KEASAMAN TANAH
NAMA : KUSDINI
NIM : G11116053
KELAS : DDIT E
KELOMPOK : 14
ASISTEN : NURUL AZIZAH ZAHRAENI
Keasaman tanah adalah sifat yang perlu diketahui, sebab menunjukkan adanya
hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara dan juga hubungan antara pH
dengan sifat-sifat tanah. Reaksi tanah menunjukkan sifat keasaman atau
alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan pH menunjukkan bahwa banyaknya
konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah.pentingnya pH adalah untuk
menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman (Hanafiah, 2004).
Pentingnya pH adalah untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur
hara diserap tanaman. Pada tanaman yang sekitar pH netral, disebakan karena pH
tersebut kebanyakan unsur hara larut dalam air. Ditinjau dari berbagai segi, tanah
yang mempunyai pH antara 6-7 merupakan pH yang terbaik (netral), pada pH
dibawah 7 merupakan tanah yang masam sehingga unsur P tidak dapat diserap
tanamankarena diikat (difiksasi) oleh Al sedangkan pada tanah alkalis pHnya
berkisar antara 8-14 sehingga unsur P juga tidak dapat diserap oleh tanaman
karena difikasi atau diikat oleh Ca. Penanggulangan tanah yang terlalu masam
dapat dinaikkan dengan menambah kapur pada tanah itu, sedangkan tanah yang
terlalu alkalis dapat diturunkan pHnya dengan cara penambahan belerang
(Hardjowigeno, 2003).
Kemasaman dikenal ada dua yaitu kemasaman aktif dan kemasaman
potensial. Kemasaman aktif disebabkan oleh H+ dalam larutan, sedangkan
kemasaman potensial disebabkan oleh ion H+ dan Al yang terjerap pada
permukaan kompleks jerapan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu melakukan
percobaan reaksi tanah (pH) untuk mengetahui jenis reaksi dan nilai pH tanah
pada berbagai lapisan tanah (Hanafiah, 2005).
Kemasaman tanah ditentukan oleh dinamika ion di dalam tanah, ion yang
terdapat dalam suspensi tanah berada keseimbangan dengan ion yang terjerap.
Akibat dari proses itu, maka dikenal 2 jenis kemasaman yaitu kemasaman aktif
dan kemasaman potensial. Kemasaman aktif disebabkan oleh ion di dalam larutan
tanah, sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion dan Al yang terjerap
pada permukaan kompleks jerapan (Hardjowigeno, 2003).
1.2 Tujuan dan kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai pH dan tingkat
kemasaman tanah pada lapisan I, II dan III dengan menggunakan pH indikator dan
pH meter, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruji pH tanah.
Adapun kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi untuk
mengetahui nilai pH pada tiap lapisan tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Alat yang digunakan dalam praktikum reaksi tanah ini yaitu pH meter, pH
indicator, timbangan, gelas silinder, dan silinder pengukur volume. Bahan yang
digunakan dalam praktikum reaksi tanah ini yaitu sampel tanah terombak, dan
aquades.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai
pH pada lapisan I, II dan III memiliki tingkat pH yang berbeda. Dimana nilai pH
pada laipisan I dengan menggunakan pH meter nilai pHnya sebesar 4,99. Pada
lapisan II nilai pHnya sebesar 4,96 dan pada lapisan III nilai pHnya sebesar 4,96.
Sedangkan dengan menggunakan pH indikator didapatkan nilai pH pada laisan I
yaitu dengan nilai pH 4, lapisan II dengan nilai pH 5 dan pada lapisan III dengan
nilai pH 4. Dengan demikian ketiga lapisan ini termasuk tanah yang bersifat asam
karena nilai pHnya lebih kecil dari 7. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hardjowigeno (2003) bahwa tanah dikatakan asam jika pHnya lebih kecil dari 7
dan dikatakan basa jika pHnya lebih besar dari 7.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum keasaman tanah yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa pada lapisan I nilia pH yang dimiliki dengan menggunakan
pH meter yakni sebesar 4,99 sedangkan dengan menggunakan pH indikator nilai
pHnya sebesar 4. Pada lapisan II nilai pHnya 4,96 dengan menggunakan pH meter
dan dengan pH indikator nilainya sebesar 5. Dan pada lapisan III didapatkan nilai
pH sebesar 4,95 dengan menggunakan pH meter dan pH sebesar 4 dengan
menggunakan pH indikator.
5.2 Saran
Madjid. 2010. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
LAMPIRAN GAMBAR