kimia/anorganik.
3. Selama masa konversi air yang digunakan harus bebas dari cemaran limbah
kimia maupun residu pestisida
4. Lahan dalam masa konversi diberi tanda pemisah/pembatas dari lahan
konvensional.
c) Pemeliharaan Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah merupakan kunci utama keberhasilan pertanian organik. Untuk
memelihara kesuburan tanah, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Siklus N
2. Siklus C
3. Memelihara biota dalam tanah : cacing, mikroorganisme
4. Meminimalkan “beban tanah” yang dapat menyebabkan erosi (air, angin, hasil
perbuatan manusia).
5. Melakukan pengomposan

83
6. Melakukan pemulsaan
d) Penggunaan Pupuk Organik
Teknologi pengelolaan hara pada pertanian organik dilakukan melalui daur ulang
hara tanaman secara alami untuk meningkatkan kesuburan biologis, fisik, dan
kimia tanah. Hara makro dan mikro yang terangkut panen dikembalikan dengan
menambahkan pupuk organik dan sisa tanaman secara periodik ke dalam tanah,
baik dalam bentuk pupuk hijau maupun kompos. Pupuk organik dianjurkan
berasal dari bahan-bahan organik seperti kotoran ternak yang dikomposkan,
serasah sisa tanaman legum, pangkasan tanaman pagar, sampah organik, dan
hijauan titonia. Kotoran ternak yang digunakan tidak boleh berasal dari ternak
yang dikelola dalam factory farming.
Pupuk organik berupa kombinasi pupuk kandang dan hijauan titonia dengan
takaran 20 ton/ha dapat memenuhi kebutuhan hara sayuran organik. Hijauan
titonia sebagai sumber pupuk organik dapat direkomendasikan karena kandungan
hara P dan K relatif tinggi, mudah tumbuh. Penanaman legum berfungsi sebagai
penyedia hara N bagi tanaman melalui pengikatan nitrogen bebas di udara oleh
bakteri Rhizobium pada nodul akar tanaman. Tanaman legum ditata sebagai
tanaman pagar (hedgerow) atau tanaman penutup tanah bersama tanaman utama
secara multikultur atau rotasi. Tanaman pagar atau tanaman inang juga berfungsi
sebagai perangkap predator hama.
Penggunaan pupuk kandang yang ideal adalah ternak ayam, kambing atau sapi
dalam kebun organik. Kotoran hewan dapat digunakan sebagai sumber pupuk
organik. Bahan ameliorant alami yang diperbolehkan dalam budi daya pertanian
organik adalah dolomit, kapur, dan fosfat alam bila terjadi kahat hara Mg, Ca, dan
P pada tanah yang tidak dapat diatasi dengan penambahan pupuk organik saja.
Dapat pula dilakukan pengkayaan pupuk organik dengan beberapa bahan mineral
seperti dolomit, kapur, dan fosfat alam untuk meningkatkan jumlah dan jenis
kadar hara dalam pupuk organik.
e) Teknik Budidaya Tanaman Kopi

Dewasa ini, metode budidaya kopi secara organic banyak di minati oleh para
petani. Salah satu alasannya dapat meningkatkan harga jual kopi menjadi lebih
mahal karena aroma kopi oraganik lebih mantap. Untuk mengahasilkan kopi

84
organic yang baik perlu memperhatikan beberapa kaidah ataupun persyaratan
bertanam secara organic. Berikut kegiatan-kegiatan dalam budidaya kopi organik:

1. Persiapan Lahan
a. Pembersihan lahan
Gulma dibersihkan secara manual, tanpa menggunakan Herbisida sintetik.
b. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan secara minimum untuk mengindari penggunaan
alat-alat berat secara intensif yang dapat merusak sifat tanah. Selain untuk
menggemburkan tanah, kegiatan pengolahan tanah juga dapat menjadi salah
satu teknik untuk mengendalikan gulma alang-alang yang tumbuh di areal
pertanaman.
c. Jarak tanam dan lubang tanam
Jarak tanam yang umum digunakan pada penanaman kopi yaitu 2.5m x 2.5
dengan ukuran lubang 60x60 cm pada permukaan. Pembuatan lubang tanam
dilakukan saat 6 bulan sebelum tanam.
d. Pupuk dasar
Pemberian pupuk dasar berupa pupuk Organik baik Kotoran hewan atau
Kompos pada tiap lubang tanam. Pupuk Kompos yang diberikan salahsatunya
adalah kompos berbahan dasar limbah kulit kopi. Limbah padat buah kulit
kopi ini memiliki kadar bahan organik dan unsur hara yang dapat
memperbaiki struktur tanah. Keunggulan kompos kulit kopi ini adalah
kandungan Nitrogennya yang cukup tinggi berkisar 6% sehingga dapat
mensubstitusi pupuk yang mengandung nitrogen. Kendalanya adalah rasio
C/N yang cukup tinggi sehingga membutuhkan waktu agak lama untuk
terdekomposis atau solusinya adalah menambah sumber nitrogen dan
decomposer untuk mempercepat dekomposis.
e. Penanaman pohon peneduh
Pohon peneduh merupakan salahsatu hal penting dalam budidaya kopi. Tujuan
dari penanaman pohon peneduh/naungan ini adalah:
 Mengatur intensitas cahaya matahari
 Mempermudah aerasi udara
 Mengurangi kelembaban udara yang tinggi ketika musim hujan
Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi
diantaranya dadap, Lamtoro, Sengon. Pohon peneduh yang ditanam dapat

85
juga dijadikan sebagai sumber pupuk hijau bagi tanaman kopi serta tidak
membutuhkan perawatan yang intensif.
2. Penanaman
Tanaman kopi dapat diperbanyak secara generative menggunakan biji maupun
vegetative melalui penyetekan.
a) Penyetekan
Bahan setek yang diambil dari bagian tanaman kopi ditanam pada media tanam
dalam polybag/pot dengan komposisi pasir, pupuk kandang/humus untuk
menumbuhkan akar entres pada kopi
b) Penyambungan
Dilakukan penggambungan batang atas yang disebut entres dengan batang
bawah yang berasak dari tanaman kopi dewasa.
c) Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit kopi dari polybag ke lubang
tanam.
3. Perawatan
1) Penyulaman
Setelah dilakukan penanaman, selanjutnya harus dilakukan pemeriksaan pada
bibit di tipa lubang tanam selama 1-6 bulan. Apabila terdapat bibit yang mati
maka perlu dilakukan penyulaman.
2) Pemupukan
tujuan pemupukan adalah untuk menjaga daya tahan tanaman, meningkatkan
produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi. Pemupukan
dilakukan tanpa menggunakan produk kimia sintetik sebagai syarat dalam
budidaya organic.
3) Pemangkasan
Manfaat dan fungsi pemangkasan umumnya adalah agar pohon tetap rendah
sehingga mudah perawatannya, membentuk cabang-cabang produksi yang
baru, mempermudah masuknya cahaya dan mempermudah pengendalian hama
dan penyakit. Secara morfologi buah kopi akan muncul pada percabangan, oleh
karena itu perlu diperoleh cabang yang banyak. Pangkasan dilakukan bukan
hanya untuk menghasilkan cabang-cabang saja, (pertumbuhan vegetatif) tetapi
juga banyak menghasilkan buah.
f) Pengendalian hama dan penyakit

86
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan sistem
pengendalian terpadu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan
bahan- bahan atau pestisida sintetik yang tidak ramah lingkungan.
Pengendalian ini juga dimaksudkan untuk menjaga tanaman kopi tetap sehat
dan produktif. Berikut uraian pengendalian dengan jenis OPT nya.
a) Hama Penggerek Buah Kopi (CBB= Coffe Berry Borer), adalah hama yang
menyerang buah kopi. Hama ini menyebabkan buah kopi menjadi hitam,
mati, dan kering. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan
mencegah buah kopi jatuh ke tanah dengan menggunakan alas tikar atau
karung plastik. Jangan meninggalkan buah tertinggal di tanah, karena dapat
menjadi sumber perkembangbiakkan hama. Pengendalian hamanya sendiri
dapat menggunakan perangkap atraktan. Perangkap ini akan menagkap
hama betina yang aktif terbang di sore hari. Pengendalian lainnya bisa
menggunakan agen hayati jamur entomopatogen seperti Beauveria
bassiana.
b) Nematoda parasit, yang menyerang akar tanaman kopi. Gejala yang timbul
yaitu tanaman menjadi kering dan meranggas, selanjutnya bisa mati.
Pengendalian pada serangan nematoda sedang hingga berat yaitu dengan
membongkar tanaman dan di bakar, kemudian tanahnya dibiarkan terbuka
terkena sinar matahari langsung. Pengendalian yang efektif yaitu dengan
menggunakan kopi robusta klon BP 308 dan kopi excelsa sebagai batang
bawah, karena kedua jenis kopi tersebut tahan terhadap nematoda.
c) Penyakit karat daun kopi, disebbakan cendawan Hemileia vastatrix B. et
Br. Penyakit ini menjadi penyakit utama kopi terutama kopi arabika.tanda
penyakit ini yaitu terdapat bercak berwarna oranye pada daun, daun gugur,
dan meranggas. Pengendalian yang efektif yaitu dengan menanam tanaman
tahan seperti jenis kopi arabika Sigarar Utang, S 795, Andungsari 1, dan
Arabusta Tim-Tim. Pencegahan juga perlu dilakukan dengan cara menjaga
kesehatan tanaman. Caranya yaitu dengan memberikan pupuk yang
seimbang, pemangkasan, dan pohon pelindung yang cukup.
Mekanisme dan Rancangan
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan
• Pemaparan materi
• Tanya jawab

87
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan
I. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45’ Materi 1: Prinsip Dasar Pertanian Organik

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 14.30 45’ Materi 2: Budidaya Kopi Secara Organik

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan
Keterangan :
 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara.

88
Nama Salsabila Amalia

Npm 170310150035

Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Dalam Pengelolaan Hasil


Kopi Desa Margamamulya

A. Latar Belakang
Pemberdayaan kelompok tani merupakan suatu proses untuk merubah
pola piker petani menjadi lebih maju dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan tani melalui proses penyuluhan dan pelatihan serta memfasilitasi para
petani dengan mengenalkan teknologi yang modern dan efisien. Penyuluhan
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian seseorang atau kelompok dalam
mengembangkan usahanya.
Kegiatan penyuluhan tidakterlepas dari peran fasilitator atau penyuluh
atau dapat di sebut juga konsultan. Penyuluh sangat berperan penting dalam
proses pemberdayaan masyarakat tani karena penyuluhan adalah ujung tombak
pembangunan yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Penuluhan di
harapkan dapat aktif dalam melakukan kegiatan penyuluhan seperti memberikan
pelatihan agar para petani lebih mengerti serta memahami isi penyuluhan yang di
sampaikan oleh pengisi materi di penyuluhan.masih banyak para petani yang
masih melakukan kegiatan petaniyang mengeksploitasi lahan secara berlebih
misalnya dalam penggunaan pestisida, herbisida dan juga pestisida kimiawi untuk
itu dengan diadakannya penyuluhan diharapkan penyuluh mampu membaca
kebutuhan petani dan memiliki perencanaan juga strategi operasional agar mampu
menjawab permasalahan yang muncul di lokasi penyuluhan dengan masukan dari
para petani yang hadir.
Dalam suatu kegiatan penyuluhan membutuhkan peran fasilitator yang di
harapkan dapat akan sangat mempengaruhi suatu program. Peranan secara umum
merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi. Peran fasilitator merupakan suatu hak dan
kewajiban yang dilaksanakan seseorang sesuai dengan kedudukan atau jabatannya
karena keberhasilan dalam pengembangan pemberdayaan potensi petani jika
sudah mengikuti prnyuluhan tidak terlepas dari para pemimpin dan penyuluh.
B. Tema Kegiatan

89
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan “Pengembangan Sumber Daya
Manusia dalam pengelolaan hasil Kopi Desa Margamulya, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung”
C. Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang aan di laksanakan “Pemberdayaan petani kopi
melalui penguatan kapasitas dalam pengelolahan hasil kopi di Desa Margamulya”
D. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari didakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas petani kopi di Desa
Margamulya dalam pengelolaan hasil alam yaitu salah satunya kopi dan juga di
harapkan masyarakat dapat lebih produktif untuk mengelolah hasil pertanian kopi
tersebut.
E. Jadwal Kegiatan
Bulan (2018)
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemberdayaan petani kopi


melalui penguatan kapasitas
dalam pengelolahan hasil kopi
di Desa Margamulya

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat petani Kopi juga semua
kalangan yang berpotensi meneruskan para petani kopi yang berada di domisili di
Desa Margamulya kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dengan harapan
diadakannya kegiatan ini dapat lebih di fokuskan kepada para pemilik usaha kopi
baik itu koperasi kopi maupun pemilik kebun atau tempat pengolah kopi serta
yang sering berhubungan langsung dengan usaha tani kpoi itu sendiri.
G. Materi
1. Tinjauan pemberdayaan masyarakat petani
a. Pengertian pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri (wikipedia-

90
indonesia).Pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling) (Ambar T.
Sulistyani, 2004:79)
Priyono (1996) memberikan makna pemberdayaan masyarakat
sebagai upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab
menjadi semakin efektif secara struktural, baikdalam kehidupan keluarga,
masyarakat, negara, regional, internasional maupun dalam bidang politik,
ekonomi, psikologi dan lain-lain. Mem-berdayakan masyarakat
mengandung mak-na mengembangkan, memandirikan, men-swadayakan
dan memperkuat posisi tawar-menawar masyarakat lapisan bawah ter-
hadap kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.
Menurut definisinya, oleh Mas’oed (1990), pemberdayaan
diartikan sebagai upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau
kekuatan (strengthening) kepada masya-rakat. Sehubungan dengan
pengertian ini, Sumodiningrat (1997) mengartikan keberdayaan
masyarakat sebagai kemam-puan individu yang bersenyawa dengan
masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan.
Masyarakat dengan keberdayaan yang tinggi, adalah masya-rakat
yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental, terdidik dan kuat,
dan memiliki nilai-nilai intrinsik yang juga menjadi sumber keberdayaan,
seperti sifat-sifat kekeluargaan, kegotong-royongan, dan (khusus bagi
bangsa Indonesia) adalah keragaman atau kebhinekaan.
Keberdayaan masyarakat, adalah unsur-unsur yang
memungkinkan masyarakat mampu bertahan (survive) dan (dalam
pengertian yang dinamis) mampu mengembangkan diri untuk mencapai
tujuan-tujuannya. Karena itu, memberdaya-kan masyarakat merupakan
upaya untuk (terus menerus) me-ningkatkan harkat dan martabat lapisan
masyarakat “bawah” yang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap
kemiskinan dan keterbelakangan.
Dengan kata lain, memberdayakan masyarakat adalah mening-
katkan kemampuan dan meningkatkan kemandirian masyara-kat. Sejalan
dengan itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin) untuk berpartisipasi, bernegosiasi,

91
mempengaruhi dan mengendali-kan kelembagaan masyarakatnya secara
bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan kehidupannya
Empowerment atau pemberdayaan secara singkat dapat diartikan
sebagai upaya untuk memberiikan kesempatan dan kemampuan kepada
kelompok masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara (voice)
serta kemampuan dan keberanian untuk memilih (choice).
Karena itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses terencana
guna meningkatkan skala/upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan.
Dasar pemikiran suatu obyek atau target group perlu diberdayakan karena
obyek tersebut mem-punyai keterbatasan, ketidakberdayaan,
keterbelakangan dan kebodohan dari berbagai aspek. Oleh karenanya guna
meng-upayakan kesetaraan serta untuk mengurangi kesenjangan
diperlukan upaya merevitalisasi untuk mengoptimalkan utilitas melalui
penambahan nilai. Penambahan nilai ini dapat mencakup pada ruang
bidang aspek sosial, ekonomi, kese-hatan, politik dan budaya.
Pemberdayaan dapat dimaknai sebagai proses tumbuhnya
kekuasaan serta kemampuan baik individu maupun kelompok masyarakat
yang masih miskin, terpinggirkan dan belum berdaya. Melalui proses
pemberdayaan diharapkan kelompok masyarakat masyarakat bawah dapat
terangkat menjadi kelompok manusia yang menengah dan atas. Hal
tersebut dapat terjadi bila mereka diberikan kesempatan serta fasilitas dan
bantuan dari pihak yang terkait. Kelompok masyarakat miskin di pedesaan
sulit untuk melakukan proses pemberdayaan tanpa adanya bantuan dan
fasilitas.
b. Tujuan pemberdayaan masyarakat
Untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan
mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan
masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat
yang lebih baik. Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan kemampuan
berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seorang atau
masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang
dihadapi. Kondisi konatif merupakan sikap perilaku masyarakat yang
terbentuk yang diarahkan pada perilaku yang sensitif terhadap nilai-nilai

92
pembangunan dan pemberdayaan. Kondisi afektif adalah merupakan sense
yang dimiliki oleh masyarakat yang diharapkan dapat diintervensi untuk
mencapai keberdayaan dalam sikap dan perilaku. Kemampuan
psikomotorik merupakan kecakapan keterampilan yang dimiliki
masyarakat sebagai upaya pendukung masyarakat dalam rangka
melakukan aktivitas pembangunan. Terjadinya keberdayaan pada empat
aspek tersebut (kognitif, konatif, afektif dan psikomotorik) akan dapat
memberikan kontribusi pada tercapainya kemandirian masyarakat yang
dicita-citakan.(Ambar T. Sulistyani, 2004:80).
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membuat masyarakat
menjadi mandiri, dalam arti memiliki potensi untuk mampu memecahkan
masalah-masalah yang mereka hadapi, dan sanggup memenuhi
kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup mereka pada bantuan
pihak luar, baik pemerintah maupun organisasi-organisasi non-
pemerintah.
c. Unsur-unsur Pemberdayaan Masyarakat
Upaya pemberdayaan masyarakat perlu memperhati-kan
sedikitnya 4 (empat) unsur pokok , yaitu:
1) Aksesibilitas informasi, karena informasi merupakan kekuasaan
baru kaitannya dengan peluang, layanan, penegakan hukum,
efektivitas negosiasi, dan akuntabilitas.
2) Keterlibatan atau partisipasi, yang menyangkut siapa yang
dilibatkan dan bagaimana mereka terlibat dalam kese-luruhan
proses pembangunan.
3) Akuntabilitas, kaitannya dengan pertanggungjawaban publik atas
segala kegiatan yang dilakukan dengan meng-atas-namakan
rakyat.
4) Kapasitas organisasi lokal, kaitannya dengan kemampuan bekerja-
sama, mengorganisir warga masyarakat, serta memobilisasi
sumberdaya untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka
hadapi.
d. Syarat Tercapainya Tujuan Pemberdayaan MasyarakatUntuk mencapai
tujuan-tujuan pemberdayaan masya-rakat terdapat tiga jalur kegiatan yang
harus dilaksanakan, yaitu :

93
1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat untuk berkembang. Titik-tolaknya adalah, pengenalan
bahwa setiap manusia dan masya-rakatnya memiliki potensi (daya)
yang dapat dikembang-kan.
2) Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan
mendorong, memberikan motivasi, dan membang-kitkan
kesadaran akan potensi yang dimilikinya, serta berupaya untuk
mengembangkannya.
3) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat
(empowering).
2. Tinjauan hasil panen
a. Pengertian hasil panen
Dalam ekonomi pertanian, hasil usaha tani, hasil panen, atau
sangat sering disingkat hasil saja, adalah besaran yang menggambarkan
banyaknya produk panen usaha tani yang diperoleh dalam satu luasan
lahan dalam satu siklus produksi. Satuan hasil biasanya adalah bobot
(massa) per satuan luas, seperti kg per hektare (= kg/ha atau kg.ha-1),
kuintal (desiton, dt) per hektare, dan (metrik-)ton per hektare.
Wujud fisik hasil berbeda-beda tergantung komoditi. Untuk
tanaman penghasil biji-bijian (serealia dan legum) hasil yang dihitung
adalah bulir atau biji yang telah dikeringkan. Pada berbagai tanaman
sayuran hasil yang dihitung adalah buah atau daun atau seluruh bagian di
atas permukaan tanah. Sisa panen di bagian atas permukaan tanah yang
tidak dihitung sebagai hasil usaha tani diberi istilah brangkasan.( Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
b. Upaya peningkatkan hasil panen
1) Strategi berikut dapat diadopsi untuk meningkatkan produktivitas
padi di berbagai negara:
Penekanan dapat diberikan pada pendekatan sistem tanam
daripada pendekatan pengembangan tanaman tunggal ..
2) Perbanyakan tanaman teknologi spesifik lokasi produksi di
berbagai agro-klimatik zona.
3) Penggantian potensi rendah / hama varietas lama rentan dengan
varietas unggul baru dengan potensi hasil menjanjikan.

94
4) Untuk mendorong budidaya padi hibrida melalui demonstrasi dan
biji membuat tersedia bagi petani.
5) Memotivasi para petani untuk menyediakan irigasi hidup hemat
untuk tanaman sedapat mungkin selama musim kering panjang.
6) Meningkatkan kesuburan tanah.
7) Penekanan pada penggunaan nutrisi yang seimbang tanaman
bersama dengan mempopulerkan sistem manajemen pabrik
terintegrasi.
8) Penggunaan bio-pupuk.
9) Mempopulerkan menabur garis di daerah padi gogo melalui
pembentukan cocok penyemaian perangkat dari tingkat yang
diinginkan dari populasi tanaman, mudah dalam pengendalian
gulma dan aplikasi teknik manajemen lainnya.
10) Mendorong penggunaan mesin serta lembu ditarik dan
menyerahkan alat dioperasikan.
11) Pengendalian yang efektif terhadap hama dan penyakit dengan
menekankan kebutuhan aplikasi berbasis pestisida.
12) Lebih menekankan pada penerapan non-moneter masukan seperti
menabur tepat waktu, menjaga populasi tanaman optimal, irigasi
tepat waktu, efisiensi penggunaan pupuk, langkah-langkah
perlindungan tanaman dan pemanenan tepat waktu panen.

H. Rundown

Waktu Durasi Acara

10.00 05’ Pembukaan

10.05 10’ Sambutan

10.15 10’ Pemberian snack

10.25 5’ Pengenalan pemateri

10.30 45’ Materi 1

11.15 30’ Tanya jawab materi 1

11.45 45’ Materi 2

12.15 30’ Tanya jawab materi2

95
12.30 15’ Pemaparan kesimpulan materi

12.45 10’ Pemberian plakat pemateri

12.55 10’ Pemberian hadiah peserta

13.05 5’ Dokumentasi dan penutupan

96
Nama Fauzia Aulia Ramadhani

Npm 190110150006

Seminar Motivasi Petani Kopi Sebagai Mata Pencaharian Utama Siswa SD di


Margamulya

A. Latar Belakang

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi
sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa
Etiopia di Benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu. Kopi kemudian terus
berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia
yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Di Indonesia sendiri kopi pertama kali diperkenalkan oleh Belanda yang
membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di era Tanam Paksa atau
Cultuurstelsel (1830-1870). Hingga kini Indonesia sendiri telah mampu
memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Hal tersebut
menyebabkan Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi
hasil produksi. Kopi di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan
perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak
geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi.
Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi
kopi.
Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan kopinya yaitu
Pangalengan. Terdapaat berhektar-hektar lahan kopi di Pangalengan, begitu pula
melimpahnya produksi kopi. Bahkan sejarah pernah mencatat bahwa produksi
kopi di Pangalengan dapat memenuhi kebutuhan kopi di dunia.
Masyarakat yang tinggal di kawasan Pangalengan mayoritas berprofesi
sebagai petani. Lahan yang terletak di ketinggian 1400 - 1800 mdpl dengan suhu
udara 15-21 derajat celcius dan curah hujan 2000 mm/tahun sangat cocok
digunakan untuk bercocok tanam. Salah satunya adlah kopi. Sayangnya generasi
muda di kawasan Pangalengan, terutama Desa Margamulya, kurang tertarik

97
terhadap profesi petani kopi ini. Hal ini dibuktikan ketika kunjungan KKN ke
salah satu SD di Desa Margamulya. Selain itu gagasan bahwa kurangnya minat
generasi muda terhadap profesi petani juga dikuatkan oleh Kepala Desa yang
menuturkan bahwa salah satu masalah terbesar di Desa Margamulya adalah
kurangnya minat generasi muda terhadap profesi petani.
Motivasi menurut Mulyasa (2003:112) adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Victor H. Vroom adalah sebuah akibat dari suatu hasil yang
ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya. Motivasi terdiri dari
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang
berasal dari dalam diri manusia sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan
motivasi yang berasal dari luar. Contoh dari motivasi intrinsik adalah rasa lapar
sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu dorongan dari orang lain.
Dalam kasus ini diperlukan adanya dorongan kepada siswa SD di
Margamulya sehingga meningkatkan minat terhadap profesi petani kopi. Dimana
profesi tersebut memiliki potensi yang besar bagi masyarakat Pangalengan, salah
satunya yaitu warga Desa Margamulya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu diadakan seminar
mengenai pemberian motivasi petani kopi sebagai mata pencaharian utama siswa
SD di Margamulya.
B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Seminar Motivasi
Petani Kopi Sebagai Mata Pencaharian Utama Siswa SD di Margamulya”.
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Petani Kopi sebagai Mata
Pencaharian Utama” .

D. Tujuan Kegiatan
3. Tujuan seminar ini adalah untuk menambah wawasan siswa SD di
Margamulya mengenai profesi petani kopi yang berpotensi tinggi di kawasan
Margamulya.
4. Kegunaan seminar adalah sebagai bahan acuan kepada siswa SD di
Margamulya mengenai profesi sebagai petani kopi.

98
E. Jadwal Kegiatan

Nama Kegiatan : Seminar Motivasi Petani Kopi Sebagai Mata Pencaharian


Utama Siswa SD di Margamulya

Waktu : Agustus 2018

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswa SD yang berdomisili di Desa
Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Hal ini dikarenakan
bahwa anak akan lebih mudah menerima pembelajaran yang diberikan. Selain itu
pemberian motivasi pada anak SD yang masih memiliki banyak waktu untuk
mempersiapkan masa depan dirasa cukup tepat sehingga pembentukan karakter
dapat dilakukan sedini mungkin. Siswa SD Margamulya juga dipilih karena
banyak orang tua maupun warga Margamulya yang berprofesi sebagai petani
kopi. Bahkan terdapat salah satu kelompok tani atau koperasi yang terletak di
Margamulya.

G. Materi
Pada workshop ini terdapat beberapa materi yang akan disampaikan kepada
para peserta workshop, yang mana materi yang disampaikan yaitu mengenai figur
petani kopi yang sukses dan sejarah singkat mengenai kopi. Sehingga cukup
memberikan motivasi maupun dorongan kepada target dari kegiatan yang
diadakan.
A. Figur Petani Kopi yang Sukses
Petani kopi selalu diidentikkan dengan orang yang bekerja di ladang,
berurusan dengan cangkul, dan miskin. Padahal pada kenyataannya sudah
banyak orang-orang yang mampu membuktikan bahwa pandangan tersebut
tidaklah benar.
Salah satu contoh petani kopi yang sukses adalah Bapak Wildan Mustofa
dan Ibu Atieq Mustikaningtyas pemilik dari Java Frinsa Estate. Pak Wildan
yang menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor dan S2 di
Universitas Padjajaran pertama kali mendirikan Java Frinsa Estate di
Bandung pada Januari 2011. Nama Java Frinsa Estate berasal dari nama
ketiga anak Pak Wildan dan Bu Atieq dengan maksud semua hasilnya
didedikasikan untuk ketiga anak tersebut. Java Frinsa Estate sendiri memiliki

99
visi memproduksi kopi dengan kualitas yang tinggi, sedangkan misi yaitu
menggunakan pertanian organis, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dan mengembangkan sistem dalam bertani.
Sebelum pada akhirnya menjadi salah satu produsen kopi terbesar di
Indonesia, Pak Wildan bersama Java Frinsa Estate sempat mengalami jatuh
bangun terlebih dahulu. Pada awal berdirinya, Pak Wildan mengalami
kesulitan dalam mendapatkan konsumen kopi yang diproduksinya. Awalnya
kopi ditawarkan melalui relasinya yang juga banyak berkecimpung di dunia
perkopian. Hingga kini hasil produksi dari Java Frinsa Estate diekspor ke
berbagai belahan dunia dan mampu bersaing dengan kopi-kopi kualitas atas
di cafe cafe ternama. Bahkan Java Frinsa Estate mendapat berbagai
penghargaan seperti Runner Up Cupping Contest 6 (2014), Runner Up
Indonesian Portrait Country Selection, SCAA, Atlanta (2016), dan
sebagainya.
Kini properti yang dimiliki Java Frinsa Estate untuk memproduksi kopi
sudah tergolong paling lengkap di antara produsen produsen kopi lainnya.
Alat-alat yang apabila ditotal harganya mampu mencapai milyaran terletak
di ruang produksi yang berada di sebelah kantor dari Java Frinsa Estate.
Sedangkan untuk memperoleh biji kopinya, Pak Wildan bekerja sama dengan
beberapa kelompok petani kopi. Sedangkan untuk masa panen kopi Frinsa ini
berkisar antara Juni dan Agustus. Selebihnya adalah masa pengolahan buah
kopi hingga menjadi biji kopi dan green bean. Dan terakhir adalah proses
penyebar luasan kopi yang rata-rata akan dikirim ke luar negeri sesuai dengan
pesanan konsumen.
B. Sejarah Singkat Mengenai Kopi
Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda
membawa kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Mereka membudidayakan
tanaman kopi tersebut di Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat
Batavia. Namun upaya ini gagal karena tanaman tersebut rusak oleh gempa
bumi dan banjir.
Upaya kedua dilakukan pada tahun 1699 dengan mendatangkan stek
pohon kopi dari Malabar. Pada tahun 1706 sampel kopi yang dihasilkan dari
tanaman di Jawa dikirim ke negeri Belanda untuk diteliti di Kebun Raya
Amsterdam. Hasilnya sukses besar, kopi yang dihasilkan memiliki kualitas

100
yang sangat baik. Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit bagi seluruh
perkebunan yang dikembangkan di Indonesia. Belanda pun memperluas areal
budidaya kopi ke Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor dan pulau-pulau lainnya
di Indonesia.
Pada tahun 1878 terjadi tragedi yang memilukan. Hampir seluruh
perkebunan kopi yang ada di Indonesia terutama di dataran rendah rusak
terserang penyakit karat daun atau Hemileia vastratrix (HV). Kala itu semua
tanaman kopi yang ada di Indonesia merupakan jenis Arabika (Coffea
arabica). Untuk menanggulanginya, Belanda mendatangkan spesies kopi
liberika (Coffea liberica) yang diperkirakan lebih tahan terhadap penyakit
karat daun.
Sampai beberapa tahun lamanya, kopi liberika menggantikan kopi
arabika di perkebunan dataran rendah. Di pasar Eropa kopi liberika saat itu
dihargai sama dengan arabika. Namun rupanya tanaman kopi liberika juga
mengalami hal yang sama, rusak terserang karat daun. Kemudian pada tahun
1907 Belanda mendatangkan spesies lain yakni kopi robusta (Coffea
canephora). Usaha kali ini berhasil, hingga saat ini perkebunan-perkebunan
kopi robusta yang ada di daratan rendah bisa bertahan. Pasca kemerdekaan
Indonesia tahun 1945, seluruh perkebunan kopi Belanda yang ada di
Indonesia di nasionalisasi. Sejak itu Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi
dunia.
Mekanisme dan Rancangan
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan
• Pemaparan materi sesi 1
• Tanya jawab
• Pemaparan materi sesi 2
• Tanya jawab
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan
I. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 08.00 5’ Pembukaan

101
2 08.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 08.15 10’ Sambutan

4 08.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 08.30 45’ Materi 1: Figur Petani Kopi yang Sukses

6 09.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 10.30 45’ Materi 2: Sejarah Singkat Mengenai Kopi

8 11.15 15’ Tanya Jawab 2

9 11.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 11.40 10’ Pemberian Plakat

10 11.50 15’ Pemberian Doorprize

11 12.05 5’ Penutupan
.
Keterangan :
 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara
 Materi disampaikan secara menyenangkan, menyesuaikan dengan kemampuan
siswa sekolah dasar

102
Nama Lytanie Tiyanasari

Npm 190110150145

Pelatihan Lanjutan Pembuatan Kerajinan pada Ibu PKK

A. Latar Belakang
Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik,
dilihat dari angka ekonomi pada tahun 2015 mencapai 4,79 % dan pada tahun 2016
mengalami pertumbuhan menjadi 5,2% (Yovanda, 2016). Pertumbuhan ekonomi
di Indonesia sangat didukung oleh ekonomi masyarakat, salah satunya yaitu
ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif atau disebut juga sebagai industri kreatif adalah
industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut
(Rukmi, Fitria dan Zonda, 2012). Ekonomi kreatif ini cukup berperan dalam
pembangunan ekonomi karena memiliki potensi untuk dapat berkembang dan
memberikan kontribusi bagi perekonomian di Indonesia. Ekonomi kreatif
dilakukan oleh masyarakat atau unit terkecil dalam masyarakat (keluarga) yaitu
dengan diadakannya home industry. Home industry adalah suatu unit usaha atau
perusahaan dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang tertentu. Home industry
bergerak di beberapa bidang salah satunya yaitu home industry di bidang
kerajinan, yang terdiri dari batik, souvenir, aksesoris, mengolah kain perca, daur
ulang limbah dan sebagainya (Muliawan, 2008). Home industry di bidang
kerajinan salah satunya adalah pemanfaatan potensi lingkungan tempat tinggal
sekitar yaitu biji kopi.
Komoditi kopi di Indonesia mempunyai peranan penting dalam sumber
pendapatan negara dalam bentuk devisa dan menunjang perekonomian rakyat.
Sebagian besar (95%) dari luas tanaman kopi merupakan perkebunan rakyat dan
sisanya diusahakan oleh perkebunan besar. Kopi sebagai komoditi ekspor dengan
nomer urutan ke empat, namun masih didominasi dalam bentuk produk primer.
Dengan posisi Indonesia sebagai negara tropis, maka produksi kopi Indonesai
menduduki nomer ketiga setelah negara Brasil dan Columbia. Kebanyakan varitas

103
kopi di Indonesia adalah jenis Robusta. Di sisi lain kecenderungan meningkatnya
permintaan kopi berkualitas tinggi dengan citarasa yang diminati konsumen.
Sejak 2001 masyarakat di Desa Margamulya, Pangalengan, Kabupaten
Bandung, sudah aktif membudidayakan kopi jenis Arabika. Apalagi di daerah
tersebut terdapat sebuah gunung bernama Gunung Tilu yang cocok untuk
dijadikan kawasan tempat budidaya kopi. Para petani kopi Margamulya, kemudian
dihimpun pada sebuah kelompok petani kopi bernama Koperasi Produsen Kopi
Margamulya (KPKM). Tujuannya ialah untuk lebih meningkatkan produksi kopi
para petani di sana.
Sampai saat ini biji kopi di Desa Margamulya baru populer dimanfaatkan
sebagai minuman dan olahan makanan. Padahal masih ada hal lain yang bisa
dilakukan seperti membuat kerajinan dari biji kopi tersebut. Selain untuk
menambah penghasilan warga sekitar, kerajinan yang akan dikembangkan nanti
juga dapat berguna sebagai data potensi desa di waktu yang akan datang.
Komoditi kopi di Indonesia mempunyai peranan penting dalam sumber
pendapatan negara dalam bentuk devisa dan menunjang perekonomian rakyat.
Sebagian besar (95%) dari luas tanaman kopi merupakan perkebunan rakyat dan
sisanya diusahakan oleh perkebunan besar. Kopi sebagai komoditi ekspor dengan
nomer urutan ke empat, namun masih didominasi dalam bentuk produk primer.
Dengan posisi Indonesia sebagai negara tropis, maka produksi kopi Indonesai
menduduki nomer ketiga setelah negara Brasil dan Columbia. Kebanyakan varitas
kopi di Indonesia adalah jenis Robusta. Di sisi lain kecenderungan meningkatnya
permintaan kopi berkualitas tinggi dengan citarasa yang diminati konsumen.
Sejak 2001 masyarakat di Desa Margamulya, Pangalengan, Kabupaten
Bandung, sudah aktif membudidayakan kopi jenis Arabika. Apalagi di daerah
tersebut terdapat sebuah gunung bernama Gunung Tilu yang cocok untuk
dijadikan kawasan tempat budidaya kopi. Para petani kopi Margamulya, kemudian
dihimpun pada sebuah kelompok petani kopi bernama Koperasi Produsen Kopi
Margamulya (KPKM). Tujuannya ialah untuk lebih meningkatkan produksi kopi
para petani di sana.
Sampai saat ini biji kopi di Desa Margamulya baru populer dimanfaatkan
sebagai minuman dan olahan makanan. Padahal masih ada hal lain yang bisa
dilakukan seperti membuat kerajinan dari biji kopi tersebut. Selain untuk

104
menambah penghasilan warga sekitar, kerajinan yang akan dikembangkan nanti
juga dapat berguna sebagai data potensi desa di waktu yang akan datang.
Setiap desa pada umumnya memiliki organisasi kemasyarakatan masing-
masing dimana salah satunya adalah Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang
biasa disingkat PKK. Organisasi ini memberdayakan wanita untuk turut
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Kegiatan KKN yang dilaksanakan
beberapa waktu lalu turut berkontribusi dalam proses pemberdayaan yang
dimaksud, tepatnya pemberdayaan ibu PKK di RW 23 Desa Margamulya,
Pangalengan. Antusiasme yang ditunjukkan begitu besar namun sayang waktu
yang ada begitu terbatas. Selain itu pelatihan yang diadakan pun baru diberikan
pada ibu PKK di satu RW saja. Untuk ke depannya diharapkan kegiatan pelatihan
ini dapat dilaksanakan secara menyeluruh ke seluruh warga Desa Margamulya
tanpa memandang RW tempat mereka tinggal.
B. Nama Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Pelatihan Pembuatan Kerajinan
Bernilai Ekonomis Berbahan Dasar Biji Kopi”
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang diangkat adalah peningkatan pemberdayaan wanita di desa
Margamulya dengan memanfaatkan potensi desa yaitu biji kopi.
D. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan masyarakat khususnya ibu PKK bahwa biji
kopi bisa diolah menjadi hal lain selain minuman
2. Membuka peluang usaha baru bagi warga desa Margamulya, khususnya
ibu PKK
3. Menambah penghasilan bagi keluarga yang terlibat di dalamnya
4. Menciptakan usaha yang sehat dan ramah lingkungan.

E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan setiap bulan satu kali di bulan April, Mei, dan Juni agar
ilmu yang dibagikan dapat benar tertanam dan menghasilkan. Lokasi kegiatan
akan bertempat di Aula Kantor Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung.

105
Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub Bulan (2018)

sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pelatihan Pembuatan Kerajinan ✓


Bernilai Ekonomis Berbahan
Dasar Biji Kopi

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang
berdomisili di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Namun dalam kegiatan ini lebih difokuskan kepada ibu-ibu yang menjadi anggota
kelompok PKK di seluruh RW di Desa Margamulya sebagai kelompok
pemberdaya itu sendiri.
G. Materi
1. Menyampaikan penjelasan singkat tentang biji kopi Arabika
2. Memberikan gambaran singkat tentang kerajinan yang akan dibuat
3. Memotivasi peserta dengan cara menjelaskan keuntungan yang akan
dicapai dari pelatihan kerajinan yang dimaksud
4. Langsung praktik membuat kerajinan secara berkelompok
H. Mekanisme dan Rancangan
• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan
• Sambutan dari DPL, Penanggung Jawab Acara, Ketua PKK, dan Kepala
Desa atau yang mewakili
• Pemaparan materi 1
• Pemaparan materi 2
• Pemaparan materi 3
• Tanya jawab
• Melakukan praktik langsung dengan didemokan narasumber
• Pemaparan kesimpulan
• Pembagian Doorprize
• Penutupan

106
I. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 20’ Sambutan (4 orang)

4 13.35 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.40 30’ Materi 1: Penjelasan tentang Kopi Arabika

6 14.10 20’ Materi 2: Penjelasan tentang Kerajinan dari Biji Kopi


(Gelang, Kalung, Tasbih)

7 14.30 20’ Materi 3: Motivasi peserta dengan berpacu pada


keuntungan segi material maupun nonmaterial

8 14.50 15’ Tanya Jawab

9 15.05 45’ Demonstrasi pembuatan kerajinan

9 15.50 5’ Kesimpulan

10 15.55 5’ Pemberian Doorprize

11 16.00 5’ Penutupan

107
Nama Thalia Wulandari

Npm 150510150017

PENYULUHAN IBU-IBU PKK TENTANG POLA ASUH ANAK DI DESA


MARGAMULYA

A. Latar Belakang
Pada jaman globalisasi sekarang ini terdapat berbagai dampak pada
masyarakat, baik yang positif maupun negatif. Dampak positif dari globalisasi
adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga dapat
mempermudah seseorang untuk memperoleh tentang berbagai informasi yang
tidak terbatas. Informasi tersebut berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi,
yang diperoleh dan berbagai cara seperti televisi, video, film, internet dan
sebagainya. Kemudahan dalam menemukan informasi dapat memuaskan
keinginan tahuan kita dan juga dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang,
termasuk sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang diterapkan dalam
mendidik anak.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, pola asuh orangtua adalah cara orangtua
dalam mendidik anak. Sedangkan menurut Chabib Thoha, pola asuh orangtua
berarti cara yang dilakukan orangtua dalam mendidik anaknya sebagai bentuk
tanggung jawabnya kepada anak.
Pola asuh orangtua dalam mendidik anak terdiri dari tiga macam yaitu pola
asuh otokratik/otoriter, pola asuh demokratik dan pola asuh permisif. Pola asuh
otoriter ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan yang ketat. Seringkali
memaksa anak untuk berprilaku seperti orangtuanya, kebebasan untuk bertindak
atas nama diri sendiri dibatasi. Anak jarang diajak berkomunikasi dan bertukar
fikiran dengan orangtua, orangtua menganggap bahwa semua sikapnya sudah
benar sehingga tidak perlu dipertimbangkan dengan anak. Sedangkan pola asuh
demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orangtua terhadap kemampuan
anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung dengan orangtua dan
diberi kesempatan untuk mengatur hidupnya. Dan pola asuh permisif ditandai
dengan cara orangtua mendidik anak secara bebas, anak dianggap sebagai orang

108
dewasa/muda, ia diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang
dikehendaki.
Pola asuh otoriter ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan-
aturan yang ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti
orangtuanya, kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi. Anak
jarang diajak berkomunikasi dan bertukar fikiran dengan orangtua, orangtua
menganggap bahwa semua sikapnya sudah benar sehingga tidak perlu
dipertimbangkan dengan anak. Dalam pola otoriter, hukuman merupakan sarana
utama dalam proses pendidikan, sehingga anak melaksanakan perintah atau tugas
dari orang tua atas dasar takut memperoleh hukuman dari orang tuanya.
Pola pendidikan demokratis adalah suatu cara mendidik/mengasuh yang
dinamis, aktif dan terarah yang berusaha mengembangkan setiap bakat yang
dimiliki anak untuk kemajuan perkembangannya. Pola ini menempatkan anak
sebagai faktor utama dan terpenting dalam pendidikan. Hubungan antara orang
tua dan anaknya dalam proses pendidikan diwujudkan dalam bentuk human
relationship yang didasari oleh prinsip saling menghargai dan saling
menghormati. Hak orang tua hanya memberi tawaran dan pertimbangan dengan
segala alasan dan argumentasinya, selebihnya anak sendiri yang memilih
alternatif dan menentukan sikapnya. Anak diberi kesempatan dalam
mengembangkan kontrol internalnya sehingga sedikit demi sedikit berlatih untuk
bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Selain itu anak juga dilibatkan dan
diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengatur hidupnya. Sehingga
memungkinkan anak dapat belajar secara aktif dalam mengembangkan dan
memajukan potensi bawaannya. Serta anak dapat menjadi kreatif dan inovatif.
Pola permisif diartikan sebagai cara mendidik dengan membiarkan anak
berbuat sekehendaknya, jadi orang tua tidak memberi pimpinan, nasehat maupun
teguran terhadap anaknya. Kebanyakan orangtua tidak memperdulikan
perkembangan psikis anak tetapi memprioritaskan kepentingan dirinya dan anak
diabaikan serta dibiarkan berkembang dengan sendirinya. Permisivitas terlihat
pada orang tua yang membiarkan anak berbuat sesuka hati dengan sedikit
kekangan, sehingga menciptakan suatu rumah tangga yang berpusat pada anak.
Orang tua dalam keluarga hanyalah sebagai orang tua yang tidak memiliki
kewajiban atau tanggung jawab mendidik anak.

109
Anak merupakan masa depan keluarga dan bangsa maka dari itu perlu
dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan
berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya. Sudah seharusnya dipersiapkan
sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan.
Komunikasi merupakan salah satu cara yang paling tepat dalam
membentuk karakter anak dari orang tua dimana peran komunikasi tersebut akan
terlihat bagaimana, pesan disampaikan melalui media apa, dan siapa sumber
informasi tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut. Pola
komunikasi dalam keluarga baik dengan face to face (tatap muka), menggunakan
media teman maupun dengan media komunikasi seperti hand phone. Penting bagi
orangtua untuk membangun komunikasi di keluarga dengan baik. Komunikasi
yang baik ini akan membentuk sikap yang bagus dalam diri anak, diantaranya
yaitu, membentuk sikap saling mengerti dan memahami orang lain, menimbulkan
keterbukaan dalam diri anak sehingga ia dapat bergaul lebih lincah dan mudah
dekat dengan orang lain, memunculkan keceriaan pada anak sehingga menjadikan
kepribadiannya tak lepas dari senyuman, membuat anak tidak bertindak gegabah
karena selalu menanyakan baik-buruknya pada orangtua. Tidak hanya itu, dengan
adanya komunikasi orangtua juga dapat memantau perkembangan anak. Setiap
masalah yang dihadapi anak bisa diketahui oleh orangtua sehingga orangtua bisa
mencarikan solusi yang tepat. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis
memang akan menjadi pribadi yang kokoh dan bersemangat sehingga dapat
menjadikan anak lebih sukses dalam menjalani hidupnya.

Sekolah merupakan lembaga kedua yang memberikan andil besar dalam


perkembangan kepribadian mereka. Sebagaimana hurlock mengutip pendapat
salomo bahwa sekolah harus dipandang selagi kekuatan sekunder alam
perkembangan kepribadian manusia. Sekolah mempunyai pengaruhnya cukup
besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta
mempersiapkannya untuk penguasaan peranan-peranan baru di kemudian hari di
kala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau
keluarganya. Sekolah adalah tempat persinggahan antara keluarga dengan
masyarakat. Dalam sekolah diajarkan lebih luas tentang baik buruk, tentang nilai-
nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat yang sebelumnya teleh dikenalkan

110
dalam pendidikan informal di dalam keluarga. Dalam sekolah individu dilatih
untuk mempraktekan hal-hal yang telah dia pelajari dalam keluarga dan sekolah
itu sendiri. Dengan kata lain nilai-nilai dan norma social yang berlaku di
masyarakat dan telah dipelajari di keluarga dan sekolah telah diterapkan sebagai
latihan sebelum secara penuh terjun dan berperan dalam masyarakat. Sekolah
memegang peranan penting dalam sosialisasi, walaupun sekolah hanya salah satu
lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan seorang anak. Anak mengalami
perubahan perilaku sosialnya setelah ia masuk sekolah. Di keluarga dia hanya
bergaul atau berinteraksi dengan anggota keluarga lain atau dengan tetangga dekat
yang jumlahnya terbatas. Selain itu keluarga bercorak informal sehinnga banyak
tindakan yang diizinkan menurut Suasana di dalam keluarga. Anak tersebut
mengalami perubahan suasana yang drastic. Dia bukan lagi seorang anak istimewa
yang selalu menjadi prioritas namun hanya sebagian murid diantara murid
lainnya. Dia mulai berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas yang dibawa
oleh murid lain, yang kadang kala sangat berbeda dengan lingkungan dimana dia
tinggal. Sehingga dia harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru yang
ia temui tersebut dan terbetuklah identitas dirinya yang sesuai dengan lingkungan
baru tersebut. Adapaun fungsi pendidikan sekolah sebagai media sosialisasi yaitu
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengembangkan daya intelektual agar siswa dapat hidup layak, membentuk
kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat, melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari satu
generasi ke generasi selanjutnya, merangsang partisipasi demokrasi melalui
pengajaran keterampilan berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir
secara rasional dan bebas.

B. Nama Kegiatan
Penyuluhan Ibu-ibu PKK tentang Pola Asuh Anak di Desa Margamulya.
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pentingnya Keluarga Dan
Pendidikan Dalam Membentuk Kepribadian Anak”.
D. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah dengan metoda penyuluhan kepada
Ibu-ibu PKK di Desa Margamulya.

111
E. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Tentatif
Tempat : Balai Desa Margamulya Kec. Pangalengan Kab. Bandung, Jawa
Barat
Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d. Selesai
F. Tujuan Kegiatan
6. Menjalin kekeluargaan dan silaturahmi dengan masyarakat yang ada di Desa
Margamulya, yaitu dengan Ibu-ibu PKK.
7. Memberikan wawasan tentang fungsi keluarga dalam menerapkan pola asuh
anak.
8. Memberikan wawasan tentang pentingnya peran keluarga atau orang tua
dalam sikap dan perilaku anak.
9. Memberikan wawasan tentang pentingnya komunikasi yang baik antara orang
tua dan anaknya.
10. Memberikan wawasan tentang pentingnya pendidikan dala membentuk
kepribadian anak.
G. Manfaat Kegiatan
1. Memberikan pemahaman terkait dengan pola asuh anak dan komunikasi yang
baik dalam keluarga.
2. Memberikan masukan kepada ibu-ibu PKK dalam mengajarkan sikap dan
perilaku yang baik terhadap orang yang ada di sekitarnya maupun dengan
lingkungannya lain.
3. Memberikan tips-tips yang baik dalam mengasuh dan mendidik anak.
H. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Desa Margamulya,
khusunya ibu-ibu PKK.
I. Materi
Pada penyuluhan ini pemateri yang di undang adalah Dosen Ilmu
Komunikasi dan Dosen Psikologi. Materi yang diberikan yaitu tentang pentingnya
komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Dalam penyuluhan ini juga
diberikan materi tentang pentingnya pendidikan bagi anak sehingga diharapkan
dapat menciptakan sikap dan perilaku yang baik untuk anak di Desa Margamulya.
J. Mekanisme dan Rancangan
1. Sambutan

112
2. Pemaparan materi pertama
3. Sesi tanya jawab pertama
4. Pemaparan materi ke dua
5. Sesi tanya jawab kedua
6. Pemaparan kesimpulan berdasarkan apa yang telah disampaikan
7. Penutupan
I. Rundown

NO WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5 menit Pembukaan

2 13.05 10 menit Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10 menit Sambutan

4 13.25 5 menit Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45 menit Materi 1: Pentingnya komunikasi yang baik antara


orang tua dan anak

6 14.15 15 menit Tanya Jawab Sesi Pertama

7 14.30 45 menit Materi 2: Pentingnya pendidikan bagi anak

8 15.15 15 menit Tanya Jawab Kedua

9 15.30 10 menit Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10 menit Pemberian Plakat dan Sertifikat

10 15.50 15menit Pemberian Doorprize

11 16.05 5 menit Penutupan


Keterangan :
 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
 Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara.

113
Nama Hans Pasaribu

Npm 150510150019

Pembelajaran Mengenai Pemeliharaan Kopi Kepada Anggota Karang Taruna


Desa Margamulya Pangalengan, Jawa Barat.

A. Latar Belakang

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting


dalam perekonomian nasional, di antaranya : (1) sebagai lapangan kerja dan
sumber pendapatan masyarakat; (2) sebagai bahan baku industri pengolahan,
sehingga produknya mempunyai pasar yang luas baik lokal, regional, dan global;
(3) menciptakan nilai tambah melalui kegiatan pascapanen, pengolahan, dan
distribusi; (4) sebagai sumber devisa nonmigas melalui kegiatan ekspor ke
beberapa negara tujuan dan (5) menciptakan pasar bagi produk-produk
nonpertanian (Hutabarat et al., 2004).
Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh
VOC. Awalnya, tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan
hanya bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh
VOC cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka disebarkan ke
berbagai daerah. (Najiyanti dan Danarti, 2004).
Khusus tentang perannya sebagai sumber devisa non migas dapat
diilustrasikan sebagai berikut. Pada tahun 2004, volume ekspor komoditas kopi
mencapai 339,88 ribu ton dengan nilai US $ 283,33 juta. Nilai ekspor tersebut
memberikan andil yang cukup besar dalam perolehan devisa negara dari sektor
non-migas dan berperanan penting dalam stabilitas ekonomi makro. Kontribusi
nilai ekspor kopi terhadap total nilai ekspor komoditas pertanian adalah 11,35%
(FAO, 2005). Namun demikian, dalam kurun waktu 1995–2004 volume ekspor
kopi hanya mengalami peningkatan tipis sebesar 0,73% per tahun, tetapi nilai
ekspornya menurun sebesar 12,28% per tahun.
Pasar kopi akhir-akhir ini mengalami ekses penawaran dengan tingkat
harga kopi yang relatif terendah dalam abad ini. Apabila dilihat dari sisi harga

114
dunia, harga kopi biji sejak tahun 1997 terus turun. Harga kopi terendah terjadi
pada tahun 2002 yaitu seharga US$ 1,14/kg kemudian sedikit meningkat menjadi
US$ 1,34/kg tahun 2003. Harga kopi dunia ini ditentukan oleh pembeli di samping
kondisi supply kopi dunia yang cenderung over supply.
Dalam kondisi pasar dunia seperti diuraikan di atas, daya saing kopi
Indonesia menjadi penting. Kinerja ekspor yang kurang memuaskan tersebut
dapat diartikan daya saing kopi Indonesia bermasalah. Di tengah masalah daya
saing tersebut, pasar kopi biji internasional ternyata masih terbuka untuk jenis
kopi spesial (specialty coffee). Kopi spesial ini umumnya kopi bermutu tinggi dan
mempunyai nilai sejarah tinggi serta sering dikaitkan dengan pembangunan
berkelanjutan sehingga dihargai dengan harga premium. Kopi spesial dimaksud
di antara-nya adalah kopi organik dan kopi yang mem-punyai karakteristik
geografis khusus.
Dalam mewujudkan peningkatan Keberhasilan agribisnis kopi
membutuhkan dukungan semua pihak yang terkait dalam proses produksi kopi
pengolahan dan pemasaran komoditas kopi. Upaya meningkatkan produktivitas
dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya saing kopi di Indonesia dapat
bersaing di pasar dunia (Rahardjo, 2012).
Teknologi budi daya dan pengolahan kopi meliputi pemilihan bahan
tanam kopi unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian
penaung, pengendalian hama dan gulma, pemupukan yang seimbang, pemanenan,
serta pengolahan kopi pasca panen. Pengolahan kopi sangat berperan penting
dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi (Rahardjo, 2012).
Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh
rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi
pengembangan produksi akhir kopi. Hal ini disebabkan, karena penanganan pasca
panen yang tidak tepat antara lain proses fermentasi, pencucian, sortasi,
pengeringan, dan penyangraian.
Selain itu spesifikasi alat/mesin yang digunakan juga dapat mempengaruhi setiap
tahapan pengolahan biji kopi.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka perlu diadakan penyuluhan dan
pembelajaran kepda semua kalangan terutama kalangan muda agar lebih mau
mengembangkan pertanian kopi di daerah mereka. Apalagi berdasarkan survey
dan perbincangan yang dilakukan dengan warga desa Margamulya diketahui

115
bahwa kaum muda cenderung kurang tertarik dengan pertanian. Padahal diketahui
bahwa desa mereka merupakan desa dengan tanah yang subur dan merupakan
dataran tinggi yang sangat sesuai ditanami kopi. Penyuluhan dan pembelajaran ini
bertujuan agar kalangan muda mau mengembangkan kopi agar produksi kopi
meningkat dan dapat membawa keuntunga yang besar bagi daerah mereka dan
tentunya memberi devisa yang lebih bagi Indonesia melalui eksport kopi yang
meningkat.
B. Nama Kegiatan

Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Pembelajaran


Mengenai Pemeliharaan Kopi Kepada Anggota Karang Taruna Desa Margamulya
Pangalengan, Jawa Barat.
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembelajaran
Pemeliharaan Kopi Arabika”.
D. Tujuan Kegiatan
5. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
kalangan muda agar mau mengembangkan kopi didaerahnya serta pahan cara
pemeliharaan kopi Arabica yang baik.
6. Kegunaan pembelajaran ini adalah sebagai bahan acuan kepada kalangan
muda yaitu anggota Karang Taruna mengenai pengembangan dan
pemeliharaan kopi yang baik.
E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub Bulan (2018)


sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pembelajaran Mengenai ✓
Pemeliharaan Kopi Kepada
Anggota Karang Taruna Desa
Margamulya Pangalengan,
Jawa Barat.

116
F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah para pengembang kopi dan pemilik kebun kopi
di kawasan Pangalengan. Tetapi difokuskan kepada Anggota Karang Taruna desa
Margamulya pangalengan Jawa Barat.
G. Materi
Pada pembelajaran ini terdapat materi yang akan disampaikan kepada
para peserta, yang mana semua materi yang disampaikan berkaitan dengan
pemeliharaan kopi.
Pemeliharaan Lahan Dan Penanaman Bibit kopi Arabika.
Untuk menanam kopi baik arabika maupun kopi robusta, maka di perlukan
pohon pelindung yang bisa berupa dari pohon sengon,lamtoro dll. Selain itu
perhatikan lahan yang akan di gunakan,kopi arabika memerlukan unsur hara serta
kaya akan bahan organik yang cukup.
Untuk menetralkan tanah,maka pemberian pupuk berupa organik sangat di
butuhkan oleh tanaman kopi jenis arabika ini.PH tanah yang bagus untuk
menanam kopi arabika adalah 4-6 Ph.
Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur
dengan kriteria sebagai berikut :

 Sumber benih harus berasal dari kebun induk atau perusahaan


yang telah ditunjuk.
 Usia bibit minimal 8 -12 bulan
 Tinggi bibit mencapai 20 -40 cm
 Jumlah minimal daun tua 5 – 7
 Jumlah cabang primer 1
 Diameter batang 5 – 6 cm
Penanaman
 Sistem jarak tanam untuk kopi arabika antara lain :
 Segi empat : 2,5 x 2,5 m.
 Pagar : 1,5 x 1,5 m.
 Pagar ganda : 1,5 x 1,5 x 3 cm.
 Lubang Tanam
Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam. Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm,
60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat. Tanah

117
galian diletakan di kiri dan kanan lubang. Lubang dibiarkan terbuka selama 3
bulan. 2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang telah dicampur dengan
pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang, dimasukkan kembali
ke dalam lubang. Tanah urugan jangan dipadatkan. Penanaman dilakukan
pada musim hujan. Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan tanah.
Pemeliharaan
 Penyiangan

Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi. Penyiangan


dapat dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah Untuk
tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun

 Pohon Pelindung
Penanaman pohon pelindung. Tanaman kopi sangat memerlukan
naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu
banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis. Pohon pelindung
ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan
tanaman pelindung yang ada. Jenis tanaman untuk pohon pelindung
antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

 Pengaturan pohon pelindung


Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2 x tinggi pohon
kopi. Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan. Apabila
tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa
diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.
 Pemangkasan Kopi
Pangkasan Bentuk. Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m, Cabang primer teratas
harus dipotong tinggi 1 ruas, Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan.

Pemupukan

Dosis pemupukan kopi per pohon adalah :

 Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.


 Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.

118
 Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
 Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
 Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
 Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.
Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-
bmasing setengah dosis. Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon
sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m).

Pengendalian Hama Penyakit

Hama

1) Hama Bubuk Buah


Penyebab adalah sejenis kumbang kecil, Menyerang buah muda dan
tua, Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-
buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan naungan
dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW,
Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.
2) Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)
Menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil 3 – 7 dari pucuk
kopi. Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang akan
mongering. Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.

Penyakit

1. Penyakit Karat Daun

Penyebab adalah sejenis Cendawan. Tanda serangan ada bercak-bercak


merah kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun
ada bercak kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah
kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan
mati. Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam jenis kopi
arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga agar
kondisi FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.
Panen

119
Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun. Petik buah yang betul
masak dengan warna merah, tua agar menghasilkan kopi yang
berkualitas. Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati supaya tidak ada
bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
H. Rundown

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45’ Materi 1: Penanaman Kopi

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 14.30 45’ Materi 2: Pemeliharaan Kopi

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan
Keterangan :
 Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
Penyampaian materi selama 1x45 menit
 Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
 Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara

120
Nama Dadan Ahmad Safardan

Npm 210510150044

Penyuluhan Kepada Masyarakat Akan Pentingnya Pendidikan Anak


A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa.
Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan
pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada
dunia pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang
diantaranya: peserta didik, pendidik, software, manajemen, sarana dan prasarana
dan stake holder. Aset yang diperlukan dalam pendidikan adalah sumber daya
manusia yang bekualitas. Sumber daya yang berkualitas dapat berupa dari siswa,
masyarakat, maupun dari pendidik. Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai
fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi, dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi
pendidikan untuk memulai suatu perubahan. Inovasi merupakan wahana untuk
mencapai perubahan.

Konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar. Oleh sebab itu,


untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai penataan dari segala
aspek dalam pendidikan. Salah satu aspek yang dimaksud adalah manajemen
pendidikan. Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan out
come pendidikan yang berkualitas sesuai dengan harapan dari berbagai pihak.
Dalam hal ini, manajemen pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting.
Manajemen yang bagus (good management) dalam dunia pendidikan di Indonesia
sangat diharapkan oleh seluruh warga Indonesia. Manajemen pendidikan yang
bagus dapat diciptakan dan dapat dilaksanakan oleh manajer pendidikan yang
berkualitas. Manajer dalam dunia pendidikan salah satunya adalah guru. Tugas
guru selain mengajar, juga menjadi seorang manajer pendidikan. Seorang guru
harus dapat merencanakan manajemen yang baik. Manajer pendidikan yang bagus
adalah seseorang yang mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang
akan datang.Kenyataan yang ada sekarang adalah masih buruknya manajemen
pendidikan yang ada. Buruknya manajemen pendidikan disebabkan oleh berbagai

121
faktor. Para manajer pendidikan tidak mau merencanakan manajemen dimasa
yang akan datang. Para manajer pendidikan hanya masih berorientasi pada acuan
manajemen lama. Masih jarang sekali yang ingin merencanakan sesuatu yang
baru.

Hal ini dikarenakan para manajer pendidikan tidak mau mengambil resiko
pada dirinya dan pada pendidikan. Dengan adanya pandangan yang selalu
kebelakang maka manajemen tidak akan maju, tapi malah mengalami
kemunduran. Fakta menunjukan bahwa dulu Negara Malaysia banyak yang
belajar di Indonesia, tapi sekarang kenyataannya pendidikan di Indonesia sudah
tertinggal dari Negara Malaysia. Salah satu faktor utamanya adalah manajemen
yang kurang siap menghadapi masa depan. Pada kesempatan ini, penulis akan
memaparkan suatu manajemen pendidikan dimasa depan, guna mendapatkan hasil
pendidikan yang diharapkan.

B. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang akan dilaksanakan bernama “Penyuluhan Kepada
Masyarakat Akan Pentingnya Pendidikan Bagi Anak”
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pentingnya pendidikan”
D. Tujuan Kegiatan
1) Tujuan penyuluhan yaitu untuk memberikan informasi pentingnya untuk anak
kepada masyarakat.
2) Untuk memotivasi masyarakat agar mendorong anaknya untuk mencari ilmu.
E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub Bulan (2018)

sub kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penyuluhan Kepada ✓
Masyarakat Tentang
Pentingnya Pendidikan Untuk
Anak

F. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat dari semua umur yang
berdomisili di Dusun Bojongwaru, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan,

122
Kabupaten Bandung. Namun dalam kegiatan ini lebih difokuskan kepada para
orang tua dari anaknya untuk melakukan kegiatan penyuluhan.
G. Materi
Pada penyuluhan ini terdapat dua materi yang akan disampaikan kepada para
masyarakat, dimana semua materi yang disampaikan berkaitan dengan pentingnya
pendidikan bagi anak.
A. Kesadaran Tentang Pentingnya Pendidikan
Pendidikan secara langsung merupakan dasar pembentukan kepribadian,
kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan kemajuan kehidupan sosial
pada umumnya. Ilmu pengetahuan telah menjadi dasar perkembangan teknologi
serta menjadi tulang punggung pembangunan dan kehidupan modern dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia.

Mengingat pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan


bangsa dan mempunyai andil besar dalam memberikan makna yang sangat tinggi
kepada pembangunan bagi kesejahteraan umat manusia dalam mengarungi
bahtera kehidupan, maka dirasa sangat dominan pentingnya pendidikan bagi anak
sebagai suatu usaha untuk memberikan bekal kepada anak agar ia pada suatu
ketika dalam hidupnya dapat berdiri dan dapat memikul tanggung jawab atas
segala perbuatannya.

B. Peranan Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat berarti dalam kehidupan
anak. Karena dengan pendidikan anak dalam kiprahnya di dunia ini dapat berbuat
banyak. Melalui pendidikan pula anak nantinya berhasil memecahkan segala
persoalan yang ia hadapi. Maka ia akan memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baru yang akan bermanfaat di dalam perjalanan hidupnya.

Apalagi di zaman globalisasi ini di mana munculnya berbagai gejala serta


masalah yang menuntut berpikir secara global. Di era globalisasi ini umat manusia
dituntut menggantikan pola-pola berpikir yang bersifat nasional semata-mata
kepada pola-pola berpikir yang bercakupan dunia, bermoral tinggi dan berakhlak
mulia.

123
Dengan demikian pentingnya pendidikan bagi anak adalah suatu hal yang
amat esensial dalam perkembangan menuju kedewasaannya. Pendidikan yang
utama pada dasarnya adalah penanaman nilai-nilai akhlak yang terpuji ke dalam
jiwa anak sejak kecil hingga menjadi dewasa, sehingga dalam menghadapi
kehidupannya di tengah masyarakat memiliki kemampuan dan keterampilan serta
berakhlak mulia

Pendidikan formal dapat mendidik kedisiplinan anak dan sangat


berpengaruh dalam pendidikan anak itu sendiri. Sehingga terjadi keselarasan
antara pendidikan di dalam keluarga dengan sekolah dalam hal menanamkan
suatu kebiasaan-kebiasaan dan budi pekerti yang baik.

C. Pendidikan Tidak Mengenal Usia


Bantuan dan pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-
anak adalah untuk mengembangkan potensinya menjadi manusia dewasa
yang dapat mengemban tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dari
itu bagaimanapun terbelakangnya peradaban suatu masyarakat tersebut pasti
berlangsung suatu proses pendidikan. Tapi maju mundurnya tingkat
pendidikan itu berbeda-beda menurut perkembangan peradaban suatu
masyarakat.
Pendidikan itu sudah ada semenjak manusia itu ada, karena pada
hakikatnya pendidikan merupakan usaha manusia untuk mengembangkan
potensi dalam dirinya. Setiap individu akan berbeda tingkat perkembangan
potensinya, sejauh mana ia memahami perbedaan dalam hidupnya, dari tidak
bisa berjalan menjadi bisa berjalan, dari kecil menjadi besar dan dari sukar
menjadi mudah. Sehingga kekuatan potensinya akan mempengaruhi pada
seluruh aspek kehidupannya.
D. Motivasi orangtua terhadap anak dalam pendidikan

Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang


ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan
(Donald dalam Wasty Sumanto, 1998 hal. 203). Motivasi merupakan bagian
dari belajar. Terdapat dua faktor yang membuat seseorang termotivasi untuk
belajar, yaitu :

124
 Faktor Internal

Terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa


pentingnya beljar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk
menjalani kehidupan.

 Faktor Eksternal

Berupa rangsangan dari luar, yaitu dari orang lain, atau


lingkungan sekitarnya yang dapat mempengaruhi psikologis orang
yang bersangkutan.

Pemberian motivasi oleh orang tua dapat berupa penguatan atau


penghargaan terhadap tingkah laku atau usaha belajar anak yanga baik.
Dougherty dan Dougherty (1977) menjelaskan bahwa orang tua dapat
mengguankan penghargaan untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan
pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan sekolah, dan bertingkah laku
sesuai dengan aturan-aturan yang ditentukan oleh sekolah dan orang tua.
Selanjutnya Dougherty dan Dougherty menjelaskan bahwa penguatan dari
keluarga mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penguatan yang
dilakukan oleh pihak lain (misalnya guru).

H. Mekanisme dan Rancangan

• Peserta datang pada tempat dan waktu yang telah disediakan


• Sambutan
• Pemaparan materi sesi 1 dan 2
• Tanya jawab
• Pemaparan materi 3 dan 4
• Tanya Jawab
• Pembagian Doorprize
• Penutupan
I. RUNDOWN

No WAKTU DURASI ACARA

1 13.00 5’ Pembukaan

125
2 13.05 10 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an

3 13.15 10’ Sambutan

4 13.25 5’ Pengenalan Materi dan Pemateri

5 13.30 45’ Materi 1dan 2: Kesadaran pentingnya dan


perananpendidikan

6 14.15 15’ Tanya Jawab Sesi 1

7 14.30 45’ Materi 3 dan 4: Pendidikan tidak mengenal usia dan


motivasi orang tua terhadap anak dalam pendidikan

8 15.15 15’ Tanya Jawab 2

9 15.30 10’ Pemaparan kesimpulan dari materi yang sudah


disampaikan

9 15.40 10’ Pemberian Plakat*

10 15.50 15’ Pemberian Doorprize

11 16.05 5’ Penutupan

Keterangan :
1. Pemateri membawa media yang dapat menunjang jalannya materi, seperti slide
show,dan lain-lain.
2. Penyampaian materi selama 1x45 menit
3. Sesi tanya jawab selama 1x15 menit setelah seluruh materi telah disampaikan
4. Slide mengenai materi yang akan disampaikan dikirim ke email panitia acara

126
DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan KKNM


 Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Bojongwaru

127
 Pelatihan Bersama Ibu PKK

128
 Kegiatan Penyuluhan

129
 Kegiatan Lokakarya

130

Anda mungkin juga menyukai