antara 2%-53,3%.
1. Suhu
Suhu rata-rata tahunan di daerah penelitian adalah sebesar 24,08° C. Tanaman
cengkeh dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 22°-30°C. Hal
tersebut membuktikan bahwa suhu udara di daerah penelitian cocok bagi tanaman
cengkeh.
2. Ketersediaan Air
Kualitas lahan ketersediaan air dapat dilihat dari karakteristik lahan seperti curah
hujan (mm) dan lamanya bulan kering (Ritung, 2007).
a. Curah hujan
Curah hujan yang dikehendaki tanaman cengkeh adalah berkisar 2.000-4.500
mm/tahun. Curah hujan di daerah Kecamatan Jatinom sebesar 2.120 mm/tahun.
Dari data tersebut, curah hujan di Kecamatan Jatinom sesuai untuk
pertumbuhan tanaman cengkeh.
b. Lamanya bulan kering
Rerata bulan kering pada Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten yaitu 3,5
bulan. Lamanya bulan kering yang dikehendaki tanaman cengkeh yaitu bulan
kering berturut-turut 2-3 bulan atau tidak boleh lebih dari 3 bulan.
3. Media perakaran
Kualitas lahan media perakaran dapat dilihat dari karakteristik lahan yaitu drainase,
tekstur dan kedalaman efektif tanah.
a. Drainase
Tanaman cengkeh dapat tumbuh dengan baik bila memiliki drainase yang
baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa drainase tanah di daerah
penelitian berkisar antara baik hingga agak terhambat.
b. Tekstur
Tanaman cengkeh menghendaki tanah yang gembur yang banyak
mengandung butiran pasir. Berdasarkan hasil analisa laboratorium sampel
tanah, diketahui bahwa tekstur tanah yang terdapat di daerah penelitian
adalah pasir berlempung, liat,
lempung, hingga lempung liat berpasir
c. Kedalaman efektif tanah
Kedalaman efektif berkaitan dengan sejauh mana akar dapat menembus tanah
untuk menyerap air dan unsur hara bagi tanaman. Kedalaman tanah untuk
tanaman cengkeh sekurang-kurangnya 2-3 meter. Kedalaman tanah di
lapangan berkisar antara 90-200 meter.
4. Retensi Hara
Kualitas lahan retensi hara dapat dilihat dari karakteristik lahan yaitu KTK tanah
dan pH tanah.
a. KTK tanah
Kapasitas pertukaran kation berkaitan dengan banyaknya kation yang dapat
diserap oleh tanah. Berdasarkan hasil laboratorium, KTK di daerah
penelitian yaitu sebesar 18,60-21,40.
b. pH tanah
pH tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh berkisar antara 5,5 – 6,5.
Artinya tanaman cengkeh cocok tumbuh di tanah yang asam sampai netral.
Berdasarkan hasil laboratorim, pH tanah di lapangan berkisar 5,29-6,70 .
5. Salinitas
Salinitas yang dicerminkan oleh daya hantar listrik tanah sangat mempengaruhi
tanaman. Semakin bebas kadar
garam terlarut maka perkembangan tanaman akan menjadi lebih baik. Salinitas
yang ditunjukkan di daerah penelitian adalah berkisar pada angka 0,11-0,75
µmhos/cm.
6. Hara tersedia
Hara tersedia dapat dilihat dari beberapa karakteristik lahan yaitu total N, P2O5 dan
K2O.
a. Total N
Total N merupakan kandungan nitrogen dalam tanah sangat mempengaruhi
tanaman. N total di daerah penelitian berkisar antara 0,15 - 0,20.
b. P2O5
P2O5 adalah kandungan fosfor yang mudah diserap oleh tanaman. P2O5
tersedia di daerah penelitian adalah 13,31% -16,74%.
c. K2O
Kandungan kalium dalam K2O sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
cengkeh. K2O yang terdapat di daerah penelitian berada pada kisaran angka
0,24 - 0,29.
7. Kemiringan lereng
Tanah dengan kemiringan lereng sampai 20° lebih baik untuk tanaman
cengkeh daripada lereng yang datar. Diketahui kemiringan lereng daerah
penelitian berkisar antara 2%-53,3%.
Daftar Pustaka
Hasanah, Fitriana. 2012. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh (Eugenia
aromatica L.) di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. [SKRIPSI]. Diakses di http://eprints.ums.ac.id/20011/9/
PUBLIKASI_ILMIAH.pdf tanggal 18 Maret 2017.
Ritung S., Wahyunto dan H. Hidayat. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh
Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah
dan Agro-forestry World.