NIM : G011231092
PRODI : AGROTEKNOLOGI
KELAS :D
MAPEL : DASAR DASAR ILMU TANAH
DISKUSI
1. Apa itu bahan organik?
Jawab : Bahan organik adalah zat-zat kimia yang mengandung unsur karbon (C)
dan biasanya berasal dari makhluk hidup atau hasil aktivitas biologis.
Unsur karbon adalah komponen utama dalam molekul organik, dan mereka
dapat membentuk rantai karbon yang kompleks dengan berbagai unsur lain
seperti hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan elemen
lainnya. Contoh umum bahan organik meliputi:
a. Bahan Tumbuhan: Ini termasuk serasah, daun, ranting, dan tanaman
mati lainnya. Setelah terurai, mereka menjadi bahan organik yang
membentuk tanah.
b. Bahan Hewan: Sisa-sisa organik dari hewan, seperti kotoran, bangkai,
dan sisa makanan hewan, juga merupakan bahan organik.
c. Bahan Manusia: Sisa-sisa makanan, daun, atau material organik
lainnya yang dihasilkan oleh manusia, seperti kompos atau tinja
manusia.
d. Bahan Mikroba: Organisme mikroskopis seperti bakteri dan fungi
dapat memainkan peran penting dalam pembentukan dan penguraian
bahan organik.
e. Bahan organik adalah komponen utama dari tanah dan memegang
peran kunci dalam menjaga kesuburan tanah. Mereka mengandung
nutrien penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, mereka juga membantu
memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas air, dan
memungkinkan sirkulasi udara yang baik.
Jawab : Bahan organik memegang peran penting dalam ekosistem dan pertanian
yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peran kunci dari bahan
organic :
a. Meningkatkan Kesuburan Tanah: Bahan organik mengandung nutrien
penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta elemen jejak lainnya.
Mereka menyediakan sumber makanan yang penting bagi tanaman dan
mikroorganisme tanah.
b. Meningkatkan Struktur Tanah: Bahan organik membantu membentuk
agregat tanah yang lebih besar dan stabil. Ini memperbaiki struktur
tanah, memungkinkan sirkulasi udara dan air yang lebih baik, serta
mengurangi erosi.
c. Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Air: Tanah yang kaya bahan
organik dapat menahan lebih banyak air, mengurangi risiko kekeringan
dan memungkinkan tanaman untuk bertahan selama periode kering.
d. Memperbaiki Aerasi Tanah: Bahan organik membantu mencegah
pemadatan tanah dan memungkinkan aerasi yang baik, penting bagi
pertumbuhan akar dan aktivitas mikroba.
e. Memelihara Keseimbangan Biologis: Bahan organik mendukung
keberadaan dan aktivitas organisme tanah seperti bakteri, fungi, cacing
tanah, dan serangga yang penting untuk proses-proses biologis di
ekosistem tanah.
f. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia: Tanaman dapat mengambil
nutrien dari bahan organik yang terurai, mengurangi kebutuhan akan
pupuk kimia. Hal ini membantu mengurangi dampak negatif dari
penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan.
g. Mengurangi Pencemaran Lingkungan: Praktik pertanian yang
menggunakan bahan organik alami atau limbah organik sebagai
sumber nutrien dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan
karena mereka cenderung memiliki sedikit atau tidak ada residu kimia
berbahaya.
h. Meningkatkan Ketahanan Tanaman Terhadap Hama dan Penyakit:
Bahan organik dapat memperkuat pertahanan alami tanaman,
membantu mengurangi serangan hama dan penyakit.
i. Menyediakan Habitat untuk Keanekaragaman Hayati: Bahan organik
memberikan lingkungan yang beragam bagi berbagai organisme tanah,
termasuk cacing tanah, serangga, bakteri, fungi, dan mikroba lainnya.
j. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Bahan organik yang terurai dapat
membantu mengunci karbon di dalam tanah, mengurangi emisi gas
rumah kaca dan membantu memitigasi perubahan iklim.
Melalui peran-peran ini, bahan organik memainkan peran sentral dalam
menjaga kesehatan ekosistem dan mendukung pertanian yang
berkelanjutan. Mereka merupakan komponen penting untuk memelihara
kesuburan tanah dan memastikan kesinambungan kehidupan di planet ini.
4. Bagaimana mengelola bahan organik tanah dalam praktik lahan pertanian (farm
atau farming system)
Jawab : Mengelola bahan organik dalam praktik pertanian adalah langkah penting
dalam mempertahankan kesehatan tanah dan meningkatkan produktivitas
pertanian secara berkelanjutan. Berikut adalah beberapa strategi dan
praktik yang dapat digunakan :
a. Kompos dan Pupuk Hijau :
1) Kompos: Menghasilkan kompos dari limbah organik seperti sisa-
sisa tanaman, sisa makanan, dan bahan organik lainnya adalah cara
efektif untuk memasukkan bahan organik ke dalam tanah. Kompos
kaya akan nutrien dan mikroba yang bermanfaat bagi tanaman.
2) Pupuk Hijau: Tanaman tertentu seperti kacang-kacangan atau
rumput tertentu dapat ditanam sebagai pupuk hijau dan kemudian
digiling atau dicangkul ke dalam tanah untuk memperkaya
kandungan organiknya.
b. Rotasi Tanaman :
Mempraktikkan rotasi tanaman membantu mempertahankan
keseimbangan nutrien di tanah dan menghindari penumpukan patogen
tanaman tertentu. Beberapa tanaman penutup juga dapat digunakan
dalam rotasi untuk meningkatkan kandungan bahan organik.
c. Tutupan Tanah :
Menutup tanah dengan mulsa organik (seperti jerami, serasah daun,
atau bahan organik lain) membantu melindungi tanah dari erosi,
mengurangi penguapan air, dan mempertahankan kelembaban.
d. Penggunaan Kotoran Ternak dan Limbah Hijauan :
Pupuk dari kotoran ternak adalah sumber bahan organik yang kaya
akan nutrien. Namun, harus dikelola dengan bijak untuk menghindari
pencemaran lingkungan. Limbah hijauan seperti potongan rumput atau
dedaunan dapat juga digunakan
e. Menggunakan Mikroorganisme Tanah:
Menggunakan pupuk hayati atau menginokulasi tanah dengan mikroba
tanah bermanfaat seperti bakteri rhizobium atau mikoriza dapat
membantu meningkatkan aktivitas biologis dalam tanah.
f. Mengelola Air dengan Bijak:
Memastikan pengelolaan air yang tepat dapat membantu mencegah
degradasi tanah dan memaksimalkan manfaat dari bahan organik yang
ada.
g. Menghindari Overgrazing dan Penggunaan Tumpukan:
Mengelola hewan ternak dengan bijak, seperti menghindari
overgrazing, membantu mencegah degradasi tanah dan
mempertahankan sumber daya bahan organik.
h. Edukasi dan Pelatihan Petani:
Mendidik petani tentang pentingnya pengelolaan bahan organik dan
teknik-teknik yang efektif sangat penting untuk keberhasilan praktik
ini.
i. Pemantauan dan Evaluasi Terus Menerus:
Memonitor kondisi tanah secara teratur, termasuk tes tanah dan
observasi lapangan, untuk memastikan bahwa praktik pengelolaan
bahan organik berdampak positif pada kesehatan tanah dan
produktivitas pertanian.
j. Memperhatikan Keberlanjutan:
Memastikan bahwa praktik pengelolaan bahan organik yang diadopsi
dapat dipertahankan jangka panjang tanpa merusak ekosistem dan
sumber daya alam.
Melalui penerapan strategi-strategi ini, petani dapat meningkatkan
kandungan bahan organik dalam tanah, meningkatkan produktivitas
pertanian, dan memastikan keberlanjutan praktik pertanian mereka dalam
jangka panjang.