PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat
manfaat dari pratikum ini adalah untuk mengetahui pH tanah, dan memudahkan kita
untuk memilih tanaman yang cocok ditanam dilahan yang mempunyai pH yang berbeda-beda.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
harus dihindarkan.Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya disesuaikan
dengan jumlah tabung. Waktu penyimpanan perlu diperhatikan. Contoh tanah yang terlalu lama
dalam ruangan yang panas akan mengalami perubahan, karena terjadi pengerutan dan aktivitas
jasad mikro (Hakim dkk, 1986).
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
5
sampel yang lebih kecil tepat diatas ring sampel yang lebih besar kemudian letakkan papan tadi
diatas ring tersebut, lalu pukul lagi hingga ring tersebut tertanam seluruhnya.
Keempat, pakailah sekop kecil kemudian tusukkan ke tanah kira–kira 10 cm dari
posisi ring diusahakan tusukan sekop tersebut lebih dalam dari ring yang tertanam pertama,
kemudian angkatlah pelan–pelan sekop tersebut dengan satu orang teman kita menakan ring
sampel dengan tangan agar tidak bergerak saat kita mengangkat keluar ke dua ring tersebut.
Terakhir, Irislah dengan menggunakan pemotong bagian bawah ring sampel yang besar secara
pelan pelan, diusahakan agar tak hancur, kemudian iris tanah yang mengubungkan ring sampel
yang besar dan yang kecil dengan pemotong secara pelan pelan dan bungkuslah ring sampel yg
besar tadi dengan pelastik pembungkus lalu ikatlah dengan gelang karet.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Pengambilan contoh tanah utuh (Undisturbed soil sample)
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 1. Pengambilan contoh tanah utuh (Undisturbed Soil Sample).
4.1.2 Pengambilan contoh tanah terganggu (Disturbed soil sample)
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 2. Pengambilan contoh tanah terganggu (Disturbed Soil Sample).
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengambilan contoh tanah utuh (Undisturbed soil sample)
Pada percobaan yang telah dilakukan dilapang, cara kerja yang telah dilakukan
memenuhi syarat dari pengambilan sampel tanah yang baik menurut Poerwowidodo (1991) yaitu
dengan memperhatikan syarat–syarat sebagai berikut. Pertama, dengan memperhatikan
perbedaan-perbedaan dalam hal topografi, sifat atau watak tanah, warna tanah, dan perbedaan-
perbedaan lain yang menimbulkan kelalaian. Kedua, merupakan contoh individual, yang banyak
tergantung dari keadaan lokasi yang dalam hal ini yaitu, kalau tanahnya homogen sebaiknya
diambil lima sampai dua puluh contoh lain, contoh-contoh tanah individual ini, sebaiknya
diambil dan dikumpulkan atau dicampur merata disebut contoh tanah rata-rata, dan kalau contoh
tanah homogen itu luas, 2-5 Ha yang terdiri dari suatu contoh tanah individual. Dan terakhir,
contoh tanah dari kasus, seperti tanah dari perumahan jalan, tanggul persawahan, selokan, tanah
bekas penimbunan pupuk, supaya jangan diambil atau sama sekali tidak boleh dianalisa.
7
Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya disesuaikan dengan jumlah
tabung. Waktu penyimpanan perlu diperhatikan. Contoh tanah yang terlalu lama dalam ruangan
yang panas akan mengalami perubahan, karena terjadi pengerutan dan aktivitas jasad mikro.
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengambilan
contoh tanah utuh sangat diperlukan untuk menentukan sifat–sifat dari contoh tanah tersebut.
Jika melakukan pengambilan sampel tanah tersebut dengan cara yang benar dan memenuhi 3
syarat pengambilan, maka sampel tanah yang didapat akan baik.
Pengambilan contoh tanah terganggu juga diperlukan karena untuk menentukan sifat–
sifat dari contoh tanah tersebut yaitu seperti tekstur, reaksi tanah dan bahan organik contoh tanah
itu. Dalam pengambilan contoh tanah itu harus hati–hati karena guncangan–guncangan dapat
merusak struktur tanah itu. Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya
disesuaikan dengan jumlah tabung serta waktu penyimpanan perlu diperhatikan karena contoh
tanah yang terlalu lama dalam ruangan yang panas akan mengalami perubahan.
5.2 Saran
Disarankan agar pada percobaan pengambilan sampel tanah mendatang, meskipun tempat
pengambilan kedua sampel tanah tersebut berbeda tiap kelompoknya, namun waktu pengambilan
sampel tersebut terjadi pada hari yang sama, dan dapat dibuatkan dokumentasi pengambilan agar
dapat diketahui apakah cara pengambilan sampel tanah pada semua kelompok mengikuti
prosedur yang ada atau tidak.