ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa sifat kimia tanah pada tanah sawah di
berbagai lokasi di Kota Palembang. Metode penelitian menggunakan metode survei. Penelitian
dilakukan di 10 Kecamatan di Kota Palembang yang memiliki petak sawah, pengambilan contoh
tanah secara komposit pada 5 titik pengamatan di petak sawah pada kedalam 0-20 cm, kemudian
dilakukan analisis di Laboratorium kimia, biologi dan kesuburan tanah UNSRI. Dari hasil analisis
yang telah dilakukan, diperoleh data sifat kimia tanah yaitu pH tanah, bahan organic, dan
kapasistas tukar kation (KTK). Dari penelitian ini didapatkan hasil kandungan pH dalam tanah
sawah di Kota Palembang tergolong dalam golongan masam - sangat masam , dimana nilai pH
tanah pada lokasi penelitian paling tinggi ditemukan pada daerah Plaju yaitu 4,61, sedangkkan
daerah Seberang Ulu I yaitu 3,69. Secara umum dengan tingkat kemasaman tersebut lokasi
penelitian mempunyai tingkat kesuburan yang relatif rendah sehingga ketersediaan unsure hara
bagi tanaman tergolong rendah.. kandungan bahan organik termasuk dalam golongan rendah –
sedang. Kandungan bahan organik tertinggi ditemukan didaerah Ilir Barat II yaitu 4,54 %,
sedangkan kandungan bahan Organik terendah ditemukan pada daerah Gandus yaitu 1,97 %.
Bahan organik berkaitan erat dengan besarnya kandungan karbon organik di dalam tanah.
Sedangkan nilai kapasitas tukar kation (KTK) pada lokasi penelitian tergolong tinggi dengan
kisaran nilai 25 – 40 me/g. Kapasitas tukar kation adalah jumlah kation yang dijerap dan
dipertukarkan oleh tanah dan dinyatakan dalam satuan cmol(+)/kg. selain liat bahan organik
merupakan material yang dapat menyumbang KTK tanah, karena muatan negatif dari bahan
organik dapat menarik kation yang bermuatan positif.
60
SYLVA VIII – 2 : 60 - 65, November 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
beracun seperti Al, Mn, Fe, dan unsur-unsur Berdasarkan latar belakang tersebut,
mikro seperti Cd, Mg, dan Pb kedalam tanah. maka penelitian ini secara khusus mengkaji
pencemaran yang diakibatkan kegiatan sifat kimia tanah yang meliputi pH tanah,
manusia seperti pembuangan limbah, baik C-organik, kapasitas tukar kation pada tanah
rumah tangga maupun industri. Bahkan sawah di berbagai lokasi di Kota Palembang.
limbah rumah tangga, merupakan Tujuan
penyumbang terbesar dalam pencemaran
Penelitian ini bertujuan untuk
tanah. Perilaku negatif masyarakat yang
mengkaji beberapa sifat kimia tanah pada
membuang limbah sembarangan turut
tanah sawah di berbagai lokasi tanah sawah
meningkatkan pencemaran tanah ini.
diKota Palembang.
61
SYLVA VIII – 2 : 60 - 65, November 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
62
SYLVA VIII – 2 : 60 - 65, November 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
Gandus 34,80
Tabel 3. kandungan bahan organik dalam Ilir Barat II 30,45
tanah Kalidoni 26,10
Sukarami 34,80
Lokasi Bahan
Sematang Borang 39,15
Penelitian Organik
Plaju 2,27 Berdasarkan hasil analisis pada Tabel
seberang ulu 2 2,88 4. diketahui nilai kapasitas tukar kation (KTK)
seberang ulu 1 3,79 pada lokasi penelitian tergolong tinggi dengan
Kertapati 3,56 kisaran nilai 25 – 40 me/g. Kapasitas tukar
Ilir Barat I 4,39 kation adalah jumlah kation yang dijerap dan
Gandus 1,97 dipertukarkan oleh tanah dan dinyatakan
Ilir Barat II 3,48 dalam satuan cmol(+)/kg. selain liat bahan
Kalidoni 4,54 organik merupakan material yang dapat
menyumbang KTK tanah, karena muatan
Sukarami 3,33
negatif dari bahan organik dapat menarik
Sematang Borang 4,09 kation yang bermuatan positif.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel Hubungan Sifat Kimia Tanah pada Tanah
3, diketahui pada lokasi penelitian kandungan Sawah
bahan organik termasuk dalam golongan
rendah – sedang. Kandungan bahan organik Berdasarkan sifat tanah seperti yang
tertinggi ditemukan didaerah Ilir Barat II yaitu dijelaskan diatas terutama pada pH masam
4,54 %, sedangkan kandungan bahan dan kandungan C-organik yang rendah maka
Organik terendah ditemukan pada daerah tanah tergolong dalam kesuburan tanah yang
Gandus yaitu 1,97 %. Bahan organik rendah. Basa-basa tertukar yang terdapat
berkaitan erat dengan besarnya kandungan pada bahan organik merupakan faktor utama
karbon organic (Corganik ) di dalam tanah yang berperan dalam peningkatan pH tanah,
Bahan organik dalam tanah akan basa-basa ini akan berlaku sebagai bahan
mengalami transformasi dimana biota tanah kapur (liming material) dalam pengaruhnya
akan terus menerus mengobah komponen terhadap pH tanah. Bahan organik dengan
organik dari satu bentuk ke bentuk lain. basa tertukar yang tinggi akan berpengaruh
Hanafiah. (2008), juga menjelaskan bahwa nyata dalam peningkatan pH tanah (pockne
biota tanah mengkonsumsi bahan organik dan sumner, 1987)
yang kemudian menghasilkan produk Menurut Atmojo (2003),penambahan
sampingan, limbah dan jaringan tubuhnya bahan organik akan meningkatkan muatan
sebagai sumber hara bagi tanaman. Karbon negatif sehingga akan meningkatkan
dapat hilang dari dalam tanah dan jaringan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation
tanaman melalui proses dekomposisi menunjukkan kemampuan tanah untuk
membentuk CO2, terangkut panen, digunakan menahan kation kation dan proses
biota tanah dan erosi. dekompisisi bahan organik merupakan
sumber muatan negatif tanah. Kandungan liat
3. Kapasitas Tukar Kation (KTK) mempunyai pengaruh yang sama. Semakin
Kapasitas tukar kation adalah jumlah halus fraksi tanah, semakin luas permukaan
kation yang dijerap dan dipertukarkan oleh partikel, sehingga memiliki KTK yang semakin
tanah dan dinyatakan dalam satuan tinggi. Lahan sawah rata-rata memiliki tekstur
cmol(+)/kg. selain liat bahan organik tanah yang lebih halus dibandingkan lahan
merupakan material yang dapat tegal. Pola sebaran KTK pada lahan sawah
menyumbang KTK tanah, karena muatan seiring dengan bertambahnya kedalaman
negatif dari bahan organik dapat menarik mengalami penurunan. Hal ini disebabkan
kation yang bermuatan positif. semakin berkurangnya kandungan bahan
organik dan kandungan persentase (%) liat di
Tabel 4. kandungan Kapasitas Tukar kation dalam tanah.
(KTK) Beberapa penelitian tentang
pengaruh bahan organik terhadap pH tanah
Lokasi KTK juga menjelaskan tentang fenomena
Penelitan (me/100 g) peningkatan pH tanah karena penambahan
Plaju 26,10 bahan organik (Budianta, 1999). Dalam
seberang ulu 2 30,45 penelitian mereka juga dijelaskan bahwa
seberang ulu 1 34,80 besarnya peningkatan pH akan sangat
Kertapati 34,80 dipengaruhi oleh jenis dan dosis bahan
Ilir Barat I 30,45 organik yang diberikan.
63
SYLVA VIII – 2 : 60 - 65, November 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
64
SYLVA VIII – 2 : 60 - 65, November 2019 P-ISSN 2301 – 4164
E-ISSN 2549 - 5828
65