Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA TANAH

BAHAN ORGANIK TANAH

Disusun oleh : Kelompok 5


Muhammad Fajar Anugrah D1A021079
Denda Nursalsabila D1A021130
Desria Vani Simorangkir D1A021178
Yosua Van Zoi Panjaitan D1A021176

Dosen pengampu :
Ir. Endriani, M.P.
Ir. Zurhalena, M.p

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
2.1 Pengertian Bahan Organik Tanah....................................................................7
2.2 Fungsi Bahan Organik Tanah..........................................................................7
2.3 Manfaat Bahan Organik Tanah.......................................................................8
2.4 Peranan Bahan OrganikTanah.........................................................................9
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pengukuran
Erosi. Adapun makalah ini merupakan salah satu syarat ketuntasan mata kuliah
Konservasi Tanah dan Air.
Dengan selesainya makalah ini, maka tidak lupa penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini
khususnya kepada Ibu Ir. Endriani, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Tanah.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak menutupi
kemungkinan didalamnya masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, adanya kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk bahan evaluasi
kedepannya agar dapat menyempurnakan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi
banyak orang. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Jambi, 13 Maret 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi ditemukan
pada lahan hutan, merupakan lahan yang belum pernah dibuka atau
dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian atau peruntukkan penggunaan
lainnya. Kandungan bahan organik tanah di lahan hutan dapat mencapai 3-5
%. Tingginya kandungan bahan organik tanah pada lahan hutan karena
secara kontinu terus terjadi penumpukan seresah atau sisa-sisa bahan
tumbuhan hutan yang jatuh ke permukaan tanah. Bahan tumbuhan nyang
jatuh ini kemudian mengalami perombahan atau dekomposisi menjadi
bahan penyusun tanah dan mengalami proses mineralisasi membebaskan
unsur hara untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan itu dan tumbuhan atau
vegetasi lain disekitarnya.
Tanah-tanah nyang dibiarkan untuk padang rumput memiliki kandungan
bahan organik tanah yang cukup tinggi karena masukan bahan organik tanah
tetatp terjadi dari hasil tutupan lahan. Berlainan dengan lahan terbuka atau
lahan yang secara terus menrus digarap, dimana tidak terjadi masukan bahan
organik atau masukan bahan organic sangat minim, maka memiliki
kandungan bahan organik tanah yang rendah.
Bahan organik adalah segala sesuatu yang mengandung senyawa karbon
yang dibentuk oleh organisme hidup. Ini termasuk berbagai hal seperti potongan
rumput, daun, batang, cabang, lumut, ganggang, hewan, pupuk kandang, lumpur
limbah, serbuk gergaji, serangga, cacing tanah, mikroorganisme dan lain-lain
(Anonymous, 2022). Sumber bahan organik harus berupa kompos, pupuk hijau,
kompos, sisa tanaman (jerami, tungku, tongkol jagung, ampas tebu, sabut),
limbah ternak, limbah industri termasuk input pertanian, dan limbah padat kota
(Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006).
Sebagian besar bahan organik tanah berasal dari jaringan tanaman. Residu
tanaman mengandung 60-90 persen air. Bahan kering yang tersisa terdiri dari
karbon (C), oksigen, hidrogen (H) dan sejumlah kecil belerang (S), nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Meskipun terdapat
dalam jumlah kecil, unsur hara ini sangat penting untuk pengelolaan kesuburan
tanah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui macam macam bahan
organik tanah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Organik Tanah


Bahan organik merupakan bagian penting dari tanah yang berasal dari
pelapukan jasad tanaman atau hewan serta zat yang mereka hasilkan dan
terakumulasi di atas tanah. Bahan organik pada tanah mineral memiliki
proporsi yang kecil yaitu sekitar 6% dan banyak terdapat pada permukaan
sampai kedalaman 20 cm di dalam tanah, hal ini disebabkan sumber bahan
organik sebagian besar berasal dari jasad makhluk hidup yang mati lalu
terdekomposisi dan terakomulasi di atasnya.
Bahan organik tanah menjadi sumber berbagai macam unsur hara yang
akan menunjang kebutuhan nutrisi tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh
dan berkembang serta memiliki produktivitas yang baik. Bahan organik selain
berfungsi sebagai penyedia hara juga dapat berfungsi untuk menjaga sifat
fisika, kimia dan biologi tanah. Kusumarini et al. (2020) menjelaskan
keberlangsungan siklus hidup mikroorganisme tanah dapat dibantu dengan
menambahkan bahan organik ke dalam tanah.
Bahan organik berupa pupuk kandang ayam atau sapi serta kompos
yang ditambahkan pada tanah dapat memperbaiki sifat kimia tanah serta
meningkatkan serapan N, P, K pada tanaman. Roidah (2013) menjelaskan
bahan organik dapat meningkatkan daya mengikat dan menahan air pada
tanah, sehingga pencucian oleh air hujan serta erosi dapat berkurang.
Bahan organik mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada berbagai
tanah dekomposisi. Bahan organik tanah lebih mengacu pada bahan (sisa
jaringan tanaman/hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi
baik sebagian/seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun yang
belum.

2.2 Fungsi Bahan Organik Tanah


Bahan organik tanah adalah komponen penting dari tanah yang terdiri
dari sisa-sisa organisme hidup seperti tumbuhan, hewan, mikroba, serta
produk-produk dekomposisi mereka. Bahan organik ini memiliki berbagai
fungsi penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas tanah. Berikut
adalah beberapa fungsi utama dari bahan organik tanah:
1. Memperbaiki Struktur Tanah: Bahan organik berkontribusi
dalam pembentukan agregat-agregat tanah yang stabil, yang
meningkatkan porositas tanah dan memperbaiki drainase serta
aerasi tanah. Ini membantu mencegah kompaksi tanah dan
meningkatkan penetrasi akar tanaman.

2. Menyediakan Nutrisi untuk Tanaman: Bahan organik


mengandung unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor,
kalium, dan mikroorganisme yang mempercepat siklus nutrisi
di tanah. Proses dekomposisi bahan organik melepaskan nutrisi
ke dalam tanah, yang dapat diserap oleh tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangannya.

3. Menyimpan Air: Bahan organik memiliki kapasitas menyerap


air yang tinggi dan mempertahankan kelembaban tanah. Ini
membantu mencegah kekeringan dan meningkatkan
ketersediaan air bagi tanaman, terutama pada musim kemarau.

4. Meningkatkan Aktivitas Mikroba Tanah: Bahan organik


menyediakan sumber energi dan nutrisi bagi mikroorganisme
tanah, seperti bakteri dan fungi. Aktivitas mikroba ini penting
dalam mengurai bahan organik menjadi bahan sederhana yang
dapat diserap oleh tanaman, serta meningkatkan sirkulasi
nutrisi dalam tanah.

5. Mengurangi Erosi Tanah: Tanah yang kaya akan bahan


organik cenderung lebih stabil dan tahan terhadap erosi. Bahan
organik membantu mengikat partikel-partikel tanah bersama-
sama, mengurangi kemungkinan tererosi oleh air atau angin.

6. Menyediakan Habitat untuk Organisme Tanah: Bahan


organik memberikan habitat dan sumber makanan bagi
berbagai organisme tanah seperti cacing tanah, serangga, dan
mikroba. Organisme tanah ini memainkan peran penting dalam
siklus nutrisi tanah dan menjaga kesehatan ekosistem tanah.

2.3 Manfaat Bahan Organik Tanah


Pupuk organik atau bahan organik tanah merupakan sumber nitrogen
tanah yang utama, selain itu peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat
fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik dan Pupuk hayati
yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase
perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus atau bahan
organik tanah.
Bahan/pupuk organik dapat berperan sebagai “pengikat” butiran primer
menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan
ini besar pengaruhnya pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi
tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi seperti jerami atau
sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding
dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan bahan organik meningkatkan
daya ikat air dan konduktivitas listrik, menurunkan berat jenis tanah, pH, dan
kandungan karbon organik tanah. Budi daya ubi jalar di tanah dengan atau tanpa
perubahan bahan organik, pada umumnya akan mengurangi kandungan nitrogen,
kalium, dan magnesium serta meningkatkan ketersediaan fosfor. Penelitian ini
menunjukkan penambahan bahan rumput cogon sebagai bahan organik pada
gundukan kompos berimplikasi pada produksi ubi jalar pada tanah lempung
berpasir di daerah tropis.
2.4 Peranan Bahan OrganikTanah
Peranan bahan organik tidak hanya berperan dalam penyediaan hara
tanaman saja, namun yang jauh lebih penting terhadap perbaikan sifat fisik,
biologi dan sifat kimia tanah lainnya seperti terhadap pH tanah, kapasiatas
pertukaran kation dan anion tanah, daya sangga tanah dan netralisasi unsur
meracun seperti Fe, Al, Mn dan logam berat lainnya termasuk netralisasi
terhadap insektisida. Berkaitan dengan kesuburan fisika tanah, bahan organik
berperan dalam memperbaiki struktur tanah melaui agregasi dan aerasi tanah,
memperbaiki kapasitas menahan air, mempermudah pengolahan tanah dan
meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi.
Pengaruh terhadap biologi tanah, bahan organik berperan meningkatkan
aktivitas mikrobia dalam tanah dan dari hasil aktivitas mikrobia pula akan
terlepas berbagai zat pengatur tumbuh (auxin), dan vitamin yang akan berdampak
positip bagi pertumbuhan tanaman.
Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat
berkaitan dengan tekstur tanah yang diperlakukan. Pada tanah lempung yang
berat, terjadi perubahan struktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang
lebih halus tidak kasar, dengan derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga
lebih mudah untuk diolah. Komponen organik seperti asam humat dan asam
fulvat dalam hal ini berperan sebagai sementasi pertikel lempung dengan
membentuk komplek lempung-logam-humus (Stevenson, 1982). Pada tanah
pasiran bahan organik dapat diharapkan merubah struktur tanah dari berbutir
tunggal menjadi bentuk gumpal, sehingga meningkatkan derajat struktur dan
ukuran agregat atau meningkatkan kelas struktur dari halus menjadi sedang atau
kasar.
Pengaruh bahan organik terhadap kesuburan kimia tanah antara lain
terhadap kapasitas pertukaran kation, kapasitas pertukaran anion, pH tanah, daya
sangga tanah dan terhadap keharaan tanah. Penambahan bahan organik akan
meningkatkan muatan negatif sehingga akan meningkatkan kapasitas pertukaran
kation (KPK). Bahan organik memberikan konstribusi yang nyata terhadap KPK
tanah. Sekitar 20 – 70 % kapasitas pertukaran tanah pada umumnya bersumber
pada koloid humus (contoh: Molisol), sehingga terdapat korelasi antara bahan
organik dengan KPK tanah (Stevenson, 1982). Kapasitas pertukaran kation
(KPK) menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan kation-kation dan
mempertukarkan kation-kation tersebut termasuk kation hara tanaman.
Kapasitas pertukaran kation penting untuk kesuburan tanah. Humus
dalam tanah sebagai hasil proses dekomposisi bahan organik merupakan sumber
muatan negatif tanah, sehingga humus dianggap mempunyai susunan koloid
seperti lempung, namun humus tidak semantap koloid lempung, dia bersifat
dinamik, mudah dihancurkan dan dibentuk. Sumber utama muatan negatif humus
sebagian besar berasal dari gugus karboksil (COOH) dan fenolik (-OH)nya
Untuk mempertahankan dan meningkatkan bahan organik tanah,
diperlukan pengelolaan yang tepat, yaitu dengan melakukan penambahan bahan
organik. Masalah utama dalam penambahan bahan organik di lapang adalah
masalah sinkronisasi dan ketidak tersediaan sumber bahan organik.
Untuk membantu sinkroni antara ketersediaan hara dengan kebutuhan
hara oleh tanaman, dapat dilakukan dengan pencampuran bahan yang berkualitas
tinggi dengan yang berkualitas rendah, atau dengan upaya pengomposan. Pupuk
kandang merupakan sumber bahan organik utama bagi petani, namun dengan
semakin berkurangnya pemilikan jumlah ternak oleh petani akan berdampak
jumlah pupuk kandang yang tersedia semakin terbatas.
.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, S. W. (2018). Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan


Upaya Pengelolaannya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret .
Dick Maulana, S. M. (2018). Bahan Organik Tanah. Universitas Islam Nusantara
Bandung: Slideshare.
Echo, P. (2021). Fungsi Penting Bahan Organik di dalam Tanah. FPP Universitas
Muhammadiyah Kotabumi.

Anda mungkin juga menyukai