Anda di halaman 1dari 4

SIFAT BIOLOGI TANAH

FAISAL MAHENDRA
202010320311007
E-mail: Fosterbrand742@gmail.com
Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Sifat biologi tanah berhubungan dengan aktivitas makhluk hidup yang ada didalam dan permukaan tanah.
Berbagai jenis makhluk hidup berkembang dalam tanah, baik berbagai jenis tumbuhan, hewan, atau makhluk
hidup yang berukuran besar (makro) maupun yang makhluk hidup yang ada di berukuran kecil (mikro).
Praktikum ini bertujuan agar praktikum mengetahui metode pengukuran pH aktual dan pH potensial tanah.
Untuk mengetahui intensitas kegiatan organisme dalam tanah dalam tanah dapat disidik dari kandungan dan
tingkat kematangan atau perombakan bahan organik. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan pada tanggal
8 April 2021 di Laboratorium Agroteknologi I Universitas Muhammadiyah Malang. Sifat kimia tanah
didefiniskan sebagai keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung antar penyusun tanah.

Kata Kunci : Kuantitatif, Biologi Tanah dan Potensial tanah

PENDAHULUAN

Penambahan bahan namun peranannya tetap besar dalam


organik dalam tenah berupa mempengaruhi sifat fisika dan kimia tanah.
pupuk kandang atau limbah panen Bahan organik tanah merupakan
permohonan dan penyusun yang dilakukan
dapat meningkatkan kandungan N
jasad renik tanah (Dwiastuti,2016)
dan C dalam tanah (Wijanarko, Tanah dalam bidang pertanian sangat
2012) penting untuk dikaji lebih mendalam,
Kandungan bahan organic dalam terutama mengenai sifat-sifat dari tanah itu
tanah mineral umumnya hanya sendiri. Secara umum sifat tanah yang
menunjukkankadar presentase yang sedikit. umum dikaji adalah sifat Fisik tanah, sifat
Bahan organic tanah merupakan penyusun Kimia tanah dan Sifat Biologi tanah. Ketiga
yang dilakukan jasad teknik tanah sifat ini sering dibahas secara bersamaan
(Addiscott, 2013) dalam mengkaji tanah secara umum.
organisme tanah sangat penting Sifat karakteristik tanah ditentukan
dalam pertumbuhan dan produktivitas oleh bagaimana sifat fisik, kimia dan
tanamannya. Berbagai hasil penelitian biologis tanah sebagai gambaran potensi
menghasilkan bahwa sebagaian besar lahan produktivitas tanah. Sifat fisik, kimia dan
pertanian intensif menurun produktifitasnya biologis tertentu telah diketahui dan
(Widyawati, 2013). dijelaskan pada setiap jenis tanah.
Berbagai hasil penelitian Sifat biologi tanah berhubungan
mengindikasikan bahwa sebagian besar dengan aktivitas makhluk hidup yang ada
lahan pertanian intensif menurun didalam dan permukaan tanah. Berbagai
produktivitasnya dan telah mengalami jenis makhluk hidup berkembang dalam
degradasi hutan lahan, terutama terkait tanah, baik berbagai jenis tumbuhan, hewan,
dengan sangat rendahnya bahan organik atau makhluk hidup yang berukuran besar
dalam tanah yakni 0,2% (Yulipriyanto, (makro) maupun yang makhluk hidup yang
2012). ada di berukuran kecil (mikro). Sifat sifat
Kandungan bahan organik dalam biologi tanah sangat penting dalam hal
tanah mineral umumnya hanya dekomposisi bahan organik, proses
menunjukkan kadar persentase yang sedikit,
1
mineralisasi, immobilisasi, daur hara serta
proses proses lainya di dalam tanah. Semua
proses ini sangat penting khusunya dalam
pengelolaan tanah,agar tanah tetap lestari.
Metode Kerja
Praktikum ini bertujuan agar Metode kerja yang digunakan pada praktikum
praktikum mengetahui metode pengukuran ini yakni:
pH aktual dan pH potensial tanah dan untuk
Timbang contoh tanah kering udara di + 0,5
mengetahui kandungan bahan organik pada mm sekitar 1gram dalam gelas arloji bersih
setiap sampel tanah dan cara penetapannya dan kering
di lapangan dan di laboratorium melalui
penetapan kadar karbon. Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan 10 ml K2Cr207 1M dengan
Tempat dan Waktu pratikum menggunakan pipet ukur 10 ml lalu
Pratikum dilaksanakan di Laboratorium Tambahkan 10 ml H2SO4 pekat dengan
Agroteknologi pada tanggal 16 April 2021 gelas ukur / pipet gondok secara hati-hati

Selanjutnya dikocok dengan gerakan


mendatar dan memutar.Warna harus tetap
Alat dan Bahan merah jingga, jika berwarna hijau/biru
tambahkan lagi K2Cr2O7 1M dan H2SO4
Alat pekat. Diamkan + 30 menit sampai larutan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini menjadi dingin. Penambahan untuk blanko
adalah gelas arloji, gelas kimia, timbangan, juga harus sama banyaknya.Tambahkan IMI
labu ukur, labu takar, erlenmeyer, biuret, indikator di phenylamine.Jadikan volume 50 ml
pipet ukur, selotip, dan lem. dengan menambah aquades melalui botol
pemancar air.Kocok dengan cara membolak-
Bahan balikkan sampai homogen dan biarkan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini mengendap.Ambil dengan pipet 5 ml larutan
adalah sampel tanah lindung, tanah yang jernih dan masukkan ke dalam labu
agroforesti, tanah industri, larutan erlenmeyer 50 ml, kemudian tambahkan 15 ml
K2Cr2O2, larutan H2SO4, larutan H202, aquades.Selanjutnya, dititrasi dengan 1M FeSO4
hingga warna menjadi kehijau-hijauan
larutan FeSO4, larutan aquades, dan larutan
indikator di hipenylamine.
Ulangi langkah pertama s/d terakhir untuk
blanko (lampu contoh). Analisis blanko
berfungsi untuk koreksi alat maupun murni
tidaknya bahan/reagensia

2
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Sampel ml BOT %

Blanko 4,5 ml -

Lindung 2,5 ml 0,3 %

Industri 2 ml 4%

Agroforestri 1 ml 0,4 %

Pembahasan

Pada pratikum yang diadakan di Tanah dapat dibilang sebagai media


Laboratorium Agroteknologi kita tempat tumbuhnya tanaman. Tanah juga
simpulkan bahwa Sampel tanah yang merupakan habitat bagi berbagai organisme
telah kita titrasi dengan 1M FeSO4 yang hidup di dalamnya. Organisme tanah
mendapatkan hasil sebagai berikut. berperan dalam proses dekomposisi bahan
Tanah lindung memerlukan 2,5 ml organik, distribusi dan pencampuran bahan
larutan agar menjadi warna kehijau- organik serta menjadi musuh bagi patogen yang
hijauan. Tanah industri memerlukan 2 menyerang tanaman, oleh karena itu keberadaan
ml, sedangkan tanah agroforestri orgnisme tanah sangat penting dalam
memerlukan 1 ml. Hasilnya berbeda pertumbuhan dalam produktivitas tanaman.
karena kandungan dalam tanah berbeda- Berbagai hasil penelitian mengkondisikan
beda, ada yang banyak dengan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif
kandungan bahan organik dan sedikit menurun produktivitasnya dan telah mengalami
bahan organik. degradasi hutan lahan, terutama terkait dengan
rendahnya bahan organik dalam tanah

DAFTAR PUSTAKA

Addiscot, 2013. Klasifikasi Tanah. Gajah Mada mempengaruhinya. Jurnal proceding Biologi
University Press. Yogyakarta. Education Caference, Vol 13(1): 748-751

Wijanarko, Andy,dkk. Pengaruh kualitas Bahan


Dwiastuti, Sri,dkk.2016. Bahan organik Tanah organik dan kesuburan tanah terhadap Nitrogen
di lahan Marjinal dan faktor-faktor yang

3
dan serapan oleh tanaman. Jurnal Perkebunan Yulipriyanto, F,2011. Biologi Tanah dan
dan Tropika Vol 2 (2) :1-14 Strategi Pengelolaannya. Graha ilmu

LAMPIRAN
Lindung

( 4,6 x 0,35). 1,3 x 10 100


¿ x x 100 %
100 77
x1
100+0
Agroforestri

12,45 100 12,45 x 100000 ( 4,5−0 , 4 ). 1. 2 x 3 100 4,1


¿ x = ¿ x 10 . x 100 %=
1 77 7700 100 77 0
x1
100+25
1245 x 1000
¿ =16 % 100
7700 BOT ¿|C| x %
58
100
¿ 399,35 x %
58
Industri 100
¿ 399,35 x
( 4,5 x 0,03). 1,3 x 10 100 58
¿ x x 100 % 100
100 77
x1
100+0 399,35 1
¿ x
13,41 100 100 100 58
¿ x x
1 77 100 ¿ 6,885 %
13,41 x 100000
¿
7700
1341 x 1000
¿
7700
174,1
¿ =1,7 %
100

Anda mungkin juga menyukai