ABSTRAK
Sumber bahan organik tanah yang utama adalah hasil fotosintesis yaitu bagian atas tanaman seperti
daun, duri serta sisa tanaman lainnya termasuk rumput, gulma dan limbah pasca panen. Bahan
organik di dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus.
Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar serta
senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan
mikroorganisme di dalam tanah. Bahan organik tanah (BOT) adalah bahan organik dalam tanah
yang telah mengalami lebih dari separuh dekomposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
klas tekstur tanah melalui pengujian secara kuantitatif yakni pengujian didalam laboratorium
dengan menggunakan beberapa sampel tanah.. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Agroteknologi I Universitas Muhammadiyah Malang, pada hari Rabu 22 Juni 2022 pukul 07.00-
08.40 WIB. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yakni metode kuantitatif
dan metode kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa sampel lahan kritis
mendominasi hasil yang menunjukkan bahwa sampel tanah lahan kritis memiliki kandungan bahan
organik yang tinggi dengan cara kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini terjadi karena Tanah-tanah
dengan kadar liat tinggi umumnya kadar bahan organiknya lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
yang kandungan liatnya rendah. Walaupun sampel tanah lahan kritis disini didapati memiliki
bahan organik yang tinggi, namun tidak bisa dijadikan acuan bahwa tingkat kesuburan sampel
tanah ini juga tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. S. 2012. Konservasi Tanah
dan Air. IPB Press. Bogor.
Foth, H.D. 2012. Dasar-dasar Ilmu
tanah. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Ichriani, G. I., T. A. Atikah., S.
Zubaidah dan R. Fatmawati.
2013. Kompos Tandan Kosong
Kelapa Sawit untuk
Perbaikan Daya Simpan Air Tanah
Kapasitas Lapangan. Jurnal
Penelitian Universitas
Palangkaraya.
Siringoringo, HH, 2013, Perbedaan
Simpanan Karbon Organik
Pada Hutan Tanaman Acacia
mangium Willd Dan Hutan
Sekunder Muda, Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi
Alam, Vol. 11, No. 1, Hal. 13-39.
Sombroek, W.G. and F.O.
Nacktergaele. 2012. Identification
and Management of Problem
Soils inTropics and Subtropics (with
emphasis on the Asia Pasifics
LAMPIRAN 100
BOT = 3,11 x % = 5,30%
Kelompok 1 (Tanah Hutan Produksi) 58