Anda di halaman 1dari 6

Penetapan Kadar Lengas Tanah Kering Angin dan Kapasitas Lapang pada

Sampel Tanah Hutan Produksi, Lindung, Lahan Agroforestry, dan Lahan


Kritis

Khoirul Ahmad AlFarouqy


202110320311006
Email : khoirulahmad354@gmail.com
Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,
Indonesia

ABSTRAK

Air merupakan sumberdaya yang begitu penting karena sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Karena sifat air dalam tanah dinamis, maka ketersediaan air tanah juga akan berubah-ubah sesuai
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Sifat tanah pada masing-masing lokasi pengamatan
dalam suatu topografi akan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai kondisi
kadar lengas tanah dan metode pengukuran dan perhitungannya. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Agroteknologi I Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal 6 April 2022
pukul 7.00 WIB sampai pukul 8.40 WIB. Metode yang digunakan dalam praktikum ini ada 2
metode yaitu kering angin dan kapasitas lapang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel
tanah yang memiliki kadar lengas tertinggi yaitu sampel tanah hutan lindung pada metode
kapasitas lapang dengan persentase 52,3%. Sedangkan kadar lengas terendah terdapat pada sampel
tanah lahan kritis kering angin dengan persentase -18,56%. Perbedaan nilai persentase kadar
lengas sampel tanah hutan produksi, sampel tanah hutan lindung, dan sampel tanah lahan
agroforestry sangat jauh.

Kata kunci: Tanaman, Air, Topografi

PENDAHULUAN
Air merupakan sumberdaya daerah lapis olah berkisar 25%.
yang begitu penting karena sangat Hubungan keberadaan air yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup. ditahan/diserap massa tanah
Karena sifat air dalam tanah dinamis, dibedakan atas air higroskopik,
maka ketersediaan air tanah juga kapiler, dan gravitasi. Sedangkan
akan berubah-ubah sesuai dengan hubungan dengan kegunaannya bagi
faktor-faktor yang mempengaruhi. tanaman dibedakan atas air kapasitas
Sifat tanah pada masing-masing lapang, tersedia dan titik layu (Yong,
lokasi pengamatan dalam suatu dkk 2012). Air yang tersedia bagi
topografi akan berbeda (Asri, dkk tanaman merupakan air yang terdapat
2018). Kadar optimum merupakan pada tegangan 0.33-15 atm/bar (2,54-
kondisi mudah diserap oleh tanaman 4,2 pF).
yang berada dalam pori-pori Tanah sering dikatakan
berukuran sedang berdasarkan memiliki fungsi yang
komponen utama penyusun tanah, multidimensional. Oleh sebab itu
volume air dari suatu jenis tanah sering timbul masalah yang berkaitan
bertekstur lempung berdebu pada dengan tanah yaitu ketersediaan

1
tanah terbatas sedangkan METODE DAN BAHAN
penggunaan semakin luas sehingga Tempat dan Waktu
terjadi penurunan kualitas air tanah.
Analisis tanah dapat berupa Praktikum ini dilaksanakan di
pengukuran kimiawi,fisika, dan Laboratorium Agroteknologi I
biologi yang bertujuan untuk Universitas Muhammadiyah Malang,
memahami sifat tanah dan pada hari Rabu, tanggal 6 April 2022
kesesuaiannya untuk pertumbuhan pukul 7:00-8.40 WIB.
tanaman.Tanah dipengaruhi oleh Alat dan Bahan
proses gabungan anasir alami yaitu
Alat yang digunakan dalam
bahan induk, iklim, topografi, dan
praktikum ini ialah keranjang,
organisme yang bekerja pada waktu
mortar, spatula, 2 botol timbang
tertentu (Prasetyo, dkk. 2015).
kosong (satu untuk tanah kering dan
Pengaruh tersebut mengakibatkan
satunya untuk tanah basah), bejana
kenampakan dan sifat-sifat tanah
seng, timbangan, kertas label, alat
didaerah tertentu berbeda dengan
tulis, kamera, oven, dan eksikator.
daerah lain. Dengan kata lain oleh
karena intensitas faktor – faktor Bahan yang digunakan dalam
pembentukan tanah antar daerah satu praktikum ini ialah sampel tanah
dengan yang lain berbeda, maka hutan produksi, tanah hutan lindung,
tanah yang terbentuk juga berbeda. tanah lahan agroforestry, tanah lahan
Dalam suatu pandang tanah sebagai kritis (masing-masing terdiri atas
medium untuk pertumbuhan tanah kering angin dan kapasitas
tanaman, Lengas tanah yang lapang).
merupakan salah satu sifat fisik tanah Metode Kerja
sangat berperan penting dalam
menjaga kelembapan tanah. Lengas Metode kerja pada praktikum
menyusun dua per tiga bagian dari ini ada dua metode, metode pertama
pori – pori tanah pada suhu kamar yaitu metode kering angin dengan
dan menjadi satu pertiga bagian jika langkah pertama yakni menyiapkan
suhu meningkat.  Praktikum ini tentu alat dan bahan, lalu menumbuk
sangat diperlukan karena berguna sampel tanah hingga halus
untuk memberikan informasi menggunakan mortar, setelah itu
mengenai kemampuan tanah menimbang nya dan mencatat berat
menahan lengas tersedia dan botol timbang kosong, lalu memberi
mengetahui kondisi tanah yang label pada botol timbang kosong
memiliki kadar lengas yang baik. (kadar lengas kering angin). Setelah
itu memasukkan tanah yang telah
Penelitian ini bertujuan untuk halus kedalam botol timbang sampai
mengetahui berbagai kondisi kadar terisi setengah botol, lalu menimbang
lengas tanah dan metode pengukuran botol timbang yang sudah berisi
dan perhitungannya. sampel tanah tadi dan mencatatnya.

2
Setelah itu memasukkan botol sampel tanah yang ada pada botol
timbang tersebut ke dalam oven dan timbang kedalam tabung penyaring,
diatur pada suhu 105℃ - 110℃ lalu memberi air pada tabung
selama 24 jam dengan tertutup rapat. penyaring yang telah diberi label dan
Setelah 24 jam, langkah selanjutnya mengaduknya dengan spatula
ialah mengeluarkan botol timbang perlahan-lahan hingga air meresap
tersebut dari oven dan dan habis. Kemudian memasukkan
memasukkannya kedalam eksikator kembali sampel tanah tersebut dari
selama ±15 menit, lalu mengeluarkan tabung penyaring kedalam botol
botol timbang dari eksikator serta timbang, lalu memasukkan botol
menimbang nya. Setelah itu mencatat timbang tersebut kedalam oven pada
berat botol timbang tersebut dan suhu 105℃ - 110℃ selama 24 jam.
menghitung kadar lengas nya. Setelah 24 jam, langkah selanjutnya
ialah mengeluarkan botol timbang
Metode kedua yaitu metode
tersebut dari oven dan memasukkan
kapasitas lapang dengan langkah
botol timbang tersebut kedalam
langkah awal yang kurang lebih
eksikator selama ±15 menit. Setelah
sama seperti metode kering angin,
15 menit, lalu mengeluarkan botol
namun perbedaannya terdapat pada
timbang tersebut dari eksikator dan
label yang diberikan yaitu kapasitas
menimbang botol timbang tersebut,
lapang dan setelah menimbang botol
lalu mencatat berat botol timbang
timbang yang telah terisi sampel
tersebut dan menghitung kadar
tanah serta mencatatnya, langkah
lengasnya.
selanjutnya ialah memasukkan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data praktikum diperoleh dengan pengamatan pada sampel tanah hutan
produksi, tanah hutan lindung, tanah lahan agroforestry, dan tanah lahan kritis.
Hasil tersebut disajikan dengan berupa tabel seperti dibawah. Hasil pengamatan
menunjukkan sifat kuantitatif yakni persentase kadar lengas dengan metode kering
angin dan kapasitas lapang dari masing masing sampel.

Tabel 1. Kadar lengas masing-masing sampel dengan metode kering angin dan kapasitas lapang
Parameter Bobot (gr) Kadar Lengas
No Sampel
Pengamatan a b c (%)
49,4 64 63,4 4,28%
Kering Angin
1. Hutan Produksi 49,4 70 68,2 9,7%
Kapasitas Lapang
54,3 61’6 60,6 15,8%
Kering Angin
2. Hutan Lindung
49,2 78,9 68,7 52,3%
Kapasitas Lapang

3
54,2 66,5 67,6 8,20%
Kering Angin
Lahan
3.
Agroforestry 53,4 75 66,6 39%
Kapasitas Lapang
45,19 67,5 66,2 -18,56%
4. Lahan Kritis Kering Angin
49,8 63,2 61,4 37%
Kapasitas Lapang

Berdasarkan hasil praktikum digunakan untuk mengkarakterisasi


pada tabel 1 setiap sampel tanah kekeringan dalam dunia pertanian, tapi
memiliki kadar lengas yang berbeda. parametriknya tidak dapat dipastikan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui yang pada dasarnya dapat
bahwa sampel tanah yang memiliki mempengaruhi semua huks hidrologi
kadar lengas tertinggi yaitu sampel tanah dan keadaan variabel nya jarang
hutan lindung pada metode kapasitas diperhatikan untuk mengidentifikasi
lapang dengan persentase 52,3%. dalam menyamakan pada peristiwa
Sedangkan kadar lengas terendah kekeringan besar (Samaniego, dkk.
terdapat pada sampel tanah lahan kritis 2013).
kering angin dengan persentase -
18,56%. Perbedaan nilai persentase KESIMPULAN
kadar lengas sampel tanah hutan Berdasarkan hasil pembahasan
produksi, sampel tanah hutan lindung, dapat disimpulkan bahwa sampel tanah
dan sampel tanah lahan agroforestry yang memiliki kadar lengas tertinggi
sangat jauh. Perbedaan jenis tanah yaitu sampel tanah hutan lindung pada
menentukan nilai persentase kadar metode kapasitas lapang dengan
lengas pada tanah. Hal ini dapat persentase 52,3%. Sedangkan kadar
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lengas terendah terdapat pada sampel
ada maupun tekstur tanah itu sendiri. tanah lahan kritis kering angin dengan
Lengas tanah mempengaruhi persentase -18,56%. Perbedaan nilai
pertumbuhan suatu tanaman, tingkat persentase kadar lengas sampel tanah
kelengasan yang dibutuhkan oleh hutan produksi, sampel tanah hutan
tanaman memiliki tingkat kadar lengas lindung, dan sampel tanah lahan
yang berbeda-beda (Achmad, dkk. agroforestry sangat jauh.
2016).
DAFTAR PUSTAKA
Kadar lengas tanah dipengaruhi
oleh sebaran pori-pori dalam tanah. Achmad, S.R, R.C.Putra. 2016.
Selain itu, bahan organik pada tanah Pengelolaan Lengas Tanah dan
juga mempengaruhi tingkat kelengasan Laju Pertumbuhan Tanaman
tanah. Semakin tinggi letak suatu Karet Belum Menghasilkan
wilayah maka akan semakin tinggi kadar Pada Musim Kemarau dan
lengas yang ada, tetapi apabila Penghujan. Warta Perkaretan.
kemiringan suatu daerah semakin curam 35(1):1-10.
maka lengas tanah akan berkurang (Nita, Asri, R. S, D. K. 2018. Pendayagunaan
dkk. 2014). Kadar lengas umumnya

4
Pengelolaan Tanah untuk Block Untuk Memantau
Proteksi Lingkungan. Dinamika Tanah Polietilen,
Jurnal Ilmiah STTL 4:11-26. Polistiren, dan Other. Teknologi
Nita, I. Endang, L. Dan Zaenal K. 2014. Technoscientia. 8(2):100-106.
Kajian Lengas Tersedia Pada Samaniego, L., Rohim K.,M. Zink.
Toposkuen Lereng Utara 2013. Implikasi Parameter
Gunung Kawi Kabupaten Ketidakpastian Analisis
Malang Jawa Timur.Tanah Dan Kekeringan Kelembapan Tanah
Sumber Daya. 1(2):53-62. di Jerman. Hidrometeorologi.
Prasetyo, A. Eka, F. , dan Lilik. S. 2016. 14(1):47-68.
Perencanaan dan Pengujian Yong,R.N and B.P Warkentin. 2012.
Untuk Kerja Sistem Monitoring Soil Properties and Behaviour.
Kadar Lengas Berbasis Gypsum Elsevier, Amsterdam.

LAMPIRAN
Kelompok 1 (Hutan Produksi):
 Kering Angin : A = 49,4 g
B = 64 g
C = 63,49 g
 Kapasitas Lapang : A = 49,4 g
B = 70 g
C = 68,2 g
B−C 64−63,4
×100 %= ×100 %=4,2 % (Kering Angin)
C−A 63,4−49,4

B−C 70−68,2
×100 %= ×100 %=9,7 % (Kapasitas Lapang)
C−A 68,2−49,4

Kelompok 2 (Hutan Lindung):


 Kering Angin : A = 54,3 g
B = 61,6 g
C = 60,6 g
 Kapasitas Lapang : A = 49,2 g
B = 78,9 g
C = 68,7 g
B−C 61,6−60,6
×100 %= × 100 %=15,8 % (Kering Angin)
C−A 60,6−54,3

B−C 78,9−68,7
×100 %= × 100 %=52,3 % (Kapasitas Lapang)
C−A 68,7−49,2

5
Kelompok 3 (Lahan Agroforestry):
 Kering Angin : A = 54,2 g
B = 66,5 g
C = 67,6 g
 Kapasitas Lapang : A = 53,2 g
B = 75 g
C = 66,6 g
B−C 66,5−67 ,6
×100 %= ×100 %=8,20 % (Kering Angin)
C−A 6 7 , 6−54 , 2

B−C 7 5−66 ,6
×100 %= ×100 %=39 % (Kapasitas Lapang)
C−A 66 , 6−53 ,2

Kelompok 4 (Lahan Kritis):


 Kering Angin : A = 45,19 g
B = 67,5 g
C = 66,2 g
 Kapasitas Lapang : A = 49,8 g
B = 63,2 g
C = 61,4 g
B−C 6 7 , 5−6 6 ,2
×100 %= ×100 %=−18,56 % (Kering Angin)
C−A 6 6 , 2−45 ,19

B−C 63,2−6 1, 4
×100 %= × 100 %=37 % (Kapasitas Lapang)
C−A 6 1 , 4−49 , 8

Anda mungkin juga menyukai